NovelToon NovelToon

Reinkarnasi Kaisar Naga Emas Di Dunia Modern

Prolog

Benua Tengah tahun 1670 kalender Kekaisaran..

Naga emas atau orang orang menyebutnya dengan kaisar Jin Long, adalah seorang kaisar di benua Shin yang memiliki sifat adil, bijaksana dan netral..

Sejak kecil, dia telah menunjukkan keseriusannya dalam berlatih beladiri, ya walaupun hidup sebatang kara dan berlatih otodidak, dia tidak pernah mengeluhkan kehidupannya yang serba kekurangan..

Ketika menginjak usia dewasa, perjuangannya membuahkan hasil, dia adalah pemuda yang suka menolong, dan juga tidak pernah menyombongkan kekuatannya,.

Debutnya dimulai dari diangkatnya Jin Long menjadi jendral kota, karena kegigihannya menumpas bandit dan berkontribusi besar dalam keamanan kota, dirinya diangkat sebagai raja kota disaat dia berumur 20 tahun..

Meski begitu, dia selalu ikut andil dalam mengatur kota dan desa desa yang berada dalam kekuasaannya. Yang tidak diketahui semua orang, Jin Long adalah seorang yang maniak pertarungan dan suka belajar hal hal baru, seperti meracik pil, menempa senjata, dan penjinak monster..

Di usia 23, Jin Long menikah dengan seorang putri dari kerajaan api bernama Siu Tang karena sebuah perjodohan,

Di dunia yang Jin Long tempati sekarang, terdapat 5 kerajaan disetiap benua..

Kerajaan api dibenua utara, di huni oleh ras manusia dan elf

Kerajaan air di benua selatan, dihuni oleh ras monster, ras manusia, mermaid dan dwarf

Kerajaan angin di benua timur dihuni oleh ras monster, manusia, dan ras vampire

Kerajaan tanah di benua barat dihuni oleh ras monster, diantaranya (orc, lizard man, ogre, dan golem)

Ditempat Jin Long sendiri berada di benua tengah, tempat dimana seluruh pedagang berkumpul untuk mencari partner ataupun untuk pertukaran informasi..

Jin Long dikaruniai 2 orang anak, anak pertama bernama Wu Long, anak kedua bernama Han Long, setiap harinya kedua anaknya dilatih mandiri sejak kecil, dan terbukti didikan Jin Long sangat baik, bahkan diumurnya yang ke 7 tahun, kedua anaknya sudah menjuarai kompetisi beladiri antar benua dan membanggakan benua tengah tempat dimana mereka dilahirkan..

Karena kebosanan, Jin Long yang saat itu berumur 34 tahun berencana turun ke alam bawah, tempat dimana ras demon tinggal untuk menundukkan ras tersebut menjadi bawahannya..

Setelah izin istrinya dengan alasan ingin melihat dunia bawah, pagi harinya Jin Long berangkat menuju goa di balik gunung sion dimana tempat untuk berteleportasi menuju dunia bawah..

Setibanya di dunia bawah, Jin Long memulai aksinya menantang 3 demon lord dan memberikan syarat jika dia menang, ketiga demon lord harus menjadi bawahannya, tapi jika dirinya kalah, Jin Long akan memberikan sebuah pil dengan kualitas terbaik untuk meningkatkan kultivasinya

Untuk kultivasi sendiri dibagi menjadi beberapa, diantaranya

Murid (1-5)

Guru (1-5)

Prajurit (1-5)

Jendral (1-5)

Raja (1-5)

Kaisar (1-5)

Saint (1-3)

Saint king (1-3)

Prajurit dewa (1-4)

Dewa (1-4)

Maha dewa

Untuk senjata sendiri hanya ada:

Perunggu

Perak

Emas

Epic

Suci

Dewa (1-7)

Legenda

Void

Setelah kesepakatan, Jin Long memulai pertarungannya dengan demon lord bernama Diablo, pertarungan pun sangat sengit, mereka bertarung 2 hari tanpa henti dan berakhir Diablo kehilangan tangan kanannya, sedangkan pertarungannya bersama Diego dan Dago berakhir dengan kedua kaki mereka putus..

Dengan kemenangan mutlak, ketiga demon lord menerima kekalahannya dan menjadi bawahan Jin Long dengan setia, merekapun kembali ke benua tengah bersama..

