"Bu, perlu bantuin apa lagi?" tanya Mira kepada ibu nya yang sedang menata makanan di meja.
"tolong antarkan ini saja ke paman mu" jawab ibu Mira sambil menyodorkan rantang berisi makanan.
Mira bergegas menuju rumah paman yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah Mira. Dari kejauhan Mira melihat ada mobil terparkir di depan rumah paman.
"pagi-pagi begini siapa yang bertamu ke rumah paman?" gumam Mira dalam hati.
Sambil melanjutkan langkah, Mira melihat ada pria paruh baya berkulit putih bersih dan berwajah tampan sedang duduk di teras rumah paman. Mira sedikit ragu untuk masuk, karna rumah paman terlihat ramai sekali tamu.
" kenapa tidak masuk?" sahut seorang wanita sambil menepuk bahu Mira. Sontak Mira yang sedang kebingungan itupun terkejut.
"eh, bulik ternyata. Huff. Mira malu bulik, kayaknya lagi rame tamu ya?" tanya Mira kepada wanita itu yang tidak lain adalah Imah istri pamannya.
"ga usah malu, itu saudara bulik dari sumatra. Mereka mau menghabiskan liburan disini. Ayo masuk".
Kemudian Mira masuk ke dalam rumah paman. Saat melewati teras Mira si gadis lugu itupun menyapa pria yang dilihat nya tadi
"permisi mas" sapa Mira sambil membungkukkan badan.
Pria itu hanya tersenyum tipis sambil berkata di dalam hati, "sopan banget cewek itu tadi".
"eh Mira, sini nak masuk. Kamu bawa apa itu?" Tanya paman Mira
"oh ini paman, ada titipan makanan dari ibu. Hari ini ibu masak banyak."
"waduh terimakasih, kebetulan banget kita juga mau sarapan. Ayo sarapan sekalian." ajak paman kepada Mira.
"sudah paman, terimakasih. Mira mau siap-siap berangkat kerja habis ini"
"ya sudah, sampai kan terimakasih kepada ibumu ya."
"iyaa paman, Mira pamit dulu. Assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Mira pun bergegas menuju rumah karna ia harus bersiap untuk bekerja.
...
(Di Rumah paman)
"paman, cewek itu tadi siapa?" tanya Dodi ke paman
"itu tadi keponakan paman, Mira namanya. Itu rumahnya keliatan dari sini. Yang ada warung sembako". paman menjelaskan sambil menunjuk ke arah rumah Mira.
Dodi hanya mengangguk mengiyakan jawaban paman .
Dodi adalah ponakan dari Imah istri paman Sam. Dodi memiliki kulit putih bersih, tinggi dan badan yang berisi. Berbekal Postur tubuh yang sangat ideal itu sudah cukup menjadi modal memikat gadis suku jawa.
"Dodi, kamu kapan bawa calon mu main ke tempat bulik?" tanya Imah ke dodi sambil menyodorkan camilan.
Belum sempat menjawab, bu Tini yang merupakan ibu Dodi langsung nyeletuk
"tahun ini si Dodi udah kepala 3, tapi ga pernah bawa gadis pulang ke rumah "
"haduh, anak satu-satunya kaya Dodi pasti pemilih banget yaa". sahut Imah
"bukan Dodi yang pemilih bulik, tapi amak. Katanya aku harus menikah sama sesama suku Minang. Padahal aku pecinta gadis jawa". jawab Dodi sambil mengunyah camilan yang dibawa Imah tadi.
"memang harus seperti itu, supaya anakmu jelas silsilahnya. Itu sudah adat, silsilah anak itu menganut keturunan ibu". Bu Tini menjawab sembari menceramahi Dodi yang sedari tadi tidak berhenti mengunyah makanan.
"tapi kalau Dodi mau nya gadis jawa gimana amak? Gadis jawa cantik dan sopan"
Bu Tini enggan menjawab pertanyaan dari Dodi, karna ia menaati adat minang untuk mencari menantu dari Minang juga.
...
Sepulang berkerja seperti biasa Mira membantu ibu untuk menjaga warung miliknya.
