NovelToon NovelToon

RUMIT

SENJA

Namanya adalah Senja Dirgantara seorang wanita dengan paras cantik dan mempunyai hati yang baik, tulus kepada semua orang. Senja adalah pemilik sebuah restaurant bintang lima yang sangat terkenal di ibu kota dan memiliki berbagai cabang di luar dan di dalam kota. Di balik kesuksesan Senja, ternyata Senja juga adalah anak semata wayang dari pengusaha kaya raya yang sangat berpengaruh di ibu kota yaitu bapak Dirgantara.

Tidak ada yang tahu bahwa Senja adalah anak semata wayang  dari pengusaha kaya raya bapak Dirgantara, Semua orang hanya tau bahwa bapak Dirgantara hanya memiliki seorang anak perempuan tetapi tidak ada yang pernah melihat atau bertemu dengan anaknya.

Senja memang sengaja merahasiakan identitasnya kepada semua orang karena ia tidak mau bergantung kepada nama kedua orang tuanya, ia ingin menjadi wanita mandiri yang bisa membangun bisnisnya sendiri, Senja lebih senang jika ia dikenal sebagai Senja seorang pemilik restaurant bintang lima yang memiliki cabang di mana-mana, semua itu karena Senja memang membangun bisnisnya dari nol hingga menjadi sukses tanpa melibatkan atau membawa-bawa nama keluarganya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya di luar negeri, ia di minta oleh ayahnya untuk meneruskan perusahaan milik ayahnya tetapi Senja menolak dan lebih memilih untuk memulai bisnisnya sendiri, dengan alasan ia ingin merintis bisnisnya sendiri dari nol tanpa menggunakan embel-embel dari keluarganya dan Senja berhasil membuktikan itu kepada kedua orang tuanya, ia telah berhasil merintis bisnisnya hingga menjadi sukses seperti sekarang ini.

Senja memiliki seorang sahabat dekat yang bernama Arina, Arina adalah gadis cantik dari keluarga sederhana, dia dan Senja sudah berteman selama Sebelas tahun lamanya, Arina adalah tempat Senja berbagi cerita saat senang dan saat susah, Ariana selalu menjadi teman yang baik untuk Senja dan menjadi satu-satunya orang yang paling Senja percaya, Senja memang anak yang baik dan tidak pernah memilih-milih teman, ia dengan tulus berteman dengan Arina walaupun Arina bukan berasal dari keluarga kaya sepertinya. Senja tulus berteman dengan Arina karena menurutnya Arina adalah anak yang baik. Awalnya Arina memang tulus berteman dengan Senja, namun, lama kelamaan timbul rasa iri di hati Arina terhadap Senja. Ia iri dengan Senja yang memiliki semua yang ia inginkan, bahkan ia juga iri dengan Senja yang memiliki seorang kekasih model yang sangat tampan.

Senja menjalin hubungan dengan seorang pria tampan yang berprofesi sebagai model yang sangat terkenal di ibu kota selama kurang lebih tiga tahun terakhir ini, namun, Senja dan kekasihnya itu jarang bertemu karna mereka berdua sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Hingga tanpa Senja sadari, saat Senja berada di luar kota untuk membangun cabang baru restaurantnya, sahabatnya diam-diam mendekati kekasihnya hingga sahabat dan kekasihnya itu menjalin sebuah hubungan terlarang di belakang Senja dan bahkan mereka berdua sudah sering memesan kamar di hotel untuk bercumbu dan bermesraan.

Suatu hari, Senja tidak sengaja melihat kekasih dan sahabatnya sedang memesan kamar di sebuah hotel milik ayahnya sendiri, kebetulan hari itu Senja sedang berada di sana untuk menghadiri undangan salah satu kolega bisnis ayahnya. Dan Mereka berdua tidak menyadari keberadaan Senja di hotel itu dan berlalu menuju kamar yang telah mereka pesan.

Melihat kelakuan sahabat dan kekasihnya yang sedang mengkhianatinya itu, membuat amarah Senja benar-benar sudah di ubun-ubun.

“Berani sekali kalian mempermainkanku.” Ucap Senja sambil mengepal kedua tangannya untuk menahan emosinya.

