NovelToon NovelToon

Kisah Cinta Di Tengah Genosida

Hidup di tengah kekacauan

Dari tempat ketinggian seorang pria gagah dan tampan berdiri sambil tersenyum , hatinya terus memanjat kan rasa syukur melihat pemandangan di sekitar nya .

Bandara besar yang megah, masjid, toko, gereja, pasar dan lainnya. semuanya terlihat Damai dan sejahtera, orang orang memakai topi hitam tinggi bicara dengan beberapa orang yang baru selesai melakukan ibadah di masjid.

Tidak ada perbedaan atau apapun itu, semua nya saling menghargai satu sama lain dan tidak pernah saling mengungkit perbedaan.

Semua duduk dan saling berbicara, pria itu tersenyum senang merasakan kedamaian itu dia perlahan melangkah ke pasar melihat lihat jika ada sesuatu yang mau dia beli.

"kain.. kain.. "

"roti.. roti hangat nya.. "

"guci.. guci indah! "

"Sarman!! Sarman jus segar... " Seorang pria lain datang dari arah berlawan menghampiri pria nyang sedang melihat lihat "tidak jafar, aku tidak haus. " tolak pria itu dengan sopan.

Pria yang di panggil jafar itu tetap bersikukuh memaksa pria bernama Sarman tadi untuk meminum jus segar "ayo Sarman!! cepat minum.. bertahan lah! " Sarman masih menolak namun jafar malah merangkul nya menahan pergerakan nya dan memaksa nya untuk meminum jus itu.

Mau tidak mau Sarman menelan jus yang di berikan oleh jafar "bagus Sarman! habiskan. " jus segar itu benar benar terasa dingin di tenggorokan, Sarman memejamkan mata nya karena nikmat nya rasa jus itu.

"alhamdulillah Sarman meminun jus nya!!!"

"alhamdulillah.. ambil kan jerami untuk bantal kepala nya! "

"bantal? " Sarman membuka mata nya dan mendapati dirinya ada di dalam terowongan besar dengan beberapa pria berbaju hitam, dia langsung berusaha untuk duduk namun teman nya melarang nya dan meminta nya untuk tetap berbaring selagi teman nya yang lain sedang menjahit luka di paha Sarman.

Sarman terdiam beberapa saat setelah sadar semua yang dia lihat tadi adalah mimpi nya, karena negara nya sekarang sedang dalam kondisi kacau dan di jajah oleh negara lain.

"mau minum lagi Sarman? " tanya jafar.

"jafar, aku bermimpi melihat pasar, bandara dan kota...kota kita sebelum perang. "

Jafar tersenyum dan mengusap wajah Sarman dengan handuk basah "insyaallah nanti setelah perang kota kita akan kembali seperti semula, jangan banyak berfikir dulu dan istirahat lah luka mu sangat parah. " ucap jafar dengan lembut sambil menutupi tubuh Sarman dengan kain kasar setelah di obati.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Di luar terowongan terlihat banyak kerusakan yang sudah terjadi di mana mana, para reporter berkerja mengabarkan kondisi yang terjadi.

Beberapa warga sipil duduk bersandar di gedung yang sudah hancur ada yang sedang berteriak menangisi keluarga nya yang hilang, ada yang mencari sanak saudara yang tertimpa reruntuhan karena ledakan bom.

Anak anak kecil saling berpelukan dengan perasaan takut, mereka duduk tidak tau apa yang sedang terjadi.mereka jauh dari keluarga dan hanya bisa pasrah pada takdir.

Suara ledakan masih terdengar bersamaan suara gedung yang hancur, asap putih dari roket memenuhi langit biru yang cerah.

"paman.. paman... ya.. rab.. " seorang pria menangis di depan reruntuhan gedung, pemandangan seperti itu sudah biasa di sana.

Gerobak kayu yang di seret keledai kecil membawa beberapa jenazah yang di bungkus kain sederhana, pemandangan menyedihkan terlihat di mana mana.

Para tentara kejam terus menyerang warga sipil tanpa henti tidak perduli bayi ataupun orang tua mereka akan membunuh siapapun.

