NovelToon NovelToon

Lukamu Adalah Sakitku

Awal cerita

Pak lihatlah anak gadismu ini pak, dia sangat cantik, sebentar lagi dia akan menjadi istri semoga bapak senang melihat Dilan ya pak '' air matanya bercucuran di pipi yang mulai keriput itu.

'' Bu jangan menangis, kalau ibu menangis Dilan gk jadi ikut kesana '' kata gadis kecil itu, padahal dia sendiri juga susah payah  menahan bola kristal itu agar tidak jatuh dari matanya, takut  membasahi pipi yang telah di rias mekup itu.

'' Sayang kamu cantik sekali '' terdengar suara bu Irma memecah suasana ibu dan anak itu.

'' Bude aku malu bude'' rengek Dilan kepada istri pak Mulyono.

''Sayang  kenapa harus malu...kamu sangat cantik kok.

Ayo kita selfy dulu siap itu kita langsung berangkat karena pengantin prianya sudah di perjalanan '' ucap Bu Irma.

Mendengar perkataan Bu Irma, berhasil membuat nyali anak kecil itu semakin menciut. Keringat dingin mulai bercucuran keluar dari  pori pori kulit nan halus itu.

9.30 Rombongan pengantin pria turun dari mobil langsung menuju ruang tunggu semari menunggu datangnya rombongan pengantin wanita, karena jarak tempuh rombongan pengantin wanita memang cukup jauh.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 9.55.

Tuan Kemal dan rombongan sudah berada di dalam ruangan dimana akan berlangsungnya ijab qabul keduanya.

''Ayo sayang, mereka sudah menunggu dari tadi'' ucap Bu Irma kepada Dilan.

Dengan langkah berat Dilan mengayunkan kakinya menuju ruangan yang telah di sediakan untuk ijab qobul.

Tak lama tibalah sesosok pengantin yang cantik itu dihadapan semua orang bergandengan dengan ibunya dan Bu Irma di belakang nya.

Pas mereka memasuki ruangan tersebut, semua mata menatap pangling karena kecantikan yang dimilikinya.

Begitu juga dengan mempelai prianya, manik mata elang Baran tak putus putusnya menatap kepada pengantin wanitanya itu.

Tampa disadari sebenarnya  dalam hatinya sangat mengagumi calon istrinya tersebut.

'' Cantik... sempurna.

Kok dia mirip dengan pelayan toko buku kemaren ya atau itu memang dia??? ah gk mungkin itu dia, yang ku temui kemaren masih anak anak sedangkan wanita ini sudah dewasa atau....  karena wajahnya yang dipoles  makeup  tebal ???sssst sial ternyata memang dia ''

Hatinya merasa yakin pas perempuan itu mendekat duduk di sampingnya sekilas Baran melihat bekas luka yang terbalut di jari telunjuknya .

Semua tamu di ruangan itu berdecak kagum  akan kecantikan wanita itu.

"Cantik sekali sangat sempurna ...." ucap para keluarga yang menghadiri.

Sementara Dilan tidak berani menatap calon suaminya itu. Dia selalu menunduk tampa sedikitpun melihat wajah tampan yang sedari tadi memandangnya tampa jeda sedikitpun.

'' Assalamu'alaikum, para saudara semua sepertinya kita sudah bisa melakukan ijab Kabul sekarang '' kata penghulu yang mau menikahkan mereka.

''Saudara Baran apakah sudah bisa kita mulai '' ucap penghulu lagi, tapi Baran sama sekali tidak mendengarkan pembicaraan penghulu tersebut.

'' Baran cepat jabat tangan penghulunya '' suara tuan Kemal memecah lamunannya.

Tangan Baran sangat  dingin dan  membeku rasanya.

Sedangkan di dalam sana  deg ,,,deg,,, deg bunyi jantungnya seakan mau jatuh dari tampuknya.

Mulailah tangan dingin itu menjabat tangan penghulu.

'' Saudara Baran sanjaya bin Kemal sanjaya  saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Dilan putri Antonio bin Antonio dengan....''.....''......''

