"Ahhh.. Arya! Lepaskan"desahnya berusaha melepaskan pelukan sahabatnya itu. Tapi pelukan itu semakin erat ditambah napas pria itu menggelitik lehernya.
"Ini salah!! Ini salah!!"gumam gadis sambil berusaha melepaskan pelukan yang membuatnya sesak dan aneh dengan tingkat sahabatnya itu.
"Drrttttt"suara hp di saku celana Arya membuatnya menghentikan aksinya.
"Mmmmm.....maaf...maaf!!!"ucapnya merasa malu dengan perlakuannya tadi.
"Arghh......."jawab Gadis kesal meninggalkan pria itu dengan ponselnya disana.
"Bodoh!! Bodoh!! Apa apaan si Arya? Dari kemarin sikapnya aneh banget, Tiba tiba memelukku dari belakang dan sekarang tiba tiba memelukku secara hadap hadapan!!" Gerutunya sambil mencabut bunga berwarna pink yang ada di depannya.
"Hei... nona kecil, kenapa murung gitu mukanya?" Tanya seseorang dari belakang dan berdiri tepat di belakangnya.
Saat ingin menoleh, pria itu dengan sigap menutup mata wanita itu dengan kedua tangannya.
"Satria.... berhenti!! Aku tau itu kamu!!"
"Oh... wow..wow...kenapa nona mungil tidak biasanya kamu se sensitif ini!!" Melepaskan tangannya dan duduk disamping Gadis.
"Hei peri kecil... kenapa kamu melukai bunga itu? Oh.. lihat ini daunnya menjadi layu tak ada mahkotanya lagi..."
"Ihh apaan sih Sat?? Mana ada layu, bentar lagi juga tunas yang baru muncul lagi kan..."jawabnya sedikit tertawa dengan tingkah pria itu.
"Nah... gitu dong... senyum kan manis..."pujinya sambil menyentuh dagu wanita di depannya.
"Ihh.... gak berubah deh.... dari dulu paling bisa buat aku ceria."
"Hhhh.... gapapa asal peri kecil ini tetap bahagia."
"AYOK naiklah aku akan membawamu jalan jalan..."tiba tiba duduk jongkok di depan wanita itu sambil menundukkan bahunya.
"Gak mau!! Aku bukan anak kecil lagi mau digendong!!"
"Hmm benarkah? Tapi bagiku Gadis tetap menjadi nona kecil yang harus dijaga!! Ayok naik sebelum aku berubah pikiran nih!!"
"Gak..... ahhh.....Satriaaaaa!!!!!" Teriaknya memukul punggung pria itu yang tiba tiba menggendongnya sangat sigap.
"Hhh......wuuuu.... ayok terbang......"teriaknya senang sambil berlari dengan Gadis di punggungnya.
"Satria..... berhenti!!! Kamu membuatku pusing!!!!"
Tapi dia tidak menghiraukan kata kata itu. Gadis jadi mengingat masa masa mereka dulu. Memang Satria yang memiliki tubuh tinggi berisi sejak kecil sangat suka menggendong nya yang memiliki postur tubuh yang memang pendek dan tidak berisi.
Tapi dia teringat lagi ketika Satria menggendongnya seperti itu, pria itu pernah pingsan sampai koma selama dua hari di rumah sakit.
"Satria hentikan!! Aku mohon.."teriaknya dengan wajah pucat.
pria itu berhenti dan bertanya.
"Kenapa kamu seperti begitu takut? Aku baik baik saja!"
"Ak... aku hanya.... tidak ingin kamu menganggapku seperti anak anak lagi!! Kamu paham???"
Satria yang mulai merasa Gadis tidak nyaman dengan tindakannya menghentikan aksinya dan menurunkan wanita itu dengan pelan.
"Maafkan aku Gadis... mungkin aku terlalu senang dan lupa kalau kita sekarang sudah bukan anak anak lagi. Iya benar kamu sudah tumbuh menjadi wanita cantik dan dewasa sekarang."
