Terkadang dalam hidup akan ada momen yang membuat waktu seakan berhenti.
Entah itu saat sedih maupun bahagia, momen tersebut akan selalu ada dalam ingatan.
Pada dasarnya yang aku anggap cinta, tidak lain hanyalah obsesi.
Hal tersebut yang membuatku gila. Aku pernah mencintai dengan sangat tulus, tapi tidak dengannya..
Aku pernah menjadi tidak terkendali karena alasan cinta, hal tersebut yang membuatku hancur sehancur-hancurnya.
Sehingga aku memutuskan untuk menutup hati ini, rasanya sakit. .
"Bell, bella.. Bella.."
Suara seseorang tengah membangunkan bella yang tertidur di atas meja belajar
Menyadari suara tersebut, bella langsung terbangun.. "Mama.." Ucap bella sembari mengusap kedua matanya
"Kamu kok tidur disini sayang?.." tanya mama
"Aku ketiduran mah, semalam lagi buat naskah".. ucap bella
"Ya sudah, sekarang kamu mandi terus pergi sarapan ya! Papa sudah nunggu di meja makan.." Seru mama
"Iya mah"..
Mama keluar sambil melambaikan tangan dan tersenyum hangat pada bella. Kasih sayang dikeluarga bella sangat terasa. bella yang merupakan anak tunggal dikeluarga tersebut, bak putri raja yang selalu dicintai dan dimanja oleh papa mama nya.
Arabella clara josephine adalah anak tunggal dari keluarga konglomerat. Walaupun mempunyai orangtua yang kaya raya, hal tersebut tidak mempengaruhi kehidupan nya. Bella hidup dengan gaya yang low profile, ia tidak pernah memamerkan kekayaan orangtua nya dan lebih dominan pada hidupnya yang mandiri. Di usia 23th, bella sudah bisa menghasilkan uang sendiri dengan kerja kerasnya sebagai penulis. ia pun tinggal di kostan dekat sekolah dan hanya sesekali pulang ke rumahnya. Ia kuliah di Universitas ternama di jakarta, Bella merupakan salah satu mahasiswi yang sangat berpengaruh di Universitas tersebut. bukan karena ia anak konglomerat, tapi karena kecerdasan nya yang luar biasa. ia mampu meraih prestasi-prestasi yang membuat geleng-geleng kepala. Ia selalu menjadi peringkat 1, bahkan ia selalu menjadi juara di setiap perlombaan cerdas cermat. Bella sangat multitalenta di usia mudanya..
"Pagi pah.." Sapa Bella sambil mencium pipi papa nya
"Pagi sayang, bagaimana tidur kamu, nyenyak?".. tanya papa Bella
"Dia bergadang lagi pah.." celetuk mama
"Oh yaa?"..
Mama mengangguk dengan ekspresi wajah menggoda Bella yang ada di sampingnya..
Bella yang menyadarinya hanya tersenyum dan melirik ke arah mama nya.. "Cuma sampai jam 01.30 kok mah, pah.. Serius".. Ucap Bella
"Tetap saja itu namanya bergadang sayang, tidak baik buat kesehatan kamu." .. Ucap mama
"Benar yang dikatakan mama kamu nak, jangan di biasakan yaa!".. Timpal papa sembari mengoleskan selai di roti nya
" Iya mah, pah.. "
***
Hari yang sangat cerah,
teriknya sinar matahari mengiringi setiap langkah siswa menuju sekolah. Berbagai pemandangan terlihat di depan kampus tersebut, ada yang sedang bercanda, ada yang sedang berlarian bersama teman-teman nya, ada yang sedang mengintimidasi salah satu siswa, ada yang sedang mengerjakan PR, ada yang sedang pamer, Dan ..
Brumm brumm bruuuummmm
Suara knalpot motor yang sengaja dimainkan, membuat semua mata memandang kearahnya, terutama para perempuan, mereka histeris melihatnya..
Sekelompok anak muda dengan setelan mirip gangster tiba di depan gedung sekolah menuju parkiran. Mereka berempat merupakan mahasiswa yang sangat populer karena ketampanan nya, mereka semua menjadi incaran cewek-cewek
Victor, cowok tampan yang terkenal playboy dan memacari banyak gadis di dalam maupun di luar kampus tersebut.
Richard, cowok tampan yang sangat pemalu. ia selalu menundukkan kepalanya dan hampir tidak pernah berbicara kepada orang lain selain dewan guru dan ketiga temannya tersebut.
Galang, cowok tampan yang memiliki humor yang tinggi. Dimanapun ia berada selalu saja ada tingkah lucunya yang menghibur.
Dan yang paling mempesona dan membuat para cewek histeris adalah Januar Caestaro.
Ia yang paling tampan diantara ketiga temannya. Januar merupakan anak tunggal, orangtua nya adalah salah satu konglomerat yang sukses besar.
Berbanding terbalik dengan Arabella, januar sangat arogan dan berkuasa karena pengaruh orangtua nya yang kaya raya. Sikapnya sangat semena-mena pada kalangan bawah, dan selalu merendahkannya. Tapi ia adalah sosok yang royal dan care terhadap temannya. ia pun jadi incaran para cewek. Namun hingga saat ini, belum ada 1 perempuan pun yang mampu meluluhkan hati januar caestaro. Walau banyak perempuan yang mendekat, ia tak sekalipun merespon nya. Ada 1 perempuan yang tak pernah menyerah walaupun berkali-kali ditolak oleh januar, namun ia selalu berusaha mendekati nya lagi. Nama nya cassie, ia merupakan salah satu siswi yang populer, bukan hanya laki-laki yang mengaguminya, bahkan para perempuan pun mengagumi kecantikan nya dan ingin bisa menjadi temannya. Namun cassie merupakan sosok yang sombong..
