NovelToon NovelToon

Dear Devano

Prolog

Seorang gadis yang memiliki wajah blesteran Korea-Indonesia sedang melamun alias bengong sambil menatapi balkon kamar nya.

"aduh malas banget hari senin akhh" ucapnya mengeluh, sambil menghentakkan kakinya beberapa kali membuat tempat tidurnya berantakan.

Sial Azalea sangat benci dengan hari senin, selain hari ini pulang nya lama, belum lagi upacara seabad, dan yang paling malas adalah, hari ini Azalea mengikuti ujian dua mata pelajaran sekaligus membuat gadis cantik itu ingin mati saja .

"hah apes banget hidup jadi orang malas ck" ia berdecak, namun tak ayal ia tetap bangkit dari tidurnya. Setelah membersihkan tempat tidur nya ia beralih ke kamar mandi lalu melakukan ritualnya seperti biasa.

"MAMAAAAAA" Teriak Azalea sambil menuruni anak tangga satu demi satu, menuju wanita paruh baya yang tak lain adalah mama Azalea bernama Dina Madison.

"suaranya pelan pelan aja sayang" ucap Dina penuh sabar melihat anak semata wayangnya itu.

"mam lagi ngapain?" tanya Azalea sembari melepas tas nya, dan duduk di salah satu bangku meja makan.

"Tadaaa....mama bikin makanan kesukaan anak kesayangan mama ayam kecap" Ucap Dina penuh bangga menuju Azalea sambil membawa masakan nya.

" ihhh mama sayang aku banget ya? sampai dibuatin spesial gini?" ucap Azalea lalu merentangkan tangannya, dan dengan rasa penuh sayang Dina memeluk Azalea. "iya dong sayang, udah udah makan nanti terlambat sekolahnya " ucap Dina setelah menepuk-nepuk punggung Azalea lalu melepaskan pelukannya.

Melihat Azalea makan dengan lahap Dina tersenyum, sungguh ia sangat menyayangi putrinya ini.

"Mam Lea berangkat yah" ucap Azalea pamit lalu mencium tangan dan pipi Dina.

"iya sayang hati hati dan apa..?" Dina menggantung ucapannya

"rajin belajar pastinya hahahah" Azalea selalu diberangkatkan dengan senang hati oleh sang mama, membuat ia jarang sekali absen walau kadang kadang ia terlambat sekolah.

Azalea menaiki motor Vario nya menuju sekolah.

"nananana nananana..." ia sedikit bersenandung, sebelum akhirnya sampai di sekolah.

"Huff finally" ucap Azalea penuh rasa lega, setelah melepaskan helm nya.

Saat hendak turun dari motor tiba tiba

cittttt

Bugg

"aduhhhh mamaaaa" teriak Azalea saat helm yang ingin ia gantungan, tiba tiba terjatuh ke kepalanya usai dari rasa terkejut nya, membuat ia otomatis meloncat dan dengan hebatnya helm itu terbang dan berakhir di kepalanya.

"ihh sakit" ucapnya dengan tangan kanan mengelus-elus kepalanya sedangkan tangan kirinya mengambil helm yang terjatuh.

"Eh lo kalau bawa motor, jangan begoo...emmm maksud nya kakak kalau bawa motor, ada baiknya hati hati hehehe" umpatan yang tadi meluap-luap, seketika reda melihat siapa yang membuat ia seterkejut tadi.

Azalea menggaruk lehernya canggung

"eummm silahkan kak, pake kecepatan 1000 juga gak papa hehehe, asal orangnya kakak gak papa kalau orang lain otw gue tonjok matanya." lanjutnya dalam hati, sambil memperagakan tinju ala Azalea.

Melihat tingkah Azalea bak orang gila, dengan tangan sesekali meninju angin dengan mata mengajak perang ke arah lain membuat ia berdecak.

"Cegil minggir" ucap laki laki itu dengan nada dan ekspresi datarnya.

"ah?.....oh baik silahkan kak" si cowok pun memarkirkan motornya lalu pergi meninggalkan Azalea dengan wajah cengo nya.

"EH KAK CEGIL ITU APA? PANGGILAN SAYANG KAKAK YAH?" Teriak Azalea

"cewek gila" decih si cowok sambil melanjutkan perjalanan nya.

Reminder:

Guysss ini cerita pertama aku huaaaa bagaimana part diatas cocok ngak? nyambung ngak? ih aku insecure bgtttt masih fasih kalimat nya. Maaf ya kalau banyak kata baku hehehhe

ngak papa nanti aku lebih belajar kedepannya.

