"Aah! Lebih keras lagi, aku mau!"pekik wanita yang berada seorang pria. Peluh keringat membasahi kedua pelipis mereka dan sesekali bulir bening itu menetes dan mengenai wajah sang wanita.
Brak!
Wanita lain yang baru saja datang menendang kuat pintu kamar yang tak dikunci dari dalam. Wanita itu adalah istri dari pria yang sedang bercumbu dengan wanita lain.
"Sedang apa kau di situ?! Enyahlah! Kau mengganggu kami saja!"hardik pria itu. Bukannya pergi justru wanita yang berstatus istri dari pria yang sedang berselingkuh itu melangkah masuk ke dalam kamar.
"Hardian! Mona. Hem ... kalian berdua cukup berani melakukan ini semua kepadaku. Apa kalian berdua tak takut jika aku akan memberitahu papa?"wanita yang berstatus istri sah berbicara dengan tenang. Meskipun saat ini ingin sekali membakar hidup-hidup dua manusia yang tak tahu malu itu.
Gelak tawa memenuhi ruangan kamar tersebut. Hardian tertawa lebar dan turun dari tubuh Mona sesegera mungkin. Tak menutupi tubuhnya yang polos. Hardian sengaja ingin memamerkannya pada sang istri.
Hardian menatap jijik ke arah sang istri yang berdiri dengan tubuh yang lelah. Baru kembali dari acara pernikahan saudara. Meskipun berasal dari keluarga kaya wanita ini tak pernah memamerkan apapun barang mewah ataupun gaun mewah miliknya. Penampilannya yang sederhana dan wajahnya yang kusam sering kali dapat hinaan dari sang suami.
Namun, berbanding terbalik dengan Mona sang saudara tiri yang kerap kali berpenampilan glamor dan mewah. Sering kali memikat mata lelaki manapun dan termasuk suami dari adik tirinya itu.
Mona turun dari ranjang dengan memakai bajunya kembali. Hardian menatap ke arah sang istri dengan penuh arti.
"Angel Aurora Shapire, mulai hari ini kita sudah resmi bukan suami istri lagi, kau tak perlu menyesali dapat melihat ini untuk terakhir kali. Aku juga sudah mengurus surat cerai. Anggap saja ini hadiah perpisahan kita,"ucap Hardian dengan bangga. Sembari mengulurkan tangan memberikan surat ceria yang dia simpan di atas nakas.
Plak!
"Angel!"pekik Mona yang melihat hal itu.
"Berani sekali kau!"
Langsung saja satu tamparan melayang ke pipi Hardian.
"Aku Angel. Wanita yang paling menyesal di dunia ini yang mau menikah dengan pria ular seperti kamu. Dan kamu Mona! Kamu jangan senang dulu. Laki-laki seperti ini tak akan lama pasti akan punah!"Angel berkata dengan lantang.
"Kau berdoa aku cepat mati?!"geram Hardian mencengkram kuat dagu Angel. Wanita ini memberontak untuk melepaskan diri.
Dugh!
"Aah!"pekik Hardian saat juniornya berhasil ditendang oleh Angel.
"Berani sekali kau!"Mona melangkah untuk membalas perbuatan Angel. Mona langsung menjambak Angel dan menyeret wanita itu keluar dari kamar tersebut. Angel dan Mona lebih tinggi dan besar Mona. Tubuh Angel mungil dan ramping dengan tinggi 155 dan berat badan 55. Sedangkan, Mona tinggi 170 dan berat badan 65.
Mona melemparkan tubuh Angel tepat di depan teras rumah. Tak lama muncul Hardian dan juga ibu tiri Angel.
"Akhirnya, kita punya kesempatan di hari ini untuk mengusir anak sialan itu!"ucap Donita lantang ibu dari Mona.
"Kalian semua memang tak punya perasaan. Aku yakin, Ayah juga dijebak oleh kalian semalam. Aku menyesal telah mempercayai kalian semua selama ini!"Angel berdiri dengan rambut yang berantakan.
Mona dan Donita tertawa lebar. Begitu juga dengan Hardian yang merangkul pundak Mona juga ikut tertawa.
"Pengawal!"pekik Mona. Dua orang Pengawal muncul di hadapan mereka. Dan Mona menyuruhnya untuk menyeret Angel dari hadapan mereka.
"Tidak! Lepas!"pekik Angel. Tetapi, tetap saja mereka menyeret Angel hingga ke depan pagar. Dua pengawal tersebut menutup kembali pagar rumah dua lantai itu.
