NovelToon NovelToon

cinta tuan muda

Episode 1

Delia,gadis desa yang baru saja lulus sekolah. Dia mengajar di Taman kanak-kanak didesa nya,karena memang dia hanya lulusan SMA saja.

Banyak teman Delia yang melanjutkan sekolah kejuruan di kota,walaupun desa mereka hanya berada dipinggiran kota tapi kebanyakan dari mereka selalu melanjutkan kuliah atau sekolah di kota.

Delia yang merupakan yatim piatu dan hanya tinggal dengan nenek nya saja memilih untuk bekerja di taman kanak kanak didesa nya,bukan karena dia ngak ingin ke kota tapi kondisi nenek nya yang sudah tua dan tidak memiliki keluarga yang bisa menjaga nya membuat Delia memilih untuk tetap berada di desa.

Apalagi adik ayah nya sudah tinggal dikota cukup lama,anak nenek nya hanya ada dua orang . Ayah nya dan paman nya saja,mereka tidak begitu dekat sehingga Delia juga tidak begitu kenal dengan anak dari paman nya .

Delia selalu bangun pagi-pagi sekali,dia memasak untuk nenek nya dan membantu nenek nya mandi juga sarapan. Setelah itu dia akan berangkat mengajar,dia selalu datang lebih awal. Nenek nya akan berada dirumah setiap hari nya ,tidak pernah keluar sedikit pun. Usia nenek nya sudah cukup tua,tapi beliau masih bisa bergerak ke kamar mandi sendiri.

Walaupun begitu, Delia sering meminta tetangga nya untuk melihat lihat nenek nya sesekali saat dia pergi. Delia hanya pergi beberapa jam saja,karena anak TK akan pulang siang hari dan Delia akan langsung kembali ke rumah nya untuk memberikan makan nenek nya juga dirinya,kemduian dia akan tetap disana sampai keesokan hari nya.

"Nek,Delia pergi dulu. Nenek ngak apa apa kan kalau Delia tinggal?" ucap Delia dengan lembut dan sopan .

"Ngak apa apa kok nak,pergi lah dan cepat kembali" jawab si nenek .

Delia pun mengambil tangan nenek nya,mengecup punggung tangan itu dan memeluk tubuh renta sang nenek sebentar kemudian dia pergi dari sana. Delia sering sekali memikirkan nenek nya tapi dia tidak mungkin hanya diam saja dirumah dan merawat nenek nya,mereka butuh makan. Walaupun paman nya sering mengirimkan uang untuk nenek nya tapi tetap saja tidak akan cukup ,karena paman nya ngak begitu banyak mengirimkan uang untuk mereka .

Di kota ,paman nya hanya bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan yang cukup besar. Paman nya memiliki anak perempuan yang lebih tua beberapa tahun dari nya ,karena memang paman nya lebih dulu menikah dari pada ayah nya . Keluarga ibu nya Delia juga tak berada di desa,mereka bekerja di luar negeri dan tinggal disana .

"Pagi bu gulu cantik"

Sapa seorang siswa laki-laki yang baru saja turun dari sebuah mobil,dia memdekati Delia yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah itu. Delia tersenyum dan menganggukan kepala nya ,dia tau sekali siapa yang ngajarin anak itu.

"Selamat pagi juga Marcel,kamu sudah sarapan kan? Biar sehat dan kuat,biar bisa belajar dengan baik nanti nya " jawab Delia dengan senyuman manis dibibir nya.

"Sudah dong buk guru,bu guru Delia kok semakin cantik saja ya" ucap pria yang tadi mengantarkan Marcel dengan mobil yang terbilang mewah di desa mereka.

"Om....kok om kelual sih? Nanti bu gulu malah suka sama om bukan sama aku" bentak Marcel dengan wajah nya yang sudah cemberut,membuat kedua pipi nya menggelembung dan terlihat lucu.

"Ha....ha.....Bu guru ngak suka sama om nya Marcel kok,bu guru suka nya sama Marcel aja " jawab Delia dengan lembut.

"Om pulang gih,aku mau sekolah" usir Marcel, membuat pria yang merupakan teman nya Delia sekolah dulu hanya tersenyum.

"Tapi om Rehan masih ingin lihat bu guru cantik nya,gimana dong cel? Om kan hanya beberapa hari saja disini,tiga hari lagi om Rehan bakal balik ke kota dan bekerja. Kamu ngak kasian sama om hah" ucap pria itu ikut ikutan cemberut

Delia hanya tertawa renyah,kemudian dia menggandeng tangan Marcel untuk masuk kedalam kelas nya bersama beberapa anak-anak lain nya. Sedangkan Rehan hanya tersenyum tipis sambil memandang punggung gadis yang dia cintai semasa sekolah dulu,berkali-kali Rehan menyatakan cinta nya pada Delia tapi Delia tidak menolak atau menerima nya sehingga dia masih menunggu cinta Delia sampai saat ini.

