NovelToon NovelToon

Cinta Lama Belum Kelar

CLBK BAB 1_Kembali

...Sekuel Novel “Our Love Story”...

...SARAN SEBELUM LANJUT BACA LEBIH BAIK BACA TERLEBIH DAHULU CERITA AWALNYA SUPAYA LEBIH DAPAT FEEL NYA DAN MENGERTI JALAN CERITANYA, SERU KOK JADI GAK BAKALAN NYESEL BUAT BACANYA...

...KALAU ADA TYPO LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YA BIAR SEGERA AKU PERBAIKI 🙏🏻😁...

...JANGAN LUPA FAVORITKAN CERITA INI ❤️, PENILAIAN JUGA YA🌟, VOTE, LIKE, KOMEN DAN HADIAHNYA JUGA BOLEH 🙏🏻🙏🏻...

HAPPY READING🌼🌼🌼

🥕🥕🥕

Tak terasa 7 tahun sudah berlalu, Adira bekerja di sebuah kantor di daerah bandung.

Baru tiga tahun dia bekerja di sini, entah mengapa dia sangat senang berada di sini, mulai dari kuliah Adira berusaha untuk tetap fokus dengan kuliahnya hingga dia lulus tepat waktu dan langsung mendapatkan pekerjaan sebagai seorang karyawan di bagian pemasaran.

Jurusan di kuliah adalah manajemen sehingga mungkin tepat kali ya dia berada di bagian pemasaran.

Dia dengan Jihan juga terus berkomunikasi, bahkan tadi pagi sebelum berangkat dia sempat bertukar pesan singkat dengan Jihan.

Ngomong-ngomong soal Jihan, sekarang ini dia sedang berada di Singapura untuk bisnisnya, sesekali dia juga ke Indonesia namun jarang karena beberapa bulan ini bisnisnya sedang berkembang pesat, bisnisnya adalah desainer jadi dia sedang membuka banyak cabang di berbagai negara.

Untuk Angga sendiri sudah berada di Indonesia dan melanjutkan bisnis keluarganya, hubungan mereka berdua juga terlihat baik baik saja membuat Adira iri rasanya namun tetap bahagia dan mendoakan yang terbaik untuk mereka berdua.

"Adira, bentar lagi ada meeting kamu di suruh Bu nela yang presentasi." ucap Miska rekan kerja Adira.

"Iya mbak." jawab Adira.

Dia segera menyiapkan semua keperluan nya, ini adalah presentasi terakhir nya karena Adira sudah memutuskan untuk kembali ke ibu kota.

Dia rasa sudah saat nya dia kembali, tidak mungkin dia terus bersembunyi bukan, namun selama beberapa tahun ini Adira sama sekali sudah tidak memikirkan Marvel mungkin hanya sekelebat tapi tidak sesering awal mereka berpisah.

Adira juga berpikir bahwa Marvel pasti sudah memiliki pasangan sehingga tidak ada lagi rasa takut di hati Adira, bahkan Jihan yang sering berhubungan dengan nya tidak pernah sekalipun membahas soal Marvel sehingga Adira yakin bahwa dia sudah punya pacar atau bahkan sudah menikah.

"Adira, saya dengar mulai besok kamu sudah tidak bekerja lagi di sini dan bakalan di mutasi ke pusat ya?" tanya Bu nela setelah meeting selesai.

"Iya Bu." ucap Adira dengan sopan.

"Kenapa? Apakah ada masalah?" tanya Bu nela yang merasa berat hati jika harus di tinggalkan oleh karyawan yang berprestasi bahkan sangat cekatan seperti Adira.

"Saya harus kembali ke jakarta bu, saya rasa sudah cukup sama merantau nya." ucap Adira memberikan pengertian kepada bu nela.

"Ya sudah mau bagaimana kalau itu sudah keputusan kamu dir, saya harap kamu mendapatkan kebahagian kamu ya di sana dan jangan lupa sama kami semuanya di sini." ucap bu nela.

"Iya bu pasti, pasti saya gak akan lupain semuanya yang ada di sini. Dan pasti saya akan kangen sama kalian semuanya." ucap Adira.

Setelah bersedih sedih akhirnya jam pulang kantor pun tiba, semua karyawan melepas kepergian Adira yang mulai besok sudah tidak bekerja di sini.