Senja mencari tahu kamar yang mereka berdua pesan, lalu mengambil kunci cadangan kamar mereka. Setelah mengambil kunci cadangan, Senja berjalan menuju kamar mereka dan setelah berada di depan pintu kamar itu, Senja terdiam sejenak untuk mengumpulkan keberaniannya dan menyiapkan hati untuk memergoki sahabat dan kekasihnya yang sedang berselingkuh. Pasalnya Senja sudah lama menjalin hubungan dengan kekasihnya itu bahkan ia sampai melawan kedua orang tuanya yang tidak merestui hubungan mereka.

Namun, saat Senja sudah menyiapkan hati untuk menangkap basah sahabat dan kekasihnya itu, betapa terkejutnya ia ketika membuka pintu dan melihat kekasih dan sahabatnya sedang bercumbu dengan sangat mesra, saking nikmatnya mereka bercumbu, mereka sampai tidak menyadari keberadaan Senja di dalam kamar itu.

“Hyaaakkk... Brengsek!!! Beraninya kalian mengabaikanku!” Teriak Senja dengan emosi.

Mereka berdua sangat terkejut mendengar teriakan Senja, dan dengan panik mengambil benda-benda yang berada di sekitar mereka untuk menutupi tubuh mereka yang sudah bertelanjang bulat.

“Sayang... kenapa kamu bisa di sini? Ahh... tidak, maksudku aku bisa jelaskan sayang.” Ucap kekasih Senja sangat terkejut dan panik.

“Cihhh... apakah begini kelakuan kalian di belakangku? Kenapa seleramu menjadi turun seperti ini?” Ucap Senja sambil menatap Arina dengan tatapan mengejek.

“Apakah tubuh sahabatku ini yang membuatmu jadi lupa diri? Ahhh... tidak, haruskah aku memanggilmu jalang sekarang?” Ucap Senja lagi.

Arina menatap Senja dengan tatapan tidak terima dengan perkataan Senja yang menyebutnya sebagai wanita jalang.

“Pakai pakaian kalian, aku akan menunggu kalian menjelaskan semua ini padaku.” Ucap Senja sambil berjalan ke sebuah sofa.

Senja menunggu mereka berdua di sebuah sofa yang berada agak jauh dari tempat tidur, dan beberapa menit kemudian, mereka berdua sudah datang dan berlutut di depan Senja. Aura ingin membunuh Senja benar-benar keluar sekarang tetapi mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara sepatah kata pun.

“Sejak kapan? Sejak kapan kalian berdua bermain api di belakangku?” Tanya Senja memulai pembicaraan.

Tetapi mereka berdua hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan dari Senja hingga membuat emosi Senja semakin memuncak, tapi Senja berusaha menahan emosinya karena tidak ingin membuang-buang tenaganya untuk masalah seperti ini.

“Baiklah, kalian benar-benar tidak ada yang ingin menjawab? Aku tanya sekali lagi, sejak kapan kalian menjalin hubungan di belakangku?” Ucap Senja meninggikan suaranya.

“Sejak kamu memulai bisnismu di luar kota.” Ucap Arina.

Senja benar-benar tidak menyangka setelah mendengar jawaban sahabatnya itu, ia benar-benar tidak menyadari bahwa mereka berdua sudah menjalin hubungan di belakang Senja sudah begitu lama.

“Apakah kalian berdua menganggapku sebagai lelucon? Apaka kalian sangat menikmati drama ini? Baiklah, jadi kamu menginginkan lelaki ini kan? Ambillah bawa dia pergi bersamamu. Dan mulai sekarang, persahabatan kita selama 11 tahun, anggap saja tidak pernah ada.” Ucap Senja pada Arina.

“Dan kamu, mulai saat ini, kita tidak ada hubungan apa-apa lagi.” Ucap Alena dengan tegas sambil menunjuk kekasihnya.

“Sayang, maafkan aku, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi.” Ucap kekasih Senja sambil terus berlutut dan memohon.

“Setelah aku pikir-pikir, kalian berdua memang sangat cocok untuk bersama, lanjutkanlah hubungan kalian, berbahagialah, dan ingatlah pengkhianatan kalian ini kepadaku.” Ucap Senja lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Kemarahan Senja yang memuncak

Namun, saat Senja beranjak pergi dan sudah sampai di depan pintu kamar hotel, tiba-tiba Arina berteriak kepada Senja hingga membuat Senja menghentikan langkahnya.

