Getaran dingin mengalir di tulang belakang Shao Yuan, menyatu dengan perubahan mendalam pada langit yang tadinya cerah.
Kini, warna kemerahan meliputi langit, menciptakan atmosfer yang tegang di kuil sunyi di tengah gunung.
Di depannya, binatang roh berwujud harimau besar muncul dengan mata tajam yang memancarkan ancaman, menyelubungi udara dengan aura kekuatan yang menggetarkan jiwa.
"Sialan, situasi macam apa ini?" gumam Shao Yuan sambil melirik sekeliling, mencari celah untuk melarikan diri dari bahaya yang semakin mengancam.
Namun, upayanya terhenti ketika suara misterius mengisi telinganya.
[Ding...!!! Sistem Pencipta Dewa telah diaktifkan]
Sebuah layar biru transparan muncul, memecah keheningan sekitar.
Shao Yuan, dalam kebingungan, meraba-raba untuk mencerna fenomena aneh ini.
[Selamat Datang, Host,]
[Sistem mendeteksi host dalam bahaya....]
[Dangerous situation telah di aktifkan.]
"Siapa kau? Apa ini?" tanya Shao Yuan, matanya tetap fokus pada harimau roh yang siap menyerang.
[Saya adalah Sistem Pencipta Dewa,]
Shao Yuan, meskipun masih bingung, merasa keberanian muncul di dalam dirinya.
"Baiklah, aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi aku tidak akan menjadi mangsa tanpa melawan!" ujar Shao Yuan sambil melihat harimau di depannya.
Layar biru menyala lebih terang, memunculkan pilihan-pilihan di hadapannya.
[Pertama, pilih kategori keahlian yang ingin Anda tingkatkan]
[Kekuatan Fisik]
[Keterampilan Bela Diri]
Dengan ketegasan, Shao Yuan memilih "Kekuatan Fisik" dalam usahanya untuk menghadapi harimau roh tersebut.
[Ding...!!! Kekuatan Fisik telah ditingkatkan]
Tiba-tiba, Shao Yuan merasakan energi luar biasa mengalir melalui dirinya.
Dia dapat merasakan kekuatan di setiap otot dan serat sarafnya.
Matanya berkilat dan semangatnya membara.
[Misi Terdeteksi]
[Misi: Bunuh Binatang Roh Berwujud Harimau]
[Hadiah: Poin +5]
"Penciptaan Dewa..." gumam Shao Yuan, melihat ke layar biru di hadapannya.
Binatang Roh di depannya langsung menerjang dan mencoba menerkam Shao Yuan.
Dengan gerakan yang lebih cepat dari sebelumnya, Shao Yuan melompat menuju harimau roh.
Tinjunya terhentak dengan kekuatan dahsyat, dan dia merasakan kegembiraan karena berhasil menghindari serangan harimau roh dengan kecepatan yang seolah-olah waktu melambat.
"Apa-apaan manusia ini," pikir Harimau besar yang menjadi lawan Shao Yuan. "Dia jauh lebih kuat dari pada sebelumnya."
Shao Yuan menghantam kepala Harimau besar dengan sangat kuat, menciptakan gelombang kejut yang luar biasa.
Harimau besar itu terlihat kesakitan. "GRAWRRR" rintih harimau besar.
Shao Yuan tidak menghentikan serangannya di situ, dia dengan sangat cepat.
Menghantam harimau dengan ribuan pukulan.
"Harimau Sialan..!!!" teriak Shao Yuan sambil memukuli harimau besar itu. "Cepatlah mati...!!" Lanjutnya berteriak.
Harimau itu melepaskan auranya, dan menyebabkan Shao Yuan terpental jauh ke belakang.
Harimau besar itu terlihat sangat marah. "Manusia sialan...." gumam Harimau besar itu.
Shao Yun terkejut. "Eh? dia bisa bicara?" pikir Shao Yun kebingungan.
"Apakah dia binatang Roh yang memiliki umur lebih dari 100 Tahun," gumam Shao Yun, matanya kembali fokus kepada harimau di depannya.
