NovelToon NovelToon

Mantan Kok Balikan

Bab 1

" Selamat pagi Abang, papa, mama" pelukan hangat dipagi hari menyambut suasana sarapan disebuah rumah mewah.

" Pagi, wuihhhhh dapet pelukan hangat dari calon ibu dokter nih senangnyaaaaaa" Aldo membalas pelukan hangat adiknya dengan senyuman terbaiknya membuat wajah tampannya begitu sempurna Dimata Sorang wanita.

" Sarapan dulu sayang, hari ini mau kemana acaranya?" tanya Julia seorang dokter dengan usia hampir 50 tahun namun tetap terlihat cantik dan sehat.

" Ade mau siapin perlengkapan buat besok ospek aja maa, masih ada beberapa yang kurang" jawab Christine lembut, ya gadis itu bernama Christina wajah cantik dan memiliki sifat yang sangat lembut menambah nilai plus Dimata semua laki-laki.

Kegiatan sarapan pagi itu terlihat sangat hangat dengan obrolan ringan, selesai sarapan mereka berkumpul diruang keluarga seperti biasa keluarga Jeremy selalu meluangkan waktu untuk bercerita satu sama lain, menjaga komunikasi antar keluarga mengingat bahwa komunikasi itu sangat penting dalam sebuah hubungan apalagi mereka yang sibuk dengan kegiatan aktivitas masing-masing kadang jarang ada waktu untuk bersantai.

" Abang hari ini kemana?"

" hari ini Abang mau nemenin adek Abang yang cantik ini karena mulai besok udah sibuk dengan kegiatan kampusnya, aduh adek Abang udah besar sedih deh Abang" Aldo mengusap lembut kepala Christine yang sedang memeluknya dari samping, jangan heran kalau diluar mereka banyak yang mengira sepasang kekasih karena memang hubungan adik Kaka ini sangat baik karena didikan orangtua mereka yang baik.

" Besok kalau Abang antar jemput adek boleh pah? Abang minta tolong buat handle kantor ya pah ? " pertanyaan itu lolos keluar dari mulut Aldo tanpa beban dengan tatapan manis yang diberikan kepada Alvaro ayahnya.

Dengan tatapan seperti itu sangat sulit bagi seorang Alvaro yang tegas untuk menolaknya " hmmm yaa boleh jaga adeknya bang apalagi udah masuk dunia perkuliahan Abang paham kan maksud papa?"

Christine dan Julia yang masih nyaman dengan posisi mereka hanya menatap kedua lelaki itu secara bergantian, karena memang aturan dari papanya yang sangat disiplin semua sesuai waktu yang telah ditentukan jika ada waktu tambahan memang harus ada informasi lewat telpon untuk memberikan kabar kegiatan mereka.

" Abang, adek masih ada beberapa perlengkapan yang belum lengkap boleh adek minta tolong Abang buat bantu adek?" kepala Christine mendongak keatas menatap lembut sang Kaka.

" Boleh dong dengan senang hati tuan Putri, pangeran ini akan mengantar kemanapun tuan putri mau" jawaban Aldo berhasil membuat keluarga mereka tertawa hangat, obrolan ringan ditemani secangkir teh hangat berhasil membuat komunikasi diantara mereka sangat baik.

-------------

" Bang, kita cari kemana perlengkapannya adek bingung" suara itu memecah keheningan perjalanan mereka didalam mobil.

" kita cari disekitar sana aja de, dulu Abang waktu kuliah cari disana memang lengkap nanti Abang bantu sesuai dengan janji Abang tadi"

Christine menganggukan kepalanya dengan semangat, " kalau Abang punya pacar, adek masih boleh manja gini engga bang?" pertanyaan Christine membuat Aldo seketika mengerem mendadak, kenapa adiknya bisa memikirkan hal itu padahal selama ini memang tidak ada obrolan mereka yang mengarah kesana.

Seketika Aldo memeluk erat tubuh adiknya, matanya terasa hangat menahan bulir yang menumpuk ingin keluar namun tertahan " adek engga boleh bilang gitu, sampai kapanpun adek tetaplah adik kecil Abang ya udah sekarang kita cari perlengkapan terus makan ice cream ditempat biasa mau?"

" Mau mau mau bang adek mau yeeeayy makasih Abang adek sayang banget sama Abang" suara lantang itu membuat hati Aldo sedikit tenang.

Bab 2

POV Kampus pelita Nusa bahagia

"Oke teman teman sudah siap semua ya buat besok tolong jaga kesehatan dan besok saling membantu ya saya gak mau liat ada panitia yang duduk santai semuanya saling mengisi aja semangat buat kita semua " suara lelaki dengan postur tubuh yang tinggi dan tegap kulit putih rambut cepak menggema diaula panitia ospek.

