"Tuan,maaf apa nona Tara akan tiba sebentar lagi?",tanya seorang pelayan di kafe brother' yang terletak di pusat kota Bengkalis.
seorang laki-laki berparas tampan,sedang duduk di meja yang telah tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah dan makanan yang ia masak sendiri untuk sang isteri tercinta bernama Tara.
"tunggulah sebentar lagi,aku akan membayar lima kali lipat untuk waktu kalian",ucap Arion,ia adalah seorang pria berusia Tiga puluh Lima tahun,ia menanti kehadiran sang istri untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke delapan,Arion melirik arloji mewah yang sedang ia kenakan.
"maaf tuan,sesuai dengan peraturan yang ada,pekerja harus di pulangkan sesuai dengan jam yang telah di tentukan,kami juga sudah menambah waktu yang biasanya kami tutup pukul sepuluh,ini sudah pukul satu malam,terpaksa kami harus tutup,karena para karyawan harus beristirahat untuk kembali bekerja besok",ucap manajer kafe
Arion kembali melirik arlojinya,ia berkali-kali menelpon Tara,namun hingga saat ini Tara tidak menjawab panggilan darinya,padahal semalam Tara sudah janji ia akan datang untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
lagi-lagi Arion harus kecewa karena Tara sama sekali tidak perduli dengan janji mereka "baiklah".Arion berdiri dari meja,ia mematikan lilin yang berjejer rapi di hadapannya dengan jari telunjuk,"bungkus makanannya bawa pulang",titah Arion pada karyawan yang berdiri menunggu Arion selesai berkemas.
"baik tuan terima kasih",ucap para karyawan senang,begitu banyak makanan yang telah di buat Arion bersama para karyawan khusus untuk Tara,semua menu makanan yang tersedia di kafe itu Arion buat dengan tangannya sendiri.
Arion tersenyum melihat fotonya dan Tara saat membuka ponselnya,ia sama sekali tidak marah pada Tara,"aku akan menunggunya di rumah",Arion masih tersenyum sambil melangkah menuju pintu keluar kafe.
Suasana kafe kini telah sunyi,tidak ada lagi kendaraan di tempat parkir pengunjung,hanya ada satu mobil mewah di sana tentu saja itu adalah mobil milik Arion.
Tak.tak.tak.
Pengawal Arion yang sedang berdiri di depan pintu keluar segera menunduk saat mendengar suara langkah kaki Arion yang kian mendekat.
"Tuan",ucap seorang pengawal,mempersilahkan Arion menuju mobilnya yang terparkir.
Mereka langsung membuka pintu mobil,Arion hanya mengangguk,ia duduk dengan tenang di dalam mobil,"kita harus pulang sebelum Tara sampai",ucap Arion,sopir mengangguk paham,ia melajukan mobil meninggalkan kafe itu.
Arion masih setia menggenggam sebuah cincin berlian yang ia rancang sendiri dari toko berlian miliknya,cincin ini hanya ada satu di seluruh dunia,karena Arion membuatnya khusus untuk Taranya.
setelah sepuluh tahun pernikahan mereka,Arion akan meminta sesuatu yang tak pernah ia katakan pada Tara,ia berharap Tara akan bersedia memenuhi permintaan Arion yang sejak lama Arion inginkan.
Saat tiba di rumah Arion langsung masuk menuju kamarnya menggunakan lift pribadi untuk tiba ke lantai atas.
Arion melangkah masuk ke dalam kamar Tara,ternyata Tara belum pulang.
Ia menutup kembali kamar sang istri, kamar Tara dan Arion memang di buat terpisah,tentu saja itu adalah permintaan dari Tara,menurut Tara ia punya privasi yang tak perlu Arion tahu,Arion juga tak mempermasalahkan itu asalkan Tara senang dan nyaman.
Arion masuk ke dalam kamarnya,ia melepaskan pakaian dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya,setelah seharian masak dan meracik bumbu demi membuat Tara senang,ia terasa sangat lelah,Arion telah lama belajar memasak agar ia bisa membuat semua makanan yang Tara sukai.
Ting...
[aku melihat Tara di klub Marina,ia melakukan pesta bersama teman laki-lakinya].Denis sahabatnya mengirim pesan.
