"Hidup adalah serangkaian perubahan yang alami dan spontan. Jangan tolak mereka karena itu hanya membuat penyesalan dan duka. Biarkan realita menjadi realita. Biarkan sesuatu mengalir dengan alami ke manapun mereka suka."
══✿══╡°˖✧✿✧˖°╞══✿══
" Dek kamu yakin mau balapan hari ini? " tanya Alexander kepada adik nya.
" Yakin bang, emang kenapa? " Alessandria bertanya balik dengan abangnya.
" Perasaan abang gak enak, mana cuaca juga lagi hujan gini. Kamu batalin aja ya dek keikutsertaan kamu di balapan kali ini, " bujuk Aleksander.
" Gak bisa bang, aku kan udah nunggu kesempatan ini dari lama. Percaya deh, aku pasti bakalan baik baik aja." tolak Alexandria yang memang telah menunggu sejak lama untuk ikut serta di balapan kali ini.
" Tapi dek...!"
" Plisss bang, kali ini aja. Aku janji setelah ini bakalan stop buat ikut balapan lagi, ini balapan terakhir deh ya, " bujuk Alexandria kepada abangnya dengan tatapan puppy eyes yang terlihat sangat menggemaskan di mata sang abang.
" Okeee... Tapi janji ya, setelah ini gak ada yang namanya ikut balapan balapan lagi. Abang tuh sayang sama kamu dek, abang gak mau ada sesuatu yang tidak di inginkan terjadi sama kamu. " ujar Aleksander mengusap lembut kepala adik kesayangannya itu.
" Siap komandan, " jawab Alexandria dengan imut nya. " Btw mommy and daddy udah dateng belum ya bang? " tanya gadis itu mencari keberadaan kedua orang tua nya.
" Mereka udah dateng dari tadi, sekarang lagi duduk di podium VVIP dek, "ucap pemuda itu.
" Syukur deh, tau gak bang apa alesa aku ngotot banget mau ikutan balapan kali ini? " tanya Alexandria.
" Emang apaan alesan kamu buat ikutan? "
" Aku mau kasih piala kemenangan aku buat kado anniversary mommy and daddy lusa nanti bang, " ujar nya.
" Astaga...! Abang lupa kalau lusa nanti anniversary mereka dek, " seru Aleksander menepuk jidatnya karena melupakan hari special kedua orang tuanya itu.
" Maka dari itu bang aku pengen banget kasih piala kemenangan ini nanti buat mereka, pasti mereka bangga sama aku bang, "
" Tanpa piala itu pun kami semua bangga dan sangat menyanyangi mu dek, " Aleksander memeluk erat tubuh sang adik.
Sebenarnya dia masih sangat berat membiarkan sang adik untuk ikut balapan kali ini, entah apa yang sedang dia rasakan. Padahal ini bukan yang pertama kalinya sang adik balapan seperti ini, tapi kali ini ada perasaan asing yang sungguh sangat mengganggu hatinya.
Dia hanya berharap tak akan ada satu apapun yang terjadi kepada adik kesayangannya ini.
" Udah ya bang, aku kesana dulu. Udah mau mulai nih, abang harus jadi orang pertama yang kasih ucapan selamat buat aku saat aku menjadi yang pertama melewati garis finish itu, "tunjuk Alexandria kearah garis finish yang ada di sirkuit tersebut.
" Siapp princess, abang akan jadi orang pertama yang ngucapin selamat buat kamu, " ucap Aleksander sambil tersenyum hangat kepada sang adik.
" Aku kesana dulu ya bang, dahhh, " lambai gadis itu kepada abangnya yang masih berdiri di sana sambil tersenyum.
Kini para pembalap sudah berada di mobil mereka masing-masing, lampu tanda akan di mulainya balapan telah menyala.
Merah, kuning lalu saat lampu telah berganti menjadi hijau pertanda pertandingan itu di mulai.