Begitu lantang dan lancar Baran mengucapkan ijab qabul.

''Sah... '' semua saksi dan para tamu serempak menjawab.

Sekarang saatnya menyematkan cincin di jari masing-masing petanda di antara mereka sudah ada ikatan yang sakral.

Pertama giliran Dilan yang menyematkan cincin tersebut ke jari suaminya.

Rasanya seluruh badannya gemetar, sementara dia masih tidak mau memandang wajah suami nya itu.

Dengan susah payah dia memasukan cincin ke jari manis Baran sampai akhirnya terpasang juga dengan gagah.

Setelah cincin kawin itu di sematkan di jari Baran, dengan keringat dingin dia mencium punggung tangan yang kekar itu membawa ke bibir mungilnya.

Dengan penuh keberanian juga Baran  mengangkat dagu istri kecilnya supaya menatap wajah tampan nan dingin itu.

Dia tau kalau istrinya  itu sangat ketakutan.

'' Hei sampai kapan kau akan  menundukkan  wajah mu dari ku.

Mulai sekarang pandanglah wajah ini, karena wajah ini akan jadi rekan hidupmu ''

Ucap Baran tampa membuang waktu Baran mendaratkan ciuman pertama di pucuk kepala wanita yang sekarang sudah sah jadi istrinya.

Mendengar suara maskulin milik Baran, manik mata Dilan terbelalak melihat siapa yang telah jadi suaminya.

Bukankah dia mas-mas yang galak itu'' gumamnya dalam hati. 

*PENGUMUMAN PENULIS*

hai teman pembaca setia novel Air matamu rekan hidupku.

Makasih udah mampir dicerita romantis antara Baran dan Dilan.

Semoga menghibur dan mohon maaf dengan segala kekurangan tulisan author yang masih belajar ini ya 😊

Bab 1 Balas budi

"Apaaaa''

terdengar suara berat yg dingin  menggelegar di ruangan yg ukuran nya cukup luas,dan mewah itu.

Yaitu ruangan tuan  kemal sanjaya.

''Maksud papa, aku yang akan membayar semua hutang budi yang tidak aku tahu, dan tidak ada hubungan nya juga dengan ku''  Seakan tidak terima dengan keputusan papanya itu.

''Plak plak''  terdengar tamparan keras dari tangan tuan kemal .

Selama 27 tahun, tuan kemal belum pernah sama sekali melakukan kekerasan kepada anak laki-laki  yang keras kepala dan arogan  itu.

Siapa lagi kalau buka anak kesayangan nya, yang bernama Baran Sanjaya.

Beliau mempunyai tiga orang anak.  Anak pertamanya bernama  Baran Sanjaya yg terkenal tampan dan dingin, siapapun wanita yang pernah menatap mata elangnya dan wajah bak blasteran itu, susah untuk berpaling.

Beliau juga mempunya dua putri yang cantik-cantik, yaitu  Mella dan Mellisa. Yang juga sangat angkuh dengan kekayaan yg mereka miliki .

'' M.f nak, bukan maksud papa untuk berlaku kasar kepada mu, tapi tolong tahu diri.

Kalau tidak berhutang ginjal sama pak Anto. Papa juga tidak mau mengatur dan menuntut mu' seperti ini''

Dengan rasa bersalah dan marah tuan kemal menerangkan kepada anak laki laki nya itu.

''Karena ginjal ini juga lah kamu bisa kuliah keluar negri, dan papa bisa kembali pulih untuk memimpin perusahaan yg di ujung tanduk saat itu.

Penjelasan yang lantang dari tuan Kemal .

flash back

Tujuh belas tahun yang lalu, tanpa di kehendaki terjadilah musibah yang cukup besar yang terjadi kepada tuan Kemal Sanjaya, yaitu penyakit gagal ginjal yang beliau alami saat karir nya mulai melonjak naik .

Walaupun termasuk keluarga yang berada saat itu, tapi tidak semudah itu mencari  pendonor ginjal yg cocok dan sesuai.