So tetap ikuti cerita ini ya sampai and

byeee cayang akuhuuu

Eh btw call me Chika ya (outhor juga bisa aku bangga )

terserah klen lah . Jangan lupa dukung aku ya beb!!!

SMA BUNGA KARTA

"aduh... akhirnya sampai juga" ucap Azalea sambil mengangkat tangan nya membersihkan peluh keringat nya. "alah Za kayak capek banget aja Lo, orang Lo bawa motor kok...and ni yah jarak gerbang kesini juga dekat, lebay banget Lo sok mengelap keringat gitu" ucap Elena salah satu sahabat dekat Azalea, sambil berjalan mendekat dan mendudukkan bokongnya di atas meja Azalea diikuti teman nya yang satu lagi .

" naik motor juga capek kali Len, tapi Azalea memang lebay sih jujur" ucap Amanda pelan di akhir kalimat nya, dengan memandang ke arah Elena seperti ekspresi ngerumpi.

"emmm entah kambing mana yang Lo bela" ucap Azalea malas melihat tingkah kedua sahabat nya.

"iya iya maaf ....btw Lo kayak capek gitu karena apa? lari-lari Lo?" tanya Amanda mulai serius.

"ngak sih drama doang, kayak ngak kenal aja lo ama gue" ucap Azalea cengengesan

"kan bener yang kita bilang, si alay bertingkah " ucap Elena kepada Amanda, seolah ingin mengajak Amanda membuang Azalea ke sungai aja.

Sedangkan Amanda hanya mengangguk setuju banget atas ucapan Elena.

"udah udah...btw hari ini gue traktir makan Lo bertiga sepuasnya ha ha ha ha" Azalea berlapang dada sok kaya and sok hebat atas ucapannya.

"Tumben amat, setan mana yang hinggap di Lo tiba-tiba gini?" tanya Amanda was-was

"udahlah, aku bahagia kali ini... santai lah kalian " Azalea masih dengan tampang bangga nya.

"ouh...Lo bahagia hari ini karena ujian dua mapel?" peringatan dari Elena, membuat Azalea tiba tiba merosot seperti kehabisan semangat nya.

"NO!!!! Aku tuh bahagia, karena Devano bikin panggilan kesayangan buat aku huaaaaaa" ucapnya keras dan penuh dengan semangat 45, setelah mengingat insiden tadi pagi.

"Haaaa???" Kedua teman nya cengo atas penuturan Azalea. Hahaha mana mungkin!!!!

Ok fine mereka tau Azalea menyukai Devano mulai dari kelas 10 sampai sekarang mereka duduk di kelas 12 semester ganjil, tapi kalau dipikir-pikir mana mungkin Devano bikin nama panggilan ke Azalea, panggilan sayang lagi.

Ok ok mereka tuh berani berfikir begitu karena mereka udah lihat dua tahun ini, Azalea sedikit pun ngak di notice sama si Devano hahaha ngarep banget Azalea Tuhan.....

"kok Lo berdua malah bengong kayak kehilangan otak?" ucap Azalea saat melihat kedua sahabat nya malah asik dengan pikiran mereka masing masing.

"kita tuh lagi mikir Za, mana mungkin Devano bikin panggilan kesayangan buat Lo dan itu hal yang mustahil!!!" ucap Elena dengan tangan dikepal keatas seakan mengajak perang sama Azalea.

"yaudah terserah " ucap Azalea sambil menurunkan tangan Elena. "nih ya, tadi pagi tuh aku sempat ingin ketabrak sama motor nya dia, trus aku kayak gimana Lo tau lah. Trus habis itu di bilang gini "Cegil minggir " gitu gimana ngak bahagia banget gitu gue? secara kan, selama ini dia jarang ngeluarin suara sama gue tapi, tiba-tiba bikin nama kesayangan sama gue huaaaaaa pengen minum racun dinosaurus saking bahagianya." jelas Azalea panjang kali lebar, tidak lupa dengan ekspresi yang seolah bahagia banget digituin sama Devano.

"Hahahaha....." Amanda dan Elena yang sedari tadi cengo, akhirnya mengeluarkan tawa mereka dengan volume keras yang bahkan sekarang mereka menjadi titik fokus teman teman sekelas nya yang ada di ruangan.

"kenapa dah klen berdua? iri ya? iri ya? iri bilang karyawan" ucap Azalea saat melihat kedua teman nya tertawa.

