NovelToon NovelToon

Buah Kesabaran Seorang Istri

Bab 1

Suasana sibuk sangat terasa di rumah sakit terbaik di Jakarta ini, para dokter dan perawat sibuk mengobati para pasien rumah sakit dengan berbagai keluhan serta penyakit yang beraneka ragam.Gedung rumah sakit yang berdiri dari 10 lantai ini menampung ribuan pasien yang sedang membutuhkan pertolongan para dokter.Kasus-kasus yang datang tiba tiba mulai dari demam, kecelakaan, insiden bunuh diri dan yang lain nya sudah makanan sehari hari di rumah sakit ini.

Seperti saat ini, seorang dokter muda nan cantik tengah berkomunikasi dengan seorang pria didalam ruangannya lantaran istri pria tersebut yang sedang ia tangani dan keadaannya yang cukup parah membuatnya harus menjelaskan segala kemungkinan serta cara agar istri pria itu bisa selamat, gadis muda itu terlihat megoreskan pen tablet pada ipadnya dan mulai menjelaskan makna dari setiap titik di anatomi tubuh tersebut

"Terima kasih atas saran yang anda berikan dokter, saya akan melakukan semua yang dokter katakan" kata pria itu.

"Sama sama tuan semoga istri anda bisa melewatinya dan bisa cepat sembuh".

"Terima kasih dokter".

Pria itu pergi dari ruangan membuat dokter muda itu tersenyum, ia menghembuskan nafasnya berat dan melihat kearah jendela ruangannya banyak hal yang ada dalam pikiran nya yang setahun ini sangat mengganggu baginya, ia sudah sangat lelah ingin rasanya ia lari namun ia masih sangat menyayangi keluarganya jika ia sampai melakukan hal itu.

Pintu ruangan di ketuk seseorang dan seorang dokter muda yang seumuran dengannya dan lebih tinggi darinya masuk dan duduk dihadapan nya.

"Ada apa?" Tanya nya

"Hufftt aku lelah entah kenapa pasien UGD hari ini sangat banyak sekali lebih banyak dari biasanya" Keluh gadis yang baru datang tersebut dan menyenderkan punggungnya pada bahu kursi dokter muda itu tersenyum pada sahabat kecilnya itu.

"tidak apa apa itu sudah menjadi tugas dokter UGD terkadang memang sepi tapi terkadang juga ramai kita sebagai dokter harus selalu siap menghadapi semua itu" Kata Dokter muda

"Hemmm iya kau benar aku baru seperti ini sudah mengeluh bagaimana denganmu yang dulu lebih parah dan sekarang kau bukan hanya mengobati tubuh manusia tapi kau juga dituntut bisa memberikan kesehatan mental, luar biasa sekali".

"kau tahu aku takut saat memberi orang mengenai kesehatan mental aku hanya mengikuti kata nuraniku aku tidak tahu apa itu berguna atau tidak" kata Dokter muda.

"Itu berguna karena itu kau menjadi dokter idola" Kata Sahabatnya

"Tidak juga masih banyak dokter hebat disini ada ka sunmi, Ka Jessi hmmm ka abi, ka liam mereka semua adalah dokter dokter hebat" Kata dokter muda itu.

"Iya sih mereka memang sangat hebat apa aku juga bisa seperti mereka ya".

"Bisa jika kau terus berusaha dan tidak mudah menyerah kau pasti bisa menjadi seperti mereka mungkin bisa lebih hebat lagi" Kata dokter muda.

"Iya kau benar aku harus belajar dan berusaha lebih keras lagi"

"Aku juga masih banyak yang belum aku capai" kata Dokter muda.

"Pernikahan? " tanya nya.

"Entah lah " Jawab dokter muda itu sambil tersenyum.

Dokter muda itu adakah Quen yang merupakan dokter ahli bedah dan juga ahli penyakit dalam rumah sakit ini, ia masuk kedalam deretan dokter terbaik di rumah sakit berkelas internasional dalam negri ini.

