NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar

Episode 1 Permintaan Sang kakak tiri

Happy reading semuanya 🤗

Dua Tahun yang lalu, kecelakaan mobil yang menimpa saudara tirinya hingga lumpuh.Cahaya sebagai adik selalu setia merawat saudara tirinya yang mengunakan kursi roda semenjak kecelakaan itu terjadi karena mengakibatkan patah tulang hingga lumpuh.Akan tetapi, wanita cantik itu dikejutkan dengan permintaan saudara tirinya.

"Cahaya,menikahlah dengan suamiku!" pinta Ratna saudara tirinya Cahaya.

Sontak Cahaya terdiam,ia tidak habis pikir apa yang di pikiran oleh saudara tirinya saat ini hingga mengharapkan ia menikah dengan suaminya.

"Ah! Menikah? Tidak mungkin aku menikah dengan suami kakak ?" tolak Cahaya atas sikap Ratna yang tidak masuk akal baginya.

"Apa yang tidak mungkin? lihatlah keadaan aku lumpuh seperti ini! Aku tidak bisa lagi melayani suamiku sendiri.Aku merasa berdosa jika tidak menikah kan dia lagi.Aku mohon menikahlah dengan Mas Reyhan!" bujuk Ratna dengan menyatukan kedua tangannya di hadapan Cahaya.

"Kakak boleh minta apa saja dariku,asalkan jangan meminta aku untuk menikah.Apalagi dengan pria yang jelas suami kakak sendiri!"ucap Cahaya dengan penuh penolakan.

Ya,Cahaya begitu menyayangi Ratna sebagai saudara tiri selama ini karena mareka selalu bersama sedari masih kecil sampai ia dewasa.Cahaya wanita yang kurang beruntung lahir ke dunia karena sang ibu meninggal setelah melahirkan dirinya.Karena Sang ayah yang kerepotan mengurus dirinya yang masih bayi hingga memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita yang statusnya sebagai janda yang sudah memiliki anak satu.Dan anak itu adalah Ratna yang kini menjadi saudara tirinya.

"Kamu harus menikah,Cahaya!Jika kamu menolak itu artinya kamu sudah tak sayang lagi sama kakak," ucap Ratna yang memalingkan wajahnya karena kecewa atas penolakan yang di lakukan Cahaya.

"Tidak bisa, kak!Jika kakak tanya aku masih sayang atau tidak.Tentu saja aku sayang bahkan melebihi sayang aku pada diriku sendiri," jelasnya sambil meraih tangan Ratna yang terlihat kurus semenjak lumpuh.

Saking sayang pada Ratna sampai ia rela berhenti kuliah hanya untuk merawat saudara tirinya yang lagi lumpuh.Tapi bukan cuma itu saja, ia harus kehilangan kekasihnya karena lebih fokus merawat saudara tirinya hingga di putuskan.Oleh karena itu ia menutup rapat hatinya untuk pria lain karena masih mengharapkan balikan dengan mantan kekasihnya yang masih sangat ia cintai sampai saat ini.

Hingga muncul wanita paruh baya dari belakang Cahaya."Jika kamu benar sayang pada Ratna.Menikahlah dengan nak Reyhan! Agar kamu bisa selalu merawat anak saya,"pinta Sari ibunda dari Ratna yang merupakan ibu tiri Cahaya.

Cahaya menatap ke arah ibu tirinya." Kenapa Ibu setuju aku menikah? Bukankah pria itu suami kak Ratna sekaligus menantu ibu?"protes Cahaya.

"Justru itu kamu harus menikah dengan Reyhan! Supaya pria itu tetap menjadi menantuku dan juga suami Ratna," tegasnya karena punya ketakutan sendiri kalau Ratna akan tersingkir dari rumah Reyhan apabila pria itu menikah dengan wanita lain kalau bukan Cahaya.

