Berawal dari uang pinjaman dari koperasi tempat Raisa bekerja, Raisa nekat memberanikan diri untuk berjualan kecil - kecilan dan hasilnya bisa buat tambah - tambahan untuk dirinya menabung, membayar cicilan di koperasi dan juga beli bensin tiap pulang kerja.
Suaminya selalu menodong Raisa saat dirinya pulang dari bekerja. Suami Raisa suka sekali meminta uang hasil jualannya itu.
Padahal gaji Raisa semua dipegang oleh suaminya. Sejak Raisa menikah sampai saat ini. Setiap harinya Raisa hanya dijatah suaminya uang 20.000 setiap Raisa mau berangkat kerja.
Karena alasan itu lalu Raisa nekat meminjam uang dari koperasi dari tempat dia bekerja. Untungnya pinjamannya disetujui oleh pihak Koperasi di tempatnya dia bekerja.
Raisa mengajukan pinjaman itu untuk mencari penghasilan tambahan. Agar dirinya memiliki tabungan pribadi untuk diri sendiri.
Karena Raisa juga memiliki mimpi yang ingin Raisa wujudkan yaitu Raisa ingin membeli tanah, rumah, dan juga ingin memiliki usaha kos - kosan. Agar di masa tuanya nanti. Raisa tidak terus menerus bekerja dengan orang di Pabrik.
Suaminya Raisa selalu saja menodong Raisa saat dirinya pulang dari bekerja. Suami Raisa suka sekali meminta uang hasil jualannya itu.
Entahlah uang dari Gaji Raisa dipakai untuk apa. Raisa kurang begitu mengerti. Yang Raisa tahu setiap harinya. Raisa hanya dijatah 20.000 untuk berangkat bekerja. Dibilang cukup ya kurang. Dibilang kurang tapi Raisa tidak berani untuk bilang ke suaminya. Mau bagaimana lagi. Raisa hanya bisa patuh sama semua ucapan suaminya itu.
Tapi Raisa selalu menghabiskan uang itu langsung pada hari itu juga. Raisa membelanjakan uang itu semua untuk membeli bahan - bahan pesanan tanpa tersisa satu rupiah pun. Agar suami Raisa tidak bisa meminta hasil dari usaha sampingan Raisa itu.
Saat uangnya habis paling tersisa 5.000 saja bahkan kadang Raisa tidak menyisakannya sama sekali. Jadi Raisa bisa memberikan alasan kepada suaminya bahwa uangnya sudah habis, untuk membeli semua bahan - bahan untuk berjualan esok harinya.
Suaminya tak tahu kalau Raisa memiliki simpanan di Rekening pribadinya. Yang dia sembunyikan dari suaminya dan juga ibu mertuanya.
Raisa memang khusus membuat rekening itu di koperasi tempat Raisa bekerja yang diperuntukan khusus untuk para karyawan pabrik. Agar bisa menabung. Raisa khususkan tabungannya itu untuk menyimpan uang untuk masa tuanya nanti. Raisa menabung uang miliknya itu, di koperasi tempat dia bekerja.
Setiap hasil penjualannya dari berjualan nasi bento dan juga berbagai jajanan pasar, selalu terlebih dahulu tak lupa Raisa menyisihkan hasil dari usahanya itu. Raisa menyisihkan terlebih dahulu uang hasil penjualannya, 70% dari hasil penjualannya hari ini. Untuk digunakannya menabung.
Dan sebesar 30% untuk Raisa gunakan uang hasil jualannya untuk Raisa gunakan sebagai modalnya kembali. Raisa gunakan untuk membeli bahan - bahan yang dibutuhkan. Seperti untuk membeli beras, sayur, kulit lumpia, ayam, bumbu dapur dan juga kawan - kawannya.
Untungnya Raisa memiliki hobi yaitu memasak. Raisa suka memasak sudah sedari kecil. Raisa dulu sering ikut membantu Neneknya memasak. Masakan neneknya sangat lezat. Dulu Raisa pernah memiliki cita - cita menjadi chef terkenal.
Karena kepiawaiannya mengolah berbagai macam makanan. Dari makanan tradisional, jajanan pasar, kue basah, kue kering, nasi tumpeng, dan berbagai macam makanan Raisa sudah menguasainya. Raisa suda piawai. Tidak diragukan lagi.
