Play Date With Noona
PDWN 01
Lisa menatap seorang pria dihadapannya, pria itu tidak sendiri-seorang gadis dengan setengah pakaian yang terlucuti berdiri di atas pangkuannya. mungkin kesalahan besar karena lisa tidak mau melepaskan keperawanannya pada sang kekasih, Lisa berniat memeberikan pada seseorang yang akan ia nikahi. Lisa tidak berminat merusak tubuh dan kehormatannya walau seks sudah di legalkan jika seseorang telah menginjak usia 16 tahun disini
Lalisa manoban
Jadi, kau berselingkuh? *alisnya berkerut, lengannya tertumpuk didepan dada telah menjelaskan seberapa tak pedulinya ia terhadap pemandangan ini
Lalisa manoban
Ada apa ini? mendadak kau bisu?
Taeyong
*Taeyong gelagapan sendiri, didorong nya sang selingkuhan hingga berdiri dari pangkuannya
Taeyong
Tidak lisa, ini bukan-
Lalisa manoban
Oh, aku harus peduli? *Sela lisa cukup cepat namun tetap dan penuh ketenangan, menunjukkan kalau calon mantan kekasihnya ini tidak berarti apa-apa
Taeyong
Lisa... *Taeyong memelas
Lalisa manoban
Aku tidak suka bekas, silahkan pergi, pintunya ada disebelah kiri *Lisa menyingkir sedikit kearah kiri dan menujuk pintu rumahnya yang terbuka
Taeyong
Ayo wonyoung, kita pulang *ajaknya pada gadis berseragam SMA yang nampak lugu dan t0l0l sampai bisa masuk perangkap Taeyong, tetapi kali ini Taeyong mencintainya
Wonyoung
Iya oppa *Gadis itu menunduk, membalas gandengan Taeyong dan melangkah beriringan bersamanya
Lisa berdecih tipis, taeyong terlihat seperti orang bodoh dan tidak punya pikiran. Lisa jadi jengkel sendiri, tidak... lisa tidak patah hati karena sejak awal berpacaran lisa memang geli jika disentuh oleh Taeyong. Wajar apabila Taeyong berselingkuh pada akhirnya, lisa tidak peduli.
Seorang wanita langsung berlari menghampiri dengan kepala tertunduk.
Lalisa manoban
Ckckck... menyedihkan
Lalisa manoban
Tidak bisakah berselingkuh dirumah sendiri? menjijikkan sekali sampai hampir bercinta dirumah orang *Desis lisa dengan tatapan tidak suka kala menatap sofa bekas diduduki oleh Taeyong
Manusia
Maaf, ada yang bisa saya bantu nona? *pelayan itu sangat segan pada lisa, bertanya dengan kepala tertunduk dan takut
Lalisa manoban
*Lisa menatap ponselnya sesaat sebelum membalas, wanita itu terlihat sibuk
Lalisa manoban
Hubungi departemen Kesehatan dan sterilkan rumah ini, lalu lakukan renovasi secara keseluruhan juga ganti seluruh 𝘧𝘶𝘳𝘯𝘪𝘵𝘶𝘳𝘦𝘯𝘺𝘢. tanpa terkecuali
Lisa mengangguk, memasukkan ponselnya kedalam tas lalu berjalan menuju pintu yang masih terbuka. Namun, sedetik kemudian lisa menoleh lagi kearah pelayannya.
Lalisa manoban
Aku akan ke 𝘚𝘦𝘰𝘶𝘭, suruh pelayan dirumah utama menyiapkan kamar. aku mau tinggal di rumahku yang di 𝘚𝘦𝘰𝘶𝘭 paham?
Lisa memuji sebentar "pintar" lalu melanjutkan langkanya keluar dari rumah mewahnya yang terletak di kawasan 𝘋𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘬 𝘵𝘪𝘮𝘶𝘳 𝘎𝘸𝘢𝘯𝘨𝘫𝘶.
Hak tinggi wanita itu berbunyi saat menuruni satu persatu anak tangga teras rumah. sebuah mobil mewah dengan sopir pribadi sudah menunggu untuk mengantarkan kemana saja. Lisa suka kehidupan ini, harta yang bergelimang dan tinggal menjentikkan jari-sesekali lisa harus menyia-nyiakan uangnya.
Lisa memakai kacamata hitam guna menghindari terik matahari pagi yang menyilaukan, Tersenyum tipis saat sopir andalannya memberi hormat lewat bungkukkan badan.
