NovelToon NovelToon

Samudra Untuk Senja

Samudra untuk Senja ~Bag 1~

NovelToon
~𝙱𝙰𝙶𝙸𝙰𝙽 1~
.
..
...
NovelToon
𝙳𝚎𝚊𝚛 𝙳𝚒𝚊𝚛𝚢... 𝙷𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚝𝚊𝚙 𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚒-𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖𝚗𝚢𝚊. 𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚛𝚒𝚗, 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚠𝚊 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚛𝚝𝚊𝚒 𝚜𝚞𝚊𝚛𝚊 𝚘𝚖𝚋𝚊𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚖𝚙𝚞𝚛𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗𝚢𝚊. 𝚂𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚗𝚊𝚖𝚊𝚔𝚞 𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚊𝚑𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚓𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚔𝚎𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚖𝚙𝚞𝚛𝚗𝚊𝚊𝚗... ~𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊♡
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
SENJA... [berteriak memanggil]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Iya Bunda, Senja disini [menutup buku diary-nya lalu melambaikan tangan ke arah Bundanya]
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
Lagi apa sayang? [datang dan duduk di samping Senja]
NovelToon
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Gak ada Bun, cuma lagi menikmati vibes senja hari ini... [melihat ke arah laut]
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
Indah sekali yah sayang...
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
[menganggukkan kepala mengiyakan perkataan Bundanya]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Bun, Senja mau tanya dong. Waktu itu Bunda pernah bilang kalau Bunda suka Samudra yang mendekap Senja di kegelapan, itu maksudnya gimana sih Bun? sampai sekarang Senja masih belum mengerti [menatap ke arah Bundanya]
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
Sayang, maksud perkataan Bunda itu jawabannya ada di hadapan kita sekarang. Coba kamu perhatikan lagi saat ini kita sedang melihat matahari yang perlahan tenggelam menghilangkan suasana senja...
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
Tetapi lihatlah semakin ia tenggelam ke bawah Samudra itu seperti mendekap keindahan senja saat hari mulai malam dan gelap. Itu terasa seperti samudra ingin melindungi senja dari kegelapan malam [menjelaskan dengan lembut]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
[mengerutkan keningnya sembari melihat ke arah matahari yang mulai tenggelam]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Iya juga yah Bun, selama ini yang Senja perhatikan hanya tentang keindahan dan cahayanya saja. Ternyata bisa ada kisah di balik itu semua...
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
Lihatlah segalanya dari sisi positifnya sayang, bahkan hal yang kita kira takkan bersama bisa saja suatu hari nanti takdir mempertemukan mereka....
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
Dan ingat ini, suatu hari nanti Bunda sendiri yang akan menemukan seseorang yang seperti samudra untuk Senjanya Bunda... [tersenyum dan memeluk Senja]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Kalau begitu Senja pasti akan menjadi seseorang yang paling bahagia, karna pilihan Bunda takkan pernah mengecewakan Senja [tertawa kecil]
𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚝𝚊 𝙽𝚞𝚐𝚛𝚊𝚑𝚊
𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚝𝚊 𝙽𝚞𝚐𝚛𝚊𝚑𝚊
HAYOLOH... Lagi pelukan kok gak ada yang ngajak Ayah [datang tiba-tiba dari belakang lalu memeluk istri dan anaknya dari belakang]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Ayah ihhh... bikin Senja kaget aja
𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚝𝚊 𝙽𝚞𝚐𝚛𝚊𝚑𝚊
𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚝𝚊 𝙽𝚞𝚐𝚛𝚊𝚑𝚊
Lagian pelukan cuma berdua, Ayah terlupakan well...
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Bun, kayaknya Ayah udah terpengaruh sosmed deh [tertawa]
𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚝𝚊 𝙽𝚞𝚐𝚛𝚊𝚑𝚊
𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚝𝚊 𝙽𝚞𝚐𝚛𝚊𝚑𝚊
Oh jelas dong, emang cuma anak muda doang yang boleh gaul [mengpede]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Tapi kan ingat umur juga, Ayah... [tertawa]
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
𝚂𝚎𝚗𝚊 𝚄𝚝𝚊𝚖𝚒
Sudah... sudah ayo kita pulang, hari sudah mulai malam [ucapnya menengahi]
Akhirnya mereka menyudahi acara peluk-pelukan itu dan berdiri beranjak dari tepi pantai. Tapi tidak dengan Senja ia masih berdiri di tepi pantai dan memandangi ke arah laut.
𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚝𝚊 𝙽𝚞𝚐𝚛𝚊𝚑𝚊
𝙹𝚊𝚗𝚞𝚊𝚛𝚝𝚊 𝙽𝚞𝚐𝚛𝚊𝚑𝚊
Senja ayo nak... [ucapnya sedikit berteriak dari jauh]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
Samudra dan Senja.... [ucapnya dalam hati sembari tersenyum]
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊
[berbalik badan kemudian berlari menghampiri kedua orang tuanya]
𝙳𝙸𝚂𝙸𝚂𝙸 𝙻𝙰𝙸𝙽
𝙺𝙴𝙳𝙸𝙰𝙼𝙰𝙽 𝙴𝚅𝙰𝙽𝙳𝙴𝚁
NovelToon
Seorang pria paruh baya sedang berjalan ke dalam kediaman Evander dengan amarah yang memuncak terlihat dari raut wajahnya
? ? ?
? ? ?
SAMUDRA... [teriaknya lantang dari ruang tengah]
...
..
.
ⒷⒺⓇⓈⒶⓂⒷⓊⓃⒼ
NovelToon