Banyak gedung dan rumah hancur, sekolah tempat ibadah semuanya berubah menjadi puing-puing reruntuhan yang menelan korban jiwa.

Korban terus bertambah tiap detik nya, bisa di katakan ini bukan lagi perang namun pembantaian besar besaran karena tentara kejam itu terus menghabisi warga sipil tanpa belas kasih sedikit pun.

Seiring berjalan nya waktu dan tahun kota yang dulu nya indah berubah menjadi puing-puing reruntuhan, tidak ada lagi tempat aman semuanya di penuhi dengan perasaan ngeri dan takut.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Beberapa mobil besar bermuatan bahan makanan air serta kebutuhan lainya melewati sebuah jalan dengan pagar besi tinggi, Beberapa tentara bersenjata langsung bergerak mendekati mobil dan langsung memeriksa semuanya.

Mobil lainnya juga berdatangan dengan membawa beberapa orang di dalam nya, tentara datang mendekat dan menyuruh semua nya untuk turun dari mobil.

Gadis berhijab hitam dengan hoodie ungu muda keluar dari mobil sambil membawa tas di punggung nya.

"cepat!! cepat!! "

Mata gadis itu terbelalak melihat tentara menarik seseorang keluar dari mobil dengan kasar "buka tas mu!! " tentara lain mengacungkan senjata ke arah gadis itu, air mata nya nyaris keluar namun dia menahan nya dan langsung membuka tas nya.

Terlihat isinya mukena, sajadah, hijab, headset, beberapa foto pria tampan, tasbih, snack dan lainnya. gadis itu mundur di saat para tentara ingin menyentuh wajah nya "hahahha.. galak sekali! " mereka menarik gadis itu dan melempar nya ke arah lain untuk terus jalan ke pemeriksaan selanjutnya.

Banyak mobil yang berjajar antri untuk masuk ke tempat tujuan, rasa takut tidak dapat tertahankan lagu. gadis berhoodie ungu itu menangis sambil terus jalan.

Hari menjelang pagi lagi gadis itu baru dapat melanjutkan perjalanan nya dengan beberapa orang lainnya, sepanjang jalan selalu terlihat tentara dengan wajah garang dan senjata lengkap.

Hari menjelang sore, pemandangan di jalanan tertutup kabut dan suara ledakan terdengar terus menerus. gadis berhoodie ungu itu menangis sesegukan melihat gedung di sekitar nya hancur dan ada banyak jenazah berserakan di mana mana.

Rasa takut nya membuat tubuh nya mengigil "hei, " gadis itu menoleh dan menatap seorang pria di samping nya, keliatan nya pria itu seorang reporter.

"ya, "

"kenapa datang ke sini? oh ya, aku arryan seorang reporter yang menggantikan teman ku yang gugur. "

"gu-gugur? "

"iya, kalau kau? "

"aku.. aku ingin mencari seseorang. "

"seseorang? keluarga? "

Gadis itu menggeleng kan kepala nya lalu mengeluarkan ponsel nya dan menunjukkan sebuah foto pria dengan mulut tertutup sorban corak kotak kotak "siapa pria itu? " tanya arrayan dengan penasaran.

"aku tidak tau bagaimana cara menyebut nya, kami bertemu di live media sosial dia tinggal di negara ini sedang kan aku Indonesia.

aku bergabung dalam kegiatan sosial yang menyalurkan bantuan ke sini, lalu pria ini dia juga orang yang membantu kegiatan sosial kami sering bertemu di live dan berbicara.

hingga suatu hari dia mengajak ku untuk taaruf dan berjanji akan menemui ku dan menikahi ku, namun dari dulu sampai dua ribu tiga belas sekarang dia tidak juga datang jadi aku ingin menemui nya aku khawatir pada nya.

dia tidak ada kabar sudah hampir setengah tahun dan juga tidak ada live lagi, aku takut sesuatu terjadi pada nya maka nya aku memutuskan untuk mencari nya. "

Reporter pria itu tercengang mendengar nya "kau langsung menerima nya? " tanya arryan dengan tidak percaya "iya, aku tidak tau kenapa aku merasa aku jatuh cinta pada nya. " ucap gadis itu sambil tersenyum kecil.

