NovelToon NovelToon

SEMUA BERUBAH SAAT KAU MUNCUL

sendirian ...

Penghianatan akan terbalas lunas dengan kesuksesan itu yang ada di pikiran Sasa.

Setelah mendapatkan patah hati terparahnya yang terjadi satu setengah tahun lalu. Kini memaksa Sasa untuk meninggalkan rumah petak berwarna putih itu.

Sebenarnya Sasa enggan pergi karena masih merasa rindu dengan orang tua nya tetapi mau di kata apa karena hari libur telat usai.

Dia menghela nafas dengan kasar karena Sang Surya telah mengintip dari celah jendela kayu kamarnya.

Disana Sasa sudah mulai mengemasi pakaian dan dompet nya lagi untuk bekal menuju luar kota.

"Ayah Ibu, Sasa pergi bekerja dulu ya jaga diri kalian baik baik satu bulan lagi Sasa akan pulang" ucapnya sambil mengenakan jam tangan.

Lalu Maria-Ibu Sasa menyaut ucapan anaknya.

"Kamu disana hati-hati ,jangan telat makan kalau bisa pulang nya jangan satu bulan sekali. Ibu masih kangen dengan mu nak" ucap ibu sambil mengelus kepala Sasa.

"Tapi kan Sasa juga harus bekerja Bu. lagi pula Sasa begini juga untuk menghemat uang transportasi agar bisa di berikan untuk Ayah dan Ibu" ucap Sasa sambil tersenyum.

Lalu Sasa merogoh saku yang ada di tas ransel nya.

"Maaf Bu, Sasa baru bisa memberi Ibu karena Sasa baru saja di angkat menjadi pegawai tetap" ucap Sasa.

Sambil menyelipkan amplop coklat persegi panjang ke tangan ibunya.

"Ibu dan Ayah tidak butuh ini nak. Kamu simpan saja ya untuk keperluan mu disana" ucap Ibunya sambil tersenyum.

Setelah itu Roy-ayah Sasa mulai angkat bicara dengan berdiri dari duduk nya mendekati Sasa.

"Kamu kerja jauh-jauh itu cari apa sih Sa, menetap saja dengan kami. Apa kamu gak kasian sama ibu mu, dia setiap hari selalu mikirin kamu. Cari kerja di dekat-dekat sini kan ada Sa" ucap Ayah Sasa dengan halus.

Sasa hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Ayah nya sambil mengenakan sepatu pantofel nya.

Saat di pikir lagi anak mana yang tidak ingin tinggal rukun bersama orang tua nya. Tetapi Sasa belum mempunyai keberanian untuk tinggal bersama orang tua nya lagi karena masih merasakan sakit yang belum terobati.

"Ya sudah terserah kamu mau kerja dimana. Yang penting jangan putus komunikasi dengan kami nak" Ucap Ibu memberikan bekal sarapan untuk Sasa.

"Ya sudah Bu Sasa berangkat dulu. Ayah jangan lupa minum obat" Ucap Sasa sambil tersenyum melambai lalu masuk kedalam mikrolet yang biasa lewat depan rumah nya.

Sasa seorang gadis yang baru diangkat menjadi pegawai tetap di perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sebagai Staff Administrasi.

Kini dia dalam perjalanan menuju hunian kecil nya di perantauan.

*dalam perjalanan 2 jam menaiki bus*

Sasa turun dari bus dan masih mengoper mikrolet lagi untuk menuju ke kos nya. Hanya butuh waktu setengah jam Sasa sudah sampai di kosan itu.

(ponsel Sasa berbunyi )

Wajah Sasa yang awalnya ceria kini langsung berubah sedih seakan mengingat kejadian satu setengah tahun lalu.

"Ada apa?" ucap Sasa dengan menyegarkan hatinya.

"Kamu dimana Sa ? apa kau baik baik saja. Aku merindukanmu" Ternyata dia adalah Putra mantan dari Sasa.

"Tidak sepantasnya kau mengatakan itu padaku" Mencoba tetap tegar.

"Maafkan aku Sa, aku sudah mencoba meyakinkan mama untuk memilihmu tapi maaf aku tidak bisa" Ucap Putra penuh sesal.

"Aku mengerti ini bukan salahmu. Benar yang di katakan mamamu aku tidak pantas untukmu" Saut Sasa dengan sedikit lebih mengecilkan suaranya karena menahan tangis agar tidak pecah.