Mobil yang di kendarai oleh Alexandria berhasil berada paling depan setelah melewati beberapa mobil yang tadinya berada di bagian depan.
Kecepatan serta kepiawaian gadis itu di sirkuit tidak bisa di remehkan, sudah banyak piala yang dia dapatkan baik itu dari balapan mobil maupun balapan motor. Mau itu balapan legal ataupun balapan ilegal, kemenangan demi kemenangan sudah sering dia dapatkan hingga membuat dia memiliki julukan Queen racing di luaran sana.
Lap demi lap di lewati dengan posisi yang terus memimpin di depan, dengan jarak yang lumayan jauh dari para peserta lain nya. Namun ketika akan menuju lap terakhir, ada sesuatu yang aneh dari mobil nya.
" Siallll, bagaimana bisa di saat seperti ini ada kendala pada mobil ini, " cecar Alexandria yang mulai sulit mengendalikan mobil nya.
Aleksander dan juga kedua orang tuanya yang melihat kalau ada sesuatu yang aneh pada mobil Alexandria, merasa cemas dan juga ketakutan. Mereka takut akan terjadi hal yang tidak di inginkan, bahkan bukan hanya mereka saja yang menyadari keanehan pada mobil itu. Banyak para penonton dan juga para anggota tim Alexandria yang melihat keanehan pada mobil tersebut.
Tak lama kemudian tiba-tiba dari belakang mobil gadis itu mengeluarkan api, semua orang berteriak terkejut melihat itu.
" Dadd... Alexandria..! " ucap mommy Alexandria tergugu dan semakin mencemaskan anak gadis nya.
Tak selang berapa detik kemudian tiba-tiba mobil gadis itu meledak, saat mulai mendekati garis finish.
Sepertinya gadis itu memaksan laju mobilnya padahal mobilnya sedang tidak dalam keadaan baik baik saja.
𝘋𝘶𝘢𝘳𝘳𝘳....
" Adeeekkkk... "
" Alexaaaaa... "
" Queeennnn... "
Jeritan terdengar berbarengan saat melihat mobil yang di kendarai oleh Alexandria tiba-tiba meledak begitu saja setelah tadi mengeluarkan api dari bagian belakang mobilnya.
Aleksander dan juga semua tim dari Alexa berlarian mendekati mobil Alexa yang terbakar setelah terdengar ledakan tadi, mereka membawa beberapa tabung apar untuk memadamkan api yang berkobar.
Sang mommy telah pingsan ketika mendengar suara ledakan dari mobil anaknya, sedangkan sang daddy kebingungan antara mengurus istri yang pingsan atau mendekati mobil sang putri yang terbakar.
Sepuluh tabung apar telah habis, akhirnya bisa memadamkan api yang membakar mobil milik Alexandria.
Namun meskipun api telah padam, penumpang mobil tersebut tetap tidak bisa terselamatkan.
" Tidakkkkkk.... " teriak Aleksander melihat tubuh hangus milik adiknya yang masih memegang kemudian mobil tersebut.
....::::**•°❄❇☸❇❄°•**::::....
𝘛𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢, 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘢𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘺𝘱𝘰 𝘥𝘪 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪.
𝘏𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘬𝘭𝘶𝘮𝘪𝘯 𝘢𝘫𝘢, 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴 🤗
𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘭𝘭𝘺 𝘢𝘵𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘩𝘶𝘫𝘢𝘵 🙏🙏
"Setiap orang berpikir untuk mengubah dunia, tetapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri."
✿°•∘ɷ∘•°✿ ... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ... ✿°•∘ɷ∘•°✿
Kesedihan terasa begitu kental dari kedua orang paruh baya beserta anak lelakinya, bahkan kesedihan juga terlihat di wajah para pelayat yang ikut datang dan mengantarkan sang tersayang ke peristirahatannya yang terakhir.
Selesai memakamkan, hujan turun dengan sangat deras. Namun tidak membuat ketiga orang yang terlihat bersedih itu beranjak meninggalkan pemakaman, ketiga nya membiarkan tubuh mereka basah terkena air hujan yang jatuh membasahi bumi.
