Han Na POV
Namaku Lee Han Na atau kalian bisa memanggilku Hanna. Aku adalah seorang pekerja part time di berbagai bidang selama tiga tahun ini, setelah lulus SMA aku tidak bersekolah lagi karena biaya kuliah yang mahal dan masalah ekonomi keluarga ku yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Aku tinggal bersama kedua kakakku Lee Han Byul dan Lee Ha Eun. Kakak pertamaku, Lee Han Byul adalah seorang montir di salah satu perusahaan mobil terbesar di Seoul dan pemiliknya adalah kakak kelas ku sewaktu SMA, Hong Man Shik. Man Shik adalah teman main ku saat masih kecil, itulah alasan kak Han Byul juga berteman dengannya.
Aku kenal dekat dengannya karena dulu kami tinggal bersebelahan. Tidak ku sangka dia menjadi orang sukses di usia muda nya, aku bahkan iri padanya.
Sayang sekali kakakku harus kehilangan penglihatannya karena kecelakaan dan orang yang menabrak nya tidak bertanggung jawab, namun pelakunya sudah ditangkap karena kasus tabrak lari.
Saat itu tidak hanya kakakku yang menjadi korban, namun ada seorang wanita paruh baya yang akan menyebrang dan meninggal di tempat kejadian. Setelah kejadian itu kakak ku tidak bisa bekerja dan tinggal di rumah.
Lalu kakak kedua ku, Lee Ha Eun. Dia merupakan seorang pekerja kantoran biasa di salah satu perusahaan makanan instan di Seoul, dia adalah tim pemasaran 1 yang diangkat tiga tahun lalu. Namun, setelah satu tahun menjabat di tim pemasaran aku merasa dia jarang pulang dan selalu berdiam diri di kamar setelah pulang bekerja.
Aku tidak menyadari apapun sampai temannya, Kim Hyun Ha menyuruh ku untuk memeriksa keadaannya. Saat itu posisi ku di sekolah dan aku tidak bisa keluar atau izin tanpa alasan yang pasti.
Aku pun meminta tolong pada tetangga ku, pak Ha Ji Kyung untuk memeriksa kakak Ha Eun. Aku tidak melihat handphone ku selama pelajaran dan baru membukanya ketika pulang. Aku terkejut mendapatkan kabar bahwa kak Ha Eun di rumah sakit sekarang.
Aku berlari tanpa memperdulikan temanku ke halte bus, menunggu bu yang mengarah ke rumah sakit itu. Aku pun bergegas lari masuk rumah sakit setelah sampai dan menanyakan nama kakakku pada seorang perawat yang berjaga di sana. Aku masuk ke UGD tempat kakakku di rawat, di sana ada pak Ha Ji Kyung dan istrinya, bu Jeon Na Ra.
"Pak bagaimana keadaan kakak saya?" tanya ku pada pak Ha Ji Kyung.
"Dia hampir bunuh diri di kamarnya, untung saja kamu segera menghubungi ku nak, syukurlah kejadian itu tidak terjadi," ucap pak Ha padaku. aku terkejut hingga hampir terjatuh dengan sigap bu Jeon memegangi ku.
Kejadian itu sudah berlalu, seminggu setelahnya kakakku keluar dari pekerjaan dan selama dua tahun itu dia menjalani terapi, untung saja keluarga kak Hyu Na sangat baik pada kami, mereka membayar biaya terapi kakak.
Saat ini kakakku sedang membuka usaha pakaian secara online di rumah, aku pun sesekali membantu nya. Aku pun beberapa kali keluar dari pekerjaan ku. Karena ada beberapa pekerjaan yang aku tidak cocok dan memilih pergi.
Saat ini aku bekerja di dua tempat, pertama di restoran makanan cepat saji, kedua di cafe milik salah seorang kenalan Man Shik. dahulu aku sangat ingin kuliah, namun sekarang aku tidak berminat lagi. Aku harus menghidupi kedua kakakku.
......................
Rumah
" Kak Han Byul, mau kemana?" tanyaku. melihatnya berjalan keluar kamar.
"Kakak cuman mau ke kamar mandi kok," ucapnya.
"Hanna, hari ini aku akan pergi ke toko, kamu mau titip sesuatu?" tanya kak Ha Eun.