Di saat  dokter menyatakan kalau tuan Kemal  membutuhkan ginjal secepat nya, beliau tidak putus asa dan terus mencari cara agar bisa sembuh kembali.

''Kring kring kring '' terdengar bunyi telepon di rumah mewah itu, dengan cepat nyonya Gita menyambar telepon tersebut.

Dia adalah istri tuan Kemal yang berdarah Turki yang setia menemani tuan Kemal walau sering terjadi keributan dalam rumah tangganya.

'' Hallo....''    sapa dari istri tuan Kemal.

'' Ya hallo...m.f  boleh saya bicara dengan tuan kemal sanjaya??

terdengar suara seorang laki laki.

'' M.f dengan siapa saya bicara'' pertanyaan dari nyonya Gita.

'' Saya Anto  buuu, maaf saya dari kampung, ingin memberi tahu kalau  saya,,, bersedia jadi pendonor ginjal buat tuan Kemal Sanjaya.

Siapa tahu ginjal saya cocok untuk di didonorkan kepada beliau ''

penjelasan dari  pak Anto.

Harap cemas  rasanya dengan berita yang di dengarnya saat ini,   seakan ada secercah harapan  untuk kesembuhan sang suami tercintanya.

''Baik pak, saya istrinya,  boleh saya tau alamat anda sekarang  ,,,?memang kami lagi mencari pendonor yang cocok buat suami saya , kalau bisa secepat nya kita lakukan pemeriksaan tentu saja dengan perjanjian yg juga menguntungkan bagi anda ya pak,,,'' jelasnya lagi .

''Ya nyonya saya beralamat di desa makmur berkah, kebetulan saya juga satu kampung dengan tuan Kemal Sanjaya ''

jelas  pria itu.

''Maaf,  bapak tau informasi ini dari siapa ya???''''

tanya nyonya Gita dengan penasaran.

''Saya dapat info dari majikan lama saya nyonya. Beliau berteman akrap dengan tuan Kemal.  Yaitu pak Mulyo.

'' Baiklah pak,,, apakah anda bisa meninggalkan nomor telepon yang bisa saya hubungi kembali, atau kalau bisa kita  melakukan pertemuan sesegera mungkin di rumah saya atau kami juga bisa datang ke rumah anda pak''

'' Baik nyonya, saya yang akan berangkat ke Jakarta'' jelas pak Anto lagi.

'' Oh baik lah kalau begitu, terimakasih ya pak, semoga ginjal bapak sama suami saya ada kecocokan.'' ucap nyonya gita

'' Ya, mudah mudahan nyonya, mohon maaf kalau saya menganggu waktu anda,'' kata pak Anto sebelum mengakhiri sambungan.

'' Oh jangan sungkan pak, malahan kami yang harusnya berterimakasih pada pak anto''

jawab nyonya Gita dengan sopan.

Baiklah saya permisi dulu nyonya .....

Setelah sambungan tersebut putus, nyonya Gita langsung menghampiri sang suami yang lagi istirahat di bangku jati jepara panjang yang berukir itu.

'' Pa ada berita baik pa,,, ''   dengan tergesa-gesa memberi tahu sang suami.

berita baik apa ma ''' penuh selidik

itu lho paaaa, tadi mama dapat panggilan telepon dari kampung, namanya pak Anto dia bersedia untuk mendonorkan ginjalnya nya buat papa'' kata nyonya Gita menjelaskan.

Apa,,,'' reaksi tuan Andi langsung berbinar bahagia, yang tadi nya murung agak berputus asa.

Kini berubah seketika  ,seakan mendapat harapan hidup yg di inginkan nya.

''Tidak sia sia ya mah,,,, papa minta tolong pak Mulyo mencari  seseorang yang bersedia mendonorkan ginjal nya buat papa, dengan  imbalan yang besar''

penjelasan tuan itu dengan bahagia.

'' kok papa mikirnya ke kampung  mencari pendonor pa'???' tanya ny Gita lagi.