Lalisa manoban
*Lisa bergumam kecil sebelum masuk mobil
Lalisa manoban
Memang ya, jadi orang kaya juga melelahkan
Tinjauan itu dilayangkan beberapa kali, seorang pemuda ambruk dengan kameja sekolah yang terkena bercak darahnya sendiri. Dia terluka di hidung, sudut bibir robek dan pelepis tergores. jangan lupakan beberapa lebam dipipi, berkat pertarungan sepihak tanpa ada perlawanan.
Jaehyun
Lemah! *Jaehyun berdecih sinis, menginjak pergelangan tangan pemuda yang masih tersungkur tak jauh dari kakinya
Jaehyun
Kau bodoh? *Cibirnya
Jaehyun
Jeon 𝘗𝘢𝘣𝘰 jungkook *Lalu tertawa begitu saja usai menginjak keras pergelangan tangan tersebut sampai empunya meringis, kemudian pergi seraya menyampirkan tas dibahunya
Pertarungan satu lawan satu yang menyenangkan. jaehyun tidak mendapatkan balasan dari jungkook, tentu saja itu mudah. alasanya karena jaehyun anak kepala sekolah, jungkook bisa sekolah berkat beasiswa yang diterima- Jaehyun bisa mencabutnya kapan saja, sebagai ganti jika ingin menikmati fasilitas beasiswa tersebut, jungkook harus rela dirundung setiap hari dengan sarat tak boleh melawan.
Perlahan, pemuda itu bangkit. dia merintih, Jahitan di bahunya robek lagi. jungkook berdiri dengan tertatih, mengambil tasnya yang tergeletak ditanah lalu melanjutkan perjalanan pulang dari sekolah yang teras menyakitkan tiap ia melangkahkan kakinya.
Jeon Jungkook
Anak yatim-piatu memang menyedihkan, sepertiku * Ucap Jungkook melirih lalu batuk, darah keluar dari mulutnya. jungkook perlu kerumah sakit
PDWN 02
Lalisa manoban
Cepat sembuh, rose! *Lisa tersenyum
Lisa Datang ke 𝘚𝘦𝘰𝘶𝘭 untuk mengunjungi sahabatnya yang habis operasi kandungan. Rose tersenyum lemah, Lisa mengusap dahinya.
Rose
𝘎𝘰𝘮𝘢𝘸𝘰 Lisa-ya *Sahut rose agak lirih, masih lemah untuk diajak berbicara. disisinya terdapat jimin yang tengah duduk seraya sibuk menyantap makan malam yang dijatahkan untuk rose
Lalisa manoban
Kalau begitu aku harus pulang
Lalisa manoban
Tubuh ini lengket dan bau. aku pergi dulu ya, rose *melambaikan tangan sambil tersenyum, ia menyapa jimin juga yang mulutnya penuh makanan sampai pipinya mengembung
Jimin sampai hanya bisa mengangguk saat menjawab senyum pamit lisa.
Sehabis keluar dari lift dan berjalan di lobi rumah sakit yang cukup ramai, pandangan lisa tercuri oleh eskrim yang terpajang di etalase cafetaria. Langkanya yang harusnya lurus ke pintu kaca yang terbuka lebar kini berbelok dengan manik berbinar menghampiri penjaga cafetaria.
Manusia
Selamat malam, ada yang bisa kubantu nona? *Sapanya pada lisa yang langsung sibuk mengeluarkan dompet mahalnya dari dalam tas guna mengambil uang
Lalisa manoban
𝘝𝘢𝘯𝘪𝘭𝘭𝘢, berikan aku eskrim 𝘷𝘢𝘯𝘪𝘭𝘭𝘢 dengan taburan kacang dan saus stroberi *Lisa menampilkan senyum manisnya sampai deretan gigi rapih putihnya. Lisa berubah jadi anak lima tahun saat sudah diberi eskrim
Persetan dengan usianya yang sudah menginjak 27 tahun, Lisa sangat suka eskrim. makanan itu lembut, manis dan dingin. Lisa menerimanya dengan senang hati dan menukar dengan lima lembar uang yang jumlahnya kelewat banyak.