"kau tau ini tempat bahaya kan? "

"aku tau, tapi kau tau.. dia bertahan dari awal di tempat seperti ini. dia lebih menderita dari pada aku maka nya aku datang untuk merasakan hal yang sama, "

"siapa nama mu? "

"santa."

"santa, ku akui kau gadis yang pemberani dan kuat. semoga bertemu dengan nya dan kalian segera menikah. "

"amin.. "

Mobil berhenti di dengan tenda tenda kecil. "santa.. um.. ada air minum? air minum ku habis, " ucap arryan "oh." santa mengeluarkan sebotol air dari tas nya dan memberikan nya ke arryan.

"uh.. itu bukan nya idol terkenal? " arryan melihat foto yang menyembul keluar dari tas santa, gadis itu tersenyum "ini idola ku. " ucap santa sambil tersenyum melihat arryan meneguk minuman dari nya.

"Terima kasih santa, semoga kita bertemu lagi. " arryan pergi menemui rekan nya yang masih ada di sana sementara santa langsung pergi ke tempat penampungan, tidak ada rumah disana dia hanya bisa tinggal di penampungan dengan warga sipil lainya.

Setelah mendapatkan tempat santa duduk mengeluarkan ponsel nya menatap foto pria di layar ponsel nya "aku datang.. kau di mana xoro. "

ketegaran dalam kehancuran

Wush... blezzt!

Puluhan roket dari pasukan pelangi melesat memasuki kota matahari dan langsung menghancurkan bangunan besar yang ada, semua orang hanya bisa menunduk melindungi anak anak kecil yang tidak berdosa.

Dari dalam lobang kecil muncul tangan yang di ikuti dengan kepala yang di balut sorban, beberapa pria keluar dari lobang tersebut dengan satu buah senjata.

Mereka langsung berpencar membidik tank lawan, jafar pria gagah berani mulai mengarahkan senjatanya ke arah target sambil menguncapkan kalimat pujian untuk Tuhan nya.

DUUAARR!!

Sarman tersenyum ke arah jafar sambil mengacungkan jempol, lalu dia bergerak perlahan mendekati sebuah tank yang berhenti di tengah jalan.

Tanpa takut dia naik ke atas tank meletakkan peledak di sana lalu mengetuk dinding tank dengan keras "assalamu'alaikum! " setelah itu Sarman langsung pergi dan tak lama kemudian suara ledakan terdengar keras.

Mereka kembali bergerak siap melawan musuh mereka dengan simbol matahari kecil di senjata mereka, nako si pasukan matahari melambaikan kedua tangan nya ke arah Sarman yang membuat Sarman langsung mendekat.

"itu.. "

Sarman tertegun melihat ada seorang wanita yang terluka parah siap di habisi oleh tentara pelangi, Sarman langsung mengeluarkan tali dari saku celananya yang besar.

"kau tarik dia aku akan maju! "

"tapi sar-"

Baru mau mencegah agar Sarman tidak pergi, pria besar dan kekar tersebut sudah lari ke arah musuh seorang diri.

"allahu akbar!! "

Sarman maju menendang musuh nya sambil sesekali melepaskan tembakan, beberapa rekan nya langsung maju membantu nya.

Melihat pasukan matahari seperti singa yang lapar pasukan pelangi langsung lari kocar-kacir menyelamatkan diri mereka namun tentara matahari tidak melepaskan mereka begitu saja, rekan Sarman lari mengejar pasukan matahari semetara Sarman langsung menghampiri nako untuk melihat kondisi wanita itu.

"terluka parah Sarman, kaki nya di patah kan ku rasa dia di lecehkan juga."

Mata Sarman berkaca kaca menatap wanita yang sudah lemas itu, dia langsung menunduk mengangkat tubuh wanita itu dan pergi mencari ambulans yang biasa nya lewat mengangkut korban peperangan.

