NovelToon NovelToon

NAFKAH 20 RIBU

nafkah

"kang ibu hari ini akan datang"ucap Hanum memberitahu Yanto

"terus kalau ibumu mau datang apa urusan nya dengan akang"jawab Anton ketus mendengar ucapan sang istri pasti ujung ujung nya duit

"Hanum minta duit belanja lebih kang selama ibu di sini,masa ibu aku suguhi kangkung dan ikan asin tahu tempe di saat datang mana ibu ke sini juga kan jarang jarang"mohon Hanum melas menatap sang suami

"sudah akang duga pasti ujung ujung nya duit,itu kan ibumu bukan ibuku kenapa harus akang yang pusing kalau mau ngebebani kanapa ibu harus datang sih"

"bikin kesal saja"geram Yanto melempar handuk bekas mandinya ke Hanum tepat mengenai muka Hanum

"astagfirullah akang untung Rena tidak bangun"Hanum menepuk nepuk bokong sang putri karena terperanjat akibat ulah bapaknya yang sedang menetek

"jangan begitu kang,ibu Hanum ya ibu akang juga lagian ibu ke sini baru sekali ini jadi wajar ibu ke sini dia kangen ke cucunya apa lagi semenjak Rena lahir ibu belum sempat ke sini sampai Rena menginjak umur 5 bulan"

"lagian kita juga tidak pernah mudik ke kampung setiap akang ada libur kerja semenjak kita menikah"

"yang akang utamakan selalu ibu akang adik adik akang,sedangkan Hanum dan Rena tidak pernah akang utamakan seolah olah Hanum ini bukan siapa siapa akang bukan istri akang"

"sekarang akang berubah tidak seperti dulu pertama kali kita bertemu dan berumah tangga"lirih Hanum pilu

"terus saja bahas itu memang kenapa kalau akang mengutaman ibu dan adik akang lagian kamu itu memang orang luar yang akang nikahi kasih makan sedangkan yang mengandung dan menafkahi akang selama ini ibu akang bukan ibumu atau kamu"

"sekali lagi kamu bicara seperti itu tetang ibuku lihat saja apa yang akan akang lakukan,ambil ini"Yanto melempar uang dua lembar merah ke sang istri penuh emosi

"ingat selama 10 hari akang tidak akan memberi kamu duit lagi itu duit belanjamu untuk 10 hari"

"sudah untung di kasih nafkah untuk makan memang dasar istri tak guna hanya bisa menghabiskan duit suami,sebagai istri kamu itu harus bersyukur berhemat setiap hari di kasih duit sama suami"

"di luaran sana banyak istri yang tidak di nafkahi suami tidak di perdulikan suami,seharus nya banyak banyak bersyukur bukan selalu mengeluh setiap hari"

"kalau ibumu hanya untuk menyusahkan tidak usah berkunjung ke sini bikin susah saja"ucap Yanto ketus

"ada apa ini pagi pagi sudah ribut saja,kamu ini Hanum suami mau kerja nyari nafkah pagi pagi sudah bikin emosi suami"timpal Sumi tiba tiba masuk kerumah mereka

"tau nih Bu pagi pagi sudah bikin emosi menantu ibu ini minta duit tambahan,katanya ibunya dari kampung mau datang"jawab yanto

"nambahin beban saja sudah anaknya boros tidak bisa mengatur duit belanja sekarang ibunya juga mau berkunjung ke sini nambah nambahin beban duit belanja saja"

"memangnya ibumu mau berapa hari tinggal di sini kalau bisa jangan lama lama supaya tidak ngebebani Yanto yang susah banting tulang cari duit untuk ngasih makan kamu"ucap Sumi tidak kalah ketus

"biarlah Bu memang kebiasaannya selalu begitu pagi pagi sudah bikin emosi,Yanto pergi dulu Bu"pamit Yanto mengambil tas kerjanya manyalami Sumi

Sedangkan istrinya sendiri di lirikpun tidak boro boro pamitan atau sekedar mengecup kening sang anak,Hanum hanya menunduk diam tidak ada niatan untuk menjawab.ingin menjawab pun yang ada semakin memperkeruh suasana di tambah Sumi selalu ikut campur urusan anak anaknya

air mata Hanum menetes melihat kepergian Yanto setelah mendengar suara motornya telah pergi yang di ikuti Sumi ikut keluar,ada rasa sesak selama berumah tangga dua tahun lama nya Hanum selalu mendapatkan perlakuan buruk dari Yanto dan keluarganya

