NovelToon NovelToon

My Original Love

Bab 1 PERTEMUAN

Berpacaran mana mungkin, Sekolah dan belajar adalah sebuah kewajiban bagi seorang murid, tidak ada yang namanya istilah berpacaran bagi seorang murid sekolah. kyra gadis cantik dan pintar kelas 11 IPA 1 yang sulit untuk di taklukan oleh para pria. Bahkan semua pria yang menyatakan cintanya di tolak semua olehnya.

Pemilik Nama asli kyra Ashley Annathasia Gultom, anak kedua dari pasangan Erick Andrew Gultom dan Annatasia Agatha. kyra memiliki satu kakak laki-laki yang bernama Ryan Andrew Gultom. kyra dan kakaknya hanya berbeda selisih 4 tahun, kyra berumur 17 tahun sedangkan kakanya berumur 21 tahun.

kyra bersekolah di SMA Angkasa kelas 11 IPA 1, memiliki dua orang sahabat yang bernama Bella dan Gio. Kyra dan Bella berteman sejak SMP, mereka satu sekolah dan satu kelas sejak duduk di bangku SMP maupun di bangku SMA. Sedangkan Gio berteman dengan kyra lebih lama dari Bella.

kyra dan Gio berteman sejak mereka duduk di bangku taman kanak-kanak. Mereka selalu satu kelas, tetapi ketika mereka masuk SMA kyra dan Gio berbeda kelas, kyra di kelas 11 IPA 1 sedangkan Gio di kelas IPA 2.

Bagi kyra selain keluarga dan sahabatnya, sekolah dan belajar adalah hal yang paling penting di hidupnya, tak ada istilah berpacaran baginya.

Sekolah dan belajar bagaikan makanan di hidupnya, di mana istilah makanan adalah manusia tidak dapat hidup tanpa makan, begitupun pemikiran kyra.

Sekolah dan belajar adalah kehidupan paling penting di hidupnya, bahkan berpacaranpun tak penting baginya padahal masa SMA adalah masa paling indah untuk berpacaran.

"Cit...Cit...Cit"

Suara burung mulai berkicau, matahari mulai terbit, suara keras dari alarm jam mulai terdengar, pagipun telah tiba. Kyrapun terbangun dari tidurnya, dengan mata yang setengah tertutup ia mematikan jam wakernya. Lalu segera bersiap mandi dan berpakaian seragam dengan rapih.

"kyra, cepat keluar dari kamar, sarapanya sudah siap," sahut ibu kyra.

" Iya bu, kyra keluar."

Seperti biasa hidangan selalu tertata rapih di meja makan. Lalu Kyra beserta kedua orang tua dan kakaknya telah bersiap menyantap hidangan tersebut.

Dengan hidangan yang begitu sangat lezat, Kyra dan keluarganya bercengkrama sembari menikmati hidangan tersebut.

Hingga tak lama kemudian Kyrapun telah selesai menyantap hidangannya, lalu iapun segera berpamitan sembari mencium tangan kedua orang tua dan kakaknya.

"Kyra pamit pergi sekarang," ucap Kyra.

"Oh berangkat sekarang, kalau gitu mau bareng kakak naik motor ga?" ucap Ryan.

"Ah tidak usah kak, sekolah aku sama kakak kan beda jalur, takutnya kakak telat kalau nganter aku dulu."

"Oh ya sudah kalau gitu, kakak lanjutin sarapannya," Ucap Ryan sembari menyantap kembali makanannya.

"Iya silahkan," Ucap Kyra sembari melangkah pergi.

***

Kendaraan yang berlalu lalang dan suara kendaraan yang terdengar bising, menunjukan bahwa kyra telah sampai di halte bis, Kyra terduduk di halte bis sembari membaca buku agar ia tak merasa jenuh ketika sedang menunggu bis tiba.

Kyra begitu sangat fokus membaca buku hingga ia tak sadar bahwa sudah ada bis yang telah berhenti di halte, hingga suara dari klakson bispun berbunyi "tid.. tid.. tid,"

"Hm, ternyata sudah ada bis," gumam Kyra dalam hatinya.

