NovelToon NovelToon

BUDUBYNSITTER

01

hai kenalkan namaku mahaldica calista lebih akrab di sapa caca, usiaku 22 tahun namun telah berhasil bekerja di leandrex corp perusahaan yang bergerak dalam bidang arsitektur dan properti yang cukup di perhitungkan di indonesia.

aku bekerja sebagai asisten si boss untuk sementara karena si boss hanya ingin menguji batas kemampuanku hingga dapat ditempatkan di devisi yang di rasa cocok untukku.

bossku bernama Dimas Putra Adipati, dirinya adalah seorang lelaki kaya,  keturunan jerman - indonesia, berwibawa, profesional, sukses dalam karirnya namun kasar, dingin dan jangan lupakan sifat bossy,  angkuh juga  diktator yang membuatku hampir gila jadi bawahannya secara langsung.

usianya memang baru 32 tahun namun yang kurasa adalah dia telah berusia 62 tahun, emosinya sangat cepat melunjak sama seperti kakek -  kakek yang masih memiliki semangat juang membara namun tidak mampu melakukan apapun karena seluruh tubuhnya kena strok bisanya hanya memerintah dan terus marah-marah.

walaupun jabatan kerjaku asisten si boss tetapi dalam praktek kerja aku tidak ada bedanya dengan kepala para buruh dan jangan bayangkan aku adalah asisten yang modis, glamor  bermake up tebal berbadan profesional layaknya model -  model yang selalu berjalan di catwolk.

aku hanya gadis biasa yang lebih nyaman menggunakan celana jeans,  kemeja lengan panjang dan sepatu flat shoes atau sneakers layaknya anak magang, di kantor ini aku tidak terlalu suka berpakaian formal , dan aku juga tidak dituntut akan itu.

aku lebih sering ditugaskan menggantikan si boss mendatangi proyek di luar kantor dan menemui para buruh - buruh karena itu pulalah aku lebih nyaman menggunakan pakaian kebesaranku.

si boss tidak akan terusik dengan ketidak hadiranku di kantor karena dirinya memiliki sekertaris pribadi yang selalu setia menemani  kemanapun dia pergi,  sekertaris peribadinya bernama mbak Astrit.

mbak astrit adalah gambaran sekertaris pada umumnya yang sangat berbeda jauh dariku, mbak astrit itu suka bermake up tebal, glamor, seksi dan uuuu jangan lupakan dada besarnya yang menonjol dan selalu jadi daya tarik lelaki hidung belang.

mbak astrit juga adalah salah satu bukti senior yang galak dan bermulut nyinyir. Mbak Astrit suka sekali memerintahku yang tidak-tidak dan itu kadang diluar jam kantor. aku tahu jika sekertaris itu menyiapkan sarapan dan makan siang bos tapi karena mbak astrit tugas itu dialih ke aku.

aku itu sering tertindas dikantor namun aku tak pernah ambil pusing karena dalam benakku, yang penting gaji ngalir lingkungan kurang baik bodoh amat yang penting digit di rekening nambah teruuuuss!!!

selain dibully bos dan asistennya aku juga dicemoh rekan lain, opsss maksudku selain pekerja lapangan karena hanya mereka yang jelas tahu semangat, usaha dan kinerja selama berdiri di jabatan yang kudapat.

aku seakan bukan apa-apa jika dibandingkan mbak Astrit. keseksian mbak astrit itu sangat menggiurkan untuk laki-laki dikantor tapi semua itu terkalahkan oleh istri si boss.

si bossku ini memiliki istri yang lebih cantik lagi, namanya mbak Bella, dia uuu nilainya 100 dimataku dan nilai plasnya adalah mbak bella lebih baik, anggun, tidak sombong seperti mbak astrit.

mbak bella kini mengandung buah hatinya,  walaupun perutnya buncit seakan ingin meledak tapi sangat wajar untuk ibu-ibu hamil sepertinya, apa lagi tersebar kabar jika mbak bella mengandung baby twins tapi yaa jika memang dasarnya cantik dalam kondisi apapun tidak akan menggurangi kecantikannya.

waktu pertama bertemu dengan istri boss aku sempat terpengarah dirinya bagaikan manusia barbie dalam kehidupan nyata, walaupun begitu si boss sepertinya tidak memiliki ketertarikan dengan si istri entah kenapa yang jelas aku sering mendapati si boss mengusir istrinya sendiri dari ruangan kerjanya.

