NovelToon NovelToon

Twins A Axel Dan Alexa Season 2

Gagal malam pertama

Kenan bangun dari tidurnya. Ia tersenyum melihat sang istri masih tertidur pulas. Ia teringat akan kejadian semalam, yang mana ia harus menidurkan miliknya karena istrinya lagi kedatangan tamu bulanan.

Tak bosan-bosan ia memandang wajah cantik istrinya. Ia tidak menyangka bisa mempersunting gadis cantik dan juga pinter seperti Alexa. Bahkan orang tuanya sangat menyukai Alexa.

Melihat pergerakan dari istrinya, Kenan memejamkan matanya kembali. Ia ingin tau, apa yang akan dilakukan istrinya saat bangun.

Alexa membuka matanya saat sinar matahari mengenai wajahnya. Sinar itu mengganggu tidur nyenyak nya. Tapi Alexa merasa ada sesuatu yang aneh di kamarnya. Ia pun menoleh kesamping kanan.

Aaaaaaaa.

Kenan sontak membukanya karena mendengar teriakkan sang istri.

" Kenapa sayang?"

" Kakak kenapa bisa ada disini" kata Alexa sambil melihat pakaiannya.

Alexa merasa lega karena pakaian yang ia kenakan masih lengkap.

" Sayang lupa ya, kita itu kan sudah menikah"

"Oh iya, Eca lupa. Maaf ya Kak"

" Nggak apa-apa sayang. Untung kamar sayang kedap suara, kalau tidak kakak udah di hajar Daddy"

Alexa nggak bisa membayangkan kalau Daddy-nya memukul suaminya.

"Hari ini kita liat mansion milik sayang ya"

" Milik kita Kak"

" Mansion itu kan mahar kakak untuk sayang, jadi mansion itu milik sayang"

" Eca tau, tapi yang akan tinggal di sana kita berdua. Jadi mansion itu milik kita berdua"

" Iya sayang. Sekarang kita mandi ya, setelah itu kita ke bawah untuk sarapan. Mungkin yang lain udah nungguin kita"

" Ya udah, Eca mandi dulu ya Kak"

" Bareng aja sayang mandinya"

Tanpa menunggu jawaban dari istrinya, Kenan langsung menggendong Alexa ke kamar mandi. Mereka akan mandi bersama.

****

Seluruh keluarga sudah berkumpul di ruang makan. Mereka menunggu Alexa dan juga Kenan yang belum juga turun. Begitu juga dengan Axel dan Alisha. Mereka berdua juga sudah berada di ruang makan.

" Sepertinya Kenan kelelahan Pa"

" Sepertinya begitu Ma"

Tak berselang lama, Alexa dan Kenan pun datang.

" Pagi semuanya, maaf telat" ucap Kenan.

" Pagi juga Ken. Nggak apa-apa, kita semua maklum kok" kata Kiran.

Helena melihat raut wajah putranya yang terlihat bahagia. Ia yakin pasti putranya sudah berhasil membobol gawang istrinya.

" Bagaimana tidurnya semalam Ken?"

" Alhamdulillah nyenyak Ma"

" Sini sayang duduk dekat mama"

" Nggak, istri aku harus duduk di samping aku"

" Biarkan saja Eca duduk di samping Kenan, Ma"

" Baiklah, hari ini kamu boleh duduk dekat mantu mama"

Kiran tersenyum melihat tingkah besannya. Tapi ia sangat bahagia, karena sang besan sang menyayangi putrinya.

" Sekarang kita sarapan dulu"

Mereka pun mulai sarapan pagi. Alexa dan Alisha melayani suami mereka untuk pertama kalinya. Dengan telaten kedua gadis cantik itu melayani suaminya.

Selesai sarapan, mereka semua berkumpul di ruang keluarga. Mereka akan membahas soal kapan anak-anak akan pindah ke mansion milik mereka.

" Berapa ronde semalam Ken?" bisik sang papa.