[Tara butuh hiburan, apa kau sudah miskin dan membutuhkan pekerjaan?hingga nekat menjadi mata-mata untuk mengawasi istriku?].balas Arion
[kau memang bodoh,aku hanya ingin memberi tahu,kau seharian tidak pergi ke perusahaan karena sibuk mengurus hari ulang tahun pernikahan kan?].Denis mengejek Arion.
[kurang ajar,urus saja urusanmu sendiri].Arion membuang ponselnya di atas tempat tidur dengan perasaan sebal dan patah hati.
Sedangkan Denis Yang sedang berada di tempat yang sama dengan istri Arion hanya bisa menghela napas berat,Denis adalah salah satu sahabat Arion,ia sangat kasihan pada Arion yang selalu di permainkan oleh Tara,namun Arion selalu menolak apa pun yang sahabatnya adukan,entah tidak percaya atau pun memaklumi istrinya yang berprofesi sebagai aktris dan modeling ternama,tentu saja Tara banyak kenalan dan harus mengikuti pesta-pesta dan sebagainya untuk menjaga eksistensinya di dunia hiburan.
Arion yang sedang kesal pada Denis hanya berbaring sambil melihat foto-foto bayi kecil yang sangat menggemaskan,ia sudah sangat lama ingin mempunyai keturunan namun Tara sama sekali tidak berniat untuk mempunyai anak,ia sangat sibuk Tara juga sudah memutuskan di dalam pernikahan ia tak ingin mempunyai anak,tak lama kemudian Arion mendongak menghadap ke jendela,telinganya sedang mendengar bunyi sebuah mobil masuk ke basemen rumah.
Brum....
Arion mendengar mobil Tara memasuki basemen,ia menghidupkan lilin pada kue ulang tahun yang ia bawa dari kafe tadi,kue yang rencananya akan mereka potong saat di kafe namun Tara tak kunjung datang.
Tara berjalan terseok-seok menuju lift,ia melangkah keluar saat lift telah tiba di lantai atas.
"TARA.A",Arion mengejutkan Tara saat Tara membuka pintu kamar.
wajah Tara sangat datar,ia sangat muak dengan perayaan ulang tahun pernikahan yang sudah ke sepuluh kali Arion masih saja melakukan hal yang sama setiap tahunnya.
Tara melirik sekilas pada wajah Arion,ia membuka sepatu hak tinggi melemparnya ke sembarang arah,"CK Arion kau mengejutkan ku saja",Tara meninggalkan Arion yang masih membawa kue ke di tangannya.
"Tara aku menunggumu seharian di kafe, Tara sudah berjanji untuk hadir bukan?,karena Tara tak datang aku membawa kue ini pulang agar kita bisa meniup lilin bersama",Arion sama sekali tidak marah pada Tara ia malah bersikap manja,ia tahu Tara tak suka dengan apa pun yang ia lakukan.
Tara memutar bola mata melas "ya,baik lah cepat sini".Arion dengan senang hati mendekat membawa kue yang telah siap dengan lilin kecil menghiasi kue tersebut.
"Mari berdoa",Arion memejamkan matanya sambil berdoa yang terbaik untuk Tara dan dirinya,sedangkan Tara hanya melipat kedua tangannya di dada sambil menunggu Arion selesai berdoa.
"ayo tiup lilinnya",ajak Arion,Tara dan Arion meniup lilin serentak.
Arion memotong kue menyuapkan pada Tara"Arion aku tidak mau makan kue,berat badanku,kau tahu sendiri aku menjaga berat badanku",ucap Tara bengis.
"ya sudah aku saja yang makan", Arion memasukkan potongan kue ke dalam mulutnya sendiri.
Arion melirik Tara sambil tersenyum,"Tara apakah aku pernah meminta sesuatu padamu selama pernikahan kita?", tanya Arion,mulutnya penuh sambil berbicara membuat Tara geli.
"katakanlah apa maumu,jangan berbelit-belit",Tara melepas perhiasan yang menempel di tubuhnya di depan cermin.
"sebelum itu aku punya sesuatu untukmu",Arion menyerahkan kotak beledu berwarna biru di hadapan Tara.
Tara tersenyum manis saat membuka apa yang ada di depan matanya,"wah,ini cantik sekali",Tara memakaikan cincin itu di jari manisnya.