Harimau besar itu dengan cepat kembali menyerang Shao Yun dengan kecepatan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Fuuhhhh...." Shao Yun menghembuskan napas panjang.
Bam...! Suara ledakan kecil menggema.
Shao Yun duduk di mayat Harimau besar, melihat layar biru di hadapannya.
[Misi: Bunuh binatang Roh berwujud Harimau]
[Selesai]
[Poin: +5]
Sambil mengusap keringat dari wajahnya, Shao Yun memandangi layar biru itu dengan penuh pertanyaan.
"Poin... Apa gunanya?" Tanya Shao Yun, mencoba memahami makna dari hasil perjuangannya.
[Poin adalah mata uang sistem, yang dapat digunakan untuk menciptakan Dewa, membeli keterampilan, dan sebagainya.]
"Hmm.. Sistem penciptaan Dewa, ya?" Renung Shao Yun.
"Sekarang, Coba Jelaskan apa itu penciptaan Dewa," lanjutnya, ingin memahami lebih dalam tentang fitur yang muncul di hadapannya.
[Penciptaan Dewa adalah sebuah fitur utama dari Sistem Pencipta Dewa]
[Anda dapat menciptakan sebuah Dewa dengan cerita, penampilan, kekuatan, dan sebagainya sesuai dengan ketentuan Anda, dengan membayar menggunakan poin]
"Apakah 5 Poin cukup?" tanya Shao Yun, masih mencoba memproses informasi yang baru saja diterimanya.
[Dengan Poin sebanyak itu, Anda dapat menciptakan Dewa dengan tingkat kekuatan setara kultivator manusia ranah Nascent Soul]
"Apa..?!!" teriak Shao Yun, terkejut dengan potensi besar yang terbuka di hadapannya.
Mata Shao Yun berbinar-binar, dipenuhi dengan rasa senang yang tercampur bahagia.
......................
...RANAH KULTIVATOR MANUSIA...
...Qi Refining...
...Foundation Establishment...
...Golden Core...
...Nascent Soul...
...Soul Formation...
...Body Integration...
...Great Ascension...
...Crossing Tribulation...
......................
Dengan pandangan penuh pertimbangan, Shao Yun mengangkat pertanyaannya, "Lalu, jika aku menciptakan Dewa, apakah dia akan mengikutiku? Apa dia memiliki kehidupan sendiri?" soranya diiringi rasa penasaran yang mendalam.
[Dewa akan terus mengikuti Host, bahkan jika Host menyiksa mereka]
Shao Yun tertawa dengan nada geli. "Hahaha... Astaga, mana mungkin aku menyiksa seorang dewa," ujar Shao Yun, sambil meresapi absurditas pemikiran bahwa dia bisa memiliki kekuatan sebesar itu di ujung jarinya.
Namun, tawanya perlahan reda, digantikan oleh pandangan seriusnya.
"Penciptaan Dewa," ucap Shao Yun. "Bagaimana cara menggunakannya?" lanjutnya bertanya, ekspresinya penuh antusiasme.
[Anda dapat kembali ke beranda, lalu menekan fitur Penciptaan Dewa]
Shao Yun memandang layar biru dengan penuh ekspektasi.
Mata putihnya berkilat, mencerminkan keingintahuannya yang tumbuh.
Dengan perasaan yang tak tertahankan, ia menekan kembali ke beranda sistem.
Di beranda, dia menemukan tombol-tombol yang bersinar lembut di tengah-tengah layar..
[Beranda]
[Penciptaan Dewa]
[Toko]
[Profile]
[Poin: 5]
Dengan perasaan hati yang berdegup kencang, Shao Yun menekan tombol Penciptaan dewa.
Tiba-tiba, cahaya biru memenuhi ruangan kuil, menciptakan suasana magis yang memukau.
Dalam cahaya itu, Shao Yun melihat opsi-opsi yang menarik, menggoda imajinasinya untuk menciptakan sebuah Dewa yang akan menjadi rekannya.
"Jadi, seperti apa Dewa yang akan aku ciptakan?" gumam Shao Yun, membiarkan pikirannya melayang ke dunia kreasi yang belum terwujud.