Namun setelah lama berjalan tidak ada satu ambulans yang terlihat, Sarman langsung berjalan menuju rumah sakit dengan tatapan tajam.

Dorr!! Dorr!!

Tanah di depan sarman melompat ke atas karena peluru, empat tentara pelangi tertawa dari atas tank melihat Sarman menghentikan langkah kakinya.

"hahahhaha.. ayo jalan! cepat jalan!! "

"dia sudah mati! "

Sarman meletakkan wanita itu ke tanah sambil terus membaca Ayat alquran, mendadak keempat tentara pelangi kebingungan dan melihat kanan kiri seolah olah tidak dapat melihat Sarman yang masih ada di depan mereka.

duakk!!

Dengan gerakan cepat Sarman menendang dua tentara pelangi lalu memukul sisa nya, melihat Sarman yang berani mereka langsung melepaskan tembakan ke arah sarman namun semua itu tidak berguna.

Tidak ada satupun peluru yang mengenai Sarman, tentara pemberani itu kembali maju dengan tangan kosong menghadapi empat tentara pelangi itu.

Sebuah drone milik tentara pelangi menjatuhkan sesuatu dari atas, Sarman langsung melompat ke arah sang wanita.

Duarr!!

Bom yang dijatuhkan drone itu menewaskan empat tentara pelangi itu, Sarman menggeleng kan kepala nya lalu kembali membawa wanita itu sambil menghindari beberapa serangan dari musuh nya.

\*\*\*\*\*\*\*

Api kecil dengan dua bata di kanan kiri nya adalah alat masak sederhana yang pertama kali di lihat oleh santa di penampungan, dia duduk membantu seorang wanita membungkus roti yang baru saja selesai di panggang.

"apa nama makanan ini um.. " santa yang tidak begitu bisa berbahasa Inggris mencoba berkomunikasi dengan wanita berhijab putih di dekat nya, wanita itu menatap ke arah santa sambil tersenyum "pakai bahasa Indonesia saja, kami mengerti bahasa Indonesia. " santa terkejut mendengar itu.

"apa nama makanan ini wahai ibu? "

"ini nama nya roti sutra, cobalah. "

Meski ragu, santa tetap mau mencoba roti buatan wanita itu dan ternyata rasa nya benar-benar sangat enak.

"sungguh ini roti nya benar-benar enak ibu, di Indonesia tidak ada seperti ini. "

"gadis cantik, kenapa datang ke sini? "

Baru saja mau menjawab tiba-tiba terdengar suara teriakan keras, Nara langsung berdiri dan melihat ada dua orang datang dan salah satu dari mereka kakinya terluka parah bahkan nyaris putus.

Melihat itu santa langsung meringis kesakitan, susah beberapa hari dia di sini dan pemandangan seperti ini jadi sering dia lihat.

"dokter!! dokter!! "

"semua dokter sudah ke rumah sakit! "

"bagaimana ini? "

"dia terluka namun dia tidak menjerit kesakitan.. " santa terlihat bingung menatap pria yang terluka itu "hasbunallah wa ni'mal wakil.. "ucap pemuda yang terluka itu.

" kita bisa hentikan darah nya dulu! baru bawa dia ke rumah sakit!! "

Semuanya langsung menatap ke arah santa, melihat itu santa yang semula takut melihat orang terluka perlahan bergerak ke tenda nya mengambil hijab plasmina panjang .

"kau bisa mengobati orang, gadis muda? "

Santa mengelengkan kepala nya dengan tangan gemetar "tolong balut luka nya! pakai ini saja, " santa menyerahkan hijab nya ke salah satu warga sipil.

Mereka mulai membalut luka pemuda itu, tak terasa air mata santa langsung menetes melihat itu karena dia yakin itu rasanya sangat menyakitkan.

"gadis muda, mau bantu aku ambil tepung? "

Seorang gadis cantik mendekati santa "tentu, " santa langsung pergi mengikuti gadis cantik bermata biru itu, mereka memasuki tempat yang terbuat dari kayu sederhana.

