Perkenalkan Nama Gue ALICE GRACIA JAZELINE SMITH. CEO dari perusahaan nomor satu sedunia dan leader BLACK DEVIL yang dikenal orang orang akan kekejamannya.
Bahkan keluarga, teman teman gue tidak ada yang tau. Bukan bermaksud sombong ya, tapi memang fakta sih :)
Oke lanjut....
Mungkin bisa dibilang gue ini cantik bak dewa yunani. Kata orang ni yaa bukan bermaksud sombong Gw disini akan mengenalkan sohib sohib gue
Pertama:
Grace Angel Williams.
Salah satu sahabat gue yang terkenal cuek, pendiam bahkan jarang bicara dengan orang yang belum ia kenal dibalik sifatnya yang cuek ia juga memiliki sifat yang soft loh.
Kedua:
Leyna Azizah Wilson.
Selain cantik dan memiliki bodygoals Leyna ternyata tomboy haha, ia tidak suka berpakain feminim apalgi yang bebau warna pink menurutnya bukan dia banget. Leyna juga yang paling bobrok diantaranya.
Satu Lagi gue punya abang namanya KENZIE FACHRUL SMITH. Tidak usah ditanya lagi lah yang pastinya tampan karna keturunan bokap, pecicilan, betingkah dan satu lagi humornya tingkat dewa.
Langsung To The Point, gue tadi disuruh pindah sama bokap gue ke Indonesia padahal gue udah betah banget di Amerika. Untung saja Sahabat gue ikut terjun keIndonesia.
____________________________________________
02.30 PM.
Akhirnya gue sampai di Indonesia pake pesawat pribadi, milik bokap bukan gue.
Ih Mana sihh abang lama banget dah, lumutan gue lama lama umpat Alice kesal mencibikan mulutnya.
Alice memilih duduk disalah satu kursi penunggu bandara itu sambil memakan sebungkus permen karet untuk menghilangkan rasa bosanya. Saat ia membuang bungkus permen karet tiba tiba ada dua buah tangan yang menutup matanya.
Alice mengeram kesal berusaha melepaskan tangan orang itu dari matanya.
"ABANGGGGGG" teriak Alice mengelegar membuat para penghuni bandara yang melihatnya dengan tatapan risih.
"Ini princess gue? kok tambah cantik sihh princess nya abang" senyum Kenzie mengembang menatap adiknya yang sudah hampir 5 tahun tidak ia jumpai, coow itu mengusap kebut puncuk kepala Alice
"Iya dong! gue kan memang cantik dari dulu" pede Alice mengibaskan rambut panjangnga keudara.
Salah ngomong gue kesal kenzie memutar bola matanya kesal dan mencubit gemas pipi sang adik.
"Aw... sakit bang, nyubit gakira kira!" pelotot Alice.
Kenzie tertawa melihat tingkah laku lucu adiknya
"Dah yok, pulang bunda sama ayah kangen" Kenzie meraih pergelangan tangan Alice dan menariknya.
"ih, abang sakit tau... Merah ni" rengek Alice sambil mengembungkan pipinya yang terkesan membuat orang yang melihatnya akan berkata lucu
"Yadah deh, maaf *p*rincess" Kenzie menatap pergelangan Alice yang memerah, mengusapnya lembut dan membawanya masuk kemobil.
Selang 30 menit akhirnya Alice tiba di sebuah mansion besar ber cat putih megah terkesan elegan. jika diliat dari jauh.
"ASSALAMUALAIKUM, ALICE YANG CANTIK AND IMUT YANG GAK KETULUNG PULANG DENGAN SELAMAT, MANA NI RED CARPETNYA" teriak Alice mengelegar setelah membuka pintu rumahnya dengan pelan.
"Ya ampun, momy kangen sma Alice" ucap Bella, ibu dari keduanya berlari dan langsung memeluk Alice, putri satu satunya.
"Alice juga kangen" guman Alice terharu membalas pelukan sang ibunya, hangat katanya.
"ehm, sama dady gak kangen?" tanya Juna menggoda putri bungsunya.