Samudra untuk Senja ~Bag 2~

NovelToon
~𝙱𝙰𝙶𝙸𝙰𝙽 2~
.
..
...
𝙺𝙴𝙳𝙸𝙰𝙼𝙰𝙽 𝙴𝚅𝙰𝙽𝙳𝙴𝚁
NovelToon
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
SAMUDRA... [teriaknya lantang dari ruang tengah]
Mendengar teriakan Mahendra yang menggema itu sontak semua keluarga keluarga keluar menghampiri asal suara kecuali orang yang dicari
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Pah, ada apa? kenapa teriak teriak... [ucapnya dengan cemas sembari kakinya melangkah turun dari tangga disusul Bara dan Nadhira di belakangnya]
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
MANA SAMUDRA, DIMANA ANAK ITU. CEPAT PANGGIL DIA! [ucapnya dengan marah]
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Pah, tenang pah jangan marah-marah begitu. Bara cepat panggil adikmu...
𝙱𝚊𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙱𝚊𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
Iya Mah [hendak beranjak pergi]
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
Tak perlu Kak, aku sudah disini❄ [berjalan menuruni tangga]
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
KAU... KENAPA KAU SETIAP HARI SELALU BERBUAT ULAH, APA TAK BISA SEHARI SAJA KAU DIAM DAN TAK MEMBUAT KU MARAH [berjalan mendekati Samudra dengan marah]
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Papa, sabar pah ceritakan dulu kepada kami apa yang terjadi [mencoba menahan amarah suaminya|
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
KAU MAU TAU APA YANG TERJADI, ANAK INI DIA IKUT BALAPAN LIAR LAGI DI LUAR SANA [menunjuk Samudra dengan marah]
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
SUDAH BERKALI-KALI KU BILANG JANGAN IKUT- IKUT HAL SEMACAM ITU LAGI KENAPA KAU KERAS KEPALA SEKALI...
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Apa yang kau lakukan nak, katakan kepada Mama yang Papa mu bilang itu tidak benar kan? [beralih menatap Samudra dengan cemas]
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
Maafkan Samudra Mah... [ucapnya lirih]
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Jadi benar..... kenapa? Bukannya Samudra udah janji sama Mama gak bakal ikut balapan liar lagi [sedih dan kecewa]
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
[hanya terdiam menunduk]
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Jawab nak! Kenapa kamu ikut balapan lagi [mengoncangkan tubuh Samudra]
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
[menunduk merasa bersalah]
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
Sudah cukup memanjakan anak itu, kenapa kau selalu jadi anak yang membangkang. Ambil contoh dari kakakmu, dia pekerja keras dan mandiri selalu membantuku...
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
Sedangkan kau hanya bisa membuat onar dan rusuh menjadi beban, apa aku mengajarimu seperti itu? Apa susah menjadi seperti Bara dia-.......
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
CUKUP.... jangan pernah membandingkan ku dengannya❄ [beranjak pergi ke luar rumah]
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