" Apanya yang berapa ronde Pa"

" Itu permainan semalam"

" Nggak ada Pa"

" Maksudnya nggak ada"

" Alexa lagi kedatangan tamu bulanan Pa, jadi Ken belum ada melakukan itu"

Richard tertawa mendengar jawaban putranya. Dan suara tawa itupun sontak membuat yang lain kaget karena Richard tiba-tiba tertawa.

" Papa sehat?"

" Alhamdulillah sehat Ma"

" Terus kenapa papa tiba-tiba tertawa"

" Itu, Kenan gagal malam pertama karena Alexa kedatangan tamu bulanan"

Sekarang giliran Helena yang tertawa. Pantes saja putranya terlihat kurang semangat. Ternyata semalam gagal membobol gawang. Itu artinya putranya akan berpuasa selama satu Minggu.

Kiran dan suaminya juga ikut tertawa. Ternyata menantu mereka gagal malam pertama. Dan sepertinya itu juga terjadi dengan putra mereka. Sebab dari tadi Axel kelihatan tak bersemangat.

" Kapan kalian mau pergi honeymoon?"

" Belum tau Ma, apalagi kan dalam waktu dekat ini Eca mau masuk kuliah"

" Oh iya, kapan Eca masuk kuliahnya?"

" Minggu depan Ma"

" Alisha sama Axel juga?"

" Iya Ma, kita berlima sama "

" Jadi di kampus mana Eca kuliahnya?"

" Di Green Light University Pa"

" Wah, menantu mama emang sangat pintar"

Helena tau Green Light University itu kampus yang paling terkenal dan juga yang masuk ke sana orang-orang yang pintar. Walaupun bayaran di sana sangat mahal. Tapi sesuai dengan fasilitas yang ada di sana.

" Apa kalian masuk dalam jalur beasiswa lagi?"

" Iya Pa, kita berlima masuk dalam jalur beasiswa"

Richard benar-benar kagum dengan menantunya. Dia selalu tidak pernah ingin terlihat menonjol dari orang lain. Besannya benar-benar berhasil mendidik anak.

" Jadi status pernikahan kalian gimana?"

" Hanya pemilik kampus yang tau Ma" jawab Kenan.

Kenan lha yang tidak ingin orang lain tau status pernikahannya. Karena nanti akan berdampak pada sang istri. Sebab akan banyak mulut-mulut yang tidak bertanggung jawab yang akan menyerang istrinya.

Walaupun Alexa tidak ingin menyembunyikan pernikahan mereka dari orang-orang, tapi tetap saja ia kasihan sama istrinya karena akan dibully sama orang-orang. Apalagi kalau ada diantara mereka yang tidak suka dengan istrinya. Maka mereka akan menyerang sang istri dengan status pernikahan mereka.

Orang tua Kenan juga setuju dengan keputusannya. Karena mereka tau bagaimana mulut orang-orang pembenci. Mereka akan melakukan bermacam cara untuk menjatuhkan orang yang dibenci itu. Bahkan mereka tidak akan segan melakukan hal-hal diluar nalar.

" Oh iya, kapan kalian berdua akan melihat mansion milik kalian?"

" Rencananya sih siang ini Ma. Mommy sama Daddy kalau mau liat juga boleh"

" Tentu saja mommy akan ikut. Mommy penasaran mansion seperti apa yang diberikan menantu mommy untuk istrinya"

" Insya Allah mansion-nya tidak akan mengecewakan mommy dan Daddy"

Kenan tau istrinya anak dari siapa. Jadi dia tidak akan memberikan sembarangan mansion pada istrinya. Walaupun ia tau kalau Alexa tidak menginginkan mansion yang mewah. Tapi sebagai suami, ia ingin yang terbaik untuk istri dan keluarga kecilnya nanti.

" Setelah itu kita akan melihat mansion milik Axel" kata Kiran.