Lalu Kyrapun segera menaiki bis tersebut dan terduduk di kursi bis sembari melanjutkan membaca bukunya. Dan tak lama kemudian, bispun terhenti di pemberhentian halte selanjutnya.

Orang-orangpun berlalu lalang turun dari bis dan ada pula yang datang menaiki bis tersebut. Lalu pria berambut coklat gelap dengan kulitnya yang putih serta dengan posturnya yang tinggi, duduk di sebelah kursi Kyra sembari menyapa Kyra.

"Hai kamu sekolah di SMA Angkasa juga," tanyanya sembari menepuk pundak kyra.

Lalu Kyrapun menjawab pria tersebut dengan dingin tanpa menoleh sedikitpun.

"Iya," ucap Kyra sembari membaca buku.

"Oh aku Davin, sepertinya kita bersekolah di tempat yang sama, boleh tau siapa namamu?" tanya kembali Davin.

"Kyra," jawab Kyra tanpa mengalihkan padangannya dari buku.

"Oh kyra kamu kelas berapa?" tanya Davin yang masih penasaran.

"Kelas 11," jawab Kyra dengan sikapnya yang dingin.

"Oh aku juga kelas 11, aku seorang murid pindahan dan aku kelas 11B IPS, Kalau kamu kelas berapa?" tanya Davin yang masih penasaran.

Kyra cukup terganggu dengan Davin yang terus saja bertanya padanya. Kyrapun lalu mengeluarkan headset dan ponselnya dari dalam tas, lalu menyalakan dan mendengarkan musik dari poselnya tersebut.

Pria yang bernama Davin tersebut merasa malu karena Kyra telah mengabaikannya.

"Sepertinya dia terganggu oleh pertanyaanku," pikir Davin dengan terkeluh.

Lalu tak lama bis melaju, akhirnya bis sampai di halte dekat sekolah. Kyrapun lalu memasukan buku, headset beserta ponselnya kedalam tas. Lalu segera turun dari bis dengan tergesa-gesa karena tak ingin di tanyai terus-menerus oleh Davin.

"Hei tunggu, mungkin kita bisa jalan bareng!" sahut Davin sembari berteriak.

Teriakan Davin tak membuat Kyra terhenti maupun menoleh ke arah Davin. Lalu Davinpun turun dari bis dan pergi menyusul Kyra. namun pada saat Davin akan menyusul Kyra, tiba-tiba tali sepatunya terlepas.

"Yah tali sepatuku lepas, terpaksa deh benerin dulu tali sepatu," gumam Davin dalam hatinya.

Lalu Kyra yang berjalan tergesa-gesa akhirnya telah sampai di depan gerbang sekolah. Pada saat akan memasuki gerbang sekolah, terlihat kedua teman Kyra yang bernama Gio dan Bella sedang menunggunya di gerbang tersebut. Kyrapun lalu menghampirinya.

"Wah kalian ternyata datang lebih cepat dariku," ucap kyra.

"Hehe iya dong" ucap Bella sembari tersenyum menyeringai.

"Tumben Gio datangnya lebih cepat dariku?" Tanyanya pada Gio.

"Hm sepertinya aku... aku mau ngerjain PR dulu takut kena hukuman sama guru" Ucap Gio tersenyum menyeringai dan menggaruk kepalanya.

"Oh pantes saja datangnya tepat waktu," ucap Kyra menggelengkan kepalanya.

"hm iya hehe, kalau gitu aku duluan ya, takut ga keburu ngerjainya," ucap Gio sembari pergi berlari menuju kelasnya.

"Huh dasar Gio," ucap Bella.

"Oh ya sudah, kita juga masuk kelas sekarang yu," ajak Kyra kepada Bella.

Lalu pada saat Kyra dan Bella berjalan, terdengar teriakan yang memanggil nama Kyra, "Kyra tunggu," ucapnya dengan teriakan yang terengah-engah.