"gadis muda siapa nama mu? "

"aku.. aku santa, kalau kau? "

"saya Maryam, kenapa kau datang ke sini? kota matahari sedang tidak baik baik saja. kau lihat kan? pembantaian terjadi di mana mana. "

"aku datang untuk seseorang. "

"keluarga? "

"ya, bisa di katakan begitu. huh! "

Mata santa terbelalak melihat tepung yang hanya tersisa enam kaleng, "alhamdulillah.. setidaknya ini cukup untuk anak anak, mereka sudah tidak makan beberapa hari. "

"anak anak tadi? yang di luar tenda? "

"iya."

"hah! tapi mereka terlihat begitu ceria, kau yakin mereka tidak makan beberapa hari? "

Maryam tersenyum "jika rasa syukur di tanam kan di dalam hati, kita akan bisa selalu ceria tidak peduli bagaimana keadaan nya. hanya rasa tenang, tegar dan ikhlas di hati kita. " santa merasakan ada hantaman kuat di hatinya.

Selama ini dia masih saja protes dengan menu makanan nya dan di sini dia menyaksikan bagaimana orang orang bertahan hidup dalam kondisi lapar namun masih bisa tersenyum ceria.

"siapa nama keluarga yang kau cari santa? "

"um.. xoro. "

\*\*\*\*\*

Roti di bagikan namun itu tidak cukup untuk semua yang ada di pengungsi, mereka yang tidak kebagian hanya duduk menggenggam gelas kosong.

Melihat itu santa benar-benar merasa bersalah karena datang tanpa membawa makanan, dia langsung masuk ke tenda dan menangis.

Dia sekarang tau bagaimana kehidupan xoro di sini, tanpa listrik, tanpa stok makanan dan juga minuman bahkan kain.

Tentara pelangi sudah memutuskan jaringan listrik dan juga membatasi pergerakan warga matahari, mereka tidak lagi bisa menjual barang ke kota lain untuk mendapatkan penghasilan agar bisa membeli tepung.

Bahkan dengan kejam tentara pelangi juga membom tong raksasa yang menyediakan air bersih untuk kota matahari, semuanya hancur mereka hanya bertahan di antara puing-puing reruntuhan dan juga kehangatan cinta satu dengan yang lain nya.

"permisi!! "

Santa menatap sekeliling nya "di mana toko besar? "tanya santa.

" apa anda ingin pergi ke toko? saat ini saya sarankan jangan kemana mana, tentara sebelah masih berkeliaran. "

"aku ingin membeli tepung, " santa memegang tas kecil tempat dia menyimpan uang.

"toko ada di jalan sana agak sedikit jauh, butuh waktu untuk ke sana namun.. saat ini bukan lah waktu yang tepat. "

"argh!! "

Seorang wanita dengan perut besar tiba tiba merasakan rasa sakit, beberapa orang mencoba membantu.

Sementara santa hanya bisa diam dia tidak tau apa yang harus di lakukan "dia mau melahirkan!! " salah satu wanita langsung menyiapkan kain lusuh seadanya untuk menyambut kedatangan bayi.

Santa mengeluarkan ponsel nya dengan air mata berlinang "teman teman.. ini hari ke lima belas aku di kota matahari, kondisi nya semakin parah.. " sambil berlinang air mata santa menjelaskan semua yang terjadi di sini.

"innalillahi wa innalillahi rojiun.. "

Suara tangisan bayi terdengar, santa melihat dua bayi yang baru lahir namun ibunya tewas. kondisi bayi benar-benar menyedihkan dan harus mendapatkan perawatan, namun kondisi masih genting.

Tapi jika berlama lama bayi nya bisa tewas tanpa perawatan, santa langsung mendekati bayi malang itu "aku akan membawa nya, di mana rumah sakit nya? "

\*\*\*\*\*\*\*

Suara tembakan dan ledakan masih terdengar di mana mana, santa hanya bisa menunduk memeluk dua bayi yang ada di dalam keranjang buah.