"Ga kak, habis ini aku juga mau berangkat" balasku, kak Ha Eun pun pergi setelah berpamitan dengan kak Han Byul.
Aku bersiap untuk berangkat bekerja. Aku berpamitan dengan kak Han Byul dan meminta nya untuk tetap berada di rumah selama aku dan kak Ha Eun tidak ada. Aku tidak mau kejadian beberapa minggu lalu terulang, dimana kak Han Byul pergi ke minimarket sendirian. Aku tidak meragukannya, hanya saja saat ini sedang marak kasus penipuan.
Aku berjalan kaki menuju halte yang jaraknya sekitar 10 menit dari rumah. Cuaca hari ini kurang bagus, dari pagi sudah mendung namun tidak hujan. Untungnya kak Han Byul mengingatkan ku membawa payung. Tiba-tiba saja hujan turun dengan begitu deras ketika aku berada di halte bus.
Bus sampai, aku segera masuk karena sebagian baju ku basah. Aku duduk di paling belakang dekat jendela, ini tempat favorit ku. Aku turun dan membuka payung ku, berjalan menuju cafe tempat kerja ku. Setelah sampai aku di sambut hangat oleh dua teman kerja ku Han Kyung Seo dan Kim Ga Eun.
Mereka adalah orang yang menguatkan ku selama ini, mereka pekerja part time sama sepertiku. Han Kyung Seo adalah mahasiswa jurusan ekonomi yang mencari pekerjaan untuk mengurangi stres katanya. Dan Kim Ga Eun adalah seorang siswa SMA yang akan lulus tahun ini, dia bekerja sejak kelas satu SMA karena ekonomi keluarga nya. Namun, Ga Eun memilih tidak bercerita ke orang tuanya kalau dia bekerja.
Kami memulai pekerjaan dengan semangat seperti biasanya. Hari ini cafe lebih sepi karena hujan yang mengguyur deras.
"Hujan nya deras banget," keluh Ga Eun yang tengah menatap lesu ke arah jendela.
"Bagus lah," sahut Kyung Seo
"Bagus apanya? cafe jadi sepi," ucap ku menyahuti ucapan Kyung Seo.
"Nah, bener kata kak Hanna. Kak Kyung Seo, kau ini kalau malas bekerja pulang saja sana," usir nya.
"Yak! masih kecil aja banyakin belajar," sindir Kyung Seo yang mulai kesal.
"Aku dari lahir udah pinter ga usah belajar," celetuk Ga Eun.
"Ga ada konsepnya," Kyung Seo masuk ke dapur dengan kesal, aku pun hanya tertawa melihat perdebatan kedua temanku ini.
Begitulah perdebatan mereka setiap harinya, aku hanyalah penengah. Namun, kadang aku pun selaku berdebat dengan salah satu dari mereka apalagi Kyung Seo, karena usia kami setara, itulah yang sering membuat kami berdua selalu bertengkar.
Hari mulai larut, pembeli yang datang pun hanya terlihat satu dua orang saja. Kali ini bagian ku menjaga kasir, maka dari itu aku tau berapa banyak pembeli yang datang. Hujan sudah mulai reda, ada seorang pria dengan payung hitam masuk ke cafe. Dia meletakkan payung nya pada tempat yang sudah disediakan.
"Americano satu dan strawberry cake satu" ucap lelaki itu. Aku jarang melihat nya apakah dia turis atau apa?
Aku tidak berpikir sejauh itu, aku langsung meletakkan kertas pesanannya. Kyung Soo membaca nya begitu pun Ga Eun. Aku pun bergegas mengantarkan pesanan nya.
Lelaki yang duduk di pojok cafe itu membuka masker dan topi nya. Wajahnya tampak familiar bagi ku, hanya saja aku tidak mengenalnya. Aku mengantarkan pesanan nya dan langsung kembali karena ada pelanggan setia kami, dia adalah teman seangkatan Kyung Seo.
Setiap hari dia akan datang untuk belajar dan mengerjakan tugas. Dia adalah anak arsitektur, tugasnya sangat banyak, aku saja sampai pusing melihatnya. Setelah semua pembeli pergi, aku membereskan piring dan gelas, aku menemukan sebuah note dan uang di meja tempat laki-laki tadi.