Setelah semua panitia membubarkan diri tinggal beberapa orang saja didalam aula salah satunya adalah Fany sebagai salah satu panitia inti dan memiliki perasaan kepada ketua panitia dia sering kali mencuri kesempatan untuk bisa berdampingan dengan romeo.

" Rom, aku ikut pulang bareng ya soalnya aku engga bawa mobil kita kan searah boleh ya?" tanyanya manja dengan wajah yang mencoba terlihat imut dihadapan lelaki yang disukainya.

" Bro jadi ga kita kumpul, udah lama nih kan udah janji juga Lo sama yang lain" ucap Naka yang mengerti bahwa sahabatnya itu memang tidak memiliki ketertarikan kepada Fani.

" Sorry fan gue udah ada janji sama temen-temen gue buat kumpul bareng, Lo bisa pesen taxi online aja ya" jawab Romeo dingin dengan tangan yang masih merapihkan barang-barang nya kedalam tas.

" Rom kita pake mobil Lo kan ketempat biasanya? " tanya Radit memperjelas bahwa mereka tidak bisa diganggu apalagi fani yang sering maksa buat ikut, selain anaknya yang sombong teman-teman Romeo juga merasa kurang nyaman dengan ucapan Fani yang terkadang menyinggung perasaan mereka bahkan sering meminta pulang semaunya.

Romeo melemparkan kunci mobil kepada Edo " Lo yang bawa ya do gue berasa capek banget gapapa kan?" tanya Romeo tanpa menghiraukan Fani yang masih berdiri dihadapannya.

" Yaahh jadi gue gabisa nebeng dong, atau gue ikut kalian aja boleh ga?" Fani masih mencari kesempatan agar bisa dekat dengan romeo.

" Sorry fan gabisa soalnya ini cowok semua ga enak kan Lo cewek sendiri, terus engga pantes juga ini udah sore kita pasti pada pulang malem mending Lo pulang aja gue duluan ya" jawab Romeo yang langsung pamit kepada Fani tanpa menatapnya.

Kepergian Romeo dengan teman-temannya membuat Fani merasa kesal karena sudah ditolak oleh Romeo sabar fan sabar...oke besok kita coba lagi nanti kalau kita udah pacaran ga akan aku biarin kamu nongkrong sama temen-temen kamu itu liat aja nanti . Gumam Fani dalam hatinya.

Terpaksa ia ke parkiran untuk mengambil mobilnya, yaps betul Fani memang pura-pura bilang tidak membawa mobil karena itu menjadi tujuan agar ia bisa bersama dengan romeo namun gagal. Kegagalan Fani didasari oleh naka yang mengetahui rencana fani dan langsung memberitahu Romeo, jelas saja itu menjadi alasan Romeo semakin tidak senang didekati oleh Fani.

" Rom, lu masih gamon sama Christine? Kusut amat padahal udah setahun Lo putusin dia" tanya Radit yang memang anaknya cerewet beda dengan Edo yang lebih pendiam, Radit dan Naka memang sama-sama seperti anak kembar karena mereka berdua jika digabungkan bisa rame kaya satu rt.

" Hmmm.. Ya gitulah nyesel gue putusin dia" jawab Romeo dengan memijat pelipisnya karena beberapa hari ini memang waktu dan tenaganya terkuras untuk persiapan kegiatan ospek di kampusnya.

" aneh lu, bener dah aneh banget lu yang mutusin lu juga yang gamon heran gue sama lu" jawab Naka yang sedikit terlihat emosi.

" Bang Aldo juga udah tau, tapi lu aman ga Rom pas banget Aldo tau?" pertanyaan itu membuat seisi mobil menjadi lebih kepo.

" pas tau gue dibogem, lu tau sendiri sesayang apa bang Aldo sama Christine dit" suara lirih itu membuat teman-temannya merasa kasian.

" Makannya jangan kebanyakan tingkah kalau masih cinta, so soan putus karena engga mau ldr padahal kuliah masih sekitar sini juga" akhirnya Edo buka suara.

" Maksud gue karena jam kuliah sama anak sekolah kan beda do, jadi gue takutnya engga bisa selalu deket sama dia tiap waktu aaarrgghh pusing gue" Romeo yang frustasi sudah bingung harus bagaimana lagi, menyesalpun tidak ada gunanya.

" si Christine ya udah cakep, bening, pinter, orang kaya, lemah lembut kurang apalagi dia sebagai manusia, beda sama si Fani aduh itu kaya jelmaan curut gue rasa sombongnya engga ketulungan cantik kaga juga belagu iya" jawaban panjang Naka membuat isi mobil sedikit hangat dan tertawa.

Bab 3

" wiiii maba baru, cantik banget padahal masih pakai putih hitam" bisik bisik panitia didepan pintu gerbang memecah keheningan.

Mobil berwarna hitam melaju kedepan meninggalkan kampus yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan ospek, dan mahasiswa baru dari fakultas kedokteran menjadi salah satu primadona pagi ini bagi para panitia.