'' yaa papa cuma dapat ide dari pak sigit, kalau di kampung banyak yang mau donor ginjal demi uang ma..... apalagi dengan ekonomi yang semakin susah seperti sekarang ini, lagian orang di kampung ginjalnya sehat- sehat kok mah, karena makanan ny yang masih terjaga tidak seperti kita yang di kota yg semua serba instan,

'' betul juga ya pah''

menganggukkan kepalanya .

''oya mah ,apa mama udh mencatat alamat dari bapak tadi, biar kita bisa langsung menemui nya, sudah tidak sabar rasanya papa untuk melakukan pemeriksaan ''.

''  sudah pa, katanya dia yg akan menyusul kita ke Jakarta  lagian cuma  empat jam dari kampung kesini kok pa...''

tak terasa waktu udah menjelang sore dengan sigap tuan Kemal langsung menghubungi teman nya, siapa lagi kalau buka pak Mulyo yang membantu menyebarkan informasi tersebut.

''kring kring kring....''

 ''pak Mulyo'' ya halo,,,,

tuan Kemal*  '' ya hallo pak Mul, ini saya Kemal

pak Mulyo*   '' oh ya tuan gimana kabar anda apakah udah sudah merasa mendingan.

tuan Kemal* '' ya pak Alhamdulillah dengan berita yang saya dapat hari ini, kalau ada yg mau mendonorkan ginjal nya buat saya,

itu semua berkat pak Mul terimakasih banyak untuk  bantuan nya pak Mul, berkat anada saya ada harapan hidup lagi ''

pak Mulyo*  '' jangan sungkan tuan, semua ini tidak sebanding dengan apa yang tuan lakukan kepada saya sekeluarga, yg telah membantu saat keterpurukan saya sehingga saya bisa bangkit seperti sekarang.

 Tuan kemal*  '' ngomong ngomong apakah anda mengenal bapak yang akan mendonorkan ginjal nya kepada saya.??

pak Mulyo*  '' oh maksud nya pak anto, begini pak, beliau dulu mantan sopir saya yang kini sudah tidak lagi bekerja dengan saya, karna beliau memilih untuk menetap melanjutkan hidup di kampung dengan berkebun dan ada beberapa sawah juga yg saya belikan sebagai tanda terima kasih saya, karna beliau sudah lama mengabdi dengan saya ''

tuan Kemal* '' sekarang bapak Anto tersebut tinggal dengan siapa ya pak??? maksud saya apa beliau mempunyai banyak anak, sehingga beliau mau menerima tawaran dari saya, siapa tau untuk menghidupi anak anak nya, apalagi ekonomi yang sulit saat ini ,,,,''

pak Mulyo*  '' oh setau saya beliau cuma mempunyai seorang putri tunggal tuan. Namanya itu neng Mecca ya kalau gk salah masih kecil sekitaran usia 2 tahun  ''

tuan Kemal*  ''oh gitu ya pak ,anak nya masih kecil tidak butuh biaya banyak, kenapa beliau mau mengambil resiko untuk mendonorkan ginjal nya ya pak ''

pak Mulyo'' iyaaa tuan, dengan imbalan yang tuan janjikan setidak nya beliau punya genggaman untuk masa depan anak nya, apalagi panen yang sekarang boleh di bilang sering gagal yang semakin susah untuk berharap lebih , toh dengan satu ginjal beliau masih bisa bertahan kan tuan??...''

tuan Kemal'' oh tentu saja, Oya pak apa boleh saya minta tolong pak Mul lagi untuk mengantar pak Anto ke rumah saya''

pak Mulyo '' oh tentu saja tuan, insyaallah besok sore saya akan berangkat kekediaman tuan membawa pak anto''.

tuan kemal'' terimakasih pak Mul m.f merepotkan bapak''

pak Mulyo'' jangan sungkan tuan

tuan Kemal '' kalau begitu sampai jumpa besok ya pak Mul

Tut Tut Tut sambungan telepon hening seketika.

Semuanya untuk anakku Dilan

Di kediaman pak Anto.

'' Pak aku kok gk setuju dengan keputusan mu ya pak. Sebelum terlambat batalin aja pak ingat! Dilan masih kecil pak!.