Mendengar panggilan tersebut, Kyra langsung mengenali suara yang memanggilnya itu. Kyra berpikir bahwa orang yang memanggilnya ialah Davin. Pria yang terus saja bertanya walaupun di abaikan oleh Kyra.

Kyra terus saja berjalan tanpa menoleh atau menjawab panggilan dari Davin, karena ia tak ingin di ganggu oleh pertanyaan-pertayaan dari Davin.

karena Davin terus saja memanggil, teman Kyra yang bernama Bella berhenti dan menoleh ke arah belakang.

"kyra tunggu deh, sepertinya cowok itu manggil kamu," ucap Bella sembari terdiam memperhatikan Davin.

"Ah, biarakan saja ayo cepat ke kelas," ucap Kyra sembari menarik tangan Bella.

Panggilan Davin tak menghentikan langkah Kyra. Davinpun berhenti mengejar Kyra dan terdiam dengan nafasnya yang terengah-engah karena mengejar Kyra yang tak mau berhenti dari langkahnya.

"Dia masih saja mengabaikanku," batin Davin.

 

Bab 2 SI PENGGANGGU

"Teng...Teng...Teng"

Bel sekolah mulai berdering, jam telah menunjukan pukul 11.00, dan istirahat pun telah di mulai. Kyra dan Bella segera membereskan buku dan memasukannya kedalam tas.

"Kamu mau ke kantin sekarang?" tanya Bella.

"Kalau mau ke kantin sekarang kamu duluan saja, aku mau ngembalikan buku dulu ke perpustakaan," jawab kyra membereskan bukunya.

"Ya sudah kalau gitu aku duluan yah," jawab Bella melangkah kakinya.

Setelah Kyra selesai membereskan semua bukunya, iapun lalu melangkah pergi sembari membawa buku yang ia pinjam di perpustakaan.

Pada saat Kyra akan keluar kelas, terlihat Davin sedang berdiri di depan kelas tempat Kyra berada. Davin berdiri sembari mengenggam setangkai bunga di tanganya.

"Hai Kyra, ini bunga untukmu," ucap Davin menyodorkan setangkai bunga mawar merah.

"Aku tidak akan menerima bunga yang kamu berikan," jawab kyra berjalan mengabaikan Davin.

"Kenapa kamu menolak? padahal aku sudah susah payah membawakan bunga untukmu," ucap Davin.

"Mana mungkin aku menerima bunga dari hasil memetik di taman sekolah, disana sudah tertera kalau bunga tersebut tidak boleh di petik." ucap sinis Kyra.

"Darimana kamu tahu, jika bunga ini di petik dari taman sekolah," tanya Davin.

"Yah mana mungkin kamu bisa membeli bunga, sedangkan di sekitar sekolah tidak ada toko bunga... dan jika kamu pergi ke toko bunga, itu sangat tidak mungkin... karena toko bunga sangat jauh dari sini."

"Iya sih...tebakan kamu memang tepat, kamu hebat kyra," ucap Davin menunjukan dua jempolnya.

Sepanjang jalan Davin terus saja berbicara tanpa heti. walaupun kyra sama sekali tak menanggapi pembicaraan Davin.

Davin keasyikan berbicara sendiri, tanpa ia sadari jika Kyra sudah tak berada di dekatnya. Tiba-tiba dua teman sekelas Davin datang menghampirinya, mereka bernama Nicko dan Andy.

" Hahaha... Davin lu dari tadi senyum-senyum dan ngomong sendiri, lu lagi ngomong sama siapa?" tanya Andy tertawa terbahak-bahak.

"Iya dari tadi lu ngomong dan senyum-senyum sendiri... jangan-jangan lu lagi biacara sama setan haha..." ujar Nicko menertawai Davin.

"Gue tidak ngomong sendiri, gue sedang ngomong sama Ky..." jawab Davin sembari menegok ke arah belakang.

Davinpun tersadar bahwa Kyra sudah tak berada di dekatnya. Iapun lalu pergi mencari Kyra ke setiap sudut sekolah dan menanyai setiap orang yang berada di sekolah. Sementara Kyra sedang sibuk merapikan buku di perpustakaan tanpa di ketahui oleh Davin. Setelah selesai mengembalikan buku, Kyrapun lalu pergi menyusul Bella ke kantin.