"Satria....."
"heheh... Jangan khawatir nona!! Ayok aku ingin mengajakmu makan siang."
"makan?? " tanyanya mengingat Arya yang tadi ditinggalkannya.
"hmmm.... Iya makan... Kenapa harus kaget?"
"Gak Sat... Aku harus ke toko buku sekarang. Novel kesukaanku baru rilis dan sudah di jual sekarang." mencoba menolak.
"aku dan Arya kan bisa membantumu nanti untuk melihat novel kesukaan mu."
"Arya?? ngga... gak mau!! " ucapnya masih marah dengan kejadian tadi.
"kok kamu marah saat aku sebut nama Arya? " agak bingung.
Dia tidak menjawab dan tetap kekeh untuk pergi sendiri alih alih untuk menghindari Arya.
"ahh baiklah aku akan membatalkan makan siangnya. Mungkin bisa di undur buat besok agar kamu bisa ikut."
"Satria....."
"udah ayok aku mau menemanimu ke toko buku! Cepat!!" mengacak acak rambut Gadis.
"Satriaaaa.... Lepasin!!! Kamu merusak gaya rambutku!!"mencoba memperbaiki rambutnya.
"hhhh..... Kamu masih terlihat seperti bocil tau Dis!! Apa kamu tidak bertumbuh sejak aku gak memantau mu selama 3 tahun ini hah?"terus meledek sahabat kecilnya itu.
"ehh apaan sih...,aku bahkan sudah bertambah tinggi 1cm bulan ini tau!!"menjulurkan lidah kesal.
"ahhh benarkah? Lihat langkahmu saja tidak ada dari setengah langkahku!!"ledeknya lagi.
Gadis menghentikan langkahnya dan membiarkan Satria terus mengoceh sendiri.
"Ga..... Gadis??"melihat kebelakang wanita itu sudah jauh tertinggal dan tidak bergerak.
Dia putar balik sambil berlari ke arah gadis itu.
"Dis....h...h"
"apa?? Cape??? Silahkan pergi sendiri kalau kamu pulang dari London dan datang ke Indonesia hanya ingin meledekku!!" ucapnya kesal.
Pria itu terdiam memperhatikan ekspresi wajah yang muram itu dan berpikir bagaimana caranya untuk membuat wanita itu melangkah lagi. Karna dari dulu jika dia merasa kesal dia akan berhenti disana dan tidak bergerak sama sekali sebelum ada yang akan menghiburnya.
"hmm.... im sorry..."berlutut di hadapan Gadis sambil menarik kedua telinganya.
Tapi dia membiarkan Satria diposisi itu dan tidak menjawab. 10 menit berlalu akhirnya hatinya luluh juga apalagi melihat telinga sahabatnya itu sudah sangat merah.
"hmm..... cukup!! Hentikan!! Ayok tapi..... Tuan Satria yang terhormat, Tuan putri ini malas jalan dan ingin terbang..." melepaskan tangan pria itu dari kedua telinganya dengan lembut.
"hmm.... Baik !!! Ayok Tuan putri naik, kita akan terbang bersama.."berbalik dan memberikan punggungnya untuk menggendongnya.
"hhhhh" Gadis naik kepunggung itu dan mereka berdua tertawa riang menuju toko buku.
Tentu bukan hal yang baru lagi bagi Satria dengan sikap,tingkah dan permintaan Gadis. Hubungan mereka sudah sangat dekat sejak mereka duduk di bangku SMP.
Gadis juga tidak merasa canggung jika Satria memperlakukannya bak seorang putri bahkan di sudah merasa seperti kakak sendiri.
Sementara Arya yang sudah selesai dengan teleponnya bingung Gadis pergi kemana. Dia mencari tapi tidak menemukan jejaknya. Ada sedikit rasa sesal di hatinya untuk perlakuannya tadi.