"ibu, bulik Imah ternyata punya saudara dari jauh ya. Tadi waktu Mira antar makanan di sana ramai sekali orang". Tanya Mira kepada Ibu yang sedang membungkus gula
"iya, mereka dari padang, Sumatera. Tadi malam baru sampai. Itu ibu juga kebagian oleh-oleh kripik balado, enak banget. Ibu udah cobain"
"nanti deh Mira cobain kripiknya". Jawab Mira
Mira adalah seorang pegawai toko. Ia hanya bersekolah sampai tamat SMA saja. Mira memiliki kulit sawo matang, mata besar dan bulu matanya lentik. Membuat siapa saja yang menatapnya pasti langsung terpesona dengan tatapan matanya.
Sore sepulang bekerja, Mira merasa bosan dengan rutinitas nya. Ia kemudian duduk melamun di depan warung sembari makan kripik oleh-oleh pemberian paman.
"heh, jangan melamun nanti kesambet loh" ucap Dodi yang entah kapan muncul di samping Mira duduk.
Mira pun sontak terkejut, sampai keripik di toplesnya tumpah berserakan.
"kamu tamu nya pamanku kan, ada apa datang mengagetkan saja." ucap Mira sambil memasang muka kesal
"eh maaf, keripik mu jadi tumpah. Ini aku mau beli rokok."
Mira yang masih kaget dan sedikit kesal itupun masuk kedalam warung untuk mengambilkan rokok.
"ini rokoknya" ucap Mira sambil menyodorkan sebungkus rokok
"terimakasih, ini uangnya. Oh yaa, keripik yang tumpah tadi, saya ganti es krim aja mau ga?" sahut Dodi sambil menggoda Mira
Mira tidak menggubris omongan Dodi, kemudian ia bergegas mengambil sapu untuk membereskan tumpahan kripik tadi.
"cantik banget cewek itu tadi, harus dapet nih" ucap Dodi dalam hati
Rasa penasaran pun mulai tumbuh dalam diri Dodi. Dodi yang sudah sedari lama sendiri itu pun akhirnya melihat secercah harapan untuk memiliki gadis jawa impiannya.
...
"paman, Mira sudah punya pacar apa belum ya?" Tanya Dodi kepada paman Sam
"Mira itu gadis polos dan lugu, aku belum pernah melihat dia pacaran, kayaknya sih belum punya. Kenapa? Mau kamu deketin?"
Jawab paman sembari menggoda Dodi
"bagus deh kalo gitu" jawab Dodi singkat.
Dodi adalah pria yang sudah berumur cukup matang, tidak heran jika ia ngebet pengen punya pasangan. Dodi juga sudah bosan di tanya perihal pasangan oleh teman maupun saudara nya.
Dodi masih penasaran dengan sosok Mira ini, pagi-pagi buta Dodi sudah menunggu Mira di dekat rumah nya dengan membawa motor milik paman. Dengan tujuan menguntit Mira sampai ke tempatnya bekerja. Mira hanya bekerja di Toko kampung sebelah. Sehari-hari Mira berangkat kerja mengendarai motor matic berwarna merah.
Akhirnya yang ditunggu pun tiba. Tanpa sepengetahuan Mira, Dodi berhasil mengikuti Mira berangkat bekerja. Dan yap Dodi akhirnya tau tempat pujaan hatinya bekerja setiap hari.
Dodi pun kembali dengan perasaan yang sudah cukup puas, namun ia terhenti karna ingat bahwa ia telah menjanjikan es krim untuk Mira sebagai pengganti keripik yang kemarin.
Tanpa berfikir panjang, Dodi akhirnya putar balik mencari toko penjual es krim terdekat. Sambil mengamati sekitar, Dodi pun menemukan toko penjual es krim. Dodi bimbang memilih antara rasa vanila atau coklat, ia tak tahu rasa yang Mira suka. Diujung kebingungan nya, Dodi membeli semua varian es krim yang ada di sana.
Di bawalah es krim itu ke tempat Mira bekerja.