selama setahun lebih bekerja dibawah tekanannya secara langsung aku mendefinisikan bossku layaknya pohon pisang, memiliki jantung namun tak berhati, dan memberi dirinya julukan si iblis.

jika karyawan lain hanya bisa berkata iya di hadapan si boss dan menyikapi perintah si boss dengan sopan,  santun dan patuh berbeda denganku aku akan terang -  terangan akan memprotesnya dan mengutarakan pemikiranku dan tidak akan segan -  segan akan menghardik si iblis jika menurutku dia sudah keterlaluan melupakan HAM ku selama bekerja sebagai karyawannya.

pernah sekali aku kecoplosan mengatainya iblis tepat dihadapannya namun responnya hanya berdecih dan meninggalkanku tanpa kata.

dari sekian banyak sikap buruknya hanya satu yang membuatku hampir menyerah yaitu bossku sering kali menyamakan jam kerjaku dengan dirinya, harus tetap bekerja padahal wekeend.

dia sering kali menelponku secara mendadak, menyuruh menggantikan mbak astrit di tengah -  tengah rapat dan pada akhirnya aku hanya akan menjadi orang tolol dirapat tersebut karna tidak mengetahui alur diskusi mereka, dan yang lebih parah adalah ketika mbak bella menelponku tengah malam hanya untuk  mencari pesanannya.

mbak bella akan segera melahirkan beberapa minggu lagi namun baru mengalami ngidam,  harusnya itu adalah tugas si iblis tetapi si iblis tidak peduli sama sekali dan akhirnya akulah yang menjadi korbanya, tidak cukup sampai di situ keesokan paginya siiblis menyuruhku kembali datang kerumahnya hanya untuk mengantikan dirinya memakan masakan mbak bella

gila memang gila,  aku tahu hubungan si boss dengan istrinya tidak begitu berjalan baik layaknya suami istri pada umumnya tapi yang menjadi pertanyaan terbesarku adalah apa hal yang kurang dari sosok mbak bella, selama aku mengenalnya mbak bella adalah istri yang cocok untuk menutupi keburukan si iblis dan mbak bella tentunya akan menjadi ibu yang baik untuk anaknya kelak

satu kata yang selalu ku ucapkan pada si boss  jika kami hanya berdua dan perintahnya itu membuat aku geram namun tidak mampu menolak perintah tersebut adalah "keparat"  bahkan pernah lebih kasar dari itu tetapi aku takkan mendapatkan respos apapun darinya, tuan dimas putra adipati itu hanya akan acuh padaku lalu beringkah seakan tidak pernah ada aku di hadapannya.

baginya aku hanya butiran debu yang menempel padanya. duh entah kesialan dan kesalahan apa yang kulakukan dihidupku hingga harus menghadapi boss seperti dirinya.

tapi namanya bawahan dan dirinya yang membantu kelancaran hidupku aku hanya bisa pasrah akan sikapnya itu, memang sih kami hanya bertemu satu hingga empat kali dalam seminggu tapi behhh sekali ketemu perintah mutlak serta cobaan berat harus kuhadapi pernah nih sekali aku membuat kesalahan yang hampir merugikan perusahaan hingga membuat singga tidur terbangun iighhh sangat menakutkan dan responnya itu membuatku harus mengeluarkan bujet untuk membeli laptop baru.

saat itu, aku diminta menggantikan mbak astrit untuk mengerjakan surat kontrak yang bernominal wow namun aku tidak sengaja menghilangkan satu berkas penting dan malah memasukkan data yang salah pada surat kontrak si boss dan sialnya lagi siboss hanya menanda tanggani tanpa mengeceknya terlebih dahulu, hingga sampai saat surat kontrak itu di antarkan keperusahaan yang akan menjadi klien siboss saat itu, barulah kesalahan kami ditemukan nah drama besarpun dimulai, perusahaan itu mengembalikan kontrak kerja dengan semua omelan serta mengancam membatalkan kerja sama dengan perusahaan kami.

saat itu aku sungguh-sungguh ingin menggulang waktu, dan pada saat itu tuan dimas putra adipati tidak ingin mendengarkan penjelasanku, dan tampa babibu akhirnya siboss sendiri yang turun tangan untuk mengatasi masalah yang kulakukan.

memang saat masalah itu siboss diam saja tapi saat masalah selesai dirinya datang ke ruanganku dan tanpa babibu juga

dirinya membuang hingga mengginjak-nginjak semua barang-barangku tidak terkecuali tas ransel milikku yang berisikan laptop kuno, harganya tidak seberapa tapi perjuanganku untuk mendapatkan laptop itu loh.

aghhh keparat itu tidak akan pernah menggerti artinya sebuah perjuangan toh dirinya hidup bergelimang harta. walaupun begitu aku hanya bisa berdiri meraung menatapi barang-barangku, aghhh kejadian itu memang sudah berlalu tapi perasaan sayang dan kehilangan laptopku itu takkan pernah terselesaikan hingga hari ini.