"Gadis.... Bangun!!!"
"huaaa.... apa sih ma? Ini kan hari libur...."
"astaga..... Anak ini!! Gadis, bukankah hari ini kamu harus mengantar Satria ke bandara?"
"apaan sih ma....... Aaaaaaa" teriaknya bangun dari tidurnya.
"mama.. Ini udah jam 9 kenapa baru bangunin Gadis??"melompat dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi.
"ya ampun... Gadis... Masih kayak anak kecil aja harus dibangunin.. Kamu kan sudah 19 tahun..."jawab mama nya sambil merapikan tempat tidur putri semata wayang itu.
Setengah jam berlalu, dia keluar dari kamar mandi bergegas ke ruang ganti.
"huh... Untung semalam bajunya udah aku siapin kan?"
"aaaaaaa....."teriaknya dari ruang ganti membuat mama nya yang masih di situ terkejut.
"Gadis!!! Ada apa?"tanya nya sambil membuka pintu.
""yah ampun Gadis???? ayok turun!! Ngapain kamu diatas kursi???" lanjutnya menahan tawa melihat ekspresi putrinya yang sangat takut.
"mam.....mama.... Awasss!!!"
"aa..... Kenapa?" teriak mamanya ikut panik.
"kecoa maa... Kecoaaaa!!!!!"
"kecoa?? Gadissss!!! Kamu membuat mama takut ajah! Mana?"
"di..di..situ!!! Aaa... Awas di kaki mama...."
"plak!!!" satu pukulan membuat kecoa itu berhenti bergerak.
"udah... Udah... Turun!! Kamu membuat rumah ini hampir roboh dengan teriakanmu itu!!!"
Dia turun dari kursi dengan pipi merah sambil memungut pakaiannya.
"makasih mama......" sambil mendorong mamanya keluar dari ruang ganti.
Sementara di luar terdengar suara bel rumah yang sudah di bunyikan berkali kali. Mamanya sedikit mempercepat langkahnya untuk membuka pintu.
"ehh nak Arya. Ayok silahkan masuk!!"
"ehh.. Gak usah Tante... Aku mau jemput Gadis aja, Satria udah mau berangkat sejam lagi!" berusaha menolak.
"Yah ampun anak itu benar benar yah!!!"gumam mamanya kesal.
"yaudah sambil nunggu duduk dulu yah biar Tante buatkan minum."
"Ga usah Tante....."berusaha menolak tapi usahanya sia sia karena mamanya Gadis langsung menarik tangannya masuk ke rumah.
"sebentar yah!! Tante ke dapur dulu."meninggalkan anak itu duduk sendiri.
Baru saja mamanya beranjak ke dapur,Gadis turun dari kamarnya yang kebetulan berada di lantai atas.
"ka Arya... Udah lama?"
"udah!! Selalu aja telat!! kemarin janjinya apa? Harus udah siap sebelum jam 10 kan?"
"hmm .. Maaf" mengerucutkan mulutnya seperti ikan buntal yang sedang mengembang.
"huh... Iya buntal!!!" jawabnya tak kuasa melihat ekspresi wanita itu sambil mencucukkan telunjuknya ke pipi yang mengembang itu.
"kak Satria mana?"
"sudah terbang jauh!!! kamu sih lama!!"
"bbbb....bukannya jam berangkatnya masih se jam lagi?" jawabnya menahan air matanya.
"hahahah... Dasar ikan buntal!! Ayok apa kamu masih ingin disini dan membiarkan Satria benar benar pergi tanpa mu?" goda Arya yang menyadari ekspresi Gadis sangat kecewa.
"ihhh ..... Kak Arya!!!"teriaknya sambil mengikuti langkah pria itu dari belakang ke arah parkirAn motor.
Mereka berdua keluar dan melupakan ibu yang sedang membuat minum di dapur.
