Di sebuah Dunia yang dimana Dunia itu dipenuhi dengan mahluk hidup dan alat-alat canggih. Bisa dikatakan bahwa Dunia itu sama saja dengan Dunia abad ke-21. Namun, ada yang membuat Dunia itu istimewa, yaitu Sihir. Ya, Dunia itu tak hanya sudah maju, tetapi juga diberkahi akan adanya keberadaan Sihir, dan itu sudah ada sejak zaman dulu.
Sihir Api, Sihir Air, Sihir Tanah, Sihir Angin, dan Sihir Petir. Hampir semua manusia di Dunia itu, bisa menggunakan Sihir. Hampir semua manusia di Dunia itu, rata-rata bisa menggunakan 2 atau 3 jenis Sihir.
Tapi, ada 2 jenis Sihir yang tak bisa mereka kuasai yaitu Sihir Cahaya, dan Sihir Kegelapan, karena kedua Sihir itu adalah jenis Sihir yang sangat langka. Hanya orang-orang tertentu yang bisa menggunakannya.
Tapi, di Dunia itu semua manusia menggunakan Sihir mereka untuk keperluan sehari-hari. Hampir semua manusia yang tinggal di Dunia itu bisa menggunakan Sihir Petir atau Listrik. Karena mereka menggunakan Sihir itu untuk kebutuhan sehari-hari.
Contohnya, jika ada pemadaman listrik, mereka bisa menggunakan Sihir Listrik mereka untuk menjadikannya sumber sementara di rumah mereka masing-masing. Ada juga menggunakan Sihir Listrik mereka untuk barang-barang elektronik mereka.
Bahkan semua kendaraan di Dunia itu menggunakan Sihir Listrik. Cara menggunakan, mereka hanya perlu menyalurkan Sihir Listrik mereka.
Maka secara otomatis, barang elektronik atau kendaraan mereka akan menerima, dan mengumpulkannya, lalu memanipulasikan semua Sihir Listrik yang diterima menjadi sumber energi.
Sekolah ? Tentu saja di Dunia itu ada sekolah, seperti pada umumnya. Tapi akan berbeda setelah lulus dari SMP, karena bisa memilih untuk mendaftar ke SMA, atau ke akademi keadilan.
Bagi yang mendaftar dan lulus, bisa masuk ke akademi keadilan, dan yang tidak lulus, mereka terpaksa mendaftar ke SMA biasa.
Biasanya jika ada siluman yang datang, para murid akademi yang mengatasinya, itupun jika sudah mendapat izin dari pihak akademi dan izin kerja sama dengan persatuan pasukan khusus.
Jika sudah lulus dari akademi, mereka bisa memilih jalan hidup mereka. Ada yang mendaftar pasukan khusus, polisi, tentara pun juga ada. Bahkan yang yang lulu SMA saja, masih bisa mendaftar selagi Sihir mereka berguna.
Ada juga yang setelah lulus menjadi pekerja biasa, ada yang berdagang. Bahkan ada banyak perempuan yang menjadi ibu rumah tangga setelah menikah.
Tetapi jangan salah, bekal mereka sewaktu masih di akademi, mereka memanfaatkan Sihir mereka untuk kebutuhan sehari-hari. Atau membela diri dari penjahat. Ada juga yang menggunakan Sihir mereka untuk keadilan layaknya superhero seperti di film, karena adanya orang menggunakan Sihirnya untuk melakukan kejahatan.
Keberadaan adanya banyak organisasi sangatlah berpengaruh, entah di setiap Kota, Pulau, hingga Negara. Tapi tak semua organisasi itu baik-baik, karena organisasi jahat pun juga ada.
Namun ada hal yang mengerikan di Dunia itu, yaitu mahluk yang dinyatakan musuh terbesar manusia, mereka menyebutnya Siluman. Para siluman itu ada dari zaman dulu. Keberadaan mereka sungguh mengancam ke semua orang-orang yang yang berada di tahap awal.