Suasana yang tercipta memberikan sentuhan magis pada momen penciptaan yang sedang dimulai.
"Pertama, mari kita buat namanya," gumam Shao Yun dengan penuh antisipasi.
[Penciptaan Dewa]
[Nama: Ji Yundan]
Shao Yun tersenyum kecil. "Ini bagus," ujar Shao Yun dalam hati. "Tapi, penampilan tidak begitu dibutuhkan, kan?"
[Penciptaan Dewa]
[Nama Ji Yundan]
[Kekuatan: 3 Poin]
[Penampilan: 1 Poin]
[Kecerdasan: 2]
"Sepertinya ini sudah sangat cocok," ujar Shao Yun dengan senang. "Aku menambahkan 1 Poin untuk penampilan, untuk jaga-jaga, siapa tahu mukanya mengesalkan."
[Cerita]
[Atur Cerita]
Shao Yun merenung sejenak, mencoba merumuskan cerita yang dapat mencerminkan kepribadian Ji Yundan.
"Hei, apakah cerita menentukan kepribadiannya juga?" tanya Shao Yun.
[Benar, Cerita menentukan Kepribadian, dan Kemampuan juga]
Shao Yun mengangguk. "Baiklah, aku mengerti."
[Cerita]
[Ji Yundan adalah entitas ilahi yang berdiri sendiri, diciptakan oleh kekuatan misterius yang melekat pada kuil tersebut. Dalam dimensinya yang sendiri, Ji Yundan muncul sebagai penjaga kebijaksanaan dan keseimbangan. Sebagai Dewa, ia memiliki misi untuk melindungi kuil kuno dan menjaga harmoni di antara energi alam yang ada di sekitarnya. Kekuatannya memungkinkannya berinteraksi dengan kekuatan surgawi. Ji Yundan menjelajahi dimensi-dimensi yang terkunci dari pandangan manusia biasa, menemukan kemampuan baru. Dengan ketajaman intelektualnya, ia memahami dinamika yang ada di Surgawi dan berusaha untuk menciptakan keseimbangan di setiap tempat yang dijelajahinya]
Shao Yun berdiri, meregangkan ototnya. "Akhirnya selesai," ujar Shao Yun dengan puas.
[Konfirmasi]
Saat Shao Yun menekan tombol Konfirmasi, atmosfer sekitarnya tiba-tiba menjadi tegang.
Ruangan itu dipenuhi dengan cahaya biru yang menyilaukan, menciptakan efek kilatan yang tidak terduga.
Udara terasa terionisasi, dan suasana menjadi sarat dengan energi yang menegangkan.
Tiba-tiba, sebuah asap tebal muncul di depan Shao Yun.
Cahaya biru yang tadi begitu intens sekarang membentuk siluet yang muncul dengan ragu-ragu.
Ji Yundan muncul dalam suasana yang lebih gelap, seolah-olah kehadirannya membawa aura misteri yang membuat udara menjadi lebih berat.
Dia berdiri di sana dengan sikap tegak, tetapi ada sesuatu yang aneh dengan penampilannya.
Rambutnya yang panjang tampak berantakan, dan pakaian ilahi yang seharusnya mempesona, kini terlihat lebih mirip serpihan yang telah lama terlupakan.
Cahaya biru berubah menjadi nuansa keabu-abuan yang memberikan tampilan yang kontras dengan keindahan yang seharusnya.
Setiap gerakan Ji Yundan memberikan kesan bahwa ia bukanlah dewa yang mulia, melainkan Dewa dengan penampilan 1 Poin.
Shao Yun, dengan kekecewaan di matanya, menyapa Ji Yundan dengan kata-kata, "Selamat datang, Ji Yundan," sambil merasakan bahwa penciptaannya melebihi ekspetasinya.
Shao Yun berpikir jika dengan penampilan 1 Poin, Dia akan menciptakan dewa dengan wajah yang menjengkelkan.
Namun, Yang dia lihat saat ini adalah wajah pria biasa yang tidak jelek dan tidak tampan.
Ketika Ji Yundan melihat Shao Yun, tanpa ragu, ia langsung berlutut dengan sikap yang penuh penghormatan.