"Apa yang terjadi? Aku harus menemui papa,"gumam Angel dengan langkah yang tergesa-gesa setelah membenarkan rambutnya kembali.
Angel mengentikan sebuah taxi yang sedang melintas di depan rumah besarnya. Kini rumah itu bukan lagi tempat dia berpulang.
Angel berhenti tepat di depan gedung New Scotland Yard. Setelah membayar taxi itu. Angel melihat tak ada uang cas yang tersisa banyak. Padahal, sebelum tiba itu Angel lebih dulu ingin berhenti di sebuah mesin ATM.
Tiba di dalam sebuah ruangan yang ada di gedung tersebut. Angel disuruh menunggu oleh petugas beberapa menit sebelum orang tuanya itu.
Ruangan yang dibatasi dengan dinding tembok yang kedap suara. Lalu, ada dinding kaca di atas meja tersebut untuk membatasi pengunjung dan tahanan. Hanya meninggalkan celah kecil di bawahnya.
"Papa!"Angel bangkit dari tempat duduk melihat papanya yang dibawa oleh petugas dengan tangan di borgol.
"Angel!"Tuan Steward Shapire. Tak kuasa menahan air mata ketika melihat putri kecilnya itu menangis di balik dinding kaca tersebut. Kedua tangan Tuan Steward terangkat ke atas begitu juga Angel sehingga kedua tangan itu menyatu.
Angel duduk begitu juga dengan Tuan Steward. Angel mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Tuan Steward.
"Pa, bagaikan kabarmu? Apa mereka memperlakukan papa dengan buruk?"Angel bertanya dengan suara yang serak.
"Tidak. Lalu, bagaimana kabar mu? Apa ibu dan saudara tiri mu memperlakukan mu dengan baik?"mendengar pertanyaan itu Angel diam tak bergeming.
"Angel, maafkan papa. Papa ngaku salah,"ucap Tuan Steward pelan.
"Angel percaya papa tak salah. Angel janji akan mengeluarkan papa dari sini. Angel akan mencari pengacara yang baru untuk papa kalau pengacara keluarga Shapire tak bisa menolong kita lagi," tekad Angel susah bulat dia ingin mengeluarkan papanya dari penjara. Tetapi, tentu saja Angel harus mencari seorang pengacara yang siap memberi jaminan untuk kebebasan papanya.
"Angel, papa sudah tua. Kamu baik-baiklah hidup. Tak perlu memikirkan papa, setidaknya papa senang bisa bertemu denganmu,"
"Pa, katakan sesuatu? Apa mereka memaksa papa untuk me...."
"Jam besuk habis,"seorang petugas masuk ke ruangan itu. Yang membuat pertemuan itu berakhir. Angel tak ingin melepaskan tangan papanya. Ketika petugas itu akan memaksa tangan tersebut dipaksa untuk terlepas.
"Papa!"pekik Angel dengan berdiri dan menatap Tuan Steward dari dinding kaca. Kedua tangan Angel ikut menempel dan terus berteriak.
"Diam! Kau mengganggu ketenangan kami! Silakan tinggalkan ruangan ini!"Seorang petugas datang untuk mengusir Angel dari ruangan tersebut. Angel yang saat ini tak memiliki kekuasaan apapun terpaksa menurut. Tetapi, di dalam hatinya menyimpan banyak dendam terutama kepada keluarganya ibu dan saudara tiri satu lagi mantan suami.
Sementara itu, Angel yang baru saja mengalami hal terberat dalam hidupnya memilih untuk pergi ke sebuah bar langganannya. Angel sudah berusaha menghubungi semua saudaranya. Tetapi, semua mematikan panggilan dari Angel setelah tahu Tuan Steward masuk ke dalam penjara.
"Sial!"pekik Angel. Semua mata kini menatap jijik ke arah Angel yang sejak dari tadi mengoceh seorang diri. Penampilan yang berantakan membuat semua orang tak ingin mendekati wanita itu.
____________
Hallo, guys. Yang Suka genre mafia dan wanita kuat, wajib subscribe novel ini ❤️❤️❤️
Angel telah menghabiskan beberapa gelas wine lalu wanita itu beranjak pergi setelah meletakan beberapa lembar uang di atas meja bartender. Dengan langkah yang terhuyung-huyung Angel pergi meninggalkan tempat itu.