" Mansion Axel nggak sebesar dan semewah mansion Abang "

" Nggak apa-apa, yang penting mansion-nya aman dan juga nyaman"

" Kalau itu, insya Allah aman dan nyaman Mom"

Ya Abang iparnya memang pintar mencari hunian yang aman dan juga nyaman. Apalagi suasana di sana juga masih asri.

" Rumah yang di kompleks C itu gimana?"

" Masih ada kok Mom, belum kita jual" kata Axel.

" Syukurlah kalau nggak dijual"

" Nggak mungkin aku menjual rumah yang sudah mommy berikan padaku. Dan lagi rumah itu punya banyak kenangan, jadi aku nggak akan pernah menjualnya, Mom" kata Alisha.

Alisha tidak akan pernah menjual rumah pertamanya itu. Apalagi rumah itu pemberian dari mertuanya. Rumah yang mempunyai banyak sejarah. Walaupun sekarang ia sudah mempunyai hunian baru.

To be continued.

Hai teman-teman, jumpa kembali di Twins A season 2.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya guys 🤗🤗

Happy reading 😚😚

Mansion Alexa

Mobil mewah milik Kenan melaju menuju kota Z. Ia akan membawa keluarganya untuk melihat mansion miliknya. Salah satu mahar yang dia berikan untuk istrinya.

" Masih banyak tanah yang kosong disini?"

" Iya Mom, jadi nanti kalau Alexa ingin membangun apa aja bisa"

" Akses menuju jalan raya juga tidak jauh ya?"

" Iya Mom"

Kiran sangat takjub melihat pemandangan sepanjang jalan menuju mansion putrinya. Dan wilayah itu juga sudah menjadi milik putrinya. Menantunya memang memberikan mahar yang pantas untuk putrinya.

Mobil mewah milik Kenan pun memasuki mansion. Di kiri dan kanan jalan di tanami pohon pelindung. Jadi kalau nanti Alexa atau keluarganya ingin berjalan kaki, mereka tidak akan kepanasan.

Di beberapa titik juga ada posko bodyguard. Jadi Kenan tidak memakai satpam di mansion-nya. Taman bunga di mansion juga sangat luas. Dan bunganya pun beraneka ragam.

" Wah bunganya banyak juga, boleh dong mama minta bibitnya"

" Boleh, nanti mama pergi ke rumah bibit. Di sana banyak bibit bunga"

" Sejak kapan kamu buat rumah bibit?"

" Baru beberapa bulan. Karena aku tau Eca juga suka sama bunga, jadi aku buatkan rumah bibit untuk menyimpan semua bibit unggul di sana"

Alexa tidak menyangka kalau suaminya sudah menyiapkan semuanya. Bahkan bunga-bunga yang ada di taman pun sudah mulai ada yang berbunga.

Mansion mewah pun sudah mulai tampak. Orang tua dan juga mertua Alexa takjub melihat mansion mewah yang diberikan sebagai mahar itu.

" Masya Allah, mewah banget mansion-nya"

" Makasih semuanya"

" Yuk kita masuk"

Bodyguard pun membukakan pintu untuk tuannya. Mereka semua pun masuk ke dalam mansion.

" Wah bagus dan mewah banget ruang tamunya" kata Adele.

" Iya, ruang tamunya juga luas lagi"

Ruang tamu di mansion itu memang tidak kalah luas dengan ruang tamu di mansion milik keluarganya. Tapi pemandangan dari ruang tamu sangat Indah.

Dari ruang tamu mereka bisa melihat taman bunga. Sungguh sangat menyejukkan mata. Setelah itu mereka lanjut menuju ruang keluarga. Ruang keluarga juga tak kalah mewahnya dengan ruang tamu.

Di ruang keluarga, mata mereka juga di manjakan dengan pemandangan tebing dan juga kolam renang. Dan suasana di ruang keluarga juga sangat menenangkan. Membuat orang betah berlama-lama di sana.