Pada saat Kyra telah sampai kantin, iapun lalu duduk di tempat Bella dan Gio berada. Di tempat duduk tersebut tak hanya ada Bella dan Gio saja, namun ada pula teman sekelas Gio yang bernama Alvin

"Hei kenapa lama banget," tanya Gio.

"Tadi aku ke perpustakaan dulu balikin buku, dan di sepanjang jalan ada cowok yang ganggu aku terus," jawab kyra.

"Itu pasti cowok yang bernama Davin, yang tadi pagi manggil-manggil kamu," ucap Bella.

Kyrapun merasa heran atas ucapan Bella yang mengetahui nama Davin. Padahal Kyra sama sekali tak menceritakan dan memberitahu nama si pria tersebut. Kyrapun lalu bertanya kepada Bella,

"Darimana Kamu tahu kalau nama cowo itu Davin."

"Tadi pada saat aku keluar kelas dia sempat menanyaimu, lalu aku dan dia berkenalan," ucap Bella.

Mendengar cerita Kyra dan Bella, teman Gio yang bernama Alvin terseyum. Lalu mengejek Kyra, "Cie... kayanya dia suka sama kamu, pacaran aja sama biar kamu ga jomblo lagi."

"Idih, amit-amit deh," ucap Kyra kesal.

Ketika Kyra sedang asyik bercenkrama bersama teman-temannya, tiba-tiba Davin datang mengahampiri Kyra dan duduk tepat di sebelah Kyra. Kehadiran Davin membuat Kyra merasa kesal dan tak nyaman, karena Davin datang dan duduk tanpa meminta izin terlebih dahulu.

"Kyra kalau mau pergi harusnya bilang dong, tadi aku sangat malu karena ngomong sendiri," ucap Davin dengan kesal.

"Kenapa aku harus bilang...itu salahmu sendiri karena terus saja mengikutiku," ucap Kyra dengan sinis.

"Terus kenapa aku ga boleh ngikutin kamu?" tanya Davin

"Aku ga suka di ikutin kamu karena kamu sangat menggangguku" jawab Kyra dengan tegas.

Gio tampak kesal dengan ulah Davin yang tak tahu malu mengganggu Kyra tanpa henti.

"Dasar brengsek, kenapa ga pergi-pergi," ucap batin Gio.

Davin tak kunjung pergi walaupun Kyra mengabaikannya, sampai kekesal Giopun mulai membludak.

"Hei murid baru, mending kamu pergi deh dari sini," ucap Gio sembari menggebrak meja.

"Kamu bicara sama aku," jawab Davin sembari terseyum miring.

"Iya aku bicara sama kamu! memangnya siapa lagi yang bikin Kyra kesal selain kamu," ucap Gio dengan lantang.

"Hah kenapa kamu yang marah! padahal aku sama sekali tak mengganggumu," ucap Davin dengan kesal.

"Dasar Brengsek," bentak Gio.

Gio dan Davin terus saja saling beradu mulut tanpa henti. Gio yang mengutarakan kekesalanya, sementara Davin yang tak mau mengalah membalas setiap ocehan Gio.

Semakin kesal dengan Davin yang terus saja membalas setiap ocehannya, Giopun lalu berdiri dan menarik kerah dari baju Davin, " Dasar brengsek! kehadiran kamu tak cuma buat Kyra tak nyaman, tapi juga menggangu kita,"

"Lu saja yang ngerasa ke ganggu yang lain tidak merasa, apa lu cemburu hah," tungkas Davin.

Pertengkaran Gio dan Davin membuat suasana semakin tegang. Orang-orang yang berada di kantin semuanya bergerumun melihat pertengkaran antara Gio dan Davin. Kyra merasa cemas dengan pertengkaran tersebut, karena Kyra takut mereka akan saling melukai, Kyrapun dengan tegas melerai pertengkaran mereka.

"Gio sudah cukup, lepasin Davin!" ucap Kyra dengan lantang sembari memegang lengan Gio.