Kalau terjadi apa apa sama kamu  gimana aku menghidupi anak yg masih kecil ini paaak''

Kata bu Lastri istrinya pak Anto.

Mendengar permohonan istrinya,pak Anto agak tertegun sejenak.

''Bu,,, jangan bikin bapak ragu buk.

Walaupun bapak mendonorkan ginjal bapak, tapi masih ada satu  ginjal yang utuh, dengan satu ginjal pun manusia masih bisa hidup buk'' kata pak Anto meyakinkan istrinya.

Tak ada cara untuk melunakkan hati nya, selain membawa Dilan kedalam gendongan suaminya yang keras hati itu.

''Neng ayo kamu harus membujuk bapak. Ayo pasang wajah belas kasihan sama bapak, biar bapak membatalkan ke keinginan nya untuk mendonorkan ginjal nya nak'' bujuk Bu Lastri pada bayi mungil itu.

Tak lama setelah itu, bu Lastri meletakan Dilan kecil dalam pangkuan pak Anto dengan tiba tiba.

''Pak,,,, lihat lah wajah lucu anak mu ini,,, kalau siap operasi kamu kenapa-napa, atau malah kena sakit parah, percuma duit yang di dapat itu pak . Apa kamu tidak kasian sama malaikat kecil ini pak,,,'' suara Bu Lastri terdengar lirih.

Dengan nafas yang panjang  pak Anto mencium rambut putri kecil nya itu, dipandang nya wajah cantik bak peri,  hidungnya yang mancung, rambut hitam lebat dengan  kulit putih bersih.

'' Nak,,, semua ini bapak lakukan demi kamu. Supaya kamu berkecukupan seperti orang orang.

kalau cuma mengandalkan sawah dan juga ladang sudah tidak mungkin nak.

Buat makan sehari hari aja tercukupi udah syukur, apalagi sebagian sawah udah bapak jual untuk operasi ibu waktu melahirkan kamu nak '' kata pak Anto berharap anak kecil itu mengerti.

dengan mata berkaca kaca bu Lastri mendengar perkataan  bapak dan anak tersebut yang terasa menyayat hati.

'' Buuuuuuk ambil dulu Dilan nya Bu, bapak seperti tersiram air hangat seperti nya dia ngompol  lagi,  Bu,,,,

,''neng,,,, neng,  kamu udah kebiasaan kalau duduk di pangkuan bapak kyk gini '' ucap pak Anto sambil tersenyum.

Dengan mata nya yang bulat bersih dia mulai mengoceh dengan bahasa khas nya sendiri.

''  bababak hi hi hi ''

'' Jahil kamu malah meledek bapak ya, dasar gadis kecil nakal''

ucapan pak Anto dengan gemas dia mencubit kedua pipi yang gembung itu.

dari depan rumah terdengar suara mobil pak Mulyono untuk menjemput pak Anto bertamu kerumah tuan Kemal.

'' Silahkan masuk pak, kita ngopi dulu sebelum berangkat biar di perjalanan mata gk ngantuk'' ucap pak Anto sambil membalas salam pak Mulyo.

Dengan bergegas pak Mul langsung mengikuti pak Anto duduk di teras kecil yg cuman ada tempat duduk yang terbuat dari bilah bambu.

'' Buk buk pak Mul sudah datang Bu ...'''

'''Yaaaa tunggu sebentar pak, ibu bikin kopi dulu''

''Jangan banyak gula ya buuuk, pak Mul gk suka terlalu manis ''

wajah pak Mul agak menunduk malu, rupanya mantan sopir nya ini masih hafal dengan kebiasaan nya.

''Gimana kabar nya pak Mul sekeluarga apa baik baik saja?''

'' Alhamdulillah baik pak Anto, Oya dari tadi saya tidak melihat nak Dilan ??? ''

mata pak Mul sambil menyelidiki sekilas bangunan tua itu.

'' Oh seperti nya dia lagi main di dalam, barusan ngompolin saya dan langsung ngomel sama saya he he he'' jawab pak Anto.

Aduan pak Anto kepada pak Mul Tetang Dilan

kecil.