“Kenapa! Memangnya apa yang salah dengan apa yang kulakukan? Memangnya kenapa aku tidak bisa memiliki apa yang kau miliki sekarang? Kenapa kau selalu merasa menjadi satu-satunya pusat perhatian padahal aku juga selalu ada di sisimu, kenapa cuma kau yang selalu di utamakan? Kenapa?” Ucap Arina sambil berteriak dengan keras.

Teriakan Arina membuat Senja membalikkan badan dan berjalan kembali mendekati Arina yang masih berlutut di lantai, setelah sampai di depan Arina, Senja berjongkok untuk mensejajarkan badannya dengan badan Arina yang masih berlutut di lantai.

“Kau mau tahu kenapa itu bisa terjadi?” Ucap Senja dengan nada suara yang pelan.

Arina hanya terdiam mendengar ucapan Senja dan matanya terus menatap Senja dengan tatapannya yang penuh dengan kedengkian, namun, Senja tidak mau kalah, Senja menatap balik mata Arina dengan tatapan mengintimidasi lalu kemudian membisikkan sebuah kata pada Arina yang membuat Ariana tidak mampu untuk berkata-kata.

“Karna mereka tahu membedakan mana barang yang berkualitas dan mana barang bekas.” Ucap Senja sambil berbisik di telinga Ariana.

Arina terkejut mendengar perkataan Senja, sementara Senja hanya tersenyum puas melihat ekspresi wajah Arina yang begitu terkejut. Lalu Senja beranjak pergi sebelum akhirnya terdiam lagi ketika dia mendengar teriakan dari mulut Arina kembali.

“Hyaaakkk... dasar j*lang, seharusnya kamu sadar, kalau selama ini kau itu hanya di manfaatkan dan tidak ada satu orang pun yang mau tulus berteman denganmu, mereka semua itu hanya menginginkan uangmu, kau ini terlalu polos Senja atau kau bodoh, kau terlalu mengagung-agungkan pekerjaanmu itu sampai kau bisa berada di posisi ini.” Ucap Arina kembali berteriak.

Mendengar ucapan Arina, Senja benar-benar tidak bisa menahan amarahnya lagi, ucapan Arina barusan membuatnya Senja tidak bisa menahan amarahnya lagi, Senja sangat marah hingga ia kembali mendekati Arina yang berdiri dari tempatnya berlutut dan dengan cepat Senja menampar Arina dan menarik rambutnya hingga Arina merontah dan berteriak kesakitan oleh ulah Senja.

“Lepaskan aku dasar j*lang.” Teriak Arina sambil memberontak karna kesakitan.

“Ohhh, siapa yang harusnya berteriak j*lang di sini? Apakah kau masih belum sadar juga? Ternyata aku memiliki teman yang Bodoh selama ini, kau masih belum sadar dengan kekuasaanku rupanya, apakah aku harus mengingatkanmu tentang kebaikanku kepadamu dan keluargamu? Dengarkan, aku tidak akan mengulangnya dan hanya akan mengatakannya sekali saja. Selama ini aku baik padamu karna kau adalah sahabatku, aku membantumu memenuhi semua kebutuhan keluargamu itu karna aku menganggap kau itu adalah sahabatku, tetapi sekarang tidak lagi, aku akan mencabut semua fasilitas yang aku berikan kepada kau dan keluargmu terima selama ini, awalnya aku tidak ingin melakukan ini, tapi kau benar-benar tidak sadar dengan posisimu, kau dan aku itu sangat berbeda jadi jangan coba-coba untuk memprovokasiku” Ucap Senja sangat tegas.

Arina terkejut mendengar perkataan dari Senja dan merasa bahwa ia telah salah berbicara, pasalnya, hampir semua kebutuhan keluarga Arina itu  di penuhi oleh Senja dan selama ini hanya Senja yang berbaik hati membantu sahabatnya untuk memenuhi semua keperluan keluarga sahabatnya itu. Namun Arina tidak sadar dan bahkan tidak mengingat kebaikan Senja selama sebelas tahun ini, Arina sangat menyesal dengan ucapannya, ia seharusnya tidak memprovokasi Senja, ia benar-benar menyesal tetapi apa boleh buat, semuanya sudah terlambat sekarang, nasi sudah menjadi bubur itu semua karena Senja sudah gelap mata saat ini. Arina terdiam karena bingung bagaimana jika Senja benar-benar menarik semua fasilitas yang di berikan kepada keluarganya, Arina bahkan tidak lagi merasa sakit walau Senja terus menarik rambutnya dengan keras, Arina merasa sangat bodoh karna tidak bisa menahan emosinya dan melontarkan kata-kata yang membuat Senja semakin marah padanya.