Dan selama ini para siluman itu adalah musuh bebuyutan mereka. Sebenarnya Siluman murni sudah musnah, tetapi ada beberapa pihak yang menginginkan kekuatan dari jalan pintas. Salah satunya yaitu memanfaatkan kekuatan siluman.
Bahkan saat ini, ada beberapa ilmuwan jahat dari semua organisasi jahat itu melakukan eksperimen kepada siluman murni yang mereka tangkap, dan memanfaatkan kekuatan kepada relawan yang menginginkan kekuatan.
Namun keberadaan mereka entah dimana. Sehingga dibuatlah, persatuan pasukan khusus, dan akademi keadilan, yang dimana kedua pihak ini sebagai pelindung.
Semua organisasi jahat menggunakan Siluman itu menjadikannya penelitian, tetapnya mereka menjadikan kekuatan siluman itu menjadi senjata. Agar mereka tak terkalahkan, dan ditakuti oleh siapapun. Tepatnya mereka ingin menjadi penguasa.
Tapi ada suatu hal yang membuat mereka menjadi waspada. Karena kejadian 3 tahun lebih yang lalu, yaitu ada orang asing yang kuat datang, orang itu telah menghancurkan beberapa organisasi jahat. Semua senjata dan semua kendaraan, diambil oleh orang itu.
Semua organisasi jahat lainnya yang belum di serang, mereka mempermatangkan persiapan segala apapun. Mereka tak ingin hancur seperti organisasi jahat sebelum-sebelumnya yang sudah dihancurkan.
______________________________________
Itulah cerita tentang Dunia Modern yang diberkahi akan Sihir. Kita bisa sebut saja nama Dunia itu Dunia D-25 Tapi bukan itu sebagai cerita utama di Dunia itu. Melainkan menceritakan seorang pemuda berusia 20 tahun, berhati baik, dan suka menolong sesama.
Pemuda ini hidup sendiri. Ia menafkahi hidupnya dari hasil kerjanya sebagai pelayan caffe. Dia juga lulusan dari akademi keadilan berkat beasiswa. Dan selama ia menjadi murid ia juga berkeja. Tetapi setelah lulus, ia memilih menjadi pelayan caffe.
Dia bernama Peter Rodriguez, yang biasa dipanggil Peter. Semua orang mengenal dirinya sebagai lelaki murah senyum dan ramah kepada siapapun.
Tapi disisi lain, tak pernah ada yany tau tentang siapa dirinya ketika ia sedang libur kerja, atau pulang lebih awal, Peter akan menutupi identitasnya dengan menggunakan topeng full face, pakaian, dan jas panjang. Semuanya serba hitam.
Sosok tertutup dia, orang-orang menyebutnya Ksatria Misterius. Dia dikenal sebagai pengguna Sihir Petir terkuat. Awalnya dia hanya bisa menggunakan 2 jenis Sihir saja. Awalnya ia hanya bisa menggunakan Sihir 2 jenis Sihir saja, yaitu Sihir Petir dan Angin.
Setelah kedatangan orang asing yang ia anggap sebagai teman atau guru, ia sekarang sudah bisa menggunakan 3 jenis Sihir, Petir, Angin dan, Api. 3 tahun lebih yang lalu, orang asing ini tak hanya mengajarkan Sihir Api, tetapi dia juga meminta pada Peter untuk mengajarkannya Sihir Petir.
Sambil saling mengajar, kadang mereka saling membantu orang-orang yang sedang bertarung dengan para siluman. Mereka juga sering saling membantu memberantas kejahatan ataupun siluman.
Tapi entah kenapa tiba-tiba orang itu menghilang, dan hanya meninggalkan kertas, yang bertulis, kalau dia meminta maaf karena dia harus pergi. Dan berterimakasih karena sudah mengajarkannya Sihir Petir padanya.