"Selamat malam, Tuan. Anda datang?"seseorang menyapa pria berjas hitam dengan penampilan yang rapi. Pria itu hanya mengedipkan matanya saja tak mengeluarkan suara apapun. Beberapa Pengawal berdiri di belakang pria berjas hitam tersebut.
"Tuan Lucifer, mari saya antar Anda ke ruangan,"seseorang mengulurkan tangan ke depan untuk memberikan jalan kepada pria tersebut.
Lucifer adalah seorang mafia yang dikenal kejam di dunia kriminal. Wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang kekar membuatnya memiliki pesona yang menarik banyak perhatian, terutama dari para wanita.
Namun, di balik wajah tampannya itu, tersimpan sisi gelap yang membuat orang enggan mendekatinya. Lucifer memiliki kekuasaan yang luas di dunia kriminal, mengendalikan bisnis gelap seperti penyelundupan, perjudian, dan perdagangan senjata. Tetapi, sebagian wanita rela naik ke atas ranjang Lucifer demi mendapat pengakuan dari pria itu. Seluruh kekuasaan ada di tangannya.
Bugh!
"Tuan!"pekik semua orang yang berdiri di belakang Lucifer saat melihat seorang wanita telah menabraknya.
"Kau?! Berani sekali kau muncul di sini! Apa kau datang untuk menawarkan diri?"tanya Angel dengan suara tinggi dan pelan beriringan dengan tubuhnya yang terhuyung ke kiri dan kanan. Angel memegang sisi jas Lucifer.
"Tuan, saya ak...."ucapan pria itu terpotong saat Lucifer menatapnya tanpa mengatakan apapun. Tatapan Lucifer adalah tindakan sehingga semua orang hanya bisa menunduk.
"Owh, aku tahu. Kamu gigolo di tempat ini! Bagaimana kalau kamu ikut aku?"lanjut Angel. Lucifer mengerutkan keningnya menatap Angel dengan seringai tipis. Tubuh mungil Angel dan tangan kecilnya tak lepas dari pandangan Lucifer.
"Soal bayaran. Iya bayaran! Hampir saja aku lupa. Dua juta semalam bagaimana?"tawar Angel tanpa rasa malu. Beberapa pengawal yang berdiri di samping dan di belakang Lucifer sudah gemetar dengan tubuh panas dingin. Mereka semua tahu saat ini sedang berada dalam masalah.
"Menarik!"Lucifer Nicholas Wilson menyeringai dan kemudian mengangkat tubuh Angel bak karung beras.
"Hei, kamu kenapa mengangkat tubuhku?! Aku ingin turun dan jalan sendiri!"pekik Angel. Tetapi, Lucifer serasa tuli dan tak peduli.
"Aku ingin kamar pribadiku,"ucap Lucifer seorang pelayan mengangguk. Baru kali ini Lucifer membawa seorang wanita ke kamar pribadinya. Bar itu adalah salah satu bar milik Lucifer di kota itu.
Kaki jenjang Lucifer mampu melangkah dan menginjak satu persatu anak tangga dengan posisi Angel masih di atas bahu pria itu. Seluruh pengawal hanya bisa berdiri dan menatap ke dua orang itu dari bawah.
Brak!
Lucifer menendang pintu kamar setelah memutarkan kunci kamar.
Kamar pribadi milik Lucifer, seorang mafia yang terkenal kejam dan ditakuti di dunia hitam, mencerminkan sisi gelap dan misterius dari pribadinya. Dinding kamarnya yang diberi cat hitam pekat menunjukkan sisi kejam dan tak kenal ampun yang dimilikinya. Di salah satu sudut kamar, terdapat sebuah meja yang dipenuhi dengan berbagai macam senjata, mulai dari pisau, senapan hingga pistol, yang menunjukkan betapa dia menguasai berbagai teknik pembunuhan.
Kamar ini juga dilengkapi dengan sistem pengamanan yang canggih, membuatnya menjadi benteng yang aman bagi Lucifer. Jendela-jendela di kamarnya selalu ditutup rapat dengan tirai tebal, sehingga cahaya matahari pun tak bisa menembus masuk ke dalam. Tak ada hiasan atau foto di dinding, membuat kamar ini terasa lebih dingin dan sunyi. Di tengah-tengah kamar, terdapat sebuah tempat tidur besar berwarna hitam yang dilengkapi dengan sprei sutra dan bantal-bantal empuk.