"ini hanya ada satu di dunia karena aku yang merancang desain cincin ini di toko kita",Arion memeluk tara dari belakang,ia terus menikmati senyuman Tara.
"lantas apa permintaanmu tadi?katakan lah",Tara terus melihat ke jari manisnya sambil tersenyum,ia tahu apa pun yang di berikan Arion untuknya selalu sesuatu yang berharga fantastis,untuk Tara Arion selalu memberikan yang terbaik,Tara akan memamerkan cincin. Itu pada semua teman-teman kelas selebritinya.
"Tara bukan kah kita sudah lama menikah?",tanya Arion sambil membalikkan tubuh Tara agar menatapnya.
Tara mengangguk membenarkan ucapan Arion,sepertinya Arion saat ini sedang serius meminta dan sangat berharap dari wajah Arion Tara bisa tahu permintaan Arion pasti mengenai keturunan.
Arion dengan ragu membuka mulutnya,dia mengusap wajah Tara dengan lembut,agar Tara bisa tenang saat dia mengajukan permintaannya,Arion tahu Tara pasti akan marah jika membahas ini,"apa boleh aku meminta agar kau hamil dan melahirkan anak untukku?",Arion menatap wajah Tara yang mulai tidak nyaman.
Tara menatap tajam ke arah Arion,dia melipat kedua tangannya di dada sambil menghela napas berat.
"aku sudah bilang kepadamu Arion,aku telah memutuskan untuk menikah tanpa anak denganmu,kenapa harus ada anak?",Tara melepaskan pelukan Arion,dia sudah muak dengan permintaan Arion yang selalu mengarah pada keturunan bayi,anak.
Sambil menatap jendela yang mengarah ke taman Tara menekan nada suaranya,"tolong mengertilah!".
Arion meraih tangan istrinya,dia tahu Tara pasti akan marah.
"Tara,aku adalah seorang pebisnis sukses,semua ini tidak ada artinya jika kita aku tidak memiliki pewaris,aku mencintaimu,aku sangat ingin memiliki keturunan rumah tangga yang harmonis seperti manusia-manusia pada umumnya".
"tidak Arion karier ku adalah bagian dari hidupku Arion,menjadi model dan aktris adalah mimpiku sejak kecil,juga mimpi mendiang ayahku,bagaimana jika aku mempunyai anak?,itu akan sengat merepotkan,Karier Yang selama ini aku bangun akan hancur,dia akan terus menjadi Monster kecil yang mengganggu tidurku, dan segala aktivitasku di luar akan terhambat".
Tara menyentak tangan Arion,dia kembali memakai sepatu meninggalkan Arion sendiri mematung di dalam kamar.
"Tara tidak perlu mengasuh anak,aku akan membayar seratus pengasuh untuk menjaga anakku".
Tara menyambar kunci mobil dan melangkah pergi,sejak awal ia ia memang menolak mempunyai anak,dia tidak menyukai anak-anak di tambah lagi banyak sekali trend masa kini,orang-orang yang menikah memutuskan untuk hidup tanpa anak Sepanjang pernikahannya sering di sebut childfree.
Arion dengan langkah gontai menuju ke kamarnya, bagaimana pun dia harus menghormati keputusan Tara,apa pun yang Tara ucap Arion selalu menerimanya,Arion telanjur mencintai Tara,meski cintanya telanjur salah.
Mungkin dia memang terlalu memaksa Tara,padahal sejak awal Tara sudah bilang dia memang tak ingin mempunyai anak.
"aku egois",gumam Arion sambil melihat ke jendela kamarnya,dia melihat mobil Tara meninggalkan rumah.
Arion sudah mencoba untuk menahan kehendaknya selama sepuluh tahun pernikahan mereka,namun semakin hari keinginan itu semakin membuncah di hatinya,ia masih menunggu Tara hingga istrinya siap dan puas berpetualangan di luar sana,Arion akan menunggu di mana Tara akan berubah,ia pikir mungkin Tara Belum puas dengan masa mudanya,Tara dan Arion saat itu memang menikah muda,usia Tara dan Arion pada saat itu sekitar dua puluh tahun.
Ting..
ponsel Arion berbunyi lagi,itu adalah pesan dari Max.
[aku melihat Tara di depan hotel berlian bersama seorang laki-laki].