''sudah lama rasa nya saya gk ketemu sama Dilan kecil ya pak ? pasti sekarang dia udah jln???''ulad pak Mul lagi.

'' Alhamdulillah pak, udah jln selangkah dua langkah'' jawab pak Anto lagi.

Tak lama ngobrol datanglah Bu Lastri, dengan secangkir kopi buat pak Mul '' silahkan di minum dulu kopi nya pak ...."ucap Bu Lastri dengan ramah.

'' Terimakasih Bu Lastri, oya tadi istri nitip ini buat neng Dilan semari memberi paper bag  berisi pakaian.

'' Duh..... makasih pak, bilangin juga sama ibu terima kasih kami ya pak''

Tidak lama berbincang keluar lah anak kecil dengan tergopoh-gopoh berjalan satu dua langkah mendekat sama Bu Lastri.

'' Duh,,,, lucu dan cantik nya kamu nak ''

pujian pak Mul .

Maklum pak Mul tidak mempunyai anak perempuan, beliau hanya mempunyai dua orang anak laki laki.

'' Pak Mul mulai membuka percakapan ke pokok permasalahannya yg sudah di sepakati.

'' Gimana apakah Pak Anto dan Bu Lastri sudah bulat dengan keputusan ini atau  pak Anto dan Bu lastri berubah pikiran.

Agar kita gampang mencari alasan sama tuan Kemal untuk  membatalkan sebelum terlanjur.

''Gk usah di batalin pak, keputusan saya bulat untuk berangkat sekarang ''jawab pak Anto.

'' Bagaimana menurut ibu Lastri'' tanya pak Mul ke Bu Lastri.

''Klw saya terserah sama suami aja pak, saya juga udh membayangkan dengan efek nanti nya, tapi sepertinya beliau kekeh dengan keputusan beliau ''

jawab Bu Lastri putus asa.

'' Baiklah Bu Lastri dan pak Anto. Kalau operasi nya berhasil insyaallah dengan melakukan pola hidup sehat dan mengikuti anjuran dokter tidak ada yang perlu di khawatirkan.

'' Siap pak '',,,jawab pak Anto.

'' Hitung hitung imbalannya bapak mau apa? biar saya sampai kan sama nyonya dan tuan Wijaya". Tanya pak Mul lagi dengan yakin.

'' Sebenarnya gk banyak pinta saya  pak, cukup beliau menjamin pendidikan dan keamanan putri saya sampai perguruan tinggi dan bisa membanggakan kami itu sudah cukup pak'' jawab pak Anto tegas 

Dengan kepala yg mengangguk pak Mul  memahami perkataan pak Anto.

''Oya pak Anto, apakah saya perlu menambahkan untuk pembangun tempat tinggal yang aman dan nyaman.

Maaf... bukan saya merendahkan  tempat tinggal bapak yang sekarang, gimana kalau di perbaiki biar lebih nyaman lagi nak Dilan.

''Tidak pak tak usah ''

tolak pak Anto.

''oh yasudah pak '' Jawab pak Mul padahal dalam hatinya berkata lain.

"Saya harus mengajukan rumah pak Anto sekalian, uang segitu sepertinya  tidak seberapa di banding ginjal yang di dapat tuan Kemal. Kasian juga nak Dilan kalau tinggal disini sampai besar nya '' gumam pak Mul.

Supaya tak membuang waktu lagi, ayo kita berangkat ke Jakarta sekarang juga "ajakan pak Mul.

''Baik lah pak Mul saya bersiap siap dulu ''

Tak lama setelah itu datanglah pak Anto dengan celana bahan dan baju tangan panjang biru yg di belikan pak Mul lebaran kemaren yang masih kelihatan baru.

'' Oya Bu, kalau ada sesuatu telfon aja ke nomor hp pak Mul yah ....''

sambil menoleh sama istri nya.

''baik pak ,," jawab Bu Lastri.

Sebelum berpamitan Bu Lastri mencium punggung tangan suami nya, begitu juga pak Anto langsung mencium pucuk kepala istri dan anak nya.