"Aduh.... dimana nak Arya???" tanya mama heran saat melihat ruangan sudah kosong dengan minuman di tangannya.
"Dasar... Anak anak itu!!! Pasti lupa!! Belum pamit sudah pada kabur." lanjutnya kesal menyadari kalau Gadis juga tidak ada disana.
Sementara Gadis naik ke motor di bonceng Arya.
"ka Arya!!! Kamu marah?"
"udah diam!! Ini kita lagi di jalan jangan banyak nanya!" Jawabnya cuek.
Gadis diam sedikit kesal dengan sikap Arya yang gampang banget berubah. Mereka akhirnya lebih banyak diam hingga tiba di bandara.
"kak Satria dimana?" tanyanya dalam hati sambil mencoba turun dari motor.
"Sini aku bantu!" seseorang mengulurkan tangannya dengan suara yang tidak asing.
Dia menoleh ke arah suara itu.
"kak Satria!!!"ucapnya girang.
Dia turun dari motor tanpa menghiraukan Arya disana.
"ehem.... Ehem....."
"kenapa Ya? Kamu mau dibantuin turun juga?"
"Ihh gak amit amit" balasnya agak kesal.
"hhhh.. Kak Satria nanti kalau udah di London jangan lupain Gadis yah..."rengeknya sambil memeluk erat tangan kiri pria itu.
"ahh... Paling juga nanti dia punya teman baru di sana!" sambung Arya cuek.
"bro!! Kenapa sih dari tadi muka lu masam gitu? Lu gak rela yah gua tinggal?"jawabnya memukul pundak Arya.
"hhhh... Kak Arya lagi sensi kak Satria... Lagi ngidam kali!!"
"Gadis !!!" sambil menjewer pipi tembem wanita itu
"awwww..... Hentikan kak Arya!!!"
Mereka bertiga tertawa sambil bercanda gurau sampai lupa jam keberangkatan Satria sudah dekat.
"Aduhhh anak anak ini!!! Satria..... Cepat kita akan di panggil!!!" teriak seorang wanita yang sudah lumayan berumur menghentikan pembicaraan mereka.
"ehh iya mah.... Ayok" sahut Satria.
"Ar.... Gua titip Gadis yah sama lu!! Selama di Indonesia kamu harus menjaga putri kecil ini!! Nanti dia di curi orang!!"
"ehhh aku bukan anak kecillll!!!! Bleeee......" bantahnya sambil menjulurkan lidah.
"siap bray!! Dia aman kok ada Gua yang jagain!! Cepat selesaikan study mu dengan baik disana lalu kembali ke Indonesia!!!" tersenyum sedih.
"kak Satria semangat di sana yah!!! Kita berdua menunggumu segera kembali!" tidak bisa menyembunyikan air matanya.
"iya dadah....." melambaikan tangan dan menghilang dari pandangan keduanya.
"Dis..... Ayok kembali!!!"
"tunggu kak Arya!! aku mau lihat pesawat kak Satria!"
"okey!!! Ayok ikut denganku kita akan melihatnya lebih dekat!"mengulurkan tangannya dan membawanya ke tempat dimana bisa melihat pesawat lepas landas lebih dekat.
Sementara Satria mulai terbang ke angkasa kedua sahabat itu hanya bisa melihat dan melambaikan tangannya untuk perpisahan yang bakal lumayan lama.
"jangan sedih!! Kan masih ada aku Dis!! Ayok nyari makan dulu! Kamu pasti lapar kan?"
Mereka berdua akhirnya memilih untuk makan ke resto terdekat. Tapi rasa makanan hari itu sedikit hambar mungkin karna ketidak hadiran Satria disana. Ini pertama kalinya mereka makan diluar tanpa paket lengkap. Dengan Arya yang sedikit ngambekan seperti anak kecil, Satria yang selalu menanggapi dengan dewasa dan Gadis yang suka mengundang tawa.