Dari tekad yang bulat ingin menghasilkan penghasilan tambahan diluar jatah yang suaminya berikan sebesar 20.000 per hari itu. Dan juga dari hobi Raisa yaitu salah satunya memasak. Raisa percaya, bahwa usaha sampingannya dengan berjualan makanan untuk teman - teman di Pabriknya. Lambat laun akan berkembang. Dan nantinya akan banyak yang repeat order kepada Raisa.
Tekad itu dia wujudkan, saat Raisa mendapatkan uang sepuluh juta rupiah pinjaman pertamanya yang Raisa pinjam dari koperasi ditempat dia bekerja.
Setau suaminya. Modal dari usaha milik istrinya itu dari Uang hasil jualan semua mas kawin miliknya Raisa.
Raisa terpaksa berbohong kepada sang suami, agar Uang pinjaman miliknya kali ini tidak diminta juga sama suaminya itu. Seperti halnya uang Gajinya yang semuanya dikuasai suaminya. Yang kata suaminya Gaji miliknya selalu di tabung semua sama suaminya. Tapi saat ditanya dan dikroscek langsung ke sang suami.
Bukti dari tabungan itu. Suaminya selalu mengelak dan banyak memberikan alasan yang tidak masuk akal. Sampai saat ini Raisa belum pernah melihat bukti dari hasil uang Gaji miliknya. Yang suaminya pegang. Awalnya mertuanya Raisa sangat marah, saat tau Raisa menjual semua mas kawin miliknya. Padahal mas kawin itu sudah jadi hak miliknya. Karena itu adalah Mas Kawin untuk Raisa yang Mas Iwan berikan untuknya saat mereka menikah.
Padahal semua Perhiasan miliknya. Sudah Raia amankan terlebih dahulu sebelum suami maupun mertuanya memintanya kembali. Dengan beribu satu alasan yang selalu mereka gunakan untuk menipu Raisa.
Raisa sudah menitipkan semua perhiasan miliknya itu kepada Ibundanya. Raisa titipkan semua perhiasan miliknya kepada Ibu kandungnya sendiri.
Raisa lebih percaya perhiasannya itu dipegang dan juga disimpan sama orangtua kandungnya daripada suami maupun ibu mertuanya yang serakah itu. Raisa merasa akan aman kalau Ibunya yang menyimpankannya untuk Raisa.
Karena dari sudut pandang Raisa, suaminya dan juga keluarga suaminya itu hanya mau menguasai semua harta miliknya. Termasuk gaji setiap bulan yang Raisa hasilkan dengan susah payah. Sudah mereka kuasai.
Sudah hidup suami, ibu mertua dan juga adik iparnya itu semua kebutuhan Raisa yang tanggung. Raisa juga yang mencukupi semuanya dari Gaji miliknya.
Suaminya yang sukanya bermalas - malasan dirumah kerjaannya cuma molor, nongkrong, main hape. Saat disuruh bekerja sama sang Istri Raisa jawabannya selalu saja ada.
Dek, abang gak cocok sama pekerjaannya
Dek, kerjaannya berat abang gak kuat
Dek Gajinya kecil
Dek, abang bertengkar sama teman kerja
Dek, ditempat kerja abang gak punya teman
Dek abang dimusuhi sama semua teman kerja abang
Dek tempat kerjanya jauh
Dek ditempat kerja gak boleh merokok
Dek ditempat kerja harus ikut shift abang gak mau
Dek Dek Dek
Dek Dek dek
Entahlah banyak sekali alasan. Yang selalu ada saja alasannya. Yang selalu suaminya itu utarakan.
Kalau memang sudah wataknya males mau pekerjaan kayak apa, seperti apa dan dimana. Gak bakalan bisa. Raisa sudah jengah dengan semua sikap suaminya itu yang tidak mau bertanggungjawab mencari nafkah untuk Raisa.
Padahal suaminya itu masih menanggung sekolah adiknya yang masih saat ini bersekolah.
Semua beban nafkah semuanya itu, suaminya limpahkan kepada Raisa. Raisa dan juga suaminya sudah menikah selama lima belas tahun. Dan mereka tidak memiliki momongan. Karena suaminya yang mandul.