Mobil ambulans tiba tiba berhenti, kai salah satu warga yang menemani santa langsung memeriksa dan ternyata supir tewas tertembak bahkan tentara pelangi mulai mendekat.

"aku akan menahan mereka! kai bawa gadis itu bersama bayi nya! "

"benar kai!! "

"memang nya gak bisa pergi sama sama? " tanya santa dengan lutut lemas "mereka akan menangkap kita nanti nya, pergi selamat kan bayinya! " santa masih enggan bergerak namun kai langsung menarik nya.

Kai melindungi santa dan membimbing jalan aman untuk santa, mereka meninggal kan dua orang di dalam ambulans yang sekarang sudah menjadi serpihan rongsokan karena di bombardir oleh musuh.

Rumah sakit sudah ada di depan mata, santa langsung mempercepat langkahnya namun betapa terkejut nya dia melihat kondisi rumah sakit yang penuh.

Banyak orang yang tergeletak di lantai menunggu perawatan bahkan ada yang sudah tewas karena terlalu lama, darah berceceran di lantai yang membuat santa semakin lemas namun suara tangisan bayi kembali membuat nya sadar dan harus bergerak cepat.

"tolong!! tolong bayi ini!! "

Kai juga langsung mencari dokter agar kedua bayi nya selamat, santa terus bergerak sambil jalan mencari dokter.

"dokter!! dokter!! dok-"

Santa terdorong mundur di saat ada seseorang tak sengaja menabrak keranjang buah yang berisi bayi itu, orang itu menunduk meminta maaf namun semenit kemudian dia terdiam menatap ke arah santa begitu juga sebaliknya.

Bertemu di rumah sakit

Dua pasang mata saling bertukar tatapan, santa menelan liur nya dengan tatapan tidak percaya sedangkan kai pergi membawa bayi kembar itu ke dalam kamar rawat.

"xoro... " ucap santa dengan suara tertahan sambil menatap pria gagah di depan nya dengan kepala di balut sorban kotak-kotak, pria dengan sarung tangan tebal itu langsung menarik santa dan membawa nya pergi ke tempat yang sedikit sunyi.

"apa yang kau lakukan di sini? kau tidak lihat!! di sini itu berbahaya apa yang kau fikir kan!! kau tau di sini sedang terjadi genosida pembantaian secara besar-besaran, perang! kenapa kau malah datang!!

astaghfirullah. .. ya rab.. kau harus pergi, pergi dari sini karena di sini tidak ada lagi tempat aman. "

"lalu bagaimana dengan mu!!! "

Suasana menjadi hening, air mata santa keluar dan mengalir "aku datang untuk mu!! aku mengkhawatirkan mu .. kau menghilang nyaris setengah tahun. aku selalu gelisah karena mu!! "

"bagaimana aku bisa membalas pesanmu!! aku sedang perang tidak memegang ponsel sedetik pun, fikiran ku kosong di antara ketakutan dapat dan tidak dapat menempati janji yang aku buat pada mu!

tapi aku selalu berusaha sampai sekarang, bukan lah aku sudah berkata kalau aku akan datang setelah usai perang ke rumah ku untuk menikahi mu. "

"bagaimana kau datang? "

Pria itu langsung diam mendengar suara santa yang menangis sesegukan, "maafkan aku.. " ucap pria itu yang di panggil xoro itu.

"seperti yang kau lihat sekarang.. persediaan sumber daya kehidupan hanyalah lima persen di sini, semua nya bertahan tanpa makanan, minuman, tempat tinggal, alat medis dan obat obat lainya.

seharusnya kau tidak datang, tidak ada tempat berlindung di sini. kau lihat sendiri bagaimana mereka mengarahkan roket tiap menit nya ke sini. mengarahkan senjata mereka ke warga sipil anak anak, ibu, bapak, semua nya di bantai oleh mereka tidak perduli tua ataupun muda.

meskipun kau datang saat ini, aku belum juga bisa menikahi mu. masih banyak yang harus aku lakukan dan ku harap kau tau apa yang harus kau lakukan sekarang.