Seakan-akan bumi pun ikut bersedih atas kepergian seseorang itu.
" Kenapa kamu ninggalin mommy sayang hiks.. hiks.. " terdengar suara isakan dari bibir wanita paruh baya yang sejak tadi enggan beranjak dari pusara anak perempuan nya.
" Kita pulang ya mom, nanti mommy sakit, " ajak suami nya.
" Mommy gak mau pulang, mommy mau nemenin Alexa daddy. Dia pasti kesepian dan ketakutan saat ini, anak kita itu takut sama hujan dan petir, " geleng wanita itu.
" Tapi kalau mommy terus disini nanti mommy sakit, ikhlaskan anak kita mom. Jangan buat anak kita gak tenang di sana karena mommy belum bisa mengikhlaskan nya, " bujuk sang suami.
" Bener kata daddy, mom. Kita pulang ya, adek pasti sedih liat mommy seperti ini, " Aleksander ikut membujuk mommy nya, meskipun dirinya sendiri pun masih larut dalam kesedihan nya.
Dengan berat hati akhirnya wanita paruh baya itu mengikuti perkataan suami dan juga putra nya.
Di tempat yang lain...
Di sebuah gudang di belakang sekolah, seorang gadis terkapar tak berdaya tanpa ada seorang pun disana.
" Auchhh... kepala gw sakit banget, ini gw ada dimana? " gumam seorang gadis sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut saat baru saja terbangun.
" Kok gw bisa ada disini? Bukan nya tadi gw ada di sirkuit dan mobil gw meledak ya. " gadis itu masih merasakan bingung dengan keadaannya saat ini.
Tiba-tiba kepala gadis itu kembali berdenyut, namun kali ini terasa sangat sakit hingga membuat gadis itu kembali tak sadarkan diri.
" Gw dimana ini? Bagus banget tempat nya, gw jadi betah deh, " ujar Alexandria yang saat ini tengah berada di sebuah padang rumput yang sangat indah.
Di sana terlihat sebuah air terjun dan juga sebuah taman bunga.
" 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢...! " 𝘴𝘦𝘳𝘶 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘯𝘺𝘢.
Terlihat seorang gadis cantik berdiri di belakang Alexandria mengenakan gaun putih yang membuat kecantikan nya semakin bertambah wow.
" 𝘓𝘰 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢? " 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢.
" 𝘈𝘬𝘶 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢𝘯𝘥𝘳𝘪𝘢 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢 𝘑𝘰𝘯𝘴𝘰𝘯, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢." 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘵𝘶.
" 𝘒𝘰𝘬 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢, 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘣𝘦𝘥𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘰𝘢𝘯𝘨. 𝘉𝘵𝘸 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘯? " 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢.
" 𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘴𝘪𝘯𝘪, " 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘵𝘶.
" 𝘔𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘴𝘪𝘩, 𝘴𝘶𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘨𝘢𝘬 𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘨𝘸, " 𝘶𝘫𝘢𝘳 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢.
" 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘮𝘶 𝘬𝘦 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘶 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢, 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘫𝘪𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘢𝘮 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘭𝘢𝘮𝘪 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘳𝘬𝘶𝘪𝘵. " 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢.
" 𝘓𝘢𝘩 𝘬𝘰𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢, 𝘭𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘸 𝘜𝘣𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘢𝘬𝘦 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘯𝘦𝘮 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘢𝘩, " 𝘳𝘶𝘵𝘶𝘬 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢.
" 𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶, 𝘪𝘯𝘵𝘪 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘪𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘶. "
" 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘫𝘪𝘸𝘢 𝘨𝘸 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘭𝘰 ? "
" 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘯𝘺𝘢,𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢. "
" 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘨𝘸? "
" 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱 𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘮𝘱𝘢𝘭. "
" 𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘸 𝘥𝘢𝘱𝘦𝘵𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘨𝘸 𝘯𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘭𝘰? "
" 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘬𝘶. " 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢.