Arion menekan papan ketik ponselnya [biarkan saja].
dia meletakkan ponsel di samping nakas,Arion memejamkan matanya,dia selalu memberi kebebasan pada Tara,karena Tara selalu mengancamnya untuk bercerai,membuat Arion terdiam,Arion telah mengucap janji pada mendiang ayah Tara untuk tetap bersama Tara apa pun yang terjadi.
Arion memeluk ponselnya,dia tertidur pulas di atas ranjang.
tok.tok.tok.
Pintu kamar Arion di ketuk beberapa kali,hingga Arion tersentak dan membuka matanya,dia melihat cahaya yang keluar dari celah gorden jendela membuat matanya menyipit karena silau terkena cahaya matahari.
Ternyata sudah pagi.
batin Arion dia segera bangun menuju pintu kamarnya yang di ketuk sejak tadi.
Arion terkejut siapa yang ada di depan mata nya"mama?".
"ya,di mana Tara?",tanya nyonya Diana
Arion melirik ke kamar Tara yang terbuka "Tara sebentar lagi pulang,mama kapan ke sini?",tanya Arion.
Namun nyonya Diana malah menatap tajam kearahnya,"kamu pasti sudah membuat Tara bersedih,mengapa?",tanya nyonya Diana.
Arion dengan ragu menjawab"maaf ma,aku hanya membahas soal ingin..".
nyonya Diana menggeleng menatap Arion "tega sekali kamu Arion,Tara itu mempunyai mimpi yang sedang dia raih,mengapa Arion?selalu anak yang kamu bahas?,apa kau tak tahu?karier Tara akan rusak jika dia melahirkan dan membesarkan anak,tubuhnya akan gemuk dan tak terbentuk,sebaiknya nikmati saja hidup ini Arion,untuk apa memikirkan soal anak?",nyonya Diana meninggalkan Arion yang masih berdiri di depan pintu,Arion hanya terdiam.
nyonya Diana adalah ibu kandung Tara,dia selalu datang disaat Tara dan Arion ada masalah dalam rumah tangga,dia selalu menyalahkan Arion karena Arion Tara akan pergi berhari-hari menginap di apartemen.
Arion hanya mengalihkan rasa sakit hatinya dengan tersenyum,dia menutup pintu dan bersiap untuk pergi ke kantornya,meski nyonya Diana selalu membela Tara,membenarkan tindakannya,namun Arion tak pernah berbicara kasar pada mama Diana,mereka adalah harta yang harus di jaga bagi Arion.
Semua para pelayan sibuk berjibaku menyiapkan sarapan dan tugas rumah yang lain,ada banyak pelayan di rumah Arion yang sudah dibagikan tugas masing-masing.
"kalian, cepatlah menyiapkan sarapan,Arion sebentar lagi turun",nyonya Diana melipat kedua tangan nya di atas dada,melihat siapa yang datang para pelayan memang sangat ketakutan,nyonya Diana tak segan-segan mengusir dan memaki para pelayan yang tidak sesuai di matanya.
Arion baru saja selesai dan berpakaian rapi,dia turun ke lantai bawah untuk serapan di meja makan.
"Arion, para pelayan di rumah kalian ini sangat malas,lihatlah mereka hanya perkara sekecil itu melakukannya berdua",nyonya Diana berkacak pinggang,semua pelayan yang sudah selesai membuat sarapan pergi ke tempat masing-masing untuk kembali berkerja.
"ma,tidak usah di besar-besarkan,buktinya meraka selesai membuat makanan untuk kita,selama ini merekalah yang mengurus segala kebutuhanku",Arion menyendok nasi goreng ke dalam mulutnya.
"kapan mama datang?",tanya Arion sambil tersenyum Ramah.
"aku datang sejak kemarin sore,namun kalian tidak ada di rumah",ucap nyonya Diana.
"kau tak boleh lagi meminta Tara untuk hamil dan melahirkan Arion,sekarang sudah banyak orang-orang memilih hidup bebas anak atau child free,jangan kuna Arion".
Arion hanya bisa diam,bicara pun tidak ada gunanya,dia menyudahi sarapannya,sambil melirik arloji yang dia kenakan,dia sudah kenyang dengan celotehan sang mertua yang ajaib, tiba-tiba datang tiba-tiba pergi.