"Malu-maluin banget sih, bertengkar seperti anak kecil saja," celetuk Bella.

Perlahan Giopun melepas kerah baju Davin, namun amarah tak mereda. Dengan raut wajahnya yang tampak kesal Giopun pergi meninggalkan Kyra dan teman-temanya.

"Teng...teng...

Belpun berbunyi dan waktu istirahatpun telah usai. kyra bersama yang lainnya bergegas pergi masuk ke kelas masing-masing.

Di saat pembelajaran berlangsung, pikiran Kyra kacau karena ia memikirkan amarah Gio. Kyra takut bila Gio dan Davin akan mengulang pertengkarannya, jika Davin masih saja datang menghampiri Kyra kembali.

"Bel gimana kalau Gio dan Davin bertengkar kembali," bisik Kyra.

"Sudah jangan terlalu di pikirkan, mending fokus saja belajarnya."

 

Tiga jam telah berlalu, tanda dari suara bel pulang mulai berbunyi. Kyra mulai membereskan bukunya dan segera bersiap untuk pulang.

Pada saat Kyra dan bella akan hendak pulang, di depan pintu gerbang Davin sedang berdiri memandang ke arah Kyra. Namun Kyra menghiraukannya dan lewat begitu saja.

"Kyra, kita pulang bareng yu," ajak Davin.

Ajakan Davin di hiraukan oleh Kyra, namun Davin tidak meyerah begitu saja. Ia terus mengikuti dan membujuk Kyra. Bella hanya bisa terseyum dan menertawai tingkah laku Davin yang tak kunjung pergi walaupun Kyra berusaha keras mengabaikannya.

"Kyra, kamu tidak kasian apa sama Davin, dari tadi dia ngikutin kamu," ucap Bella.

"Ah sudahlah biarkan saja.

Davin masih saja berusaha mendekati Kyra, membuat Kyra semakin tak nyaman dan ingin segera pulang.

"Haduh nih cowok ganggu terus sih," ucap batin Kyra kesal.

Beruntungnya Kyra pada saat ia menunggu kedatangan bis, dari kejauhan terlihat taxi akan melintas melewatinya. Tanpa ragu Kyrapun mencoba menghentikan taxi tersebut.

"Bella aku duluan naik taxi saja," ucap Kyra sembari melambaikan tangan ke arah taxi.

"Eh, kenapa tiba\-tiba mau naik taxi, kita kan mau pulang bareng," ucap Bella.

"Sepertinya hari ini aku mau naik taxi saja deh, kamu mau ikut aku naik taxi atau naik bis" tanya Kyra.

"Aku naik bis saja, jika kamu naik taxi aku ga ikut," jawab Bella.

Taxi tersebut berhenti tepat di depan Kyra. Kyrapun lalu segera membuka pintu taxi tersebut. Namun ketika Kyra hendak menaiki taxi tersebut, tiba\-tiba Davin menghalangi Kyra memasuki taxinya.

"Kamu tidak bisa pulang tanpa aku," ujar Davin menghalangi langkah Kyra.

Karena Davin menghalanginya, Kyra lalu mendorong Davin hingga terjatuh. Lalu langsung saja masuk ke dalam taxi tersebut.

"Pak cepat jalan! menuju jalan cemara ya pak," ucap kyra.

"Iya neng."

 

 

 

Bab 3 MALAM BERSAMANYA

Seharian sekolah membuat kyra begitu lelah hingga membuatnya tertidur lelap di dalam taxi. Bahkan ia tak menyadari bahwa mobil taxi yang di tumpanginya sudah sampai di tempat tujuannya. Supir taxi tersebut pun lalu membangunkan Kyra, "Neng, bangun sudah sampai!" ucap supir taxi.

Saking nyenyaknya Kyra tertidur, suara dari supir taxi yang membangunkannya tak terdengar oleh Kyra. Hingga berkali-kali supir taxi tersebut mencoba membangunkan gadis yang tengah tertidur layaknya putri tidur yang sulit untuk di bangunkan itu.