***
"Nu, datang yaa ke acara ulang tahun ku nanti malam".. Seru cassie dengan manjanya
"Kamu ulang tahun? Congrats yaa.." Ucap januar
"Thank's.. Datang yaa!"
"Gak janji.." Ucap januar dengan cuek
"Kamu 25th cass, sama dong sama gue.." Celetuk galang
"Whatever.." Ucap cassie dengan gaya juteknya untuk kemudian pergi di ikuti dayang-dayangnya
Hal itu membuat tersenyum geli januar and the gengs..
"Nu, cassie cantik lhoo, Populer lagi..
Lo mau yang kayak gimana sih?".. Tanya Victor
"Gue gak suka cewek model cassie begitu.." Jawab januar dengan acuh
"Terus lo suka nya cewek modelan bagaimana Januar caestaro????".. Goda galang
"Nothing! Belum ada cewek yang buat gue jatuh hati sampai jantung gue degdegan tiap kali melihat nya, puas kalian?".. Ucap januar berlalu pergi
"Wow, amazing. Seorang januar mengutarakan isi hatinya guys. Hahahaa.." Galang kembali menggoda nya "Nu, tunggu!"..
Galang, Victor dan Richard ikut berlari mengejar Januar yang lebih dulu pergi.
Sesampainya dikantin..
"Bro, nanti malam pada datang gak ke acara nya cassie? Nu, lo datang kan?" Ucap galang
"Gue udah pasti datang sih, melinda udah wanti-wanti nyuruh datang dari jauh-jauh hari.".. Ucap Victor
"Lo sih gak bingung mau datang sama siapa, lah gue masa iya gak bawa pasangan. Kan gak lucu.." Pungkas galang
"Lo datang kan nu?" Tanya Victor
"Males.." Ucap januar singkat
"Yaelah nu, lo datang sendiri aja banyak cewek yang nempel nanti juga.." celetuk galang
"Gue gak minat datang apalagi itu acaranya cassie.." ucap januar sambil meminum minuman yang ada di depannya
"Seru kali nu, secara lo di idam-idam kan sama Cassie, apa disebutnya lang?" goda Victor
"King in my heart.. hahahaaa".. galang ikut menggoda januar
Mendengar celotehan teman-teman nya, januar hanya tersenyum sinis.
Sementara itu, Arabella yang merupakan superior sangat senang menghabiskan waktunya hanya untuk membaca buku atau menulis novel. selain seorang mahasiswi bella juga seorang penulis di sebuah perusahaan ternama.
Sejak usia 13th, bella sudah mempunyai cita-cita menjadi seorang penulis terkenal. Ia sangat berusaha keras untuk mewujudkannya..
Walau bella anak konglomerat, ia sama sekali tidak menggunakan kekuasaannya. Padahal mudah saja baginya untuk meminta kepada sang ayah agar menjadikan nya seorang penulis dengan proses yang instan, menilik peran sang ayah yang sangat berpengaruh di dunia bisnis.
Arabella yang mempunyai kehidupan yang hampir sempurna, ternyata memiliki kenangan yang menyakitkan. Kisah cintanya dengan jake merupakan cerita cinta yang fenomenal pada masanya. Jake yang notabene lebih tua 2th dari nya merupakan salah satu pebisnis muda. ia mengikuti jejak sang kakak yang mempunyai bisnis di jejaring sosial media.
Arabella mengenal Jake sejak usianya masih muda. Saat itu ia masih anak SMA, keduanya bertemu karena suatu project kerja sama yang dipimpin oleh kakaknya Jake, Revan.
Karena sering bertemu dan sering bersama, Arabella lebih dulu menyukai Jake, karena parasnya yang tampan. Dan seiring berjalan nya waktu, Jake pun merespon Arabella. Keduanya terlihat menghabiskan waktu bersama di sela-sela kesibukan sekolah, sekedar nonton bioskop, olahraga, dan hangout. Selain itu, mereka juga sering belajar bersama, dan menghabiskan waktu membaca buku. Kedekatan keduanya terbilang membawa kesan yang positif. Kenyamanan pun dapat dirasakan oleh Arabella, sikap jake yang selalu baik dalam memperlakukannya, membuat bella buta karena cinta. ia tidak menghiraukan pandangan orang tentang jake yang menyebutkan ia seorang playboy. Hal tersebut yang membawa konflik pada hubungan keduanya, setelah hari itu bella dan Jake jadi sering ribut karena berbeda pendapat. Hal sepele pun bisa jadi masalah besar, dan Jake yang dikelilingi perempuan karena ketampanan nya lambat laun mengikuti arus, bukan hanya Arabella, tapi ada beberapa perempuan lain dikehidupan nya. Hal tersebut yang membuat Arabella jengah dengan Jake dan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya, lalu disetujui oleh Jake. Sejak peristiwa malam itu, keduanya menjadi asing satu sama lain. Setiap kali bertemu keduanya bak orang yang tidak pernah saling mengenal. Sejak saat itu pula, Arabella memutuskan untuk menutup hati dan lebih fokus meniti karier dan cita-cita nya.
***
"Januar ganteng banget gak sih.."
"Wajahnya unreal banget.."
"Perfect.."
"Beruntung banget cewek yang dapetin januar.."
Semua mata tertuju pada sosok Januar yang berjalan di area kantin, setiap langkahnya menjadi pusat perhatian. Bukan hanya perempuan yang mengaguminya, banyak laki-laki yang juga mengagumi ketampanan januar.
"Janu, tunggu!" Cegah Cassie sambil memegang lengan januar
"Apa?"
"Kenapa kamu gak balas chat aku?".. Ucap Cassie pelan
"Cass, sorry yaa. Gue gak mungkin tiap saat pegang handphone.."
