NovelToon NovelToon

Nothing But You

Nara

Naraya Grizele Valerica, atau kerap di sapa Nara..

Gadis yang saat ini menginjak usia 27 tahun dengan segala kemapanan hidup nya sebagai CEO perusahaan besar di bidang kosmetik ternama, ValeBeauty.

Tampak Nara yang sedang meeting bersama karyawan karyawan nya, ia nampak serius melihat ke arah ipad nya memantau hasil penjualan di kuartal kedua tahun ini.

Nara terkenal dengan sebutan bosgil di kalangan para karyawan nya.. Bagaimana tidak, sikap nya yang angkuh dan semena mena baik secara verbal non verbal, seringkali membuat kesal.

Selain itu, ia juga terkenal seringkali memecat karyawan yang menurutnya kurang kompeten tanpa memberikan kesempatan kedua.

Namun di balik sikap Nara yang seperti itu, sejak 3 tahun Nara menggantikan posisi ibu nya sebagai CEO, Valebeauty mengalami peningkatan kinerja dan penjualan dari tahun ke tahun dengan milenial strategic.

" Stop !! " Kata Nara tiba tiba menghentikan presentasi dan membuat suasana tiba tiba menjadi dingin.

" Data mu salah.. Dasar bodohh, menghitung presentase saja tidak becus. " Lanjut Nara dengan senyum sinis nya memaki karyawan perempuan yang merupakan bagian dari tim keuangan yang bahkan belum menyelesaikan materi nya.

" Maaf bu.. Saya.. Periksa lagi.. " Jawab karyawan itu terbata bata.

" Tidak perlu. Berikan laporan mu pada Vika (sekretaris Nara) saat ini juga, dan kosong kan meja mu. " Jawab Nara tanpa basa basi sambil meninggalkan ruangan meeting.

" Tapi bu.. Bu Nara.. Saya mohon, beri kesempatan untuk memperbaiki nya. Saya tau saya lalai.. Saya bahkan siap lembur untuk menyempurnakan.. " Kata karyawan itu memohon.

" Kamu tau kan.. aku tidak pernah memberi kesempatan kedua. " Jawab Nara dengan tatapan serius dan nada bicara penuh tekanan.

Tanpa ragu, ia memasukkan tangan nya ke kantong celana blouse nya dan pergi dengan santai tanpa rasa simpati.

" Aku tunggu laporan mu sampai nanti sore. " Lanjut Vika mengingatkan.

Sesampai nya Nara di ruang kerja pribadi nya, ia merebahkan diri bersandar di sofa mahal milik nya. Ruang kerja Nara begitu lengkap dengan fasilitas yang bisa membuat nya nyaman termasuk kursi pijat kesayangan nya.

" Hari ini aku mau pulang cepat.. Apa semua sudah siap? " Tanya Nara kepada Vika.

" Restauran dan segala kelengkapan nya sudah siap bu. " Jawab Vika yang sudah 3 tahun setia menemani Nara sejak awal Nara menggantikan ibu nya sebagai CEO.

" Kenapa?? Wajah mu seperti ingin mengatakan sesuatu. " Tanya Nara peka.

" Apa tidak masalah memecat karyawan saat meeting bersama banyak orang bu?? Biasanya, anda selalu memanggil secara pribadi. " Tanya Vika penasaran.

" Dia pantas mendapatkan nya.. Aku tidak tahan dengan kemalasan dan kebodohannya. " Jawab Nara tanpa ragu sambil memeriksa iphone 12 nya.

" tapi meski begitu.. " Belum selesai Vika menanggapi, Nara melanjutkan kekesalannya.

" Selama 10 bulan aku menggaji nya, aku menemukan total 27kali dia terlambat, 5 kali tertidur saat meeting dan setiap bulan koreksi pada laporan nya. Menurut mu?? " Tanya Nara membalikkan pertanyaan kepada Vika yang baru mengetahui.

" Yah.. Sayq rasa memang, dia tidak memenuhi standar kerja anda. " Jawab Vika menyetujui keputusan Nara.

" Sekarang.. Fokus pada persiapan makan malam ku dengan Frey. Harus kamu pastikan semua berjalan lancar. Karena ini anniv kami yang ke 5. " Sahut Nara menekankan perintah nya sambil beralih ke meja kerjanya.

" Baik bu. " Jawab Vika paham.

Final Anniversary

Tepat pukul 7 malam, sebuah mobil alphard keluaran terbaru berhenti di depan loby hotel bintang 5.