Rehan sudah bekerja di perusahaan di kota,dimana paman dari ayah nya juga bekerja disana. Pamannya bisa bekerja di sana karena bantuan dari papa nya Rehan,Rehan juga pernah mengajak Delia untuk ikut bekerja disana tapi Delia merasa berat untuk meninggalkan nenek nya.

Rehan terus memperhatikan Delia mengajar, wajah dan senyuman Delia terlihat begitu menyegarkan mata nya. Rasa nya terasa nyaman dan teduh jika terus memandangi wajah Delia, dia terus menampilkan senyuman tipis di bibir nya sedari tadi.

"Woiiii.....pantesan di ajak ngumpul ngak mau,ternyata ada bidadari yang dari tadi dipandangi hhmmm.... Belum dibalas juga cinta mu bro?" ucap pria yang juga satu sekolah dengan Delia dan Rehan.

"Ya gitu deh,aku ngak tau kenapa dia ngak jawab dan ngak mau nerima aku " jelas Rehan dengan wajah nya yang sedih

"Udah lah Re,mendingan kamu terima saja perjodohan mu dengan Virna . Virna kan cantik dan bahenol ,aku kalau jadi kamu pasti lebih memilih Virna dari pada Delia. Walaupun kalau tanpa make up si Virna terlihat biasa aja sih,tapi mending si wanita yang cinta sama kita dari pada kita nya" ucap pria itu dengan santai

Rehan tidak memperdulikan ucapan teman nya itu,mereka memang mengambil cuti bersama. Mereka sama sama satu sekolah juga kuliah,kini mereka juga satu kerjaan di perusahaan yang sama tapi di divisi berbeda.

"Aku belum bisa merelakan nya,aku masih ingin mendengar jawaban nya mengenai perasaan ku karena ini lah aku kembali dan menemui nya" ucap Rehan dengan tatapan yang masih memandangi wajah Delia.

Minggu depan kedua orang tua Rehan akan mendengar jawaban Rehan mengenai perjodohan nya dengan Virna, jika Rehan menolak nya maka Rehan harus membawa wanita yang bersedia menjadi istri nya. Mereka akan menerima nya dengan tangan terbuka,siapa pun itu dan berasal dari mana mereka ngak mempermasalahkan hal itu. Yang penting Rehan dan wanita itu saling mencintai,Rehan ingin mengajak Delia untuk menikah.

"Delia.... aku ingin bicara penting,bisa kah kita bicara sebentar saja " ucap Rehan saat melihat Delia keluar dari ruangan anak anak

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentar nya ya,makasih

episode 2

Delia menatap mata Rehan yang begitu menginginkan nya,Delia sangat tau sekali bagaimana perasaan Rehan pada nya selama ini. Tapi Delia takut membalas nya karena banyak sekali dari teman nya mengatakan hal yang membuat nya semakin terlihat rendah,walaupun sebenar nya Delia memang seperti itu.

"Delia, kau tau bagaimana perasaan ku pada mu. Aku mencintai mu,apa kau juga begitu?" ucap Rehan dengan tangan yang masih menggenggam kedua tangan Delia

Delia hanya bisa diam saja,dia tidak tau menjawab pernyataan hati Rehan. Dia juga mencintai Rehan, tapi dia masih takut meninggalkan nenek nya. Pikiran nya kembali pada ucapan mama nya Rehan yang menemui nya seminggu yang lalu ,dimana ada rasa senang juga sedih pada dirinya .

" Delia, saya tau kalau Rehan begitu mencintai mu. Kami akan merestui pernikahan kalian ,semua biaya nya akan kami tanggung dengan satu syarat. Jika menikah,kau tidak lagi boleh merawat nenek mu. Tinggalkan dia ,kau hanya perlu mengurus anakku"

Ucapan mama nya Rehan kembali teringat dibenak nya,dia merasa kalau dirinya tak bisa lagi dekat dengan Rehan. Delia ngak mungkin mementingkan dirinya sendiri,sudah cukup lama sang nenek mengurus nya dan merawat nya . Kini giliran dirinya yang akan mengurus nenek nya,dia ingin membalas budi pada sang nenek. Mungkin dia belum berjodoh dengan Rehan, begitu lah yang dipikirkan nya.