Namun, tempat tidur ini jarang digunakan oleh Lucifer, karena dia lebih sering menghabiskan waktu untuk merencanakan dan mengawasi operasi-operasi kriminal yang dilakukannya. Meskipun kamar ini merupakan tempat pribadi Lucifer, tak banyak orang yang pernah melihat atau mengetahui apa yang terjadi di dalamnya. Bagi mereka yang pernah melihat kamar ini, suasana yang mencekam dan misterius ini menjadi pengingat akan kebrutalan dan kekuasaan yang dimiliki oleh mafia ini.
Lucifer menjaga kerahasiaan dan keamanan kamar ini dengan sangat ketat, sehingga tak seorang pun berani melanggar aturan yang telah ia tetapkan. Kamar pribadi milik mafia ini menjadi simbol kekuatan dan kekejaman yang dimiliki oleh Lucifer, serta menjadi tempat yang aman bagi dirinya untuk merenung dan mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang datang dari dunia hitam yang ia jalani.
Namun, siapa sangka malam ini Lucifer telah membawa seorang wanita yang dia temui di lantai bawah bar ke kamar ini. Justru hal yang dilakukan Lucifer telah membuat membuat beberapa pengawal waspada. Sewaktu-waktu jika Lucifer meminta mereka untuk membuang jasad wanita itu.
Bugh!
"Awh!"rintih Angel dengab punggung yang menyentuh kasur empuk dengan selimut sutra itu. Lucifer langsung menindih tubuh wanita itu dan menatapnya dengan sangar yang membuat Angel menelan ludah ketika wajah tampan Lucifer kini berada tepat di depan kedua matanya.
"Bos, tenang dulu. Aku suka pria yang bersih dan wangi. Tidak bisakah Anda mandi dulu?"tanya Angel dengan gagap. Angel masih berpikir jika pria yang membawanya ke kamar adalah seorang gigolo.
"Ini pertama kali bagiku menyewa gigolo. Kamu sangat beruntung malam ini bisa mendapatkan aku. Jadi, lakukan dengan lembut, oke."Angel berkata sembari mengalungkan kedua tangannya di leher Lucifer. Wangi mint dari napas pria itu mampu menghipnotis setiap pandangan Angel.
Pandangan Angel sayup-sayup melihat ke arah Lucifer. Wanita ini masih di bawah pengaruh minum berakohol sehingga membuatnya tak sadar dengan apa yang telah dia lakukan.
"Kamu payah!"geram Angel, saat Angel akan mencium bibir Lucifer. Tetapi, pria itu malah menghindar. Lucifer ingin melepaskan tangan Angel dari lehernya. Tetapi, itu tak bisa justru keduanya terjatuh diatas kasur dan bibir mereka menempel. Angel mengedipkan kedua matanya melihat kedua netra Lucifer yang membulat begitu sempurna.
Lucifer tercengang saat indra penciumannya dapat menangkap sebuah aroma khas dari tubuh wanita itu yang kini membuat gairahnya meningkat. Lucifer tak dapat mengelak lagi.
"Kau yang memintanya,"ucap Lucifer dengan suara baritonnya. Sebelum bibir Lucifer tenggelam diantar kedua bibir Angel yang merah ranum itu. Lucifer menciumnya dengan brutal dan penuh nafsu sehingga Angel sulit mengimbangi setiap gerakan bibir dan lidah pria itu yang membuatnya kehabisan napas.
Dengan gerakan cepat Lucifer sudah membalikkan tubuh Angel hingga kini posisinya Lucifer berada di belakang Angel.
"Ah!"Angel mendesah kala tangan Lucifer mengangkat dress bawah yang dikenakan Angel dan sedikit menyentuh kulit paha yang putih mulus milik Angel. Suara sexy Angel telah membangunkan singa yang tertidur di balik celana formal pria berjas hitam itu.
"Jangan...."lirih Angel kemudian. Entah kenapa dia sadar jika apa yang dia lakukan mungkin saat ini adalah sebuah kesalahan. Angel memegang tangan Lucifer dan mencoba menghentikan tangan pria itu yang sedang ingin menyibak dress Angel hingga ke atas.
Mendengar ucapan Angel, Lucifer mengerutkan keningnya.
"Terlambat,"ucap pria itu pelan tepat di daun telinganya dan kini sudah merobek paksa dress yang dikenakan Angel pada malam itu.
_____
Tinggalkan like dan koment untuk dukung author ya ❤️❤️
"Please! Berhenti!"pekik Angel. Lucifer mengabaikannya dia terus mengecup punggung putih mulus milik Angel dengan secara perlahan. Sentuhan yang awalnya kasar kini kian berubah menjadi lembut yang membuat Angel semakin lama semakin terlena dan terbuai oleh sentuhan tangan kekar milik pria asing yang baru dia temui.