Ia tidak akan membiarkan itu sampai terjadi. Apalagi pria itu menantu yang baik dan royal bahkan ia diberi rumah mewah oleh menantunya untuk ia tempati hingga ia tidak perlu tinggal di rumah suaminya yang sampit.

"Maaf, Bu! Aku tidak bisa."

Cahaya kembali menolak walaupun yang meminta ibu tirinya.Ia hanya ingin menikah dengan pria yang di cintanya yaitu mantan kekasihnya yang kini tak ada kabar sampai sekarang.Sejak pria itu pergi meninggalkan dirinya hanya karena ia lebih memutuskan untuk merawat saudara tirinya.

Kemudian Cahaya memutuskan pergi meninggalkan Ratna bersama ibu tirinya.Namun suara jeritan, membuat Cahaya menghentikan langkahnya.

"Kak Ratna!"

Cahaya segera berlari mendekati Ratna yang jatuh dari kursi roda lalu membatunya. Begitu pula dengan Reyhan yang seketika sudah ada di samping Cahaya.Ia tidak sengaja menyentuh tangan wanita itu saat membantu istrinya untuk duduk di kursi roda.

Sementara Reyhan menatap Cahaya, tetapi wanita itu justru memalingkan wajah lalu menarik tangannya yang bersentuhan dengan tangan Reyhan.

Tetapi Ratna justru meraih tangan Cahaya dan juga tangan Reyhan."Mas, menikahlah dengan Cahaya!" pintanya.

Bukannya merasa terkejut atas permintaan Ratna. Pria itu justru menganggukkan kepala sambil tersenyum yang mengartikan kalau ia setuju menikah dengan Cahaya.

Sudah lama Reyhan menaruh hati pada adik iparnya itu.Sejak wanita itu merawat istri yang lagi lumpuh.Tapi pria itu menyembunyikan perasaan ia terhadap Cahaya karena masih menjaga perasaan istrinya.

Tetapi istrinya justru ingin menyatukan dirinya dengan Cahaya dalam hubungan pernikahan.

"Maaf kak! Aku tidak bisa," tolak kembali Cahaya lalu pergi ke kamar.

Setelah tiba di kamar, Cahaya menutup rapat pintu kamarnya.Ia ingin sendiri dulu dan tak mau di diganggu.Baru saja merebahkan tubuhnya di ranjang sudah ada yang ketuk pintu dari luar.

Tok....

Tok...

Tok...

"Cahaya,cepat bukan pintunya!" pinta Sari dengan penuh emosi.

Selalu begitu, Sari suka sekali marah jika keinginan putrinya tidak dituruti oleh Cahaya begitu pula dengan dirinya.Rasa sayang pada Ratna yang merupakan anak kandung sangat berbeda dengan Cahaya yang hanya anak tiri yang tidak perlu ia sayangi.

Tetapi Cahaya justru menutup telinga saat mendengar namanya terus dipanggil.

"Aku menghitung satu sampai tiga, kamu juga tak kunjung keluar. Segera angkat kaki dari rumah ini! Satu,dua, ti----"

Belum sampai hitungan ketiga,Cahaya segera berjalan mendekati pintu lalu membukanya.

Melihat Cahaya keluar, Sari tersenyum sinis.'' Gitu dong ,Cahaya.Harus jadi anak yang patuh pada orang tua.

Cahaya tidak ada pilihan, selain menjadi anak yang patuh pada ibu tirinya walaupun ia tidak menginginkan itu.Karena Ibunya sudah meninggal dan ayahnya juga sudah meninggal dua minggu yang lalu karena sakit gagal ginjal.Sekarang ia hanya memiliki Sari dan Ratna di dunia ini.Jika ia pergi dari rumah itu lalu ia tinggal dimana.

" Sekarang ibu mau apa dari ku?" tanya Cahaya yang mencoba pasrah walaupun sulit untuk mengikuti semua keinginan ibu tirinya selama ini.