Dan, dia menuliskan minta maaf lagi karena telah berbohong kalau dia bukan berasal dari Dunianya melainkan Dunia lain. Dia memang sedang mendapat kesempatan untuk berpetualang ke dunia lain.
Dan kata terakhir, tetap semangat menolong orang-orang, dan semoga di entah kapan bisa bertemu kembali. Tentu saja Sedih, tapi Peter tetap semangat, karena ia yakin kalau suatu saat nanti akan bertemu dengan temannya ini.
(Bagi Yang Sudah Pernah Baca Cerita OVERSOLDIER, pasti akan tau siapa orang asing itu)
.....
Selama 3 Tahun lebih sejak kepergian teman barunya, Peter tetap menjalani hari-harinya seperti biasa. Tak pernah mengeluh, yang ia pikiran adalah berbuat baik.
Tapi, saat ini, Peter terlihat sangat kelelahan. Tubuhnya penuh dengan luka karena terlihat dari robekan pakaian penyamaran yang ia kenakan. Bahkan topeng yang ia kenakan juga sudah hancur.
Peter menatap benci ke arah orang-orang yang berdiri tak jauh di depannya. "Aku tak menyangka ternyata kalian bisa berbuat seperti ini."
___________
Jangan Lupa Like.
Hari ini adalah hari libur kerjanya Peter. Tentu saja, di hari liburnya, Peter menutupi identitasnya untuk membantu orang-orang para pasukan khusus seperti biasanya memberantas kejahatan ataupun siluman.
Di sebuah gedung yang tinggi, terlihat 10 orang dari kesatuan pasukan khusus sedang melawan 5 siluman. Peter datang dan membantu mereka. Tapi, di luar dugaan, Para pasukan khusus itu sepertinya sedang menjebaknya.
Pasalnya ia datang untuk membantu, dan melawan para siluman, pasukan khusus itu malah bergerak mundur. Peter sendiri heran, kadang ia berfikir, apakah pasukan khusus yang ia temui kali ini adalah sekelompok orang-orang baru ?
Sean memutuskan melawan para siluman yang berjumlah 5. Siluman-siluman yang Peter lawan kali ini, sangat kuat dari biasanya, bisa dikatakan kelas kelima siluman ini kelas S. Hampir membutuhkan setengah jam, ia berhasil membunuh kelima siluman itu.
Tapi, disamping itu, tenaga dan energi mana sudah terkuras sangat banyak hingga kini ia kelelahan bukan main. Bukannya mendapat pertolongan untuk membantunya, tetapi ke-10 orang anggota pasukan khusus itu malah menyerangnya.
Tentu saja Peter terkejut, ia hanya bisa menghindar, tapi tetap saja, ia terkena setiap serangan karena gerakannya sangat minim. Padahal ia datang untuk membantu sekelompok pasukan khusus itu yang sedang kewalahan melawan beberapa siluman.
Siluman-siluman tadi yang dilawan memang sangat kuat, hingga membuatnya kelelahan. Namun, diluar dugaan, para pasukan khusus malah menyerangnya. Peter yang sedang dalam kondisi tak mendukung
Ia terkena semua serangan mereka hingga pakaian yang ia kenakan robek. Tentu saja, Peter mendapat luka fisik di tubuhnya. Darahnya menetes dari setiap luka di tubuhnya.
Dan topeng yang ia kenakan juga sudah hancur, hingga pasukan khusus itu dapat melihat wajahnya yang selama ini membuat semua orang penasaran.
Peter terpental setelah menerima serangan ledakan dari salah satu mereka. Peter segera bangkit dan menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya, ia meringis kesakitan. Ia berdiri sambil menopang pedangnya yang tertancap di tanah.
"Aku tak menyangka ternyata kalian bisa berbuat seperti ini." ucap Peter sambil menatap benci ke arah orang-orang yang berdiri tak jauh di depannya. Dia merasa dihianati.
