Masa SMA katanya masa paling seru,paling indah dan paling menyenangkan,Saking bahagianya kita menikmati masa-masa itu,sampai-sampai waktu 3 tahun berlalu tanpa terasa.Kini hari-hari yang menyenangkan itu berubah menjadi hari-hari yang menegangkan bagi siswa kelas 12.Dimana kini waktunya seluruh siswa SMA kelas 12,sedang merasa harap-harap cemas menantikan hari yang akan menentukan masa depan mereka.
Ya,tidak lama lagi seluruh SMA di Indonesia serempak akan mengumumkan hasil kelulusan para siswanya masing-masing.
Siswa kelas 12 memang sudah bebas tugas,jadi mereka boleh berangkat boleh juga tidak berangkat kesekolah.Yang memutuskan datang kesekolah pun kebanyakan hanya sekedar nongkrong dikantin atau duduk-duduk dibangku taman sekolah sambil ngobrol-ngobrol.Mungkin ada diantara mereka yang mengingat dan mengenang kembali masa-masa indah saat mereka masih mengenyam pendidikan di sekolah itu.
Seperti hari ini,terlihat dua sahabat asik ngobrol dimeja kantin paling pojok dengan ditemani dua gelas es cappucino.
"Aku akan nembak Tya pas pengumuman kelulusan nanti,sebelum aku berangkat ke London untuk melanjutkan sekolahku disana"Yoga mengawali percakapan dengan sahabatnya Andri.
Ya,mereka adalah dua sahabat yang selama ini menjadi idola di SMA itu.Prayoga Putra Dewangga dan sahabatnya Andriansyah Pratama,mereka adalah anak kelas 12 IPA.Persahabatan mereka terjalin semenjak mereka masuk menjadi siswa di SMA itu.Kedekatan mereka terjalin karna mereka sama-sama perantau dan sama-sama berasal dari kota yang sama yaitu kota Bandung.
"Kamu yakin diterima?Tak kau lihatkah cincin yang melingkar dijari manis Tya?Dia sudah bertunangan bro...lupakan sajalah...cari yang lain.Bukankah masih banyak cewek-cewek yang terang-terangan menyukaimu,pilihlah satu diantara mereka yang masih sendiri"kata Andri."Jangan sampai kau mempermalukan dirimu sendiri didepan anak-anak satu sekolah dan dicap sebagai perusak hubungan orang"lanjutnya.
"Hmmm...Kau tau kan,dari semenjak pertama aku melihatnya,ketika kita pertama masuk sekolah ini,aku sudah tertarik padanya.Dia sangat cantik,dia juga ramah dan murah senyum.Bersamanya orang-orang disekitarnya akan merasakan bahagia.Hanya saja waktu itu aku belum punya cukup keberanian untuk mengungkapkan perasaanku padanya"jawab Yoga sambil menerawang mengingat saat-saat pertemuan dia dengan Tya,sehingga tanpa disadari dia terlihat tersenyum-senyum sendiri.
"Akh...inikah wajah orang yang sedang jatuh cinta?Wajahnya terlihat berbinar-binar,tapi jangan tanya kalo tingkahnya justru membuat dia terlihat seperti orang gila..."bathin Andri.
"Tapi bro..."ucapan Andri menggantung karna segera dipotong kembali oleh Yoga.
"Dengar ya...Aku tidak peduli orang mau bilang apa.Aku juga tidak peduli saat ini dia tengah berpacaran dengan siapa ataupun dia sudah bertunangan dengan siapa.Orang yang sudah menikah saja bisa berpisah,apalagi orang yang masih berstatus tunangan.Kau tau...aku bahkan yakin,suatu saat nanti,dia akan menjadi istriku...Istri seorang Prayoga Putra Dewangga"ucap Yoga yang kekeuh dengan pendiriannya.
"Segitu yakinnya kamu teman,aku hanya takut kamu kecewa nantinya"gumam Andri dalam hati.
Namun tiba-tiba Yoga berdiri dan berkata"Akh sudahlah..ayo kita pulang saja,aku akan menyiapkan mentalku untuk menghadapi hari kelulusan nanti"dia lalu melangkah meninggalkan kantin,setelah terlebih dahulu membayar minuman mereka tadi.
"Huuh...dasar gelo"gumam Andri.Diapun segera bangkit dan berjalan mengekor dibelakangnya.Dia tak habis pikir dengan kelakuan Yoga yang seenaknya sendiri.Kalau bukan karna dia sahabatnya mungkin sudah dia pukul kepala Yoga supaya dia segera bangun dari mimpinya.