Ucapan terakhir pak Anto

Disepanjang perjalanan ke Jakarta cukup melelahkan ,karena adanya kemacetan yg luar  biasa di kota ini.

Harus nya sampai dalam waktu 3 jam tak terasa Udah memakan waktu 4 jam lebih

''Pa kok mereka belum sampai sampai ya pa'' kekhawatiran ny Gita takut pak Anto berubah pikiran.

Tak lama terdengarlah suara berat pak Anto sama pak Mul di depan pintu sambil mengucap salam.

Langsung ny Gita dan tuan Kemal menyambut dengan penuh harap.

''Silahkan masuk pak Mul ,pak anto '' ucap tuan Kemal sambil menuntun ke ruang tamu.

Setelah lama berbincang di ruang tamu, terdengar lah suara tuan kemal dengan sungkan memulai percakapan ke arah persoalan imbalan yang akan di terima pak Anto.

''Mmm begini lho pak Anto, langsung saja saya utarakan niat saya untuk perjanjian dan berkas yang harus di tanda tangani.

Begitu juga sama pak Anto, tulis saja berapa nominal yang  pak Anto inginkan '' ucap tuan Kemal dengan agak segan.

Tersirat senyum malu dari wajah pak Anto, dengan agak terdiam sambil menoleh pada pak Mul.

Dengan memahami arti pandangan pak Anto langsung pak Mul angkat bicara.

'' Ma'af sebelum nya tuan, sebenarnya pak Anto ini tidak menginginkan sepersen pun uang dari tuan.

Beliau cuma butuh jaminan buat pendidikan satu satu nya anak perempuan beliau sampai mencicipi perguruan tinggi dan juga keamanan buat anaknya kelak tuan '' Tutur pak Mul.

'' Ya ya ya saya paham sekali maksudnya pak Mul ,tapi bukankah anak pak Anto masih kecil sekali '' jawab tuan Kemal.

'' Iya tuan, anak saya masih berumur dua puluh bulan, tapi setidak nya ada jaminan buat dia kelak kalau sudah besar.

'' Oh tentu saja, kami sekeluarga pasti akan bertanggung jawab dengan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi nanti.

Saya sekeluarga juga akan menjamin keamanannya, tempat tinggal dan pendidikan nya  nanti.

'' Baik lah tuan, kira kira kapan kita bisa melakukan periksa kecocokan biar cepat di lakukan operasi, semakin cepat semakin baik '' ulas pak Mul

'' Oh tentu saja secepat mungkin ,karna saya juga tidak bisa bertahan lebih lama lagi, kalau tidak di ambil tindakan secepatnya

di khawatirkan  kondisi saya akan semakin memburuk'' ucap tuan Kemal.

Setelah menyantap suguhan dari nyonya Gita, merekapun langsung beristirahat di rumah mewah tuan Kemal semari menunggu pagi datang.

Tak terasa pagi pun sudah tiba, dan tidak membuang waktu banyak.

Habis sarapan mereka  mengunjungi rumah sakit yang paling ternama di kota ini.

Atau kalau serasa tidak memungkinkan, merekapun akan ke luar negri secepat nya .

Semua keluarga sedang menunggu di ruang tunggu rumah sakit, dengan cemas nyonya Gita mondar mandir menunggu keputusan dari dokter perihal ginjal nya pak Anto'' apakah bisa di didonorkan kepada suami nya .

'' Tak berselang lama keluarlah dokter Bowo mengunjungi keluarga tuan Kemal.

'' Begini nyonya .... Alhamdulillah semuanya tidak ada kendala dan semua nya normal.  Insyaallah operasi  akan di lakukan segera mungkin.

Panjang lebar penjelasan dari dokter Bowo  akhirnya semua nya udah dapat persetujuan.

Sekretaris tuan Kemal pun dengan cepat mengurus segala nya perihal yang berkaitan dengan perjanjian dari keluarga tuan Kemal kepada pak Anto.

Sebagai hitam di atas putih.

Tak berselang lama operasi sudah selesai di lakukan, dan semua berjalan lancar kondisi keduanya Alhamdulillah baik dan normal.