"hahahah"

"kalian kenapa sih gak jelas banget, ketawa mulu dari tadi heran gue" ucap Azalea kesal melihat kedua sahabat nya masih saja tertawa sambil saling memukul masing-masing antara mereka, biasalah cewek.

"oke oke...gini ya Azalea ku sayang, cegil itu bukan nama kesayangan" jelas Elena disisa sisa tawanya.

"trus apa dong?" tanya Azalea kepo siapa tau kan nama kecintaan.

"CEWEK GILAAAAA" seru kedua sahabat kepada Azalea, bahkan Azalea sampai menarik kepala nya sedikit kebelakang, akibat suara cempreng sahabat laknat nya itu.

"cegil...cegil...cewek gila... oh iya kok gue baru ngeh?" tanya Azalea setelah sadar dari kebodohan nya.

"ya makanya, Lo bener bener udah oon akibat cinta mati sama Devano." ujar Amanda diangguki Elena.

"gak papa, itu juga nama kesayangan kok" ucap Azalea ngak mau kalah, intinya Devano udah mulai cinta sama dia titik!!!! itu pikirnya.

Amanda dan Elena memutar bola mata malas.

"gak papa tetap berusaha yah, nanti juga dibales percaya aja" ucap Naura sahabat Elena juga yang sedari tadi duduk dimeja guru, memperhatikan mereka. Naura memang orang yang paling mengerti bagaimana menanggapi ketololan Azalea, dalam mengejar Devano. Tidak apa-apa Azalea menyayangi mereka bertiga.

"ummah sayang Naura banyak banyak " ucap Azalea terdengar merengek, sambil memeluk Naura dari samping ketika cewek itu datang dari bangku guru dan berdiri di samping gadis itu. Amanda dan Elena mendelik geli mendengar ucapan Azalea, namun berbeda hal nya dengan Naura, ia bahkan sekarang menepuk-nepuk punggung Azalea seolah menyalurkan semangat 45 kepada Azalea.

"kita ngak di ajak nih?" ucap Elena saat melihat mereka berpelukan. Seketika Azalea melepaskan pelukannya lalu "cini cini sahabat-sahabat kesayangan nya aku" ia merentangkan kedua tangannya.

"Alay Lo" sarkas Amanda, namun tak ayal ia dengan senang hati bergabung dalam pelukan itu.

*****"

"Dev..." panggil Lucas teman Devano sambil mencolek sisi punggung Devano.

"mm?" balasnya tanpa merubah letak duduknya.

"bagi nomor 12 sama 14 Dev" bisik Lucas was-was takut ketahuan oleh Pak Dandi, guru yang paling garang , dan sialnya ia tengah mengawasi mereka. Yap mereka tengah ujian yang di dipegang kendali oleh Pak Dandi.

"b dan a" singkat Devano pelan dan di acungi jempol oleh Lucas.

"nomor 15-30 lah Dev, itu doang yang belum siap di gue " cicit Lucas lagi

"ngelunjak Lo" ucap Devano namun tak ayal ia tetap memberikan jawaban nya pada Lucas.

"Thanks sayangku" balas Lucas senang setelah menerima jawaban dari Devano.

"sialan lo" sarkas Devano langsung dan disuguhi tawa kecil oleh Lucas.

"makanya belajar lo biar pinter dikit" bisik Nicolas yang bias dipanggil Niko

"sialan banget mulut lo, orang lo juga nyontek dari si Dev" umpat Lucas kepada Niko yang duduk tepat disebelah Devano.

"iya juga sih"

"udah siap?" tanya Marvin yang duduk di samping Lucas di belakang Devano.

"mau apa Lo?" tanya Lucas

"nyontek lah apalagi?" tanya Marvin polos, membuat Lucas ingin memakan Marvin hidup hidup.

"sialan Lo gue yang minta sampai bercucuran keringat, Lo seenaknya minta.....nih" walau ia begitu, Lucas tetap mengasih jawaban pada Marvin membuat cowok itu melebarkan senyuman kemenangan nya.

Melihat ketiga teman nya, membuat Devano mengukir senyum hangat di wajah tampan nya itu. Ia sangat bahagia memiliki sahabat seperti mereka, walau agak ricuh dan goblok mereka sangat menyayangi satu sama lain, yang membuat Devano nyaman pada mereka adalah, ketiga teman nya sangat mengerti bagaimana menanggapi sifat dingin sang pemeran utama kita.

______

"Azalea"

"Azalea....." panggil Ibu Desi sang pengawas mereka.