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun dan kini umur Jin Long telah mencapai 1 abad, karena bosan tiba tiba ide gila muncul, dia berencana untuk bereinkarnasi, walaupun sempat sang istri menentang ide tersebut. Dengan bujukan Jin Long, sang istri menyetujui ide suaminya..

Jin Long meminta kepada kedua anaknya menjaga kekaisarannya walaupun ada sedikit ketidak relaan, tetapi anak anaknya menyetujuinya dan berjanji menjaga kekaisarannya dengan sepenuh hati..

Diablo, Diego, Dago, Siu Tang dan Jin Long menggunakan jurus terlarang. Sebelum mereka bereinkarnasi, Jin Long berpesan agar tetap menjaga ingatannya, mereka akan bertemu kembali setelah umur mereka 20 tahun..

Merekapun berpisah, dan Jin Long kini berada di kegelapan tak berujung..

"Dimana aku sekarang gelap dan sempit sekali.."

Di suatu tempat, seorang wanita mengelus perutnya karena merasakan sakit yang tak tertahankan..

"Sabar ya nak, kita dalam perjalanan menuju rumah sakit" ucap wanita itu sambil terus merintih kesakitan dengan terus mengelus perutnya

"Nyonya, kita sudah sampai rumah sakit"

"Suster, cepat bantu aku" teriak laki laki itu

Dengan cekatan, suster tersebut membawanya ke ruangan ibu dan anak..

Update tidak menentu karena ini karya keduaku jadi harus benar benar memikirkan alurnya agar cerita berjalan lancar..

Karena novel sebelumnya tidak masuk kontrak karena kacaunya alur, tapi tetap aku lanjutkan sampai tamat..

Dan novel kedua ini akan sedikit lama updatenya dikarenakan novel ini hanya untuk menghibur kalian yang suka membaca..

Jangan lupa like, komen dan rating novel ini jika suka..

Reinkarnasi kedunia modern

Bumi, 20xx

Sepasang ayah dan anak sedang duduk di ruang persalinan menunggu istri/ibunya yang sedang berada di dalam ruangan tersebut..

"Ayah, jangan mondar mandir terus, itu membuatku pusing" ucap perempuan berumur 15 tahun

"Bagaimana tidak mondar mandir, sudah 5 jam lebih belum ada tanda tanda kelahiran adikmu" kata sang ayah

Ya, mereka adalah keluarga Alexander yang sedang menantikan kelahiran anak/adik keduanya..

Sedangkan diluar cuaca yang awalnya biru cerah, berubah menjadi warna emas, dimana seluruh kota dibuat gempar atas fenomena alam tersebut..

Didalam ruang bersalin

(Dimana ini, Eh aku terlahir kembali jadi bayi??)

OEK

OEEKK

"Selamat nyonya, anak anda laki laki yang sangat sehat" kata dokter sambil memberikan bayinya

"Syukurlah, tampan sekali anak ibu" ucap wanita itu

(Apakah dia ibuku??)

Diluar ruangan, ayah dan anak yang mendengar suara bayi menangis langsung bergegas memasuki ruangan tersebut dengan tergesa gesa..

BRAAK

"Apa kau baik baik saja Hana??" tanya orang itu

(*Si*l sekali aku hari ini, sudah terlahir jadi bayi, ingin menyesuaikan dengan tubuh kecil ini pun konsentrasiku langsung buyar karena teriakan laki laki itu huh*)

"Sayang, bisakah jangan berisik, lihat anak kita makin menangis" jawab wanita tersebut sambil marah

"Itulah ayah bu, selalu saja tidak sabaran" timpal anak perempuan tersebut

"Lulu, bisakah bantu ibu, tolong ambilkan air. Ibu haus sekali"

"Baik bu, akan aku ambilkan"

"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu tuan Baskara nyonya Hana dan nona Lulu"

"Terimakasih dokter" ucap Hana

"Sama sama nyonya, permisi"

Setelah dokter keluar, Lulu mendekati ibunya dan melihat sang adik yang berada di samping sang ibu..

"Imuuutttnyaa, oh iya bu, nama adik kecil ini siapa??"

"Karena dulu ibu mengidolakan artis tanah air yang selalu di gandrungi wanita cantik karena ketampanannya, ibu beri nama Sean Alexander"

"Bukankah ayah dulu juga tampan??" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya

"Iya, tapi tak setampan anak kita ini" jawab Hana

Mendengar jawaban sang istri, Baskara langsung lesu. Lulu melihat ekspresi ayahnya tersenyum geli..