Orang-orang itu mengenakan pakaian khusus. Ya, tepatnya mereka adalah pasukan khusus yang bertugas menjaga orang-orang, dan bertarung melawan para siluman.
Pasukan khusus yang berjumlah 10 orang itu tertawa melihat Peter yany sudah terlihat tak bisa melakukan apa-apa. Peter sendiri tak menyangka kalau dirinya bisa bernasib sial.
"Rupanya, Ksatria Misterius yang selama ini membantu semua orang rupanya masih muda."
"Kukira dia lebih dewasa sedikit dari kita."
"Dan ternyata dia hanyalah pemuda yang terobsesi menjadi pahlawan."
Ke-10 orang dari pasukan khusus itu berbicara tentang Peter. Mereka tak menyangka kalau sosok identitas Ksatria Misterius ternyata masih muda.
Salah satu dari mereka berjalan sambil mengarahkan pedangnya ke arah Peter. Ujung pedangnya keluarlah sebuah bola cahaya berwarna merah.
Orang itu menghentikan langkahnya. Kini jaraknya dengan Peter kurang lebih 5 meter saja, ia berkata. "Aku akan mengakhirimu disini."
Peter menatap tajam ke arah orang itu yang sudah akan melancarkan serangan kepadanya. "Aku menyesal telah membantu kalian."
Orang itu tertawa, dan diikuti ke-9 temannya. Lalu orang siap akan melepaskan serangannya berkata. "Aku tak peduli apapun yang kau ucapkan. Dan sekarang, biarkan aku yang mengakhiri hidupmu."
"Di Dunia tak butuh sosok orang yang berlagak pahlawan." tambahnya.
Peter hanya bisa diam dan menatap tajam ke orang ini. Bola cahaya merah itu semakin membesar. Dan pada akhirnya orang itu melepaskan serangannya ke arah Peter yang sudah memenjam kedua matanya karena pasrah.
DUAR....!!!
.
Terlihat sudah semua sudah dibereskan. Tak tersisa sama sekali setelah melepaskan serangan berusan. Terbukti kalau serangan itu benar-benar membuat Peter tewas hingga tubuhnya lenyap. Ke-10 orang itu berkumpul, mereka senang karena tak ada sosok yang membuat kelompok mereka tergeser karena keberadaan sosok Ksatria Misterius.
Karena selama ini, atasan mereka tak puas dengan hasil kerja keras mereka. Dan selalu membanding-bandingkan mereka dengan kelompok-kelompok pasukan khusus lainnya. Bahkan atasan mereka selalu membanding-banding mereka dengan Ksatria Misterius yang selalu membantu siapapun.
Karena itulah, kelompok mereka memiliki niat tersembunyi jika Ksatria Misterius datang membantu mereka. Sebenarnya dari ke semua kelompok pasukan khusus, hanya kelompok mereka 'lah yang sangat lemah. Dengan lenyapnya Ksatria Misterius, sudah tidak ada yang membanding-bandingkan mereka dengan Ksatria Misterius.
Mereka segera pergi, dari tempat itu. Dan mereka akan membuat karangan cerita, tentang kematian Ksatria Misterius itu yang mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan mereka dari siluman kelas S.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di sebuah tempat yang misterius. Di tempat itu terlihat seorang Pria tua berambut dan jenggot panjang, dan berwarna putih. Pakaian yang ia kenakan juga mengenakan warna Putih. Dia tengah berdiri dan melihat Dunia-Dunia di tempat itu.
.
.
.
Pria Tua terlihat tengah mengawasi Dunia-Dunia itu. Lalu pandangan fokus ke salah satu Dunia D-25. Ia tersenyum melihat sosok seorang pemuda yang hebat di Dunia itu.
Tetapi beberapa detik kemudian, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, karena pemuda itu harus menelan pil pahit, karena pemuda mati setelah dibunuh oleh sebuah kelompok.