Oke sekarang semua murid SMA BUNGA KARTA tengah mengadakan ujian tengah semester ganjil, dan sekarang kelas 12 MIPA² sedang di awas oleh Ibu Desi.

"Za dipanggil ibu Desi tuh" bisik Naura pelan sambil mencolek siku Azalea dengan sikunya.

Namun yang namanya Azalea ia tidak bergeming sedikitpun, ia tetap kokoh mempertahankan lamunan nya. Naura yang melihat Ibu Desi ingin marah seketika was-was.

"Azaleaaaa" Panggil Ibu Desi sedikit berteriak bertepatan dengan Naura mencubit pinggang gadis itu kesal.

"IYA DEVANO KU SAYANG?" Spontan ucapan itu yang keluar dari bibir gadis itu.

"Hahahaha" Seisi kelas tertawa melihat ke random an Azalea. Hampir seluruh warga sekolah mengetahui, betapa gencar dan gigih nya , Azalea dalam mengejar Devano sang most wanted SMA BUNGA KARTA.

"Eh iya Bu ada apa?" tanya Azalea, usai dari rasa terkejut akibat suara keras sang Ibu.

"kamu udah siap? sedari tadi melamun saja kerjaan mu!!! Devano -Devano terus pikiran mu, lihat itu nilai kamu anjlok terus . Tau malu kamu Azalea." marah Ibu Desi dan membentak Azalea.

Hening!!!

Tawa yang tadi menghiasi kelas itu, tiba-tiba hilang akibat bentakan keras dari Ibu Desi.

Azalea menggaruk tengkuknya sambil melihat ke kiri dan ke kanan seolah bertanya bagaimana ini?

"ngak usah dibentak gitu juga kali Bu" ucap Naura pelan sambil memegang tangan Azalea, yang seketika memerah seolah berkata "tidak apa apa"

"apa urusan kamu? Azalea memang harus diberi bentakan baru berfungsi itu otak nya !!! udah udah semua kertas kumpulkan cepat!!!!"

dan dengan secepat kilat sang ketua mengumpulkan semua kertas soal dan jawaban, untung saja mereka sudah selesai menjawab pertanyaan itu.

Melihat Ibu Desi segera keluar, membuat mereka bertanya tanya sambil memandang ke arah Azalea.

"kok bisa semarah itu Ibu Desi? " tanya Azalea sedikit pelan kepada Naura

" udah udah kayaknya tadi sebelum kesini ia kesal, trus melampiaskan nya ke kamu gak papa, ngak dari hatinya itu" balas Naura panjang sambil memeluk Azalea.

Setelah cukup tenang Azalea berdiri " maaf ya guys... Ibu Desi lagi keracunan kayaknya, makanya kayak macan tadi heheheh" ucap Azalea kepada teman-teman nya.

"LO YANG KERACUNAN AZALEA " Ujar mereka semua . Sedangkan Azalea cengengesan seolah tak bersalah.

****

KANTIN:

"gue heran deh tadi Ibu Desi kok segitu marahnya sama Lo?" tanya Amanda sambil memakan bakso nya.

"gue juga heran kebawa stres kali dia" balas Azalea

"Lo ngak sakit hati kan digituin?" tanya Naura pada Azalea, sambil mengambil saos dan di berikan nya pada Azalea.

Merasa Naura mengetahui yang di hati Azalea ia pun tersenyum "makasih Nau,... ngak biasa aja gue nya" lanjut nya sambil mengaduk bakso nya setelah dituangi saos.

"iyalah tuh si paling biasa aja " ledek Amanda

"hehehe kalau dipikirin nanti jadi kepikiran" ujar Azalea namun mereka mengangguk seolah mengatakan setuju.

"Lo dari tadi planga-plongo ngapain Lo?" tanya Amanda jengah melihat tingkah laku manusia yang satu ini.

"masa Lo ngak tau sih Azalea nyari siapa?" timpa Elena sambil memakan Mie ayam nya.

"nyari siapa?" tanya Amanda

"yah masa Lo ngak ingat, nyari Devano lah" Elena memutar bola matanya malas, sedangkan Naura hanya memperhatikan mereka berdebat.

"kayak nya dia ngak datang kesini, makan aja dulu nanti keburu bel" ucap Naura lembut sambil mengangkat kedua tangan nya ke pundak Azalea, supaya pandangan dan posisi duduk Azalea menghadap makanan nya.