Akhirnya mereka sampai di toko buku.
"kak Satria...... Bagaimana pengalamanmu di London selama 3 tahun ini?" tanya Gadis memulai percakapan saat dia sedang mencari novel kesukaannya.
"hmm.... Biasa aja!!"
"whatt???? Biasa aja? Itu hal yang luar biasa tau!! Aku aja udah lama kan pengen kesana juga tapi sayang mama gak mau ijinin!!"
"hahahah..... Wajar dong Tante gak ijinin!! Udah anak satu satunya, kecil,pendek, imut lagi! siapa yang bakal mau."
"ihhh... Kaka!!!!"memukul bahu pria itu.
"bener kan??? Tante tuh cuman punya kamu Gadis jadi wajar kalau gak di izinin merantau jauh kan?"
"hmmm iya juga sih....."
"tapi......"
"kenapa?"
"Kaka pasti udah punya pacar kan dari sana.." lanjutnya sedikit malu.
"kalau yah emang kenapa?" tanyanya penasaran.
"really??? Bagus dong kak.... Nanti aku bakal punya Kaka ipar orang luar!!!"berteriak girang.
"heii .. Sttt.. pelankan suaramu!! Kamu mengganggu orang orang disini"menarik tangan Gadis dan menutup mulutnya.
"ihh... Kak Satria!! lepasin!!" melepaskan tangan pria itu dari mulutnya.
"Maaf kak kalau mau berantem jangan di dalam yah. Kalian mengganggu pelanggan yang sedang membaca!!"tegur seorang penjaga toko yang kebetulan lewat.
"ohh iya maaf mas!!"sahut pria itu malu.
"lalu dimana dia? Apakah kamu membawanya ke indo?kapan dia akan ke Indonesia? Apakah masih lama? apakah aku bis bertemu dengannya di Indonesia atau...."
"diamm!!!!! Gadis pertanyaanmu terlalu banyak!!!" lagi lagi dia menutup mulut Gadis yang terus saja bertanya.
"hmmm....lepasin!!" melepas tangan itu dari mulutnya.
secara tidak sengaja siku nya menyenggol rak buku dan menjatuhkan salah satu buku dari rak hingga menarik semua perhatian ke arah mereka.
"aduhhh!!! Mba, mas, kalau mau pacaran jangan disini!! Cari tempat yang bisa berduaan!!!" tegur salah seorang yg sedang mencari buku di dekat mereka.
Wajah kedua orang itu tiba tiba memerah dan mencoba mengelak.
"maaf mba dia adik saya!! Dia memang sedikit bandel!! Heheh... Biasa lagi PMS jadi emosinya tidak bisa di kontrol!!"
"what?? PMS??? Satria........"teriak Gadis menjambak rambut pria itu.
"buk....buk....."buku berjatuhan dari rak membuat ibu pemilik toko marah.
"hentikan kalian berdua!!!!!!" teriaknya dengan suara melengking.
Mereka berdua berhenti karena kaget.
"ma....."
"diam!!!!! Sekarang juga kalian berdua rapikan buku buku ini dan bertengkar lah diluar!! Mengerti??"
"tap ...."
"waktu kalian hanya 5 menit!!! Sekarang!!! Sebelum saya benar benar menyeret kalian berdua keluar dari tempat ini!!!"
"baik Bu!!"jawab mereka berdua semakin malu.
"huh bukannya membaca buku dengan tenang kalian berdua malah membuat keributan!!! Dasar!!! Memangnya disini tempat kalian untuk pacaran?" gerutu ibu itu kesal dan meninggalkan mereka.
"gara gara kak Satria nih!! Jadi malu kan??"
"udah diam!! Ayok segera bereskan ini lalu kita keluar. Bantu aku mengambil nya dari lantai biar aku yang susun."jawabnya sambil mengambil buku dari lantai.