"Alasan.." nada suara Cassie mulai terdengar kesal
"what are you thinking about?".. Ucap januar mulai bete
"You're cruel.."
"Whatever.." Ucap januar berlalu pergi
Hal tersebut membuat Cassie kesal..
"Hiiiiiihhhh.. Ngeselin banget sih!!"..
Jam menunjukkan pukul 08.15 wib
Januar dan galang masuk ke kelas pagi. Suasana kelas yang tadinya riuh seketika menjadi hening melihat kedatangan januar.
"Oh my god, apa ini nyata?"..
"Kita satu kelas sama januar ta, arrrggghhh.."
"Ganteng banget sih, aku mau dia."
"Aslinya lebih tampan yaa, apalagi dilihat dari jarak dekat"..
Semua orang dikelas tersebut membicarakan januar. Ia menjadi pusat perhatian dikelas tersebut, tapi sikapnya sama sekali sangat tidak ramah, ia terlihat begitu cuek dan angkuh.
Tidak terasa 1 jam pun berlalu..
Bunyi bell tanda istirahat sudah berbunyi
"Kerja bagus semuanya, jangan lupa mengerjakan tugas kalian dirumah yaa.." Ucap dosen
"Baik Pak.."
***
Siang itu, di taman..
Terlihat Januar and the gengs sedang bersantai
"Waahh gila sih ini.." Ucap galang speechless
"Apaan sih?".. Victor menoleh ke ponsel galang
"Ini anak benar-benar superior sih, lihat tuh, nilai nya sempurna, amazing".. Galang masih terkagum-kagum
"Ini Arabella kan?".. Tanya Victor
"Lo tahu tentang Arabella.." Ucap galang penasaran
"Memangnya lo baru tahu?".. tanya Victor serius
"Lo gimana nu? Udah tahu tentang Arabella?" Ucap galang menoleh ke arah januar yang sibuk dengan guitar nya.
Januar hanya mengangkat bahunya..
"Jangan tanya janu, dia mana mau tahu.." Celetuk Victor
Selain parasnya yang tampan, Januar juga salah satu mahasiswa yang multitalent. ia pandai memainkan beberapa alat musik termasuk guitar, Januar dan Richard pun mengikuti UKM basket, dan januar sebagai kapten nya..
Banyak prestasi yang sudah diraih oleh UKM basket mulai dari Turnamen maupun Liga Se-JABODETABEK hingga Nasional. Setelah melalui perjuangan dan perjalanan panjang, UKM basket menjadi tim yang disegani antar Kampus di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Disaat yang bersamaan cassie juga sedang berada di taman, ia menyadari keberadaan januar lalu kemudian menghampiri nya..
"Nanti malam datang yaa!".. Seru cassie dengan manja nya
"Gak janji.." Ucap januar cuek
"Gak mau tahu, pokoknya kamu harus dan wajib datang, Victor, galang sama Richard aja datang kok.." Ucap cassie memaksa
"Iya..iya.."
Mendengar jawaban iya dari januar, cassie speechless campur senang. Ia langsung memeluk januar dari arah samping tanpa menghiraukan keberadaan mereka ditaman.
***
Sore itu, bella terlihat pulang ke kost
Cklak..
Suara pintu terbuka
"Bella? aku kira kamu gak akan pulang ke kostan ini lagi." Ucap chacha teman kost Arabella
"Aku suka tempat ini, mana mungkin aku keluar dari zona nyamanku." Celetuk Arabella
Chacha tersenyum melihat kedatangan Arabella di kamar kost nya.
Arabella dan chacha beda kampus, mereka berteman karena chacha merupakan editor disuatu perusahaan tempat Arabella menulis. Keduanya memutuskan untuk ngekost bareng ditempat tersebut, karena selain tempatnya yang strategis, posisi kostan tersebut dekat dengan kantor dan kampus, sehingga memudahkan akses keduanya.
"Naskah kamu udah selesai?".. Tanya chacha
"Belum direvisi. Kenapa emang?"..
"Kemarin pak setiyoko nanyain, aku jawab kamu masih sibuk skripsi." Ucap chacha di depan komputer
Arabella hanya mengangguk pelan, kemudian.. "Cha, boleh minta tolong gak?" Ucap Arabella yang sudah berdiri disamping chacha
"Apa?"..
"Tolong tutup pintu! Aku lupa.." Ucap Arabella sambil tersenyum
"Sialan, aku kira minta tolong apaan." Ucap chacha sedikit sewot dan langsung menuruti untuk menutup pintu.
Malam pun tiba..
Let's the party
Suasana di kediaman cassie sudah ramai orang. Orang-orang yang datang ke acara ulang tahun cassie sangat terlihat keren dan anggun, mereka semua menggunakan dress code warna senada, yaitu hitam+merah. Hanya cassie yang berbeda, ia mengenakan gaun warna gold yang dipadu dengan sepatu warna hitam. She's so sexy girl..
Pesta nya terlihat sangat mewah mengingat orang-orang yang hadir sebagian besar dari kalangan atas dan para actress.
Victor terlihat datang lebih dulu bersama kekasihnya, disusul galang dan Richard, lalu kemudian januar. Mereka ber empat terlihat seperti pangeran, warna hitam memberikan kesan sexy bagi ke empat bujang tersebut.
Suasana pesta yang tadinya riuh seketika menjadi hening, hanya terdengar alunan musik.
Semua mata mengarah memandangi pintu masuk, dimana disana terlihat 2 sosok gadis yang tengah berjalan memasuki area pesta. 2 gadis tersebut terlihat sangat cantik dan elegant..
"Arabella cantik banget sumpah"..
"Posturnya sempurna banget gak sih, cantik, tinggi, body goals. Tipe gue sih."