.
.
.
.
.
.
.
lanjut...
Alhamdulillah satu bab sudah selesai...semoga mampu membuat kalian ingin mengetahui kelanjutannya...
Maap jika ada salah-salah kata dalam merangkai kalimat.Karna ini adalah karya perdana,untuk itu ditunggu like dan komennya yaaa...Trimakasih 🙏🙏🙏
Hari yang ditunggu telah tiba...
Seluruh siswa kelas 12 begitu antusias berdesakan didepan papan pengumuman sekolah.Mereka ingin memastikan nama mereka tertera di papan pengumuman itu.
Tak ketinggalan Tya...Tyandra Safira Anissa bersama teman-temannya...Hutami Candradewi,Yulia Maharani dan Indriani Mayasari.
🌹🌹🌹
"Alhamdulillah..."teriak mereka bersamaan sambil berjingkrak-jingkrak kegirangan...
"Kita semua lulus..."ucap Tya dibalas dengan anggukan teman-temannya.Mereka berpelukan sambil terus meloncat-loncat seperti anak kecil.Kemudian mereka pun bergabung dengan teman-teman mereka yang lain.Mereka saling mengucapkan selamat dan saling mrmbubuhkan tandatangan dikemeja mereka sebagai kenang-kenangan secara bergantian.
Sementara itu dari kejauhan sepasang mata memperhatikan tingkah mereka sambil tersenyum.Dia adalah Yoga.Berdiri bersandar ditiang depan kantor sekolah dengan melipat kedua tangan didadanya.
"Ngga ingin ikutan gabung?"tanya Andri,Yoga menggelengkan kepalanya sambil matanya tak lepas memandang tingkah Tya dan teman-temannya.Andri masih diam menunggu jawaban dari mulut Yoga.
Yoga melirik Andri yang mematung disebelahnya,sambil tersenyum lalu dia berkata"Kalau aku disana,aku justru tak bisa memandang wajahnya"
"Tapi aku akan menghampirinya setelah mereka selesai bersenang-senang"lanjutnya.
"Hmmm...kumaha maneh wee...terserah"(Hmmm...terserah kamu aja...terserah) Andri melangkah meninggalkan Yoga sendiri dan bergabung dengan pesta corat-coret teman-temannya.
Kemudian...
"Ih laper nih,teriak-teriak melulu...Ke kantin yoookkk."ajak Tya pada teman-temannya.
"Ayuuukkk..."jawab yang lain serempak.Lalu mereka pun segera melangkahkan kaki menuju kantin sekolah,Kantin yang penuh dengan sejuta kenangan.Kantin yang entah kapan bisa mengumpulkan mereka kembali setelah perpisahan nanti.
Sesampainya dikantin...
"Siang mamiiii...Pesen baso komplit 4 tanpa bawang goreng tanpa daun sledri...Minumnya jus mangga 4 juga yaaa...Makasih mami cantiiikkk..."ucap Tya kepada ibu kantin dengan gaya centilnya.Mereka memang terlalu kompak dalam bersahabat,sampai-sampai makanan dan minuman yang mereka pesan pun selalu sama.Hmmm...gaya alaynya anak SMA...
"Okey cah ayu...ditunggu yaaa..."jawab ibu kantin tak kalah genitnya.
Dan merekapun segera memilih tempat duduk dipojok dekat taman.Tak pernah berubah pilihan tempat duduk mereka dari dulu.Entah siapa yang awalnya memutuskan untuk duduk disana,tapi yang pasti selama mereka sekolah disana,tempat duduk itu seolah menjadi singgasana mereka.Bahkan setiap ada anak yang duduk disana lalu melihat Tya and the gank masuk ke kantin,dengan suka rela mereka pindah ke tempat duduk yang lain.
"Eh ngomong-ngomong,kalian akan melanjutkan sekolah dimana jika kita tidak diterima di PTN nanti?"tanya Tami sambil menduduki kursinya.
"Aku sih pinginnya di UMY,katanya Fakultas Kedokterannya bagus"jawab Yuli
"Kalo aku pingin di AKPRIN,pilihanku tetap sama...Fakultas Tehnik Mesin"ucap Indri
"Gila kamu,cantik-cantik masuk tehnik mesin,mo jadi tukang bengkel kamu?"sahut Tya sambil duduk disamping Tami.