'Terimakasih, besok aku datang lagi' begitu pesannya. aku hanya terheran-heran dengan pesan itu. Laki-laki itu berterimakasih? tanpa pikir panjang aku pun menceritakan nya ke Kyung Soo dan Ga Eun.
.................
Hai sobat Franza sekalian
Karna beberapa alasan aku memutuskan mengganti beberapa nama tokoh dan judul serta cover pada novel ini
Karna aku berharap karya ini dapat diajukan kontrak jadi aku memutuskan untuk mengganti semuanya
Terus tunggu cerita ini yaa
Salam : Franza
Han Na POV
Hari minggu pun berlalu dengan cepat, hari ini aku bekerja sendiri karena Ga Eun sekolah dan Kyung Seo kuliah. Namun, kata bos kami akan ada pekerja training yang bekerja hari ini. Aku datang sedikit lebih awal karena aku bekerja sendirian. Pagi ini kak Ha Eun di rumah jadi aku tidak khawatir meninggalkan kak Han Byul di rumah.
Aku membersihkan cafe setelah sampai di sana. Beberapa bulan ini, cafe ini adalah tempat kerja utama ku. Karena pekerjaan sampingan ku membantu kak Ha Eun mengirim pesanan barangnya. Pukul 09.00 aku membuka cafe, tak lama setelah nya bos kami pun datang.
Namanya kak Ji Hyun. Aku sangat kagum padanya, dia seorang model terkenal di Seoul bahkan dia menjadi brand ambassador di beberapa merk terkenal. Kak Ji Hyun masuk membawa seorang pria masuk ke dalam cafe.
"Hanna hari ini ada pekerja baru," ucap kak Ji Hyun saat aku menghampiri nya.
"Tolong bantu dia," pintanya, aku mengangguk paham.
"Baik sajang-nim," balas ku sopan.
"Sudah berkali-kali aku bilang panggil 'kak' saja," selanya.
"Ah itu, sangat tidak sopan," sarkas ku sambil menggaruk belakang leherku yang tak gatal.
"Mulai sekarang panggil aku kak, oke?" dia menatap ku dengan tatapan tegas, aku pun mengangguk.
"Nah kalian berkenalan dulu," ucap kak Ji Hyun lalu pergi.
Aku membungkuk sembilan puluh derajat dan memberinya salam, "Salam kenal, nama ku Lee Han Na, senang bertemu denganmu," aku dengan senang memperkenalkan diri.
Dia pun turut membalas salam ku. "Salam kenal, nama ku Ha Juno. Senang berkenalan dengan mu Han Na, mohon bantuannya,"
Aku pun tersenyum dan mengangguk, setelahnya aku mulai mengajari nya hal-hal dasar tentang pengoperasian alat di cafe ini. Tak lupa aku menjelaskan bagaimana cara membuat kopi dan menjadi kasir, aku pun tak lupa mengajaknya berkeliling dapur.
Aku dan Juno mulai membagi tugas kami, karena dia juga masih belajar. Jadi ku putuskan dia menjaga kasir sampai Kyung Seo datang. Entah kenapa hari ini cafe ramai walaupun masih siang. Banyak pekerja kantoran dan beberapa pekerja lain datang berkunjung, sampai-sampai kak Ji Hyun turun tangan membantu ku dan Juno.
"Selamat siang kak Ji Hyun," sapa Kyung Seo yang baru saja sampai.
"Siang, ini belum shift mu kan?" Tanya Ji Hyun.
"Betul, kak. Hari ini ada jam kosong, jadi lebih baik aku ke sini saja bantuin Han Na" ucapnya, Ji Hyun mengangguk dan memperkenalkan Juno sebagai pegawai baru.
"Salam kenal ya, Kyung Seo" sapanya.
"oh ya, Ha Juno" balas Juno canggung.
"Luar biasa Juno, kau tampan juga," puji Kyung Seo menggoda membuat ku sedikit jijik padanya.
Kyung Seo pun ikut bekerja membantu ku dan Juno. Kami bekerja sama dengan baik, hari mulai malam, pengunjung pun mulai berangsur berkurang. Laki-laki kemarin datang lagi dan memesan americano serta strawberry cake seperti kemarin, dia juga memilih tempat duduk yang sama seperti kemarin.