Semuanya memuji kecantikan arabella yang malam itu mengenakan dress panjang tanpa lengan. Kulitnya yang putih terlihat sangat sempurna dengan dress hitam yang dikenakannya. Kecantikan arabella membuat semua orang geleng-geleng kepala saking unreal nya..
Malam ini untuk pertama kalinya januar dan arabella bertemu secara langsung. Tidak menampik, januar juga terpesona melihat kecantikan arabella, yang selama ini hanya mendengar namanya disebut-sebut.
"Gila, cakep banget".. Ucap galang
Ucapan galang tersebut menyadarkan januar yang sedari tadi terus memandangi arabella dari kejauhan. Setelah sadar, januar terlihat mengalihkan pandangannya untuk kemudian mengambil minuman di area bar.
"Oke guys, selamat malam semuanya.." Ucap MC acara memulai acaranya
"Kita mulai acaranya ya, dan sebelum masuk ke acara inti bagaimana kalau kita game dulu, pada setuju gak?"
"Setujuuuu..." Semua orang menjawab dengan serempak
"Oke yaa, game nya itu pilih pasangan acak untuk kemudian berdansa. Siap semuanya?".. Suara MC tersebut bersemangat
Semua orang bersorak riuh mendengar arahan MC tersebut. Semuanya terlihat antusias karena game tersebut.
"Kita kocok yaa, nama siapa yang keluar dari para cowok-cowok ini.."
Semua orang dibuat riuh campur degdegan menunggu hasil nama tersebut. And then.. "Januar Caestaro"
"Aaarrrrghhh.." Para gadis histeris mendengar nama januar disebut
"Aku mau dong jadi pasangan nya." Ucap cassie yang langsung naik ke atas panggung
"Sorry cass, this is game. Kita harus undi, okee" Ucap MC tersebut sembari mendorong cassie untuk turun
"Oke lanjut yaa, kita kocok untuk pasangan nya."
"Semoga aku.."
"Harus aku.."
"Aku yang pantas yaa.."
"Aku.."
Para gadis berebut berharap menjadi pasangan januar dilantai dansa.
"Pasti degdegan yaa nih para cewek-cewek disini.." Goda MC
"Ayo buka.."
Semuanya terlihat tidak sabar
Perlahan MC tersebut membuka gulungan kertas yang dipegangnya, dan.. "Arabella clara Josephine" Teriak MC tersebut di ikuti oleh teriakan semua orang dipesta tersebut
"Crazy.. Crazy.. Crazy berlian bertemu berlian."
"Ini sih prince sama princess"..
"Serasi banget sih.."
"Nu?" Galang spontan menoleh ke arah januar setelah mendengar bahwa pasangan nya itu adalah Arabella
"What?" Ucap januar datar
Victor dan Richard hanya tersenyum.
Orang-orang disebelah terdengar berbisik-bisik atas pasangan januar-arabella. Ada yang iri, ada yang bilang serasi, ada yang bilang kenapa bukan aku pasangan..
"Oke, mohon januar dan Arabella maju menuju lantai dansa. Kita mulai game nya".. Seru MC
Terlihat januar berjalan dari arah jam 7, sedangkan Arabella berjalan dari arah jam 2. Finally, januar dan Arabella bertemu dan bertatap muka, mata mereka saling bertemu walau awalnya Arabella terlihat acuh.
"Aaaarrghh, kok gue yang salting yaa".. Goda MC melihat januar dan Arabella berhadapan
Cassie terlihat kesal melihat nya, tapi ia mencoba menahannya karena malam ini adalah malam bahagia untuknya.
Dan agatha yang merupakan sahabat Arabella terlihat tidak bisa menyembunyikan senyuman gelinya, mengingat selama ini sahabatnya itu cuek terhadap cowok, tapi malam ini malah disuruh dansa bersama Januar.
Terlihat januar tidak melepaskan pandangan nya dari bella, dan bella juga menatap januar dalam-dalam. Mata mereka bertemu yang tadinya terlihat tajam semakin lama semakin sendu..
"Oke Dj mainkan musiknya".. Seru MC sembari mengangkat tangan kanannya
Alunan musik pun mulai terdengar.
Januar mulai berjalan perlahan menghampiri bella. begitupun bella, ia mulai bergerak mengikuti irama musik. Keduanya mulai memasuki irama musik, membuat semua orang bersorak dan histeris.
Januar kini berhadapan dengan bella, matanya yang tajam menatap bella dalam-dalam, membuat bella langsung mengalihkan pandangannya. bella hanya fokus mengikuti irama musik, berbeda dengan januar ia seperti ingin menerkam bella yang kini berada didepan nya.
Arabella mulai merasakan perasaan yang aneh, kini ia hampir tidak lagi menatap wajah januar, ia hanya fokus berdansa mengikuti irama musik. Januar yang menyadari sikap arabella malah sengaja mendekat dan hampir mencium arabella dari arah belakang, membuat semua orang berteriak histeris melihat nya..
"Crazy, bayi kita mulai dewasa guys".. Celetuk Victor pada galang dan Richard yang berada disebelahnya
"Gue rasa sekarang janu sudah menemukan cinta pertama nya." ..Ucap Richard yang tidak bisa berhenti tersenyum melihat januar yang sedang berdansa
"Gila si janu, baru pertama kali tapi gayanya udah seperti pro player".. Timpal galang merasa bangga melihat januar
"Jangan salah lang, pelatih kita kan master nya".. Ucap Richard yang berniat menggoda Victor
Victor hanya tersenyum melihat Richard dan galang yang kompak menggoda dirinya.
Sementara itu, musik pun perlahan berhenti. Arabella langsung melepaskan pegangan tangan januar untuk kemudian membungkuk dihadapan januar tanda terimakasih.