Sebelum mereka berdua memutuskan menikah, mereka berdua sudah pernah periksakan diri mereka ke Dokter untuk mengetahui kesuburan dari masing - masing pasangan. Dan ternyata hasilnya. Suaminya Mas Iwan Mandul tidak bisa memiliki keturunan.
Setelah hasil itu keluar. Raisa dan juga suaminya membuat perjanjian pra nikah yang sudah mereka legalkan dan sudah berkekuatan hukum tetap.
Bahwa harta mereka dipisah. Sebelum menikah dan setelah mereka menikah
Hutang piutang ditanggung oleh pihak yang berhutang
Bila ada salah satu yang berselingkuh. Orang yang berselingkuh itu akan pergi tanpa membawa harta benda. Hanya baju yang menempel di badan.
Sudah sepuluh tahun ini tak terasa untuk Raisa menjalankan bisnis sampingannya. Di bidang kuliner yang Raisa sangat cintai ini. Yaitu membuat menu nasi bento dan berbagai pilihan menu lainnya. Menu andalannya nasi bento buatan Raisa yang sangat lezat.
Setiap harinya menu itu Raisa sajikan secara berbeda - beda. Raisa memang sengaja membuat menu yang berbeda - beda. Agar para pelanggannya tidak merasa bosan. Memesan makanan dari Raisa.
Bukan waktu yang singkat untuk Raisa, menggeluti bisnis kuliner ini. Walaupun masih dalam skala kecil belum skala yang besar. Karena Raisa belum sanggup untuk menjalankannya dan juga Modal yang dimilikinya masih terlalu sedikit. Raisa belum memiliki modal yang besar untuk meningkatkan bisnisnya dalam skala yang lebih besar. Karena keterbatasan modal yang dimiliki Raisa.
Raisa hanya menerima pesanan maximal dalam sehari nasi bento dua ratus dan dua menu lainnya yang selalu diubah - ubah setiap harinya hanya dua ratus pesanan setiap menu. Jadi saat pesanan Raisa banyak hanya berjumlah enam ratus pesanan per tiga menu makanan yang Raisa buat di hari itu juga.
Itu saja sudah sangat banyak untuk Raisa kerjakan sendiri. Karena suaminya maupun ibu mertuanya bahkan adek iparnya. Tidak ada sama sekali untuk niatan membantu Raisa saat dirinya kerepotan dengan banyaknya pesanan yang di pesan. Mungkin karena uang dari hasil jualannya selama ini. Raisa tidak bagi dengan mereka. Mungkin saja itu yang membuat mereka ogah membantu.
Raisa selalu menjajakan masakanan miliknya melalui group whatsapp yang dibuat khusus oleh Raisa buat untuk berjualan kulinernya. Awalnya hanya sepuluh orang temannya saja yang bergabung dengan group whatsapp miliknya itu. Tapi lambat laun dalam perjalanan Raisa membuka bisnisnya. Dan Raisa kini, berbisnis semakin berkembang, banyak orang yang ikut bergabung dalam group whatsapp miliknya itu.
Mungkin ada delapan ratus lima puluhan yang bergabung. Memang tidak semua pengikut di groupnya setiap hari pesan makanan dari Raisa, tapi Alhamdulillah setiap hari masih saja ada pesanan yang masuk untuk Raisa buat untuk para pelanggannya yang selalu saja setia.
Raisa sangat bersyukur atas rezeki yang selalu dia dapatkan dari hasil berjualan kuliner.
Mungkin ini adalah buah dari kesabaran Raisa selama ini dalam berumah tangga bersama suaminya.
Raisa sudah sangat mengalah untuk keluarga kecilnya itu.
Raisa menjajakan masakannya kepada teman - teman pabriknya berbagai jajanan pasar serta menu favoritnya bento.
Pagi ini ada pesanan dari teman - teman lima puluh buah nasi bento, tiga puluh lima risol mayo dan juga empat puluh lima donat.
Raisa tak kenal lelah. Apalagi Raisa merasa minder dan juga malu sama teman - temannya di tempat dia bekerja. Malah Raisa merasa senang dan bangga atas pencapaiannya selama ini.
