Seorang gadis terlihat terburu buru mendatangi sebuah halte bus,hari ini adalah hari pertama dia di kampus baru di kota Jakarta.
Dia dan keluarganya baru saja pindah ke kota ini, karena Ayahnya yang baru saja di promosikan menjadi seorang direktur pemasaran di cabang perusahaan yang ada di kota ini.
Gadis cantik itu bernama Alexa Olivia Jonshon,gadis cantik pemilik mata biru safir dengan rambut panjang silver dan sedikit bergelombang,terlihat sudah sampai di halte untuk menunggu bus yang akan membawanya pergi ke kampus.
Alexa menunggu bus sambil sesekali memperhatikan jam tangannya,dia takut jika akan terlambat masuk di kelas pertamanya.
Tapi sepertinya keberuntungan tak berpihak padanya hari ini,buktinya bus yang dia tunggu terlambat datang hingga membuatnya terlambat untuk datang ke kampus lebih awal.
"Sial banget sih gue hari ini,sudah bangun kesiangan,ban motor pecah dan berakhir gue terlambat datang ke kampus,adakah lagi yang lebih sial dari pada ini"gerutu Alexa sambil berlari menuju kelasnya.
Tetapi sepertinya hari ini adalah hari sial bagi Alexa,buktinya dia tidak di bolehkan untuk masuk kelas yang sudah berjalan lima belas menit yang lalu.
Dan karena tidak di perbolehkan masuk kelas secara terpaksa Alexa melangkahkan kakinya menuju kantin untuk membeli minuman.
Karena haus dan terlalu lelah berlari dari pintu gerbang sampai ke depan falkutasnya,tetapi dia bahkan tidak di berikan kesempatan untuk menjelaskan sebab dia terlambat.
Dan karena hari ini dia hanya punya satu kelas akhirnya Alexa memutuskan untuk pulang saja daripada di kampus dia masih belum memiliki teman.
Alexa berjalan ke sebuah minimarket yang tak jauh dari area kampusnya,tetapi di persimpangan jalan di sebuah gang yang sempit terlihat seorang nenek nenek sedang di palak oleh beberapa preman.
Karena kasian akhirnya Alexa membantu nenek tersebut.
"Woi...kalau mau uang kerja,bukan malah malak !!"teriak Alexa sehingga mendapatkan atensi preman itu.
"Hei nona kita enggak ada urusan sama lo,mending lo pergi atau lo mau bersenang senang bareng kita"ucap salah satu preman itu menyeringai pada Alexa.
"Cih...orang kayak kalian itu enggak level sama gue,standar gue itu tinggi enggak kayak kalian"cibir Alexa.
"Cewek sialan...sini lo kalau berani"ucapnya yang sudah terpancing amarah.
"Kalian yang harus ke sini kalau berani"ucap Alexa tersenyum smirk.
Karena merasa di remehkan para preman itu akhirnya berjalan cepat menghampiri Alexa,sedangkan Alexa yang tahu jika dia tidak akan bisa melawan mereka secara bersamaan.
Alexa berjalan mundur hingga dari ekor matanya Alexa menangkap beberapa polisi yang terlihat sedang patroli dengan cepat diapun berteriak.
"PAK POLISI TOLONG PAK ADA PREMAN YANG MAU MALAK...!!"teriak Alexa sehingga membuat polisi yang sedang istirahat di sana menoleh ke arah Alexa.
Sedangkan para preman tadi terlihat lari menyelamatkan diri masing masing,bahkan mereka tidak memperdulikan teman mereka yang tertangkap.
Lalu kemudian Alexa menghampiri nenek yang tadi di palak oleh para preman tadi.
"Nenek enggak apa apa kan ?"ucap Alexa melihat sang nenek yang malah tersenyum ke arahnya.
"Nenek enggak apa apa nak dan terimakasih karena sudah mau bantu nenek"ucap sang nenek sambil tersenyum.
"Enggak masalah nek,kalau Lexa bisa bantu maka akan Lexa bantu,jadi nenek enggak perlu sungkan"
"Sekali lagi terima kasih nak,nenek enggak bisa..."
"Nek Lexa enggak minta apa apa,Lexa ikhlas kok bantu nenek mending sekarang Lexa anter nenek pulang,takutnya nanti di ganggu preman lagi"ucap Alexa menawarkan bantuan.