Alice kaget dan mendongak, menatap kesamping ternyata ayahnya ada disana ia tersenyum tipis.
"Kangen lahh" sahut Alice tiba tiba berlari ke arah sang Ayahnya dan memeluknya.
Gadis itu melepaskan pelukanya.
"Dad, Alice kekamar dulu ya mau istirahat" ucap Alice dan dianguki oleh ayahnya.
Setiba di depan pintu kamar ber cat putih dengan tulisan "Alice" mengantung didepan pintu itu. Ia membuka pintu kamarnya, tidak ada yang berubah semenjak ia pindah ke Amrik. Semuanya tetap bernuansa abu abu gelap menambahkan kesan elegan pada kamarnya.
Kini Alice merebahkan tubuhnya diatas kasur queen size melepaskan penatnya sebentar. ia melihat langit langit atap rumahnya, belum sampai ia ingin menutup matanya.
Ting..
Alice berdecak kesal, langsung saja ia mengambil ponselnya yang berada di nakas.
THE GIRLS 🔪
Grace
Lo pada dimana? gw dah di indo
Leyna
Gue udh sampai ni, jadi nya gmn?
Alice
Kumpul di cafe *** jam 7 mlm, gw tunggu!
Leyna
Siap bos!
Grace
2in
Alice meletakan ponselnya kembali di nakas, menghela nafasnya berat baru saja ia ingin beristirahat ada saja yang mengangunya, tapi tidak apa.
_________________
07.00 PM
In the Cafe
Tibalah Alice di sebuah cafe ternama di Jakarta milik ayahnya, bisa ia lihat dua gadis cantik yang ia kenal sedang asik berbicara belum sadar akan kehadiranya. Tentu saja sahabatnya, sepertinya mereka sudah menungga lama.
"Eh, buset lo lama banget dah. Gue sama Grace udah nunggu dari satu jam yang lalu" kesal Leyna memakan cake nya yang dipesan tadi.
"Salah sendir, gue kan bilannya jam tujuh!" bela Alice apa adanya sambil duduk di salah satu kursi antara Grace dan Leyna. Perkiraan, meja bulat dan tiga kursi yang terdapat disana.
"ya, kan kita kangen sama lo" gerutu Grace mengerucuti bibirnya dan dibalas angukkan oleh Leyna
"Iye iye, gue juga kangen. Sini sini...." senyum tipis menghiasi wajahnya, ia bangkit dan segera memeluk kedua sahabatnya.
"Jadi kali ini rencana lo apa?" tanya grace setelah meminum lemon teanya.
"em, gue mau kita sekolah di sekolah milik bokap gue Gimana?" tanya Alice Sontak membuat sohibnya menjatuhkan rahang.
"Hah, ngapain lo sekolah secara lo dah jadi CEO" ucap Leyna bingung tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis itu.
"Tapi kita akan jadi nerd disana" Alice.
"Gapapa lah gue dah lama ga main permainan seperti ini" seru Grace tersenyum devil
"Gue suka cara lo, tapi tujuan lo rencanaiin ini buat apa?" tanya leyna.
"Sebenarnya iseng aja sih, cuman setelah gue pikir pikir kita bisa lihatuh mana yang fake friend dan mana yang tulus temenan sama kita. Selain itu kita bisa mengatasi korupsi kepsek tu" ucap Alice panjang lebar.
"Otak lu encer" sahut Grace and Alice.
___________________________________________
Haii!!!
Bagaimana dengan Alice, Grace, and leyna. Akankah mereka dapat teman yang tulus disekolah ayahnya?
Simak terus chapternya!!!
08.30 PM
In the Home
"ASSALAMUALAIKUM, ALICE NAN CANTIK AND IMUT YANG GAK KETULUNG. PULANG" Teriak Alice seperti biasa mengelegar membuat para penghuni rumah hanya mengeleng gelengkan kepala melihat kelakuan Alice.
"Astagfirullah cia, ini bukan hutan!" kesal Bella dari kejauhan menghampiri anaknya.
"Bunda, ayah sama abang kemana?" tanya Alice bingung, matanya melihat kesegala penjuru rumah siapa tau dia menemukan orang yang ia cari?