Januar masih terpaku, setelah sadar ia baru membungkuk pada Arabella.
***
Tring..
bunyi chat masuk
Arabella terlihat sibuk dengan ponsel ditangannya, "ta, aku pulang duluan yaa".. Ucap bella pada sahabatnya
"Lhoo kenapa emang? Acaranya belum selesai bell.." Cegah agatha sembari memegangi lengan bella
"Kamu have fun aja disini yaa!".. Ucap arabella berlalu pergi
Arabella buru-buru pergi begitu saja tanpa berpamitan pada cassie.
ia pergi setelah menerima chat dari seseorang..
Arabella terlihat mengendarai mobilnya seorang diri, ia melaju dengan cepat seolah ingin secepatnya sampai ke tempat tujuan.
Sesampainya di sebuah bandara..
Terlihat jake tengah terduduk di lantai dengan wajah yang ditutup oleh kedua tangannya, disitu juga terdapat teman-teman jake, 4 Laki-laki dan 1 perempuan.
"Bella.." ucap Revan yang menyadari kedatangan arabella
Revan adalah Kakak kandung Jake, keduanya merantau bersama ke Jakarta. Hari ini tepat dihari ulang tahun Jake, mereka mendapat kabar bahwa ayah mereka meninggal dunia karena sakit yang dideritanya selama ini. Revan dan Jake sangat terpukul karena kabar tersebut, Jake yang merupakan anak kesayangan ayahnya sangat tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Malam itu, setelah mendapat kabar tersebut, Revan dan Jake akan langsung pulang ke kampung halaman di padang, sumatera Barat. Revan yang merupakan anak tertua langsung memesan tiket untuknya dan Jake. Ia juga yang mengabari kabar tersebut pada arabella.
Arabella langsung menghampiri Jake yang terlihat rapuh. Bella mengusap kepala Jake yang sedari tadi tertunduk tak berdaya. Jake yang menyadari hal itu langsung mengangkat kepala nya, "bella".. Ucap Jake yang langsung memeluk dan menangis dipelukan Arabella
Arabella tak mengucapkan sepatah katapun pada Jake, ia memeluk Jake dan terlihat ikut menangis terbawa suasana haru di tempat tersebut.
"Bokap bell.. Bokap meninggal. Bilang ini semua hanya mimpi bell, iya kan?" Seru Jake dengan wajah yang sudah banjir air mata
"Kamu kuat, kamu pasti kuat! ".. Ucap arabella menguatkan Jake yang masih berada dipelukannya.
"Ini mimpi kan bell, ini mimpi. Tolong bangunkan aku!" Seru jake sendu
Mendengar ucapan Jake, arabella dan yang lain nya ikut menangis. Karena mereka semua tahu Jake sangat dekat dengan ayahnya, pantas saja jika Jake tidak bisa menerima kenyataan tersebut.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 wib waktu penerbangan telah tiba.
"Jake, ayo kita pulang!".. Seru Revan yang mencoba memapah adiknya yang tidak berdaya
Tak ada satupun orang ditempat tersebut yang tidak ikut menangis melihat nya. Orang yang lalu lalang pun terlihat memberikan simpatik pada Jake.
"Hei jake, kamu kuat. Kamu harus kuat! Aku tahu ini berat buat kamu, tapi kamu harus bisa menerima nya demi ayah kamu. See! Beliau sudah tidak sakit lagi, mungkin beliau akan sedih jika melihat kamu pulang dengan keadaan seperti ini. Kamu harus kuat, oke!".. Ucap arabella mencoba menguatkan Jake
Jake hanya menatap arabella dengan tatapan sendu lalu kemudian mengangguk.
"Stay safety!".. Ucap arabella untuk melepas kepergian Jake, sang mantan kekasih
"Thank's ya bell, kami pamit pulang".. Ucap Revan
"Hati-hati yaa van!" Ucap arabella
Revan hanya mengangguk, dan berpamitan juga pada teman-teman nya.
Malam itu merupakan malam kembali dipertemukan nya Arabella dan Jake setelah putus. Revan tahu bahwa counter Jake adalah arabella, perempuan yang sangat dicintainya. Oleh sebab itu, disaat keadaan rapuh seperti ini orang yang dibutuhkan Jake adalah Arabella..
Mereka berdua putus karena selisih komitmen. Walau keduanya terlihat masih saling menyayangi tapi harapan untuk bersama lagi sangat tidak mungkin.
***
5th yang lalu..
"Kamu gak bisa begitu dong".. Ucap bella yang tersulut emosi
"Aku bisa jelaskan semuanya, kamu tenang dulu" Ucap Jake masih dengan nada tenang
"Jake, dulu aku menutup telinga saat semua orang melarang aku dekat sama kamu. aku tutup mata, supaya aku tidak melihat apa yang orang-orang lihat tentang kamu. tapi apa balasannya?!".. Ucap bella
"Kamu salah paham bell, beri aku waktu untuk menjelaskan semuanya, stop memojokkan aku!" Ucap Jake mulai kesal
"this is you! Kamu hanya peduli pada diri kamu sendiri. Lebih baik kita putus.." Ucap bella
Jake tertegun mendengar perkataan bella yang menyebutkan kata "putus"
"Oke, kita putus!" Ucap jake yang langsung pergi meninggalkan bella
Arabella hanya terdiam dan terpaku ditempat tersebut. Ia tidak menyangka hari itu akan menjadi hari paling menyakitkan bagi diri nya. Ia tidak bermaksud benar-benar memutuskan hubungan dengan jake, ia hanya ingin menggertaknya, namun jake yang keras kepala mengiyakan keputusan tersebut.
***
Hari ini sangat ramai, dengan matahari yang bersinar terik.