"tapi gue kangen" ucap Azalea sambil memperlihatkan puppy eyes nya pada Naura . Walau mereka sudah bersahabat lama mulai dari MOS, namun sifat manja dan sayang Azalea lebih kepada Naura dari kedua sahabat yang lain tapi tetap sayang kok, ah klen aja yang bedain nanti!!!

"iya nanti kamu kejar lagi, makan dulu" dan langsung di lakukan oleh Azalea.

.........

Amanda dan Elena menggeleng seolah tak percaya

"kayak pacaran aja kalian" ucap Amanda

"kalian lesbi yah?" timpa Elena tanpa menurunkan sendoknya dari mulutnya, yang tertahan oleh tangan nya.

"hahahah mana ada, ngadi-ngadi Lo berdua" tawa Azalea. Sedangkan Naura menampilkan senyum yang sangat sulit diartikan.

_________

"eh kalian bertiga nanti main kerumah gue dong" ucap Amanda sambil menepuk-nepuk perutnya yang sedikit membuncit akibat kekenyangan.

"ngapain?" tanya Naura dengan Azalea dan Elena mengangguk.

"mm biasa makan makan kita" ucap Amanda

"boleh tuh gue sih bisa" ucap Elena

Melihat kediaman Azalea akhirnya Naura bersuara "kapan-kapan aja soalnya kan kita lagi ujian nanti ribet" terang Naura

"oh iya gue lupa lagi, yaudah yaudah kapan-kapan aja"

Disamping keasikan mereka tiba tiba Devano dkk memasuki kantin, yang otomatis mengaktifkan suara pujian dari siswi-siswi yang berada di kantin, karena mereka adalah salah satu most wanted sekolah.

Mendengar sorakan itu Azalea langsung berdiri dan mencari sosok yang ia tunggu-tunggu sedari tadi.

Set ia menemukan nya .

Ia mengangkat tangan nya keatas lalu berteriak sekuat tenaga "SUAMIKUUUUUUU ISTRIMUUU DISINIIIIIII" Ucapnya dengan keras, lalu tiba-tiba....

Gimana lanjut ngak nih guys? komen ya ya!!!

Ujian Perasaan

Set ia menemukan nya .

Ia mengangkat tangan nya keatas lalu berteriak sekuat tenaga "SUAMIKUUUUUUU ISTRIMUUU DISINIIIIIII" Ucapnya dengan keras, lalu tiba-tiba....

"heh nenek rempong berhenti berharap, dia itu milik gue jangan ngarep Lo!" ucap salah satu gadis di kantin itu, sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan kipas merah jambu yang biasa ia bawa, gadis yang tak lain adalah Jennifer yang biasa dipanggil Jenni.

"lah.... Lo tuh ngak diajak, emang dia suami gue dari Lo masih kecebong di perut emak Lo, gue udah nikah sama Devano ngak tau kan Lo?" ejek Azalea membuat Jenni merasa terkalahkan

"cih ... ngak kan sayangku? kamu milik aku kan baby?" tanya Jenni kepada Devano, yang bahkan masih berada dekat di pintu kantin.

"enak banget jadi Lo Dev di rebutin bah, diklaim langsung jadi suami nya dari kecebong katanya" ucap Lucas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir.

"sinting semua" ucap Devano datar, lalu pergi meninggalkan kantin malas melihat perdebatan yang sangat konyol menurut nya.

"kemana Lo bos?" tanya Lucas melihat Devano malah meninggalkan mereka.

"Rooftoop" singkatnya dan diangguki ketiga sahabatnya dan mereka juga mengikuti Devano.

Melihat Devano malah meninggalkan kantin membuat Azalea hendak berlari, namun tangan nya di cekal oleh Naura yang sambil menggeleng seolah berkata "ngak usah" .

"Tapi Nau...suami gue pergi" ucap Azalea

"SUAMIKU JANGAN TINGGALKAN ISTRI MU INI SENDIRIAN" Teriak Azalea namun sia sia karena Devano sudah pergi.

"gara gara Lo nih suami gue pergi" marah Azalea pada Jenni

"Hello... sadar diri Lo, Lo aja yang terlalu ngarep jadi isterinya " ucap Jenni sambil mengipas-ngipas wajahnya.

"sialan Lo, Lo tuh yang selalu gang......."

"udah udah ngak usah di ladenin" potong Naura sambil menarik tangan Azalea

"...gu" sambung Azalea setelah kembali mendudukkan bokongnya. Ia menoleh kepada Jenni dan mengepalkan tangannya kedepan, seperti ingin kembali mengajak gadis berambut coklat terang itu berperang kembali.