"Enggak perlu nak...rumah nenek sudah dekat dari sini dan ini nenek memiliki sesuatu untukmu"sambil mengeluarkan sebuah gelang batu giok berwarna hijau dengan lilitan emas di sepanjang gelang tersebut.
Terlihat kuno tapi juga cantik secara bersamaan,bahkan gelang tersebut masih seperti terlihat baru tanpa goresan.
"Ini...untuk Lexa ?"ucap Alexa sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya..ini untukmu"
"Tapi nek...kayaknya gelang ini gelang antik deh,lagi pula inikan gelang nenek dan pasti gelang kesayangan kan ?"
"Gelang ini bukan milik nenek lagi,dia sudah menemukan pemiliknya yang baru"
"Tapi Lexa enggak bisa terima,soalnya itu...."
"Nah...sangat cocok di tangan mu"ucap nenek tersebut yang langsung memakaikan gelang itu pada Alexa.
"Kok gelangnya terlihat berubah ya nek ?"ucap Alexa yang terlihat bingung sebab tadi bentuk gelang itu bulat tebal tetapi sekarang bentuknya mengngecil seperti gelang remaja pada umumnya.
"Cuman perasaan mu saja nak..sejak tadi bentuk gelangnya seperti itu"ucap nenek yang seperti menyimpan sebuah rahasia.
"Masa sih nek"sambil membolak balikan tangannya yang terpasang gelang tadi.
"Jaga dan jangan sampai gelang itu kamu lepas,jika tidak maka kau akan ada dalam bahaya dan gelang itu juga yang akan menuntun kamu kepada dia yang menunggu mu"ucap nenek itu menatap dalam manik mata biru safir milik Alexa.
"Maksud nenek apa ? Lexa enggak ngerti ?"bingung Alexa dengan ucapan nenek tersebut.
"Kau akan tahu jika waktunya tiba nak...lebih baik sekarang kamu pulang,takutnya kamu enggak bisa bertemu dengan orangtua mu lagi"ucap nenek itu yang kemudian berjalan menjauh meninggalkan Alexa yang masih mencerna apa yang sang nenek katakan.
"Maksudnya apa coba ? jangan jangan..."ucap Alexa yang kemudian berlari untuk pulang takut jika terjadi sesuatu dengan orangtua nya.
Untuk mempercepat waktu Alexa menggunakan taxi sehingga dia bisa cepat sampai di rumah,dan saat sampai di rumah Alexa berlari masuk ke dalam rumah mencari keberadaan orangtuanya.
Hingga Alexa bisa bernafas lega saat mendapati orang tuanya ada di rumah dan terlihat sedang bercanda di ruang tengah.
"Lexa pulang..."ucap riang Alexa berjalan menghampiri orangtua nya.
Tetapi tiba tiba Alexa berhenti berjalan,dia merasa ada yang tidak beres sedang terjadi.
"Kok aneh sih...bukankah Ayah masih ada di kantor jam segini,tapi kok sekarang Ayah sudah pulang" batin curiga Alexa.
Alexa kembali mengamati kedua orangtuanya yang sedang duduk di depan sana.
"Perasaan gue enggak enak" ucap Alexa dalam hati sambil berjalan mundur secara pelan pelan.
Dan dirasa sudah jauh Alexa berbalik dan berlari keluar rumah tetapi saat sampai di luar dia terkejut saat melihat halaman rumahnya berubah menjadi hutan lebat sedangkan saat dia berbalik ke belakang dia melihat rumah nya menghilang entah kemana.
"Apa yang terjadi ? di mana rumah gue dan di mana ini ?"ucap Alexa yang memperhatikan sekitar yang hanya ada hutan lebat.
Lalu kemudian muncul beberapa orang yang terlihat menuju ke arahnya.
"Tangkap orang itu !!"teriak orang di depan Alexa hingga membuat Alexa refleks berlari dengan kencang tanpa memperdulikan di mana dia berada sekarang
"Sialan...mereka siapa dan kenapa ngejar gue ? apes banget gue hari ini,Ibu tolong Alexa...!!"teriak Alexa di sela dia berlari.
Dan tanpa Alexa ketahui jika teriakannya sampai pada sang Ibu yang sedang menyiapkan makan siang untuk mereka nantinya.