" Sekarang kita ke lantai atas ya"

Mereka pun naik lift menuju lantai dua. Di lantai dua juga ada ruang tamu. Tapi tidak sebesar ruang tamu yang ada di bawah. Di sana juga ada meja biliar. Jadi untuk mengisi waktu luang, bisa main biliar.

" Daebak, itu danau?"

" Iya, itu danau buatan"

Ya dibelakang mansion, ada danau buatan. Kenan sengaja membuat danau buatan untuk wisata air. Jadi kalau istrinya bosen di mansion terus, dia bisa jalan-jalan mengelilingi danau dengan boat.

" Nyaman banget nih mansion" kata Adele

" Iya sayang, fasilitasnya juga nggak kaleng-kaleng" kata Farrel.

Darren juga kagum dengan apa yang diberikan Kenan untuk putrinya. Tapi pemandangan indah saja tidak cukup. Sistem keamanannya juga harus bagus.

" Bagaimana sistem keamanannya?"

" Daddy bisa lihat disini"

Kenan membawa mertuanya ke suatu ruangan rahasia yang berada di ruang kerjanya. Dari ruang kerja Kenan juga bisa melihat danau buatan.

Di ruangan itu terlihat dengan jelas seperti apa sistem pertahanan di mansion milik putrinya.

" Bagaimana Daddy?"

" Bagus, dan semua sistemnya juga canggih. Kalau mereka menyerang dari arah danau?"

" Di sekeliling danau juga sudah di pasang sistem keamanan. Daddy lihat pohon-pohon yang mengelilingi danau?. Itu nggak semuanya pohon asli"

" Benarkah?"

Kenan memperbesar gambar pohon yang ada di sekitar danau.

" Pohon tiruan?"

" Hhmmm"

" Daddy nggak nyangka kamu bisa punya ide kreatif seperti itu"

" Mirip banget kan Dad sama pohon asli?"

" Sangat mirip. Apa yang di sampingnya juga pohon tiruan?"

" Nggak, kalau yang di sampingnya itu pohon baru pohon asli"

" Pohon itu bisa menyerang dari beberapa arah?"

" Coba Daddy tebak, kira-kira berapa sisi pohon itu bisa menyerang"

" Dua sisi?"

" Coba kita lihat ya Dad"

Kenan mencoba sistem pertahanan yang ada di sekitar danau buatan miliknya. Tak butuh waktu lama, pohon buatan itu langsung menyerang boat dan juga helikopter yang baru datang.

" Semua sisi"

" Ya, pohon itu bisa berputar Dad"

Darren bisa melihat dengan jelas boat dan helikopter buatan itu langsung hancur terkena serangan pohon itu.

" Apa ini temuan baru kamu?"

" Nggak baru-baru banget sih Dad. Aku nggak tau sistem seperti apa yang bagus untuk di danau. Karena kalau cuma mengandalkan bodyguard tidak cukup. Pasti ada beberapa di antara musuh yang bisa lolos sampai ke mansion. Jadi aku berpikir sistem yang cocok untuk membantu bodyguard patroli di danau itu apa. Akhirnya muncul lha ide pohon tiruan ini"

" Ide yang sangat bagus. Daddy bangga sama kamu"

" Makasih Dad"

Kenan dan Darren keluar dari ruang rahasia. Mereka melanjutkan berkeliling ke ruangan lain. Dan terakhir mereka pergi ke lantai tiga. Di lantai tiga lha kamar Alexa dan Kenan.

" Kita boleh melihat kamarnya nggak Kak?"

" Boleh "

Kenan meminta sang istri untuk membuka pintu kamarnya. Pemandangan kamar pribadi Alexa pun langsung tampak.

" Wah luas banget kamarnya"

" Iya, view-nya juga cakep banget. Pas bangun langsung disuguhkan pemandangan alam" kata Adele.

Alisha berjalan menuju tempat tidur Alexa.

" Ini siapa yang milih warna sama kasurnya, Cha?"