Tidak seperti pertama kali kedua nya menikah,Yanto sangat perhatian kepada Hanum semua kebutuhan Hanum tercukupi tetapi semua itu sirna hanya bertahan tiga bulan semenjak orang tua Yanto pindah rumah dekat mereka

Padahal orang tua Yanto telah memiliki rumah utama peninggalan mendiang bapak Yanto di kampung sebelah tetapi rumah itu di tempati oleh intan adik kedua Yanto yang baru menikah dengan alasan kasihan dirinya tidak memiliki rumah

Hitung hitung Yanto membantu adik satu satunya apa lagi gaji Yanto besar,jadi Sumi ibu dari Yanto minta di belikan rumah baru kepada Yanto dekat dengan mereka

Yanto yang sangat berbakti tidak bisa menolak kehendak sang ibu selalu menuruti ke inginan nya apa pun yang ia pinta kepada sang putra tertua,Yanto yang tulang punggung keluarga meminjam uang ke perusahaan untuk membeli rumah dengan potongan gaji setiap bulan 1 juta selama beberapa tahun

Sedangkan gaji Yanto perbulan 5 juta jadi masih ada sisa 4 juta untuk makan dan keperluan yang lainnya

Selama rumah sumi berdekatan dengan Yanto membuat hidup Hanum tidak pernah tenang,Yanto yang royal menjadi pelit mudah marah setiap waktu selalu ada saja hasutan dari Sumi ke Yanto

Uang gaji yang tadinya setiap bulan Hanum terima sebesar 3 juta perbulan menjadi 20 ribu perhari,setiap hari Hanum selalu di jatah 20ribu cukup tidak cukup harus cukup dengan uang segitu

Di jaman serba mahal Hanum harus memutar otak dengan uang 20ribu dari beras sehari 10ribu seliter,ikan asin sebungkus 3 ribu belum lagi kalau minyak garam habis membuat Hanum pusing memikirkannya

Untuk sayuran Hanum tidak pernah pilih pilih sayuran setiap kali Hanum membeli kangkung sisa potongan pohon akar nya akan Hanum tanam hitung hitung menghemat pengeluaran,begitupun kalau ada cabe busuk akan Hanum semai buat bibit

Ada daun singkong dan sayuran lainnya yang Hanum tanam di pekarangan rumah untuk membantu pengeluaran uang belanja Hanum,kalau tidak pintar pintar mencari ide seperti itu setiap hari Hanum pasti hanya makan dengan ikan asin kalau tidak tahu tempe setiap harinya

Meskipun Rena masih tergantung menyusu asi dari Hanum belum makan tetapi Hanum butuh banyak gizi untuk memasok asi dengan kualitas yang bagus untuk rena

tapi semua itu hanya angan angan bagi Hanum meskipun banyak angan angan yang ia harapkan tapi semua itu hanya mimpi belaka mendapatkan pasokan makanan yang bergizi selama menyusui Rena belum lagi selama habis melahirkan Hanum selalu lapar membuatnya suka tersiksa dan sedih tidak ada cemilan pendamping yang tersedia

Terkadang Hanum hanya makan nasi dan garam saja untuk mengisi perutnya supaya tidak lapar.

...BERSAMBUNG...

Mohon dukungannya,jangan lupa tinggalkan jejak komentardan masukannya,dukungan kalian adalah motifasi bagi kami...