"Salam kepada Tuan, Ji Yundan memberi penghormatan," ucapnya dengan suara yang rendah dan penuh kesetiaan.
Shao Yun terkejut melihat sikap tunduk Ji Yundan, menciptakan momen yang penuh dengan kontrast antara kekuatan penciptaan dan penerimaannya.
Suasana seketika berubah menjadi khidmat, seolah-olah energi ilahi Ji Yundan menyatu dengan keheningan di sekitarnya.
"Saudara Ji Yundan, berdirilah," kata Shao Yun dengan ramah, mencoba meredakan ketegangan yang tercipta.
Meskipun melihat sikap tunduk Ji Yundan membuatnya merasa berkuasa, Shao Yun juga merasakan sesuatu yang aneh, kehati-hatian terhadap entitas yang baru diciptakannya.
Ji Yundan mengangguk, bangkit dari lututnya, tetapi masih mempertahankan sikap yang hormat.
"Terima kasih atas anugerahmu, Tuan," ucapnya dengan rendah hati.
"Apa kekuatanmu yang bagus?" tanya Shao Yun, matanya penuh dengan rasa ingin tahu yang mendalam.
"Manipulasi energI ilahi, pertahanan tingkat tinggi, pemilihan cepat, kontrol Ruang dan waktu," jawab Ji Yundan dengan penuh hormat, suaranya meresapi ruangan dengan kehadiran yang luar biasa.
Shao Yun tersenyum senang. "Itu benar-benar luar biasa," ujarnya, terpancar kekaguman dari sorot matanya. "Bagaimana dengan kekuatan fisikmu? Setara dengan kultivator manusia ranah berapa kira-kira?"
"Rendahan ini hanya memiliki kemampuan setara kultivator manusia ranah Soul Formation," jawab Ji Yundan, dengan rendah hati mencerminkan kekuatan yang dimilikinya.
"Yah... aku sudah menduga, sih," gumam Shao Yun, mengira Ji Yundan memiliki kemampuan setara kultivator manusia ranah Nascent Soul.
Namun, tanpa diduga, ekspresi wajahnya berubah saat menyadari kebenaran. "EH, TUNGGU...?!! SOUL FORMATION KAU BILANG?" teriak Shao Yun terkejut, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Ji Yundan mengangguk mantap. "Benar, tuan," ujarnya, dengan tenang menerima reaksi kagum dan keheranan Shao Yun.
"Hahaha, ini benar-benar melebihi ekspektasiku!" kata Shao Yun dengan kebahagiaan yang memancar dari setiap kata yang diucapkannya.
Setelah keterkejutan awal, Shao Yun masih terpana oleh kekuatan yang dimiliki Ji Yundan. Dengan mata berbinar, ia melanjutkan perbincangan mereka.
"Soul Formation, ya? Aku tidak pernah membayangkan memiliki rekan dengan kekuatan setinggi ini," ucap Shao Yun, "Kekuatan yang sekuat Ketua Sekte kecil, dan sekuat tetua sekte besar" Gumam Shao Yun.
Ji Yundan tetap teguh di tempatnya, menyimak setiap kata Shao Yun.
"Tuan, apakah ada permintaan khusus yang ingin saya lakukan?" tanyanya dengan rendah hati.
Shao Yun berpikir sejenak, lalu tersenyum sinis. "Aku ingin kau mengikuti ku untuk menaklukan dunia."
Ji Yundan mengangguk, "Sebagai penjaga Tuan, saya siap melangkah ke setiap sudut dunia ini."
"Bagus!" kata Shao Yun semangat. "Kita akan menjadi rekan yang baik."
Kruk, Kruk. Suara perut lapar Shao Yun
Angin sepoi-sepoi menyapu lembut daun-daun yang menari di cabang-cabang pohon, menciptakan orkestrasi alam yang tenang.
Ji Yundan, dengan sensitivitasnya terhadap kebutuhan Tuan yang baru diciptakannya, mendengar dengan jelas suara perut Shao Yun.
Tanpa ragu, ia langsung menyatakan, "Tuan, izinkan saya mencari makanan agar Anda tidak kelaparan."
