Sudah 150 tahun sejak Tembok perbatasan dunia di dirikan setiap negara mengirimkan prajurit terbaiknya untuk melindungi peradaban manusia dari para orb yg suka memakan manusia. Di negara Foxi yg tepat paling jauh dari tembok perbatasan dunia di tuntut untuk mengirim paling banyak prajurit pemberaninya untuk melindungi peradaban, bukan karena itu saja alasan negara Foxi harus mengirim prajurit prajuritnya lebih banyak karena kualitas prajurit dari negara Foxi yg sangat baik dalam pertempuran melawan orb.
malam itu kapten Yoshida memimpin sendiri tim patroli di sekeliling tembok, tim yg beranggotakan 15 orang itu menjalankan tugas dengan sangat jeli dan berhati hati. karena beredar kabar tentang orb yg memiliki kesadaran spiritual tempur yg dapat menghilang dan muncul tiba-tiba. belum lagi panah panah para orb yg mampu menempuh jarak 1km sekali tembak.
Benar saja kapten Yoshida merasakan aura dingin dan kabut yg tiba-tiba menutupi lingkup tembok terasa aneh.
"Berhenti... perintah dari kapten Yoshida kepada prajuritnya
" menghilang, cari perlindungan, Tim penembak mesin ambil kedudukan tempat tertinggi, penembak utama sampai ke lima maju kedepan dan dua prajurit pengintai kembali ke pasukan untuk melaporkan keadaan, yang lain ikut aku menyerang kesamping
tak lama setelah pengaturan pasukan dari atas langit terlihat cahaya merah menyala menuju mereka dengan cepat layaknya meteor jatuh. kapten Yoshida berteriak lantang menginstruksikan pasukannya untuk berlindung.
" Berlindung.. ada pasukan orb di sudut 188 yg mampu melempar batu berapi..
Pertempuran berlangsung sengit namun tak seimbang. banyak kendaraan tempur bangsa manusia hancur dan rumah rumah terbakar, serangan tiba-tiba itu membuat pukulan keras bagi serikat pelindung dengan kerusakan 60%
namun entah karena apa tidak ada yg tahu pasukan orb tiba-tiba mundur dari pertempuran. Kapten Yoshida pun memimpin mundur pasukannya untuk mengobati luka dan mencari warga sipil yg selamat dari akibat serangan itu.
Meski bangsa manusia memenangkan pertempuran dengan bantuan perlengkapan militer yg canggih tetap saja banyak petinggi yang gugur di pertempuran itu. kapten Yoshida yang selamat meski kehilangan lengan kirinya kerena ledakan dari granat tangan yg meledak di dekatnya saat menyelamatkan salah satu prajuritnya pun akhirnya di bebas tugaskan dari penjagaan tembok dan beralih ke distrik ROG-48 untuk menjadi pelatih para calon calon prajurit terbaik negara foxi.
luff yg saat itu sedang bermain bola tangan di panti asuhan distrik ROG-48 bersama Hox's dan yusa di kagetkan dengan kedatangan pria bermata dan berlengan satu dengan paras gagah dan menakutkan yg tiba-tiba menginjak bola rotannya hingga hancur
"Mo mo monster.... suara yusa gemetaran dan ketakutan di depan kapten Yoshida yg menatapnya layaknya singa yg hendak memangsa.
" Hey pak tua.. Jangan sok Hebat kamu di markas ku.. tuding luff ke kapten Yoshida
Kapten Yoshida pun menoleh dan melihat luff
"pemberani.. ucap kapten Yoshida dalam hati..
"Heaaat... Brak!" Suara balok kayu mendarat di kepala kapten Yoshida karena di serang Hox's secara diam diam
"Sial ternyata pengalihan. " gumam kapten Yoshida sembari memegang belakang kepalanya dan menoleh ke arah Hox's
"Yusa sekarang!" teriak Luff lantang
"Huaaa ... Puk." suara tinjuan uppercut Yusa mendarat pas di Burung kapten Yoshida.
Dengan mata melotot menahan sakit kapten Yoshida terdiam dan tersungkur.
" Aaa, anak-anak sialan!" teriak kapten Yoshida sembari memegang burung kutilangnya.