Tampak Nara begitu cantik dengan dress branded berwarna merah maroon, dilengkapi diamond di kedua daun telinga senada dengan kalung yang melingkar di leher nya.

Dengan riasan wajah yang lebih bold, berbeda dari kebiasaan nya yang selalu soft.. Membuat aura Nara tampak lebih kuat

Dengan tegap dan percaya diri, ia melangkahkan kaki nya yang di balut heels merah senada dengan pakaian nya.. Berjalan ke arah lift di dampingi manager umum hotel yang sudah biasa melayani Nara.

" Hari ini anda tampak sangat cantik bu. " Kata manager hotel basa basi saat lift sedang menuju ke lantai 7, ballroom hotel yang hari ini khusus di sewa oleh Nara untuk acara anniversary bersama kekasihnya.

" Benarkah?? baguslah.. Kalau aku terlihat cantik.. Malam ini, sangat spesial untuk ku. Tidak sia sia kamu dapat jabatan lumayan tinggi disini, pertahankan mulut manis mu itu.. " Jawab Nara tanpa pikir panjang.

Sesampainya di ballroom, suasana begitu romantis dengan dekorasi penuh bunga bunga kesukaan Nara, yaitu mawar merah.

Para pelayan tampak sudah rapi berjajar menyambut kedatangan Nara.

Tepat beberapa meter di depan Nara, terlihat seorang lelaki yang tampan dan tinggi.. Menggunakan tuxedo putih sambil membawa bucket bungan cukup besar, bahkan menutupi wajah nya.

Lelaki itu bernama Fredo Alvarendra, atau yang akrab di panggil Frey. Dia seorang pengusaha berusia 29 tahun uang sudah selama 5 tahun menjadi kekasih Nara.

Senyum tampan nya, menyambut kedatangan Nara tepat di tengah ballroom dengan satu set meja yang sudah tertata rapi untuk candle light dinner.

" Happy Anniversary sayang. " Kata Frey memberikan bucket bunganya pada Nara.

Namun Nara hanya membalasnya dengan senyuman dan menerima bunga pemberian Frey.

" Terima kasih, sudah selalu memberiku bunga kesukaan ku. " Kata Nara sambil memperhatikan bunga bunga cantik di tangan nya itu.

" Tentu.. Aku tahu apapun yang kamu suka, dan akan selalu begitu selamanya. " Jawab Frey hendak memberikan ciuman ke bibir merah Nara, namun tak di sangka dengan senyum kecil Nara menghindarinya.

" Jangan terburu buru.. Pesta anniversary kita, baru saja di mulai. " Kata Nara sambil menjentikkan jari nya seakan memberi tanda dan sudah mengatur sesuatu yang spesial.

Tampak Vika.. Sekretari Nara.. Ditemani 2 pria kekar yaitu bodyguard Nara, memasuki ruangan bersama seseorang yang tiba tiba membuat Frey terdiam kaku dan pucat tanpa sepatah kata pun.

" Alika diandra Salim.. 22 tahun.. Tinggi 160cm, berat badan 48kg, manajer operasional Jarvis Group, lulusan S1 ekonomi bisnis universitas Harapan Pelita.. Sial.. kenapa aku mudah menghafal profil seseorang.. " Sahut Nara dengan senyum sinis nya.

" Sayang.. Aku.. Aku bisa menjelaskan semua nya.. " Jawab Frey terbata bata, tertangkap basah.

" Tutup mulut mu brengseekk.. Seharusnya selama 4 bulan terakhir ini, kamu lebih rapi menyembunyikan pelacuurr itu dariku.. " Kata Nara sadis.

Ia menarik Alika yang hanya bisa tertunduk malu disaksikan para staf hotel yang kaget dengan kejadian ini dan mulai menggunjing.

" Bagaimana rasanya tidur dengan gadis yang lebih muda dariku.. " Sahut Nara mengetahui segala perbuatan Frey dan Alika.

" Nara.. Maafkan aku.. Aku khilaf.. Aku menyadari kesalahan ku.. " Kata Frey menggenggam tangan Nara di hadapan Alika yang terlihat kesal dengan sikap tidak gentle Frey. Karena selama ini termakan rayuan Frey dan mau menjadi selingkuhan Frey.