"Kamu hanya perlu menyetujui permintaan Ratna.Setidaknya kamu berkorban sedikit saja untuk kakak kamu yang sudah menganggap kamu seperti adik kandung sendiri selama ini.Apalagi aku sudah membesarkan kamu dengan mengeluarkan uang segitu banyaknya .Dan ini waktunya kamu balas budi atas kebaikan yang kami lakukan terhadap kamu ."Jelas Sari yang pengungkit atas apa yang ia lakukan bersama Ratna untuk Cahaya selama ini.

Tubuh Cahaya gemetaran, ia tertunduk menatap ke arah bawah sambil mengepalkan tangannya.Wanita itu begitu kesal, tapi disisi lain ia juga bersedih atas perkataan ibu tirinya yang sudah sangat menyakiti hatinya.Tapi apalah daya seorang Cahaya hanya bisa memendam itu semua sendiri karena tidak bisa melawan keinginan ibu tirinya.

"Jika menikah dengan Reyhan merupakan balas budi.Baiklah aku bersedia menikah!"Dengan berat hati Cahaya setuju menikah dengan kakak iparnya.Ia harus menanggung atas kebaikan saudara tirinya selama ini dan juga ibu tirinya yang sudah membesarkan dirinya.

"Pasti Ratna senang mendengar kabar ini,"ucapnya begitu bahagia karena keinginan Ratna akhirnya di setuju oleh Cahaya hingga berlalu pergi.

Cahaya merasakan sesak di dada.Ia harus menjalankan pernikahan hanya untuk balas budi yang pastinya akan menyiksa dirinya sendiri nantinya karena tidak mencintai pria pria itu yang merupakan kakak iparnya sendiri.

Jangan lupa kasih bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 di like, komen, vote dan gift ya teman-teman🤗

Episode 2 Hari pernikahan

Hari ini Cahaya akan melangsungkan pernikahan.Ia pun terpaksa setuju menikah dengan kakak iparnya demi balas budi atas kebaikan saudara tirinya dan juga untuk menebus pengorbanan ibu tirinya yang sudah membesarkan dirinya sampai ia dewasa.Ternyata apa mareka lakukan, Cahaya harus membayar itu semua.

Dengan ketidakberdayaan Cahaya hanya bisa pasrah menerima pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan sama sekali akan menikah dengan pria yang sudah beristri yang merupakan kakak iparnya.Kini wanita itu hanya termenung di dalam kamar dengan balutan baju pernikahan berwarna putih yang ia gunakan saat ini.Dari raut wajahnya sama sekali tidak ada rasa kebahagiaan, yang ada hanya rasa kesedihan hingga tetesan air mata keluar membasahi pipinya.

Pernikahan yang pernah ia impikan bersama pria yang ia cintai kini telah sirna karena sebentar lagi akan segera menikah.Padahal ia masih mengharapkan bisa kembali dengan mantan kekasihnya lalu mareka menikah.Tapi harapan itu telah pupus.

Para tamu undangan,kerabat dekat, tetangga,pak penghulu dan keluarga sudah berkumpul di kediaman Sari.Rumah tersebut di sulap menjadi tempat pernikahan Cahaya dan Reyhan.

"Akad nikah akan segera di mulai.Pengantin wanita ada dimana?" tanya pak penghulu yang kini duduk berhadapan dengan pengantin pria.

"Tunggu bentar ya, Pak!" ucap Ratna lalu mendorong kursi roda dengan mengunakan kedua tangannya lalu mendekati ibunya yang lagi asyik berbincang dengan tamu undangan." Bu, tolong panggil Cahaya di kamarnya!"

"Bentar ya! Aku panggil dulu pengantin wanita di kamar," Sari berpamitan pada tamu undangan.

Ia masuk ke kamar Cahaya, ia justru melihat anak tirinya itu sedang menangis.

"Hapus air matamu! Tidak ada gunanya kamu menangis.Seharusnya kamu bersyukur punya saudara tiri seperti anak saya yang baik hati mau menikahkan suaminya dengan dirimu."