Aku sempat ingin bertanya-tanya Siapakah dia? Terlebih lagi sepertinya Juno mengenal pria itu. Aku ingin bertanya pada Juno hanya saja aku terlalu ragu untuk bertanya. Aku tak menggubris nya, aku pun segera mencuci piring dan gelas.
Tak lama kemudian kak Ji Hyun pulang untuk menjemput istrinya, dan Ga Eun pun sampai. Dia bilang hari ini melelahkan karena dia ujian hari ini. Aku pun memberinya semangat dengan mentraktirnya ice chocolate. Itu adalah menu kesukaan.
Moodnya naik dan mulai bekerja, satu jam lagi shift ku selesai, aku pun segera menyelesaikan nya. Setelah laki-laki tadi pergi aku pun segera membersihkan meja nya. Tulisan itu lagi, yah aku bersyukur laki-laki itu menyukai kue buatan istrinya kak Ji Hyun.
"Han Na mau pulang?" tanya Juno tiba-tiba.
"Betul, jam ku sudah selesai," balas ku sedikit terkejut akan kehadirannya.
"Kalau begitu hati-hati," ucapnya sambil melambaikan tangan.
"Oh ya, terimakasih, sampai jumpa" pamit ku.
"Hati-hati di jalan kak Han Na" ucap Ga Eun.
Aku tersenyum dan mengangguk, aku pun pulang.
................
Rumah
"Kak Ha Eun" panggil ku.
Kakakku Ha Eun menoleh menatap ku senang. Dia berdiri dan memeluk ku. "Selamat datang," ucapnya.
Aku tersenyum "Apa kakak belum selesai?" tanya ku.
"Belum masih ada pesanan, sebentar lagi selesai. Oh ya kakak sudah masak, kamu mandi dulu terus makan, ajak kak Han Byul juga," pesannya.
Aku mengangguk paham, aku pun segera mandi dan memanggil kak Han Byul, sebelumnya aku melihat kak Han Byul membuka jendela.
"Kak," sapaku mendekatinya.
"Ada apa kak?" tanya ku, raut wajahnya tampak sedih.
"Oh Hanna, kamu sudah pulang, pasti lelah," ucap kakakku.
"Engga kak,"
Tangan Han Byul tergerak mengusap surai rambut ku. "Maaf ya kakak ga bisa bantu kalian, padahal itu tanggung jawab kakak sebagai kakak tertua," suaranya seperti sedang menahan tangis.
Sudah beberapa kali kak Han Byul mengatakan itu. aku hanya tersenyum dan memeluk kakakku, aku tau hatinya sedang kecewa pada dirinya sendiri.
Tanpa memperpanjang pembicaraan kami, aku pun segera mengajak kak Han Byul makan bersama dengan kak Ha Eun. Kami makan sambil bercerita, banyak hal yang aku ceritakan apalagi soal laki-laki yang aku tidak tau namanya itu.
Kakak ku sangat mengetahui kisah cinta ku, apalagi ketika SMA. Jangan kalian sangka aku masih jomblo ya, aku sudah pernah pacaran. Mantan ku adalah anak kelas sebelah dan dulu dia dekat dengan teman ku, akhirnya kami berpacaran, namun, dia malah menghianati ku. Dia selingkuh dengan teman sekelas ku.
Setelah kejadian itu aku pun tidak berpacaran lagi. Setelah makan aku pun mencuci piring dan membantu kak Ha Eun mengemas barang yang akan dikirim besok pagi. Kami mengerjakan sampai pukul 12 malam. Kami pun tidur setelahnya. Aku senang setidaknya memiliki dua kakak yang menjadi tujuan ku untuk terus berjuang.
...............
Sementara itu
AUTHOR POV
"Na" panggil Man Shik.
"Ya?" balasnya.
"Jangan sering menghilang seperti ini, manaje rmu bisa menghajar ku," Man Shik dengan tegas menegurnya.
"Sudahlah, aku lelah dengan mereka," laki-laki yang ada dihadapan Man Shik adalah Na Jae Sung. Terkadang saat kesal Man Shik akan memanggil marga Jae Sung.
"Kau ini, setidaknya jaga popularitas mu. Kau ini kan artis besar," Man Shik menyindirnya habis-habisan.
"Aku ingin hiatus"
"Yak! Gila kau! bagaimana penggemar mu?" Teriak Man Shik, kali ini dia benar-benar tak habis pikir dengan isi kepala Jae Sung.