Bella tersenyum sebelum menjawab pertanyaan anak bungsunya.
"Abang tadi keluar kumpul bareng sama temennya, kalau ayah di ruang kerja"
"Bun, cia ke ayah ya" sahut Alice berlalu setelah mendapatkan anggukkan dari Bella
Gadis itu berjalan menyekitari kawasan mansion sambil melihat lihat apa saja perubahan dari mansion ini. Tidak ada yang berbeda menurutnya sama seperti biasa.
Akhirnya ia sudah sampai didepan pintu kayu berwarna cokelat tua dengan santai ia mengetuk pintu itu pelan.
tok..
tok..
tok...
"Masuk" sahut seseorang dari dalam.
Alice dapat melihat seorang pria paruh baya tengah duduk fokus terhadap berkas berkasnya yang dia pegang tak lupa dengan sebuah pena yang masih dalam genggamanya, pria itu melirik sekilas putrinya mengangkat alis seolah mengisyaratkan kenapa?
"ehmm, dad" ragu Alice bingung memulai pembicaraanya.
"Ada apa?" Tanya Juna.
"Boleh tidak cia sama sahabat cia sekolah lagi disekolah milik ayah?" tanya Alice ragu mengigit pelan bibirnya gugup.
Pria itu nampak berfikir terlebih dahulu, memikirkan mengapa anak gadisnya ini mau bersekolah lagi?
"Untuk apa? sedangkan kamu sudah lulus S2" tanya Juna menatap Alice bingung.
"Rencana awalnya hanya seng yah tapi setelah cia pikir pikir lagi cia ingin tahu seperti apa kinerja disekolah itu" ucap Alice berusaha meyakinkan Ayahnya dengan kata kata yang ia ucapkan.
"Ayolah yah..." mohon Alice dengan pupy eyes nya yang membuat orang tak bisa menolak.
Juna terlihat seperti menimbang nimbang alasan Alice.
"oke"
"Tapi cia sama sahabat sabahat cia ingin menyamar menjadi nerd tak apa kan yah?" tanya Alice ragu lagi. Bagaimanapun sekolah itu milik ayahnya jadi dia tidak boleh sekenanya bersekolah disana.
"Kenapa? ayah takut kamu jadi bahan bullyan disana" khawatir juna. Ada ada saja prilaku anaknya ini yang membuatnya mengeleng gelengkan kepala heran.
"Gak kok yah tenang aja, cia kan sudah sabuk hitam!jangn remeh kan cia" Alice tersenyum bangga.
"Apa yang terbaik aja buat kamu, tapi jangan sampai melukai dirimu dan teman teman mu juga" nasehat Juna kepada Alice sambil mengusap lembut kepala anaknya.
Setelah mendapat jawaban bagus dari ayahnya, Alice pergi kekamar kesayangannya dengan hati gembira sesekali bersenandung pelan lalu ia merebahkan dirinya dikasur nan empuk itu.
Memikirkan apa reaksi siswa siswa disana jika melihatnya. Ia tertawa geli membayangkan ekspresi siswa disana, ini akan menjadi sebuah permainan! gumamnya
Beberapa menit ia terus memikirkan hal itu hingga ia tak sadar sudah larut menemui mimpinya.
__________________
Matahari telah menyapa pagi, sinarnya begitu hangat dan terik membuat semua orang terganggu dari tidurnya. Kenzie mengeleng gelengkan kepalanya bingung melihat tingkah adeknya, sepertinya dia disini yang menjadi cewe.
Cowo itu segera membuka tirai yang menutupi cahaya itu.
Cahaya berwarna jingga masuk menerangi seluruh kamar membuat seorang gadis yang tadinya tidur dengan nyenyak kini mulai terusik dari tidurnya.
"WOYY ALICEEE BANGUNN, KEBO BANGET DAH LO DEKKK" Teriak Kenzie kesal mengelegar namun tidak dihiraukan oleh Alice, gadis itu mengangkat selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya.
