Dari Dunia Lain
Tetangga
5 tahun yang lalu, Dennis menemukan seorang bayi di tempat pembuangan sampah.
Bayi itu diberi nama Saka.
Ayane merawatnya dengan kasih sayang. Karena ia dan suaminya belum mempunyai anak.
Suatu hari Saka melihat Dennis menaburkan racun tikus.
Dennis
Ini adalah racun. Jangan disentuh.
Saka
Memangnya kenapa kalau disentuh.
Dennis
Ini sangat berbahaya, jika termakan bisa mati.
Ke esokan harinya Saka melihat Ken membawa bangkai tikus.
Saka
Dari mana ayah mendapatkan tikus itu?
Dennis
Ini ya? Kemarin ayah taburkan racun. Tampaknya tadi malam dimakan oleh tikus-tikus.
Dennis
Malam ini kita bisa tidur nyenyak, sebab tikus-tikus itu sudah mati.
Beberapa hari kemudian, ada suara ribut di tempat Saka dan orang tuanya tinggal.
Dennis
Ah, mereka ribut sekali.
Ayane
Kudengar mereka mempermasalahkan soal batas tempat tinggal. Yah, mau bagaimana lagi.
Saat itu Saka tampak pergi ke dapur, mencari sesuatu yang berguna menurutnya.
Ketika ia memiliki kesempatan, ia pun pergi keluar dan bermain dengan anak tetangga yang ribut itu.
Benda Istimewa
Saayasa
Saka, aku sangat kesal pada orang tuaku. Mereka selalu saja bertengkar.
Saka
Memangnya kenapa kalau mereka bertengkar.
Saka
Kata ibuku, orang dewasa pasti bertengkar.
Saayasa
Tapi aku takut. Jika paman sebelah rumah akan memukul ayahku suatu hari nanti.
Saka
Kalau begitu suruh ayahmu berhenti bertengkar.
Saayasa
Tapi bagaimana caranya?
Saayasa
Kalau ibuku menyuruh ayahku untuk berhenti bertengkar, yang ada ayahku akan memukul ibuku.
Saka
Kalau begitu, aku berikan kamu obat untuk membuat ayahmu diam.
Saka mengeluarkan botol yang bergambar tengkorak tikua. Itu adalah racun tikus.
Saka
Masukkan ke dalam minuman kopi ayahmu di pagi hari. Setelah meminum kopinya, ayahmu akan jadi pendiam.
Saayasa sangat senang pada benda pemberian Saka. Ia pun mengisi gelas kopi ayahnya dengan racun itu.
Tanpa menyadari akibatnya.
Saay, mengingat perkataan Saka yang menyuruhnya untuk melakukan hal itu secara sembunyi-sembunyi.
Siang itu kompleks tempat Saka tinggal menjadi lebih riuh dari sebelumnya.
Di rumah Saay, berkumpul para tetangga. Ayane dan Ken juga hendak bergabung.
Ayane
Saka, tunggu di rumah. Jangan ke mana-mana!
Penyelidikan
Kondisi di rumah Saay tampak kacau. Polisi mendapati kalau orang tua Saay mengalami keracunan.
Tapi anehnya, di sana hanya ada sidik jari Saay dan dua sidik jari lagi di gelas para korban. Yang merupakan sidik jari para korban itu sendiri. Saay hanya menangis terisak dan membuat polisi kebingungan untuk mendapatkan informasi.
Kedua orang tua Saay pun akhirnya di makamkan. Saay dititipkan ke tempat yang aman.
Keesokan harinya, setelah Saay lebih tenang. Polisi pun mulai menanyainya.
Saayasa
Saka memberiku obat. Obat itu kutuang ke dalam gelas kopi ayah dan ke dalam teh manis ibu.
Saayasa
Setelah meminumnya mereka seperti zombi. Aku takut.
Polisi akhirnya mendatangi rumah Saka. Di sana Saka berkelit.
Saka
Aku tak memberinya, juga tidak menyuruhnya seperti itu.
Meski tak mengakuinya, polisi tak bisa percaya begitu saja. Dan kecurigaan sampailah pada kedua orang tua Saka.
Polisi menganggap kalau Saka diperalat oleh salah satu orang tuanya. Atau malah keduanya.
Dennis
Pak, anda jangan asal menuduh saya.
Ayane
Saya tidak menyuruh anak saya melakukan hal itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!