"Baiklah, sekarang istirahatlah, aku akan kembali ke kantor, karena ada rapat. Sepulang rapat akan aku jemput" kata Baskara

Setelah mencium istri dan anak anaknya Baskara kembali ke kantor. Sedangkan Lulu terus memainkan pipi adiknya..

(Bisakah kau tidak memainkan pipiku ini??)

Tapi karena tidak faham Lulu terus memainkan pipi Sean, Hana yang melihat Sean yang terusik menegur anak perempuannya.

"Lulu, lihatlah adikmu, dia terusik. Biarkan dia tidur dulu, nanti baru bermain lagi bersama adikmu"

"Baiklah baiklah" jawab Lulu

Sore harinya Baskara menjemput Hana, Lulu dan Sean untuk pulang. Setibanya di kediaman, mereka menyiapkan pesta perayaan untuk menyambut kelahiran anaknya..

Dengan penuh kebahagiaan mereka berpesta hingga dini hari, sedangkan Sean sendiri sedang tersiksa, karena Lulu selalu memainkan pipinya..

(Kalau saja aku bisa jalan, udah aku tendang gadis ini. Tapi, sepertinya menyenangkan memiliki orang tua dan seorang kakak) batin Sean sambil tersenyum, dan itu disalah artikan Lulu, dia menganggap adiknya senang dimainkan pipinya..

Pagi harinya, Hana menggendong Sean kecil jalan jalan di taman belakang rumahnya, sedangkan Baskara pergi ke kantor, dan untuk Lulu saat ini sudah berada di sekolah..

Hana dengan senang hati mengajak bicara Sean kecil sambil berkeliling..

Sedangkan Sean mendengarkan ibunya menjelaskan tentang setiap sudut kediaman dengan serius, ekspresinya tak luput dari pantauan Hana..

"Kau serius sekali mendengarkan ibu bercerita" ucapnya tersenyum

Sean yang melihat senyum tulus ibu barunya, merasakan kehangatan hatinya. Dan membuatnya berjanji untuk menjaga senyum ibunya itu apapun yang terjadi..

Kini waktu telah berlalu dengan cepat, dan hari ini ulang tahun Sean yang ke 5 tahun.

Dia menginginkan kamar tidur pribadi agar tidak terganggu dengan aktivitas malam ayah ibunya setiap kali tidur, dengan alasan ingin mandiri, sang ibu yang tidak mencurigainya pun mengiyakannya saja..

Setelah mendapatkan kamar sendiri, Sean berbaring di tempat tidurnya dan mengingat masa lalunya. Tiba tiba dia teringat jika sebelum reinkarnasi antara sang istri, Diablo, Diego, dan Dago telah diberikan sebuah artefak di dalam tubuh masing masing untuk mengetahui dimana mereka berada. Tapi sialnya, dia gagal merasakan dimana yang lain berada, sang kaisar naga emas yang sekarang harus mengulang meningkatkan kekuatannya dari awal untuk bisa mencapai puncaknya sebagai Kaisar naga emas yang kuat dan tak terkalahkan seperti dulu lagi..

"Sepertinya aku harus mempelajari ilmu beladiri dari dunia ini terlebih dahulu. Setelah itu aku akan mencoba berkultivasi ketika umurku 8-10 tahun" ucapnya sambil berbaring dan tertidur

Ketika bangun tidur waktu menunjukkan sudah sore hari, dia pun mandi, berpakaian rapi dan mulai turun ke ruang keluarga. Disana sudah ada ayah, ibu dan sang kakaknya..

"Selamat sore ayah, ibu, kak Lulu.." sapa Sean

"Sore juga nak/adik" jawabnya serempak

Mereka pun mengobrol hingga Sean meminta sesuatu dari orang tuanya..

"Ayah, bolehkah aku belajar bela diri??"

Mereka pun memandang Sean langsung, dengan penasaran sang ibu bertanya kepadanya.

"Kenapa tiba tiba ingin belajar bela diri nak??"

"Tidak apa-apa ibu, hanya saja aku ingin bisa melindungi ibu, ayah dan kakak nanti kalau aku sudah besar" jawaban Sean membuat sang ibu terharu dan memeluknya

"Anak ibu yang tampan ini benar-benar membuat kami semua terharu"

"Baiklah, apa beladiri yang ingin kamu pelajari?? Jiujitsu, kungfu, muay thay, taekwondo atau boxing??"