Liat aja lu dek batin kenzie mengeluarkan senyum jahilnya. Ia berlari menuju kamar mandi adiknya sambil memikirkan rencana jahatnya.
"KEBAKARAN... KEBAKARAN!!" Teriak Kenzie sembari menyemprot nyemprotkan air ke wajah sang adik beberapa kali.
Alice kini mulai bangun tapi tidak sepenuhnya sadar mulai meracau hal yang tidak jelas.
"MOM, DAD, TOLONG.....CIA MASIH MAU HIDUP...." Teriak Alice masih dengan mata tertutup.
1
2
3
Di detik ketiga ia mulai mengerjap kerjapkan matanya, menatap abangnya yang memasang wajah senyum jahil kepadanya dan Alice mulai berfikir.
"ABANGGGG....." Teriak Alice kesal, sedangkan abangnya dengan terburu buru lari keluar malas mendengar amukan dari adiknya.
Tidak semudah itu ferguso batin Alice menyeringai. Ia menjegal kakinya membuat abangnya sedikit tersandung dan melanjutkan larinya lagi. ia yakin muka abangnya merah menahan malu, pfft
"HAHAHAHA"
Setelah puas menertawai abangnya, ia segera meraih handuk dan langsung masuk kedalam kamar mandi memulai ritualnya.
Alice keluar dengan handuk tergulung diatas kepalanya sambil mengabil baju baru sekolahnya, ia tak sabar.
✔Make up lusuh
✔Kaca mata bulat non minus
✔Rok lima meter dibawah lutut
✔Behel
✔Rambut Kepang dua
✔Seragam kebesaran
Alice yang melihat dirinya dicermin itu pun kaget akan ulahnya sendiri dan tersenyum devil. Dia berubah seperti nerd sekarang.
Alice menyambar tasnya di sofa pinknya
dan menuruni anak tangga untuk menemui keluarganya.
"Morning All" sapa Alice tersenyum senang.
"eh, lo siapa? mana adek gue?" tanya Kenzie bingung dan curiga sambil mengigit sepitong roti yang sudah Bella balurkan slay cokelat kesukaanya.
"ih.. Abang ini ciaaaa" rengek Alice sambil melepaskan kacamata bulatnya.
"Bukanlah, princess gw cantik mana ada buluk kayak lo" ucap kenzie memerhatikan penampilan Alice dari bawah sampai keatas.
"Abang kalau gak percaya tanya ayah" tantang Alice tak peduli sambil berjalan mengambil roti dengan slay cokelat.
Kenzie melirik dady yang tengah tersenyum kepadanya. Seolah tau apa yang mau ditanyakan.
"Kenapa cia seperti itu?" tanya Kenzie bingung menatap ayahnya seolah meminta penjelasan.
"Karena gak seperti ini " tawa Alice dan mendapatkan hadiah sebuah tonyoran oleh abangnya. Sementara Alice meringgis kesakitan sambil mengusap usap kepalanya, melotot tajam kenzie.
"Wait, Alice kayak gini juga buat jalanin misi disekolah ayah" lanjut Alice berusaha meredakan sakit dikepalanya.
"Untuk apa? Abang takut kalau lo dibully"khawatir kenzie.
"Tenang aja, Alice bakalan lawan dan abang jangan kasih tau siapa siapa!" ucap Alice santai. Memang ia sudah menguasai silat, taekwondo dan semacamnya.
"Bunda, ayah Alice pergi dulu" ucap Alice setelah meneguk susu putihnya.
___________________
Seorang gadis berpakaian nerd keluar dari mobil BMW nya. Ia memang sengaja memarkirkan mobil kesayangannya itu jauh dari sekolahnya agar tidak ketahuan siapapun, bisa gagal rencananya kalau sampai ia ketahuan.
Nama sekolahnya SMA Harapan Jaya.
Dan baru saja ia lihat dua mobil sudah terparkir disana, Alice sudah tau bahwasanya mobil itu adalah mobil sohibnya karna ia sudah janji dicafe, kemarin.
"Morning friends" sapa Alice kepada kedua temannya dan merangkulnya.