"aku berangkat dahulu ma", Arion meninggalkan nyonya Diana sendiri di meja makan.
"ya pergilah",sahut Nyonya Diana sang mertua.
nyonya Diana menelpon Tara untuk mengetahui kapan putrinya akan pulang,biasanya Tara akan lama pulang jika berselisih paham dengan Arion.
"enak saja dia, putriku yang cantik seorang aktris di suruh melahirkan dan buncit selama sembilan bulan,belum lagi dengan pemilihan dan segala tetek bengek lainnya",gumam nyonya Diana menggeleng.
Sedangkan di sebuah apartemen Tara sedang bergumul manja dengan seorang pria yang sejak lama menghiasi hari-harinya,bahkan sebelum menikah dengan Arion Tara sudah menjalin hubungan dengan pria ini,dia menjadi simpanan yang kerap di manjakan.
"baby aku harus berangkat bekerja",Tara bersiap membersihkan tubuhnya ke dalam kamar, sedangkan lelaki itu masih terbaring di balik selimut dengan mata terpejam.
"ya baiklah aku juga harus bekerja,pasti ayah akan menanyakan keberadaan ku,atau putraku akan mencari ku",lelaki paruh baya itu juga menyambar baju yang berserakan di lantai,mereka bersenang-senang tadi malam hingga lupa waktu.
"enak saja Arion memintaku untuk melahirkan anaknya,emangnya dia pikir aku benar-benar mencintainya?,cih",ucap Tara sambil memasang kancing baju,berkaca di depan meja rias.
"dasar bocah bodoh, tak berguna", ucap laki-laki itu sambil menertawakan sikap Arion yang terlalu polos menurut nya,"biarkan saja dia berhalusinasi ataupun bermimpi,semoga mimpinya akan membuatnya gila".
Tara mengangguk sambil bergelayut manja, laki-laki itu berumur setengah abad,jika di bandingkan dengan Arion jauh lebih tampan Arion lagi,tetapi itulah namanya cinta yang salah, membuat mereka terhanyut dan buta antara memilih mana yang salah dan mana yang benar.
Arion saat ini sangat sibuk di kantor,dia melupakan sejenak tentang kemarahan Tara, Arion hanya fokus mengembangkan usahanya dan usaha milik mendiang tuan Abraham ayahnya,tidak ada yang bisa menandingi kesuksesan pengusaha muda dan Tajir itu,bahkan kakeknya sendiri tuan Wilson yang merupakan pengusaha sukses yang telah berpengalaman,juga kalah saing dengan Arion yang masih muda,dia lebih unggul bahkan Denis dan Max juga yang merupakan sahabat Arion,perusahaan mereka juga tak kalah sukses namun Arion tetap Tak tertandingi.
Drt.drt..
Ponsel Arion berbunyi,ada seseorang yang memanggilnya.
[di mana?] ternyata itu adalah Denis.
[aku sedang di perjalanan menuju kantor],jawab Arion tenang.
[baiklah,kita akan bertemu nanti membahas pembangunan proyek yang akan kita bangun bersama],ucap Denis.
[baiklah],Arion menekan tombol merah mengakhiri pembicaraan.
Arion,max dan Denis adalah tiga sahabat kaya raya dan sangat tampan,mereka selalu bersama-sama menuju puncak kesuksesan,ketiga sahabat ini sudah di kenal keseluruh penjuru akan kesuksesan dan kecerdasan mereka,hingga saat ini mereka mempunyai banyak bisnis dan cabang perusahaan masing-masing di bawah naungan perusahaan besar Arion.
tetapi karena pernikahan Arion yang kurang sehat,dua sahabatnya Denis dan max jadi berpikir berpuluh kali untuk mengenal wanita,max dan Denis memutuskan untuk tidak memikirkan wanita dan calon istri,mereka takut akan di perbudak cinta seperti Arion,mereka masih betah melajang dan menjadi rebutan para jomblo di luar sana .
"silakan masuk pak", ucap satpam yang berjaga di depan gedung pencakar langit milik Arion Wilson,Arion telah tiba,para pegawai kantor menunduk hormat,ada juga yang tersenyum genit pada pria tampan memesona itu.
semua wanita berharap agar bisa berjalan di sisi Arion sebagai pendamping hidupnya,namun tidak dengan Tara,dia merasa hidupnya sangat menderita,bersama dengan Arion yang polos dan tak mengenal dunia luar.