"Neng, cepat bangun udah sampai," ucap supir taxi sembari menepuk tangan Kyra.

Kyra pun terbagun dari tidurnya, "Oh sudah sampai, maaf pak saya ketiduran," ucap Kyra yang masih merasa mengantuk.

"Iya neng, tidak apa-apa," ucap supir taxi tersenyum menatap Kyra yang wajahnya memerah karena merasa malu.

Kemudian Kyra pun segera turun dan membayar ongkos taxi tersebut. Dengan mata yang setengah mengantuk, lalu rambut yang berantakan, dan tubuh yang terlihat letih, kyrapun lalu masuk kedalam rumahnya.

"Bu, kyra pulang!" seru Kyra.

"Anak ibu pulang-pulang ko lemes banget ya" ucap ibunya.

"Sepertinya hari ini aku sangat capek dan semalam aku tidur kemalaman karena mengerjakan PR dan akhirnya membuatku sangat letih dan mengantuk," ucap Kyra.

"Oh kalau begitu cepat ke kamar ganti baju lalu makan, ibu sudah menyiapkan makanan di meja makan," ucap ibu kyra.

"Iya bu," ucapnya melangkah pergi memasuki kamarnya

Tak terasa malampun telah tiba, seperti biasa sebelum tidur Kyra selalu membukakan buku yang akan ia pelajari besok di sekolah. Untuk ia baca dan pelajari buku tersebut.

Tak lama Kyra membaca membuatnya merasa pegal, Kyrapun berhenti sejenak sembari meregangkan tubuhnya. Lalu membuka jendela kamarnya. Malam itu langit sangat cerah hingga di penuhi oleh bintang, Kyra sangat menikmati pemandangan itu. Lalu tiba-tiba ibunya mengetuk pintu kamarnya.

"Tok..Tok...Tok"

"Kyra... sahut ibu Kyra.

"Iya bu masuk."

"Kyra, teman kamu ada yang datang, katanya dia mau ketemu kamu untuk mengerjakan tugas kelompok," ucap ibu Kyra.

"Hah, tugas kelompok malam-malam begini," ucap Kyra heran.

"Iya katanya tugas kelompok dadakan dan harus selesai hari ini, cepat kamu samperin dia dulu," ucap ibu Kyra.

"Hah kenapa bisa ada tugas dadakan...aneh sekali,"

batin Kyra.

Lalu Kyrapun pergi menuju ke ruang tamu untuk menghampiri seseorang yang datang ke rumahnya tersebut.

Pada saat Kyra menghampiri orang tersebut, Kyra tampak tekerjut melihat sosok yang datang ke rumahnya itu ialah Davin.

"Davin, kenapa kamu bisa tahu rumahku," tanya Kyra.

"Hm... aku tahu alamat kamu karena aku cari tahu, " jawab Davin.

"Terus kamu mau apa kamu datang ke rumahku," tanya Kyra kesal.

Davin hanya terseyum tanpa menjawab pertanyaan Kyra. Lalu ia menarik lengan Kyra, dan membawa Kyra keluar dari rumahnya.

"Davin lepasin aku, mau ngapain sih kamu," ucap Kyra kesal.

Davin tak menjawab dan menghiraukan Kyra.

"Vin kalau kamu tidak mau lepasin aku... aku bakal teriak supaya orang-orang datang," ancam Kyra.

"Kyra tenang saja... aku ga bakal melakukan hal buruk sama kamu," ucap Davin.

"Terus kamu mau bawa aku kemana," tanya Kyra.

"Jangan banyak tanya, nanti kamu bakal suka jika sudah sampai ke tempatnya," jawab Davin.

"Aku ga mau ikut kamu," ucap Kyra sembari melepaskan genggaman Davin.

"Kalau kamu tidak mau ikut sama aku, aku bakal terus berdiri di depan rumah kamu sampai pagi," ancam Davin.

"Eh jangan gitu dong," ucap Kyra cemas.

"Makanya jangan banyak ngomong lebih baik menurut saja, kalau tidak aku bakal nginap di rumah kamu," ancam Davin lagi.