aku ingin pergi setelah perang mereda, aku benar-benar ingin menikahi mu namun tidak bisa untuk saat ini.

aku harus menjaga kota ini, aku tidak mau kau ada di sini dan-"

"dan aku datang karena kemauan ku, "

Santa menatap pria itu dengan mata merah berair, dia mengepal tangan nya kuat kuat "melihat berita tentang kota ini membuat ku ingin datang langsung, aku juga ingin merasakan apa yang kau rasakan xoro! kau begitu menderita kenapa aku tidak boleh merasakan nya juga? aku mencintai mu tau gak? "

"aku jug-"

Duuuarrr!!

Rumah sakit terguncang hebat, pria itu langsung pergi lari untuk melihat apa yang terjadi. di depan rumah sakit roket musuh mendarat mulus dan melukai tuju orang yang ada di depan rumah sakit, xoro langsung membantu orang orang itu dan melihat kanan kiri memantau musuh nya.

Santa melangkah melewati pasien rumah sakit yang ada di lantai, mereka terlihat tersenyum meskipun kaki mereka atau bagian tubuh mereka sudah tidak ada.

"aku tidak perduli walaupun di sini terjadi genosida aku akan tetap di sini menunggu mu, " Santa duduk mendekati seorang balita yang sedang menangis, dengan lembut dia menggendong balita itu "di mana ibu nya? " tanya santa pada seorang wanita dengan perban di leher nya "ibu nya sudah tiada, dia antara keluarga nya cuma dia yang selamat. " mata Santa langsung terbelalak karena syok.

Balita itu keliahatan nya sedang kehausan Santa langsung membawa nya pergi sambil mencari air minum di sekitar rumah sakit, tidak ada suara tangisan ataupun keluhan n yang terdengar.

Semuanya yang terluka tersenyum sambil menunggu mendapatkan perawatan, bahkan ada yang terus melantunkan ayat suci dan juga sholawat.

Santa menghampiri seorang anak remaja dengan sebotol besar air minum di samping nya "boleh saya minta adik? " tanya Santa sambil memberi isyarat kalau dia minta air, anak remaja itu langsung memberikan nya.

Xoro kembali sambil menggendong seorang anak perempuan yang berlumuran darah karena terkena ledakan bom, perlahan dia menatap sekilas ke arah santa yang sedang menyuapi air ke balita tampan .

"allahu akbar!!! hasbunallah wa ni'mal wakil!! "

"innalillahi wa inna ilaihi rojiun!! "

"hasbunallah wa ni'mal wakil! "

"ya.. rob!!! "

Santa melihat sekeliling nya, semua orang berteriak memanggil Tuhan mereka karena rasa sakit, penderitaan dan juga karena kehilangan orang orang yang mereka cintai.

Santa menatap xoro yang hendak pergi "xoro.. " perlahan pria itu berhenti dan menatap santa "aku akan tetap di sini, setidaknya kehadiran ku bisa membantu orang orang di sini. pergilah aku akan terap menunggu mu. " xoro menarik nafas panjang lalu mengusap kepala anak balita yang di gendong oleh Santa "fikir kan lagi, terimakasih sudah menunggu ku dan.. aku tidak punya banyak waktu sekarang. aku harus melakukan tugas ku. "

"aku juga akan melakukan tugas ku! "

"assalamu'alaikum Santa. "

"waalaikumsalam xoro. "

Pria itu langsung pergi meninggalkan rumah sakit, dia melanjutkan tugas nya melindungi kota matahari yang sudah kacau.

                   *******

Sementara itu di dalam tenda putih besar para relawan mulai mengkemas makanan yang sudah mereka masak untuk di bagikan, Santa datang dengan kai sambil memegang panci untuk meminta makanan karena di tempat penampungan sudah tidak ada makanan.

"apa di sini pernah masuk bantuan dengan stiker ungu kaya gitu? "

Kai menatap stiker yang tertempel di mobil lalu menggeleng kan kepala nya "memang nya kenapa? " tanya kai dengan heran.