Sementara itu, Senja tidak melepaskan tangannya dari rambut Arina dan terus menarik rambut Arina lalu menyeretnya untuk keluar dari kamar hotel, setelah Sampai di depan pintu kamar hotel, Senja menghempaskan tubuh Arina dengan begitu kasar hingga Arina terlempar dan tersungkur di lantai depan pintu kamar hotel.

“Seharusnya kau tahu diri ketika aku masih bersikap baik padamu, kau harus banyak belajar lagi jika kau ingin melawanku, aku bukanlah orang yang mudah kau provokasi dan kau jatuhkan begitu saja.” Ucap Senja sangat marah dan kecewa.

Setelah melempar Arina keluar dari kamar hotel, Senja juga kembali kedalam dan mengusir mantan kekasihnya yang masih ada di dalam untuk keluar dari kamar hotel itu. Mantan kekasih Senja begitu terkejut saat melihat prilaku Senja kepada Arina saat marah, pasalnya ia belum pernah melihat Senja seperti ini sebelumnya, ia selalu menganggap bahwa Senja adalah seorang gadis yang lemah lembut dan polos serta mudah untuk di manfaatkan, ia benar-benar tidak mengira bahwa Senja memiliki sisi-sisi yang kejam seperti ini.

Dan tanpa Senja sadari, ada seorang penghuni hotel yang memperhatikan Senja ketika Senja marah dan mengusir sahabat dan mantan kekasihnya itu untuk keluar dari kamar hotel.

“Sepertinya aku menemukan gadis yang tepat, cari tahu tentang dia.” Perintah Seorang pria kepada asisten pribadinya.

Sementara itu, Senja yang tidak menyadari keberadaan pria itu, melanjutkan aksinya untuk mengusir kedua manusia yang tidak tahu malu itu.

“Pergilah, dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku.” Ucap Senja sambil berlalu meninggalkan sepasang manusia pengkhianat itu.

Senja pergi dengan hati yang sangat kecewa karena pengkhianatan yang dilakukan oleh sahabat dan kekasihnya itu, karena mau bagaimanapun juga, Senja sangat mencintai kekasihnya dan untuk Arina ia sudah bersahabat dengannya sudah sangat lama hingga Senja menganggap Arina sebagai saudaranya Sendiri. Mereka berdua adalah orang yang sangat berarti di hidup Senja.

Sementara itu, di tempat lain, seorang pria telah mencari tahu tentang identitas Senja.

“Namanya adalah Senja Dirgantara, sangat sulit mencari tahu tentang identitasnya, dia adalah purtri semata wayang dari bapak Dirgantara dan pemilik restaurant yang sangat terkenal di kota ini.” Ucap Seorang pria.

Leon sangat terkejut mendengar informasi terakhir yang di sampaikan oleh asisten pribadinya.

(Dia cukup mandiri untuk ukuran putri seorang pengusaha kaya raya). Ucap Leon dalam hati.

“Apakah hanya itu?” Tanya Leon kepada Roni asisten pribadinya.

“Dia juga mempunyai kekasih yang berprofesi sebagai seorang model tapi sepertinya sudah berakhir semenjak kejadian terakhir kali anda melihatnya di hotel.” Ucap Roni.

Leon mengangguk-anggukkan kepalanya. Hari itu, Leon sedang berada di hotel dan tidak sengaja melihat Senja. Saat melihat Senja pertama kali, Leon langsung tertarik untuk mengenal Senja lebih jauh.

LEON ARGA WINATA

Leon Arga Winata merupakan seorang tuan muda dari keluarga Winata yang memiliki pengaruh besar di kota, dan sekarang Leon menjabat sebagai CEO di perusahaan milik keluarganya untuk menggantikan posisi ayahnya yang memilih untuk beristirahat dan menikmati masa tuanya.