"Iya... iya aku bakal ikut," ucap Kyra.

"Nah gitu dong, sini aku pakaikan helmnya," ucap Davin terseyum.

"Ga usah! sini biar aku saja yang pakai," ucap Kyra kesal.

Davin menghiraukan Kyra dan tetap memangsangkan helm kepada Kyra. Setelah itu Davin menyalakan motor dan membawa pergi Kyra.

Di perjalanan Kyra tak berpeggangan, lalu dengan sengaja Davin mengencangkan lajuan motornya. Kyra cukup terkejut, dengan spontan ia memeluk Davin dengan erat.

"Vin ga usah kencang-kencang," ucap Kyra ketakutan.

"Makanya penggangan biar ga jatuh," pungkas Davin.

Beberapa menit kemudian, lajuan motoropun terhenti di suatu tempat. Tempat tersebut cukup luas dan indah, namun tak ada satupun lampu yang bercahaya. Yang ada hanya cahaya dari bulan dan kunang-kunang, tempat tersebut cukup membuat Kyra takjub akan keindahnya.

"Bagaimana tempatnya baguskan," ucap Davin.

"Iya bagus," ucap Kyra yang takjub

"Tunggu sebentar, akan lebih bagus lagi kalau kamu melihat ini," ucap Davin sembari mengeluarkan isi dalam tasnya.

Isi yang di keluar Davin dalam tas ialah sebuah teleskop. Davin lalu memasangkan teleskop tersebut dengan rapih dan siap untuk digunakan.

"Sini coba lihat," ucap Davin.

Kyrapun lalu menghampiri Davin dan mencoba melihat bintang menggunakan teleskop tersebut.

"Wah jelas sekali bintangnya," ujar Kyra.

Lalu Davin mendekat dan mencoba mengajarkan Kyra mengguna telesekop tersebut. Tangan Davin mulai menyentuh tangan Kyra, lalu mengarahkan tangannya kearah tombol teleskop.

"Nah coba pindahkan teleskopnya kesebelah kanan sedikit, lalu putar tombol ini pelan pelan agar bisa lebih jelas melihatnya" ucap Davin sambil memegang tangan Kyra.

I...iya," ucap Kyra gugup.

"Nah coba lihat ke sudut sebelah kiri, itu bukan bintang akan tetapi planet jupiter dan hari ini planet tersebut bisa terlihat dari bumi dengan empat satelitnya yang sejajar, kamu anak kelas IPA pasti tahukan empat satelit terbesar planet jupiter," ucap Davin.

"Iya itu pasti satelit Io, Europa, Callisto dan Ganymede," jawab Kyra.

Sembari melihat bintang lewat telesekop tersebut, Kyra merasa heran dengan Davin yang tahu posisi planet jupiter walaupun Davin seorang anak IPS di sekolah.

"kenapa kamu bisa tahu posisi planet jupiter," tanya Kyra penasaran.

"Hm... aku tadi lihat di internet, kalau hari ini planet jupiter akan berhadapan langsung dengan matahari jadi permukaannya akan lebih cerah di angkasa, selain itu planet jupiter berada pada jarak terdekatnya dengan bumi," ucap Davin.

"Oh pantes saja kamu tahu."

Ajakan Davin berhasil membuat Kyra senang, walaupun Davin sempat membuat Kyra kesal karena paksaannya. Berkat tempat tersebut, Kyra melupakan kekesalannya dan hanya fokus menikmati pemandangan di tempat tersebut.

Melihat Kyra tampak bahagia membuat Davin yakin bahwa perlahan ia berhasil mendekati Kyra. Batin Davin sangat bahagia dan merasa tenang karena ia berhasil membawa Kyra ke tempat tersebut. Walaupun sebelum berangkat ke rumah Kyra ia sepat ragu dan gugup, bahwa ia tidak akan berhasil membawa Kyra ke tempat tersebut.

"Semoga ini adalah awal baik untuku, bisa lebih dekat lagi dengan Kyra. Semoga saja besok Kyra tak akan lagi bersikap dingin padaku," gumam batin Davin.

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!