Arabella terlihat pergi ke ruangan bem untuk istirahat sejenak. memang bukan suasana baru untuk berada disini, sebab ia sendiri adalah anggota aktif organisasi yang mengharuskannya terjun ke lapangan untuk bergabung dengan himpunan-himpunan lainnya. walaupun memang, tidak sesibuk Antonio yang merupakan seorang ketua bem.
Arabella tidak pernah keberatan dengan segala kegiatan yang diselenggarakan, namun entah kenapa akhir-akhir ini pikirannya dirasa sangat penuh.
"bella!”
seruan antonio berhasil membuyarkan lamunannya, dan mendapati antonio yang menatapnya penasaran.
“bengong terus, kenapa? you have problem?”
bella menggeleng, kemudian mengangguk. “sedikit.”
“mau gue beliin minuman gak? biar gak oleng”
“nanti aja.”
bella mengerucutkan bibirnya.
Hari semakin siang, ac ruangan pun seperti tidak terasa anginnya. sangat panas, hingga rasanya ingin mandi saja. namun antonio tidak terlihat mengeluh sama sekali, ia masih tetap bersemangat seperti pagi hari. seolah-olah badannya kebal dengan hawa panas, dan energi yang selalu terisi penuh.
sementara di luar sana, orang-orang masih merayakan kemenangan tim basket. ditambah para perempuan cheersleader yang senantiasa meneriakkan yel-yel, juga pemenang event harmoni seni yang diselenggarakan fakultasnya.
sebenarnya disini hanya salah satu dari sekian banyak pertandingan yang bella lewatkan. dan entah apa yang dicari antonio pada barisan berkas dalam rak setelah ia bertukar pesan entah dengan siapa.
“kamu cari apa?”
“arsip liga tahun lalu. pak ali nanyain, katanya mau buat perbandingan.”
“oh,.”
“iya.” ujarnya sembari terus mencari satu persatu diantara lembaran-lembaran kertas.
bagi bella, antonio adalah laki-laki yang luar biasa mengagumkan dan paling baik hati yang pernah ia temui. sekalipun jake masih mendiami relung hatinya yang paling dalam
“aku keluar dulu sebentar.” celetuk bella.
membuat antonio reflek menoleh, “mau kemana?"
"kantin"..
dan antonio seperti tidak diberi kesempatan untuk menjawab, sebab bella sudah lebih dulu melengos pergi. karena kalau boleh jujur, sedari awal ia disini bersama antonio, bella seolah mengabaikannya.
bella segera berjalan membelah kerumunan mahasiswa. kemana saja, asal tidak disini. pikirannya penuh, otaknya berisik dengan terus menyuarakan nama jake, jake dan jake.
ia terus berjalan, hingga akhirnya reflek berhenti pada pintu masuk lapangan. sebab kini ia tergagap kaku saat mendapati januar juga sedang berdiri disana. seolah semesta sedang bercanda, januar mendekat hanya untuk mengatakan bahwa dirinya penasaran dengan arabella, pasangan nya kemarin malam.
Januar terlihat lebih rapi dari yang lainnya yang penuh dengan peluh setelah pertandingan. ia memakai jaket denim berwarna hitam gelap. meninggalkan kesan kasual pada penampilannya.
“bella, "
“apa?”
“kamu sibuk?”
Arabella menggeleng, "nggak.” gumamnya kemudian.
“bisa minta waktunya sebentar?”
Arabella melihat raut wajah januar yang penuh dengan kegundahan, ia seperti terlihat sedang memohon di hadapan bella. tidak ada alasan untuk menolak
“mau apa?”
“ayo,” Januar menjawab pelan. “kita bicara ditempat lain.”
“tapi,..”
Januar meraih telapak tangannya tanpa permisi. ia menggenggamnya untuk membawa bella entah kemana. dan bella dibelakangnya, hanya mengekori bak anak penurut. rasanya campur aduk, bahkan ketika para pemain basket lainnya bersorak untuk Januar yang berani membawa Arabella menyelinap dalam diam.
bella sendiri tidak tahu hendak dibawa kemana, ia hanya akan memasrahkan diri kepada Januar yang berjalan cepat tanpa melepaskan genggamannya. dan bella dibuat mengernyit ketika Januar mengajaknya menaiki tangga sampai akhirnya berhenti di lantai paling atas gedung kampus.
“kita... mau ngapain?”
“membahas sesuatu tentang aku dan kamu.” Januar menjawab dengan senyum manis diwajahnya
“ayo? masuk dulu.”
Arabella tidak menjawab, ia langsung memasuki ruang olahraga yang kosong. yang artinya hanya akan ada dirinya dan juga Januar, hanya berdua.
telak salah tingkah, ketika kini jarak keduanya semakin menyempit.
“dengerin aku sampai selesai dulu,” Januar menatapnya lekat. “setelah itu kamu boleh marah atau apapun.”
Januar menghela nafas..
“apa?” ujar bella berusaha menekan perasaan gelisah.
“sejujurnya kamu ini siapa? kenapa semua orang menyebut-nyebut nama kamu, menyanjung-nyanjung kecantikan kamu, apa hanya aku yang tidak tahu menau tentang kamu. bahkan teman-temanku juga tahu kamu, tanpa terkecuali." ujar Januar beruntun
“aku gak ngerti.”
Januar terdiam sejenak, perhatiannya terpusat pada arabella yang mengernyit tidak mengerti. alisnya tertekuk lucu, menjadikan Januar menyumpahi dirinya sendiri sudah melewatkan bella dengan segala kebodohannya.
“selama ini kamu lebih banyak menghabiskan waktu bersama antonio.” jeda sejenak, “iya, aku tahu. semua itu terjadi karena aku yang menyuruh antonio untuk menggantikan aku sebagai ketua bem.”