"Kebiasaan lo, sakit leher gue kejepit!" rengek Grace mencoba keluar dari rangkulan Alice dan ia mendapatkan wajah kesal dari empunya.
"canda elah" ucap Grace dengan ceringannya, Alice memutar bola mafanya malas. Ah iya dia ingat sesuatu!
"Ah iya, inget kalian jangan pakai nama marga kalian!! " perintahnya mengingatkan dan disahut anggukan oleh kedua sohibnya.
Baru saja menginjakan kaki di SMA Harapan Jaya, mereka sudah disambut oleh tatapan yang menjijikan.
'Kampungan banget'
'Pasti masuk sini cuman karna beasisiwa'
'gaada tempat lain ya? sampai sampai masuk disini?'
'bisa bisa mereka bahan buly Jessica'
'kaum sampah lewat guys!"
Begitulah sahut sahutan dari siswa siswi disana dan mereka bertiga Alice, Grace, dan Leyna tidak memerdulikan sahut sahutan itu.
____________________________________________
Haiii
Bagaimana dengan kelanjutannya, apakah seru??
Mohon maaf apabila kesalah kata aliat typo, tolong di perbaiki
Like+komen
Seperti itu lah berbagai cemoon dari siswa siswi SMA Harapan Jaya dan mereka bertiga Alice, Grace, dan Leyna tidak terlalu memerdulikan cemooh itu. Mereka berjalan santai melewati lautan siswa yang menatapnya dengan pandangan jijik.
"Lo tau kan letak ruang guru?" tanya Leyna dan hanya dijawab anggukan oleh Alice. Ia sudah bertanya kepada ayahnya tadi sebelum berangkat sekolah.
Saat tiba di sebuah ruang yang terdapat puluhan guru itu, Alice mengetuk pelan pintu tersebut.
"Kalian anak baru?" tanya bu sri dengan pandangan tidak suka, melirik sinis mereka bertiga seolah jijik dengan apa yang mereka kenakan sekarang.
"Dimana kelas kami?" tanya Alice tanpa basa basi, dia sudah tahu sebagian dari sikap guru di SMA Harapan Jaya ini hanya melalui tatapan yang mereka berikan kepadanya.
"XI IPA-1, sana kalian pergi misin" hardik bu sri. Well Alice menatap sinis bu sri, ingin bermain denganya? oh tentu.
Ditengah perjalanan menuju kelas, mereka berpapasan dengan guru yang name tagnya jelas terpampang benama Cindy.
"KALIAN MURID BARU" Teriak Bu Cindy dari kejauhan, untung saja tidak terlalu banyak siswa disana kalau tidak bisa saja mereka jadi perhatian sekolah.
Merasa mendengar, ketiganya pun menengok seorang wanita yang kira kira sudah berumur tiga puluh keatas tengah memakai pakaian ketat dengan rok 5 meter keatas. Emang sekarang masih ada guru begini?
Wah ga beres ni guman Alice memerhatikan dari bawah sampai atas penampilan Cindy.
"Ada apa?" tanya Grace sopan.
"Saya wali kelas kalian, dan ikuti saya menuju kelas kalian sekarang" perintah Bu Cindy sembari melaluinya.
Sesampainya dikelas yang awalnya riuh, tiba tiba sunyi setelah mendengarkan penuturan Bu Cindy.
"Mohon perhatiannya, sekarang kalian kedatangan siswa baru. Perkenalkan nama kalian!! " ucap Bu Cindy tegas, mempersilahkan mereka masuk.
"Saya Leyna, berasal dari kampung" ucapnya dengan senyum yang dipaksakan.
"Saya Grace, sama seperti teman saya berasal dari kampung yang sama" ucapnya Acuh tak Acuh.
"Alice" ucap Alice dingin dengan tatapan tajam.
'ya ampun kelas kita ada kuman'
'palingan karna beasiswa'
'kayak gaada sekolah lain aja'
'ih miskin, jelek, ngapain juga sih harus masuk kelas ini'
Begitulah cibiran dari para siswa dikelas itu ditambah lagi dengan tatapan menjengkelkan, jangan salahkan Alice jika dia akan menusukan kedua mata mereka dengana pisau kesayangannya.