"Udah Azalea" tegas Naura

"iya iya udah nih" jawab Azalea kicep.

"tapi dia yang selalu ganggu rencana aku Nau" jelas Azalea.

"gak papa, ngak usah di ladenin, asal dia ngak main tangan udah gak papa" jelas Naura sambil menyelipkan anak rambut Azalea kebelakang yang menganggu penglihatan nya.

"iyalah si paling gak papa" balas Azalea membuat Naura sedikit tersenyum, namun pandangan nya beralih pada Jenni yang seketika berubah menjadi tajam .

Jenni yang melihat tatapan tajam dari Naura seketika kicep "apa Lo" ucapnya tanpa suara lalu kembali duduk.

"kesal banget gue lihat tuh nenek rempong, pengen gue cekik sampe mampus trus gue buang deh ke sungai" marah Jenni menggebu gebu.

"bener banget tuh Jen, ngak capek apa dia ngak di notice notice tuh sama si Devano, dua tahun lagi" tambah Naomi sahabat Jenni.

"Lo hamilin aja di Devano Jen, biar langsung nikah sama Lo, biar tau ras tuh si Azalea itu" timpa Jevina sahabat Jenni juga.

"hamilin bapak Lo ogeb!!!! yang ada gue yang hamil bukan Devano ck" ingin rasanya Jenni membuang Jevina ke gunung berapi biar mati sekalian. Dodong kali otaknya!!!!!.

***

"kok malah milih ke rooftoop bos?" tanya Lucas sambil menyalakan rokoknya mumpung di rooftoop itu pikirnya.

"biar ngak stres" jawab Devano singkat ia mengambil benda pipih dari sakunya dan memainkannya.

"eh btw niya bukan apa-apa.... bukan apa-apa..." Marvin sengaja menggantung kalimatnya.

"bukan apa-apa bukan apa-apa ogeb, ga jelas banget Lo" kesal Niko sambil melayangkan pukulan di pundak cowok itu

"Bukan apa apa niya Dev, secara kan Azalea udah mepet in Lo nih selama dua tahun, gak ada gitu perkembangan hati Lo? maksudnya gak ada gitu perasaan Lo sedikit aja sama dia?" tanya Marvin panjang kali lebar dan diangguki Lucas dan Niko.

"Ga" singkat Devano membuat ketiga temannya cengo atas jawaban singkat itu.

"awas nyesel Lo bos" ucap Niko berharap Devano sedikit memikirkan nya.

"ambil aja kalau Lo mau" ketus Devano

"iya nanti kalau dia udah capek nungguin Lo" Bukan Niko yang menjawab, melainkan Lucas.

Sial!!!

Mendengar jawaban Lucas, tiba-tiba membuat Devano naik pitam. Bukan!!! ia naik pitam bukan karena suka Azalea, atau takut karena jawaban dari Lucas, cuman ia hanya tidak mau Azalea masuk perangkap Lucas, yang notabennya adalah laki laki buaya yang hobinya mempermainkan wanita. Bisa gadis lain tapi jangan Azalea itu pikirnya.

"oh" ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka.

"lah bos kemana Lo?" tanya Marvin yang bingung dengan sifat Devano. Tadi baik baik aja!!!

"dia marah kali " ucap Lucas tak acuh, sambil membuang puntung rokok nya dan menginjak nya.

"bagus nih kalau dia marah kan otomatis dia mulai suka sama si Azalea" tambah Niko diangguki Lucas.

"ck kayak ngak tau aja Lo pada, bos tuh nga marah cuman kek nya kesal aja, secara kan si Lucas ngak punya hati, alias si buaya langit jadi otomatis, ia kasian Azalea masuk perangkap si buaya kita ini" jelas Marvin sambil menepuk pundak Lucas, lalu pergi mengikuti Devano begitu juga dengan Niko.

"lah gue di tinggal?" tanya Lucas sambil menunjuk dirinya.

"eh tungguin gue " teriaknya lalu pergi mengejar ketiga sahabat laknat nya itu.

****

"AKHIRNYAAAAAA" Teriak Azalea seakan bebas dari kurungan. Azalea menggerakkan otot ototnya sehingga berbunyi krek

"kita langsung pulang nih?" tanya Amanda sambil berjalan mendekat ke meja Azalea dan Naura.

"emm gue sih iya " ucap Naura

"Naura gue nebeng yah" ucap Elena sambil membereskan buku-bukunya, lalu berjalan mendekat ke meja Azalea juga.