"Delia,jawab aku. Kalau kau diam saja,aku ngak tau kau bersedia menikah dengan ku" ucap Rehan lagi dengan nada tak sabaran.

"Maaf kan aku Re,aku ngak bisa "jawab Delia akhirnya

Rehan menghela nafas nya dengan kasar,dia tidak tau apa yang harus dia lakukan lagi. Kembali Rehan menarik tangan Delia, dia tidak ingin kehilangan Delia. Sudah sangat lama dia begitu mencintai Delia, dia ingin Delia lah yang akan menjadi istri nya.

"Pliiis del,aku ngak mungkin menikah dengan Virna. Aku ngak cinta sama dia Del,aku hanya ingun diri mu" ucap Rehan dengan tulus,Delia yang tadi nya berusaha untuk tetap tenang kini dia sudah menangis.

" Delia, ku mohon. Menikah lah dengan ku,kau tau kalau keluarga ku setuju aku menikah dengan siapa saja yang penting kita saling cinta" ucap Rehan dengan tatapan tulus,Delia hanya bisa menggelengkan kepala nya saja karena dia belum bisa melepaskan nenek nya .

Rehan melihat dengan jelas bagaimana Delia menangis,dia yakin kalau Delia juga menyukai nya . Tapi dia tidak tau kenapa Delia tidak mau menerima nya,dia tak bisa memaksakan kehendak nya pada Delia .

Melihat Delia yang tak menjawab nya,Rehan menarik nafas nya dengan panjang kemudian menghembuskan nya dengan kasar agar dada nya bisa terasa lega. Dia tak tau penyebab nya ,tapi dia sudah tak bisa meyakinkan Delia lagi.

"Baiklah,kalau begitu aku akan menikah dengan Virna. Semoga kau bahagia dengan hidup mu,aku pergi" ucap Rehan dengan tegas.

Delia masih terus menangis dalam diam,dia menatap punggung Rehan yang kini mulai menjauh. Dia tak dapat lagi mengatakan apa pun lagi,dia hanya bisa berdoa Rehan mendapatkan istri yang lebih baik dari nya.

Rehan kembali ke kota nya, dia akan menerima perjodohan nya dengan Virna. Dia tak bisa lagi menolak keinginan kedua orang tua nya,karena jika memang dia ingin menolak nya maka dia harus membawa wanita yang akan dia nikahi.

Sementara itu Delia kembali ke dalam kelas dimana Marcel belajar,tapi sebelumnya Delia mencuci wajah nya. Dia ngak mau mata nya yang sembab dan berair dilihat oleh anak-anak ,dia mulai mengajar dan mencoba untuk tersenyum walaupun hati nya sakit.

Waktu berlalu,hari ini tepat acara pernikahan Rehan dan Virna. Delia dan nenek nya diundang,hanya saja Delia tidak ingin pergi. Nenek Delia tidak tau bagaimana perasaan Delia pada Rehan, tapi nenek nya juga ngak bisa melakukan apa pun. Ucapan mama nya Rehan, sang nenek pun mengetahui nya.

"Del....nenek ngak apa apa jika kau ingin menikah dengan Rehan, nenek masih bisa mengurus semua keperluan untuk nenek sendiri. Pergi lah,katakan perasaan mu pada nya. Rehan pasti mengerti,pergi lah nak. Nenek ngak mau jadi penghalang untuk mu,nenek ingin kau mengikuti kata hati mu " ucap nenek sambil mengetuk pintu kamar yang biasa Delia tempati.

Ceklek

Delia keluar dengan wajah yang sudah sembab,bohong jika dia tidak patah hati. Tapi dia sudah menentukan pilihan nya,nenek nya lebih penting. Mungkin dia belum berjodoh dengan Rehan, Delia mencoba untuk tetap tersenyum dan mendekati nenek nya kemudian memeluk tubuh kurus nenek nya dengan lembut.

"Ngak apa-apa kok nek,mungkin aku ngak jodoh nya Rehan. Nenek ngak usah merasa bersalah" jawab Delia yang berusaha untuk tidak kembali menangis,dia sudah merelakan cinta pertama nya.

"Maafkan nenek nak,nenek harap nanti nya kau bisa mendapatkan lebih baik dari Rehan " ucap sang nenek dengan tulus

"Terima kasih nek,doa nenek pasti akan dikabulkan Tuhan" jawab Delia yang melepaskan pelukan nya dan tertawa kecil

Delia dan nenek nya pun mulai bercerita dan merencanakan untuk kedepan nya,nenek Delia mengatakan kalau mereka harus pindah ke kota dimana paman nya berada karena rumah sang nenek yang mereka tempati ini sudah dijual paman nya.

