NovelToon NovelToon

Dear Diary

Tidak penting

Aku
Aku
Dear Diary Terlalu overkah untuk hari ini?
Diary
Diary
Terbangun dan masih khawatir tentang hal yang sangat menggangguu, come on in! Itsn't you 🙄🤣
Aku
Aku
Wajahhh Segelintir susunan yang diberikan oleh -Nya Sebagian orang menyebutnya indah Sebagian orang berkata cantik, luar biasa, menawan dan sebagainya Kerap kali orang menyembunyikan nya Sebab menghindari fitnah dunia Acap kali orang menghiasnya, memamerkan setiap inci keelokkannya Berharap anjungan dan pujian Terkadang menjadi ukuran akan sebuah penilaian Tak jarang menjadi alasan untuk sebuah kesesatan, Perselingkuhan kemudian perceraian Mengertikah? Wajah bisa menyimpan duka ataupun dusta nestapa Ia tertata sempurna namun ada untuk menyimpan dosa #Edisi Nyesek liat muka Da Kyung ternyata cantik beud dari Istri Sah 😁🙄🙈😉
Dia
Dia
Di dalam suatu hubungan, selain komitmen juga dibutuhkan kejujuran Dan tidak ada seorang wanita pun yang akan memberikan toleransi di setiap pengkhianatan yang pasangan nya lakukan Cam kan itu
Diary
Diary
Siwaya siwaya Mimpi yang menakutkan Kembaran ku seorang siluman ular memiliki rasa cemburu yang luar biasa Ingin melenyapkanku di dunia nya Tapi berkat bantuan seorang lelaki ,aku besar dan kembali ke duniaku ketika dewasa demi mencari kasih sayang kedua orangtua Dengan menenteng tas besar berisi penghargaan juara lomba mengajii berharap bisa mempertemukan ku dengan kedua orang tua Dipertengahan jalan bertemu dengan seorang kyai yang bisa menebak semua perjuangan dan penderitaan yang kami alami Tapi ditengah cerita siluman itu datang ia cantik memiliki body luar biasa Sempurna, menunjukkan bahwa ia bukan manusia biasa Trnyata tujuannya mencari petunjuk melalui kyai yg telah deluan berbica dengan kami Dari sini pertualangan baru dimulai Siwaya siwaya Sungguh menakutkan
Aku
Aku
Sayang Besok adalah hari mu Hari yang datang setiap tahun untuk mengingatkan perihal mama mu, usia mu, kehidupanmu Izinkan aku mengambil sedikit dalih dalam harimu Untuk mengucapkan bahwa aku berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dalam hidupmu Terima kasih telah lahir dan memilih untuk bersama ku, Manusia biasa penuh kekurangan untuk manusia luar biasa sepertimu Selamat ulang tahun maskuh sayang Di usia ke 28 semoga berkah Allah selalu hadir untukmu 💑💏💕💕💕💕
Dia
Dia
Sesak nafas Gelisah tak karuan Berpikir banyak ragam Pengennya hari ini nemenin kamu seharian Tapi apalah daya 😪
Aku
Aku
Dia memang menerimamu apa adanya Dia tidak pernah menuntut kamu untuk menjadi lebih baik atau sekedar menjadi seorang yang ia inginkan Tapi setiap saat kamu juga harus mengerti dia apa adanya, dia yang cuek Atau dia yang menghindar Atau dia yang hanya bertahan karena rasa kasihan Dan hanya untuk menghargai kesetiaan mu maka ia bertahan Dia yang tak pernah ku ketahui perasaannya Dan aku yang tak pernah tahu apa yang kuharapkan dalam keheningan yang diberikannya Tapi tetap saja aku mengungkapkan sekali lagi Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu 💘💓💔
Diary
Diary
Entahlah Perasaanku yang labil atau ntahlah
Dia
Dia
SELALU SALAH Mata ini terjaga hanya untuk menanti kabar darimu. Denting ponsel, berharap namamu yang tertulis di dalamnya. Harapan, perhatian, dan kejujuran, seketika sirna hanya karena keegoisan. Aku yang egois? Apa kamu? Atau mungkin kita? Aku ingin selalu terlihat bahagia di depan semua orang. Bukan untuk berpura-pura. Bukan .... Mereka tidak berhak untuk mengetahui kesedihan yang aku rasakan. Biarlah semua terlihat penuh canda dan tawa. Karena aku yakin, setiap hal positif yang kita berikan kepada orang lain, akan kembali pada diri kita. Aku salah karena diam, aku minta maaf. Aku diam bukan karena benci atau bosan. Semua itu karena keseharian yang kita jalani, dari terbitnya matahari hingga suara ayam menyambut pagi. Cinta kita terjaga sepanjang hari. Bahkan ayam pun tak selamanya berkokok menyambut pagi. Percayalah ... bukan karena ayam bosan untuk berkokok, tapi ia akan kembali dengan suara yang lebih indah esok hari. Wajar jika dari bibir ini kehabisan kata. Karena aku tidak bisa berpura-pura di depanmu, sama seperti aku bersandiwara di depan orang lain. Kamu beda ... kamu bukan orang lain. Aku jahat? Aku sama seperti laki-laki lain? Aku menghindar? Itu semua katamu, terbentuk dari sebuah luapan emosi atas keegoisan yang datang hanya beberapa detik, tapi mampu memupuskan ribuan detik lainnya yang sudah kita lewati. Kamu tahu kisahku, tahu akan masa laluku, dan tahu akan penyebab kegagalanku. Satu ... kepercayaan. Aku akan berjuang lebih keras, untuk menyelesaikan kewajiban, atas hak yang sudah aku terima terlebih dahulu. Jangan khawatir ... aku masih di sini. Di tempat aku bisa tertawa, bercanda, dan bahagia. Meskipun ini sebuah kamuflase, tapi aku menikmatinya. Karena aku percaya, segala sesuatu yang baik, akan kembali baik untuk diri kita. Aku akan selalu tertawa, walau hati ini menangis. Aku akan selalu tersenyum, meski belati menyayat luka. Aku akan mengingatmu, meski kini kau telah melupakanku.