" 𝘎𝘸 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢..! 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘨𝘸 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯, 𝘭𝘰 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘨𝘢𝘳𝘢-𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘱𝘢? " 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢.
" 𝘈𝘬𝘶 𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘭𝘭𝘺 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘶𝘱𝘶 𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯-𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪. 𝘛𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘭𝘭𝘺 𝘬𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶𝘢𝘯,𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘯𝘺𝘢𝘸𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨.𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭,𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘢𝘥𝘢 𝘫𝘪𝘸𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶. "
" 𝘌𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘯𝘨𝘦𝘣𝘢𝘭𝘦𝘴? "
" 𝘈𝘬𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘶, " 𝘶𝘫𝘢𝘳 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮.
" 𝘖𝘬𝘦 𝘥𝘦𝘩, 𝘨𝘸 𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘪𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘰. " 𝘴𝘢𝘩𝘶𝘵 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢.
" 𝘈𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪, 𝘥𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶. "
" 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘭𝘰 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢? "
Olivia terlihat menggelengkan kepala nya " 𝘉𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘯𝘺𝘢, 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘬𝘶. "
" 𝘠𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘩, 𝘪𝘯𝘪 𝘯𝘨𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨 𝘯𝘨𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨 𝘨𝘸 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢? " 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘦𝘹𝘢 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨.
" 𝘐𝘬𝘶𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘤𝘢𝘩𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢, 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘶, " 𝘶𝘫𝘢𝘳 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢.
" 𝘠𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘩, 𝘨𝘸 𝘤𝘢𝘣𝘶𝘵 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘺𝘢. 𝘋𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘯𝘺𝘢𝘮𝘢𝘯, 𝘨𝘸 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘨𝘸 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪. 𝘒𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘣𝘦 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶, 𝘨𝘢𝘬 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘨𝘸 𝘣𝘢𝘭𝘦𝘴𝘪𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮 𝘭𝘰. " 𝘶𝘫𝘢𝘳 𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨 𝘨𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢.
Alexandria berjalan menuju cahaya terang yang tadi di tunjukkan oleh Olivia, perlahan tubuh Alexa seperti tersedot kedalam cahaya itu. Lama kelamaan cahaya tersebut menghilang dan berganti dengan tempat kotor yang awal tadi lagi.
" Lo tenang aja Olivia, gw bakalan bales semua rasa sakit yang lo dapetin selama ini. " gumam Alexa.
Perlahan gadis itu keluar dari dalam gudang dengan bekas darah yang sudah mengering di dahinya.
Dengan langkah terseok-seok, Alexa berjalan menuju UKS. Untung saja sedang dalam jam pelajaran, sehingga tidak ada seorang pun yang melihat kondisi nya saat ini.
𝘛𝘰𝘬..
𝘛𝘰𝘬..
𝘛𝘰𝘬..
" Permisi bu, " ucap Alexa setelah mengetuk pintu UKS dan masuk dia melihat ada seorang wanita disana.
" Astaga nak...! Kamu kenapa? Sini ibu bantu, " seru wanita itu merapat Alexa untuk naik ke atas ranjang.
" Tadi ada yang membully saya bu, tapi saya gak tau siapa orang nya. Karena saya tiba-tiba saja di tarik ke dalam gudang yang ada di belakang sekolah, karena gelap jadi saya tidak bisa melihat wajah mereka, " jawab Alexa sesekali meringis saat luka nya dibersihkan oleh wanita itu.
" Bagaimana kita bisa mencari orang nya kalau kami sendiri tidak melihat siapa dia, " ujar wanita itu sambil terus membersihkan bekas darah di dahi Alexa.
" Gak apa apa bu, lain kali saya akan lebih berhati-hati saja agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, " ujar Alexa.
" Ya sudah, kalau kamu mengalami hal seperti ini lagi. Langsung laporkan kepada kepala sekolah atau kepada guru, biar tindak pembullyan di sekolah ini di hilangkan. "
" Baik bu, "
" Nah sudah selesai, kamu sebaiknya istirahat ajaa dulu disini. " ucap wanita itu " Oh iya, kamu dari kelas berapa? Biar saya ijinkan kepada guru pengajar kamu lebih dulu, "
" Saya kelas 11 IPA 1 bu, " jawab Alexa.