"Perasaan ada suara Alexa,tapi bukankah dia masih kuliah ? dan kenapa perasaan ku jadi tidak tenang begini ?"ucap Gisella Elvara Jonshon,Ibu dari Alexa.
"Hosh....hosh....hosh dimana ini ?"ucap Alexa yang berhenti berlari sambil melihat sekelilingnya.
Saat ini dia sudah keluar dari wilayah hutan lebat itu dan sekarang dari kejauhan dia bisa melihat seperti ada sebuah perkampungan di depannya.
Tetapi sepertinya ada yang aneh dari perkampungan itu,rumah rumah di sana tidak seperti rumah di desa pada umumnya.
Dari jauh Alexa juga bisa melihat jika bangunan di sana rata rata memiliki dua sampai tiga lantai dan bisa di pastikan jika orang orang yang tinggal di sana bukanlah orang miskin.
"Orang kaya semua kali ya..yang tinggal di sana,mana jaraknya jauh banget lagi,kelihatannya sih deket,tapi kalau udah jalan pasti jauh"gerutu Alexa sambil mengatur nafasnya yang masih ngos ngosan.
Memang jarak dari Alexa berdiri ke pemukiman tersebut sangat jauh,karena Alexa tepat berdiri di atas bukit sedangkan pemukiman tersebut jauh di bawah bukit.
Jika berjalan mungkin akan menghabiskan waktu sampai sore.
"Andaikan gue bisa teleport pasti seru kali ya...?"ucap ngawur Alexa.
Tetapi tanpa dia sadari gelang yang ada di tangan kanannya bersinar hingga dalam satu kedipan mata Alexa sudah ada di tengah tengah pemukiman tersebut.
"Gue enggak lagi mimpi kan ? kok gue tiba tiba ada di sini sih ?"ucap Alexa sambil memperhatikan sekeliling yang terlihat seperti sebuah pasar di abad pertengahan namun pakaian yang mereka gunakan tidak jauh berbeda dengan pakaiannya.
Namun jika di perhatikan dengan teliti lagi,di telinga kiri mereka terpasang seperti sebuah anting dengan berbeda warna.
"Kok cewek dan cowok semua pake anting sih...meski beda warna,tapi kayaknya itu sebagai identitas mereka deh" batin Alexa.
Alexa mencoba berjalan sambil melihat kanan kiri dan di depan sana Alexa bisa melihat jika ada sebuah kerumunan yang sepertinya sedang mempertontonkan sesuatu di sana.
Karena merasa penasaran Alexa mendekati kerumunan itu,dia mencari tempat yang nyaman agar bisa melihat drngan jelas apa yang ada di tengah kerumunan itu.
Dan saat Alexa mendapatkan tempat yang nyaman dia melotot melihat di hadapannya sebuah kejadian sedang terjadi.
"Sialan....mata suci gue,apa mereka tak malu melakukan itu di tempat umum begini,waaaa...Ibu otak anakmu yang polos ini sudah tercemari" jerit Alexa dalam hati.
"Kayaknya mereka enggak punya malu"ucap lirih Alexa namun orang di hadapannya dapat mendengar apa omongan Alexa.
"Hal itu sudah biasa di kota ini,jika ada yang ingin menikahi kami sebagai laki laki lebih dari satu perempuan maka kami berhak memilih mereka dengan cara menyetubuhi mereka seperti itu dahulu dan di tonton banyak orang seperti ini"jelas orang itu sambil menengok ke arah Alexa.
Namun saat orang itu melihat Alexa dia seperti terkejut dan melotot melihat Alexa.
"YANG TERPILIH !!" ucap orang itu dengan sedikit berteriak hingga atensi semua orang termasuk orang yang melakukan hubungan intim tadi melihat ke arah Alexa.
Tatapan mereka semua saat melihat Alexa juga terkejut sehingga itu membuat Alexa sedikit risih.
"YANG TERPILIH SUDAH KEMBALI !!"ucap serempak orang tersebut sambil memberi hormat pada Alexa dengan cara bersimpuh seperti yang di lakukan orang orang jaman dulu.
"Apa yang kalian lakukan,jangan nyembah gue ...gue bukan dewa"ucap Alexa yang sepertinya tidak di mengerti oleh mereka.