"Bisakah kita Videocall aku ingin melihatmu" pinta Putra dengan lembut.

"Maaf aku sedang sibuk kapan kapan saja kita Sambung nanti"Sasa langsung mematikan telfon nya.

"Ayah, ibu kuat kan Sasa. doakan Sasa agar cepat melupakan Putra" mencium kalung yang di berikan Ayah pada Sasa.

Sesampainya di kos, Sasa langsung meletakan tas ransel nya dan memakai blazer berwarna mocca dengan celana panjang yang senada. Dia mencoba melupakan telfon yang di terimanya pagi ini.

Lalu berangkat menggunakan ojek langganan nya. Sesampainya di perusahaan Sasa langsung mencopot helm dan langsung berlari menuju lobby.

"Mbak uang nya belum !" teriak Tukang Ojek itu.

"Astaga maaf mas saya lupa. Ini " ucap Sasa sambil memberikan uang kepada Tukang Ojek itu.

Setelah itu Sasa langsung menuju ke tempat check lock untuk mengabsen namanya.

"Syukurlah masih 3 menit" ucap Sasa lalu bergegas menuju lift untuk naik ke lantai dua yang disana tempat dia bekerja.

"Tumben berangkat mu siang" sapa teman akrab Sasa dia biasa di panggil Eka.

"Eh iya nih soalnya habis pulang dari rumah orang tua ku" saut Sasa sambil membawa beberapa berkas di tangan nya untuk menyerahkan laporan pada Mrs.Noona (direktur PT.SCP)

"Aku tinggal dulu ya ka .Aku takut Mrs Noona jadi monster nanti. Jumpa lagi di kantin ya" sambil pergi dan melambai ke Eka.

Tempat Sasa bekerja ada di lantai dua dan dia akan memberikan berkas berkas nya ke lantai tujuh tempat Mrs.Noona berada.

Saat keluar dari lift Sasa melihat seorang pria tinggi tegap dan tampan. Sayang nya pria itu berwajah dingin dengan di ikuti perempuan di belakang nya membawa beberapa file.

Sesampainya di depan pintu ruangan Mrs.Noona Sasa merapikan pakaian dan rambutnya setelah itu menarik nafas sebelum mengetuk pintu.

tok tok tok...

"Masuk" saut Mrs.Noona

"Selamat pagi Mrs. Ini Mrs laporan bulan kemarin dan ini berkas yang Mrs.Noona harus tanda tangani" ucap Sasa dengan senyum.

"Kamu bertemu dengan Mr.Fang di depan tadi ?" tanya Mrs.Noona sambil membuka berkas yang di berikan Sasa.

"Apa mungkin yang di maksud Mrs Noona adalah Pria dingin tadi ?" gumam dalam hati Sasa.

" Pria yang mati keluar dari ruangan ku Sa " Mrs.Noona memberi tahu Sasa.

"iya Mrs. saya melihat nya keluar dengan seorang wanita di belakang nya" jawab Sasa.

"Dia adalah investor baru di perusahaan ini dan dia mulai hari ini mempunyai pengaruh besar atas perusahaan ini" jelas Mrs.Noona sambil membolak-balik dokumen di depan nya.

"Sasa aku percaya dengan mu ,lusa saya akan ke Singapore untuk perjalanan bisnis. Tolong kamu siap kan file dan berkas yang berhubungan dengan keuangan kita untuk meeting minggu depan dengan Mr.Fang" kata Mrs.Noona sambil melihat ke Sasa.

"Saya tidak pernah meeting dengan orang orang besar sebelumnya Mrs. Kenapa tidak Eka saja" Sasa menolak dengan halus.

"Eka akan ikut dengan ku untuk perjalanan bisnis mengatur segala keperluan ku disana. Aku tidak akan lama hanya 3 bulan saja. Jika kamu tidak mau, aku akan menurunkan mu lagi sebagai pegawai magang. Kamu mau ?" ucap Mrs.Noona mengancam tanpa memberikan pilihan pada Sasa.

"Satu bulan aja lama ini 3 bulan. Banyak karyawan di perusahaan sebesar ini kenapa harus aku tuhan" gumamnya dalam hati Sasa.

"Baik Mrs. Saya bersedia" ucap Sasa pasrah.

"Terimakasih Sasa. Aku berharap lebih padamu semoga Mr.Fang puas dengan cara kerjamu nanti. Kamu jangan cemas jika ada apa apa telfon lah aku" sambil memberikan berkas yang sudah di tandatangani.