Dia akan di pindah tugaskan oleh kantor ke kantor pusat yang berada di jakarta.

"Semoga lusa saat masuk kantor aku bisa langsung bisa beradaptasi dengan baik di sana." ucap Adira dengan penuh semangat.

Setelah sampai di kos an nya dia segera mengemasi beberapa barang yang harus dia bawa, kebetulan barangnya hanya sedikit sehingga tidak terlalu susah untuk Adira membawanya.

Dia berencana untuk menyewa kos-kosan yang tidak jauh dari kantor barunya agar dia tidak perlu membuang banyak uang dan waktu hanya untuk ke kantor baru nya, dan Adira akan mengambil barang-barang nya yang sempat dia titipkan di panti saat dia merantau ke Bandung dulu.

"Semoga besok di beri kelancaran amin," gumam Adira kemudian mulai terlelap dalam tidurnya.

Pagi harinya Adira sudah bangun dan sudah bersiap-siap untuk berangkat ke ibu kota, rencana nya dia akan menggunakan kereta api.

"Mbak Adira!" panggil Aminah yang bertugas untuk menjemput Adira.

"Aminah, mbak kangen banget." ucap Adira sambil memeluk Aminah setelah dia turun dari kereta.

"Aminah juga kangen banget sama mbak Dira." ucap Aminah.

Mereka saling berpelukan mesra membuat siapapun yang melihat akan tahu seberapa lama mereka tidak bertemu.

"Ayo kita ke panti mbak." ajak Aminah.

"Iya ayo."

Karena Adira belum menemukan kos kos an atau apartemen yang pas untuknya sehingga dia memutuskan untuk tinggal di panti saja terlebih dahulu, ibu delima yang di kabari pun senang bukan main kalau Adira mau menginap, bahkan beliau mengatakan bahwa Adira boleh tinggal lama di sana.

"Ibu." sapa Adira saat sampai di panti asuhan nya.

"Ya tuhan anak ibu akhirnya pulang," seru ibu delima memeluk erat tubuh Adira, gadis yang sudah lama tidak pernah beliau temui karena Adira sendiri juga tidak pernah pulang, dia hanya mentransfer uang saja untuk panti namun sosoknya tidak pernah berkunjung.

"Akhirnya kamu kembali juga ya nak," ucap ibu delima merasa senang sekali.

"Udah makan? Kamu makan aja ya dulu, habis itu bersih bersih baru istirahat. Ingat besok kamu udah mulai masuk kerja." ucap ibu delima seperti menasehati anak kandungnya saja.

"Iya bu, Adira ke kamar dulu ya." pamit Adira.

Sedangkan Aminah sekarang sedang kuliah di dekat-dekat sini, dia tinggal di asrama yang di sediakan oleh kampusnya, sehingga tidak mungkin Adira ikut menumpang di sana.

Pagi harinya, tubuh Adira sudah mulai enakan setelah kemarin perjalanan jauh dari landing ke Jakarta.

Mungkin beberapa orang mengatakan bandung jakarta mah deket, tapi bagi Adira yang jarang bepergian jauh itu mah sudah jauh ya. (Gak tau deket apa enggak soalnya author bukan dari daerah sana, anggap saja jauh ya readers.)

"Loh Adira udah mau berangkat?" tanya ibu delima setelah tadi sarapan bersama, Adira tadi membantu untuk sarapan para adik adik nya.

"Iya bu, ini udah telat. Dira pamit ya bu," ucap Adira kemudian meninggalkan panti menuju ke halte bus, sesuatu yang sangat Adira rindukan.

Dulu setiap sekolah pasti dia akan selalu naik bus, dan sekarang dia harus mengulang lagi naik bus.

'Semoga lancar Adira,' gumamnya dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

Dia tidak ingin tenggelam dalam kenangan masa lalu di ibu kota ini, dia yakin bahwa Marvel sekarang pasti sudah menemukan kebahagiaan nya dengan wanita pilihannya yang lebih baik dari dirinya.

.

.

Bersambung.....

KRITIK SARAN DI PERSILAHKAN ASAL DENGAN BAHASA DAN KATA-KATA YANG SOPAN KARENA AUTHOR JUGA MANUSIA PUNYA SALAH DAN KEKHILAFAN.

MASIH DALAM TAHAP BELAJAR JADI HARAP DI MAKLUMI YA READERS SEMUANYA.