Jangan lupa link komen hadiah dan votenya ya🙏🙏🙏🥰🥰🥰🥰😍😍😍

WARUNG BU JUM

"bude mau ayam setengah berapa"tanya Hanum ke ibu penjual sayuran tetangga rumah sebelahnya

"20 ribu saja Nenk,tumben beli Ayam ada acara apa''tanya Bu Jum tersenyum ramah melihat Hanum keluar dari pintu belakang bukan dari luar saat menuju warungnya

"tidak ada acara apa apa bude hanya saja ibu dan bapak dari kampung mau datang hari ini"jawab Hanum tak kalah ramahnya senyum manis Hanum terpancar ayu meskipun tidak memakai bedak dan lipstik sekalipun

"owalah Alhamdulillah pasti kamu senang baget ya Nenk, semenjak kamu menikah dengan Yanto,bude belum pernah lihat orang tuamu.alhamdulillah kalau begitu"

"iya bude alhamdulilah Hanum juga sudah rindu ibu bapak,dua tahun tidak bertemu atau hanya sekedar mudik ke Jawa menjenguk mereka tidak pernah rasanya seperti mimpi bude mendengar kabar kalau ibu bapak mau ke sini"

"terus gimana respon mertua sama suamimu Nenk"tanya Bu Jum penasaran

"ya begitulah bude tidak Hanum ceritakan juga bude pasti paham"senyum Hanum memaksakan diri

"sebaik baiknya mertua kalau selalu ikut campur urusan rumah tangga anak pasti akan sulit bertahan di tambah Yanto juga tidak pernah memikirkan perasaan istri,memang dasar anak mamih ya susah"

"mbok juga punya anak malah putra semua tapi demi menjaga kerukunan rumah tangganya bude memilih anak anak yang sudah berumah tangga lebih baik membeli rumah sediri jauh dari bude"

"bukan bude tidak ingin di ikuti anak menantu dan cucu tetapi alangkah baiknya sebagai anak laki laki yang sudah berumah tangga hidup lebih mandiri jangan terlalu tergantung dengan orang tua"

"sebagai manusia biasa seperti bude juga takut ada salah kata dan menyakiti hati menantu bude yang berakhir nanti retaknya rumah tangga antara mereka suami istri dan berantem ya lebih baik jauh begini"

"kalau jauh begini ada rasa rindu kangen dengan anak cucu menantu beda kalau dekat selalu terlihat di mana setiap pagi siang malam,seharusnya Sumi sebagai ibu mertua dan ibu dari Yanto harus paham itu"

"dulu juga dia kan pernah memiliki mertua dan sekarang memiliki menantu ya harus mengambil sikap yang lebih baik lagi,kadang bude tidak habis fikir dengan sikap Sumi itu"

"sudah punya rumah sendiri malah ingin beli rumah baru dekat dengan anak yang sudah berumah tangga,kan itu salah kalau tidak memiliki niat tidak bagus"

"sebagai suami juga itu yanto seharus nya punya tanggung jawab lebih kepada istri bukan hanya kepada ibunya saja anak istri itu lebih utama"

"kalau bude setiap ke anak laki laki bude selalu berkata seperti itu,tangung jawab sebagai Suami itu sangat besar jangan sia siakan anak orang"

"di ambil secara baik baik sebagai mana orangtua nya menjaga putri mereka layak nya tuan putri kamu juga harus lebih baik lagi memperlakukan istrimu lebih dari orang tuanya"ucap Bu Jum menghela nafas prihatin melihat nasip Hanum

Bu Jum ingat dengan Hanum tidak seperti pertama kali Bu Jum melihat Hanum menikah dengan Yanto dahulu sebelum Sumi minta belikan rumah dekat mereka,Hanum yang cantik penampilannya selalu terjaga tubuh ideal tidak kurus kering seperti sekarang

Belum lagi baju daster yang mulai lusuh setiap saat selalu di pakai tidak pernah ganti ganti model,bukan apa apa Bu Jum sangat prihatin melihat kehidupan Hanum pasal nya Bu Jum juga memiliki anak menantu tetapi drinya selalu memperlakukannya dengan baik

"ya mau gimana lagi bude mungkin ini sudah nasip perjalanan hidup Hanum,Yanti sangat beruntung memiliki mertua seperti bude yang baik hati"lirih Hanum pilu

"sebagai mertua memang seharusnya begitu nenk setelah menikah dengan putra bude maka bude sudah menganggap Yanti seperti anak kandung bude sendiri"

"seharusnya Sumi juga harus sadar gimana kalau putrinya di perlakukan seperti itu oleh besannya,sabar ya Nenk demi Rena kamu harus kuat"

"bude tau kamu wanita tanguh yang luar biasa"senyum bu jum mengusap pundak Hanum yang di angguki Hanum