Semenjak menikah dengan Hardian. Pria itu tak pernah menyentuh Angel dengan alasan sibuk. Padahal, pria itu tak tertarik dengan Angel yang berpenampilan tak menarik menurut Hardian selama itulah Hardian dan Mona menjalin hubungan terlarang di belakang Angel.
"Aagrh!"
Angel memekik kesakitan saat Lucifer menggigit bahunya sehingga teriakan Angel mampu membangkit libido Lucifer yang semakin memanas. Tangan Lucifer menekan satu bahu Angel. Tangan lain menarik paksa dasi yang dia kenakan serta melempar jas mahal itu ke lantai.
Dua kancing kemeja telah terbuka hingga bulu tipis terlihat mengintip di balik kemeja putih itu. Lucifer kembali membalikkan tubuh Angel. Wanita itu berusaha untuk melihat dengan jelas siapa pria yang kasar yang berada di atas tubuhnya. Hanya saja, dua mata Angel menatap sayu-sayu membangkitkan gairah Lucifer lebih tajam lagi.
Lucifer mencumbu bibir dan wajah Angel tanpa ampun meskipun wanita itu sulit mengimbangi permainan lidah Lucifer. Ciumannya kini turun ke leher yang membuat wanita itu sulit mengatur posisi tubuhnya yang saat ini sudah memanas efek minuman alkohol yang dikonsumsi olehnya.
Sinar rembulan yang lembut menyinari ruangan itu, menciptakan suasana yang romantis dan hangat. Angin malam sepoi-sepoi berhembus masuk hanya sampai di balkon kamar saja menambah kesejukan di tengah gairah yang membara. Dalam pelukan mesra, Lucifer dan Angel saling menatap dengan penuh hasrat. Mata mereka terkunci, tak ingin melepaskan pandangan satu sama lain.
Lucifer perlahan-lahan mengecup kembali bibir Angel, merasakan kelembutan dan kehangatan yang begitu memikat. Angel membalas ciuman itu dengan penuh gairah, tangannya melingkar erat di leher Lucifer.
Keduanya terbenam dalam cumbuan yang semakin dalam, menyelam ke dalam lautan asmara yang tak berujung. Lucifer meraba punggung Angel dengan lembut, mencari resapan ke tubuh wanita yang begitu menggoda di hadapannya. Angel merasa bergelora, tak bisa menahan rasa yang kian menyeruak dalam dadanya. Di tengah cumbuan yang semakin panas, tangan Lucifer mulai merambah ke bagian tubuh Angel yang lain, merasakan lekukan-lekukan indah yang tersimpan di dress tipis yang dikenakannya.
Angel menggeliat, merasakan sentuhan hangat Lucifer yang semakin menggairahkan. Tak hanya berhenti di situ saja. Lucifer sudah berhasil menangkal dress yang dikenakan oleh Angel hingga wanita itu kini polos tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Lucifer menelan saliva sungguh indah dan bergairah pemandangan di bawah sana.
"Kau lihat apa?! Mau lanjut atau udahan?!"bentak Angel. Angel sudah menahan itu sejak lama. Kesibukan Hardian menjadi kan alasan untuk pria itu selalu menolak untuk menyentuh Angel.
"Gigolo. Aku membayarmu, kau harus melakukan itu dengan lembut!"perintah Angel. Lucifer menyeringai menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya yang kini sudah polos.
"Agrh! Tidak!"pekik Angel yang kemudian merasakan benda tumpul yang masuk dalam dirinya dan itu terasa sakit.
"Apa ini pertama kali bagimu?"bisik Lucifer. Angel membuka mata menahan perih dan mengangguk pelan.
"Heh! Menarik sekali,"ucap Lucifer pelan yang kembali mencoba menghujamkan miliknya ke dalam Angel. Tetapi, sesaat kemudian Lucifer teringat akan sesuatu. Dia ingin mencari pengaman tetapi itu terlambat benda itu tak ditemuinya. Karena, selama ini Lucifer tak pernah membawa wanita manapun ke kamarnya.
Kedua tangan Angel mencengkram kuat punggung Lucifer sehingga beberapa goresan terlukis nyata di sana. Lucifer merasakan perih dan nikmat dalam waktu yang bersamaan. Angel menutup mata serta menggigit bibir bawahnya. Melihat hal itu Lucifer langsung mencium kembali bibir Angel dengab lembut untuk mengimbangi rasa sakit yang Angel rasakan.