“terus kenapa?” bella menggumam pelan nyaris tak terdengar.
“bukan dalam artian buruk, tapi..” Januar tidak melanjutkan ucapan nya
Januar melirik Arabella, kemudian kembali menunduk ketika mendapati bella yang tidak meresponnya. ini adalah kali pertama januar berbicara mengenai perasaan dengan perempuan.
Arabella masih terdiam, ia butuh waktu untuk memproses ucapan januar yang diluar dugaannya. “bodoh.”
januar terperangah..
"buang jauh-jauh pikiran apapun yang kamu pikirkan saat ini, sedikit banyaknya aku mengerti apa yang kamu maksud." bella terdiam sejenak
untuk kemudian berlalu pergi meninggalkan januar diruangan tersebut seorang diri.
***
Setelah berlama-lama melamun, dan berantem dengan isi kepalanya, akhirnya bella memutuskan untuk pulang, lagi pula hari sudah mulai sore
………
Jarak antara kampus bella dan rumah nya agak sedikit jauh, dan malam ini mama papa bella menyuruhnya untuk pulang ke rumah..
Arabella memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, tidak lama kemudian, sampailah bella di depan rumahnya.
“Assalamualaikum,” Ucap bella dengan gembira.
“Waalaikumsalam,” jawab mama sambil membukakan pintu.
Sudah menjadi kewajiban, dengan penuh semangat dan rasa gembira, Arabella langsung bercerita tentang kegiatan hari ini kepada mama nya.
Setelah berbagi cerita ke mama, bella pamit untuk pergi mandi..
selang beberapa jam kemudian
Tok..Tok.. Tok..
Suara pintu diketuk
"Bell, turun yuk! Ada om bagas.." Seru mama
"Iya mah, aku ganti pakaian dulu."
"Mama tunggu dibawah ya sayang".. Ucap mama yang berlalu menuruni tangga
"Iya mah.."
Malam itu dirumah kedatangan tamu, seorang sahabatnya papa, namanya om bagas..
Sebelumnya, kedua orangtua Arabella sudah menjelaskan keinginannya untuk menjodohkan bella dengan anak sahabatnya tersebut, bella yang sangat menghormati kedua orangtuanya hanya bisa menuruti kehendak keduanya. Ia percaya kedua orangtuanya pasti memilihkan yang terbaik untuk dirinya.
Diruang tamu terdengar ramai, terlihat papa & mama bella sedang tertawa bersama. Diruangan itu juga terdapat om bagas dan tante karina, dan satu orang lagi mungkin itu anaknya..
Arabella yang sudah berpakaian rapi terlihat menuruni tangga menuju ruang tamu.
"Hallo om, tante.." Ucap bella sesampainya diruang tamu dan berdiri persis di samping tante karina
"Hai, sayang.. Long time no see! Kamu makin cantik aja sih".. Ucap tante karina sembari memberikan pelukan pada Arabella
"Tante juga makin cantik.." Goda Arabella
"Hallo bell, sekarang bukan young bella lagi yaa?" Celetuk om bagas
"Bukan om, sekarang bella udah kuliah." Ucap Arabella diakhiri senyum
Arabella terlihat ramah pada om bagas dan tante karina, namun ekspresi nya seketika berubah saat ia melihat seseorang yang kemungkinan anak dari om bagas dan tante karina. Seseorang tersebut juga tengah memandangi Arabella dengan senyum tipis diwajahnya..
"Oh ya bell, perkenalkan ini anak semata wayang om dan tante, namanya Januar.." Ucap om bagas mengenalkan Januar pada Arabella
Arabella terlihat masih pada ekspresi nya tersebut, ia terlihat acuh ketika melihat Januar.
"Hai.." Ucap Januar yang sudah mengulur kan tangannya
Arabella langsung tersadar dari lamunannya, dan segera menyambut uluran tangan Januar, "Hallo.."
"Januar ini katanya kuliah di Universitas pelita bangsa juga nak, sama kayak kamu kan?" Ucap papa
"Oh, bella kuliah di Universitas pelita bangsa juga mas?" Tanya om bagas
"Iya.."
"Ya harusnya mereka sudah saling kenal dong yaa.." Ucap mama
"Iya harusnya ya mbak".. Timpal tante karina
"Nggak mah, kita beda jurusan." Ucap Januar santai
"Jadi kalian baru bertemu malam ini?" Tanya papa
Januar melirik ke arah Arabella yang acuh tak acuh, "Nggak juga om, kita pernah bertemu, tapi mungkin bella sudah lupa."
Mendengar perkataan Januar, Arabella langsung memalingkan wajahnya untuk kemudian duduk di samping mama nya.
Melihat sikap Arabella yang acuh tak acuh pada dirinya membuat Januar tersenyum kecil.
"O ya, sebelum makan malam, papa dan om bagas mau menegaskan sesuatu pada bella dan Januar." Ucap papa perlahan
"Iya nu, papa dan om irfan berencana untuk menjodohkan kalian berdua, kamu sama bella." Ucap om bagas pada anaknya
Mendengar hal tersebut, sontak membuat Januar mengerutkan dahinya yang notabene belum mengetahui hal tersebut. Berbeda dengan Arabella, ia tidak kaget lagi dengan pernyataan tersebut, yang membuatnya kaget adalah bahwa lelaki yang dipilihkan oleh kedua orangtuanya itu adalah Januar caestaro.
"Bagaimana nu?" Tanya papa pada Januar
Lagi-lagi Januar melirik ke arah bella, "kok dia bisa setenang itu tentang perjodohan ini. Apa dia sudah tahu lebih dulu?" Gumam Januar dalam hati
"Nu, ditanya om irfan tuh!".. Ucap om bagas
"Ohh, iya maaf om..