Sasa menundukkan kepala satu kali untuk memberi hormat kepada Mrs.Noona dan pergi dari ruangan itu.

Saat istirahat Sasa terus menggerutu kesal dan sesekali menendangi kaki meja.

"Aaawww" ucap Sasa kesakitan.

"Hei Saaaaa, Sasa" sapa Eka dengan melambai dan berjalan ke arah Sasa.

"Apa?" saut Sasa.

"Tau gak ,lusa aku bakalan ke..." belum selesai Eka berbicara sudah di saut oleh Sasa.

"Ke Singapore untuk perjalanan bisnis dengan Mrs.Noona dan kamu berniat untuk liburan sekalian kan" mengeryit menghadap ke Eka.

"Bagaimana kamu bisa tahu. Apakah Mrs .Noona mengatakannya padamu" ucap Eka.

"Menurutmu" Sasa jengkel sambil menuang sambal ke dalam makanan nya.

"Kenapa kamu merasa jengkel. Haaa aku tahu kamu tidak mau aku tinggal, iya kan. Tenang Sasa sayang sepulang dari Singapore akan ku bawakan hadiah untuk mu" kata Eka sambil membayangkan Singapore.

"Bawakan saja sekalian patung singanya" gumam Sasa dalam hati dengan jengkel.

"Kamu kenapa sih lagi PMS ya ?" tebak Eka.

"Bukan begitu, apa kamu tau tadi aku bertemu dengan Pria investor baru dia terlihat tampan dan berkarisma" Sasa menjelaskan kepada Eka.

"Terus kamu naksir ?" Eka menyela omongan Sasa.

"Jangan asal motong pembisaraan ku dulu. Masalahnya ini Pria berwajah dingin. Minggu depan aku di suruh Mrs.Noona untuk meeting bersama dengan Pria itu" lanjut Sasa.

"Ya terus masalahnya dimana aku masih belum mengerti maksudmu" Eka menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Masalahnya aku takut kalau dia galak denganku. Dia diam saja auranya mematikan apalagi dia membentak. Nyali ku bakal ciut aku takut mengecewakan Mrs.Noona" Sasa merengek sambil menutupi wajah nya yang cantik.

"Ck..ck..ck kalau begitu semoga nasib baik berpihak padamu Sasa sayang" sambil mengusap pundak Sasa.

"Sudahlah habiskan makananmu dan kembali bekerja .Aku sudah kenyang" meninggalkan Eka di meja kantin sendirian.

Dengan memegang milkshake di tangannya kanannya Sasa terus berjalan mengetik pesan menggunakan tangan kirinya.

Matanya tak lepas dari ponsel hingga dia menabrak sesuatu yang keras dan bidang di depannya.

Brukkk...

"Aduhh" kepala Sasa bertambrakan dengan benda yang bidang dan susu nya tumpah mengenai kemeja orang yang di tabrak Sasa.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja menabrakmu"sambil mengeluarkan sapu tangan di saku Sasa tanpa melihat Pria itu.

Pria itu hanya diam memandang Sasa yang mengelap kemejanya yang basah akibat ulah Sasa.

Dua orang yang di belakang nya itu ingin menjauhkan Sasa dari tubuh tuan nya. Tetapi tangan tuan nya memberikan kode

"Jangan ,biarkan dia membersihkan ku"

Sontak 2 orang itu mundur kembali.

Saat Sasa mendongak ke atas melihat siapa yang di tambrak nya dia kaget sekali tenyata dia adalah Mr.Fang.

"Maafkan saya tuan maaf. Saya tidak sengaja, tadi saya pergi ke kantin dan membawa se cup minuman ini dan saya bermain hp. Maaf saya lalai berjalan dan menabrak anda. Untuk menebus kesalahan yang saya buat bisakah saya mencuci kemeja anda ?" tanya Sasa dengan gemetar.

"Mungkin ini waktu yang tepat aku dapat dekat dengan mu lagi Peri kecil ku"Fang Lee gumam dalam kati.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEMPOL KALIAN YA. UNTUK MENAMBAH SEMANGAT PENULIS 🤗🤗🤗 HAPPY READING 🌷🌷

SIASAT FANG LEE

"Berikan ponselmu" berkata kepada Sasa.