Diary
Diary
Pencuri itu tetanggaku. Dua tahun bersama, kami jalani dengan penuh kasih sayang. Dua tahun sebelumnya, mata biru indah masih berada disini. Namun, dua tahun setelahnya kasih yang ada tinggal berbalut kenangan. "Cantik kan? " tanya Mama. Saat itu aku masih terlelap, mata hazel kebanggaan Mama menelisik. Menerka-nerka jawab. Aku alihkan pandangan ke arahnya. Cantik. Menawan. Mata biru indahnya membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Perawakan anggun khas bangsawan. Bulu-bulu putih kecoklatan tertata anggun. Kedua sepatu coklat berdiri serasi mengiringi lenggok tubuh yang jenjang. Mama tersenyum, aku tersenyum. Namun, wajah datarnya tidak ikut tersenyum. "Bersihkan tubuhmu, Mama tunggu di meja makan. " perintah Mama seraya berjalan diikuti Sang Bangsawan. Waktu bergulir sangat cepat. Aku bahagia melihat dia bahagia. Kami saling mengukir aksara untuk selalu bersama. Mulanya ia malu-malu. Menurutku. Ketika diajak bicara, ia tidak membuka kata. Kusodorkan makanan kesukaan, ia makan ketika aku tinggalkan. Tak mau dilihat. Dua bulan bersama, ia mulai mengikis jarak. Ia mulai tersenyum. Bermanja-manja di pangkuan. Makan bersama, bermain bersama. Hari-hari berjalan sangat menyenangkan. "Tidurlah bersamaku. " ajakku saat itu. Ia tidak mau, memilih kembali ke peraduan yang selama ini ia tempati sendirian. Sejak saat itu, ia sering meninggalkan rumah. Menghilang, tak tahu bermain dengan siapa. Aku pun tak ingin terlalu mempedulikannya. "Aku pamit, dua bulan. Jaga diri baik-baik. Makan yang teratur. Jangan main terlalu jauh. " cicitku padanya. Dua bulan waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata. Aku minta Mama untuk menjaganya selagi aku tak ada. "Ma, Anis sudah makan?" "Ma, Anis lagi apa?" "Ma, hari ini masak apa? Jangan lupa Anis." "Ma, aku kirim Snack kesukaan Anis." Dari jarak jauh, aku berusaha untuk selalu memantaunya. Sebulan berlalu, aku mendapatkan giliran pulang ke rumah. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemunya. Bukan main senang, Anis menyambutku. Kami menghabiskan waktu sehari semalam bersama. Mungkin karena rindu, ia terasa lebih manja padaku. Tak apa, aku bahagia melihatnya bahagia. Esok hari, aku harus kembali lagi ke lokasi KKN. Pamitan kali ini, Anis serasa tidak mau melepaskan kepergianku. Aku pun merasa gelisah meninggalkannya di rumah kali ini. Malam hari, terjawab sudah kegelisahan. "Anis melahirkan. Prematur. Kembar tiga! " Antara bingung, senang, marah, aku meminta izin Ketua KKN agar bisa pulang ke rumah esok pagi. Ternyata Anis memang melahirkan. Namun, sungguh ironis. Kedua anak meninggal, menyisakan Muezza seorang. Aku menyambut bahagia, membelai kepala Anis. "Terima kasih." bisikku seraya tersenyum. Aku bahagia, sedikitpun tidak ada rasa curiga. Walau pernah timbul tanya, siapa ayah dari Muezza. Dua bulan Muezza tumbuh sehat dan riang. Seperti anak-anak lain, Muezza suka bermain. Namun, entah mengapa Anis murung, seperti menghindar. Anis selalu menyendiri. Meskipun ia tak lalai menyusui Muezza. Hingga suatu hari, Anis keluar dan pulang dengan kondisi mengenaskan. Tubuh kotor. Tak nampak lagi khas kebangsawanan. Marah, tubuh langsing itu kuseret ke kamar mandi. Setiap pagi setelah mandi, aku meninggalkannya di teras depan. Membiarkan Anis berjemur. Lalu, bermain bersama Muezza.
Aku
Aku
Aku dan fiah masuk ke akademi sekolah sihir Kami mempunyai kekuatan mengendalikan elemen angin dan es Masih ada dia disana yang sudah mengendalikan ketiga elemen Dia sellu melindungi Rumah kami mirip dengan villa danau, ada banyak pohon kehidupan disana Aku dan yas selamat dalam pertarungan melawan makhluk tak kasat mata
Dia
Dia
Lupakanlah semua mimpi buruk
Diary
Diary
Benar, mari pejamkan mata dan istirahat.
Aku
Aku
Baiklah...
Dia
Dia
Selamat istirahat semuanya 💓

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!