Setiap harinya Raisa penuh perjuangan untuk membuat pesanannya itu dan dia persiapkan sendiri.
Setiap sepulang kerja Raisa sudah membersihkan rumahnya dan juga harus mempersiapkan semua bahan - bahan untuk Raisa gunakan memasak. Makanan pesanan para pelanggannya.
Pagi hari tepat pukul dua belas malam Raisa sudah harus bangun untuk shalat Tahajud terlebih dahulu setelah itu Raisa akan sibuk mengeksekusi semua bahan makanan yang akan Raisa masak.
Hingga waktu subuh Raisa harus menyelesaikan semua pesanan yang Raisa buat untuk para pelanggannya itu. Setelah itu dia harus segera mandi dan juga shalat subuh. Setelah itu Raisa harus mempersiapkan juga sarapan untuk suami, ibu mertuanya dan juga adik iparnya itu.
Setelah selesai semuanya.
Tepatnya pukul setengah enam Raisa sudah harus memancalkan motor miliknya menuju ke pabriknya. Dan membawa semua pesanan dari teman - temannya itu. Biasanya Raisa menunggu teman - temannya di sebelah mesin atm yang ada di sekitaran kawasan pabrik. Sekalian Raisa berangkat bekerja setelah semua pesanannya di ambil oleh para pelanggan setianya.
Teman - temannya sudah pada hafal. Sebelum masuk ke pabrik, mereka akan langsung menghampiri Raisa terlebih dahulu untuk mengambil pesanan mereka. Baru setelah itu mereka berangkat bekerja.
Saat pukul 06.00 pagi. Raisa sudah harus sampai berada di depan Atm BNI yang berada di kawasan pabrik tempat Raisa saat ini bekerja.
Sambil menunggu teman - temannya mengambil pesanan mereka. Satu persatu. Semua sudah hafal kalau Raisa menunggu mereka disini.
Jadi sebelum mereka masuk bekerja ke dalam pabrik. Mereka langsung meluncur menuju depan mesin Atm BNI yang ada di kawasan pabriknya juga untuk mengambil pesanan mereka.
Jadi akan mempermudah mereka untuk dalam betransaksi jual beli. Tidak akan terhalang para pekerja yang berlalu lalang keluar masuk pabrik.
Raisa melakukan ini semua dengan tujuan ingin menambah tabungannya apalagi suaminya Mas Iwan hanya memberikan uang saku untuknya 20.000 sehari dari gaji yang ia terima dari bekerja di pabrik di dekat rumahnya.
Mas Iwan suaminya hanya seorang pengagguran yang pemalas. Kalau disuruh untuk mencari pekerjaan pasti banyak sekali alasannya yang suaminya itu ucapkan.
Sampai Raisa capek sendiri untuk mengingatkan suaminya itu. Raisa sudah sangat capek, kalau Raisa mengingatkan suaminya itu.
Ujung-ujungnya suaminya itu akan sangat marah dan tak segan Mas Iwan suaminya itu memukul Raisa. Raisa kini hanya memilih diam dan sudah pasrah menanggapi kelakuan suami itu.
Raisalah yang selama lima belas tahun ini berjuang mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Baik kebutuhan dirinya, suaminya dan juga mertua serta adek iparnya yang masih bersekolah.
Sebenarnya Raisa sudah sangat lelah menjalani rumahtangga bersama Mas Iwan yang seperti ini.
Sudah lima belas tahun lamanya Raisa dan juga Iwan sudah melangsungkan pernikahan tapi keluarga kecilnya juga belum diberikan momongan.
Karena memang dari hasil pemeriksaan dokter yang mereka temui sebelum mereka menikah untuk memeriksakan kesuburan dari masing - masing individu yang mau membina hubungan rumahtangga.
Dulu Raisa beranggapan bisa menerima semua kekurangan dari Mas Iwan calon suaminya itu. Karena Raisa begitu sangat menyayangi Mas Iwan.
Raisa mengesampingkan itu semua. Agar mereka berdua bisa hidup rukun dalam berumahtangga. Walaupun tanpa adanya anak di tengah - tengah meraka. Itu sudah membuat mereka bahagia.