Tanpa mengucapkan satu katapun, Cahaya langsung menghapus air matanya.Ia memilih diam dari pada meladeni ibu tirinya yang selalu mengucapkan kata-kata pedas yang akan menyakiti hatinya.Entah kenapa Sari tidak pernah menyayangi dirinya.Apa karena ia hanya anak tiri?

"Tumben, anak ini diam!Biasanya ia banyak bicara.Tapi ya sudahlah, mungkin sekarang ia ingin menjadi anak yang patuh," batinnya.

Cahaya bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan keluar ke arah pintu.Sari melihat itu langsung menyusul Cahaya keluar dari kamar.

"Cahaya, tunggu!"

Pandangan semua orang tertuju pada Cahaya hingga wanita itu tertunduk malu.Ia terus kepikiran apa yang akan di pikirkan tamu undangan tentang pernikahan dirinya dan kakak iparnya.

Sementara Sari menuntun Cahaya duduk di samping Reyhan.Setelah itu,ia kembali duduk di samping para tamu undangan.

"Besar sekali ya hati anak ibu menikahkan suaminya dengan adik tirinya," ucap salah satu tamu undangan yang memuji kebesaran hati Ratna.

"Ah ...ibu ini bisa saja memuji anak saya.Tapi anak saya Ratna itu sering memergoki adik tirinya berduaan dengan suaminya.Oleh sebab itu ia membiarkan mereka menikah," hasut Sari

Dengan sengaja menghasut tamu undangan dengan mengarang cerita bohong supaya nama Cahaya terlihat jelek di mata tamu undangan.

"Tunggu dulu!Bukankah Cahaya begitu baik terhadap Ratna? Sampai ia rela berhenti kuliah demi merawat anak ibu yang lumpuh itu," ucap Seorang ibu yang masih membela Cahaya.

"Tapi kenyataanya tidak seperti itu, Bu.Ia merawat Ratna ada maunya saja supaya bisa lebih dekat suami anak saya," jawab Sari yang kembali berbohong.

Tamu undangan mulai terhasut oleh ucapan Sari.

"Apa benar, Cahaya seperti itu?"

"Mana mungkin aku berbohong pada kalian semua." Sari mencoba meyakinkan kembali tamu undangan kalau perkataannya itu benar apa adanya walaupun kenyataannya tidak.

Saking asyik ia berbincang sampai tidak menyadari pengantin pria telah selesai mengucapkan ijab Kabul.

"Bagaimana saksi? Sah...

"Sah..."

Reyhan dan Cahaya telah Sah menjadi suami istri.

Pak penghulu meminta pengantin wanita mencium tangan suaminya begitu pula dengan pengantin pria mencium kening istrinya.Namun, Cahaya terlihat canggung sampai tangannya gemetaran hingga wanita paruh baya bangkit dari tempat duduknya lalu meraih tangan Cahaya ke tangan Reyhan.

"Tidak perlu malu.Dia itu suami kamu sekarang!" pinta Soya ibunda dari Reyhan.

Dengan berat hati Cahaya mencium tangan Reyhan walaupun tak menginginkan hal tersebut.Ia masih sulit menerima Reyhan sebagai suaminya tapi wanita itu mencoba menghargai Soya yang sekarang menjadi ibu mertuanya.

"Sekarang giliran kamu, Reyhan! Cium kening istrimu!" pinta Soya pada putranya.

Bukan pria itu tak mau mencium kening Cahaya hanya saja ia menjaga perasaan Ratna yang kini terus menatap ke arahnya.

Namun, melihat Ratna yang menganggukkan kepala yang artinya ia setuju kalau Reyhan mencium Cahaya.

Kemudian Reyhan mencium kening Cahaya membuat tamu undangan bertepuk tangan sambil tersenyum.