Jae Sung tampak santai dengan makian Man Shik, sepertinya ia sedang ada masalah. "Itu alasan ku bertahan, penggemar yang selalu menyemangati ku,"
Man Shik terdiam dan pergi menuju dapur untuk membawakan beberapa alkohol. Ia merasa Jae Sung butuh pelampiasan. Man Shik menyuruhnya minum sepuas yang Jae Sung mau.
Man Shik pergi menuju balkon apartemen laki-laki itu. Temannya itu butuh waktu untuk sendiri, saat di rasa sudah lebih dari satu jam Man Shik pun melihat kondisi Jae sung.
Jae Sung tertidur pulas dengan tiga botol kosong di atas meja. Man Shik menghela napasnya kasar lalu membereskan botol itu dan gelas dan membiarkan laki-laki itu tertidur di sofa nya. Dia pun bergegas pulang ke apartemennya.
...............
HANNA POV
pagi hari
Aku pergi bekerja di cafe itu seperti biasanya, hanya saja aku lebih santai karena ada Juno yang Kyung Seo yang membantuku. Ga Eun sekolah seperti biasanya, aku rasa hari ini Ga Eun cuti karena ingin fokus ujian terlebih dahulu, jadi mungkin jam kami bertiga akan bertambah.
Namun, itu sudah biasa bagi ku. Aku bahkan pernah bekerja semalaman karena Ga Eun sakit dan Kyung Seo ada kelas dadakan. Hari ini pekerjaan ku tidak terlalu berat karena di bantu oleh mereka berdua.
Istri kak Ji Hyun, Baek Seo Na. Sebelum bekerja ia selalu datang ke cafe untuk membuatkan roti dan kue sebagai pendamping kopi. Tidak begitu banyak yang dibuat karena mayoritas orang tidak terlalu suka. Kak Seo Na adalah seorang yang baik hati, terkadang ia menyuruh kami membawa pulang kue-kue yang tersisa.
Setelah membuat kue, kak Seo Na biasanya langsung berangkat dan berpamitan. Kami pun sering membuatkan kopi untuknya sebagai bekal penyemangat, karenanya kami bisa bekerja di cafe itu.
Man Shik memperkenalkan ku pada kak Seo Na. Bahkan waktu aku SMA kami pernah bertemu, karna aku membantunya menangkap pencopet di area sekolah ku, hanya saja aku sedikit lupa.
Kak Seo Na langsung menerima ku karna mengingat jelas kejadian itu dan langsung menghubungi kak Ji Hyung untuk menerima ku sebagai pekerja di cafe mereka. Aku sangat senang karna setidaknya kebaikan ku membawa ku untuk mendapatkan pekerjaan ini.
kira kira cafenya kayak gini yaa
......................
Hai sobat Franza sekalian
Karna beberapa alasan aku memutuskan mengganti beberapa nama tokoh dan judul serta cover pada novel ini
Karna aku berharap karya ini dapat diajukan kontrak jadi aku memutuskan untuk mengganti semuanya
Terus tunggu cerita ini yaa
Salam : Franza
Han Na POV
Siang ini cukup melelahkan, untungnya cafe tidak seramai kemarin. entah kenapa tubuhku terasa sangat lelah, mungkin karena tamu ku datang. ini hari pertama tamu ku datang, biasanya tubuhku tidak selelah ini. Aku mengambil segelas air hangat dan langsung meminum nya.
"Pulang saja," tutur Kyung Seo yang melihat ku minum.
"Gapapa lah, orang cuman sakit sedikit, Juno mana?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Dia tadi bertemu temannya sebentar di rumah makan dekat kedai buah," balas Kyung Seo. Aku hanya ber-oh saja dan melanjutkan aktivitas ku.
"Katanya baru-baru ini ada aktor yang sangat terkenal tapi memilih hiatus," ucap Kyung Seo memecahkan keheningan.
Aku yang awalnya tidak tertarik dengan dunia itu pun entah kenapa menjadi penasaran "Siapa?" tanya ku.
"Emm siapa ya, aku pun lupa namanya, yang jelas dia seumuran dengan kita," Kyung Seo berusaha mengingat.
"Padahal masih muda, kenapa dia hiatus?" Aku jadi makin penasaran.