"hai," sapa Dodi kepada Mira yang sedang membereskan Rak kosmetik
"loh kamu lagi, ada apa?" tanya Mira kaget
"ini saya bawakan es krim, janji saya kemarin untuk mengganti kripik mu yang tumpah" ucap Dodi sambil menyodorkan satu kantong penuh es krim dengan semua varian rasa
"tidak perlu repot-repot, bahkan saya pun tidak mengenal anda" ujar Mira yang terlihat enggan menerima pemberian Dodi
"kalau begitu mari berkenalan sambil makan es krim" Dodi langsung membuka bungkus es krim yang hampir meleleh itu
Mira si gadis polos itu pun mulai menampakkan sedikit senyum nya.
"gimana nih, udah siap kenalan sekarang?" ucap Dodi sambil menggoda Mira
"Namaku Dodi Hermawan, kamu boleh panggil saya apa aja." lanjut Dodi
Mira hanya diam dan melanjutkan pekerjaannya. Tiba-tiba Dodi menyodorkan es krim tepat di depan mulut Mira. Sontak Mira terkejut hingga membuat es krim itu mengotori wajah nya.
Dodi dengan sigap mengambil tisu yang kebetulan berada di dekat Mira berdiri. Dengan halus Dodi membersihkan noda es krim dari mulut Mira
"besok lagi kalau di ajak bicara itu di jawab, jadi kena es krim nya kan" Dodi menceramahi Mira
"Aku harus menjawab apa? Kamu juga tidak bertanya namaku kan" tegas Mira
"Aku sudah tau nama mu Mira, sekarang beri tahu aku siapa nama ayah mu"
"haa, untuk apa memberitahumu nama ayahku? Dan bagaimana kamu tau namaku" tanya Mira kebingungan
"aku menanyakan namamu melalui paman. Dan bukannya nama ayahmu juga akan ku sebut saat kita akad nikah kan!" ucap Dodi dengan nada agak serius
Mira hanya diam, kemudian ia menarik lengan Dodi menuntunnya untuk duduk di kursi depan toko
"kalau makan sambil duduk, bereskan juga itu lelehan es krim di tanganmu" Ucap Mira sambil menarik kursi untuk di di duduki mereka berdua.
"boleh aku minta instagram mu?" tanya Dodi
"Aku tidak bermain sosial media, aku cuma punya WA, jangan meminta nomor WA ku, aku tidak hafal"
Mira si gadis polos itu memang tidak pernah bermain sosial media, ia tidak tertarik dengan tren yang ada. Menikmati dunia nyata adalah jalan yang di pilih Mira.
Mendengar penjelasan Mira, Dodi tertegun tidak percaya. Apa iya jaman sekarang masih ada gadis cantik yang tidak memamerkan wajahnya ke publik. Rasa penasaran pun memenuhi pikiran Dodi saat itu.
Memang pada dasarnya pria itu suka dengan sesuatu yang menantang dan membuat penasaran. Dodi pun semakin mantap untuk mendekati Mira.
"Mira, tolong bantu angkat kardus ini" teriak salah seorang teman kerja Mira.
"iyaa tunggu sebentar" balas Mira teriak
Mira akhirnya bergegas masuk kedalam toko sembari memberi isyarat kepada Dodi untuk segera pergi.
Di sepanjang perjalanan Dodi terus memikirkan Mira. Namun sayangnya hari itu Dodi belum berhasil mendapatkan nomor gadis pujaannya itu.
...
Hari ini Mira libur bekerja, Dodi yang sedari pagi sudah menunggu Mira di dekat rumahnya dengan harapan bisa membuntuti Mira lagi sampai ke toko itu pun gagal. Karna hampir satu jam Mira belum juga menampakkan wajahnya. Alih-alih pulang, Dodi malah datang dan mengetuk pintu rumah Mira.
"Assalamualaikum, Mira" salam Dodi sambil mengetuk pintu
"Waalaikumsalam" jawab ibu Mira yang sedang berada di warung.
Ibu Mira pun bergegas mengecek siapa yang berkunjung pagi itu. Melihat wajah yang tidak familiar, ibu nya Mira pun bertanya kepada Dodi.
"temannya Mira ya? Silahkan masuk nak, Mira sedang memasak di dapur. Ibu panggilkan sebentar"
"iya bu, terimakasih" jawab Dodi.
Dodi pun masuk ke dalam rumah Mira, pandangan nya terhenti pada sebuah foto yang terpasang di dinding rumah itu. Foto Mira bersama kakak laki-laki nya sewaktu kecil.