Menurut nya Arion adalah lelaki rumahan tidak mempunyai sifat liar,Tara tidak menyukai pria yang setia dan bodoh,dunia Tara sangat berbeda dengan dunia Arion,dia lebih menyukai fantasi bercinta yang berbeda.
Hari-hari berlalu Tara tak kunjung kembali kerumah,Arion setiap malam menunggu kepulangan sang Tara.
jika Tara marah pada Arion,dia akan pergi berhari-hari hingga dia puas berpetualang di luar sana,Tara akan kembali dengan sendirinya jika ingin sesuatu dari Arion.
Ini adalah hari ke lima Tara pergi,karena sudah terbiasa Arion hanya bisa menunggu Tara di rumah,Arion pernah menjemput Tara di tempat pesta Namun Tara malah membuat Arion malu.
Saat pagi hari,Arion hanya sarapan sendiri di meja makan,begitu juga siang dan malam,cintanya yang sangat dalam membiarkan Tara hidup dalam kebebasan,Arion tidak bisa melarang Tara,karena Tara akan mengungkit kematian sang ayah yang di akibatkan oleh Arion yang tanpa sengaja menabrak sang ayah yang tengah mabuk di jalanan,membuat ayah Tara kehilangan nyawa setelah di rawat beberapa hari di rumah sakit,Arion merasa bertanggung jawab meski yang salah adalah ayahnya Tara,dia menikahkan Tara di rumah sakit,ayah Tara juga berpesan agar selalu tetap bersama Tara apa pun yang terjadi.
Ting..
Bunyi ponsel Arion berdenting,ternyata pesan dari sepupunya Brian.
[kak,aku melihat kak Tara keluar di klinik kasih ibu,apa kakak ipar sedang hamil?],tanya Brian.
[kirim alamat lengkapnya],balas Arion
[jalan HOS Cokroaminoto sebelah hotel Mahendra].
Brian segera mengirim lokasi di mana dia melihat Tara keluar dari sebuah klinik kandungan.
Arion segera berganti pakaian,dia ingin tahu kabar baik dari Tara.
apa mungkin Tara sedang hamil?.
Arion tak bisa membayangkan bagaimana bahagianya perasaan nya saat ini.
Saat tiba di depan klinik Arion segera turun dari mobilnya,dari kejauhan Brian melihat kakak sepupunya yang sedang tersenyum bahagia.
orang-orang yang sedang antre terus melirik ke arah Arion,ada juga yang mengelus perutnya sambil bergumam semoga kelak bayi mereka tampan dan terhormat seperti Arion Wilson.
melihat kedatangan Arion para penjaga kasir langsung menyambut kedatangannya,"ada yang bisa kami bantu pak?",tanya seorang kasir pada Arion.
mata Arion melirik ke sekitar ruang tunggu dia tidak melihat Tara di sana "di mana istriku Tara?".
Arion melihat ke arah para kasir dan karyawan yang terdiam,keningnya berkerut,ada perasaan yang tak bisa di Utara kan oleh Arion saat melihat karyawan yang gugup.
"pak,kami tidak melihat istri Anda",seorang karyawan menjawab dengan gugup.
Melihat karyawan yang tidak jelas dan mencurigakan Arion langsung menduga,sesuatu telah terjadi di dalam sana.
Arion dengan langkah cepat berdiri di depan pintu tempat dokter sedang memeriksa pasien.
Para wanita dan suaminya yang menemani hanya terdiam melihat raut wajah marah Arion,mereka hanya menyaksikan Arion yang sedang menahan emosinya.
Bukh..
Arion mengetuk pintu dengan kencang"buka pintunya".
"maaf pak,jika bapak ingin berkonsultasi silakan anda ikut mengantre",ucap salah seorang laki-laki yang sedang menunggu istrinya periksa kandungan.
Arion menatap geram,dia tak memedulikan ucapan laki-laki itu,dia langsung menendang pintu hingga terbuka lebar,saat pintu terbuka dia langsung masuk.
ibu-ibu yang sedang melakukan USG segera menutup perutnya,begitu juga dengan dokter segera menghampiri Arion,"maaf pak,kami sedang memeriksa pasien",dokter kandungan itu menunduk pada Arion,dia tahu jika Arion adalah orang penting di kota mereka.