"Emang kalo kamu sendiri pengen masuk mana Tam?"lanjut Tya
"Aku pingin di IKIP PGRI...aku pingin seperti orangtuaku...Kayanya asik jadi guru"jawab Tami."Kalo kamu sendiri mo kuliah dimana kalo tar kita ngga lolos PTN?"tanya Tami
"Entah..."
"Aku suka menggambar dan komputer,pinginku masuk AMIKOM"jawab Tya"Tapi aku ngga yakin di acc oleh orangtuaku,dan ini..."Tya menunjuk cincin dijarinya"Bisa jadi nasib masa depanku akan berhenti dicincin ini tanpa harus kuliah"wajah sedih dan kecewa terlihat jelas diraut muka Tya.
Tapi sebentar kemudian senyumnya mengembang ketika pesanan baso dan jus mangga mereka datang.Hmmm...Tya memang paling bisa menutupi rasa sedihnya...
"Monggo silahkan cah ayu pesanannya..."kata ibu kantin.
"Makasih mami cantik"jawab Tya sambil tersenyum manis.Sejurus kemudian mereka pun langsung menikmati bersama pesanan yang sudah didepan mata.Tanpa kata...tanpa suara...,semua hikmat dengan hidangan mereka masing-masing.
Sementara itu,tanpa mereka sadari Yoga yang sedari tadi mengikuti mereka tak pernah lepas memperhatikan setiap tingkah mereka.Sesekali senyumnya mengembang melihat tingkah Tya yang slalu ceria.Benar-benar gila Yoga dibuatnya...
Sementara itu Andri yang sedari tadi mencari Yoga kemana-mana,tampak ngos-ngosan menghampiri meja Yoga.Lalu...
"Es teh 2,mie ayam 1 sama basonya 1...Yang bayar Yoga ya..."kata Andri memesan tanpa minta ijin orang yang disebut namanya untuk membayar pesanannya.
"G*******k sia,nyuruh bayarin tapi ngga nanya-nanya dulu,kalo aku ngga bawa duit gimana?"ucap Yoga"Lagian aku dah makan,ngapain kamu pesen 2,saha nu rek dahar?"lanjutnya
"Akulah...Aku dari tadi nyariin kamu muter-muter ngga ketemu sampe capek dan lapar tau...Ngga taunya ngejedok disini jadi detektip amatir"cerocos Andri.
"Samperin gih sana,mumpung deket,jangan beraninya cuma memandang dari jauh aja"lanjut Andri sambil melirik meja Tya.
Tiba-tiba...
Tyaaa...Tyandra Safira Anissa..."terdengar suara memanggil namanya...
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Tiba-tiba...
"Tyaaa...Tyandra Safira Anissa..."terdengar suara memanggil namanya...
Tya yang dipanggil pun segera menoleh,dilihatnya Bu Rahmi guru BK tampak berjalan tergesa-gesa menghampirinya.
"Iya bu...Ada apa ya..."Tya berdiri menghadap Bu Rahmi.
"Ada kakakmu datang menjemput,katanya kamu disuruh pulang sekarang...ada hal penting katanya"jelas Bu Rahmi.
"Kakak???"Tya mengernyitkan dahi seperti binging..."Apa Bu Rahmi ngga tau ya kalo aku anak sulung"bathin Tya.
"Iya...namanya Zaki...cepat temui sana,kok malah bengong lho..."titah Bu Rahmi.
"Cie-cie...kakak ni yeee..."ledek teman-temannya.
"Itu mah bukan kakak Bu...tapi calon imam..hahaha..."celetuk Tami yang diikuti ketawa teman-teman yang lain.
Sejenak Bu Rahmi diam mencoba mencerna kata-kata dan ledekan teman-teman Tya.
Lalu beliau menggelengkan kepalanya,seolah tengah mengusir pikiran yang membuatnya berprasangka...
"Sudah-sudah...cepet samperin sana,kasian dah lama nunggu..katanya penting lagi..."
Tya mengangguk dan segera berjalan setengah berlari menuju lobbi sekolah.Sementara disudut lain terlihat Yoga mengepalkan tangan karna terbakar api cemburu mendengar ledekan teman-teman Tya...
"Cih,calon imam..."gumamnya.
"Ayo kita cabut..."
Andri yang masih asik dengan makanannya,tak mendengarkan ajakan Yoga.Karna kesal tak ditanggapi lalu Yoga menarik tangan Andri yang masih sibuk dengan aktipitasnya.
