Blue Archive: Last Crisis
Last Agent
atau zona perang faksi antara faksi-faksi lain karena kelalaian Schale menjaga perdamaian nya runtuh akibat ulah seseorang.
karena Schale tidak bisa menjangkau “Orang itu” akhirnya Schale mendirikan sebuah organisasi rahasia di balik layar «Fallen Angel»...
tugas «Fallen Angel» adalah mengeliminasi “Orang itu” karena orang tersebut mencuri dan mengkhianati Schale.
karena ulahnya banyak para faksi berperang satu sama lain karena “Orang itu” menyebarluaskan tentang strategi perang balik layar oleh faksi-faksi lain....
puluhan tahun terlewati...
banyak Agent² dari «Fallen Angel» tewas akibat «Operation Golden Eyes»
dari semua agent yang meninggal hanya menyisakan satu agent laki-laki atau first male agents...
suatu daerah terbengkalai jauh dari base musuh...
Akito/Cassian
*membidik dari scope*
Akito/Cassian
*mengatur jarak jauh dan kecepatan angin*
terlihat mobil bergerak dengan kecepatan tinggi dari arah jalan raya timur menuju ke barat.
mobil² itu seperti mengawali orang-orang penting namun ada satu mobil yang berbeda...
Akito/Cassian
*melihat mobil Jeep tempur warna silver*
Akito/Cassian
*membidik arah sopir mobil Jeep silver*
peluru pun terbang dengan kecepatan tinggi dan melesat jauh jatuh pada titik diperkirakan.
"Brak! ngiiing... Brak brak..."
mobil Jeep silver itu terguling pada jalan tol itu dan terlihat “Orang itu” keluar merangkak dengan sekujur tubuh penuh darah...
Akito/Cassian
*membidik pada “Orang itu”*
Akito/Cassian
*menarik pelatuk sniper*
peluru melesat kembali dan menembus tengkorak Sensei terlihat serpihan otak keluar darinya.
Akito/Cassian
mission accomplished...
Akito/Cassian
*membidik arah timur tenggara*
terlihat sebuah pantulan cahaya dari gedung terbengkalai di lantai 24.
di detik-detik itu Cassian menyadari suatu hal...
bahwa pantulan cahaya itu adalah cahaya laser merah.
Akito/Cassian
ternyata....
Akito/Cassian
selama ini aku telah masuk jebakannya...
Akito/Cassian
*menaruh sniper disamping dan duduk manis*
Cassian duduk dan menoleh ke atas terlihat beberapa misil berterbangan menuju arahnya...
Akito/Cassian
sudah saatnya...
Akito/Cassian
aku menikmati kematian indah ini dengan bergabung bersama para mayat² rekan ku.
misil pun meluluhlantakkan bangunan dalam sekejap kini hanya menyisakan puing²...
Langit Sunset
“Oh? kau sudah mati, Cassian?”
terdengar suara halus dan hangat dari seorang gadis.
“Fufufu~ pasti menyenangkan bukan? kau sudah lepas dari 𝘫𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨² itu?”
“aku terus berpikir sampai kapan dirimu terus menjadi bonekanya... ”
dengan hamparan samudera begitu luas tanpa ujung juga langit sunset.
“aku merasakan kekhawatiran di dalam hatimu... Cassian.”
terdengar suara khawatir dari gadis itu...
“mengapa kau tidak mencari kebebasan mu sendiri, Cassian?”
“kau sudah menjadi boneka dengan hati dingin tanpa perasaan...”
“puluhan tahun kau berjuang untuk hidup bukan sebagai manusia... ”
gadis itu berbalik dari arah Cassian layaknya berdansa.
“apakah ini yang namanya rasa keibuan itu? ”
gadis itu berbalik arah tuju pada Cassian dan ia berjalan kearahnya.
gadis itu megang tangan kanan Cassian dan menaruhnya di pipi sembari menagis titik air mata.
“masih terlalu awal untuk menemani ku di hamparan air begitu luas ini... Cassian”
“perjalanan mu masih panjang dan begitu banyak lika-liku... ”
“bisakah... kau mengabulkan permintaan egois dari ibu mu ini...?”
“tetaplah hidup sebagai manusia... bukan sebagai boneka dari *orang itu*”
“fufufu~ kau selalu diam tanpa sepatah katapun keluar dari mulutmu...”
“bisakah kau memanggilku ibu untuk terakhir kalinya sebelum berpisah...?”
Akito/Cassian
*mengangguk*
Gadis itu bahagia sembari tersenyum berurai mata.
“aku tidak pernah merasakan perasaan bahagia ketika seorang anak memanggilku ibu untuk pertama kalinya...”
gadis itu memeluk Cassian begitu erat...
“Sampai jumpa lagi... Cassian”
The Emotionless Doll
terdengar suara memanggilnya tertangkap pada telinga.
Cassian melihat sekeliling nampak hanya gurun pasir dengan bangunan terhisap kedalam nya.
“Cassian, lihatlah ke atas.”
Akito/Cassian
*noleh atas*
sebuah mata dikelilingi aura gelap disekitarnya...
mata itu melayang-layang di udara.
Akito/Cassian
*hela nafas*
BS
seperti yang diharapkan...
BS
Cassian «Heartless Doll»
Akito/Cassian
kau, mengapa kau membawa ku kesini.
BS
wajah mu itu memang tidak bisa dibaca.
BS
singkat nya, akulah yang membawa mu kesini sekaligus menghidupkan mu.
BS
*melihat wajah emotionless Cassian*
BS
daripada itu, kau menggunakan kalung yg kau dapat dari reruntuhan.
BS
itu sebenarnya adalah kalung yng menyimpan jiwaku selama puluhan tahun lamanya.
BS
dan aku tak mengira kau salah satu orang yg bisa menggunakan ku.
BS
mungkin kau tidak mempunyai emosi layaknya manusia?
BS
bukankah kau ingin mencari kebebasan, Cassian?
BS
meninggalkan masa lalumu menuju masa baru?
BS
orang yg bisa melihatku hanyalah dirimu jadi tidak perlu khawatir tentang diriku.
Cassian duduk atas meja sembari melihat pemandangan malam yng bisa dikatakan artian “indah”.
Akito/Cassian
menjadi manusia...
Akito/Cassian
apakah itu...
Akito/Cassian
... mengesankan?
BS
bisa dikatakan sebagaimana kau menganggap nya.
BS
beralih lah dari masa lalu mu, Cassian.
BS
kau mungkin terlihat boneka yang siap membunuh kapanpun digunakan.
BS
alangkah baiknya kau mencari jati dirimu sendiri.
Cassian melihat arah BS lalu memandang arah telapak tangan kanan nya.
Akito/Cassian
... aku bisa?
BS
(dia terlihat seperti alat pemusnah berjalan)
BS
(mengingat bagaimana kerasnya ia hidup di masa lalu tentang siapa dirinya...)
BS
(... dan mengapa ia hanya mematuhi perintah ketimbang pikirannya sendiri)
Akito/Cassian
*menghela nafas*
BS
(apakah ini takdirku harus bersamanya?)
Akito/Cassian
untuk sekarang...
Akito/Cassian
... kemana aku...
Akito/Cassian
harus pergi...
BS
mengapa kita tidak jalan menuju kota disana.
Cassian mengangguk dan berjalan menuju arah kota.
BS
(kau mungkin tidak tau bahwa dirimu adlh senjata pemusnah berjalan)
BS
(makanya Schale berupaya melindungi dari *Orang itu*)
BS
(seperti ramalan mitos...)
BS
(mungkin mitos itu akan menjadi kenyataan...)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!