Aku terserah papa sama mama aja." Ucap Januar terbata-bata
"Kok jawaban gantung begitu nu? Kalau kamu masih keberatan, kamu bisa mempertimbangkan nya dulu." Celetuk papa
"Nggak om, enggak gitu maksud janu. Kalau janu bilang iya, gimana sama bella?".. Ucap Januar sembari menunjuk sopan ke arah Arabella
"Bella sudah kami beritahu jauh-jauh hari nu, dan Alhamdulillah bella mengiyakan. Iya kan sayang?" Ucap mama percaya diri
Arabella tersenyum hambar, "aku terserah mama sama papa aja. Lagian juga aku percaya mereka pasti memilihkan yang terbaik untukku."
"Kamu memang anak yang baik young bella." Celetuk om bagas
Kedua keluarga tersebut terlihat sangat hangat. Om bagas merupakan sahabat sekaligus sudah di anggap adik sendiri oleh papa, hubungan keduanya sangat dekat. Hal tersebut yang membuat bella tidak bisa menolak perjodohan tersebut.
***
Arabella melihat Januar sedang berdiri seorang diri ditepi kolam renang. Kemudian ia menghampiri nya..
"Kamu bisa menolaknya, belum terlambat kok!" Ucap Arabella dibelakang Januar
Mendengar perkataan tersebut, Januar langsung membalikkan badannya untuk menghadap bella. "Jelas aku tidak akan menolaknya, aku hanya speechless. Ternyata kita dijodohkan." Ucap januar tengil
Arabella mencibir mendengar ucapan januar tersebut, "bukan nya kamu pacaran sama cassie?" Tanya Arabella
"Kata siapa?"
"Kata mereka".. Ucap Arabella singkat
"Mereka siapa?" Tanya januar lagi
"isshh.." Arabella mulai geram
Sikap Arabella tersebut membuat Januar tertawa gemas, "aku sama cassie gak ada hubungan apa-apa. Lagipula kalau pun aku punya pacar, orang tersebut pasti perempuan yang saat ini berada didepanku." Goda Januar
"Jangan mimpi bung!"
"This is real, iya kan?" Celetuk Januar penuh percaya diri
Arabella hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar perkataan Januar, lalu kemudian berlalu pergi. Namun secepat kilat tangan Januar menariknya, membuat Arabella berbalik badan dan jatuh tepat dipelukan Januar. Sangat dekat, mata mereka bertemu dan mungkin mereka bisa merasakan hangatnya hembusan nafas .
"Harusnya malam itu aku tidak melepaskanmu, Arabella Clara Josephine." Ucap Januar di hadapan bella
Posisi mulut keduanya sejajar karena Januar membungkuk dan mengimbangi posisi berdirinya Arabella. Mata keduanya saling bertatapan, sangat dekat, semakin dekat.
Bahkan posisi keduanya pun tidak berubah, mungkin keduanya merasakan jantung yang berdegup kencang secara bersamaan.
Namun secara tiba-tiba Januar melepaskan pelukan nya, "udah malam, udara mulai dingin, kamu masuk sana!" Seru Januar dengan nada yang lembut
Arabella yang juga tersadar segera pergi tanpa mengatakan sepatah kata pada Januar.
Januar hanya memandangi Arabella dari belakang sampai hilang di tikungan dinding.
"Damn, what on your Mind Januar? Perasaan aneh apa ini? Sebelumnya aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini terhadap perempuan, sekalipun cassie berada didekatku, aku tidak pernah merasakan degup jantung seperti ini. Tapi dengan bella..(januar menoleh ke arah perginya bella tadi). Apa aku jatuh cinta terhadap bella? Apa hanya hasrat seksual?" Gumam januar dalam hati
"Shit, whatever.."
***
Sementara itu di meja makan sudah siap hidangan penutup. Mama papa, om bagas dan tante karina pun masih duduk di meja makan.
"Janu mana sayang?" Tanya papa
"Januar masih disana pah, lagi ada telpon dari teman nya".. Ucap Arabella gugup
"Bisa-bisa nya dia telponan saat bersama kamu." Ucap bagas
"Gapapa kok om, itu tadi penting katanya masalah kegiatan besok disekolah." Ucap bella terbata-bata
Tak lama kemudian januar masuk dan langsung duduk disebelah Arabella. Tak lupa ia menoleh ke arah Arabella yang tengah mencicipi makanannya..
"Nu, lain kali matikan ponsel kamu saat lagi bersama bella, urusan sekolah bisa dibicarakan nanti kan?" Ucap om bagas
Januar tidak paham apa yang dibicarakan papa nya, sesekali ia menoleh ke Arabella, dan ia melihat Arabella mengangguk kecil, mungkinkah kode.. "Iya pah, aku minta maaf, lain kali gak begitu lagi." Ucap januar perlahan
"Ya sudah, gas kamu jangan terlalu begitu sama januar! Mereka mungkin masih canggung karena baru bertemu juga kan, maklumi saja." Ucap papa dengan bijaknya
"Iya mas.."
***
Obrolan dimeja makan :
"Bagas,menurut kamu. Apa Anak-anak kita bersedia dengan perjodohan ini?" Ucap papa
"Iya lhoo na, tadi januar terlihat gugup begitu." Timpal mama
"Mas, mbak, kalau menurut aku janu fine-fine aja sama Arabella. Soalnya kemarin ada perempuan yang sering mendekati janu, tapi dia ogah-ogahan. Beda kalau sama Arabella, iya kan pah?" Ucap tante karina
"Iya mas, mbak.. Lagipula mereka satu kampus ini kan, pasti setelah ini akan sering ketemu nanti nya." Ucap om bagas
"Iya, semoga saja."
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!