Mereka berusaha cepat untuk menyelesaikan hal itu dan segera keluar dari sana. Banyak orang mulai meledek dan menertawakan mereka disana.
Setengah jam berlalu akhirnya mereka menyelesaikannya dan segera keluar dari sana.
"huh... Bukannya dapat buku malah dapat Omelan!!!"gerutu Gadis memanyunkan bibirnya.
"hahahah.... Itu kan karena ulahmu sendiri gak mau diam!!"
"ish...."memukul punggung pria itu.
Tiba tiba sebuah mobil berhenti di depan mereka dan mulai membuka setengah kacanya.
"Arya???.... Hai bro!!!"sapa Satria spontan melihat yang membawa mobil itu.
"apa??"sambung Gadis menoleh.
"kalian berdua disini? pantes tadi aku cari cari Gadis ga ada"tanyanya sedikit kecewa tapi berusaha untuk tidak menunjukkan bahwa dia cemburu.
Mereka berdua mendekati mobil itu.
"maaf kak... aku malah lupa dan ninggalin kaka disitu"jawab Gadis pura pura lupa.
"ahh... Yaudah sekarang kita makan aja yuk. Mumpung kita lagi lengkap gini!!"potong Arya untuk melanjutkan obrolan.
"wahh bener!! Ayok Dis kamu duduk di depan!!"sambung Satria setuju.
"hmm kamu aja Satria.... Kalian kan udah lama gak ngobrol jadi biar lebih gampang ngobrolnya. Aku di belakang saja,aku ingin tidur sebentar.
Merasa tidak ada yang aneh dari ucapan Gadis, akhirnya Satria duduk di kursi paling depan.
Sepanjang perjalanan, hanya Satria yang selalu duluan membuka topik pembicaraan hingga dia merasa ada yang aneh dengan kedua sahabatnya itu.
"hei kalian berdua!! Kenapa sih canggung banget dari tadi??? Biasanya juga selalu gak mau ngalah kalau ngomong!" tanya nya curiga.
"kak Satria aja yang gak mau diam ko!!" singkat Gadis.
"hhhh iya sat!!! Apa di London ada yang mengajarimu untuk berbicara banyak hah?" lanjut Arya.
"hhhhh tentu saja ada!! Kan dia udah punya calon istri orang London bukan?"jawab Gadis membuat kedua pria itu terkejut.
"benarkah?? Kenapa kamu tidak pernah memberitahu aku bray?"
"Jangan dengarkan ocehan anak kecil Ar!!!"jawabnya singkat.
" ada yang malu nihh.... " jawab Arya.
"ehh kalian berdua ngapain tadi di tempat itu? " tanya Satria mengalihkan pembicaraan.
"oo enggak... tadi ada urusan penting. " jawab Gadis cepat tidak ingin mengingat kejadian itu.
"urusan yah.... tapi tadi muka kamu sedikit kesal kelihatannya Dis! "
"Iya dia kesal soalnya tadi tiba tiba ada yang telpon pas kita lagi ngobrol" jawab Arya.
"Boleh tau urusan apa?"
"i... itu.... "
"tante Marsha menyuruh aku buat nemenin Gadis ke toko buku tapi udah keduluan sama kamu. " potong Arya.
"kok kamu ga bilang sih Dis disitu ada Arya, kan kita bisa berangkat bareng tadi. Maaf yah Ar, aku gak tau.. " ucapnya merasa sedikit bersalah.
"its okey gapapa!! " sementara dalam hatinya dia masih merasa kalo Gadis masih marah padanya. Kelihatan dari ekspresi wanita itu yang dari tadi sedikit terpaksa untuk memberikan tawanya. Ingin rasanya dia minta maaf dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi tapi tidak mungkin karna Satria ada disana. Bisa bisa dia malah salah paham dan malah mempengaruhi pertemanan mereka yang sudah sangat epik itu.
Akhirnya dia memilih untuk diam dan tidak buka suara tentang hal itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!