" Iya cakep banget bening lagi, calon dokter dan calon ibu dari anak anak gue" celetukan seorang laki-laki yang tepat berada disamping fini berhasil membuat fokus seorang fini berubah, sejenak dia melirik sekilas lebay orang anak baru itu biasa aja, lebih cantik gue baru masuk udah bikin gue badmood aja Lo liat nanti habis lo gumam fini dalam hatinya.

Bisik-bisik para panitia mengundang rasa penasaran dari Naka dan Edo yang kebetulan memang mereka baru saja bergabung untuk menyambut mahasiswa baru, " Ehh ada apaan sih seru amat" ucapan naka berhasil membuat bisikan itu berhenti sejenak.

" Kak Lo liat deh anak kedokteran itu, cakep banget bening lembut lagi gue aja yang cewe demen liatnya engga banyak gaya soalnya" jawab citra dengan menunjukkan mahasiswa baru dengan dagunya.

Seketika Naka dan Edo yang melihat mahasiswa baru itu terdiam memastikan bahwa yang mereka lihat bukanlah halusinasi mereka, tatapan Edo dan Naka bertemu banyak keheranan yang muncul dari para panitia karena tidak ada komentar apapun yang keluar dari mulut Naka dan Edo.

" Do, ini bukan halusinasi kan ya?"

Seketika edo menepuk pundak Naka keras dan " Awwwww sakit anjir" ternyata memang ini benar ya Christine sedang menjadi perbincangan hangat para panitia dan ini akan menjadi salah satu berita heboh bagi mereka terutama Romeo apakah yang akan terjadi jika sampai mereka bertemu.

" Ayoo..ayooo..ayooo cepetan kumpul di aula" teriakan Fani membuat para panitia menatapnya jengah, lagi-lagi Fani memperlihatkan sikap kurang bersahabatnya mungkin ia ingin diperhatikan oleh Romeo namun caranya yang salah.

" Kenapa lagi sih bebek betina itu Rom pagi-pagi udah bikin rusuh Gedeg amat gue" seloroh Radit yang sedang bersama Romeo mempersiapkan aula untuk acara hari ini.

Romeo hanya mengangkat kedua bahunya ia enggan menanggapi perilaku temannya itu karena tidak ingin ada salah paham, selama ini Romeo sudah memberikan ketegasan kepada Fani bahwa memang Romeo hanya menganggap hubungan mereka teman tidak lebih, tapi Fani masih sama berusaha untuk terus mendekatinya.

" Heh kamu ngapain diem disitu telinga kamu dimana? Engga denger saya bilang apa? Bentak Fani.

Christine yang merasa tidak bersalah hanya cuek karena disekitarnya banyak mahasiswa baru juga jadi dia tidak berpikir bahwa bentakan itu untuk dirinya, disudut lain naka dan edo yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Fani " kenapa lagi sih fan, pagi-pagi udah emosi aja gabisa adem dikit apa?" seloroh Naka.

Christine yang mendengar suara familiar itu mengangkat kepalanya melihat kearah sumber suara, ya tatapan Naka, Edo dan Christine akhirnya bertemu segera Christine memberikan hormat kepada Naka dan edo dengan membungkukkan setengah badannya " selama pagi kak" suara lembut itu menjadi perhatian disekitar mereka terutama Fani yang merasa heran.

Naka dan edo saling tatap christine bener bener ya dari dulu selalu sopan sama siapapun engga pernah berubah kenapa bisa bidadari kaya gini ditinggalin gumam Naka kepada Edo yang dibalas senyum.

" selamat pagi juga dek, selamat datang " jawab Edo dengan suara tenang, Fani seketika mendongak kepalanya keatas merasa heran dengan sikap Naka dan edo yang begitu bersahabat kepada Christine, ia merasa ini tidak adil karena selama ini Fani berusaha untuk bergabung dengan mereka namun tidak pernah mendapatkan respon selembut itu.

" Cih anak centil, gausah cari perhatian deh sama panitia biar diperlukan spesial baru masuk bisa-bisanya godain panitia gimana kalau udah jadi mahasiswa mau jadi jalang?" sontak ucapan Fani membuat kaget orang-orang yang sudah berada disana.

" Fani jaga ucapan kamu, engga pantas seorang mahasiswa apalagi dilingkungan pendidikan berbicara kasar" ucapan tegas Romeo memecah suasana tegang yang saat ini terjadi.

Romeo yang memakai masker sekilas melirik seorang perempuan dihadapan Fani dan bertemu pandangan dengan Christine tubuhnya terasa kaku seketika ingin sekali air matanya luruh namun Romeo masih sadar bahwa saat ini sedang acara kampus harus tetap profesional. Berbeda dengan Christine yang belum sadar kalau dihadapannya kini ada mantan kekasihnya yang sangat ia rindukan, sehingga ia tetap cuek saja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!