" Lihat?? Lelaki yang meniduri mu.. Memohon kepada ku.. Sekarang kamu tahu kan, seberapa rendah harga diri mu.. Tidak hanya rendahan, tapi juga murahan.. Sampah seperti kalian memang sangat serasi. " Gumam Nara penuh kebencian menatap 2 sejoli itu.

Nara pun mendorong Alika ke arah Frey.

" Pesta hari ini.. Cukup sampai disini.. Kamu bisa ambil sampah ku. Mulai hari ini, kita tidak saling mengenal. Frey.. Kamu tahu kan, aku tidak pernah memberi kesempatan kedua.. Apalagi kepada pecundang sepertimu. " Sahut Nara tidak ingin berlaru larut.. Ia membuka ikatan bucket bunga dari Frey dan melempar nya ke arah mereka berdua hingga mawar mawar itu berserakan dan memberikan luka goresan di wajah Alika yang terkena duri nya.

" Ah.. " rintih Alika merasakan perih di pipi nya.

Namun Nara tidak peduli dan pergi berjalan meninggalkan mereka berdua sambil mengepalkan tangan nya untuk menahan emosi.

" Nara.. Please Nara.. Beri aku kesempatan. " Upaya Frey untuk mengejar Nara terhalang oleh para bodyguard yang menghadangnya.

Vika pun melempar sebuah amplop coklat yang kemudian berserakan di lantai berisi foto foto perselingkuhan Frey dan Alika selama 4 bulan terakhir.

" Menjijikkan.. 4 bulan aku menahan nya untuk pesta anniversary malam ini. " Gumam Nara yang terus melangkah yakin meninggalkan ruangan yang sudah kacau berantakan.

Rasa marah, sakit hati, merasa direndahkan campur aduk menjadi satu dalam hati Nara.. Ia pulang membawa segala perasaan itu.

Nara saat ini hidup sendiri di rumah nya yang megah, ayahnya sudah meninggal karena serangan jantung sejak Nara duduk di bangku SMP.. Sedangkan ibu nya memutuskan tinggal di Amerika bersama pasangan hidup nya yang baru menikmati hari tua dan mempercayakan Valebeauty sepenuhnya kepada Nara, si anak semata wayang.

Sesampai nya di rumah.. Nara yang masih penuh dengan kemarahan, mengambil sebotol minuman dingin di lemari es dan tanpa ragu meneguknya dengan cepat hingga nafasnya terengah engah.

" Aku masih kurang puas.. Apa aku perlu menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi mereka berdua.. Brengseek, bajiingaan.. Bedebaahhh... " Teriak Nara sambil melempar botol nya ke lantai hingga pecah.

" Tidak.. Bukan seperti ini.. Membunuh mereka, terlalu mudah.. Tapi untuk apa aku harus mengotori hidup ku karena dua pecundang itu.. Move on Nara.. Come on.. " Gumam kembali Nara mencoba menyadarkan dirinya untuk berpikir jernih.

Dengan segera, ia masuk ke kamarnya dan mengemasi beberapa pakaian nya.

Kemudian dengan keadaan yang sedikit kacau, ia menghubungi Vika.

" Aku akan pergi selama seminggu. Handle semua pekerjaan ku. Aku tidak peduli apapun itu, jangan biarkan pekerjaan apapun mengganggu ku. " Kata Nara tanpa pikir panjang dan tentu saja menyulitkan Vika karena semua schedule Nara otomatis harus di atur ulang.

Keesokan pagi nya..

Pukul 07.15

Nara sudah berada di bussiness class dengan kaos hitam dan hotpants jeans putih sambil memegang segelas wine.

Ia menutupi mata pandanya dengan kacamata hitam, karena tentu saja.. kejadian semalam membuatnya tidak bisa tidur..

Bahkan pagi ini pun, rambut Nara masih terlihat agak berantakan seakan tidak terpikirkan baginya untuk mengurus diri.

Setelah semua persiapan selesai, pesawat pun lepas landas dan melakukan perjalanan selama kurang lebih 17 jam dengan tujuan Hawaii.

" Selamat menikmati perjalanan Bu Nara.. Kami siap melayani apapun yang anda butuhkan selama penerbangan.. Semoga perjalanan anda menyenangkan. " Kata pramugari ramah sambil menuangkan wine kedua ke gelas Nara yang hanya terdiam masih penuh kekesalan.

Nicholas Jarvis

" Selamat siang pak.. "

" Selamat siang pak.. "

" Siang pak Nicholas.. "

Begitulah sapaan ramah dan hormat setiap karyawan yang berpapasan dengan CEO Jarvis Group, perusahaan waralaba ternama yang dikenal semua orang menyediakan berbagai komoditi terbaik seperti elektronik, telekomunikasi, logistik dan lain sebagai nya.