Dokter Vio merupakan dokter ahli bedah jantung di rumah sakit ini ia juga merupakan sahabat baik Quen sejak kecil dan keduanya begitu dekat satu sama lain.

"Sudah saat nya makan siang kau tidak mau makan siang" Tanya Vio

"Ayo.. aku sudah lapar sekali" Kata Quen

Mereka berdua menuju kekantin rumah sakit dan sampai disana mereka melihat 2 dokter yang merupakan sahabat keduanya dari sejak kecil.

"Kalian baru datang?" Tanya Dokter Satria yang tengah menikmati makanannya dengan Dokter Jeno

Dokter Satria dan Dokter Jeno merupakan dokter ahli bedah penyakit dalam dan dokter ahli bedah jantung keduanya berada dalam Unit Gawat Darurat bersama dengan Vio.

" Iya kalian dari tadi?" tanya Quen.

"Iya.. kami baru saja mengurusi pasien yang sangat parah.. kasihan sekali" Kata Satria.

"Dia kecelakaan motor dan jantungnya bermasalah" Kata Jeno.

"Kalian bertiga pasti sibuk sekali" Kata Quen.

"Kau mau cba di UGD?" Tanya Satria

"AKu sudah pernah" jawab Quen

" Quen nanti ada pasein yang harus dioperasi.. kau ikut bukan?" Tanya Jeno

" Tuan Ali ya?"

" Iya"

"AKu ikut. apa dokter yang membantuku nanti kalian?" Tanya Quen.

"Berarti dokter yang ambil alih kau?" Tanya Vio dan Quen mengangguk

"Baguslah.. kita bisa bekerja sama" Kata Satria dan mereka tersenyum senang

Althena Federation Office Building

Berbeda dari suasana rumah sakit yang sibuk, digedung organisasi terbesar dunia yaitu Althea juga cukup tenang.. para karyawan bekerja dengan sangat tenang namun ketegangan terasa dilantai para pengurus inti dimana mereka yang memecahkan kode-kode yang mereka dapatkan dari PBB sejak tadi pagi disebuah ruangan meeting khusus yang menampung semuanya.

"Aku rasa maksud dari kode ini mengarah pada nama tersangkanya" kata Nino.

"Jika itu mengarah kesana.. mana mungkin dia meninggalkannya.. dia pasti akan sangat berhati-hati" kata Kai.

"Kode ini begitu rumit.. ini kode yang tidak pernah aku temui sebelumnya" kata Arya.

"Biasanya kode hanya akan berjumlah 3-6 angka tapi ini 12 angka bukankah aneh" kata Rio.

"AKu tidak pernah melihat kode dengan 12 angka".

"Angkanya juga aneh.. genap dan ganjil itu seperti disusun dengan rapi" Kata Rio.

"Apa ini kode baru?" Tanya Nino.

"AKu rasa ini kode cukup lama" Kata Kai.

Mereka melihat kearah Kai dan Nino atas apa yang mereka berdua katakan.

"Kenapa kalian melihat kami?" Tanya Kai

"bukankah kau menemukan jawabannya?" tanya Arya.

"benarkah?" Tanya Nino dan melihat Kai

Sementara itu, pria yang berdiri dikursi utama hanya diam dan matanya sejak tadi menatap kode didepan layar komputernya tanpa mendegarkan ocehan yang sejak tadi dikeluarkan oleh para bawahannya.

"yang mana jawabannya?" Tanya Jeff

"yang kode lama apa baru?" Tanya Dev

"Mungkin Kode lama tidak?" Tanya Ethan

"kenapa kode lama?"Tanya Elvin

"karena angkanya banyak.. biasanya orang dulu itu lebih ribet karena sekarang sudah modern mereka ingin yang lebih"

" Apa seperti itu?"

Kode lama atau baru itu masih menjadi misteri.. kemungkinan kode lama kemungkinan juga kode baru" Kata Ethan.

"50 % kemungkinan kode lama tapi 50% lagi kemungkinan kode baru" Kata Jeff.

"iya.. aku rasa mereka ingin supaya kita bingung" Kata Alvian.