Sebenarnya ia ingin sekali membantunya. Tetapi, itu bukanlah bagian dari tugasnya. Lalu dengan perlahan, muncullah cahaya putih sebesar bola tenis yang melayang di sampingnya.
Pria tua itu menoleh dan menatapnya. Ia pun bersuara. "Aku Bukanlah Dewa, Dan Aku Bukanlah Tuhan. Aku Hanyalah Penjaga Multiverse."
Lalu ia menambahkan. "Peter Rodriguez, Atas Akan Diriku, Aku Memutuskanmu, Untuk Memberi Kehidupan Kedua Untukmu Di Dunia D-26. Jiwamu Akan Bereinkarnasi Sebagai Seorang Remaja."
Pria itu itu mengarahkan tangan kanannya ke arah bola cahaya itu. "Dan Aku Juga Membekalimu Sihir Untukmu." Bola cahaya itu pun bersinar terang, lalu langsung hilang begitu saja.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
.
.
.
.
.
.
.
.
"Dimana aku ? Kenapa gelap sekali disini ?"
Terdengarlah suara samar-samar memanggil namanya. "Peter..!!"
"Sepertinya ada yang memanggil namaku ? Tapi siapa ?"
Lalu terdengar suara yang memanggil namanya lagi. "Peter..!! Peter..!!"
PUK...!!
"Aduhh...!!" ucap seorang remaja berusia 16 tahun yang terbangun karena sakit di kepalanya, sekaligus terkejut. Ia mengelus kepalanya yang barusan terasa dipukul oleh suatu benda.
Sambil mengelus kepalanya, ia membuka kedua matanya, dan memandang seorang pria dewasa yang berdiri dihadapannya sambil memegang sebuah buku yang digulung.
Pria itu menatapnya dengan tatapan marah. "Peter..!! Berani sekali kamu tidur di mata pelajaranku..!!"
Pria itu menatapnya dengan tatapan marah. "Peter..!! Berani sekali kamu tidur di mata pelajaranku..!!"
Remaja bernama Peter terbelalak. "Hah ?"
Lalu ia melihat sekelilingnya, banyak sekali remaja laki-laki maupun perempuan menatap dirinya dengan tatapan kasihan, remeh, senang, dan lainnya.
___________
Jangan Lupa Like.
Peter melihat sekelilingnya, banyak sekali remaja laki-laki maupun perempuan menatap dirinya dengan tatapan kasihan, remeh, senang, dan lainnya. Mereka semua seperti mengenakan seragam sekolah yang berwarna putih abu-abu.
Ia melihat sekelilingnya lagi, ia seperti berada di dalam ruangan kelas. Ia berguman. "Benar juga, bukankah aku sedang bersekolah ?"
"Ya, kamu sedang sekolah, namun kamu malah tidur di mata pelajaranku."
Peter terbelalak, lalu ia menoleh kepalanya dan menatap pria dewasa yang tengah menatap marah padanya. Dalam batinnya ia berkata. "Benar juga, dia ini 'kan Guru Matematika sekolahku."
"Karena kamu sudah berani tidur di mata pelajaranku, sekarang kamu keluar sampai jam istirahat !!" ucap Pak Guru Matematikanu yang name tag nya bertulis 'Andi'.
Peter membalas. "Tunggu dulu pak, saya tak sengaja tertid..."
Ucapan Peter terpotong, oleh kata-kata Pak Guru Matematikanya. "Peter Hardian, aku menyuruhmu keluar saat ini juga !!"
Peter menghela nafasnya. Ia pun bangkit dari duduknya, lalu ia berjalan menuju pintu keluar kelasnya. Indra pendengarannya mendengar suara tertawa teman sekelasnya. Ia tak peduli hal itu.
Suara tawa masih terdengar setelah Peter keluar dari kelasnya. Pak Andi melotot ke arah semua murid dihadapannya. "Diam !!"