" Ya sudah kamu di sini saja, saya keluar dulu untuk menemui guru kamu, "
Sepeninggal wanita tersebut, Alexa membaringkan tubuh nya di ranjang UKS. Semua ingatan milik Olivia telah dia miliki sepenuhnya, dan dari ingatan itu pula dia mengetahui kalau dia memiliki seorang kekasih namun kekasih nya ternyata berkhianat di belakang nya. Dan dia baru tahu juga kalau sebenarnya Olivia ini memiliki sebuah perusahaan yang menjadi perusahaan terbesar nomor satu di negara ini.
Olivia juga memiliki tempat tinggal sendiri setelah di usir oleh om dan tante nya yang telah mengambil semua warisan dan juga asuransi kedua orang tua nya hingga tak ada sepeser pun di berikan kepada Olivia.
Dan untung saja pihak keluarga dari ayahnya itu tidak mengetahui kalau dia memiliki sebuah perusahaan yang berhasil dia bangun sendiri menggunakan uang warisan dari sang kakek dari ibunya.
" Bodoh banget sih lo Liv, padahal kalo lo mau akan sangat mudah menghancurkan mereka semua dengan kekuasaan yang lo punya. Tapi ya sudah lah, semuanya akan gw ambil alih. " monolog gadis itu.
≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫
𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘭𝘪𝘬𝘦, 𝘴𝘶𝘣𝘴𝘤𝘳𝘪𝘣𝘦, 𝘣𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨, 𝘷𝘰𝘵𝘦 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢...
𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘵𝘺𝘱𝘰 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘪𝘯𝘪 🙏🙏🙏
𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘯𝘺𝘢...
💕💕💕💕💕 𝘚𝘦𝘬𝘦𝘣𝘰𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘰𝘬 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 😁😁
"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya."
Tanpa terasa jam pulang sekolah pun tiba, Alexa yang sejak tadi tertidur di ruang UKS di bangun kan oleh wanita yang tadi membantunya membersihkan luka nya.
Alexandria pun keluar dari ruang UKS, dan terlihat kalau suasana sekolah telah sepi. Seperti nya sudah sejak tadi sekolah di bubarkan.
Alexandria pulang ke apartemen milik Olivia dengan berbekal ingatan yang telah gadis itu berikan.
Sesampainya di apartemen tersebut, Alexandria berdecak kagum melihat tempat itu yang sangat rapi dan juga bersih. Apartemen tersebut juga sangat besar, bahkan lebih pantas di sebut dengan penthouse ketimbang apartemen.
Alexandria masuk kedalam dan mulai melihat setiap sudut tempat tinggal nya yang baru, dia cukup puas karena selera Olivia hampir sama dengan nya kecuali warna cat kamarnya. Tapi it's oke lah masih dalam batas yang masih bisa di toleransi oleh Alexandria.
Setelah membersihkan tubuhnya, Alexandria membuka akun instagram milik Olivia.
Di akun tersebut hanya ada foto seorang cowok yang merupakan kekasih dari Olivia, pria sampah yang telah berkhianat itu.
Alexandria lalu menghapus semua foto pria menjijikkan itu dari instagram nya dan meng unfollow akun pria itu dari sana.
Bahkan galeri ponsel Olivia di penuhi oleh foto foto pria sampah itu, sungguh memualkan saat Alexandria melihat isi chat Olivia dengan pria itu.
Selalu saja Olivia yang menge chat pria itu, tanpa ada balasan apapun dari pria tersebut.
" Sungguh bodoh lo Olivia, wajah cantik tapi mau saja di perlakukan seperti ini oleh pria sampah, " gerutu Alexandria.