Hancur sudah perasaan Ratna melihat suaminya mencium kening Cahaya.Tapi ia tidak boleh egois karena bagaimanapun Cahaya sudah menjadi istri suaminya.

Mungkin orang menganggap Ratna yang menginginkan pernikahan Reyhan dan Cahaya.Padahal tidak seperti itu karena wanita lumpuh itu hanya mengikuti keinginan ibu mertuanya untuk menikahkan Reyhan dengan Cahaya.

Keinginan sang mertua tentu saja membuat hati Ratna hancur.Siapa sih wanita yang ingin di madu?Apa lagi dengan adik tirinya sendiri.Tapi orang lain tidak mengetahui itu semua karena ibu mertuanya menginginkan dirinya tutup mulut hingga Ratna hanya bisa memendam itu sendiri.

Setelah ijab kabul, para tamu undangan menyantap hidangan yang telah di siapkan.

Cahaya yang duduk di atas pelaminan tidak nyaman berada di samping Reyhan.Hatinya terasa sesek karena mencoba menahan air matanya untuk tidak menangis.Namun, percuma juga ia menangis karena tidak ada yang akan peduli dengan perasaannya karena semua orang hanya tersenyum bahagia saat hatinya terluka seperti serpihan kaca yang tidak bisa di satu kembali karena ia menikah dengan pria yang tidak ia cintai.

Sebenarnya Cahaya sempat berpikir mau kabur dari rumah karena tak ingin menikah dengan Reyhan.Tapi niatnya itu tidak ia lakukan saat mengikat keadaan Ratna yang lagi lumpuh.Ia berada di situasi yang sangat sulit untuk memilih jalan hidupnya karena sangat menyayangi kakak tirinya.Oleh karena itu, ia tidak ada pilihan selain menikah dengan Reyhan.

Jika dirinya dan Reyhan sudah sah menjadi suami istri yang artinya mareka akan melakukan namanya malam pertama.

"Tidak...!" Cahaya berteriak saat membayangkan dirinya akan melakukan malam pertama dengan Reyhan.Padahal kesucian yang selalu di jaga selama ini hanya ingin memberikan pada pria yang ia cintai setelah menikah.Tapi sebaliknya ia justru menikah dengan pria yang tidak ia cintai.

Apa itu artinya ia akan memberikan kesuciannya pada Reyhan?

Episode 3 Menghindar

Pesta pernikahan telah selesai dan para tamu undangan meninggalkan tempat tersebut.Cahaya akhirnya bisa bernafas lega kembali, ia tidak perlu lagi duduk di samping Reyhan yang membuat hatinya terasa sesak karena pria itu dari kemarin hanya diam saja.Seharusnya pria itu mengambil tindakan untuk menolak menikah dengan dirinya.Tapi nyatanya pria itu justru menikmati pernikahan ini tanpa ada rasa beban sama sekali membuat Cahaya turun dari aula pelaminan.

"Kamu mau pergi kemana?" Reyhan meraih tangan Cahaya.

Langkah kaki Cahaya pun terhenti lalu berbalik menatap Reyhan dengan tatapan tidak suka.

"Singkirkan tanganmu dari tangan ku!" ketus Cahaya karena kesal terhadap pria itu yang berani menyentuh tangannya.

Reyhan segera melepaskan tangan Cahaya.Namun,sikap cuek Cahaya terhadap Reyhan di lihat oleh Soya yang masih ada di rumah Sari.Hingga Soya mendekati Ratna yang duduk di kursi roda lalu membisikan sesuatu pada menantunya itu.

"Terima kasih karena kamu sudah membuat Cahaya dan Reyhan menikah.Tapi tugas kamu belum sampai di situ saja, kamu harus membuat Cahaya mencintai Reyhan sebagai suaminya.Jika kamu gagal melakukan itu, aku terpaksa menikahkan Reyhan kembali dengan wanita lain.Cepat kamu dekati mareka dan lakukan sesuatu!" ancam Ibu Soya.