"terimakasih banyak bude,meskipun Hanum tidak pernah bercerita tentang kehidupan rumah tangga Hanum tetapi bude selalu paham dengan ke adaan Hanum"

"sama sama Nenk tidak kamu ceritakan juga bude paham,mana ada mertua yang baik hati selalu menceritakan keburukan menantunya tetapi tidak ada bukti yang nyata"

"orang itu bisa menilai mana buruk dan baiknya seseorang dari ucapannya,Sumi sering berkoar koar kalau kamu itu boros selalu ingin makanan yang enak"

"tidak bisa mengatur ke uangan,tetapi faktanya apa setiap hari kamu hanya makan dengan ikan asin tempe buat lauk makan.bahkan sehari cuma menghabis kan lima ribu selama bertahun tahun dengan menu yang sama"

"orang juga tau sepelit pelitnya manusia kalau setiap bulan di jatah uang belanja besar setidaknya menu setiap hari ya ikan segar sebungkus bukan ikan asin kalau tidak ayam sebungkus sepuluh ribu di tambah sayuran yang lainnya"

"baju juga yang bude lihat setiap hari kamu hanya memakai daster yang mulai buluk tidak layak pakai lagi,apakah itu yang di sebut boros tidak bisa mengatur ke uangan suami"

"kalau mau di bahas tidak ada habisnya malah membuat kepala bude cenut cenut"geram Bu Jum memijat kepalanya

Hanum yang mendengar gerutuan dari Bu Jum hanya tersenyum samar,untuk menjawab pun hanum bingung harus menjawab apa.bu Jum tukang sayur tetangganya itu memang beda

Orang nya yang selalu jeli dengan ke hidupan di sekelilingnya,saat berbicara Bu Jum tidak pandang bulu selalu apa adanya mau orang itu tersingung atau tidak masa bodoan

Meskipun ucapan Bu Jum pedas terkadang selalu ada benarnya belum lagi orang nya sangat baik,tidak jarang Hanum juga sering mendapatkan perhatian dari Bu Jum

Setiap Bu Jum masak lebih tidak lupa menyisihkan lauk untuk sekali makan yang di berikan kepada Hanum begitu pun kalau ada makanan tidak pernah lupa terhadap hanum

Bukan sekali dua kali Bu Jum sering memergoki Hanum makan hanya dengan nasi garam saja,tetapi Hanum selalu pintar menutupi kepedihan hidupnya

Sikap Hanum yang ramah sopan dan baik membuat banyak kaum ibu ibu menyukai sikapnya,apa lagi Hanum bukan tifikal orang yang suka mengumbar aib keluarga tetapi mereka paham dengan kehidupan Hanum

berbeda dengan Sumi setiap hari hanya menjelek jelekan menantunya,di mata Sumi menantunya sangat buruk tidak ada kata kata lain selain menjelek jelekan Hanum,membuat para ibu ibu kadang jengah malas untung mendengarkan ocehan Sumi

Meskipun begitu Sumi tidak ada bosannya menjelekan Hanum padahal tidak jarang orang yang Sumi ajak bicara acuh tak acuh

...BERSAMBUNG...

...JANGAN LUPA DUKUNGANNYA YA TINGALKAN JEJAK KOMENTARNYA DAN MASUKANNYA,MASUKAN KALIAN ADALAH MOTIFASI BAGI KAMI...

...KIRIM HADIAH VOTE RANTING 5 KOMENTAR DAN LINK NYA JUGA🙏😘😘😘...

acuh tak acuh

"jam berapa ibu sama bapakmu datang"tanya Yanto melepas sepatu dan meletakan tas di sembarangan tempat

Pemandangan yang sudah tidak aneh lagi setiap hari Hanum lihat dengan kelakuan Sang suami,boro boro mengucap salam menanyakan kabar Rena pun jarang hanya karena ke inginannya tidak terwujud ingin memiliki anak laki laki sedangkan yang lahir anak prempuan jadi sikap Yanto selalu acuh tak acuh dengan rena