Seminggu berlalu,mereka sudah harus pindah dari rumah itu. Sang nenek menyuruh Delia tetap ikut bersama nya ke rumah paman nya di kota,Delia hanya bisa menganggukan kepala nya saja,dia akan ikut dengan nenek nya kemana pun. Dia akan mengurus semua perpindahan nya dari desa juga sekolah tempat nya mengajar,dia akan mencari pekerjaan disana nanti nya.

Perjalanan menuju kota terbilang cukup lama menggunakan bus,pamannya tidak menjemput mereka karena memang mereka senang sekali nenek nya datang . Apalagi paman nya Delia jarang sekali bertemu dengan ibu nya karena pekerjaaan yang cukup banyak di perusahaan tempat nya bekerja, dia hanya staf biasa saja yang harus menuruti perintah atasan nya.

Tak lama bus nya pun berhenti diterminal,sudah ada paman Delia dan istri nya disana . Terlihat wajah paman dan bibik nya Delia senang,mereka menunggu saat saat bersama dengan nenek nya Delia karena sejak lama nenek nya Delia ngak pernah mau tinggal bersama mereka dan tinggal di desa saja bersama delia.

"Bu,terima kasih karena sudah mau datang dan tinggal disini" ucap paman nya Delia

"Hhhmmmm.....Ini karena kau menjual rumah itu" jawab si nenek dengan pelan,membuat paman dan bibik nya Delia terdiam.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentar nya ya,makasih

episode 3

Paman dan bibik nya Delia merasa sedih mendengar nya,tapi mereka memang juga merasa bersalah karena meminta ibu nya menjual rumah utama mereka didesa. Walaupun rumah itu terbilang kecil tapi paman dan bibik nya memiliki hutang untuk biaya anak anak mereka yang sudah lulus kuliah dan kini kedua orang tua nya yang hanya bisa membayari nya saja,gaji paman nya tidak lah begitu banyak dan harus membayar cicilan mobil juga rumah mereka. Sedangkan anak anak nya tidak ingin membantu kedua orang tua nya untuk membayar hutang dari gaji mereka yang terbilang lumayan,kedua orang tua nya juga ngak bisa mengatakan apa pun lagi.

"Maaf bu,kami berterima kasih karena kebaikan ibu dan kami minta maaf atas hal ini" ucap bibik Delia, dia juga ikut merasa bersalah .

Ibu mertua nya terbilang baik dan sudah menganggap nya anak dari mulai dia menikah dengan paman nya Delia, dia tidak pernah berpikir kalau anak-anak nya malah tidak perduli dengan mereka dan membiarkan mereka berusaha mencari uang untuk membayar hutang . Malahan mereka saat ini tidak tinggal dirumah ,anak paman dan bibik nya hanya sepasang. Yang pertama sudah menikah dan di ajak pindah oleh istri nya karena dia ngak ingjn gaji suami nya diberikan untuk ibu nya ,sedangkan anak perempuan paman nya malah memilih untuk kos dekat kantor nya padahal kantor nya juga ngak jauh dari perumahan subsidi milik kedua orang tua nya.

"Ah.....sudah lah,sekarang ibu capek. Ngak usah di bahas mengenai hal ini lagi, ibu mau istirahat sekarang " ucap si nenek yang digandeng oleh Delia

Delia mendekati paman dan bibkknya ,kemudian mencium punggung tangan mereka dengan takjim. Dia masih menghargai mereka karena memang mereka tidak pernah bersikap kasar pada nya atau pun orang tua nya,oleh karena itu Delia tidak begitu ingin mengusik urusan paman dan bibik nya dengan sang nenek.

"Delia,apa kabar? Terima kasih karena sudah mau menjaga nenek mu ,maafkan bibik dan paman karena ngak bisa menjenguk kalian disana " ucap bibik nya dengan pelan,dia menatap sedih pada Delia

"Ngak apa apa bik,sudah tugas Delia menjaga nenek" jawab Delia dengan sopan

Paman nya mengambil alih untuk menggandeng ibu nya dan membawa nya ke dalam mobil,dia pun menjalankan mobil nya menuju perumahan sederhana yang masih dia kredit.. Delia mengikuti dari belakang bersama bibik nya,dia tidak tau harus berbicara apa pada bibik nya makanya dia diam saja sepanjang perjalanan menuju rumah paman nya .