...🌼🌼🌼...

...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...

...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...

...HADIAHNYA 🎁🌹☕...

CLBK BAB 2_Teman Baru

KALAU ADA TYPO KOMEN BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA

...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...

...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...

...HADIAHNYA 🎁🌹☕...

HAPPY READING 🌼🌼🌼

🥕🥕🥕

Pagi harinya Adira sudah siap untuk berangkat ke kantor, dia menuju ke halte bus untuk menunggu bus yang akan menjemputnya.

"Semoga semuanya berjalan dengan lancar." gumam Adira yang selalu dia ucapkan bahkan dari kemarin dia mengucapkan hal tersebut.

Sampai di depan gedung yang tinggi dan menjulang, Adira dibuat terkejut dengan nama perusahaan tersebut.

ALASKA GRUP

Nama yang sangat familiar bagi Adira, ya itu adalah nama belakang Marvel yaitu Marvel Putra angkasa.

"Ya tuhan, ini pasti cuma kebetulan aja sih." ucap Adira mengelak semua prasangka yang ada dalam dirinya.

Dia bekerja lama di cabang namun tidak terlalu tahu soal perusahaan pusat, nama belakang yang sangat mempunyai kenangan bagi Adira, namun dia berfikir bahwa itu hanyalah khayalan nya saja, dia juga sudah mulai lupa akan nama tersebut.

Kemudian dia pun menuju ke resepsionis untuk memberitahukan keberadaannya di sini.

"Permisi mbak," sapa Adira.

"Iya, ada yang bisa saya bantu mbak?" tanya resepsionis tersebut dengan sopan.

"Itu mbak, saya ingin bertemu dengan bu Dian." ucap Adira.

"apakah sebelumnya sudah membuat janji mbak?" tanya resepsionis tersebut karena bagaimana pun keamanan perusahaan dari keluar masuknya orang itu ada resepsionis.

"Sudah mbak."

"Kalau begitu sebentar ya mbak."

Setelah itu resepsionis pun memeriksa kebenaran tersebut, Adira tidak takut karena sebelumnya dia sudah kontekan dengan bu Dian selaku HRD di Alaska grup.

"Baik bu," ucap resepsionis tersebut dengan pelan dan Adira hanya mendengarkan nya saja.

"Mbak, ini kartu tap untuk masuknya, nanti mbak tinggal naik lift karyawan terus naik di lantai 15, di sana saat keluar mbak nya langsung bisa menemukan tulisan ruangan HRD karena ruangannya memang langsung bisa di lihat saat keluar lift." ucap resepsionis dengan sopan dan Adira pun merasa senang akan hal tersebut.

"Oh baik mbak, terima kasih dan mari." pamit Adira.

Kemudian dia pun menuju ke lift dan mengikuti arahan yang mbak resepsionis tadi sampaikan.

"Jangan gugup dir, jangan gugup." ucap Adira menguatkan dirinya sendiri.

Sampai di lantai lima belas, Adira langsung menuju ke ruangan HRD yang memang langsung berhadapan dengan lift, mungkin agar bisa memudahkan saja karena kan memang pasti akan banyak karyawan yang menuju ke ruangan HRD.

TOK TOK TOK

"Masuk." ucap suara dari dalam.

"Permisi bu, saya Adira karyawan mutasi dari perusahaan cabang bandung." ucap Adira memperkenalkan diri.

"Sudah datang toh, yuk sama ibu biar ibu kenalkan kamu dengan rekan kerja baru kamu." ucap ibu Dian kemudian membawa Adira ke ruangan pemasaran di mana di sana banyak sekali karyawan.

"Pak Willy," panggil bu Dian.

"Eh bu Dian, ada apa bu?"

"Ini karyawan yang aku bicarakan sama kamu kemarin, dia hari ini mulai kerja jadi tolong kamu bimbing ya." ucap bu Dian kepada pak Willy selaku manajer pemasaran.

"Baik bu, pasti akan saya bimbing." ucap pak Willy.

"Ya sudah kalau gitu saya mau balik, Adira kamu yang betah betah ya di sini, soalnya pekerjaan pasti akan lebih banyak dari pada di cabang kemarin." ucap ibu Dian memperingatkan Adira karena sudah banyak karyawan yang di mutasi ke pusat pasti meminta untuk kembali karena tekanan pekerjaan yang berbeda dari sebelumnya.