Shao Yun menepuk lembut pundak Ji Yundan, dia meneteskan air mata. "Kumohon... aku sudah tidak kuat," ujarnya, mencoba menambahkan sedikit dramatisasi pada situasi lapar yang terjadi.
Ji Yundan dengan sangat cepat menghilang seperti kilat, meninggalkan Shao Yun yang duduk di tengah kuil yang hampa.
Beberapa menit kemudian, Ji Yundan kembali dengan langkah pasti, membawa sepotong daging Monster yang baru saja ia peroleh di pegunungan terdekat.
"Woah, kau cekatan sekali," ujar Shao Yun terkejut, melihat kecepatan dan efisiensi Ji Yundan dalam mendapatkan makanan.
Ji Yundan membungkuk hormat dengan tulus.
"Atas izin Anda, Tuan," ujarnya dengan rendah hati, menunjukkan rasa terima kasihnya.
Shao Yun melambaikan tangannya dengan santai. "Ahh, baiklah-baiklah."
Shao Yun kemudian mengumpulkan beberapa kayu kering, menyalakan api unggun yang berkobar di antara kegelapan pegunungan.
"Duduklah," ucap Shao Yun dengan santai, matanya melirik Ji Yundan yang masih bertahan dalam sikap hormatnya.
Ji Yundan langsung merespons, duduk bersila dengan keanggunan yang memancarkan rasa ketaatan.
"Seperti yang Anda inginkan, Tuan," katanya dengan suara yang tenang.
Shao Yun menghela napas panjang, menikmati keindahan malam yang mengelilingi mereka.
Cahaya rembulan menyinari hamparan pepohonan, menciptakan bayangan-bayangan yang menari di lantai.
Udara di sekitar dipenuhi dengan aroma alam yang khas, menambah kedamaian pada momen tersebut.
Dia kemudian menoleh ke arah Ji Yundan, mata Shao Yun dipenuhi cahaya api unggun.
"Kau kaku sekali," ujar Shao Yun dengan senyum yang ramah.
Ji Yundan mengangguk lembut, "Maafkan saya."
"Yasudahlah," gumam Shao Yun, merasakan kehangatan api di hadapannya.
Dengan perlahan, dia memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan sambil melibatkan Ji Yundan lebih dalam.
"Kemari, bantu aku bakar daging," ucapnya sambil menggeser potongan daging monster ke arah Ji Yundan.
Ji Yundan dengan sigap ikut serta dalam proses memasak, menciptakan suasana yang lebih akrab di antara mereka.
"Omong-omong, Sistem," gumam Shao Yun sambil memasak daging monster di atas bara api yang menyala hangat.
Angin malam membawa aroma gurih daging yang memicu selera.
"Kemampuan yang kau berikan padaku saat pertama kali masuk ke dalam diriku, apakah aku bisa menggunakannya kembali?" Tanya Shao Yun, memandangi api unggun yang memantulkan bayangan di wajahnya.
[kemampuan itu disebut 'Dangerous situation', secara otomatis diaktifkan ketika Host menghadapi situasi bahaya yang mengancam nyawa.]
Shao Yun menggigit daging monster yang telah matang sempurna. "Apakah ada konsekuensi jika situasi tersebut teraktifkan?"
[Itu akan mengkonsumsi 10 Poin, dan tidak akan aktif jika host tidak memiliki Poin.]
Shao Yun menghentikan gigitannya, melihat penuh pertimbangan ke layar biru transparan di hadapannya. "Bukankah aku belum memiliki Poin sebelumnya?"
[Tidak, Anda sudah mendapatkan 10 Poin dari paket Pemula.]
Shao Yun menghembuskan napas panjang, mata menyipit dalam sedikit keheranan.
"Paket pemula, huh..." ucap Shao Yun dengan suara rendah.
Shao Yun mengalihkan pandangannya ke arah Ji Yundan yang duduk dengan anggun sambil membakar daging di atas api unggun yang berkobar.
"Ji Yundan, apakah kau melihat sebuah layar biru di depanku." Panggil Shao Yun, ingin memastikan.