Leon merupakan pebisnis yang sangat handal yang kemampuannya sudah di akui di mana-mana dan sangat di segani oleh semua orang karena ketegasannya dalam memimpin sebuah perusahaan. Walau usianya masih cukup muda, namun, pencapaiannya sudah terlihat sejak dia menjabat dan mengambil alih perusahaan milik keluarganya. Leon tanpa segan-segan menghancurkan karir dari perusahaan kolega bisnisnya yang berani macam-macam dengannya.

Leon memiliki seorang adik perempuan yang sangat dekat dengannya, walau Leon adalah CEO yang kejam dan berhati dingin, tetapi dia adalah seorang anak laki-laki yang memiliki sisi lembut dan penyayang kepada seluruh anggota keluarganya, dia sangat menyayangi mama dan adiknya, bahkan tidak segan-segan menghancurkan semua orang yang ingin mengganggu atau bahkan berniat untuk menghancurkan keluarganya.

Selain Memiliki keluarga yang harmonis dan menyayanginya, Leon juga memiliki seorang asisten pribadi bernama Reno, Reno bekerja sebagai tangan kanan Leon dan juga sebagai sahabat Leon, Reno sudah bersahabat dengan Leon sejak Leon masih kecil, bahkan Reno sudah di anggap seperti anak sendiri oleh kedua orang tua Leon.

Di dalam ruangan Leon ...

“Kakak..” Teriak seorang gadis.

Leon tersenyum ketika ia mendengar dan melihat siapa yang datang ke kantornya, Dia adalah Dinda adik Leon satu-satunya yang baru saja pulang setelah menyelesaikan sekolahnya di luar Negeri, setelah turun dari pesawat ia langsung pergi ke kantor Leon untuk menemui kakaknya yang sangat sibuk bekerja, Leon memang sangat menyayangi dan memanjakan adiknya itu.

“Kenapa kakak rajin sekali, sudah bekerja sepagi ini? Kak Reno juga harus sarapan” Ucap Dinda sangat manja pada Leon.

Leon hanya tersenyum sambil mengulurkan tangan meminta di peluk oleh adiknya, pasalnya, sejak Dinda keluar negri untuk bersekolah, Leon dan Dinda hampir tidak pernah bertemu secara langsung, mereka hanya bisa berbicara dan saling menyapa melalu telpon, hari ini, Leon bahkan tidak tau kalau adiknya pulang. Itu sebabnya ia sangat terkejut saat mendengar suara adiknya.

Sementara itu, di tempat lain di rumah Senja, Senja sedang duduk dan menikmati sarapan paginya bersama papa dan mamanya.

“Apakah kamu masih belum mau bergabung dengan perusahaan papa sayang? Papa rasa sekarang kamu sudah cukup bermain masak-masakannya.” Ucap Papa Senja sangat lembut.

Senja menghentikan makannya dan menatap papanya dengan tatapan kesal.

“Papa, aku tidak sedang main-main, papa bisa lihat sendirikan bisnisku sekarang seperti apa.” Jawab Senja sedikit kesal.

Mendengar jawaban dari putrinya itu, papa Senja hanya tersenyum, sebenarnya di dalam hatinya, papa Senja sangat bangga dengan putrinya yang begitu mandiri sekarang. Sementara itu Senja kembali menyantap makanannya.

“Apakah kamu masih menjalin hubungan dengan model itu?” Tanya papa Senja.

Senja terkejut mendengar pertanyaan dari papahnya dia kembali menghentikan makannya dan hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari papanya. Pasalnya, dulu ketika papanya bertanya seperti itu dan membahas tentang kekasihnya, Senja pasti akan membela kekasihnya habis-habisan di depan kedua orang tuanya. Melihat anaknya yang hanya diam, Mama Senja memberi kode kepada suaminya agar tidak menyinggung soal kekasih anaknya itu. Karena beberapa hari ini Mama Senja melihat anak gadisnya itu terlihat begitu murung.

“Aku sudah mengakhiri hubunganku dengannya pah.” Ucap Senja dengan nada pelan.