"Maaf tuan tapi ponsel ku hanya satu dan itu alat komunikasi ku dengan ayah ku . Bisa kah untuk mengganti kemeja anda yang baru dengan uang tabungan ku saja ? " pinta Sasa mencoba bernegosiasi dengan Fang Lee.

"Berikan" dengan cukup tegas Fang Lee memperingatkan Sasa lagi.

"*A*duh mati aku bagaimana aku menghubungi ayah ibuku kalau smartphone ku menjadi jaminan .Kau bodoh Sasa kenapa berurusan dengan laki-laki dingin dan kejam ini" rutuk nya dalam hati

"Ini ponselku tapi sebentar aku akan mengambil card ku karena semua kontak ku ada di situ "

Sebelum Sasa berhasil membuka casing ponselnya Fang Lee lebih dulu merebut ponsel Sasa dari genggaman nya.

"Hei tuan kau apakan itu ponsel ku tidak baik tahu mengintip privasi seseorang tanpa izin " mencoba meraih ponselnya lagi .

Satu tangan Fang Lee membuka kolom nomor dan mengetikan nomor telfon nya ke ponsel Sasa sedangkan satu tangan nya menghalangi Sasa dengan memegang kening Sasa.

tut...tut...Tut...(terhubung dengan ponsel fang lee)

"Disitu sudah tertulis nomor telfon ku .Kau bisa menghubungi ku sore ini .Datanglah ke rumahku untuk mengganti rugi sesuai perkataanmu tadi " sambil mengembalikan ponsel Sasa .

Setelah itu Fang Lee berlalu melewati Sasa.

"Waaahhh laki-laki itu ,ini semua gara-gara kamu kenapa kamu tumpah di kemejanya bukan di kemejaku saja(mengomel dengan wadah minuman yang sudah lengket karena tumpah)" Sasa sambil menghentak hentakan kakinya karena masalah tidak selesai disini.

*keberadaan Fang lee*

"Detektif Ding cari alamat gadis ini sambil memperlihatkan foto Sasa . Cari tahu keluarganya latar belakangnya sedetail mungkin " ucap Fang Lee

Detektif Ding adalah orang kepercayaan Fang Lee yang sudah bekerja dari awal karier Fang Lee berjalan .

"Baik tuan" lalu menunduk meninggalkan Fang Lee

berbeda di tempat lain ....

*Kamar kos Sasa*

"Pukul berapa sekarang (sambil melihat jam tagan nya ) ah baiklah aku akan membersihkan badan dan menelfon Mr.Fang"

tut...Tut...Tut..

suara tersambung ke Fang Lee.

"Selamat sore Mr.Fang ini saya Sasa .Saya akan rumah anda sekarang tolong kirimkan alamatnya " ucap Sasa

"Supirku akan menjemputmu . Kirim alamat mu " menutup telfon

ting tung Ting tung !!!

"Maaf dengan nona siapa?" seorang perempuan setengah baya bertanya kepada Sasa dengan ramah.

"Saya Sasa .sudah ada janji dengan Mr.Fang "

"Silahkan masuk .Nona sudah di tunggu oleh tuan di ruang tamu " dengan membungkuk memberi salam kepada Sasa.

Sasa yang merasa tidak enak juga membungkukkan badan.

*ruang tamu Fang Lee*

"Selamat sore Mr.Fang "

"Duduk lah dulu akan ku buatkan minum untukmu " suruh Fang Lee dengan menyenderkan badan nya ke sofa hitamnya.

"Maaf Mr saya kesini hanya untuk mengambil kemeja yang ku tumpahi minuman tadi siang" Sasa tetap berdiri dengan tangan memegang rok yang di pakainya. Sasa merasa gugup .

"Cepat duduk atau kau harus menginap di sini" ancam Fang Lee.

Sasa bukannya takut dengan Fang Lee ,Sasa tahu orang yang di depannya ini berpengaruh dalam perusahaan yang memperkerjakan nya. Jadi Sasa mengesampingkan emosi nya sedikit demi sedikit .

Tidak lama minuman datang dan Sasa meminum jus jeruk itu hingga habis . mungkin dia haus karena perjalanan ke rumah Mr.Fang

Mereka diam cukup lama . Sasa memainkan jarinya dan Fang Lee menatap ke arah Sasa dengan mencuri pandang agar Sasa tidak curiga.