"itu juga bapak dan ibu mertuamu kang kanapa pertanyaanmu sangat ketus sekali padahal selama ini Hanum kurang baik gimana dengan ibumu"batin Hanum dongkol mendengar pertanyaan Yanto yang seolah olah tidak ingin orang tua Hanum datang berkunjung tetapi Hanum tidak berani mengungkap kannya Hannya bisa menahan diri memendam rasa kesalnya sendiri

"tidak tau kang paling agak sorean sekarang masih di jalan mungkin macet"jawab Hanum memunguti tas kerja Yanto dan meletakan sepatunya di rak sepatu sambil mengendong Rena

"sudah pulang kamu yan"tanya Sumi keluar dari rumah nya saat melihat Yanto,rumah Yanto dan Sumi berhadapan hanya terhalang pekarangan rumah dan pohon mangga yang sengaja di taman

"iya Bu sekarang kan sudah jam 12 biasa kalau hari Sabtu setengah hari"jawab Yanto tidak ada niatan masuk ke dalam rumah malah duduk di teras

"suami pulang itu cepat ambilkan minum atau buatkan kopi bukan Malah diam,gimana suami mau betah di rumah sudah pulang ke rumah melihat istri yang buluk bau di tambah tidak ada peka peka nya jadi istri" bentak Sumi

"iya Bu maaf ini Hanum merapikan sepatu akang dulu"jawab Hanum menunduk Manahan buliran air mata yang akan menetes mendengar hinaan sumi

"terus jawab kalau orang tua bicara memang dasar menantu tidak tau diri,dapat dari mana kamu istri seperti ini sudah jelek boros bau mana tidak peka sama suami"kata Sumi semakin pedas

Yanto yang melihat Sumi mengoceh dan marah marah kepada Hanum hanya acuh tak ada niatan untuk membela sang istri malah mengambil sebatang roko beserta koreknya

"astagfirullah kamu itu bodoh atau apa Hanum Hanum,di perlakukan buruk seperti itu sama mertua dan suamimu qo masih diam bertahan gitu"batin Bu Jum mengelus dada melihat dari jendela kaca samping rumahnya

Bukan sekali dua kali Bu Jum sering memergoki Hanum di perlakukan tidak baik oleh Sumi ataupun Yanto apa lagi kaca jendela Bu Jum berwarna hitam jadi tidak terlihat dari luar tetapi terlihat jelas dari dalam kalau bu jum sering memperhatikan perlakuan mereka belum lagi jarak antara rumah Hanum dan Bu Jum sangat mendukung bersebelahan

"ada salam dari Ratih tuh"ucap Sumi menyampaikan ke Yanto yang hanya di angguki Yanto

"Ratih itu cantik pegawai desa berpendidikan tinggi lagi mana anak orang kaya,coba dulu kamu menikah dengannya pasti kita sudah ikutan kaya tidak seperti sekarang kamu pergi kerja hanya pakai motor tidak punya mobil"

"mimpi apa kamu ini yan dapat istri pengangguran hanya bisa makan tidur minta duit boros tidak berguna,kamu ini bodoh atau gimana sih ganteng ganteng dapat istri buluk.kamu itu cocok nya dengan Ratih bukan dengan Hanum"

"kamu ganteng begitupun Ratih cantik jadi cocok sejodoh seharusnya"gerutu Sumi kesal dengan keputusan Yanto menikahi Hanum

"ya mau gimana lagi Bu nama nya juga orang hidup kita tidak bisa menolak takdir yang sudah terjadi,mungkin sudah menjadi takdir Yanto harus berjodoh dengan Hanum dan mendapatkan istri yang tidak berguna seperti Hanum"jawab Yanto santai

"kamu berkata aku istri yang tidak berguna kang,kamu tega dulu saja kamu yang ngejar ngejar aku sampai sujud sujud sampai sampai aku bosan dengan permohonanmu untuk di terima"

"aku juga tidak akan begini kalau bukan paksaan dari kamu untuk berhenti bekerja dengan alasan semua kebutuhan Hanum akan akang tangung"

"sebagai istri seharusnya menjadi ibu rumah tangga yang baik patuh mengurus suami dan anak anak bukan bekarja di luar,tetapi kenapa sekarang kamu begitu malah dengan mudah menyebut diriku istri tak berguna"