"Ya mana ku tau, tanya saja sana. Omong-omong kenapa kau jadi penasaran? Biasanya kalo Ga Eun bahas para aktor itu kau ga tertarik tuh" Sindirnya.
"Kau yang mulai, jangan menyindir begitu deh," balasku kesal, aku pun pergi. Tidak sengaja ku dengar berita seperti yang diucapkan Kyung Seo.
Na Jae Sung namanya.
Siapapun itu, pasti dia memiliki tekanan yang berat sehingga memutuskan untuk hiatus. Atau mungkin dia terkena skandal? Aku pun tidak tau menau soal itu. Seseorang datang, dia pria yang ku kenal, Man Shik.
Dia berjalan santai mendekatiku "Hanna, cappucino satu," ucapnya. Aku mengangguk, tumben sekali dia memesan cappucino.
"Biasanya pesan banana chocolate? kenapa cappucino?" tanya ku.
"Bosan" balasnya "Oh ya, katanya ada pegawai baru di sini?" tanyanya.
"Betul, namanya Ha Juno, kau kenal?" Tanya ku padanya. usia kami hanya beda satu satunya, dia kakak kelas ku.
"Tepat sekali, dia teman ku," aku mengangguk paham, dia pun pergi begitu saja setelah sedikit mengobrol dengan ku. Walau sedikit aku jadi mengenang masa kecil ku lagi bersama nya dan kak Han Byul. Aku tersadar ada pekerjaan yang harus aku kerjakan.
..............
Jae Sung POV
Beberapa hari sebelum berita Jae Sung Hiatus.
Aku Na Jae Sung, pewaris tunggal keluarga Na. Aku memiliki kembaran bernama Na Jae Won, sayang dia sudah mendahului kami sepuluh tahun yang lalu. Dia kakak tertua ku dan pewaris yang sesungguhnya.
Aku adalah seorang aktor di banyak drama, ada sekitar 10 judul drama dimana aku menjadi tokoh utamanya dan sisanya menjadi tokoh biasa. Aku tidak begitu menyukai dunia luar, karena sejak kecil aku sudah menjadi aktor dan bintang iklan.
Ayahku adalah pemilik EHJ entertainment, ini merupakan agensi ku juga. dan aku adalah penerus nya. Memang sulit tapi aku berusaha untuk menyembunyikan identitas ku sebagai anaknya.
Manajer ku Kang Rahee adalah orang pertama yang mengetahui bahwa aku adalah anak dari Na Jae Suk dan Park Seo Yeon. Bukannya baik pada ku, sifatnya malah mirip seperti ayah.
Tahun ini aku berencana hiatus karena tekanan pekerjaan yang begitu besar, belum lagi tawaran dari agensi sebelah untuk menjadi kan ku Idol. Awalnya aku meng-iyakan, namun, akhirnya aku menolak semua karena yang di pikiran ku adalah bagaimana jika ayah marah padaku.
Sebelum berita ini terdengar di telinga manajer ku, akupun berdiskusi dengan Man Shik dan teman ku yang lain. Aku selalu datang ke rumahnya jika ada masalah yang belum bisa aku selesaikan dan dengan lapang dada dia menerima keluh kesah ku. Walau pada akhirnya aku mendapat makian darinya.
"Man Shik, aku ingin berhenti," ucapku, kali ini aku benar-benar lelah.
"Yak! Bagaimana dengan usahamu selama ini? Apa karena skandal?" Tanya Man Shik.
"Dia kan memang terkena skandal dengan lawan mainnya," sahut Jun Jie, sahabat Man Shik.
"Tidak, bukan karena skandal itu," tegas ku, "Setelah cukup lama rasanya banyak hal yang berubah," lanjut ku.
"Sudahlah, lebih baik kau terima saja tawaran menjadi idol," saran Jun Jie.
"Tapi kau tau lah idol sangat sibuk," tambah Man Shik. "Lihat tuh Jun Jie susah di ajak main," lanjut Man Shik.
"Benar juga, yah ku rasa hiatus beberapa saat bisa menenangkan," aku menghela napas, entah keputusan ini terbaik atau tidak aku tak peduli.
Mereka pun diam dan bingung harus menjawab apa, aku mengambil soju di kulkas. Lalu menuangkan soju ke gelas untuk dua orang yang berada di hadapan ku. Tak lama, pintu terbuka menunjukkan sesosok pria dengan penuh lebam. Dia berjalan tertatih menuju kami. Ha Juno, teman seangkatan ku dan satu kelas dengan ku dulu.