KEPRIBEN SON?

Langit  pagi sepertinya ikut bersedih dengan hariku yang kurang baik seperti saat ini.  Buktinya awan gelap menyertai langit  petanda sedang mendung dan akan turun hujan sebentar lagi.

huuuhhh rasanya TUHAN sangat tahu membuat umatnya dilanda kisah dramatis karena harus melakukan sesuatu tanpa kerelaan seperti yang kulakukan sekarang ini.

Akan sangat nyaman jika saat mendung-mendung begini dihabiskan dengan memakan indomie berkuah pedes dicampurkan telur, remasan jeruk nipis dan cabai yang menambah cita rasa dari mie khasyaitu,setelah indonesia mmm membayangkannya saja sungguh menggugah seleraku.

yang paling ternyaman yaitu, setelah kenyang lalu kembali tidur dan bermimpi bertemu jodoh yang berwajah tampan seperti yang diidolakan wanita-wanita lainnya. yang kusuka itu lelaki yang berewokan, cool, dan jangan lupakan lengan, dan perut kotak-kotak yang mmm membahagiakan untuk dijamah oleh jari-jari nakal wanita yang mendamba sentuhan hangat dari seorang pria yang kucintai dan tentunya juga mencintaiku.

mimpi  itu yang sangat menggembirakan dan cocok untuk melengkapi weekend cungpret sepertiku, namun lagi-lagi semua hanya menjadi ilusi belaka yang berputar dibenak yang sudah jelas sangat tidak mungkin terjadi padaku. 

Dihari libur si boss malah menelpon dan memerintah untuk menemuinya di kantor pukul 7:30. dengan berleha-leha dan terbilang enggan juga tidak iklas akhirnya aku meninggalkan rumah dan berjalan untuk menunggu angkot yang akan mengantarku ke kantor seperti biasanya.

Angkot sudah membawa tubuhku jauh dari kediaman namun pikiran masih terpaku pada rumah dan kasur. terniang kembali ketika dia menelponku lalu berkata

"segera kekantor sekarang, saya tunggu"

"mmm apa, siapa, kenapa?" kataku dengan malas-malasan karena separuh nyawaku belum terkumpul dengan benar

"Mahaldica" bentaknya hingga membengkakkan telinga

"mmm" kataku masih belum ngeh

"bangun dan duduk lalu dengarkan perintah saya baik-baik"

"mmm" gumamku sembari menggikuti perintah walau mataku masih terpejam.

"saya Dimas Putra Adipati memerintahkan kamu Mahardica Calista bersiap dan datang kekantor right now!!" teriaknya dengan keras hingga benar-benar membuatku sadar.

mataku kini terbuka jelas lalu kutatapi layar HPku dan ternyata benar kontakku menunjukkan Id "IBLIS kena strok"

dengan kelabakan akhirnya kuraih handuk namun melihat waktu tidak keburu aku hanya menyikat gigi dan mangganti pakaianku saja.

aku sudah layaknya orang gila yang berlari tak menggunakan alas kaki hingga seseorang tetangga kontrakanku menegur dan berkata

"ca, mau kemana? buru-buru amat?"

"sorry gua telat bye" kataku beranjak meninggalkannya namun nyatanya dia mengejar langkahku dan berkata

"mau kemana?"