"Apa aku meloloskan rencana yang ke dua ? tapi haruskah dengan cara ini ? ah sudah lah memang ini cara cepat untuk dia agar bisa menjadi milik ku . aku sudah tidak sabar lagi " ucap Fang Lee dalam hati .

Fang Lee memecahkan keheningan mereka berdua.

"Ikutlah denganku "

"Ha" Sasa masih memikirkan kata kata Fang Lee.

"Ikut dengan ku di meja makan"

"Untuk apa ? " tanya Sasa

" Untuk melucuti pakaianmu " ucap Fang Lee berjalan mendahului Sasa.

sontak Sasa menutupi badan nya dan memasang wajah marah .

"Wanita bodoh , apakah kau tidak lapar ,perutmu sudah berbunyi dari tadi " ucap Fang Lee sambil menahan tawa nya .

"Bagaimana bisa peri kecilku ini tumbuh menjadi wanita yang sedikit bodoh . bukan ,bukan sedikit tapi memang bodoh " gumamnya dalam hati.

Sasa mengikuti Fang Lee di belakang nya.

saat setelah makan malam Fang Lee membuka obrolan lagi dengan Sasa .

"Apa kau mau minum denganku ? " Fang Lee menyuguhkan wine ke dalam gelas.

"Maaf aku tidak pernah minum sebelum nya " Sasa menolak gelas yang di berikan Fang Lee.

"Satu gelas tidak akan membuatmu mabuk ,percayalah dengan ku . Ini bentuk dari menghormatimu sebagai rekan kerjaku "

bujuk Fang Lee.

Sasa mengiyakan instruksi dari Fang Lee dan meminum wine tersebut . Segelas sudah habis ditambah lagi dengan fang Lee hingga satu botol habis terminum oleh Sasa dan Fang Lee .

Fang Lee yang terbiasa meminum wine tidak merasakan apapun karena hanya meminum satu gelas akanntetaoi berbeda dengan Sasa. Sasa saat ingin berpamitan pulang dia ambruk ke badan Fang Lee.

Fang Lee pun membopong Sasa ke kamar nya .

"Sudah saatnya kau menjadi milik ku peri kecil " ucap Fang Lee sambil mencium kening Sasa.

fang Lee meloloskan aksinya dengan membuat tubuh Sasa menjadi polos dan begitu sebaliknya.

"Bisakah kita bermain main kecil dahulu .Aku tidak mau merebut mahkota mu saat kau tidak sadar .Aku ingin melakukan itu dengan kesadaranmu sendiri " ciuman Fang Lee mendarat ke bibir Sasa dan leher lalu merambah ke tubuh Sasa lainnya .

Fang Lee mencoba membuat tanda kepemilikan di tubuh Sasa agar terlihat meyakinkan .

Perlakuan Fang Lee yang seperti itu membuat Sasa melenguh tanpa membuka mata.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEMPOL KALIAN YA. UNTUK MENAMBAH SEMANGAT PENULIS 🤗🤗🤗 HAPPY READING 🌷🌷

PERI KECIL

*flash back 10 tahun lalu *

braak ...braakkk ...braaakkk!!! ( suara gaduh )

"Rasakan ini ,bayar hutang mu kepada bos kalau tidak akan ku habisi kau " seru seseorang yang berpakaian preman yang sedang menendang punggung remaja berusia 20 tahun itu.

tiba-tiba ada anak perempuan yang berteriak dengan berani .

"Polisi tolong ...tolong ada orang yang di pukuli" seketika orang yang tadinya ingin menghajar remaja laki-laki itu lagi ,lari dengan cepat meninggalkan remaja laki-laki yang lemas tersungkur.

"Kakak , kakak bangunlah .orang jahat itu sudah pergi, kakak " anak perempuan itu terus menggoyangkan pundak remaja laki-laki itu

*rumah Sasa*

"Aku dimana??" remaja itu terbangun dan merasakan sakit di sekujur badan.

"Kakak kau sudah bangun, jangan banyak bergerak aku sedang mengompres mu .Tadi kau pingsan ,aku ingin membawamu tapi kau cukup berat jadi aku meminta bantuan ayahku untuk menggendongmu" sambil mengambil kain kompresan di kening remaja laki laki itu bernama Fang Lee . dia masih melihat sekeliling kamar Sasa.

"Rumahmu dimana? " ucap Sasa kecil.

" Jika kau tidak mempunyai tempat tinggal , tinggallah bersama kami nak " ucap Ayah Sasa.