Setelah menghajar pria itu, luff dan teman-temannya lari menyelamatkan diri dari pria itu
"Berpencar, kita bertemu di tempat biasa. "
"Ok .... " Hox's dan yura menjawab luff dengan lantang
Dari kejauhan terlihat ibu asuh mereka bertiga mendatangi kapten Yoshida seraya memohon maaf atas perilaku anak-anaknya. Namun bukannya marah kapten Yoshida malah tertawa terbahak bahak
"Hahaha ... Aku menemukan monster di tempat terpencil ini, Tenang saja cici justru aku tertarik dengan mereka bertiga. Bisa ceritakan semua tentang mereka padaku ? " ucap kapten Yoshida sembari menepuk pundak cici
"Hmm ... mereka ya, Baiklah Yos aku akan memberikan informasi yang kau butuhankan, tapi kita ke markas dulu, soalnya kau sudah di tunggu tuan kepala distrik. "
Merekapun pergi menemui kepala distrik ROG-48 Di markasnya.
Saat dalam perjalanan kapten Yoshida melihat Beberapa prajurit yang sedang latihan namun tidak ada di antara mereka yg terlihat berkualitas di matanya, semua prajurit yg sudah berbulan-bulan berlatih seperti anak-anak yg sedang bermain saja.
"hmm ... sungguh mengecewakan, bakal jadi pekerjaan sulit ini. " keluh kapten Yoshida dalam hati
setelah sampai di markas kepala distrik pun menyambut kapten Yoshida dengan hangat, karena sebenarnya Rui sang kepala distrik adalah kawan seperjuangan kapten Yoshida di camp pelatihan, jadi tidak canggung lagi bagi mereka berdua untuk saling bicara
"Hei Yoshida, sudah lama kita tidak minum sake bersama, Jadi bagaimana kalau kita rayakan malam ini ... Tenang aku traktir kamu makan enak dan minum sake yg banyak, lagi pula kau sudah lama tidak makan enak kan di perbatasan dunia sana ... haahaha. " ejek Rui dengan merangkul Yoshida akrab.
"Kulit wajahmu mulus seperti wanita Rui, apa kau selama ini hanya duduk dan pergi ke salon saja, Jangan-jangan kau lupa bagaimana caranya memegang senjata lagi." balas kapten Yoshida kepada Rui
"Apa katamu!" nada marah Rui sambil menaikan kaki ke atas meja
"Ya kamu itu hanya Banci yg sembunyi di balik gadis-gadis makanya aromamu sama dengan mereka. "
Bruk
Brak
Suara peralatan yg hancur karena Rui dan Yoshida Bertarung di dalam ruangan, mereka saling jual beli pukulan dengan sengit
"Hei Tendanganmu sudah tak terasa lagi, apa kau tak pernah jalan kaki disini. " ejek Yoshida kepada Rui
"Hah Pukulan Dewa penghancuran justru malah seperti tamparan anak gadis yg ngambek saja, pantas tanganmu menjadi buntung. " Balas Rui
Bukannya melerai, cici malah keluar ruangan dan mengunci mereka dari luar seraya bergumam. " Sudah pada tua tapi masih kaya anak kecil, Dasar pria. "
cici pun meninggalkan tempat itu dan pulang ke panti asuhan untuk mengurus anak-anak asuhnya. apalagi dia sangat khawatir dengan keadaan luff, Hox's dan juga Yusa. karena mereka bertiga baru saja berulah.
Didalam panti Terlihat Hox's dan Yusa sedang mengurus anak-anak lain yg masih kecil-kecil untuk mengambil makanan
"Hox's, Yusa. kalian tidak apa-apa kan, dimana luff ? " Tanya cici khawatir
"Mm ... Anu_ Dia sedang membuat jus mam. " jawab Yusa gugup
"Kamu tidak tau cara berbohong yg baik Yusa. " kata cici geram
"Betul mam, Luff sedang membuat jus. kalau tidak percaya liat saja ke belakang. " celoteh hox's tenang
"Baik mami percaya, Lain kali jangan melakukan hal yg membahayakan lagi ya. " terang cici kepada mereka berdua
"Baik mam. " jawab Hox's dan Yusa
Hari pun mulai malam, Hox's dan Yusa Mengajak anak-anak lain untuk segera tidur akan tetapi di ruangan itu sama sekali tidak terlihat adanya Luff. Hox's pun Berinisiatif untuk mencari Keberadaan Luff dengan meminta Yusa untuk tidak tidur sebelum mereka kembali.