Tak lama mobil mereka sudah berhenti didepan rumah sederhana berwarna hijau,halaman nya tidak terlalu besar dan banyak sekali bunga berwarna warni disana. Delia tau kalau bibik nya sangat menyukai tanaman,kemudian Delia turun dan mengikuti langkah kaki paman dan bibiknya yang kini menggandeng sang nenek.

Delia melihat kedua anak dari paman nya yang sudah berdiri menyambut mereka disana, Delia menampilkan senyuman ramah dan sopan nya . Gery,anak pertama paman nya itu langsung mendekat dan memeluk Delia seperti pada adik nya.

"Apa kabar Del? Sudah lama sekali kita ngak ketemu ya,kamu sudah besar dan cantik" ucap Gery yang langsung menatap mata Delia dan tersenyum ramah.

"Baik kak,kakak juga terlihat lebih tampan" jawab Delia dengan ramah

"Ha....ha.....kau bisa saja,ini kenalkan istri kakak. Nama nya sama seperti mu,hanya saja ngak ada de nya" ucap kakak sepupu nya Delia

"Lia.....terakhir ketemu waktu pesta pernikahan kami kan ya? Maaf kalau kami belum sempat berkunjung dan main ke desa " ucap istri dari Gery,Lia begitu ramah membuat Delia senang tapi tidak dengan anak kedua paman nya .

"Apa kabar nek,seperti nya Delia sangat pandai mengurus nenek ya. Bukti nya nenek masih sehat dan kuat" ucap Maya dengan senyuman miring nya .

"Maya....kau bicara apa hah??" bentak paman Delia dengan kesal.

"Kan benar sih pa? Kok malah aku yang dimarahi sih?" tanya Maya dengan ketus

"Dan lagi,Delia ngak akan tinggal disini selama nya kan?" tanya Maya masih ketus sambil mata nya menatap ke arah Delia

"Mulai sekarang Nenek dan Delia akan tinggal disini ,lagi pula kan ngak ada hubungan nya dengan mu jadi jangan cari ribut" jawab paman Delia dengan tatapan tajam .

"Jelas ada dong pa,kalau dia mau tinggal disini. Dia harus kerja ,bukan numpang makan seenak nya begini" ucap Maya lagi dengan tatapan tajam

"Jaga mulut mu,jangan buat masalah. Mendingan sekarang kau pergi dari sini " ucap paman Delia dengan ketus

"Papa,harus nya papa ngusir dia bukan aku. Aku anak papa,lagian aku sudah kerja juga " jawab Maya dengan kesal

"Kau bisa sekolah dan tamat kuliah karena uang dari papa nya Delia, kau tidak malu hah?" ucap nenek Delia yang dari tadi diam

"Nenek ,kenapa bicara begitu? Papa dan mama yang membiayai sekolah ku bukan dari uang papa nya Delia, nenek jangan mengada-ada" ucap Maya masih dengan kesal .

Plaaaak

Paman Delia akhir nya memukul pipi Maya dengan cukup keras,dia merasa malu pada Delia dengan ucapan Maya yang begitu tidak sopan. Nenek Delia hanya bisa menggelengkan kepala nya saja, dia tidak mengerti bagaimana anak nya bisa mengajarkan cucu nya bersikap tidak sopan pada orang tua.

Delia dan yang lainnya terkejut melihat paman nya memukul Maya,Maya begitu di sayang oleh kedua orang tua nya dan dimanja. Mungkin karena hal itu lah makanya Maya jadi sedikit tidak menghormati orang yang lebih tua.

"Papa....kenapa aku ditampar ? Hiks....hiks.....aku ngak mau dia menumpang disini,dia harus cari kerja juga hiks hiks. Jangan karena dia sudah merawat nenek dan menjaga nenek sehingga dia tidak bekerja" ucap Maya sambil terus menangis, dia memegangi pipi nya yang sakit.

"Delia akan tinggal disini dan mengurus nenek,dia makan ngak gratis. Karena sebagian rumah ini adalah milik nya ,jadi jangan sekali pun kau mencoba mengusir nya dan menyuruh nya untuk bekerja" ucap sang nenek dengan tegas,mata nya pun menatap tak suka pada Maya.

Maya yang ditatap oleh sang nenek hanya bisa menundukan kepala nya saja,dia tidak pernah melihat nenek nya seperti ini . Dia merasa sakit hati dan kesal pada Delia, padahal Delia tidak melakukan apa pun. Tapi dari dulu Maya selalu merasa tersaingi oleh kehadiran Delia.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentar nya ,makasih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!