"orangnya sengaja supaya kita lama berfikir dan ia bisa memiliki kesematan untuk kabur" kata Albian.

"Tapi memecahkan kode ini lumayan memakn waktu" kata Billy.

"Waktu kita terbuang percuma untuk kode ini saja" kata Septian.

"Apa memang hanya kode ini petunjuknya?"

"Kita hanya akan membuang waktu dengan kode ini" Kata Aria.

"Apa jangan-jangan kode ini sebenarnya hanya omong kosong?" Tanya Maria.

"Iya.. karena dari angkanya itu aneh..aku rasa ini hanya untuk membuat kita fokus pada kode ini supaya orangnya bisa kabur" Kata Annisa.

"Tapi kenapa PBB memberikan kita kode ini?" Tanya Susan.

Bab 2

"Tidak mungkin pbb memberi kita kode omong kosong kan?" tanya Anna

"Masalahnya kode ini tidak pernah kita lihat sebelumnya" kata Annisa

"125690781638.. ganjil dan genap beriringan angka ganjil dipisahkan oleh angka genap"kata Rio

"Ini seperti angka umum hanya saja tidak terurut" kata Arya

"Ka mengerti angka?" tanya Aria

"Tidak juga tapi ini menurut apa yang aku lihat! Angka yang aneh" kata Maria

"Angkanya aneh dan membuat kita sangat pusing" kata Billy

"Iya waktu semakin berlalu tapi kita tidak bisa pecahkan" kata Septian

"Apa hanya ini cara memecah angka?" tanya Aria

"Sean bagimana?"tanya Anna memegang lengan pria yang sejak tadi bersender di kursi dengan melihat kearah laptop.

Mereka semua melihat kearah pria yang sejak tadi fokus pada laptop didepannya mengabaikan segala ocehan dari bawahannya

"Kalian semua benar"kata pria itu dan sontak membuat semuanya kaget dengan apa yang ia katakan.

"Benar? maksudnya apa Sean?" tanya Rio

"Angka baru dan angka lama..keduanya benar"

"HAHHH"

"Kalian tidak akan mengerti!!"

"Semuanya ada diruang kerjaku di Mansion Ka Nino, Kai, Rio dan Arya juga Dev dan Jeff kalian ikut ke mansionku sekarang! Tim Athena kalian datang temui Ketua pbb hari ini sedangkan sisanya lanjutkan pekerjaan kalian semua!!"

"BAIK KAPTEN"

Rapat itu bubar dan pria bernama Sean itu keluar dari ruangannya diikuti oleh Anna sekretarisnya sedangkan sekretaris yang lainnya masih diruang meeting mengambil laptop dan catatan pria itu.

"Kenapa bisa di Mansion?" tanya Anna

"Jawabannya ada di mansionku" kata Sean

"Apa aku ikut?" tanya Anna

Sean diam dan melihat Anna.

"Apa aku harus menjawabnya! kau lupa tugasmu disini apa!" bentak Sean membuat Anna menyadari seperti Sean sedang ada dalam mood yang tidak baik

"Baiklah.. aku minta maaf aku akan siap-siap sekarang"kata Anna lalu pergi dari ruangan Sean Anna menuju keruangan Sekretaris

Anna masuk dan sudah menemukan keepat sekretarisnya disana.

Aku ingin nanti Maria dan Annisa ikut denganku ke rumah Sean.

"Kami ikut?" tanya Maria

"Iya. Kenapa?"

Sepertinya nanti akan sangat banyak yang harus kita urus dan juga catat dan tidak mungkin aku yang ambil sendiri.

Lalu Susan dan Aria kalian batu tim Athena ya.

"Iya Anna" jawab keduanya

"Kapan ya terakhir kita datang kerumah Kapten?" tanya Annisa

"Sepertinya sudah sangat lama.Kapten saja jarang pulang kerumahnya" kata Maria

"Itu karena Kapten lebih sering pulang ke apartemen ka Anna" kata Aria

"Apartemenku adalah rumahnya juga. lalu apa salahnya dia yang menemuiku"

"Iya juga sih. Lagi pula kan yang melayaninya setiap malam kau" kata Maria dan mereka tersenyum begitu juga dengan Anna

"Anna aku sudah selesaikan semua yang kau minta kemarin. Aku kirim kemana?"tanya Susan

"Kenapa Cepat sekali?"