Hasil pemeriksaan saat itu menyatakan Mas Iwan lah yang tidak bisa memberikan Raisa keturunan. Tapi karena rasa cintanya Raisa ke Mas Iwan. Membuat Raisa bertahan. Raisa rela menemani Mas Iwan sampai sekarang ini, tanpa ada mengeluh menyesal atau apapun itu apalagi ingin bercerai dengan Mas Iwan tidak ada sama sekali.
Setelah menikah dengan Mas Iwan sang suaminya, Raisa sangat patuh kepada suaminya Iwan. Tak pernah Raisa membantah suaminya itu. Walaupun terkadang membuat Raisa kesal, dongkol dan juga kecewa. Raisa masih tetap bertahan sampai saat ini.
Hingga Raisa rela Uang gaji semuanya dipegang Suaminya Mas Iwan. Kata lainnya uang hasil kerja kerasnya selama ini juga dirampas smua sama Mas Iwan.
Raisa hanya dijatah 20.000 sehari dari hasil kerjanya membanting tulang. Sebulan hanya empat ratus delapan puluh ribu rupiah, uang yang dikeluarkan suaminya Iwan untuk dinikmati Raisa. Itupun dipergunakan Raisa untuk membeli bensin untuk motornya sepuluh ribu dan sisanya sepuluh ribu di tabung.
Raisa hanya merasakan dari kerja kerasnya cuma enam ratus ribu rupiah. Terlalu sedikit memang dari penghasilan Raisa selama satu bulan bekerja, mengingat gaji Raisa satu bulannya itu, bisa mencapai dua puluh lima juta dalam satu bulannya.
Raisa terbangun dari tidurnya. Tidak biasanya Raisa bangun di jam segini.
Raisa langsung bangun dan langsung menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Dirinya akan melaksanakan shalat Isya terlebih dahulu, karena tadi saat sebelum tidur Raisa lupa bahwa dirinya belum melaksanakan shalat Isya. Setelah Raisa menyiapkan semua bahan - bahan untuk pesanannya keesokan harinya. Setelah shalat Isya Raisa melanjutkan untuk shalat Tahajud setelah itu Raisa sempatkan untuj mengaji sebentar. Setelah menyelesaikan ritual shalatnya itu. Kemudian Raisa melirik ke arah jam dinding di ruang keluarganya.
Jam menunjukkan pukul 02.00 Raisa sudah berkutat di dapur mempersiapkan apa saja yang mau dia buat.
Dengan segala kesibukannya mengolah semua bahan makanan itu. Agar menjadi sebuah menu hidangan yang lezat. Untuk disantap oleh para pelanggan setianya. Raisa masih sibuk mengadoni adonan donat. Lumayan banyak pesanan donat kali ini. Kata para pembelinya Donat yang Raisa buat istimewa. Donat J.Co kalah.
Masih enak donat buatan tangan dari Raisa daripada donat yang sudah terkenal dan punya nama itu. Itu sih penilaian dari pecinta masakan Raisa. Saat mendengarnya. Raisa hanya tersenyum saat pelanggan tercintanya itu mengomentari setiap makanan yang Raisa buat untuk mereka sepenuh hati.
Setelah selesai mengadoni semua adonan donatnya hanya tinggal menggoreng keseluruhan donatnya.
Raisa lalu beralih membuat adonan riso mayo. Sebelum tidur Raisa sudah menyiapkan irisan tomat, irisan daging, irisan wortel, keju, irisan telur yang sudah Raisa campur dengan adonan mayonaisenya. Tinggal Raisa tata semuanya di atas lapisan kulit lumpia setelah semuanya selesai Raisa membuat Risol Mayo.
Yang terakhir Raisa membuat pesanan Nasi Bento. Menu terfavorit dari Masakannya. Selalu saja yang memesan Nasi Bentonya selalu banyak. Karena para pelanggannnya selalu ketagihan saat menyantap Nasi Bento milik Raisa punya. Kata mereka Nasi Bentonya sangat lezat. Memiliki cita rasa tersendiri dibandingkan Nasi Bento yang sudah terkenal dan juga sudah memiliki nama itu.