"Baik bu, terima kasih sebelumnya." ucap Adira, kemudian bu Dian pun pergi dari sana.

"Halo perkenalkan saya Willy manajer pemasaran di sini." ucap pak Willy memperkenalkan diri.

"Saya Adira pak," jawab Adira.

"Jangan panggil pak panggil Willy saja, saya tidak setua yang kamu bayangkan." ucap pak Willy dan Adira pun menganggukkan kepalanya karena memang dari tampang seperti nya pak Willy juga selisih beberapa tahun saja dengan.

"Tapi tidak sopan pak jika harus panggil nama saja." ucap Adira merasa tidak sopan jika harus memanggil atasannya dengan nama saja.

"Ya sudah terserah kamu saja, ayo saya antar ke meja kamu." ucap pak Willy dan di angguki oleh Adira.

Sampai di meja nya pak Willy pun menginterupsi kan kepada para anggotanya agar bisa fokus sejenak kepadanya.

"Perhatian." interupsi pak Willy membuat semua orang yang awalnya sibuk dengan pekerjaan nya melihat ke arah pak Willy dan Adira.

"Perhatian semuanya, perkenalkan ini Adira rekan baru kalian semuanya. Dia dari kantor cabang dan di mutasi ke sini, saya harap kalian semuanya bisa bekerja sama sebagai tim nanti nya." tegas pak Willy dan di angguki oleh semuanya.

"Adira itu meja kamu," ucap pak Willy memberitahukan di mana meja Adira.

Setelah itu mereka kembali ke mode serius bekerja, Adira pun mulai sibuk dan di berikan beberapa tugas, walau tidak terlalu banyak tapi dia senang karen banyak yang mengajarinya.

Meja dan semuanya sangat berbeda dengan perusahaan di cabang, jika di sini terlihat sangat mewah dan luas maka di cabang akan terlihat sempit dengan ruangan sekat untuk karyawan, dan juga suasana yang terlihat membosankan, sedangkan di sini Adira pasti akan sangat nyaman, apa lagi banyak makanan enak pasti nanti di cafetaria nya.

"halo perkenalkan aku Laras." ucap karyawan yang duduk di sebelah Adira.

"Halo aku Adira." balas Adira memperkenalkan diri.

Baru saja tiba rasanya Adira disambut dengan baik oleh karyawan karyawan di sini membuat Adira merasa senang sekali dan bisa memiliki teman teman baru di sini.

Jam makan siang pun tiba, Adira dan Laras menuju ke cafetaria yang memang berada di lantai bawah.

"Loh ini ada apa sih ras kok banyak banget orang?" tanya Adira yang menanyakan tentang banyaknya orang di lorong tempat dia berjalan.

"Oh ini mah mau daftar buat kerja di sini." ucap Laras sambil mereka terus saja berjalan.

Tak lama mereka sampai, Adira mengambil makan siang secukupnya saja yang memang tidak banyak, dia sudah sangat biasa dengan naik sedikit karena dulu saat kuliah Adira juga hanya makan sedikit saja sekaligus agar hemat eh ternyata sampai sekarang.

"Tapi kalau mau kerja kok baju nya kayak ketat banget, sama ya masa baju kurang bahan gitu di pakek." seru Adira sambil menyantap makan siang mereka.

"Mereka mah ngincer posisi sekertaris dir." ucap Laras.

"Sekertaris? Emangnya gak ada yang nempatin?" tanya Adira karena memang dia belum tahu seluk beluk perusahaan.

"Belum, biasanya tuh ada dua sekertaris sama satu asisten, asistennya kan namanya pak Iqbal terus sekertaris 1 nya bu Mega tapi bu mega sedang cuti melahirkan, lah satu nya lagi nih kosong." jelas Laras.

"Kok bisa kosong?" tanya Adira penasaran.

"Karena banyak banget pegawai yang memanfaatkan presdir, masa ya pernah waktu itu presdir sedang berada di ruangannya eh malah di goda ngelus paha nya, ya presdir marah hingga dia pecat seketika tuh sekertaris. Makanya itu seleksi jadi sekertaris sekarang ketat banget." tutur Laras dan di angguki oleh adira.

Tak lama mereka sudah selesai menyantap makanannya, setelah itu kembali ke meja masing masing karena waktu istirahat sudah selesai.