Nicholas Jarvis atau yang sehari hari disapa Nick, putra pewaris Jarvis Group yang selama 5 tahun ini sukses membawa Jarvis semakin terdepan bahkan di negara negara lain.

Pria mapan, tampan dan berkharisma ini sudah menginjak usia 30 tahun.

Tubuh nya yang proporsional dan tinggi 180cm semakin menambah kerupawanan dirinya.

" Apa semua jadwal ku sudah selesai hari ini? " Tanya Nick pada Ovan.. Sekretaris pribadi nya setelah memasuki ruang kerja pribadi nya.

" Untuk jadwal pekerjaan.. Sudah selesai pak.. " Jawab Ovan sedikit ragu.

Nick pun seperti mengisyaratkan sesuatu, ia melepas kacamata kerja nya dan melonggarkan dasi di leher nya.

" Apa ada jadwal titipan dari kakek?? " Tanya Nick menebak nebak.

" Benar pak.. Beliau sudah mengirim profil nya. Dan kali ini ada pesan khusus. " Jawab Okan memberikan ipad nya.

Nick pun menghela nafas panjang sambil membaca profil calon perempuan yang dipilih kakek nya untuk di jodohkan dengan nya.

" Kenapa kakek tidak menyerah sama sekali.. Banyak sekali anak dari kenalan nya.. Hmmm.. " Gumam Nick sambil melihat profil perempuan yang akan makan malam dengan nya.

' Nick.. Ingat perkataan mu, kakek sudah melakukan operasi seperti permintaan mu, sekarang giliran mu. '

Begitulah pesan singkat yang tertulis untuk Nick.

Dan tak lama kemudian, iphone 12 hitam milik Nick berdering.

N : ya ya ya.. Aku sudah melihat nya

Kkk : Kamu ingat janji mu kan?

N : Come on kek.. Itu hanya perkataan iseng..

Kkk : Jadi kamu anggap nyawa kakek juga iseng??

N : Bukan begitu kek.. Hmm.. Aku hanya lelah menemui gadis gadis ini.. 6 bulan terakhir ini, kakek sudah menyodorkan 18 gadis untuk kutemui

Kkk : Kakek akan berhenti, hanya ketika kamu menyetujui nya.. Nick, operasi tidak lantas memperpanjang umur kakek.. Jarvis butuh penerus...

N : Ok.. Ok.. Aku akan menemui nya.. Aku menepati janji ku.. Semoga kali ini, benar benar sesuai tipe ku.. Yaahh.. Janji adalah janji

Kkk : Kakek menyayangi mu Nick.. Terima kasih

Dan percakapan pun berakhir dengan rasa pusing di kepala Nick..

Ia memijat dahi nya sambil bersandar ke kursi kerja nya..

" Siapkan pakaian untuk ku nanti malam.. Aku akan pergi makan malam dengan gadis ini. Hubungi dia untuk ku. " Perintah Nick yang tak bisa berkutik demi menepati janji kepada kakek nya yang pantang menyerah menjodohkan nya dengan anak kolega kolega terpandang yang ia kenal.

Kepulangan Nara setelah seminggu berlibur dan menghibur diri di Hawaii..

Terlihat ibu Nara dengan santai nya sedang membaca majalah dan meneguk secangkir kopi di garden blakang rumah nya yang luas dipenuhi tanaman tanaman cantik terutama bunga kesukaan Nara.. Mawar.

" Kapan mama datang? " Tanya Nara yang baru sampai rumah dan duduk di samping ibu nya.

" Tepat setelah kamu membuat kekacauan. " Jawab ibu Silvia santai.

" Memang nya aku kenapa? Aku hanya berlibur.. " Jawab Nara.

" Hanya berlibur kata mu? Semendadak itu, sampai Vika kewalahan dan menghubungi mama untuk menghandle pekerjaan mu selama seminggu ini. " Sindir bu Silvia membuat Nara terdiam.

" Dasar Vika.. Kurang ajar. " Gerutu Nara kesal pada sekretarisnya.

" Bukan Vika yang salah.. Tapi kamu.. " Sahut bu Silvia sambil memukul lengan Nara bak anak kecil.