"cuma ingin memastikan, dulu aku dan teman teman ku sudah beberapa kali melakukan kegiatan sosial seperti mengumpulkan uang atau pakaian dan juga makanan untuk di kirim ke sini atas nama army. "

"mungkin ada tapi aku tidak datang ke sini, aku selalu sibuk di rumah sakit. "

"rasa nya aku ingin tinggal selama nya di sini. "

"kenapa? "

"kalian memiliki ikatan persaudaraan yang sangat kuat itu jarang di miliki oleh orang orang , kalian saling peduli dan penuh cinta jarang ada orang orang seperti kalian di kota lain bahkan di negara lain. "

Antrian semakin panjang, bahkan anak anak kecil juga ikut antri mewakili keluarga mereka "hei, itu buah buahan.. " Santa menunjuk gerobak yang berisi semangka dan mangga.

"dari kebun kami, "

"kenapa gak di jual? "

"jual kemana? semua akses keluar dari negara ini sudah di tutup oleh negara pelangi. "

degg!

Santa menatap kai yang tersenyum seolah olah tidak ada beban yang membuat nya semakin salut, ternyata semua akses keluar masuk sudah di tutup sehingga negara matahari tidak bisa melakukan ekspor impor keluar negeri.

Setelah menerima makanan Santa langsung mengeluarkan ponsel nya "guys.. gue harap bantuan segera datang, stok makanan benar benar tidak ada di sini. lihat buah ini, ini itu hasil panen dari salah satu kebun warga namun tidak bisa di jual ke luar negeri ataupun kota semua jalur aksesnya di tutup oleh negara sebelah.

pembantaian terjadi di mana mana (mulai menangis) tapi mereka tetap tersenyum, teman teman army ku.. gue harap kita bisa mengumpulkan bantuan seperti saat itu.

semua teman teman yang lain juga bisa, bantuan apa saja baik pakaian, makanan atau obat obatan. tidak ada rumah di sini dan tidak ada listrik mohon doa nya semua nya. "

                    ******

Adu tembak kembali terjadi antara tentara pelangi dan matahari, Sarman terus maju tanpa takut bersama rekan nya sambil terus memuji nama Tuhan mereka.

Sarman kembali mengisi peluru nya sambil bersembunyi sebentar lalu kembali keluar namun musuh nya sudah kedatangan tentara bantuan dengan tank, jafar langsung menarik Sarman untuk menunduk.

"allahu akbar.. " Sarman membidik tentara pelangi yang ada di atas tank dan tepat sasaran, melihat teman nya mati tentara pelangi terdiam beberapa saat lalu tentara matahari mulai berdiri melepaskan banyak tembakan.

Sontak saja tentara pelangi langsung kocar kacir dan lari tunggang langgang "kenapa aku tidak melihat tentara matahari? di mana mereka? " kata salah satu tentara pelangi dengan histeris.

Setelah lelah berlari mereka berhenti dan menatap sekolah yang tidak jauh dari mereka, tanpa berlama lama mereka langsung bergerak ke sekolah itu,

Dorr!! Dor!! dorr! dorr!!

Dengan brutal mereka membunuh semua yang ada di sana "allahu akbar!!! " seru para pelajar yang ada di dalam sekolah namun setelah itu suara mereka tidak lagi terdengar kecuali suara tawa dan peluru dari tentara pelangi yang kejam.

Di tempat lain..

Sarman dan rekan nya masih menghadapi tentara pelangi lainnya, suara tembakan beruntun terdengar dari reruntuhan gedung yang ada di sana.

Tidak mau kalah begitu saja, tentara pelangi langsung membombardir sekitar nya karena benar-benar tidak tau di mana tentara matahari yang sebenarnya ada di depan mereka tepat nya di samping reruntuhan sedang kan tentara pelangi ada di dalam tank.

"la illa ha illa allah.. " pasukan tentara matahari melepaskan tembakan ke beberapa tank yang ada di sana, seketika asap hitam langsung mengepul ke udara bersamaan dengan serpihan tank yang sudah hancur.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!