Adira senang karena dia sudah mendapatkan teman baru di sini, semoga kedepannya nanti dia betah dan tidak pindah-pindah pekerjaan.

.

.

Bersambung.....

CLBK BAB 3_Dipanggil HRD

KALAU ADA TYPO KOMEN BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA

...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...

...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...

...HADIAHNYA 🎁🌹☕...

HAPPY READING 🌼🌼🌼

🥕🥕🥕

Jam pulang kantor pun tiba, Adira sedang berada di sekitaran kantor untuk mencari kos atau apartemen yang cocok untuk dirinya, namun dia tidak menemukannya.

semuanya mahal-mahal dan Adira tidak bisa untuk membayar apartemen dan kos yang cukup mahal tersebut, terpaksa dia harus menginap lagi di panti asuhan.

"Baru pulang nak?" sapa ibu delima melihat Adira baru saja pulang.

"Iya bu, bu maaf ya Adira masih numpang di sini soalnya Adira tadi cari tapi mahal-mahal banget, besok bakalan Adira cari lagi." ucap Adira bagaimana pun dia merasa tidak enak.

"Kamu mah jangan sungkan-sungkan sama ibu," ucap ibu delima sama sekali tidak keberatan menampung Adira di panti apa lagi Adira sudah sangat banyak berjasa dengan panti asuhan.

Kemudian Adira pun kembali ke kamarnya, dia ingin cepat beristirahat karena dia sudah sangat capek, padahal ini adalah hari pertama nya kerja.

"Besok aja lah aku cari yang agak jauhan aja dari kantor, yang sekiranya murah biar gak ngerepotin ibu terus." ucap Adira bergumam dengan diri nya sendiri.

.

Pagi harinya Adira sudah siap dengan pakaian kantornya, dia harus segera berangkat agar tidak ketinggalan bis, bisa gawat jika dia ketinggalan karena dia adalah karyawan baru jadi dia harus terlihat rapi dan disiplin, walau karyawan baru Adira dari dulu emang sangat disiplin jika soal pekerjaan.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh Adira pun sampai di kantornya, dia terburu-buru karena memang jam sudah akan masuk.

"Adira!" panggil seseorang membuat Adira menghentikan langkahnya dan berbalik arah.

"Laras, kamu juga baru dateng?" tanya Adira dan di angguki oleh Laras.

"Iya, tadi di jalan tuh macet banget gak sih." seru gadis itu.

"Iya, ya udah yuk masuk keburu telat." ucap Adira.

Mereka berdua pun langsung menuju ke ruangannya dan melakukan absen pagi yang biasa di lakukan oleh orang orang kantor.

Tanpa Adira tahu ada sosok yang tanpa sengaja melihat keberadaan nya di sana tadi.

"Iqbal siapa wanita itu?" tanya pria itu siapa lagi kalau bukan Marvel.

Dengan wajah yang tampan dan juga dengan perawakan tinggi, putih dan gagah berani membuat siapapun terpesona, namun karena fisiknya ini banyak wanita yang mendambakan dirinya hingga berfantasi liar akan tubuhnya membuat Marvel merasa jengah juga karena wanita wanita murahan itu.

Niat hati ingin pergi ke kantor lebih awal karena sang mama terus menanyakan soal pernikahan membuat Marvel jengah juga, tapi malah yang dia lihat adalah seorang wanita yang pernah mengisi hatinya di masa remaja nya dulu.

"Maaf pak yang mana ya?" tanya Iqbal karena dia tidak terlalu paham dengan apa yang di ucapkan oleh bos nya itu.

"Wanita yang berbaju coklat yang sedang berjalan menuju ke lobi utama." ucap Marvel membuat Iqbal pun ikut melihat ke arah tujuan bos nya.

"Oh itu adalah pegawai baru di divisi pemasaran pak." jawab Iqbal dengan sopan.

Setelah itu Marvel hanya diam, dari keterdiaman nya kali ini ada tanda tanya yang sangat besar, bagaimana bisa Adira berada di sini dan bekerja di perusahaan?

Setelah di rasa Adira sudah di tidak terlihat baru kah Marvel turun dari mobilnya dan menuju ke ruangannya.

"Selamat pagi pak." sapa para karyawan, apa lagi karyawan wanita yang terlihat sangat centil menarik perhatian dari Marvel namun sayang tidak digubris sama sekali.