"cantik itu mahal butuh modal bukan hanya bisa menghina sudah syukur aku bisa bertahan sampai saat ini dan kuat hidup bersama suami beserta mertua laknat seperti kalian"batin Hanum menitikan air mata saat mendengar percakapan Yanto dan Sumi

niat Hanum untuk membuatkan kopi malah terhenti mendengar kata kata menyakitkan keluar dari mulut Yanto dan Sumi,air mata Hanum tidak bisa di bendung lagi mengalir dengan sendirinya

Hanum berjalan gontai masuk ke dalam kamar tidak ada niatan lagi membuatkan kopi untuk Yanto,hati Hanum benar benar kalut sakit sekali menerima perlakuan menyakitkan dari orang yang Hanum cintai dan orang yang Hanum hormati sebagai suami dan ibu mertuanya

"entah sampai kapan mamah akan bertahan dengan papahmu nak,rasanya mamah sudah tidak sanggup dengan perlakuan mereka terhadapmu dan juga mamah "

"sepertinya papah memang benar benar tidak lagi mengharapkan keberadaan kita lagi di rumah ini,buktinya denganmu saja papah acuh tak acuh sebagai mana seharusnya seorang bapak ke putri kandungnya memiliki kasih sayang yang kuat"tangis Hanum semakin terisak

"Hanum mana kopi buat suamimu,hanya membuatkan kopi saja tidak becus lama sekali"teriak Sumi mengelegar dari teras

"biarkan saja Bu paling juga lagi di kamar nangis habis di bentak ibu tadi,yanto lagi malas ribut"timpal Yanto masih menghisap rokok dengan santai

"memang tidak berguna,ceraikan saja istri macam Hanum itu banyak wanita yang mau sama kamu yan,kamu itu tampan untuk mencari istri yang lebih baik itu mudah bukan istri tidak becus seperti Hanum"geram Sumi terus nyerocos ngomel tiada hentinya

"wanita manapun tidak akan tahan menghadapi mertua yang selalu ikut campur dengan rumah tangga anaknya begitupun sebaliknya mana ada wanita mau hidup bersama suami tidak tegas kemenye seperti Yanto itu"geram Bu Jum tidak kalah jengah mendengar ocehan Sumi

Bu Jum masih setia duduk menghadap ke jendela kaca rumahnya sambil menikmati segelas teh,Bu Jum masih sangat kepo dengan percakapan Yanto dan Sumi sedangkan Hanum hanya menulikan telinganya tidak ada niatan untuk menjawab pangilan sang mertua

Pintu kamar pun hanum kunci dari dalam kamar sambil mengeloni Rena kecil yang doyan bobok,sesak mendengar perkataan Sumi yang seolah olah sengaja mereka kencangkan suaranya supaya Hanum mendengar tapi apa boleh buat Hanum tidak punya keberanian untuk melawan Sumi

sekali saja Hanum membantah ucapan Sumi maka Yanto akan melayangkan tangannya memukul Hanum,jadi sepedas pedasnya Sumi memarahi Hanum maka Hanum hanya bisa menerima pasrah

"sudah ibu pulang dulu ya,kamu sudah makan kan"tanya Sumi setelah puas marah marah ke Hanum meskipun tidak Hanum perdulikan

"sudah bu sebelum pulang Yanto makan di restoran Padang depan terlebih dahulu"jawab Yanto

"ih amit amit kalau aku punya anak kayak kamu Yanto sudah tak ulek ulek,istri di rumah makan dengan nasi garam mana istri lagi butuh asupan untuk memberikan asi yang terbaik untuk Rena kamu malah enak enakan makan di luar tidak ingat istri di rumah"

"semoga sing dapet karma nya suami dan ibu mertua seperti kalian itu yang memperlakukan Hanum tidak baik"ucap Bu Jum semakin enek dengan kelakuan Yanto beserta Sumi

sepeninggal Sumi pulang ke rumahnya,Yanto pun ikut masuk ke dalam niat hatinya untuk sekedar rebahan di sopa rumah mereka tidak ada niatan minta maaf dengan Hanum

Yanto benar benar acuh tak acuh dengan Hanum yang benar benar termakan hasutan dari Sumi untuk merusak rumah tangganya,tapi Yanto tidak sadar dengan semua itu dirinya terlalu patuh dengan sang ibu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!