"Ingat mulai hari ini Kau adalah wanitaku! Jangan biarkan siapapun dapat menyentuh dan memiliki mu selain aku!"ucap Lucifer dengan tegas disela-sela ciuman keduanya.
Angel meremas kuat sprei yang berada di bawah tubuh polosnya. Hingga sesekali tubuhnya menggeliat saat merasakan hentakkan demi hentakkan yang Lucifer berikan padanya. Lucifer dan Angel merasakan kehangatan di bawah sana saat keduanya mencapai klimaks dalam waktu yang lama.
Di luar kamar. Lebih dari tiga pengawal menjaga kamar itu. Tak ada satu orang pun boleh mengganggu dan mendekat. Tanpa ada perintah dari Lucifer sang Bos Mafia.
Namun, saat ini di dalam kamar lebih tepatnya di atas ranjang king size itu. Dua manusia yang sedang penuh dengan hasrat gelora yang tak berujung. Lucifer terus menghujam dan sekali-kali menghentakkannya yang membuat Angel meringis dan mendesah dalam waktu yang bersamaan.
Lucifer benar-benar memberikan kehangatan dan kenikmatan yang tak pernah Angel dapatkan selama ini. Tidak di sangka penampilan sederhana Angel mampu membangkit gairah Lucifer yang sudah terkubur sejak lama. Lucifer tak pernah tertarik dengan wanita malam manapun. Tetapi, begitu melihat Angel. Lucifer langsung yakin jika Angel adalah wanita yang masih murni. Tatapan liar dan penuh napsu tak pernah lekang dari kedua mata Lucifer yang saat ini memandang ganas dan penuh gairah menatap tubuh polos yang berada di bawah nya.
"Aah!"Lucifer tergeletak di samping tubuh Angel dengan napas yang masih tersengal-sengal seperti orang habis lari maraton. Tiga jam bukan waktu yang singkat. Bahkan, jika dilanjut lagi bisa di pastikan besok Angel hanya akan tinggal nama. Ini saja wanita itu benar-benar menyerah dan tertidur di samping Lucifer dalam keadaan polos tanpa mengenakan apapun selesai keduanya bercinta.
Lucifer meraih ponsel yang dia letakkan di atas nakas lalu menghubungi seseorang.
"Cari latar belakang seorang wanita untukku! Aku akan mengirim fotonya wajah untuk mu. Aku butuh segera!"Lucifer berkata dengan tegas. Orang di seberang sana sudah tahu jika Lucifer akan memaksanya segera menemukan orang itu.
[Baik, kirim ke alamat email ku foto wanita itu!]
Lucifer memutuskan panggilan sepihak setelah mengatakan apa keinginannya kepada orang suruhannya. Lucifer lalu mengambil potret wajah Angel dari dekat. Dia sengaja memotret dari leher ke atas karena saat ini Angel tak mengenakan kain untuk menutup tubuhnya yang polos.
Ting!
Dark Marco adalah bawahan sekaligus orang terpercaya Lucifer. Pria ini yang banyak menyimpan rahasia klan mafia Lucifer.
"Ini?"Dark Marco mengerutkan keningnya melihat foto seorang wanita yang tertidur di atas ranjang Lucifer. Dark Marco hafal betul dengan corak kamar tersebut dia tak mungkin.
"Woi, Bos! Akhirnya kau normal juga!"Pekik Dark Marco yang saat ini masih dalam ruangan rapat markas. Hingga beberapa bawahan menatap heran ke arah Dark Marco ketika pria itu berteriak dengan riang.
"Ehem! Rapat di lanjut!"Tegas Dark Marco yang kembali duduk dan menyelamatkan wibawanya segera.
Di sisi lain. Lucifer memandang lekat ke arah tubuh yang kini berada di atas ranjangnya dan tidur berdampingan dengannya.
"Esen, urus akta nikah aku dengan seseorang. Kau perlu meminta Dark Marco untuk mengirim data wanita itu padamu!"ucap Lucifer kepada seseorang.
[Hey, Bos! Apa yang kau maksud?! Akta nikah siapa yang harus ku urus?!"]Panik dan terkejut Esen bawahan Lucifer lainnya yang berada di markas serigala.
"Akta nikah bapak mu!"jawab Lucifer dengan suara bariton.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!