Seketika semua murid di kelas terdiam. Pak Guru bersuara lagi. "Jika masih ada yang tertawa, silahkan keluar."
Tak ada yang menjawab, tak ada yang berani, semua murid memilih untuk diam. Pak Andi pun melanjutkan mata pelajaran Matematikanya.
.....
Kini Peter tengah berada di belakang sekolahnya. Banyak sekali kursi-kursi kayu bertumpukan yang sudah tak terpakai. Ia mengambil salah satu dan mendudukinya.
Ia duduk melamun dan memenjam kedua matanya. Meski melamun, dalam pikirannya, tertuju tentang mimpi yang barusan ia alami.
Peter merasa aneh, karena mimpi itu terasa nyata, seakan dirinya pernah hidup di Dunia Sihir. Tapi baginya itu hal yang mustahil, karena memang kenyataan dia hidup di Dunia yang biasa-biasa saja pada umumnya.
Tapi mimpi benar-benar terasa nyata. Tiba-tiba kepalanya terasa sakit. Kedua tangannya memegang kepalanya dan ia memenjam kedua matanya, ia merasa dirinya harus bertahan rasa sakit.
Dalam pikirannya, tiba-tiba ia melihat bayangan-bayangan tentang dirinya. Ia melihat dirinya bisa menggunakan Sihir, dan ahli senjata. Ia melihat dirinya mengupas kejahatan.
Dan ia melihat dirinya membunuh para mahluk aneh berkulit hitam, berbulu, dan memiliki 2 tanduk di kepalanya. Sampai-sampai ia menutupi identitasnya.
Bahkan sosok itu di puja-puja oleh karena selalu membantu dan menolong siapapun. Namun ada hal pahit yang menimpanya, sehingga ia harus tewas oleh kaumnya sendiri.
Kini Peter terdiam. Ia masih bingung karena kenapa ia melihat dirinya bisa menggunakan Sihir dan ahli senjata. Padahal selama ini ia hidup normal, ia tak pernah melakukan hal aneh apapun.
Tiba-tiba apapun yang ia lihat, semua menggelap. Lalu ia melihat sosok Pria Tua yang muncul dihadapannya. Peter ingin sekali bertanya, tapi ia tak bisa menggerakkan mulutnya, bahkan tubuhnya tak bisa digerakan.
Pria Tua itu berkata. "Apa yang kamu lihat barusan, itulah dirimu yang lain, yang hidup di Dunia Lain."
Peter terbelalak. Seakan ia tak percaya kalau ia memiliki saudara kembar yang hidup di Dunia Lain. Tunggu Dunia Lain ? Yang benar saja !! Mana mungkin ada Dunia Lain, Dunia Paralel, dan semacamnya. Ia tak percaya.
Kalau memang ada, bagaimana bisa saudara kembarnya bisa berada di Duna Lain. Bagaimana caranya agar bisa pergi ke Dunia Lain ? Sungguh aneh bukan ? Itulah isi pikiran Peter saat ini.
Meski ia pernah mendengar cerita beberapa ilmuwan yang mengatakan teori tentang keberadaan Dunia Lain. Tapi kenyataan belum ada kebenaran tentang keberadaan Dunia Lain.
Pria Tua itu kembali bersuara. "Aku tau apa yang kamu pikirkan. Sosok itu, bukanlah saudara kembarmu, melainkan dirimu yang lain yang hidup di Dunia Sihir."
"Bisa dikatakan, dia adalah duplikatmu, atau tepatnya varian dari dirimu yang hidup di Dunia Alternatif. Sebaliknya, kamu adalah sosok dirinya yang hidup di Dunia ini, kamu adalah duplikatnya, atau variannya." tambahnya.
Tunggu !! Bukan saudara kembar ? Diriku yang lain ? Duplikat ? Varian ? Dirinya yang lain hidup di Dunia Lain ? Dunia Alternatif ? Dunia Paralel kah ? Bagaimana bisa ? Bukankah semua itu hanyalah teori yang belum ada kebenarannya.