"Tak perlu. " jawab Luff dari balik pintu dan membukanya untuk masuk
"kalian ikut aku untuk bicara sebentar"
Hox's dan Yusa pun mengikuti Luff mengarah ke lorong bagian belakang, suasana Hening karena mulai larut dan Luff pun berjalan sambil mematikan Lampu-lampu dengan santai tanpa menoleh ke arah Hox's maupun Yusa Membuat suasana menjadi tegang
"Disini pembicaraan kita aman. " ucap Luff sambil membuat sebuah susu jahe kesukaannya di dapur
"Hm, Katakan Luff pria yg kita hajar tadi siang apa ada hubungannya dengan mama? " tanya hox's dengan santai
"Wah gawat ... Kita membuat masalah besar. " ucap Yusa ketakutan sambil memegangi kepala dengan kedua tangannya.
"Tidak ada. Tapi pria itu yang akan mengirim kita untuk di jadikan umpan untuk memancing para orb. Kita akan di potong dan potongan-potongan dari tubuh kita di sebar di permukaan tanah. terutama mata dan otak Yusa yg masih muda akan di rendam dengan cairan jeruk nipis agar menjadi daya tarik yg menonjol. Aku menguping pembicaraan kepala distrik dan pria itu tadi. "
"A_ apa .... " ucap Yusa gemetaran
"iya Yusa. kau yg terpilih untuk menjadi umpan raja orb. " ucap Luff dengan Lirikan mengerikan ke Yusa
Yusa pun pingsan setelah mendengar hal itu. akan tetapi Hox's malah tidak terlihat takut justru malah menggeleng kan kepalanya sembari melipat tangannya di depan dada
"Katakan, apa yg sebenarnya yg terjadi. dan informasi penting apa yg kau dapat hingga kau mengajak kami kesini dan membuat Yusa pingsan. "
"Gendong Yusa. Kita Ke kamar dulu. " ucap Luff sambil berjalan menuju kamar
"Hei-Hei ... Tunggu aku! " jawab hox's sembari mengangkat Yusa ke punggungnya
"Cepat katakan informasi apa yg kau dapat. "
"Tidak ada. aku hanya ingin kalian menemani ku membuat susu. " ucap Luff sambil tersenyum
"Apa katamu ... kau hanya membohongi kami demu segelas susu. " tudung hox's Dengan nada kesal
Plak ...
Suara sandal mendarat ke wajah Luff, di susul dengan pukulan pukulan kekesalan
"Pokok nya kau gendong sendiri Yusa sampai kamar. "
Hox's pun meninggalkan Luff dan Yusa yg terkapar di tengah-tengah lorong dengan wajah kesal dengan terus bergumam sepanjang jalan
"Maaf ... " suara Luff pelan karena bonyok dan terkapar di Lorong
Di pagi hari cici membuat sarapan untuk anak-anak seperti biasanya, Namun Hal yg berbeda tampak jelas dari cici. Yang biasanya cici selalu memakai Rok dan pakaian wanita pada umumnya justru cici berpakaian seragam militer berpangkat sersan, Luff dan Hox's yang menyadari hal itu kemudian saling menatap satu sama lain, Di dalam pikiran Hox's justru apa yg di katakan Luff semalam adalah kebenaran, Di dalam kepalanya terus berfikir bahwa mereka di rawat hanya untuk di jadikan makanan bagi para orb. namun hox's tak dapat berkata apa-apa di dalam hatinya selalu terulang kata "Tidak mungkin ... tidak mungkin. "
Berbeda dengan Luff yg tau kalau mama adalah seorang prajurit, justru Luff berfikir bahwa mama akan di kirim ke perbatasan untuk menggantikan pria yg kemarin di hajarnya, akan tetapi berbeda dengan mereka berdua Yusa malah bertanya dengan polos
"Kenapa mama pake baju tentara? "
kata-kata itu memecah ketegangan di antara Luff dan Hox's. dengan serentak mereka pun menoleh kepada arah Yusa dan berkata dengan pelan "Bodoh ... kenapa malah di tanya. "
"hah, kenapa kalian marah. " jawab Yusa bingung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!