"Bolehkah aku mempelajari semuanya??" tanya Sean balik

Ayah, ibu dan sang kakak terkejut mendengar jawaban dari Sean..

"Apa kau serius nak ingin belajar semuanya??"

"Tentu ayah, aku ingin menjadi yang terkuat agar tidak ada yang bisa mengganggu keluarga kita" jawab Sean dengan semangat

"Baiklah, besok ayah akan mengundang guru untuk melatih dan mengajarimu bela diri"

"Hore, terimakasih ayah" kata Sean sambil mencium pipi ibu dan kakaknya

"Eh, kenapa ibu dan kakak yang di cium?? Bukankah yang akan memanggil guru untukmu ayah?? Tanya Lulu

"Karena kumis ayah terlalu tebal seperti rumput di hutan, aku melihatnya menjadi geli. Kalau begitu mari kita makan"

Sean berjalan tanpa dosa membuat ayahnya geram dan mengangkat Sean lalu mencium pipinya. Sean yang tidak siap menjadi terkejut, tapi tak lama dia tertawa karena geli..

"Dasar kau, aku yang membantumu tapi hanya ibu dan kakakmu yang kau cium dan mengatakan kumis ayah seperti rumput di hutan, rasakan ini"

"Hahahaha ampun ayah ampun, geli.."

Hana dan Lulu tertawa melihat kekonyolan mereka berdua.

"Sudah-sudah, ayo kita ke ruang makan" Hana melerai mereka dan berjalan menuju ruang makan

Mereka pun tiba di ruang makan, melihat banyak sekali masakan membuat Sean bingung..

"Banyak sekali masakannya?? Siapa yang akan memakannya??

"Karena hari ini kamu ulang tahun, maka kamu yang menghabiskannya.." kata Lulu

"Haaaa?? pamaaaaaaaaannn, biiiibbbiiiiiiiiii" teriak Sean memanggil semua orang yang bekerja di rumahnya

Seketika semua masuk ke ruang makan dan berbaris, disana berdiri 2 wanita dan 4 pria..

"Ada apa tuan muda memanggil kami??" tanya salah satu pembantu wanita tersebut

"Apakah kalian sudah makan??" tanya balik Sean

"Kami makan setelah tuan, nyonya, nona muda dan tuan muda makan" jawab bodyguard 1

"Tidak boleh, kalian harus makan bersama kami"

"Tapi tuan muda, kami tidak pantas makan bersama tuan muda" jawab bodyguard 2

Sean berdiri di kursi dan bertanya..

"Siapa yang bilang kalian tidak pantas makan bersamaku?? Teriak Sean

"Sekarang duduk dan makan" perintah Sean

"Tapi tuan muda..."

"Tidak ada tapi-tapian, cepat duduk dan makan"

Mereka saling melirik satu sama lain..

"Apa yang kalian tunggu?? Apa karena pekerjaan kalian di sini bodyguard dan pembantu?? Dengarkan aku baik-baik, disini kalianlah keluarga keduaku setelah ayah, ibu dan kakak. Jadi cepat duduk dan nikmati makanannya" perintah Sean lagi

Merekapun duduk dengan rapi, sedangkan ayah, ibu dan sang kakak terkejut dengan ucapan Sean. Di umurnya yang 5 tahun sudah bisa berfikir dewasa dan bijak..

Ketiganya hanya saling pandang dan menggelengkan kepala mereka..

Akhirnya mereka pun makan malam bersama, dengan di iringi candaan, membuat suasana menjadi meriah..

Selesai makan malam mereka pun bubar, hanya ada Sean, Baskara, Hana dan Lulu..

"Sean, apa kamu tidak ingin sesuatu dari kami??" tanya Lulu memecah keheningan

"Maksud kakak??" tanya Sean balik

"Di hari ulang tahunmu yang ke 5 ini apa kamu tidak ingin meminta sesuatu seperti barang misalnya" jawab Lulu..

"Emb, sepertinya tidak sekarang. Karena apa yang aku butuhkan sudah ada di depanku.."

"Maksud kamu apa nak??" tanya sang ibu

"Ayah, ibu dan kakak adalah sesuatu yang sangat penting untukku, jadi untuk sekarang aku hanya butuh kalian. Mungkin nanti ketika sudah besar aku baru akan meminta sesuatu dari kalian.." jawab Sean tersenyum..