Pria Tua itu berkata. "Banyak sekali Dunia tanpa kalian ketahui. Ada yang mahluknya kembar, ada yang tidak. Banyak sekali kehidupan-kehidupan yang unik di dalamnya. Jadi setiap dunia-dunia yang ia lihat, memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya mahluk hidupnya di dalamnya."
"Dirimu yang lain telah meninggal karena dibunuh. Dia sosok yang hebat, maka dari itu, aku mereinkarnasikan jiwa dan pikirannya kepadamu." tambahnya.
Peter mendengar sangat baik, ia paham apa yang dikatakan oleh Pria Tua itu. Ingin sekali berkata, tapi mulutnya rapat membeku, seakan ia tak diizikan berbicara atau bertanya sepatah kata apapun.
"Mungkin itu saja yang aku sampaikan padamu. Kamu tenang saja. Dirimu dan dirimu yang lain takkan saling berebutan atas tubuhmu, Karena kalian berdua adalah satu." ucap Pria Tua.
"Dan juga, aku telah membekali Sihir dan kemampuan milik dirimu yang lain. Jadi sekarang, kamu adalah yang terbaik di Dunia Tinggalmu." tambahnya, lalu ia menghilang.
.
.
.
.
.
.
Peter pun membuka kedua matanya. Ia melihat sekeliling. Ia masih di belakang gedung sekolahannya. Ia berdiri dari duduknya. Ia menurunkan kedua tangannya, karena kepalanya sudah tak terasa sakit.
Ia memandang kedua telapak tangannya. "Jadi, Dunia Lain itu benar-benar ada ?"
Peter pun teringat kata-kata Pria Tua yang datang ke dalam pikirannya. "Diriku yang lain berasal dari Dunia Sihir."
"Tapi setelah dipikir-pikir, mimpi yang 'ku alami beberapa waktu yang lalu, benar-benar terasa nyata." lanjutnya.
Ia kembali memenjam kedua matanya kembali. Tak lama kemudian, ia membuka kedua matanya. Sesuai dugaan, ingatan dirinya yang lain juga tertanam dalam kepalanya.
Peter merasa kasihan pada dirinya yang lain, karena sebuah kecelakaan, kedua orang tua harus pergi selama-lamanya. Hingga di umur 20 tahun pada akhirnya, dirinya yang lain harus mati setelah dihianati oleh suatu kelompok.
Yah..., meskipun dirinya sendiri juga hidup sendiri, itu pun karena ia tak tau dimana kedua orang tuanya. Selama ini ia hidup di panti asuhan sedari balita berumur 2 tahun.
Setelah lulus SMP, ia memilih keluar dari panti, untuk hidup mandiri. Karena Tak mungkin ia hidup selamanya di Panti. Sudah setengah tahun lebih ia hidup mandiri di kos-kosan.
Peter juga bekerja sebagai pelayan caffe setelah pulang sekolah. Meski gaji tak besar setidaknya bisa untuk menutupi kebutuhannya. Beruntung di SMA-nya ia mendapat beasiswa.
Tapi baginya, itu bukanlah apa-apa. Peter teringat sesuatu. "Diriku yang lain sudah berumur 20 tahun, sedangkan umurku sendiri sudah 16 tahun."
Peter bertanya-tanya keras tentang hal itu. Lalu ia menepisnya. Yang ia yakini adalah jalani hidupnya seperti biasanya. Mau bagaimanapun dirinya dan dirinya yang lain tetaplah satu.
Tapi satu kesimpulan baginya setelah melihat ingatan dari dirinya yang lain, yaitu. "Orang baik, belum tentu baik. Begitu sebaliknya, mulai sekarang aku tidak akan mudah percaya kepada siapapun."
___________
Jangan Lupa Like.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!