Sampai di ruangannya segera Marvel menyuruh Iqbal untuk masuk ke dalam karena ada yang harus dia bicarakan serius dengan asistennya itu.

"Iqbal ikut saya masuk." ucap Marvel.

Tak lama Iqbal pun masuk dan langsung bertanya karena biasanya yang memberitahukan Sola jadwal adalah Mega sekertaris tapi Iqbal baru ingat bahwa wanita tersebut sedang cuti dan baru masuk dua minggu lagi.

"Maaf pak saya belum memeriksa untuk jadwal hari ini, saya akan segera memeriksanya." ucap Iqbal dengan rada takut jika nanti bos nya itu marah kepadanya.

"Oh enggak itu gampang, saya cuma mau kamu bawakan biodata pegawai baru di perusahaan ini secara detail." ucap Marvel membuat Iqbal mengerenyitkan dahinya, apa maksudnya karena setahunya bos nya itu tidak terlalu mementingkan soal karyawan karyawan karena beliau sangat tahu bagaimana kinerja tim HRD.

"Buruan kok malah bengong." bentak Marvel karena melihat asistennya itu diam saja.

"I.... Iya pak akan segera saya berikan." ucap Iqbal segera keluar dari ruangan mengerikan tersebut.

Sedangkan Marvel entah apa yang sedang dia pikir, tapi bohong jika Marvel sudah bisa merelakan perempuan yang pernah dia cintai itu, perempuan yang merubah kehidupannya mulai dari bahagia menjadi terpuruk sedalam dalam nya.

Ingin menyapa dan bertanya bagaimana kabarnya namun tidak ada keberanian dari Marvel, dia terlalu pengecut untuk memulai karena dia takut rasa yang berusaha dia hilangkan akan kembali dan tumbuh.

Tak lama Iqbal datang dengan map di tangannya, dia sudah meminta kepada bu Dian selaku manajer HRD nya langsung.

"Pak ini berkas yang anda butuhkan." ucap Iqbal memberikan map tersebut.

"Terima kasih, kamu boleh keluar dan ya Iqbal tolong kamu kosongkan jadwal saya hari ini." ucap Marvel.

"Baik tuan."

Setelah dirasa Iqbal sudah pergi baru lah Marvel membuka map tersebut, menampakkan biodata wanita yang sangat dia hafal sekali.

"Ternyata selama tujuh tahun tak bertemu seperti nya rasa ini tetap ada dir, bagaimana aku harus menghilangkannya?" gumamnya pelan sambil melihat foto yang terpampang di biodata tersebut.

Hari ini berjalan dengan baik, namun Adira sama sekali belum tahu kalau Marvel lah yang menjadi atasannya selama bekerja dua hari di kota ini.

Awalnya Adira akan mencari kos-kosan saat dia pulang namun karena hujan deras akhirnya Adira memutuskan untuk berteduh saja di halte dan menunggu bis datang.

.

Pagi harinya seperti biasa Adira bekerja dengan giat karena dia ingin mendapatkan uang lebih untuk membiayai panti asuhan yang kurang beberapa minggu lagi adalah jatuh tempo untuk pembayaran bangunan yang memang di sewa oleh bu delima.

Adira sekarang sudah berada di meja kerjanya, dia sangat senang karena rekan kerjanya semuanya sangat baik namun ya pasti ada lah ya satu dua orang yang resek minta ampun, namun bagi Adira ada yang mau berteman dengannya ada sudah bersyukur dia.

"Adira kamu tadi di panggil sama bu Dian." ucap Willy menyampaikan pesannya dari bu Dian kepada rekan tim nya.

"Saya pak! Ada apa ya?" tanya Adira merasa dia tidak membuat kesalahan sama sekali.

"Saya gak tahu, lebih baik kamu segera ke San aja." ucap pak Willy.

Akhirnya Adira pun menuju ke ruangan HRD di mana bu Dian sudah menunggunya.

"Permisi bu, apa ibu panggil saya?" tanya Adira saat sudah sampai di ruangan HRD.

"Oh iya Adira, duduk dulu." ucap bu Dian membuat Adira ketar-ketir takut jika dia di salahkan atas apa yang Adira tidak tahu apa kesalahan nya.

.

.

Bersambung.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!