Ji Yundan terlihat Kebingungan. "Apa maksud anda, tuan?" tanya Ji Yundan ragu.
Shao Yun menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku hanya ingin memastikan sesuatu"
Ji Yundan mengangguk, melanjutkan membakar daging di atas api unggun.
"Kau tidak bisa di lihat oleh orang lain?" Tanya Shao Yun dalam hati.
[Anda sudah bertanya kepada Ji Yundan, Kenapa bertanya lagi kepada saya]
Shao Yun tersenyum, menahan amarahnya. "Jawab saja sialan" Ujar Shao Yun Dalam hati.
[Anda benar, saya tak bisa di lihat mahluk selain Anda]
Cahaya api menari-nari di wajah Ji Yundan, menciptakan suasana yang hangat dan tenang di malam yang sunyi.
"Kau juga makanlah," ujar Shao Yun dengan nada ramah, mengulurkan sepotong daging yang sudah matang.
Ji Yundan menggelengkan kepalanya dengan tulus.
"Dewa tidak bisa lapar, Tuan," balas Ji Yundan dengan lembut, menegaskan sifat ilahi yang melekat padanya.
Shao Yun tersenyum, mengambil sepotong daging yang sudah matang dari panggangan, dan memasukkannya ke mulut Ji Yundan tanpa ragu.
"Eh...?" Ji Yundan berusaha menolak dengan lembut. "Apa ini, Tuan? Ini adalah makanan Anda," lanjutnya dengan serius.
Shao Yun memasang ekspresi kesal. "Orang ini..." Gerutu Shao Yun.
Dengan tegas, dia memaksa sepotong daging yang dipegangnya masuk ke mulut Ji Yundan.
"MAKANLAH INI, SIALAN!!" teriak Shao Yun, menciptakan momen lucu dan hangat di antara mereka di tengah malam yang tenang.
Pecahan cahaya rembulan menerangi hamparan pepohonan, membentuk bayangan yang lembut di tanah yang lapang.
"Hahahahahaha" suara tawa lembut, seperti melodi keceriaan yang menyelinap di udara malam.
Ji Yundan, yang selalu berada dalam kesiagaan tinggi untuk melindungi tuannya, segera merespon dengan sigap.
Ia memasang kuda-kuda, mata terpejam, dan tubuhnya tegang dalam kesiagaan.
Melalui indera keenamnya yang luar biasa, ia mencoba mencari sosok yang mengeluarkan tawa lembut itu, mencoba memahami apakah itu merupakan ancaman atau kehadiran yang bersahabat.
Tangan Shao Yun dengan lembut menepuk pundak Ji Yundan, memberikan sinyal untuk menghentikan kewaspadaannya.
"Tak usah mencarinya," ujar Shao Yun dengan suara tenangnya.
Sorot mata Shao Yun terarah ke satu titik di kejauhan, menangkap kehadiran yang misterius di balik tawa wanita tersebut.
Ji Yundan membuka matanya dengan perasaan kebingungan yang terpancar di wajahnya.
"Apa maksudnya...?" tanya Ji Yundan, mencoba memahami situasi yang tengah terjadi.
Saat itu, secara tidak sengaja, seorang Rubah Ekor Empat muncul, wanita cantik berwujud rubah, menunjukkan dirinya dengan wujud yang memesona.
Rambutnya seolah mengalir di udara, dan matanya berkilauan dengan kebijaksanaan yang telah ia peroleh selama berabad-abad.
Shao Yuan Terkejut, matanya terbuka lebar. "Rubah.. ekor Empat?" pikir Shao Yuan kagum. "Binatang Roh dengan umur lebih dari 10.000 Tahun" lanjutnya.
"Maafkan aku jika membuat kalian terkejut," ucap Rubah ekor Empat itu, suaranya lembut seperti melodi yang mengiringi malam. "Aku adalah Kumiho, aku tak sengaja lewat dan merasakan adanya manusia. sudah lama aku tak melihat manusia."
Shao Yun tersenyum dan melihat Ji Yundan yang masih memandang penuh kebingungan. "Jangan khawatir, Ji Yundan, Kumiho adalah temam, bukan ancaman. Dia sepertinya hanya lewat dan tidak bermaksud mencelakai kita."