"kantor" kataku singkat sembari menuruni tangga

"lah bukannya hari ini hari minggu, lu masih ngantor juga?" tanya heran sembari berhenti seketika.

mendengar itu aku juga seketika ikut berhenti lalu dengan tergesa-gesa kuraih Hp dan ternyata dihp bertuliskan hari minggu.

tak tahu kenapa setelah aku tahu aku sedang dijajah lagi, aku kini terduduk lemas ditangga. temanku itu sudah pergi tinggallah aku yang layaknya penggemis merutuki si boss.

masih duduk termenung tiba-tiba Hpku kembali berdering. dengan segala emosi akhirnya kuangkat panggilan itu dan berkata

"egh setan ini bukan hari kerjaku bye" kataku penuh dendam dan siap mematikan hp tapi tiba-tiba dia berkata

"kamu tidak segera kemari akan ku sebar berita jika kamu korupsi" ancamnya sarkis

"tuduhan tanpa bukti itu dosa"

"kau sepertinya lupa siapa saya" ancamnya dengan suara lirih tapi itu belum berakhir karena dia kembali berkata "tidak datang sesegara mungkin, habis kau" katanya lagi, setelah itu dengan sadis akhirnya sambungan telpin itu terputus begitu saja.

Hati dan mulutku terus menggerutu hingga tanpa sadar aku telah sampai di tempat yang pelataran kantor. Dari kejauhan aku sudah bisa melihat bossku berdiri di lobby kantor sambil memainkan gadgetnya namun dirinya tidak sendiri ternyata karena ada mbak Astrit yang berdiri tidak jauh dari siboss dan melakukan hal sama.

Cercaan dan semua hinaan pada bosku masih bersemayam diotak. Sampai kapankah aku mampu bertahan dengan kerasnya dunia kerja?.

Kakiku terus melangkah hingga aku sudah berdiri dihadapan dua manusia berbenampilan layaknya orang kantoran itu, sungguh berkelas sedangkan aku hanya memakai pakaian santai layaknya anak gembel yang tersesat di perusahaan ini.

Bossku yang pertama menyadari kehadiranku, dengan tatapan tajam dan aura dingin seketika menyebar dari tubuhnya namun mungkin karena malas dan sudah terlambat bossku diam saja lalu memanggil sopir dengan teriakan yang menggema hingga aku dan mbak Astrit terkesiap mendengar suara itu lalu berlari mensejajari langkah siboss dan memasuki mobil.

"Dasar bossy" ucapku namun tetap menggikuti perintahnya.

kini kami berempat telah berada di dalam mobil. aku duduk di tengah bersama boss yang sibuk dengan leptop sedangkan mbak astrit dengan kegiatan yang sama dengan boss malah memilih duduk di depan berdampingan bersama sopir.

entah apa yang sedang mereka kerjakan sehingga begitu sibuknya, aku dan sopir bahkan sempat bertatapan di spion tengah saking keponya dengan pekerjaan mbak astrit dan si boss.

mobil melaju dan terus melaju, sopir masih dengan kegiatan mengemudinya, boss dan astrik sudah didunia lain sedangkan aku entah terdampar di planet mana sehingga layaknya orang terbodoh didunia saat ini.

DEDEMITNYA GUNDERUWO

Mobil telah melaju meninggalkan kantor dan membelah jalanan yang cukup pada dihari ini, aku mbak Astrit, si iblis,  juga supir kantor kini dalam perjalanan menuju Bandung untuk mengecek kembali proyek bangunan yang telah selesai.

Boss dan mbak astrit tetap saja tenggelam dengan dunia mereka sendiri. Kesibukan seperti nenjadi sahabat terdekat yang selalu membuntuti dan menjadi candu tersendiri untuk orang yang workholik seperti boss kejamku. Jengah terus diacuhkan aku akhirnya berkata

"Bos ngerjain apa?"

"......" tak ada jawaban. dia seketika diam permanen.

"Mbak Astrit lagi sibuk apa sih?" kataku menggalihkan pertanyaan ke mbak astrit.

"......" tak seorangpun dari mereka yang menjawab

"Pak bisa jelaskan tugas saya apa nantinya?" kataku menganti pertanyaan pada boss.

"Ikuti arus" katanya singkat padat dan tidak jelas.

"Ya ellah tong, tong ngana pikir ane ikan apa?" ucapku berguman dengan pelan percuma memecah keheningan toh mulut-mulut mereka tergembok dengan rapinya

Aku tidak tahu harus berbuat apa dan bosan karena sedari tadi hanya menantap jendela sambil melatunkan lagu-lagu acak yang tidak kutahu benar-tidak lirik dan nada yang kumainkan yang jelas duduk sepi seperti orang bodoh itu mampu membunuh, kumainkan bulir-bulir tetesan air hingga menciptakan gelembung kecil dikaca mobil hujan ditambah kemacetan adalah salah satu masalah yang cukup besar dibandung.