Tentu saja Ratna tidak ada pilihan selain mengikuti semua perintah ibu mertuanya.Ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi yang ketiga kalinya.Sudah cukup Cahaya menjadi madunya, tidak ingin ada madu lagi.Oleh karena itu, Ratna mendorong kursi rodanya lalu mendekati adik tirinya serta suaminya.

"Apa salahnya sih Mas Reyhan menyentuh tangan kamu itu? Bukankah kalian sudah sah menjadi suami istri? Aku harap kamu bisa bersikap lebih baik pada ,Mas Reyhan," tegur Ratna pada adik tirinya.

"Mas Reyhan, sudah menyakiti hati kakak dengan menikahi aku.Kenapa kakak masih membelanya?"

Ya,ada kekecewaan yang di rasakan Cahaya pada pria itu karena Reyhan tidak menolak menikah dengan dirinya.Padahal sebelumnya ia mengagumi sosok pria itu sebagai kakak iparnya yang paling setia pada Ratna.Tapi nyatanya, perhatian dan cinta yang ia tunjukkan pada istrinya selama ini di depan Cahaya hanya palsu belakang.

" Kamu tau sendiri, bukan? Aku yang meminta Mas Reyhan menikah dengan mu.Kenapa sekarang kamu menyalahkan, Mas Reyhan?" jelasnya.

Dengan terpaksa, Ratna berbohong untuk menutupi kalau yang menginginkan Cahaya dan Reyhan menikah adalah ibu mertuanya bukan dirinya.Tapi wanita itu mencoba menyembunyikan rahasia itu dari suaminya dan juga adik tirinya.

Lalu Ratna kepikiran dengan ucapan Cahaya yang ada benarnya juga.Kenapa suaminya saat itu tidak ada penolakan untuk menikah dengan adik tirinya?

"Apakah Mas Reyhan menyukai Cahaya selama ini?" Gumam Ratna yang menatap curiga suaminya yang ada di hadapannya.

"Kenapa kak Ratna diam?"

Ratna tersadar dari lamunannya."Cahaya, kita harus pulang malam ini ke rumah, Mas Reyhan!" Ratna mengajak Cahaya pulang kembali ke rumah suaminya.

" Tapi kak---"

"Tidak ada kata tapi.Sekarang kamu ikut pulang dengan kami! Bukankah malam ini adalah malam pertama kalian?" ucap Ratna mencoba menahan rasa sakit hatinya karena malam ini suaminya akan menyentuh Cahaya sebagai istrinya.

Mendengar kata malam pertama membuat Cahaya tiba-tiba sakit perut." Aauww.... perut aku sakit sekali ,kak..!" Pekik Cahaya.

Jeritan Cahaya itu membuat Soya dan Sari mendekat."Apalagi yang kamu tunggu? Cepat bawa istri kamu ke rumah sakit!" pinta Soya yang begitu menyayangi Cahaya sebagai menantunya.

Sementara Sari justru tersenyum sinis melihat Cahaya kesakitan.Ia sama sekali tidak khawatir pada anak tirinya itu.

Namun, Reyhan justru terdiam dan merasa bingung harus melakukan apa. Apakah ia harus mengendong Cahaya atau bagaimana?

"Cepat gendong Cahaya, Mas! Kita harus membawa dia kerumah sakit," pinta Ratna yang juga panik.

Dengan rasa gugup, Reyhan segera mengangkat Cahaya menuju ke arah mobil yang sudah terparkir di luar.

"Lepaskan aku!" Cahaya terlihat kesal pada suaminya yang begitu berani menggendong dirinya sampai ia memukuli dada Reyhan.

Tetapi Reyhan tidak perduli apa yang di katakan Cahaya.Dia tetap menggendong istrinya lalu di letakkan di dalam mobil begitu pula dengan Ratna yang lagi lumpuh.