" Gue sendiri yang milih"

" Keren ya"

" Terus kak Ken tinggal wujudkan aja?"

" Hhmmm"

" Kalian kan juga gitu"

" Iya, kalau nggak sesuai dengan keinginan kita warna kamarnya, mending nggak usah tidur bareng" kata Adele sambil melirik suaminya.

" Makanya aku buat kamarnya sesuai warna yang kamu inginkan" kata Farrel.

Adele tersenyum mendengar jawaban suaminya. Tapi memang benar, semua warna yang ada di kamar mereka Adele yang menentukan. Sedangkan suaminya dapat bagian sedikit.

" Kita mau melihat kamar mandi, boleh nggak?"

" Tentu saja boleh"

Alexa membawa kedua sahabatnya untuk melihat kamar mandi miliknya. Mata Adele dan Alisha tidak bisa berkedip saat melihat kamar mandi yang mewah itu.

Sungguh kamar mandi yang sangat mewah. Apalagi view-nya juga sangat indah. Setelah puas berkeliling kamar mandi Alexa, Adele dan Alisha pun keluar dari kamar mandi.

" Oh iya kak Ken, boleh dong kapan-kapan kita di ajak mengelilingi danau buatannya?"

" Boleh, sekarang pun juga boleh"

" Serius nih Kak?"

" Serius "

" Ok, habis keliling mansion ajak kita keliling danau buatan"

" Siap"

Adele sudah tidak sabar ingin melihat pemandangan dari danau buatan itu. Begitu juga dengan yang lainnya, mereka juga penasaran ingin melihat pemandangan dari danau buatan.

" Papa bangga sama kamu, Ken"

" Makasih Pa"

" Begitulah seharusnya seorang suami. Dia harus memberikan yang terbaik untuk istri dan keluarga kecilnya"

" Iya Pa, Ken selalu berusaha menjadi suami terbaik untuk Alexa"

" Good, jangan pernah menyakitinya. Karena kalau sempat itu terjadi, bukan cuma keluarganya yang akan marah, mama sama papa pun juga akan ikut marah"

" Insya Allah itu nggak akan pernah terjadi Pa"

Kenan berjanji pada dirinya sendiri, kalau ia tidak akan pernah menyakiti perasaan istrinya. Karena ia sudah susah payah berjuang untuk mendapatkan hati istrinya. Jadi mana mungkin dia akan menyakiti perasaan sang istri.

To be continued.

Mansion Alexa

Happy reading 😚😚

Danau buatan

Semua orang kagum dengan mansion baru milik Alexa. Bahkan Alisha dan Adele pun ingin punya kamar mandi seperti Alexa. Karena kamar mandi Alexa sangat eksotik. Pemandangan dari kamar mandi itu pun juga sangat indah.

" Sekarang kita ke danau ya Kak"

" Boleh"

Kenan pun membawa keluarga dan juga sahabat istrinya untuk melihat danau buatan yang ada di belakang mansion miliknya.

Jalan menuju danau juga sangat bagus. Sepertinya mansion ini memang sudah di bangun dengan fasilitas yang super lengkap dan juga keren.

" Daebak, apa itu lapangan golf?"

" Iya Del"

" Wah boleh dong bang sekali-kali kita main golf disini" kata Farrel.

" Boleh, kapanpun kalian ingin main pintu gerbang ini akan selalu terbuka"

" Makasih Bang"

Pemandangan di belakang mansion sangat asri dan juga sejuk. Di saat pikiran sedang capek dan juga lelah saat bekerja, maka pergilah ke belakang mansion. Seketika pikiran akan menjadi tenang.

Suara kicauan burung pun bersahut-sahutan di sana. Sungguh keindahan alam yang masih sangat terjaga. Di sana tidak ada monyet ataupun hewan buas. Karena dari tadi mereka berjalan, tidak ada mendengar bunyi kerah atau hewan buas.

" Apa Jakson akan dibawa kesini juga Bang?"