Masalah keluarga nya tak kunjung reda, menyebabkan dia sering di pukul ayahnya. Namun, itu semua untuk melindungi ibu dan kakak perempuan nya. Dia menghampiri kami dengan susah payah, lalu duduk di samping Man Shik.
Matanya ditutup tanda ia lelah, Juno mengatur napasnya.
Jun Jie berjalan ke dapur membawakan segelas air dan menyuruh Juno meminumnya. "Jun, aku ada tempat untuk mu bekerja" Man Shik tiba-tiba bersuara.
Mata Juno berbinar "Dimana?" Tanyanya semangat.
"Cafe milik Ji Hyun, sepupu Jae Sung," ucap Man Shik. Juno pun dengan senang hati menerima tawaran itu.
"Ah benar, kak Ji Hyun punya cafe, aku sampai lupa," aku mencoba mengingat sesuatu yang penting ini.
.............
Beberapa hari kemudian.
Aku berjalan menuju ruang Ra Hee, manajer ku. Aku masuk dan duduk sofa, membuka lembaran naskah yang ada di meja. Mata ku tertuju pada satu judul naskah 'Huimang', aku membuka lembaran demi lembaran dan membaca dengan seksama isi dan maksud dari cerita itu.
Aku terbawa suasana sampai membaca semua naskahnya, tak ku sadari pula Ra Hee berdiri menatap ku dengan tatapan senang. Dia mendekati ku dan tersenyum lebar. Ra Hee berkata bahwa ini adalah suatu moment yang ditunggu nya, di mana aku membaca tanpa disuru olehnya.
Aku pun segera menyampaikan maksud dan tujuanku menemui nya. Dia sempat terkejut bahwa aku akan hiatus sementara. Pada akhirnya dia akan mempertimbangkan semuanya.
Aku kembali ke apartemen ku, sebelum kembali entah kenapa hatiku menuntun ku ke sebuah cafe, cafe tempat Juno bekerja. Aku pun memarkir kan mobil ku dan menggunakan masker ku. Aku berjalan masuk dengan cepat dan memesan. Ku lihat seorang gadis berdiri di meja kasir.
Entah kenapa melihat gadis itu membuatku tiba-tiba memesan strawberry cake padahal aku tidak ingin memakannya. Senyum gadis itu begitu indah sampai aku tidak fokus dibuatnya. Aku segera duduk setelah memesan. Ku pandangi selalu setiap pergerakan nya.
Apakah dia bekerja sendirian? Batin ku terus mengisyaratkan bahwa aku harus mengenalnya. Ku tuliskan sebuah pesan singkat setelah ia pergi. Aku pun pergi untuk siaran langsung yang dijadwalkan.
Aku masuk ke ruangan tempat dimana aku akan bertemu dengan fans ku secara online, ku persiapkan pembahasan yang akan ku sampaikan. Hari ini aku ingin memberitahu mereka bahwa aku akan bermain di drama "Huimang" karya penulis Cha Ye Won. Drama kali ini ku berperan sebagai tokoh utama, ini adalah drama terakhir sebelum aku memutuskan untuk hiatus beberapa saat.
Aku mulai menyapa dan bercerita pada fans yang ku beri nama JWA. Banyak sekali komentar yang menanyakan apakah aku baik-baik saja? Ku dengar kabar soal hiatus ku mulai menyebar, namun aku belum mengklarifikasi hal itu, karena Ra He belum menyetujui keputusan ku.
Aku pun menenangkan JWA yang khawatir dengan keadaan ku, aku harap JWA selalu mendukung ku. Mendukung keputusan ku dan tetap menjadi senjata dan rumah untuk ku. ku akhiri live ku dan beranjak pergi, aku kembali ke apartemen ku dan tertidur.
..........
Hai sobat Franza sekalian
Karna beberapa alasan aku memutuskan mengganti beberapa nama tokoh dan judul serta cover pada novel ini
Karna aku berharap karya ini dapat diajukan kontrak jadi aku memutuskan untuk mengganti semuanya
Terus tunggu cerita ini yaa
Salam : Franza
Rencana judul baru : Jadi Pacar Aktor Terkenal
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!