"di mana Tara?",tanya Arion
"sejak tadi saya tidak melihat ibu Tara pak,mungkin ibu Tara masuk ke ruangan sebelah,bagian cek kesuburan ada di ruangan sebelah",Arion segera keluar,dia juga mengetuk pintu sebelah,mengabaikan orang-orang yang sedang berbisik tentangnya.
"Tara?",pekik Arion.
kriett....
seorang suster membuka pintu ruangan,"maaf pak mohon untuk tidak berbuat keributan di sini,karena kami sedang melaksanakan pemeriksaan terhadap pasien",namun Arion mendorong tubuh suster tersebut,dia masuk ke dalam ruang khusus untuk mengecek kesuburan,tidak ada siapa pun di sana,hanya ada dokter yang sedang melihat hasil laboratorium untuk pasiennya yang sedang berbaring di atas ranjang.
Arion keluar,dia mulai gusar,tidak mungkin Tara tidak ada di klinik ini,selain Brian dia juga melihat mobil Tara yang terparkir di depan klinik.
Arion memeriksa seluruh ruangan,dia terlihat panik ketika tidak menemukan Tara,para pengawal yang ikut mencari juga menggeleng kepala mereka ke arah Arion.
mendengar ada keributan pemilik klinik segera datang untuk menyudahi pencarian Arion,"pak kami mohon kami sama sekali tidak melihat istri Anda,tolong jangan berbuat keributan di sini,lihatlah para ibu-ibu yang sedang hamil terlihat ketakutan",Arion juga melirik ke arah ibu-ibu yang memang tampak ngeri melihatnya.
"periksa CCTV klinik ini",ucap Brian yang baru saja tiba,dia mengetahui dari pengawal Arion jika Arion tidak bisa menemukan keberadaan Tara.
"maaf pak,kami tidak bisa memeriksa CCTV jika tidak ada tujuan mendesak,kami juga tidak bisa menunjukkan hasil CCTV kami jika bukan pemilik klinik yang memintanya",ucap seorang laki-laki yang bertugas untuk mengawasi CCTV dan keamanan klinik.
Arion segera mencengkram leher pemilik klinik "cepat katakan padanya".
"b.baik lah tetapi lepas kan saya pak saya masih ingin hidup",mereka sangat mengetahui siapa Arion,pria berwajah dingin dan berbahaya ini akan sangat berbahaya jika sedang dalam kemarahan.
Brian dan pengawalnya juga ikut mencari keberadaan Tara,dia tahu betul apa yang kakak iparnya lakukan jika di sini.
"kakak lihat tangga itu".
Arion mengurungkan niatnya mengecek CCTV,dia berlari ke lantai atas di ikuti oleh pengawal yang menerobos masuk, orang-orang yang sedang menunggu tadi segera keluar pergi,sebelumnya seorang pengawal Arion sudah mengingatkan jangan ada yang berani membuka mulut mengenai kejadian ini,semuanya mengangguk paham dan segera keluar.
"Brian urus pemilik klinik juga para dokter yang terlibat",pekik Arion,Brian segera melaksanakan perintah Arion.
Tak.tak.tak.
Sepatu Arion berbunyi nyaring,di lantai atas sangat sepi,tidak seperti di bawah,ada beberapa orang yang akan melahirkan dan para wanita hamil yang sedang memeriksa kandungannya.
hanya ada tiga ruangan di lantai itu,yang paling sudut berisi tempat berkas-berkas lama yang di tumpuk yang satunya lagi hanya digunakan sebagai gudang persediaan alat-alat medis seperti obat dan barang lainnya.
Brak..
Arion segera menendang satu ruangan yang tersisa,dia melihat seorang dokter dan perawat yang sedang mengemas semua alat-alat medis yang mereka gunakan,ada beberapa plastik bekas darah dan sampah medis lainnya yang sedang di kemas oleh seorang perawat.
Mereka sangat terkejut dengan kehadiran Arion,dokter yang sepertinya sudah selesai melakukan tugasnya juga berubah pucat,seluruh tubuhnya bergetar hebat saat melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini,seorang Arion dengan wajah merah dan mata berair sangat terlihat menakutkan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!