"iya" singkat Naura

"yaudah yuk "

"ini masih jam 12 kalian pulang aja dulu, gue mau ke Devano bentar" Azalea berucap sesaat sebelum ia berlari terbirit-birit menuju dambaan hatinya, takut ditinggal itu pikirnya.

"yaudah yuk" ajak Amanda lalu berjalan meninggalkan kelas diikuti kedua teman nya.

"enak yah kalau ujian gini bisa pulang cepat" ucap Elena tiba tiba sambil merangkul lengan Naura.

"Ujian nya ngak enak, pulang cepat nya enak" Ucap Naura tertawa.

"iya hahahah" lalu mereka bertiga tertawa sambil saling berbagi cerita sampai gerbang sekolah memisahkan mereka.

***

"Devano mana yak?" Azalea sedari tadi belum menemukan Devano, dan teman teman nya juga ngak dilihatnya satupun.

"ih dimana sih dia? di kelas ngak ada, di perpus juga ngak ck bikin kerjaan aja" kesalnya sambil menghentakkan kakinya kesal.

"eh eh Marvin,Lucas, Niko tunggu" ucapnya berteriak memanggil sahabat sahabat Devano yang berada di depan kamar mandi cowok yang kebetulan ia hendak melewati nya.

"Kalian lihat si Dev.....tunggu tunggu kenapa penampilan kalian racau gini? kalian ngapain hayo" tanya Azalea saat melihat penampilan Lucas dan Niko yang kayak eummm gimana yak. Rambut yang amburadul, kancing baju kebuka semua ngapain coba mereka?

"oh Devano? di di parkiran kali sama Jenni, cus cus kesana cepat keburu si Jenni nanti yang dapat."

"bye kita ke kantin dulu" ucap Lucas cepat lalu menarik Niko dan Marvin meninggal Azalea, sebelum gadis itu bertanya banyak soal mereka.

"ha? mereka ngapain ya? atau jangan jangan....ah tidak mungkin, gue harus tanya Devano ." monolog nya

"Devano...Jenni ah sial gue lupaaaa

JENNI SUSTER NGESOT JANGAN AMBIL DEVANO GUEEEEE" Teriak Azalea lalu berlari terbirit-birit menuju parkiran.

Lucas dkk:

"Lo kenapa dah? nanti kalau Azalea berfikir macam macam gimana?" tanya Marvin setelah duduk di meja kantin

"lah iya anjir si Lucas ngak mikir kesitu" timpa Niko

"ngak bakal besok gue jelasin" Lucas dengan santainya meminum jus jeruk yang menjadi kesukaan nya.

"awas aja ngak Lo selesain besok" ucap Marvin

"iya asal tadi bangus kan? enak kan dilihat?" tanya Lucas

"iya Enak ucap keduanya " lalu Lucas tersenyum menjengkelkan.

****

Azalea memanyun-manyunkan bibir nya pertanda gadis itu kesal. Namun tak ayal, kakinya tetap memilih untuk mendekat kearah dua sejoli yang sedang berdiri di samping motor besar, siapa lagi kalau bukan Jenni dan Devano. Yang membuat Azalea kesal adalah Devano tengah memakaikan helm kepada Jenni .

Jenni yang melihat kedatangan Azalea pun segera mengambil kesempatan, ia mengangkat kedua tangan nya lalu beralih memegang sisi jaket Devano yang ada didepan nya, karena kalau ia peluk tiba-tiba, yang ada ia akan terpental jauh ke ujung dunia karena Devano akan menendangnya . Tadi aja ia harus ngemis ngemis agar Devano mengijinkannya nebeng dengannya.

"ih kenapa sih tangan lo?" ucap Azalea saat berada dekat mereka, dan menghempaskan tangan Jenni dari jaket Devano.

"Apaan sih orang Devano ngak marah" jawab Jenni membuat Azalea semakin kesal .

Bukan!!! Devano bukan ngak marah, cuman ia ngak sadar akan tingkah Jenni tadi.

"lo tega Dev? gue aja ngak pernah dipake in helm gitu, nebeng juga ngak diijinkan " ucap Azalea

"ngak seperti yang Lo lihat" singkat nya lalu ia menaiki motornya, diikuti dengan Jenni namun gadis itu tidak memeluk Devano.

"Sialan banget Lo Jenni, pengen gue laminating Lo, biar gue kasih ke bintang peliharaan gue" ucapnya marah

"mutilasi kali Za" ucap seseorang lalu pergi meninggalkan Azalea.