Alexa mendesah lelah saat tahu jika mereka tak mengerti dengan bahasa gaul yang Alexa katakan.
"Maksud saya apa yang kalian lakukan dan kenapa kalian seperti sedang menyembah saya ?"ucap Alexa.
"Tentu saja karena anda adalah yang terpilih,karena itu kamu melakukan ini"ucap salah satu dari mereka dan jika di lihat dia seumuran dengan Alexa.
"Lebih baik kalian berdiri dulu karena aku butuh penjelasan dari kalian"
Dan secara perlahan orang orang itu berdiri dan melihat ke arah Alexa.
"Ada yang ingin bercerita mengenai apa yang kalian katakan tadi ?"ucap Alexa menatap mereka semua denga rasa penasaran yang tinggi
Seseorang kemudian maju dan membungkuk hormat pada Alexa.
"Siapa namamu ? dan bisa jelaskan dengan singkat mengenai apa yang kalian katakan ?"
"Nama saya Gilang Dewi,menurut nenek Hoshi,seorang Dewi dari dimensi lain akan datang ke Latveria untuk membawa perubahan dan perdamaian di negara ini"jelas singkat Gilang.
"Dimensi lain ?"bingung Alexa.
"Benar Dewi,ciri ciri sang Dewi itu adalah memiliki rambut silver dan mata biru safir seperti ciri fisik Dewi sekarang"
"Maksud mu aku adalah Dewi itu ?"ucap Alexa terkejut menunjuk dirinya sendiri.
"Benar Dewi"
"Ini gila... gue enggak mungkin bertrasmigrasi atau migrasi atau pergi ke dunia novel kan...kenapa sejak dari ketemu nenek tadi gue mengalami kejadian yang aneh" frustrasi Alexa sambil mengacak rambut nya dan mondar mandir mencari tahu dimana dia sekarang berada.
Bagaikan ada bolam lampu yang menyala di kepalanya Alexa berhenti dan melihat ke arah Gilang.
"Bisa aku bertemu dengan nenek Hoshi ?"ucap Alexa tiba tiba tersadar.mungkin nenek yang bernama Hoshi itu dapat memberitahu dia apa yang sedang dia alami ini.
"Tetapi nenek Hoshi tidak berada di sini Dewi,beliau tinggal di pusat kota Latveria"ucap Gilang.
"Bisa antar aku ke sana ?"harap Alexa pada Gilang agar bisa mengantarnya.
"Tentu Dewi saya dengan senang hati mengantar Dewi ke sana"ucap Gilang sambil tersenyum.
"Dan satu lagi...jangan panggil aku Dewi,namaku Alexa jadi mulai sekarang panggil dengan namaku mengerti ?"
"Tapi..."
"Ini perintah..."sahut Alexa memotong omongan Gilang.
Dan Gilang hanya mengangguk patuh dengan perkataan Alexa.
Lalu kemudian Gilang dan Alexa pergi menjauhi kerumunan itu dengan Gilang yang memimpin jalan.
Alexa mengikuti Gilang yang berjalan lebih dulu,namun baru beberapa langkah Alexa menoleh ke belakang dan mendapati sebuah bayangan hitam yang seperti telah memperhatikan nya.
Alexa menajamkan penglihatan nya untuk mengetahui siapa orang itu namun dalam sekejap orang itu sudah pergi menghilang entah kemana.
"Apa itu tadi teleport ?" batin Alexa yang lalu memutuskan untuk kembali mengikuti Gilang yang sudah sedikit jauh di depan sana.
"Kok perasaan gue jadi enggak enak ya...sebenarnya di mana gue sekarang dan bagaimana bisa gue terdampar di tempat ini,bahkan otak polos gue sudah tercemari tadi" gerutu Alexa yang tanpa sadar balik meninggalkan Gilang di belakangnya.
Setelah aksi saling susul dengan Gilang,akhirnya mereka sampai di sebuah bangunan tinggi dan kokoh yang mirip seperti sebuah gedung pertemuan di abad pertengahan.
"Ini dimana ?"ucap Alexa penasaran.
"Di sini tersimpan semua kendaraan warga kota Lexa"ucap Gilang.
"Jadi ini kota bukan desa ?"bingung Alexa.
"Di negara ini tidak ada yang namanya desa Lexa"
"lalu apa nama kota ini ?"