(di dapur)
"Mira, itu teman laki-laki mu datang. Siapa dia nak? Baru kali ini ada teman laki-laki mu main ke rumah" tanya ibu kepada Mira yang sedang mengiris bawang
Mira tidak menjawab pertanyaan ibunya, dengan wajah penasaran ia langsung buru buru ke ruang tamu melihat siapa yang datang se pagi ini.
Mira terkejut ketika melihat yang Dodi sudah duduk di kursi ruang tamu Mira
"hai apa kabar, hari ini kamu libur kan? Ayo jalan-jalan" ucap Dodi ketika melihat wajah Mira
"kenapa kamu datang ke rumah ku, belum ada teman laki-laki ku yang ku ajak main kesini" jawab Mira agak ketus
"bagus kalau begitu, artinya aku jadi yang pertama".
Mira pun menggelengkan kepala, ia tampak tak percaya dengan apa yang di lihat nya. Karna seumur hidup ia tidak pernah dekat dengan laki-laki apalagi pacaran. Mira merasa canggung.
"segeralah berkemas, aku tunggu disini." ajak Dodi
"kamu mau ajak aku kemana?" Tanya Mira
"ada deh, buruan" sahut Dodi
Mira pun menuruti permintaan Dodi, karna sebenarnya Mira pun juga penasaran dengan sosok Dodi yang seberani itu datang ke rumah menjemput Mira untuk pergi bersama.
Mira akhirnya selesai berkemas, ia sedikit memakai riasan karna ini adalah kali pertama ia pergi dengan teman lawan jenisnya. Mira mengenakan blouse motif bunga dan celana lose pants nya. Pakaian simple namun terlihat sangat cantik di pakai Mira.
...
"ibu, kami izin pamit dulu. Mira mau saya ajak jalan-jalan sebentar" pamit Dodi kepada Ibu Mira sembari cium tangan.
"iya, hati-hati di jalan. Jangan pulang malam-malam" jawab ibu Mira
Mira untuk pertama kalinya di bonceng motor oleh laki-laki kecuali ayah dan kakak nya. Di sepanjang perjalanan, Dodi banyak bercerita tentang kisahnya. Wajar saja karna Dodi hidup sepuluh tahun lebih awal di banding Mira. Mira baru berusia 20tahun, masih minim pengalaman.
Dodi bercerita bahwa ia sedang mencari wanita yang siap ia nikahi. Merasa usia dan pekerjaan sudah mapan, Dodi dengan gamblang mengajak Mira membahas hal itu.
Tiba-tiba langit mendung gelap sekali. Hujan pun turun dengan derasnya. Dodi yang panik akhirnya menepikan sepeda motor nya di depan warung mi ayam yang ada di seberang jalan.
"kita meneduh disini sambil menunggu hujan reda. Mau pesan apa" tanya Dodi
"Aku mi ayam satu, sama jeruk hangat satu" jawab mira sambil menunjuk buku menu
"bu, saya pesan mi ayam 2, yang satu gak pake daun bawang ya. Sama jeruk hangat 2" ucap Dodi kepada penjual mi ayam
"kamu ga suka daun bawang?" tanya Mira.
"ga enak, rasanya aneh" jawab Dodi singkat.
Pesanan pun datang. Dodi menyantap mi ayam yang masih panas itu, karna memang cuaca hujan seperti ini cocok rasanya makan makanan berkuah panas dan jeruk hangat.
Hujan belum juga reda, Mira mulai bosan dengan suasana itu. Tiba-tiba Dodi mengeluarkan ponselnya dan membuka kamera. Dodi memotret wajah Mira yang sedang bosan itu. Gadis lugu yang dengan ekspresi apapun akan tetap terlihat cantik. Dodi memperlihatkan hasil fotonya kepada Mira
"jangan memotret, aku jelek. Malu" ucap mira sambil menutupi wajah dengan kedua tangannya.
Pipi Mira pun semakin memerah, Mira salah tingkah.
Melihat tingkah polos Mira membuat Dodi semakin gemas. Ia pun memposting foto Mira di akun instagram nya. Tak berselang lama notif komentar membanjiri handphone Dodi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!