Iseng iseng Alexandria membuka akun milik abangnya Aleksander, di sana terlihat postingan foto sebuah makam dengan tulisan namanya.
" Hiks.. hiks... abang, mommy, daddy.. Alexa kangen, maafin Alexa yang udah bikin kalian sedih, " isak gadis itu.
Di kediaman keluarga Smith saat ini sudah jauh berubah.
Bramantyo Abraham Smith sang kepala keluarga kini selalu menghabiskan hari hari nya untuk bekerja di kantor hingga larut malam, sedangkan sang istri nyonya Diandra Larasati Smith juga selalu mengiring diri di dalam kamarnya.
Untuk sang putra Aleksander Smith selalu menghabiskan waktu nya di basecamp genk motor miliknya.
Setelah kepergian Alexandria untuk selama nya, kehidupan bahagia dan ceria yang biasa nya selalu ada di keluarga Smith kini hilang. Seakan-akan semua itu ikut terkubur bersama jasad Alexandria di sana.
Aleksander semakin dingin, bahkan terlihat semakin tertutup dan juga semakin sulit di dekati kecuali oleh para sahabat nya. Nyonya Diandra pun terlihat semakin kurus dengan mata yang selalu sembab akibat terus menerus menangisi kepergian sang putri kesayangan.
Keesokan harinya...
Alexa merubah semua penampilan asli Olivia sebelumnya, yang tadi nya Olivia merupakan orang yang tak pernah perduli pada penampilan, kini setelah Alexa yang bersemayam di raga itu mulai melakukan perubahan.
Seragam yang biasa nya kebesaran, di buat sedikit kecil namun tidak sempit. Wajah yang biasa di biarkan kusam tanpa perawatan, kini terlihat segar setelah semalam Alexa menggunakan masker dan juga sedikit memoles skincare dan juga menggunakan bedak tipis plus lipbalm agar bibir nya terlihat segar.
" Perfect... " ujar gadis itu melihat penampilan nya di cermin.
" Dasar Olivia bego, punya mobil tapi gak mau di pake ke sekolah. Ngapain capek capek naik angkutan umum kalo punya kendaraan sendiri, " gerutu Alexa merutuki kebodohan Olivia.
Alexa lalu menaiki mobil milik Olivia untuk berangkat kesekolah, mobil Toyota GR Supra berwarna silver kini membelah jalanan dengan kecepatan sedang.
𝘉𝘳𝘶𝘮..
𝘉𝘳𝘶𝘮..
𝘉𝘳𝘶𝘮..
Suara deru mobil tersebut membuat beberapa siswa siswi menatap ke arah parkiran dengan pikiran yang beragam.
" 𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘶𝘩...? 𝘔𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯 𝘤𝘰𝘬.. "
" 𝘈𝘥𝘢 𝘮𝘶𝘣𝘢𝘳 𝘺𝘢? "
" 𝘔𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 "
" 𝘎𝘪𝘭𝘢.. 𝘨𝘪𝘭𝘢.. 𝘨𝘪𝘭𝘢.. 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘪𝘮𝘱𝘪𝘢𝘯 𝘨𝘸 𝘪𝘯𝘪 "
Setelah memarkirkan dan mematikan mobilnya, Alexa keluar dari mobil tersebut. Semua orang yang melihat seketika terpana, bahkan ada yang sampai mengangakan mulut nya.