Ji Yundan, meskipun masih sedikit skeptis, mengendurkan kuda-kudanya dan memilih untuk bersikap lebih santai.
"Maafkan ketidakwaspadaanku, Tuan," ucap Ji Yundan sambil memberikan salam hormat.
Shao Yun menoleh ke Ji Yundan. "Minta maafnya ke dia, bodoh. kenapa malah meminta maaf pada diriku"
"Tapi dia adalah Monster, Tuan." ujar Ji Yundan dengan tatapan dingin menuju Kumiho.
Kumiho tersenyum ramah. "Tidak apa-apa, Tuan. Aku hanya lewat dan merasa senang bertemu kalian."
Shao Yun mengajak Kumiho untuk bergabung di sekitar api unggun. "Mari, bergabunglah dengan kita."
Shao Yuan mengambil bagian dari daging Monster dan memberikannya kepada Kumiho.
Kumiho merasa tercengang dengan perlakuan Shao Yuan. "Terima kasih" seru Kumiho, mengambil daging yang di berikan oleh Shao Yuan.
Dalam keheningan malam, hutan yang sunyi menjadi saksi pertunjukan alam yang luar biasa.
Daun-daun yang lembut bergoyang di atas pohon-pohon, disertai bisikan angin malam yang membawa aroma segar hutan.
Bulan memancarkan cahaya biru pucat, menerangi hamparan pepohonan dengan lembut.
Suasana alam yang damai mendominasi, menciptakan latar belakang yang cocok untuk pertemuan tak terduga ini.
Tiba-tiba, sinar biru memancar dari tubuh Kumiho.
Cahaya itu menyelimuti tubuhnya seperti kilatan bintang-bintang, menciptakan aura magis yang mempesona.
Mata Kumiho berkilauan dengan pesona ribuan tahun, dan rambutnya seolah tergerai dengan keanggunan yang tak terbatas.
Langkah Kumiho yang lembut dan elegan seperti seorang ratu yang turun dari surga, mencoba untuk menarik hati Shao Yuan.
Hembusan angin malam yang sejuk menjadi saksi bisikan pesona yang menyertai setiap gerak langkahnya.
Suasana malam menjadi sarana bagi Kumiho untuk menampilkan kemampuannya yang luar biasa.
Namun, tanpa menunggu lebih lama, Ji Yundan, yang selalu berada dalam kesiagaan tinggi, dengan sigap menanggapi situasi tersebut.
Dengan pukulan yang cepat dan tanpa ampun, Ji Yundan memukul Kumiho dengan kekuatan yang membuatnya terlempar jauh keluar dari kuil, menghancurkan tembok dan pohon-pohon yang menghalangi.
Suara benturan keras menciptakan gelombang getaran di udara.
"Monster tetaplah monster, Bajingan!" pekik Ji Yundan, matanya memancarkan ketegasan dan kewaspadaan.
Ji Yundan menatap Kumiho yang terpental dengan sikap tegas, menunjukkan bahwa ia siap melindungi tuannya dari segala ancaman, bahkan dari makhluk magis sekalipun.
Shao Yuan, meskipun sedikit terkejut oleh tindakan Ji Yundan yang tegas, tersenyum kecil menyaksikan pertunjukan yang tak terduga ini.
"Woah, Itu benar-benar mengejutkan," gumam Shao Yun dengan lembut.
Sejenak, hutan sunyi itu kembali ke dalam ketenangan malam, hanya diiringi bisikan angin yang kembali membawa aroma hutan.
Ji Yundan dengan sangat cepat berjalan menuju Kumiho. Namun, saat dia mencoba memukul Kumiho.
Suara Shao Yun muncul di belakangnya. "Baiklah, itu sudah cukup. Ji Yundan.
Ji Yundan menghentikan tinjunya pas di depan wajah Kumiho. "Baiklah" ujar Ji Yundan dengan ekspresi kesal kepada Kumiho.
[Misi: Selamatkan Kumiho dari Ji Yundan]
[Selesai]
[+0,1 Poin]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!