Sepanjang berjalan, Cahaya terlihat cemas karena suami dan saudara tirinya akan membawa ia ke rumah sakit.Padahal ia cuma berbohong lagi sakit perut supaya saudara tirinya itu tidak mengajak pulang karena ia mencoba menghindar satu kamar dengan Reyhan karena malam ini adalah malam pertama mareka sebagai pengantin baru.Tapi ternyata tidak seperti ekspektasi yang ia inginkan, ia justru ingin di bawah kerumah sakit.

"Aku tidak mau pergi rumah sakit.Kita pulang saja ke rumah!" bujuk Cahaya pada Ratna.

" Bukankah perut kamu lagi sakit? Kenapa sekarang kamu ingin pulang?" Ratna menatap curiga pada Cahaya.

Tapi Cahaya justru membisikan sesuatu pada Ratna.Ia tidak ingin perkataannya itu sampai di dengar oleh suaminya.

Tanpa di sadari oleh Cahaya, Reyhan sudah memperhatikan istrinya lewat kaca spion depan.

"Kenapa harus berbisik segala sih?" Gumam Reyhan yang penasaran.

"Kita pulang saja ya,Mas! Cahaya tidak mau pergi ke rumah sakit.Katanya ia sakit perut karena lagi datang bulan."

"Hah...! Datang bulan? itu artinya----"

Seketika itu Reyhan menutup mulutnya karena hampir saja keceplosan kalau malam ini tidak bisa lagi menyentuh Cahaya sebagai istrinya karena wanita itu sedang datang bulan.

"Artinya apa ,Mas?" tanya Ratna yang penasaran dengan ucapan suaminya yang belum sampai.

" Ar--artinya kita pulang ke rumah maksud aku begitu." Reyhan sampai gelagapan karena ia bingung harus mengatakan apa pada istri pertamanya.

Kini Reyhan hanya fokus menyetir, ia tidak ingin mengatakan sesuatu yang akan membuat ia bertingkah aneh di depan kedua istrinya.

Hingga mobil pria itu memasuki pintu gerbang utama yang sangat besar.Cahaya tidak begitu terpana melihat rumah Reyhan yang begitu besar dan mewah karena sebelumnya ia tinggal di rumah itu untuk merawat saudara tirinya yang lagi lumpuh.Kini ia kembali lagi ke rumah itu dengan status yang berbeda, bukan hanya adik ipar lagi.Tapi seorang istri dari Reyhan yang sangat kaya raya yang memiliki banyak cabang perusahaan.

Tetapi wanita itu tidak gila harta, ia cuma ingin bahagia dengan pria yang ia cintai.Namun, takdir justru berkata lain karena ia justru menikah dengan pria yang tidak ia cintai.Akan tetapi masih ada yang mengganggu perasaan Cahaya sampai saat ini.Kenapa Soya tidak menentang pernikahan dirinya dengan Reyhan ?

Cahaya pun curiga ada yang di sembunyikan oleh ibu mertuanya itu membuat Cahaya melamun di dalam mobil.

"Kenapa diam? Ayo kita turun!" Ratna menepuk tangan Cahaya lagi melamun.

"Kak Ratna, mengagetkan aku saja," jawab Cahaya yang terkejut.

"Apa sih yang membuat kamu melamun?" tanya Ratna pada adiknya tirinya.

"Tidak ada Kak. Ayo kita masuk!" Cahaya segera turun dari mobil lalu mengambil kursi roda.

Saat Cahaya membuka bekasi mobil, Reyhan langsung datang menghampiri dirinya.

" Biar aku saja istriku."

Reyhan mengambil kursi roda itu di dalam bekasi mobil sambil menggoda Cahaya dengan mengedipkan matanya sambil tersenyum.

Tetapi Cahaya justru menatap aneh pada suaminya yang memanggil dirinya dengan sebutan istri.Entah setan apa yang merasuki tubuh pria itu yang tiba-tiba bersikap romantis.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!