Andri terkejut sambil masih mengunyah dia berujar..."Iya...tapi tunggu dulu,aku belum selesai niii..."
"Cabut sekarang atau kau bayar sendiri makanan dan minumanmu itu"Yoga melotot menakutkan ke arah Andri.
"Oke...oke..."hanya itu yang bisa dikatakan.Dia segera berdiri tapi sebelum beranjak dari mejanya dia masih sempat menyeruput es tehnya.Dia tau sahabatnya sedang galau,karna rencananya berjalan tidak sesuai keinginannya.
Sementara itu...
"Mas...ada apa???"tanya Tya setelah berhadapan dengan Zaki tunangannya.Zaki masih diam lalu dia menuntun Tya duduk disofa yang ada dilobbi sekolah,membuat Tya semakin bertanya-tanya.
"Ada apa...???"tanya Tya lagi,matanya tajam menatap Zaki yang masih diam seolah minta penjelasan.
"Duduklah dulu..."didudukannya Tya disampingnya...Sejenak terlihat Zaki menarik napas pelan...
"Bapak masuk rumah sakit terkena serangan jantung..."Zaki diam sesaat"Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin tapi..."Zaki kembali terdiam lalu Zaki menarik napas pelan,tangannya menarik dan menggenggam erat tangan Tya seolah ingin menyalurkan kekuatan padanya...
"Tapi apa...???"tanya Tya,Zaki masih diam..
"Jawab mas...tapi bapak kenapa???"
"Kamu harus kuat dan harus sabar ya...yang ikhlas..."ucap Zaki.
"Karna bapak tidak bisa diselamatkan..."
Duar...seperti petir disiang bolong...tubuh Tya seketika lemas tak bertenaga mendengar kabar itu.Air matanya keluar tak bisa terbendung lagi,tapi tak terdengar isakan disana.Tubuhnya bergetar hebat dalam pelukan Zaki...
"Tadi pagi,kami masih berjamaah subuh bersama sekluarga,sarapan bersama dan bapak sempat meminta kami sekluarga mendo'akanku agar hasil kelulusanku nanti memuaskan.Bahkan bapak masih mencium pucuk kepalaku lamaa sesaat setelah aku mencium tangannya untuk berpamitan berangkat kesekolah."Pikiran Tya menerawang ke kejadian tadi pagi.Tak ada yang ganjil,semua terasa baik-baik saja...
"Kita pulang sekarang ya..."lembut Zaki menyadarkan Tya dan melepaskan pelukannya.Dibelainya rambut gadisnya itu pelan,menatapnya lembut seolah meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja,karna aku selalu ada disini.
Tya mengangguk pelan.
"Tunggu sebentar,aku pamit sama guru piket dulu yaaa"Zaki langsung meninggalkan Tya.Sebentar kemudian Zaki memapah Tya menuju mobilnya dan segera melajukan mobilnya kerumah Tya.
Yoga masih mematung tak jauh dari lobbi sekolah.Dia melihat dengan jelas semua obrolan dan adegan yang terjadi disana,antara Tya sang pujaan hati dengan Zaki tunangan Tya.
Sebenarnya dia ingin sekali berlari dan memeluk tubuh Tya yang terlihat rapuh saat itu.Tapi dia cukup sadar diri bahwa itu tak mungkin dilakukannya.
"Kau tidak apa-apa?"tanya Andri,dia tau apa yang sedang dirasakan sahabatnya.Cemburu pasti,kecewa iya...Tapi diapun tak bisa berbuat apa-apa.
"Akh,iya...aku mau pulang terus takziah kerumah Tya...Kau mau ikut?"Yoga melangkah menuju mobilnya...
"Tentu saja aku ikut,aku takut kau tak bisa mengendalikan dirimu jika melihat Tya bersama tunangannya disana"ucap Andri mensejajarkan langkahnya menuju mobil Yoga.
Ya,semenjak orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan setahun yang lalu,Andri memang tidak lagi tinggal dirumah dinas papanya,tapi dia tinggal dirumah Yoga atas permintaan orangtua Yoga.Bahkan saat ini,biaya sekolahnya pun juga ditanggung orangtua Yoga.Andri anak tunggal dan dikota ini dia tak punya saudara.
Saudaranya di Bandung minta dia pulang ke kota kelahirannya itu,tapi dia terlanjur nyaman di kota pelajar ini.
Yoga segera melajukan mobilnya setelah Andri masuk kedalam mobilnya...
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Jangan lupa like dan komennya ya...Trimakasih...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!