Ayah dan ibu Senja yang mendengar ucapan Senja barusan merasa sangat terkejut mendengar pengakuan yang keluar dari mulut anaknya yang begitu tiba-tiba, pasalnya, Papa dan Mama Senja sangat tau bahwa Senja begitu mencintai kekasihnya, ia bahkan selalu membela kekasihnya itu di depan kedua orang tuanya ketika papanya menentang hubungan mereka berdua.

“Apakah dia berselingkuh?” Tanya Mama Senja.

“Hmmm.” Ucap Senja hanya bergumam.

“Memang benar tebakan papa, dia itu memang bukan laki-laki yang baik.” Ucap papa Senja.

“Yah, terserah papa saja.” Ucap Senja yang tampaknya sudah malas untuk membahas mantan kekasihnya itu.

“Kalau begitu, papa akan mencarikan lelaki yang tepat untukmu.” Ucap papa Senja.

“Ahhhh... papa, berhentilah untuk menjodohkanku, aku akan menemukan sendiri pasangan yang cocok untuk diriku sendiri.” Ucap Senja Kesal.

“Terakhir kali papa membiarkanmu mencari sendiri, kamu malah berakhir di selingkuhi.” Ucap papa Senja mengejek.

“Ahh pokoknya aku tidak mau.” Ucap Senja.

Senja kemudian beranjak dari meja makan untuk berangkat menuju Restaurant miliknya.

“Pa, ma, aku pamit mau ke Restaurant dulu.”  Ucap Senja sambil mencium tangan dan pipi kedua orang tuanya.

“Sayang, habiskan dulu sarapanmu.” Ucap Mama Senja.

“Aku sudah kenyang ma.” Ucap Senja sambil berlari ke mobilnya.

“Kenapa papa harus membahasnya sekarang.” Ucap Mama Senja kesal kepada suaminya.

Namun, sang suami hanya menunduk diam dan melanjutkan kembali menyantap sarapannya.

Sementara itu, Senja menghabiskan waktunya seharian untuk mengurus restaurannya hingga sore, dan malamnya ia dan sepupunya pergi ke salah satu Club malam yang terkenal di ibu kota.

“Senja, ayo sini bergabung bersamaku.” Ucap sepupu Senja yang mengajaknya untuk menari.

“Tidak, malam ini aku hanya ingin duduk dan diam saja.” Ucap Senja menolak ajakan sepupunya.

“Ah nggak asik lo malam ini, ya sudahlah terserah kau saja, kalau begitu aku kesana dulu yah.” Ucap sepupu Senja kembali menari.

“Hmmm, oke, kabarin aku kalau ada yang ganteng yah.” Ujarnya bercanda.

Dan tanpa Senja sadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya sejak tadi, ya, Leon juga sedang berada di tempat itu bersama para rekan bisnisnya dan sedang memperhatikan Senja dari jauh.

“Kenapa aku bisa begitu tertarik dengannya.” Ucap Leon sambil terus memperhatikan Senja dari jauh.

“Lo lagi ngeliatin siapa? Ada cewek yang cocok buat lo ajak ke Ranjang?” Tanya Rei rekan bisnis Leon.

“Tidak, bukan untuk sekedar di nikmati tapi untuk dimiliki.” Ucap Leon sambil tersenyum.

Leon adalah tipe pria yang sangat berambisi, dia akan terus berusaha sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

Sementara itu, Senja sedang menikmati alunanan musik yang berada di dalam club malam, namun, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan ternyata orang yang menelfonnya adalah Manager restaurantnya. Setelah berbicara dengan Managernya melalu telfon begitu lama, Senja bergegas pergi dan buru-buru meninggalkan club, namun, sebelum itu, ia mencari keberadaan Sara sepupunya.

“Kemana dia? Apa dia sudah menemukan patner untuk bersenang-senang?” Ucap Senja terus mencari keberadaan Sara.

Senja mencari-cari keberadaan Sara namun tidak menemukannya, karena ia sangat terburu-buru, Senja kemudian menyampaikan pesannya pada barista club.

“Kalau ada seseorang yang mencariku, tolong katakan kalau aku harus pergi karena ada urusan mendadak.” Ucap Senja menitip pesan.

Senja kemudian meninggalkan tempat itu, padahal Senja juga sebenarnya tahu bahwa sepupunya itu pasti tidak akan mencarinya karena pasti  Sarah sudah mabuk dan akan kembali sadar besok pagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!