"Paman izinkan aku tinggal di rumahmu untuk sementara waktu saja " ucap Fang Lee .

"Baiklah nak . tidak masalah " dan Ayah Sasa pergi meninggalkan mereka berdua.

"Wah asik aku mempunyai teman di rumah . kenalkan namaku Sasa " ucap Sasa kecil mengulurkan tangan nya .

"Aku Lee" ucap Fang Lee menerima uluran tangan Sasa .

"Wah kakak pasti bukan orang kota J asli " kata Sasa kecil .

"Bagaimana kau tau ? " ucap Fang Lee .

"Dari namamu saja aku sudah mengerti. teman sekolah ku mempunyai darah campuran orang Korea namanya juga ada Lee nya " sekilas Fang Lee tersenyum melihat tingkah Sasa.

"O iya apa nama margamu kak ? " ucap Sasa kecil yang polos .

"Hei adik kecil kalau kau sudah besar kau ingin menjadi apa ? " Fang Lee tidak mau menjawab dan mengalihkan topik yang di bahas Sasa.

"Dulu sebelum kau datang ke rumah ini aku ingin menjadi chef untuk melanjutkan usaha orang tuaku sekarang aku berubah pikiran aku ingin menjadi peri yang cantik ,untuk melindungi mu dari orang-orang jahat tadi kak " ucap Sasa kecil sambil mengambil mainan tongkat perinya.

"Hahaha....kau membuatku tertawa peri kecil" ucap Fang Lee.

"Kau sudah menyelamatkan ku ,dan aku berjanji akan bangkit dan selalu melindungi mu peri kecilku . tunggu aku dewasa nanti " ucap Fang Lee bersungguh sungguh di dalam hati.

"Sekarang kau istirahatlah dulu nak agar kondisimu membaik .Sasa ayo kita main bersama di luar biarkan kakak istirahat dulu" ucap ibu Sasa kecil . sambil berjalan Sasa melambaikan tangan ke fang Lee dan fang Lee menutup matanya kembali untuk beristirahat .

7 hari berlalu Fang Lee sudah membaik dan memutuskan untuk meninggalkan rumah Sasa .

tak lupa dia berpamitan dengan mereka terutama peri kecilnya-Sasa .

"Paman ,bibi aku berterimakasih dengan kalian telah merawatku ,aku tidak akan lupa dengan jasa kalian . terimakasih paman telah menganggap ku anak kandung di rumah ini tanpa ada pengecualian . dan kau peri kecil jaga dirimu baik-baik "

"Ingat pesanku anak muda, perbaikilah semua kesalahan mu tempo lalu , lahirkan kamu yang sekarang " setelah berbicara seperti itu ayah dan ibu Sasa pergi kedalam menyisakan Sasa yang masih berdiri dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bisa kah kau jangan pergi dan tetap disini , aku berjanji akan belajar lebih giat lagi dan tidak mengganggumu lagi aku menyukaimu ,bisakah kau tidak pergi" ucap Sasa kecil sambil menarik narik baju yang di kenakan Fang Lee.

"Maaf peri kecil ,untuk kali ini aku harus pergi ,aku berjanji bila kau sudah dewasa aku akan menikahi mu , apa kau mau ? " sambil tersenyum pada Sasa.

"Eemmm " sambil menganggukkan kepala

"Jangan menangis lagi " sambil mengusap air mata Sasa .

"Oh iya sebentar aku mempunyai ini untukmu " Sasa kecil berlari ke dalam untuk mengambil sesuatu

" Ini fotoku agar kau selalu ingat denganku ,ini plester untuk mu bila kau terluka waktu berjalan ke rumahmu, dan ini gantungan boneka keberuntungan ku ,ku berikan untukmu " Sasa mengusap air matanya .

"semoga kau lebih menemukan nasib baik mu ,agar kau tidak bertemu dengan orang jahat itu lagi " Fang Lee yang mendengar ucapan Sasa kecil hanya tersenyum manis dan mengusap rambut Sasa .

kini Fang Lee menghadap membelakangi Sasa untuk melangkah pergi .

"Sampai jumpa lagi kak , ingat ya janji mu tadi , kalau kau mengingkari aku akan marah padamu " teriak Sasa

Fang Lee hanya membalas dengan lambaian tangan saja .

begitulah cerita masa lalu Fang Lee dan Sasa saat pertama kali bertemu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!