Manusia
Nona uangnya terlalu banyak, bahkan satu lembar Saja masih dapat kembalian banyak. ini uangnya nona-
Lalisa manoban
Ambil saja untukmu, terimakasih sudah menjual eskrim disini *Sahut lisa memotong cepat, tatapannya masih tak bergeming saat menatap eskrimnya
Seorang pemuda yang entah kapan berada disisinya meringis pelan melihat jumlah uang yang wanita itu bayarkan pada penjaga cafetaria.
Jungkook memerhatikan lisa, sekilas saja walau tidak terlihat mencolok tetapi kaos yang dipakai lisa harganya berkisar antara 2 - 2,5 juta won. Tatapannya turun lagi pada jeans yang lisa kenakan dst i brand ternama korea-Channel, lalu terakhir alas kakinya yang jika diperhatikan seperti sendal tipis biasa padahal harganya menyentuh angka 5 juta won.
Jungkook terpana sesaat, ia mengerjap saat punggung kecil lisa makin menjauh. jungkook merasa ragu, meremas tangannya yang sedang menggengam obat-obataan yang ia dapat dari dokter.
Wanita itu kaya raya, jungkook miskin dan sengsara. jungkook bener-bener tidak bisa berpikir lagi, otaknya sudah keruh saat ia berlari menyusul lisa yang telah keluar dari rumah sakit. mempercepat langkahnya yang tertatih sebelah menyusuri tempat parkir.
Lisa berhenti melangkah, ia merasa sedang diikuti lantas didetik berikutnya ia memutar badan guna melihat Kira-kira siapa yang mengikuti. kening lisa berkerut, seorang pemuda dengan seragam lusuh bernoda darah yang melekat ditubuhnya sedang terengah, jaraknya hanya lima langkah dari lisa.
Jungkook mengatur napasnya yang tersenggal, selain letih dan juga lelah tubuhnya sakit karena terluka. jungkook menegakkan tubuhnya, ia menatap lisa lekat-barulah ia sadari betapa cantiknya wanita yang sedang menatapnya dengan wajah bingung dan prihatin.
Jeon Jungkook
Syukurlah 𝘕𝘰𝘰𝘯𝘢 berhenti *Jungkook tersenyum tipis
Jungkook melangkah menghampiri lisa yang masih diam mematung ditempatnya, hingga tiba-tiba celetukan jungkook membuat lisa tambah rumit sendiri
Jeon Jungkook
𝘕𝘰𝘰𝘯𝘢, aku menjual tubuhku padamu *Ujar jungkook memasang tampil paling berbinarnya
Tak apa jika wajahnya terluka dan lebam, besok akan sembuh dan dia akan tampan lagi- walau sebenarnya tak ada hari dimana jungkook tidak tampan.
Otak lisa masih mencerna kalimat jungkook, butuh beberapa detik hingga lisa sadar dengan bibir setengah terbuka. Li dan hanya terkejut, bagaimana bisa kalimat itu keluar dari remaja laki-laki dihadapannya. Lisa dibuat terkesiap.
Lalisa manoban
Eoh? apa tadi, kau gila? *Lisa mengernyit soal perkataan jungkook, pemuda itu bahkan mengulurkan kedua tangannya pada lisa
Lalisa manoban
Kau menawarkan diri menjadi gigolo? 𝘐𝘺𝘶𝘩𝘩, itu menjijikkan tapi baiklah. ayo pulang kerumahku~
Jeon Jungkook
Benarkah? *Sahut jungkook dengan senyum yang lebih merekah
Lalisa manoban
*Melihat sekeliling yang sepi lalu mengangguk
Jeon Jungkook
*Melompat kecil, ia menahan lisa yang mau pergi
Jeon Jungkook
Tunggu, 𝘕𝘰𝘰𝘯𝘢 tunggu disini sebentar. aku ambil tas dulu, 𝘕𝘰𝘰𝘯𝘢 jangan pergi!
Lalisa manoban
*Pipi lisa merona samar gara-gara ucapannya
Tepat saat jungkook berlari masuk kedalam bangunan rumah sakit untuk menuntaskan yang ingin dilakukannya tadi, pipi lisa merah padam. segera ia menepuk pipinya sendiri menggunakan tangan kiri secara bergantian, Lisa tidak mengerti.. bagaimana ia langsung merona hanya mendengar suara jungkook?
Lalisa manoban
𝘈𝘩, 𝘴𝘪𝘢𝘭. Aku sudah gila. Omong-omong apa aku terlihat seperti wanita haus belain? ah, menyebalkan!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!