"Beruntungnya ibu memiliki anak seperti kalian yang sangat pengertian" ucap Hana sambil memeluk kedua anaknya

"Sekarang istirahatlah, karena besok pelatih yang kamu inginkan akan datang pagi.." perintah Baskara

"Baik ayah, kalau begitu Sean tidur dulu. Selamat malam ibu, kakak" ucapnya sambil mencium pipi keduanya

"Ayah, aku tidur dulu"

"Kenapa ayah tidak dapat cium??" tanya Baskara

"Tidak mau, sebelum ayah cukur itu kumis. Aku mencium ayah seperti aku mencium rumput, aku keatas dulu ibu, kakak.." jawab Sean sambil berlari karena takut di kejar sang ayah

"Dasar anak kecil, kau masih saja mengatai ayahmu seperti rumput. Kesini kau" teriak Baskara kesal

"Sudah lah sayang, lebih baik kita semua pergi tidur" kata Hana menenangkan suaminya

"Baiklah ibu ayah, aku juga akan istirahat dulu. Oh iya ayah, jangan lupa untuk potong itu kumis, ayah seperti ikan, hahaha" ucap Lulu berlari ke kamarnya

"Kau pun juga sama seperti adikmu, aaahhhh" Baskara pun makin kesal

Melihat suaminya kesal membuat Hana tidak bisa menahan tawanya..

"Hahaha, sepertinya anak kita benar sayang" goda Hana

"Kalian sama saja, tidak ada yang membelaku" jawab Baskara mendengus kesal dan melangkah seperti anak kecil yang tidak di beri permen

Hana hanya tersenyum menggelengkan kepalanya sambil mengikuti langkah suaminya dari belakang..

Berlatih bela diri

Pagi hari Sean sudah membersihkan diri, sekarang ia dengan keluarga dan keempat pekerja sedang menikmati sarapan dengan khidmat.

Selesai sarapan, Sean di bawa menuju lapangan karena sudah di tunggu guru yang akan mengajarkan seni bela diri jiujitsu, taekwondo, karate, muay thay dan boxing. Dilapangan berdiri 4 orang, diantaranya 2 pria dan 2 wanita yang akan mengajari Sean sesuai bidang masing masing. Dua wanita muda berumur 25 tahun dan dua pria paruh baya sekitar umur 40'an..

"Sean, perkenalkan, mereka adalah guru yang akan mengajarkan mu bela diri, Lau Xi dan Lau Xia mereka dari China, Lau Xi wanita berambut pirang akan mengajarkanmu jiujitsu, dan Lau Xia berambut hitam akan mengajarkan kamu karate dan taekwondo"

"salam tuan muda Sean" sapa duo Lau

"dan Trang Thong dari Thailand, mantan juara dunia muay thay, serta Mack T pemuda dari Amerika yang akan mengajarimu Boxing"

"salam tuan muda Sean"

"guru sekalian, panggil saja aku adik Sean, agar lebih nyaman, aku tidak begitu nyaman di panggil tuan muda. Lagi pula sekarang kita sedang latihan, berbeda jika di luar.." jawab Sean

"baiklah, ayah tinggal kedalam, seriuslah dalam berlatih"

"baik, terima kasih ayah"

Setelah kepergian ayah Sean, kini Sean berhadapan dengan keempat orang di depannya..

"baiklah guru sekalian, mohon bimbingannya" ucap Sean sambil memberikan salam membungkukkan sedikit badannya

"adik Sean, mau belajar apa dulu??" tanya Lau Xi

"kita belajar jiujitsu dulu guru, setelah itu kita belajar karate dan taekwondo. Lalu di susul dengan muay thay dan boxing" jawab Sean

Mereka pun mengajarkan jiujitsu terlebih dahulu kepada Sean, dengan fokus dan semangat yang tinggi Sean dapat menghafal setiap gerakan setelah 30 menit, dan itu juga berlaku untuk taekwondo, karate, muay thay dan boxing. Membuat keempat gurunya terkejut dengan pemahaman Sean yang di atas rata-rata, sehingga keempat gurunya semangat mengajarinya beberapa jurus andalan mereka..

Sean dengan senang hati menerimanya, sekitar sore hari, latihan mereka selesai. Kini mereka sedang mengobrol di gazebo taman samping lapangan..

"guru sekalian, apakah kalian juga mengajar beberapa murid??" tanya Sean penasaran

"untuk jiujitsu, karate dan taekwondo, keluarga Lau membuka sebuah dojo untuk melatih generasi muda." jawab Lau Xi

"kalau untuk guru Thong dan pelatih Mack T??"