Raisa lalu mencuci beras yang sudah Raisa persiapkan sebelumnya lalu Raisa cuci beras itu di tempat wastafel, setelah itu dia memasak nasi dengan di masak di kompor. Raisa lakukan itu, karena menurut Raisa memasak nasi melalui kompor dengan menggunakan magic com rasanya lebih enak dan pulen kalau Raisa memasak nasinya melalui kompor. Itu salah satu resep rahasia yang Neneknya ajarkan untuk Raisa. Dan Raisa menerapkan semua perintah Neneknya itu.
Setelah nasi sudah masak. Raisa diamkan sebentar. Sambil dirinya meracik bahan - bahan untuk Raisa gunakan untuk membuat Nasi Bento. Tempat makan untuk menghidangkan Nasi Bento miliknya dan juga hiasan - hiasan lucu yang sudah Raisa persiapkan.
Setelah semua pesanan Nasi Bento telah Raisa selesaikan semua. Kemudian Raisa beranjak mengambil donat yang belum Raisa goreng.
Kemudian Raisa menggoreng donatnya itu di wajan yang sudah Raisa persiapkan di atas wajan yang besar dengan minyak yang sudah panas Raisa memasukkan satu persatu donatnya itu. Setelah donatnya matang dan siap semuanya. Kemudian Raisa beralih mengambil Risol Mayo yang belum sempat Raisa goreng. Satu persatu Risol Mayo pesanan teman - temannya itu Raisa masukkan ke dalam panci penggorengan yang sebelumnya minyaknya sudah panas dan Raisa menggunakan api kecil untuk memasaknya Agar Risol Mayo dagangannya tidak gosong.
Setelah semuanya diselesaikan sama Raisa. Raisa kemudian mulai menata dan mulai Raisa packing satu persatu pesanan para pelanggan setianya itu. Dengan hati - hati dan telaten Raisa menyelesaikannya semua pesanan itu seorang diri.
Karena memang semua orang yang di rumah ini masih pada tidur nyenyak. Walaupun Raisa sedang berjuang menyelesaikan semua pesanan dari pelanggan setianya.
Pesanan teman - teman pabriknya tepat pukul 05.00 pagi. Semua pesanannya sudah Raisa selesaikan dan terakhir Raisa mulai memasukkan pesanannya ke dalam kantong tas besar. Di setiap plastiknya sudah tertera nama si empunya. Lalu Raisa bergegas mengambil handuk bergegas dia mandi.
Jam menunjukkan pukul 05.20 pagi. Raisa sudah selesai mempersiapkan juga sarapan untuk keluarganya. Sarapan untuk Raisa dan juga untuk sang suami Mas Iwan dan juga untuk mertua dan iparnya. Tak lupa dia menyeduhkan Teh Panas untuk sang suami. Sebelum Raisa berangkat bekerja. Jam menunjukkan pukul 05.25 Raisa segera memakan semua sarapannya.
Hari ini Raisa hanya memasak sayur lodeh, ikan asin dan juga tak lupa sambel kesukaannya dan juga tak ketinggalan untuk Raisa minun. Segelas coklat Panas kesukaannya yang wajib dan tak boleh ketinggalan. Sambil sesekali Raisa memainkan ponsel miliknya. Untuk sekedar memberitahukan kepada pelanggan setianya bahwa pesanan yang telah mereka pesan sudah ready.
Raisa juga bersemangat untuk membalas pesan dari teman - temannya. Raisa mengabarkan bahwa pesanan mereka telah siap. Raisa mengetikkan sesuatu di layar ponselnya
"Pesanan siap, jangan lupa uangnya seperti biasa di transfer ke rekening BCA aku ya guys 0131816951. Semoga suka dan terimakasih sudah mau pesan ke RAISA"
Tekan send lalu pesan yang Raisa bagikan sudah dibagikan melalui group Whatsapp yang Raisa buat untuk berjualan dan untuk berpromosi Raisa kepada pelanggan setianya. Menu - menu yang akan Raisa buat. Tak lama beberapa temannya membalas pesan darinya
*si gembul yang selalu ceria~ siap cantik selalu suka masakanmu tak kalah dari restoran top banget
*Gun Gun cari cinta sejati~ Ya sayang abang sudah transfer ya, kembaliannya buat sayang aja, sambil mengirimkan bukti transferannya
*Gita ok Raisa
Serta beberapa teman lainnya yang merespon pesannya dengan mengirimkan bukti transferannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!