"Lo juga " kesalnya lalu pergi kearah motornya.

**

Azalea dengan rasa kesal nya yang belum habis akhirnya sampai di rumahnya. Saat ia membuka pintu rumahnya 'ngak di kunci'

"tumben ngak di kunci " monolog nya lalu masuk kerumah.

"mama? mama ngak ke kantor?" tanya Azalea sambil berjalan mendekat kearah Dina mamanya.

"ngak nanti sore soalnya mama udah serahin semuanya ke sektretaris mama" jelasnya lalu merentangkan tangannya dan memeluk Azalea.

" ngak bisa gitu dong, harus konsisten" ujar Azalea

"mama kan bos nya" bangga Dina

"ih mama, Bos juga harus taat aturan kali" ucap Azalea lalu melepaskan pelukannya.

"iya iya sekali doang juga " kekeh Dina.

"yaudah Azalea ganti baju dulu ke kamar" Azalea berseru sambil berjalan menuju kamarnya di lantai dua

"jangan lupa turun kebawah, makan sayang" ujar Dina diangguki Azalea.

"gimana sayang ujian nya seru?" tanya Dina sambil menaruh lauk ke piring Azalea

" apa seru? ini tuh ujian ma bukan permainan" jawab Azalea

"makasih ma " lanjutnya saat melihat Dina menuangkan kuah ke piring nya.

Dina mengangguk "bercanda doang kali Lea sensi banget, kamu kesal ya hari ini?" tanya Dina

"oh iya untung aja mama tanya, Lea tuh kesal banget hari ini, masa suami aku direbut pelakor itu?" jelas Azalea dengan api dendam yang masih berkobar-kobar di wajahnya.

"suami mu Devano maksudnya?" Tanya Dina

Dina tau jelas bagaimana Azalea sangat menyukai Devano dan ia tidak mempermasalahkan itu, tapi janjinya dalam dirinya kalau Azalea tamat dan Devano belum membalas cinta anak semata wayangnya itu, Dina akan memaksa Azalea melupakan laki laki itu!!!!

"iyalah ma, suami aku kan cuman Devano" jawab Azalea bangga

"siapa yang rebut? Jenni lagi?" tanya Dina. Hampir semua teman Azalea dikenal oleh Dina, soalnya gadis itu setiap pulang sekolah sering bercerita dengan mama nya.

"iya ma, pake acara pegang pegang jaket Devano lagi, habis tuh kan ma mereka boncengan, yang paling bikin Lea kesel tuh Devano pakai kan helm sama Jenni, Azalea aja ngak pernah digituin, pengen nangis Lea rasanya" jelas Azalea panjang kali lebar.

Dina tersenyum saat melihat Putri nya sangat detail dalam menjelaskan kenapa ia hari ini. Senang rasanya ia bisa sedekat ini dengan anak nya ini, namun tiba tiba ia teringat dengan sosok yang menemaninya menjaga Azalea sedari kecil namun, insiden tiga tahun yang lalu membuat ia harus berpisah dengan suaminya PUTRA MADISON.

Putra Madison yang berperan sebagai suami Dina harus meninggal, dengan insiden yang sampai saat ini belum terpecahkan. Ia harus menanggung pil pahit mengetahui bahwa suaminya meninggal dengan hal yang tak terduga. Bagaimana bisa suaminya meninggal dengan terbakar hangus di suatu ruko, yang bahkan ruko itu ngak dikenal oleh Dina dan Azalea, bahkan semua aset dan saham perusahaan Putra diatas namakan oleh seseorang yang bahkan tidak bisa diketahui oleh Dina. Jengkel rasanya waktu itu semua penegak hukum dan polisi tidak bisa menuntaskan nya, seperti ada dalang di dalam sana . Mengingat itu membuat Dina ingin menangis saja.

"mama kok bengong ngak dengerin Lea cerita ya?" tanya Azalea

"ngak sayang mama denger"

"jadi jadi gimana ?" lanjut Dina

"ngak ada...mama mah nga seru" kesalnya membuat Dina tersenyum

"jadi anak kesayangan mama ujian apa hari ini?"

Tanya Dina lagi sambil memakan makanan nya.

"ujian Perasaan mah" singkat Azalea yang masih kesal.

****

guys gimana nyambung gak sih komen dong!!!!

Marvin diam diam suka siapa sih? kepo ngak?

heheheh

Follow me:)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!