"Memang Kenapa? "

"Kau yakin sudah kau buat dengan benar"

"Karena itu cek dulu"

"Aku tidak ada waktu mengeceknya Kau kirim saja ke emailku"

"Iya Anna"

Susan mengirim ke email Anna dan setelahnya dia keluar dari ruangan tersebut.

"Susan sepertinya tidak menyukaimu" kata Maria

"Dia agak sensitive padaku sejak setahun belakangan ini"

"Kenapa?"

"Aku juga tidak tahu. Aku juga bingung ada apa dengannya"

"Apa ini karena kau yang dipilih Kapten sebagai Sekretaris utama?"

"Mungkin saja"

"Dia sepertinya juga agak besar kepala karena dia kekasih Wakil Kapten"

"Tapi walaupun dia kekasih Wakil Kapten tetap saja kemampuan yang menjadi nomor satu kan"

"Iya sih. Kau benar juga"

Susan masuk kedalam ruangan Nino dan dia menyerahkan file pada Nino.

"Hai Susan sayang" sapa Nino lembut dan hanya dibalas biasa saja

"Kau Kenapa?"

"Aku lelah"

"Lelah Kenapa?"

"Semua tugas yang berat dilimpahkan padaku"

"Siapa yang melakukannya? Anna"

"Sudahlah aku tidak mau membuat keributan. Aku hanya lelah. Cepat tanda tangani ini aku mau pulang"kata Susan

Nino mengambil filenya lalu dia menandatangani file yang Susan serahkan dan setelahnya Susan pergi begitu saja membuat Nino kesal.

Mereka semua berangkat menuju ke Mansion Sehun dan sampai disana mereka langsung menuju ke ruangan kerja Sean.

"Rumahmu sepi"

"Jika ramai itu pasar" jawab Kai

dan Nino kesal

Quen mengambil maskernya dan ia masuk ke dalam ruang operasi dan disana sudah ada Satria, Jeno dan Vio ditemani 6 orang perawat lampu ruangan redup dan perasi bedah jantung dimulai, dengan pemeriksaan mereka ber4 melakukan operasi pada pasien tersebut.

Mereka terlihat melakukan sesuatu pada organ jantung yang telah mereka bedah 6 jam operasi itu dilakukan hingga tepat jam 8 malam, operasi itu selesai dan membuat kelegaan di wajah mereka.

Semua keluar dari ruang operasi dan setelah memberikan kabar bahagia pada keluarga pasien dan setelahnya mereka membersihkan diri mereka seperti melepas masker dan baju yang sudah berlumuran darah pasien tersebut

"Setelah ini kau langsung pulang?" tanya Vio

setelah selesai mencuci tangannya.

"Iya.. aku ingin istrirahat"

"Besok jangan lupa. Kita dapat konpensasi untuk datang terlambat karena kita sampai malam"

"Iya Vio"

"Kau tidak mau makan malam dulu Kita ajak Satria dan Jeno juga"

"Boleh Tapi apa kau menyuruh aku yang traktir?"

"Kau dokter idola"

" Dasar"

Quen, Vio,Satria dan Jeno pergi menuju kesebuah kedai di pinggir jalan untuk makan malam pinggir jalan untu makan malam bersama. Mereka memesan Bulgogi, dan juga Patbingsu.