"oke, kalian boleh duduk disitu" ucap bu Cindy sambilmenunjuk keempat bangku kosang itu.Jadi salah satu mereka harus duduk sendiri.
Ketiganya mengaguk dan segera berjalan menuju bangku masing masing, menaruh tas dan duduk enteng tak peduli dengan tatapan itu.
"Ada yang mau bertanya?"Tanya Bu Cindy.
Seseorang siswa perempuan dibarisan tengah mengangkat tangannya.
"bu, kenapa mereka sekolah disini? Secara mereka itu kan MISKIN" ucapnya sombong dengan menekan kata miskin.
awas aja lo kalau sempat muji gue nanti batin Grace kesal
"Jaga ucapan kamu Naya" ucap Bu Cindy tegas, hanya berpura pura saja demi menjaga imagenya lah!
Alice yang masih sibuk dengan dirinya, melihat keluar jendela tidak mau mendengarkan omongan guru itu, tiba tiba sebuah tangan terjulur dihadapannya.
"kenalin Nama gue shakiya, panggil aja Kiya" ucap cewe manis disampingnya, terlihat berbeda menurut Alice Karena jika siswa lain sudah pasti siswa itu tidak akan melakukan seperti ini, melainkan mengejeknya.
Alice membalas sambutannya
"Alice" ucapnya singkat+datar+ dingin.
"Baiklah, sekarang buka buku paket kalian halaman 5"
Merasa bosan dengan pelajarannya, Alice mengeluarkan headset dan memakainya. Tak lupa dengan membaca Novel barunya.
Melihat Alice bersikap tidak sopan dihadapannya.
"Hei, Alice mengapa kamu tidak mendengar saya menerangkan, udah pintar kamu hah!" Bentak bu Cindy marah.
"Hm" ucap Alice singkat dan membuat emosi bu Cindy kian menambah, terlihat jelas dengan wajahnya yang merah.
Kedua sohibnya pun hanya tersenyum sinis melihatnya.
"SEKARANG KERJAKAN SOAL DIPAPAN TULIS" Teriak bu Cindy mengelegar membuat para siswa disana takut, tidak biasanya bu Cindy seperti ini batin mereka.
Dengan cepat Alice meraih spidol. Tak butuh satu menit ia kerjakan. Maklum CEO, sudah lulus S2 pula.
Para murid disana terkejut dan menatapnya
dengan tatapan sulit diartikan.
Bu Cindy terkejut luar biasa, mengetahui semua jawabannya benar terlebih lagi ia tadi sudah memberi soal paling susah. Bahkan tidak termasuk kategori pelajaran SMA.
TRING...
Bel istirahat pun terdengar nyaring membuat seluruh siswa IPA-1 bernafas lega, Mereka kemudian berhamburan setelan guru yang mengajarnya keluar dengan raut kesal, mencari makanan untuk mengisi cacing mereka yang meronta ronta meminta jatah.
"kantin kuy" Ajak Grace. Dan hanya dibalas anggukan oleh dua sohibnya.
Ditengah mereka berjalan menuju kantin, mereka sedang asyik bercengkrama. Dan tak peduli dengan tatapan menjijikan dari pada netizen.
"Alice lo tadi hebat banget, gilaa" seru Leyna.
"ya dong Alice" ucap Alice membanggakan diri.
Nyesel gw puji batin Leyna kesal
"eh guys, kita duduk dimana nih?" tanya Grace bingung.
"pojok aja dah" jawab Leyna setelah melihat sekelilingnya, hanya tersisa dibagian pojok saja.
___________________
"kalian mau pesen apa?" tanya Leyna sambil melihat seluruh jajanan yang ada dusekolah ini.
"Gw batagor, sama cappucino aja deh" Alice.
"Gw Samain aja" Grace
"OK, tunggu" ucap Leyna berlalu.
Saat mereka sedang asyik dengan ponselnya. semua siswa berteriak histeris melihat kelima laki laki yang berjalan menuju tempatnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!