Kring.. kring..kring...

terdengar suara hp nya pak Mul berdering, ada panggilan dari Bu Lastri untuk suaminya. kemudian  pak Mul memberikan hp tersebut sama pak Anto.

'' Halo pak,,,,''

''Ya Bu...''

kapan bapak di operasi nya?

'' tanya Bu Lastri

Oh sudah dua hari bapak habis di operasi Bu.. m.f ya buk, bapak tidak memberi kabar terlebih dahulu takut ibu jadi cemas , Oya gimana kabar anak gadis ku apakah dia rewel ????  tanya pak Anto pada istrinya.

'' Gk pak dia baik baik saja, ibu sangat deg degan mikirin operasi nya bapak''

raut wajah Bu Lastri berubah khawatir.

'' Jangan cemas bu semua udah berlalu dan tinggal pemulihan nya saja , kalau sudah normal kondisi bapak kami akan segera pulang ya buuu ,,,,,''

'' Baiklah pak jaga kesehatan bapak yaaa, udah dulu ya pak seperti nya Dilan udah bangun''

'' Baik Bu titip salam sayang bapak sama Dilan ya Bu''

'' Baik pak ''

Tut Tut Tut"pertanda panggilan sudah berakhir.

Sudah 10 hari berlalu  kondisi kedua nya sudah  membaik, saat  nya bagi pak Mul dan pak Andi untuk berpamitan pulang dengan tuan Kemal dan nyonya Gita.

Malam itu pak Mul memulai percakapan untuk berpamitan dengan tuan Kemal.

'' Begini tuan besok pagi mungkin kami akan segera pulang karena kondisi pak Anto juga sudah semakin membaik.

Kasihan  juga sama istri pak Anto, yang sangat mencemaskan kondisi beliau''

''Oh iya pak Mul saya sangat paham dengan kondisi saat ini, tidak ada istri yg sanggup berjauhan dengan suami nya apalagi mengingat kondisi pak Anto habis operasi ''

jawab tuan Kemal. 

'' Iya tuan, saya terus terbayang wajah putri kecil saya '' saut pak Anto.

''Ya saya sangat paham dengan kerinduan yang pak Anto rasakan, karena saya juga mempunyai tiga orang anak.

Klw saya lagi ada urusan di luar negri rasa nya pingin cepat pulang aja '' ulas tuan Kemal lagi.

Keesokan paginya matahari  sudah menampakan diri nya, tapi  kali ini seperti ada rautan kesedihan dalam sinar nya.

Meskipun demikian tidak menyurutkan keinginan pak Anto dan pak Mul pulang ke kampung ,karna udah 10 hari mereka menginap di rumah mewah tuan Kemal .

Terdengar perbincangan dan gelak tawa dari para lelaki di rumah mewah tersebut sambil menikmati sarapan pagi mereka.

'' Oya tuan ,seperti nya kami harus berangkat sekarang juga kalau agak siang takut terjadi kemacetan '' kata pak Mul

''Oh iya tentu saja pak Mul, saya akan mengantar ke depan. Jangan lupa kabari saya sesampai nya di kampung dan kalau ada keperluan jangan sungkan segera hubungi saya ''

Baik lah tuan terima kasih ''ucap pak Mul dan pak Anto sambil menganggukkan kepala nya. 

pas di depan pintu mobil segeralah mereka bersalaman satu sama lain.

'' Terimakasih pak Anto berkat anda saya punya kesempatan lagi untuk hidup , saya tidak akan mengingkari perjanjian kita '' ucap tuan kemal.

''Baik lah tuan, kelak lindungi lah anak saya '' jawab pak Anto lagi.

Entah kenapa kata yang terucap di mulut pak Anto seakan memberi isyarat yg tersembunyi. Tapi entah apa merekapun sama sama tidak memahami dan menyadarinya.

''Baik lah pak tentu saja ''

ucap tuan Kemal dengan cepat mengiyakan ucapan pak Anto ,tuan Kemal agak sedikit tertegun dengan ucapan pak Anto kepada nya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!