Mereka tidak memesan alkohol dan karena memang Quen tidak meminum alkohol begitu juga dengan mereka

"Wah operasi tadi sepertinya lebih berat" kata Satria

"Laki-laki itu sakitnya sangat parah" kata Jeno

"Iya. apalagi dia juga komplikasi dimana-mana"

"Tapi aku takjub dengan anaknya Padahal dia bukan Ayahnya tapi dia merawatnya seperti ayahnya sendiri" kata Quen

"Iya kau benar. Pasti dia adalah laki- laki yang baik" kata Vio

"Iya sudah pasti"

"Aku dengar, mulai besok, pimpinan rumah sakit akan diambil alih oleh Devano" kata Vio

"APA!" pekik Satria dan Jeno kaget dengan apa yang Vio katakan

"Kau serius?" tanya Quen

"Iya. aku mendengarnya di kamar mandi para Staff bicara begitu"

"Wahh kita akan berakhir sekarang" kata Satria dengan wajah pasrahnya

"Aku rasa, aku akan selamanya di unit UGD" kata Jeno dan dia bahkan menghentikan makannya

Quen dan Vio melihat keduanya

"Kenapa bisa orang sepertinya menjadi pimpinan rumah sakit. Apa yang bagus darinya" kata Satria protes

"Tentu saja kekuatan Uang" kata Quen

"Sial. Aku ingin pergi saja dari rumah sakit itu" kata Jeno

"Bukankah kontrak kita akan berakhir 5 tahun lagi" kata Vio

"Kenapa tiba-tiba makanan kedai ini tidak enak sama sekali" kata Jeno kesal

"Bukan makanannya yang tidak enak tapi kaliannya" kata Quen

"Sebaiknya jalani saja, Semoga nanti ada keajaiban untuk kita" kata Vio

"Keajaiban yang baik adalah dia pergi dari muka bumi ini" kata Satria

"Atau kita yang pergi dari muka bumi ini" kata Jeno

"Kau mau mati" kata Vio kesal

Quen melihat mereka bertiga Dia tahu masalah dimasa lalu yang terjadi antara mereka dengan pimpinan rumah sakit yang besok baru akan menjabat tersebut.

"Sudah malam. Kita harus pulang" kata Quen

"Dan besok kita harus menguatkan mental dan hati kita untuk menghadapi laki-laki gila itu" kata Jeno dan mereka bangun dari tempat yang mereka tempati tadi dan Quen membayar makanan mereka semua.

"Baiklah sampai jumpa besok" kata Quen

"Iya" jawab mereka lesu

"Jangan lesu begitu"

"Iya" kata mereka semangat dan Quen tertawa melihat ketiga sahabatnya itu.

Mereka masuk ke mobil mereka masing-masing dan pergi meninggalkan kedai tersebut.

Quen menikmati jalanan malam kota Jakarta yang sudah 6 tahun ia tinggali dan Quen terlihat santai dalam mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sedang dan tidak terlalu ngebut membuat Quen sampai dengan selamat disebuah Mansion mewah nan megah yang sudah ia tinggali selama 1 tahun

Bab 3

Quen menuju kearah garasi mobil yang dimana tempatnya agak menurun dan ia memasukan mobilnya disana sementara itu disana terdapat sekitar 10 mobil mewah milik suaminya dengan berbagai merek dan tipe.

Quen melihat sebuah mobil warna hitam yang sering dipakai suaminya

"Apa dia pulang?" Gumam Quen

Quen menuju kearah pintu masuk Mansion tersebut dan dalam perjalanan dari garasi mobil menuju kedalam, Quen melihat ada sekitar 5 mobil mewah disana.

"Ada tamu ya?" Tanya Quen pada dirinya sendiri

Hingga pintu Mansion yang terbuka dan disana ia melihat Sean bersama dengan timnya keluar

Terlihat ada Nino, Kai, Rio, Arya, Dev dan Elvin serta Maria, Annisa dan Anna Quen malas dan muak melihat wanita bernama Anna itu.sepertinya ia salah memilih jam pulang seharusnya ia menunggu beberapa menit lagi sebelum pulang supaya ia tidak berpapasan dengan mereka terutama Anna.

"Setidaknya kodenya terpecahkan sekarang" kata Arya

"Iya rasanya aku lega sekali" Kata Kai

"Kau memang sangat pintar Sean" Kata Anna sambil mengelus lengan Sean

"Ekhmmm kalian ini semakin mesra ya" Kata Maria

"Semakin mesra dan semakin cocok bersama kan" Kata Dev

"Kalian bisa saja" Kata Anna malu malu dan Sean hanya terseyum kecil.