" Iya Xel"

" Pasti dia senang dibawa kesini, karena disini mirip dengan tempat tinggal aslinya"

Kenan memang berencana akan membawa Jakson juga ke sana. Kalau disini Jakson akan lebih leluasa untuk bermain. Selain itu, dia juga bisa membantu menjaga mansion-nya.

" Wah coba lihat, danaunya sudah mulai kelihatan"

Kedatangan mereka pun di sabut sama bodyguard yang bertugas di sana.

" Apakah tuan akan mengelilingi danau?"

" Hhmmm"

Kenan mempersilakan orang tua dan mertuanya untuk naik duluan. Setelah itu barulah istri dan juga sahabatnya. Mereka pun mulai mengelilingi danau buatan.

Pemandangan di danau buatan itu sangat indah. Dari danau itu mereka juga bisa melihat mansion mewah milik Alexa. Bahkan di danau itu sangat tenang.

" Masya Allah sungguh tenangnya disini. Jauh dari hiruk pikuk kota" kata Kiran.

" Benar sayang, seperti pulau mahar"

" Iya By, kapan-kapan kita liburan ke sana ya"

" Iya sayang"

Sudah lama Kiran dan suaminya tidak liburan berdua saja. Sekarang kedua anak mereka sudah punya keluarga kecil. Jadi tidak ada salahnya pergi liburan berdua saja.

" Di danau sini ada ikannya nggak Kak?"

" Ada Del"

" Boleh dong kapan-kapan kita mancing disini. Kan lumayan buat lauk di rumah"

" Kamu apa-apaan sih Yank. Emang uang jajan dari aku nggak cukup?"

" Cukup yank"

" Terus kenapa kamu ingin mancing disini?"

" Ya nggak apa-apa, kan lumayan dapet ikan segar langsung dari danau. Dan lagi, rasa ikan gratis itu sangat enak"

Farrel menepuk jidatnya. Istrinya dapat sifat seperti ini dari siapa. Padahal kedua orang tuanya nggak gini-gini amat.

" Kak, kita harus segera ke pinggir deh"

" Kenapa Rel?"

" Sepertinya istri aku ketempelan jin danau"

Semua orang yang ada di atas boat tertawa mendengar ucapan Farrel.

" Kamu bilang apa?, aku ketempelan?"

" Nggak yank, kamu salah denger"

" Kuping aku masih sehat. Karena kamu udah ngomong aku ketempelan, maka malam ini kamu tidur diluar"

Lagi-lagi semua orang tertawa dibuat Adele dan Farrel.

" Jangan yank, nanti aku kedinginan. Masa kamu tega biarin suami kamu yang tampan ini tidur di luar"

" Biarin!"

" Ma bantuin aku dong"

" Nggak, kamu itu harus bisa membujuk istri kamu"

Farrel merasa frustrasi karena mamanya nggak mau membantu dirinya.

" Selamat ya Rel, kamu sendirian" ledek Axel.

" Ck, sahabat nggak ada ukhluk"

Nadia melirik Serly. Sepertinya Serly mengerti arti lirikan mata sahabatnya.

" Itu diluar jangkauan gue Nad"

" Masa putri Lo membiarkan putra gue tidur diluar"

" Udah resiko sebagai suami. Jadi mama harap Farrel banyak-banyak sabar ya" kata Serly.

" Iya Ma"

Kenan memeluk istrinya dari belakang. Rasanya tenang sekali memeluk istrinya seperti ini.

" Kak nanti dilihat sama yang lain"

" Nggak, mereka sibuk sama urusan mereka"

Alexa melihat sekelilingnya. Benar saja, semua orang tidak ada yang memperhatikan dirinya dan suami.