" Hanya gara gara di campak kan lelaki seperti itu.. Kamu mau mengacaukan pekerjaan yang bernilai milyaran rupiah. Apa kamu sudah gila.. Kamu, mama tunjuk untuk menggantikan mama, bukan untuk mengacaukan Vale... " Belum selesai bu Silvia memarahi Nara.. Tiba tiba, Nara memeluk nya dengan erat.

" i miss you ma.. i miss you so much. " Gumam Nara yang akhirnya menunjukkan kesedihan dan air mata di pelukan hangat ibu nya.

Bu Silvia pun menepuk nepuk punggung putri semata wayang nya seakan memberi kekuatan.

" Lelaki kurang ajar itu.. Tidak pantas mendapatkan putriku yang berharga.. Nara, kamu akan segera membaik.. Lupakan 5 tahun mu bersama lelaki sampah itu dan buka lembaran baru. " Kata bu Silvia menyemangati Nara yang masih menangis terisak isak melampiaskan kesedihan yang tertahan karena gengsi dan keangkuhan nya.

" Aku tidak akan memaafkan nya. " Sahut Nara mendendam.

" Tentu.. Jangan maafkan dia.. Sampai kapan pun, kamu berhak membenci dia. Kali ini, mama yang akan memilihkan masa depan mu. " Kata bu silvia tiba tiba memutuskan membuat Nara terdiam sejenak.

" Maksud mama?? " Tanya Nara bingung di tengah situasi sedih ini.

" Mama tidak akan pernah membiarkan harga diri mu di injak injak oleh lelaki seperti itu.. "

" Tenang saja.. Aku sudah mempermalukan nya. " Jawab Nara.

" Kali ini kamu harus patuh sama mama.. Lelaki pilihan mu menyakiti mu sampai seperti ini.. Jadi, kamu hanya akan menikahi lelaki pilihan mama. Nicholas Jarvis, CEO dari Jarvis Group. " Pungkas bu Silvia tanpa basa basi dan Nara pun terpaku saking kaget nya.

" Jarvis Group??? " Nama yang seperti nya tidak asing di telinga Nara.

Makan malam pertemuan serta perjodohan pun tiba.. CEO of Jarvis Group dan CEO of Valebeauty..

Dua karakter pemimpin..

Dua kekuasaan..

Dua kekayaan..

Dua visual yang setara.. Cantik dan tampan..

Tentu saja bukan makan malam sederhana.. Namun semua serba tertata indah dan mewah bersama chef pribadi yang secara khusus dipesan oleh Kakek Nick yaitu Alfonso Bens Jarvis.

Nick yang mengenakan jas hitam dan jam tangan rolex melingkar di tangan kanan nya, menyambut kehadiran Nara yang tampak cantik dan anggun dalam balutan dress hitam tak lupa beberapa perhiasan kecil dan make up yang soft menyempurnakan penampilan nya.

" Silahkan.. " Nick menarik kursi dan mempersilahkan Nara duduk.

Manner yang tidak perlu dipertanyakan lagi.

" Terima kasih. " Kata Nara mengapresiasi.

Makanan pun mulai di sajikan, dan wine mulai dituangkan di gelas kosong mereka masing masing.

" Ehm.. Aku tidak tau harus mulai perbincangan ini darimana.. Ehm.. " Kata Nick yang bingung memulai karena canggung, sambil mulai meneguk sedikit wine.

" Tidak usah pura pura seperti baru pertama kali melakukan kencan buta.. Aku yakin, kamu sudah sering melakukan ini. Secara.. Kakek mu, seperti nya sudah menyiapkan banyak calon untuk mu.. Tipe orang tua yang ingin segera menggendong cucu.. " Pungkas Nara dengan percaya diri nya tanpa basa basi dan hampir membuat Nick tersedak.

Seperti tertembak rasa nya, dari sekian pertemuan.. Kali ini ia mendapatkan lawan yang tangguh hingga ia tertawa kecil di hadapan Nara.

" Maaf.. Aku tidak bisa menahan tawa ku. Perkataan mu membuatku ingin tertawa. " Sahut Nick dan membuat Nara mengernyitkan dahi.

" Ku kira tidak ada yang lucu dari perkataan ku. " Jawab Nara dingin.

" Jadi kamu tipe yang to the point ya.. Hmm.. Okee.. " Gumam Nick mulai merasa rileks.

" So.. Gimana?? Will you marry me??? " Tanya Nick dengan tatapan serius dan seakan serangan berbalik ke arah Nara yang tercengang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!