Arya,Rio,kai dan Nino hanya diam karna malas membalas nya.

"Itu Quen" kata Kai menunjuk seorang gadis yang tengah menuju kearah mereka Anna, Maria dan Annisa menatap sinis kearah Quen sementara Dev dan Elvin hanya memberikan tatapan tidak suka yang mereka tahan namun Sean ia hanya melihat datar kearah Quen

Quen sampai didepan mereka semua

"Selamat malam ka" Sapa Quen Ramah

"Selamat malam Quen.. kau baru pulang dari rumah sakit?" Tanya Nino

"Iya ka.. apa kaka sudah dari tadi?" Tanya Quen sekedar basa - basi sebenarnya dia malas

"Sudah Quen kami akan segera pulang" kata Rio tersenyum pada Quen

"Baiklah. hati-hati dijalan ka aku masuk duluan" kata Quen

"Iya Quen" jawab Arya

Quen masuk kedalam dan ia sempat melewati Anna dan Sean namun Quen mengabaikan keduanya Mereka berempat tahu kenapa Quen memilih masuk dan mereka juga begitu sangat iba melihat Quen.

"Aku pulang dulu ya" Kata Kai

"Iya aku juga pulang" Kata Nino Mereka pamit satu per satu hanya tinggal Anna disana

"Istrimu pulang" Kata Anna

"Kenapa? kau tidak suka dia pulang?"

"Sebenarnya aku tidak suka.. tapi aku menghormatinya sebagai istrimu" Kata Anna hendak pergi

"Kau mau aku antar pulang?" Tanya Sean

"Iya aku ingin kau menginap diapartemenku" Kata Anna dengan tatapan menggoda pada Sean membuat Sean tersenyum kecil lalu ia berjalan menuju ke mobilnya dengan Anna

Quen masuk kedalam kamarnya.

Quen menghela nafas berat ia sudah biasa memang dengan sikap Sean padanya namun ia lelah terus seperti ini Quen mendengar suara mobil Sean dan ia tersenyum sedih karena Sean pergi padahal ia baru pulang dan sekarang ia memilih untuk pergi lagi.

Quen yakin ia pasti pergi dengan Anna Quen menikah dengan Sean setahun yang lalu dan pernikahan mereka terjadi karena keadaan terpaksa.

Sean dan Quen menikah karena keduanya sudah dijodohkan sejak mereka masih kecil dan merupakan pesan dari mendiang ayah Sean agar Sean menikah dengan Quen.

Sean tidak mencintai Quen dan Quen tahu itu Sean mencintai Anna dan Quen juga tahu itu karena memang keduanya sedang berpacaran dan dengan terpaksa Sean menikahinya karena permintaan Ibunya dan Quen harus menerima sikap tidak peduli Sean padanya dan dia tahu hubungan diam-diam Sean dengan Anna dibelakangnya.

Dia kesal Kenapa Rasa untuk Sean justru tumbuh didalam hatinya sehingga membuat dia menahan luka dalam pernikahan ini karena sikap Sean.

Jika dia tidak memiliki rasa apapun pada Sean maka Quen tidak akan sakit hati akan sikap Sean dan juga perselingkuhan Sean dengan Anna

Mereka pun melakukan yang biasanya dilakukan suami istri.

Sean bangun dan Anna memperhatikannya.

"Kau akan pulang?"

"Iya" jawab Sean sambil memakai kemejanya

"Kenapa?"

"Kenapa? Itu rumahku" kata Sean

"Tapi aku cemburu. Ada istrimu disana"

"Dia tidak akan memuaskanku seperti dirimu"

Anna tersenyum mendengar apa yang Sean katakan Anna bangun dan memeluk Sean dan keduanya berciuman panas sebentar.

"Hati-hati"

"Iya" kata Sean lalu pergi meninggalkan Apartemen Anna dan Anna menghela nafas.

"Aku juga tidak tega denganmu Quen Tapi Sean milikku dan aku sangat mencintainya. Kita berpisah karena kedatanganmu dan kau harus tahu jika Sean hanya akan mencintaiku. Aku dan Sean pasti akan bersama" kata Anna dalam hatinya.