Kemacetan juga tak bisa terlakkan semua mobil dan motor merayap mencari cela-cela agar bisa merangkak meninggalkan suatu titik ketitik lainnya tapi yaa namanya kemacetan tidak dikhiraukan oleh keduanya akhirnya tertidur dengan pulas namun tiba-tiba suara hpku menggintrupsi dan menggangu kegiatan mereka.

dengan setengah kesadaran dan dengan suara serak khas orang bangun akhirnya membuatku mengangkat telpon tanpa mengetahui si penelpon.

"Halo assalamualaikum"

"....."

"Siapa?" ucapku sambil mengucek mata dan menggumpulkan sisa -sisa kesadaran.

"Bella"

"...."

"Apa sih?"

"...."

"Ooogh istri siboss"

"......"

"Mm kenapa mbak?" tanyaku setalah baru menggumpulkan setengah kesadarnku

"......"

"Whatttt"

"......"

" Iyaa ini sama bapak menuju ke bandung "

"......"

"Ya ampun bu saya telpon mertua ibu ya?"

"......"

"Kami masih d jalan aduh mana udah jauh lagi!" kataku panik dan mulai duduk dengan tidak tenang

"......."

"Oke oke sabar ya bu"

"......."

"Aduh bu saya ngak bisa janji, ibu tunggu saya saja ya "

"....."

"Aduh ibu jangan teriak -  teriak dong saya ikutan panik ini" jeritku tak tertahan.

"......."

"Oke oke tarik napas hembuskan ya bu seperti itu yaa tenang tenang oke ia bu sabar ya bu saya otw ke sana" ucapku akhirnya dan mematikan telpon secara sepihak

"Pak putar balik pak" perintahku seketika.

"Tidak terus jalan" ucap dimas tenang namun ada tekanan disetiap kalimatnya petanda dirinya tidak ingin di bantah.

"Bini lo bakalan lahiran bego "

" Pak putar balik pak cepet"

"Tidak" 

Perdebatan antara kami terus berlanjut dengan tatapan intensnya Dimas terus memperingatiku tuk tidak melanggar perintahnya namun sudah ku katakan  aku adalah karyawannya yang sudah lama menjadi pemberontak.

 aku terus menghardiknya dengan segala cacian tapi tidak ada satu kata pun di lontarkannya untuk membantah ataupun membela dirinya sendiri,  dirinya membiarkanku memakinya sepuas hati mbak Astrit yang dari tadinya hanya menjadi penonton diantara kami ini cukup terpengarah karena baru pertama kali melihat keberanianku merendahkan bossnya secara terang-terangan namun wajah ketakutan lebih mendominasi pada wajah cantiknya itu, sedangkan si supir binggung harus mengikuti perintah yang mana

"Pak berhenti di halte didepan itu pak" perintahku sekali lagi.

"Tidak" jawabnya kekeh.

"Dasar sinting,   hati dan nurani lo digadai dimana sih orok lo bakalan lahir noh, aduhh pak cepet sebelom bisnya ninggalin halte"

"Aku tidak mengisinkanmu" katanya

perdebatan masih terjadi namun pada akhirnya si supir lebih mendengarkan keinginanku dibanding siboss dengan alasan kemanusiaan dirinya mengemudikan mobil hingga berada tepat di belakang bis yang akan mengantarkanku kembali ke jakarta.

lalu dia kembali berkata "berani kamu keluar dari mobil surat pemecatan yang menjemputmu" ancamnya namun tak menggoyahkan niat awalku.

tekatku telah bulat sempurna sehingga sebelum keluar dari mobil aku menyempatkan mengutarakan pikiran. aku serasa mati akal hingga tanpa peduli lagi efek kedepannya akan seperti apa aku kembali berkata

"Aiesss terserah lo deh, pokoknya gue ngak mau hidup dalam penyesalan urusan belakang kalo lo pecat gue bye mbak astrit saya titip kerjaan ya" pesanku

Aku segera meraih tasku dan melangkahkan kaki meninggalkan mereka menuju bis yang masih setia menunggu penumpangnya dan tanpa kata aku telah duduk nyaman di salah satu kursi dan kulihat mobil yang tadinya kutumpangi kini melesat pergi begitu saja namun menyisahkan seseorang yang tadinya menjadi supir kami.

aku yakin si iblis mengusirnya karena alasan yang menurutku konyol dan pada akhirnya kami berdua benar-benar menggunakan bis agar bisa kembali ke jakarta.

"KEPARAT" umpatku sekali lagi ketika bis akhirnya bergerak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!