"kalau di Thailand, saya memiliki 4 murid, merekalah yang mengajarkan muay thay kepada anak didik mereka" jawab Trang Thong

"jadi, bisa dibilang, guru Thong adalah kepala sekolah di perguruan tersebut??" tanya Sean

"tepat sekali" jawab Trang Thong

"kalau untuk pelatih Mack T??"

"aku hanya melatihmu, dan kamu adalah murid pertamaku.." ucap Mack T tersenyum

"kenapa tidak mengajar seperti yang lain guru??" tanya Sean

"anak zaman sekarang, tidak ada yang memiliki minat boxing, jangankan jiujitsu, muay thay, taekwondo bahkan karate pun semakin tertinggal di sini, semua lebih suka rebahan dan main ponsel"

"sungguh sangat disayangkan sekali, beruntung Lau bersaudara dan saudara Thong" lanjut Mack T

"tidak apa guru, biarpun sekarang jarang ada yang mau berlatih, mungkin suatu saat nanti mereka akan menyesalinya" ucap Sean

Keempat guru tersebut saling pandang dan tersenyum, mereka tidak menyangka akan mendapat murid yang unik dan menggemaskan..

"oh iya, besok latihan kita apa guru??" tanya Sean memandang keempat gurunya..

"latihan fisik" jawab mereka bersama sama dan keempatnya pun tertawa bersama..

Mereka mendapat teman yang satu hobi dan menjadikan Sean seperti adik/keponakan mereka sendiri..

"baiklah, sepertinya besok merupakan hari yang sangat panjang untukku, kalau begitu guru istirahatlah dahulu, aku akan masuk kedalam dulu.. Sampai jumpa guru sekalian, dan terimakasih untuk latihan hari ini" ucap Sean menggunakan salam karatenya

Sean berlari menuju kamar dan membersihkan diri, dan rebahan di atas tempat tidur..

"hah, aku harus secepatnya menjadi kuat, dan membangun kekuatan sendiri untuk membantu ayah, mungkin sekarang, belum ada musuh yang mengintai keluarga baruku. Tapi dimasa depan pasti akan ada banyak.." ucapnya

Sean pun tertidur hingga pagi, membuatnya melewatkan makan malam..

Di ruang makan, sang kakak terlihat cemberut, karena biasanya setiap malam pasti ada saja ulah sang kakak mengerjai Sean. Namun malam tadi ia tidak menemukan Sean, dan itu membuatnya seperti ada yang kurang..

"kenapa muka kakak seperti itu??" tanya Sean penasaran

"kemana kamu malam tadi??" tanya sang kakak ketus

"ketiduran dan tidak ada yang membangunkan Sean" jawab Sean santai

Lulu yang mendengar jawaban Sean langsung memainkan pipi Sean, dan itu membuatnya bahagia..

"sepertinya gadis ini belum pernah kena tendang. Hah, untung kau adalah keluargaku, jika bukan sudah aku tanam dan aku nampakkan leher dan kepalanya saja" batin Sean

Setelah sarapan selesai, Sean mulai berjalan menuju lapangan, Lulu sang kakak pergi bersekolah, sang ayah ke kantor, sedangkan sang ibu sibuk membuat kue dan sesekali memantau latihan Sean..

Dilapangan keempat gurunya sudah bersiap memberikan pelatihan..

"adik Sean, pelatihan fisik ini bukan pelatihan biasa. Apakah kau siap??" tanya Lau Xia

""aku sudah siap kakak guru, ketika aku sudah memilih, aku tidak akan pernah mundur dan akan terus maju" jawab Sean dengan semangat

Melihat semangat Sean, keempat guru mulai melatih fisik Sean, dari berkeliling lapangan semampunya Sean, memberikan rintangan rintangan berat dan membuat tubuhnya sedikit terbebani, tapi tekatnya sama sekali tidak goyah..

Kegigihan Sean membuat Lau bersaudara, Trang Thong dan Mack T menjadi bersemangat memberikan pelatihan extra. Mulai dari berlari mengelilingi lapangan, push up, sit up, pull up, squad jam, menghindari serangan keempat gurunya satu persatu, hingga menghindari serangan gabungan dari gurunya, walaupun beberapa kali gagal dan mengenai tubuhnya, Sean sadar, menjadi kuat harus mengalami ribuan kali rintangan, tapi demi keluarga barunya di dunia ini, dia siap melewati semuanya..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!