Sean baru saja sedikit merilekskan dirinya dengan Anna namun setelah keduanya selesai dengan hubungan panas mereka.

Sean memilih untuk pulang Sean terlihat mengenakan kemejanya yang dilipat dan juga keluar dari celananya dan ia naik menuju kekamarnya dengan Quen dan sampai disana, ia melihat Quen yang sudah tertidur dengan pulas Sean langsung masuk ke kamar mandi dan setelah itu ia tidur disamping Quen.

Quen membuka matanya jam 6 pagi dan ia yang bangun kaget melihat Sean disampingnya.. ia kira Sean tidak pulang.

"Kapan dia pulang?" Tanya Quen dalam hatinya

Quen bangun dari tidurnya dan ia langsung masuk kekamar mandi dan membersihkan tubuhnya bersiap akan kerumah sakit Quen keluar dari ruang pakaiannnya sudah lengkap dengan tasnya yang sudah ia bawa.

Quen agak kaget melihat Sean yang tengah berdiri dijendela dan terlihat menghubungi seseorang.. Quen mengabaikannya dan ia memilih pergi Sean sempat melihat Quen yang keluar dari pintu kamar mereka dan kembali fokus pada orang yang ia ajak berkomunikasi melalui ponsel tersebut. Quen langsung menjalankan mobilnya dan pergi dari kawasan mewah Mansion Sean menuju kerumah sakitnya

Sedangkan Sean ia sempat melihat mobil Quen yang keluar setelah ia selesai berbicara dengan orang didalam ponselnya dan ia langsung bersiap menuju ke Kantor Athena.

Mobil mewah Sean tiba dikantor Athena ia tiba tepat pukul setengah 8 pagi di markas Althena dan langsung menuju keruang rapat dan disana semua timnya sudah menunggunya Disana semua Tim inti Althena sudah bersiap disana meunggu Sean menunggu laporan terbaru dari Sean dan juga perintah Sean mengenai misi yang diminta oleh PBB pada mereka semua berkumpul diruangan rapat gedung Athena.

"Tadi pagi aku mendapat panggilan dari PBB.. " kata Sean dan sontak mereka semua melihat kearah Sean

"PBB mempunyai misi kemanusiaan di Negara Kazathan dan mereka akan mengirim tim untuk menjaga keamanan disana dan tim itu akan berada disana selama 1 tahun dan tim yang akan berangkat kesana adalah Kita" Kata Sean dan sukses membuat semua kaget

"Kita semua?" Tanya Rio dengan wajah kagetnya

"Termasuk kami?" tanya Billy

"Iya.. karena selain menjalankan misi kemanusiaan kita juga akan menyelidiki tentang perdagangan ilegal dan keberangkatan kita harus dirahasiakan"

Mereka semua menampakan wajah lesu mereka

"Persiapkan semuanya.. mulai dari tempat tinggal dan kebutuhan hidup lainnya

"Baik Kapten"

Rio dan Arya tidak menjawab sama sekali dan mereka bersumpah mereka menyesali menjadi Althea Rapat selesai dan mereka kembali ke ruangan mereka masing-masing.

"Berarti selama setahun aku meninggalkan istriku" Kata Rio

"Bukan hanya kau.. aku juga" Kata Arya

"Tidak apa-apa ini juga demi misi kemanusiaan" Kata Kai

"Iya.. siapa tahu disana kau menemukan gadis yang lebih cantik dan menarik" Kata Arya

"Aku bukan Sean yang akan berselingkuh walaupun aku tidak mencintai istriku" Kata Rio

"Disini bukan sepenuhnya salah Sean juga.. ini juga salah Anna dari awal Sean sudah memutuskan untuk berpisah tapi Anna tidak mau dan malah menarik Sean lagi hingga ia rela menjadi wanita selingkuhan Sean dan jujur aku kasihan pada Quen" Kata Arya

"Iya.. aku juga sangat kasihan padanya. padahal Quen gadis yang baik" Kata Kai

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!