"Saltan,kota ini berada di Barat pusat negara Latveria dan untuk menuju pusat negara Latveria kita membutuhkan waktu dua hari"jelas Gilang.
"Apa !!"ucap Alexa terkejut saat tahu jarak yang harus dia tempuh sangatlah jauh.
"Itu terlalu lama,tidakkah di sini ada pesawat terbang supaya mempersingkat waktu ?"
Gilang diam karena tidak mengerti apa yang di katakan Alexa namun sepertinya dia menangkap satu hal dari perkataan Alexa.
"Jika kendaraan terbang yang Lexa maksud,kami memiliki nya hanya saja itu milik Samantha dan sepertinya dia sedang tidak ada di Saltan"jelas Gilang.
"Ada perlu apa denganku ?"ucap sebuah suara dari belakang Alexa.
"Samantha "ucap girang Gilang saat melihat seorang gadis cantik dengan rambut sebahu dan anting berwarna orange di telinga kirinya sedangkan anting milik Gilang itu berwarna biru.
"Ada apa mencariku ?"
"Kami membutuhkan bantuan mu untuk ke pusat negara Latveria,Lexa ingin bertemu nenek Hoshi"ucap Gilang sambil menunjuk Alexa.
"Jadi anda adalah sang Dewi ?"
"Panggil Alexa jangan panggil dengan sebutan itu dan apakah kau bisa membantuku ?"ucap Alexa melihat Samantha.
"Kebetulan aku juga ada urusan di sana,jadi kita bisa pergi bersama"
"Ayo.."ajak Samantha pada Alexa dan Gilang.
Akhirnya mereka masuk kedalam gedung itu mengikuti Samantha yang berjalan di depan.
Dan kali ini Alexa lebih menikmati berjalannya sambil memperhatikan lukisan lukisan dinding yang memanjakan mata.
Tidak seperti tadi saat dia berjalan bersama Gilang,entah mengapa saat dia berpikir lelah dan ingin cepat sampai Alexa jadi bisa menyusul Gilang.
Padahal tadi Gilang jauh di depan Alexa,namun hanya dalam sekejap dia bisa menyusul Gilang.
Dan saat ini mereka terlihat berjalan menyusuri lorong di bawah tanah lalu tak jauh di depan sana Alexa dapat melihat sebuah cahaya yang sepertinya itu adalah jalan keluarnya.
Dan lagi lagi Alexa dibuat terkejut juga kagum saat melihat banyaknya kendaraan yang terparkir di sana.
Tempat yang tadinya Alexa pikir ruang bawah tanah,teryata pada kenyataannya itu lebih mirip seperti portal yang bisa menghubungkan tempat satu dengan tempat yang lain dalam waktu singkat.
"Nah sudah sampai"ucap Samantha saat berdiri di samping sebuah mobil dalam penglihatan Alexa.
"Jadi...kita akan pakai itu"ucap ragu Alexa menunjuk kendaraan di samping Samantha.
"Iya...jika kita berangkat sekarang maka besok siang kita sudah sampai di sana"jelas Samantha.
"Tenang saja Lexa,Samantha sudah ahli mengendarai Sky Drive"sahut Gilang yang melihat jika Alexa seperti nya sedang ragu.
"Baiklah ayo berangkat"ucap Alexa dan kemudian memilih masuk ke sky drive dengan Samantha yang mengemudi.
Dan Alexa kembali di buat kagum saat memasuki sky drive yang dia pikir sempit ternyata memiliki ruang yang cukup luas.
Bahkan Alexa bisa meluruskan kakinya karena dia duduk di bagian belakang,sedangkan Gilang duduk di depan dekat dengan Samantha yang jika di lihat,cara mengoperasikan sky drive semuanya menggunakan komputer.
Dan di tempat mengemudi juga terlihat luas dan nyaman dengan kursi yang bisa di atur.
Akhirnya mereka meninggalkan tempat itu keluar melewati kubah yang terbuka di atas mereka,dan dari atas Alexa bisa melihat kota yang nampak kecil di bawah sana.
Namun saat dia melihat ke arah bukit tempat dia keluar dari hutan lebat itu,Alexa melihat nenek yang dia jumpai tadi sedang tersenyum melambai ke arahnya.