" Makasih ya Kak"

" Makasih untuk apa sayang"

" Makasih sudah memberikan tempat tinggal yang nyaman"

" Kamu pantas mendapatkan semua ini sayang. Ini belum seberapa dibandingkan dengan kasih sayang orang tua kamu"

" Iya, tapi setidaknya kakak sudah memberikan kehidupan yang terbaik untuk Eca"

Alexa bersyukur dipertemukan dengan laki-laki seperti suaminya. Suaminya sosok suami yang sangat sempurna di matanya.

" Jadi kapan kita akan pindah ke sini?"

" Lusa aja gimana?"

" Kakak sih terserah sayang aja"

" Ya udah, lusa aja ya kita pindahnya"

" Iya sayang. Oh iya, kapan tamu bulanan sayang selesai"

" Baru juga satu hari Kak"

" Satu hari itu bagaikan satu abad untuk kakak"

" Lebay banget "

" Beneran sayang. Apa sayang nggak kasihan melihat kakak"

" Kasihan, tapi mau gimana lagi. Kakak harus bersabar menunggu tamu bulanannya selesai"

" Iya sayang, kakak selalu sabar kok. Tapi jangan lama-lama ya?"

" Nggak, paling lama satu Minggu"

Raut wajah Kenan berubah menjadi sedih. Ternyata dia harus berpuasa selama satu Minggu penuh.

" Disini nggak ada tanam buah-buahan, Bang?"

" Ada Xel, nanti kita pergi ke kebun buah "

" Gila, semuanya ada. Cuma kebun bintang aja yang nggak ada disini" kata Adele.

" Kalau mau, kak Ken juga bisa bangun, yank" kata Farrel.

" Bener juga kamu sayang. Apa sih yang nggak bisa di buat sama sultan yang satu ini" kata Adele.

Kenan tersenyum mendengar ucapan kedua sahabat istrinya. Benar apa yang dikatakan Adele kalau ia bisa membuat kebun bintang. Tapi ia tidak ingin membangun kebun bintang.

Akhirnya mereka pun sampai di seberang. Kenan menyuruh para orang tua turun duluan. Setelah itu baru anak-anaknya.

" Hati-hati sayang turunnya"

" Iya Kak"

Kenan siap siaga menjaga istrinya dibelakang. Semua perhatian Kenan pada istrinya itu tidak luput dari perhatian kedua orang tua Alexa. Sungguh sang menantu sangat menjaga putri mereka.

" Kita kemana lagi nih Bang?"

" Ke kebun buah"

Kebun buah tidak jauh dari danau buatan. Jalan menuju ke sana juga sangat bagus. Kedua sahabat Alexa tidak bisa menghitung berapa banyak uang Kenan untuk membeli tempat itu.

" Ada buah yang bisa di panen nggak, Ken?"

" Sepertinya ada Dad. Soalnya Ken nggak terlalu update kebun buahnya"

Sepanjang perjalanan menuju kebun buah, mereka melihat lagi bodyguard. Sepertinya mereka bertugas untuk menjaga wilayah di sana. Bodyguard itupun menyambut kedatangan mereka.

" Selamat datang Den"

" Makasih Pak. Saya membawa keluarga saya kesini. Apakah ada buah yang bisa di panen, Pak?"

" Banyak tuan muda, kebetulan saya ada panen beberapa macam buah tadi"

Mereka pun masuk kedalam kebun buah. Saat pertama masuk, mereka langsung di sambut sama buah mangga dan juga rambutan.

" Wah, lebat banget nih buah mangga nya. Sayangnya belum ada yang mateng" kata Adele.

Setelah itu mereka di sambut sama pohon buah kelengkeng dan juga buah jambu biji. Dua macam buah itu juga belum bisa di panen.

" Buah apa dong yang bisa di panen?"

" Anggur, melon dan durian ada di rumah buah Neng" kata bapak tukang kebun.

" Rumah buah?"

" Iya, Den Kenan membuatkan rumah juga di sini"

Adele sudah tidak sabar ingin mencicipi buah durian. Karena di kota J dia belum ada durian. Mungkin karena belum musimnya.

To be continued.

Happy reading 😚😚

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!