" 𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵, 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘶𝘩? "
" 𝘉𝘶𝘴𝘦𝘵 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘯𝘪𝘩, "
" 𝘔𝘢𝘬𝘬𝘬𝘬... 𝘢𝘯𝘦 𝘯𝘦𝘮𝘶 𝘤𝘢𝘭𝘰𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘦𝘮𝘢𝘬𝘬𝘬.. "
" 𝘔𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘦𝘸𝘦 𝘤𝘢𝘬𝘦𝘱 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘰, 𝘮𝘶𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘭𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳 𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵. "
" 𝘚𝘪𝘳𝘪𝘬 𝘢𝘫𝘢 𝘭𝘰.. "
" 𝘒𝘰𝘬 𝘮𝘶𝘬𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘺𝘢.. "
" 𝘐𝘵𝘶 𝘴𝘪 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯, 𝘬𝘰𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘨𝘪𝘵𝘶 "
" 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢 𝘱𝘶𝘵𝘶𝘴 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘥𝘢𝘬 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬, "
" 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘷𝘷𝘷𝘷... 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳 𝘨𝘸 𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘬 "
" 𝘔𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘰 𝘬𝘶𝘵𝘶 "
Celotehan celotehan itu terdengar oleh Alexa, tapi di acuhkan saja oleh gadis itu. Karena aslinya memang Alexa merupakan gadis yang cuek dan hanya akan menjadi gadis manja saat bersama kedua orang tuanya dan juga abangnya.
Serasa slow motion, langkah kaki Alexa terlihat begitu memukau. Rambut hitamnya yang indah terterpa angin membuat kecantikannya semakin mengagumkan.
" 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶? 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯, 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘖𝘭𝘪𝘷𝘪𝘢, " geram seseorang dari balik tiang yang ada di Koridor sekolah.
𝘉𝘳𝘢𝘬𝘬...
Pintu kelas di buka Alexa dengan menendang nya, hingga membuat para penghuni kelas terkejut.
" 𝘚𝘦𝘮𝘱𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘬𝘢𝘱 𝘨𝘸 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘬𝘦 𝘮𝘰𝘯𝘺𝘦𝘵 "
" 𝘗𝘢𝘭𝘢 𝘨𝘸 𝘱𝘪𝘵𝘢𝘬... "
" 𝘈𝘺𝘢𝘮... 𝘢𝘺𝘢𝘮... 𝘢𝘺𝘢𝘮... "
" 𝘊𝘦𝘭𝘢𝘯𝘢 𝘨𝘸 𝘣𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨,, "
Berbagai kata kata terkejut dari para penghuni kelas terdengar sangat tidak estetik banget, hingga membuat Alexa mengulum senyum nya.
" Olivia anjir... Bisa gak lo kalo masuk gak usah pake acara ngagetin kita, " kesal seorang siswa yang tadinya sedang minum langsung menyemburkan minuman nya saat terkejut dengan kedatangan Alexa yang sungguh sangat mengesalkan.
" Sorry... Reflek guys, " cengir Alexa dengan watados nya.
Alexa berjalan menuju tempat duduk nya yang berada di barisan kedua dari belakang, di sana sudah ada teman sebangku nya yang terlihat culun dengan kacamata tebal seperti kacamata kuda.
Setelah meletakkan tas nya, Alexa kembali berdiri di depan kelasnya.
" Mohon perhatian nya guys, gw Alexandria Olivia Jonson ingin meminta maaf kepada kalian semua apabila selama ini gw ada membuat kesalahan kepada kalian semua baik di sengaja ataupun tidak di sengaja, " ujar nya dengan suara sedikit kencang agar semua teman sekelas nya mendengar perkataan nya.
" Lo sakit Liv? Tumben amat kek gini, " ujar Devan sang ketua kelas.
" Bangke lo, gw minta maaf tulus malah di do'ain sakit, " umpat Alexa.
" Lagian lo ngapain minta maaf sih Liv, lo tuh gak pernah bikin salah sama kita. Cuma ya emang dari dulu lo tuh terlalu pendiam, jadi kita kita rada segen gitu mau negor lo ataupun ngajakin lo ngobrol, " ujar salah satu gadis yang berada di bangku depan.
" Bagus lah kalo begitu, jadi deal ya gak ada dusta di antara kita, " ucap Alexa, " Oh iya satu lagi, mulai sekarang panggil gw Alexa aja ya" pinta nya.
" Iyaaaaa... " sahut semua teman sekelas nya.
≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫≪ °❈° ≫
𝘉𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨 𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘺𝘴..
𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘣 𝘣𝘢𝘣 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢..
(*´︶`*)♡Thanks!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!