"Bukankah itu nenek yang gue tolong tadi ? kenapa dia juga ada di sini ? dan sebenarnya gue ada di mana sih ? kayaknya jalan satu satunya adalah dengan bertemu nenek yang bernama Hoshi " batin Alexa.
Kemudian dia membuka tas yang selalu di bawanya sejak tadi,mengeluarkan hoodie berwarna hitam yang dia simpan di dalam tas lalu kemudian memakainya.
Alexa mengikat rambut silver nya lalu memasukkan nya ke dalam hoodie dengan memakai tudung hoodie tersebut.
Alexa hanya ingin menghindari masalah yang akan dia temui di depan nantinya karena sepertinya dia memiliki firasat buruk karena entah apa sebabnya dia bisa terdampar di negara yang tak dia ketahui ini.
"Jika kau lelah kau bisa istirahat Lexa,perjalanan kita masih lama"ucap Samantha sambil menoleh ke arah Alexa.
"Bisakah aku tidur sebentar"ucap Alexa sambil membenarkan posisinya.
"Tentu saja,coba tekan tombol warna hijau yang ada di sampingmu"ucap Samantha sambil menunjuk ke arah samping sebelah kanan Alexa.
Alexa mengikuti apa yang Samantha ucapkan hingga saat tombol itu ditekan kursi yang dia duduk berubah menjadi tempat tidur mini lengkap dengan bantal dan selimut yang tersusun rapi.
"Sky drive ini begitu cangih"puji Alexa pada Samantha yang kemudian membaringkan tubuhnya.
"Terimakasih pujian nya dan ini semua sebenarnya adalah rancangan ku"bangga Samantha akan hasil rancangan nya.
"Ini hebat Samantha"ucap Alexa tersenyum lalu kemudian mencoba menutup mata untuk mengistirahatkan tubuhnya yang tiba tiba sangat lelah.
Samantha dan Gilang yang melihat jika Alexa sudah terlelap tersenyum satu sama lain.
"Sepertinya dia terlalu banyak mengeluarkan energinya"ucap Samantha melihat ke arah Gilang.
"itu benar tetapi Alexa tidak menyadarinya, dan sepertinya dia tidak tahu jika dia memiliki kekuatan yang jarang di miliki orang Latveria"jelas Gilang saat ingat kejadian beberapa waktu lalu.
"Tetapi dia adalah ' yang terpilih ' dan aku yakin dia akan membawa kedamaian di Latveria"
"Aku juga yakin dengan hal itu Mantha"
Dan setelahnya tak ada pembicaraan lagi di antara mereka,sedangkan Alexa yang belum sepenuhnya terlelap masih bisa mendengar apa yang di katakan Samantha dan Gilang.
Dan satu hal yang di yakini Alexa adalah jika dia benar benar masuk ke dimensi berbeda dengan dunia tempat dia tinggal sebelumnya.
Karena terlalu banyak misteri yang harus di pecahkan,Alexa memilih untuk tidur sejenak dan mencari solusi nya nati.
Lalu di pusat kota Latveria seorang pemuda yang sangat rupawan terlihat berdiri di sisi kolam teratai dengan angsa putih yang sedang ada di tengah kolam.
Dari kejauhan terlihat seseorang berjalan menghampiri pemuda tersebut.
"Dia benar benar datang,aku tidak pernah tahu jika ramalan nenek Hoshi itu terbukti benar sekarang"ucap orang itu saat sudah sampai di dekat pemuda tersebut dan dia lebih memilih duduk di sebuah kursi yang mengarah ke kolam.
"Apa ada yang tahu mengenai hal ini ?"
"Aku tidak yakin,tetapi saat warga Saltan banyak yang membicarakan nya otomatis berita itu juga cepat menyebar dan energi yang dia miliki sangat luar biasa,dia bahkan bisa melihatku saat aku menyamar"jelasnya yang teryata adalah bayangan hitam yang di lihat Alexa tadi.
"Lalu apa yang akan kau lakukan Axelle ?"ucapnya lagi.
"Apalagi Vian,selain menunggu dia sampai di Aira..yang jelas kita tetap harus waspada,karena orang itu pasti menginginkan ' yang terpilih ' "
"Kau benar,aku akan menghubungi yang lain"ucap Savian lalu kemudian meninggalkan Axelle di tempat itu.
"Aku tidak sabar bertemu denganmu my life " batin Axelle.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!