MAU KEMANA KAU, KEMBALI KEMARI CEPAT
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
[tetap melangkah dan mengabaikan panggilan Papanya]
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
SAMUDRA...
Sesaat kemudian dari arah luar terdengar suara mesin motor yang dinyalakan. Samudra pun pergi meninggalkan rumah dengan motor kesayangannya itu
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
ANAK ITU SELALU SAJA MEMBUAT MASALA-..... AAAKHH [memegang dadanya yang sakit]
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Pah... [menghampiri Suaminya dengan cemas]
𝙱𝚊𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙱𝚊𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
Papa... [mendekati papanya lalu dengan segera memapahnya]
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Dhira, tolong segera ambilkan segelas air dan Bara ayo bantu Mama bawa Papa ke kamar, dia butuh istirahat..
𝙽𝚊𝚍𝚑𝚒𝚛𝚊 𝙴𝚕𝚎𝚗𝚊
𝙽𝚊𝚍𝚑𝚒𝚛𝚊 𝙴𝚕𝚎𝚗𝚊
Iya Mah...
Dengan segera Diana dan Bara pergi memapah Mahendra ke kamar lalu membaringkannya di kasur
𝙺𝙰𝙼𝙰𝚁 𝙼𝙰𝙷𝙴𝙽𝙳𝚁𝙰 & 𝙳𝙸𝙰𝙽𝙰
NovelToon
𝙽𝚊𝚍𝚑𝚒𝚛𝚊 𝙴𝚕𝚎𝚗𝚊
𝙽𝚊𝚍𝚑𝚒𝚛𝚊 𝙴𝚕𝚎𝚗𝚊
Mah ini minumnya... [datang dan memberikan segelas air]
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Terimakasih sayang...
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
[segera membantu suaminya meminum obat]
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
𝙳𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙼𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊
Kalian istirahat aja, biar Mama yang jagain Papa. Kasihan istrimu lagi hamil besar
𝙱𝚊𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙱𝚊𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
[menganggukkan kepalanya]
𝙱𝚊𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝙱𝚊𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
Ayo Sayang... [membawa Nadhira kembali ke kamar]
...
..
.
ⒷⒺⓇⓈⒶⓂⒷⓊⓃⒼ
NovelToon

Samudra untuk Senja ~Bag 3~

NovelToon
~𝙱𝙰𝙶𝙸𝙰𝙽 3~
.
..
...
𝙳𝙸𝚂𝙸𝚂𝙸 𝙻𝙰𝙸𝙽
NovelToon
Seorang pria tampak sedang mengendarai motornya membelah jalanan malam dengan kecepatan penuh tanpa mempedulikan keselamatannya
Tak butuh waktu lama motor itu kemudian berhenti di tempat terpencil yang dimana ada sebuah rumah minimalis berwarna hitam gelap
𝙼𝙰𝚁𝙺𝙰𝚂 𝙶𝙴𝙽𝙶 𝙵𝙰𝙻𝙲𝙾
NovelToon
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
Gunting, batu, kertas... [mengeluarkan kertas]
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
[mengeluarkan batu]
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
[mengeluarkan batu juga]
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
AKHIRNYA BAGIAN GUE.... mana sini botolnya cepat [heboh karna baru menang]
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
Alay lo bang, nih ambil [melemparkan botolnya ke arah Erlangga]
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
Pelan dikit bang mukulnya....
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
Kagak kagak... enteng bener tuh mulut, lagian dari tadi lo pada mukul gue gak pake perasaan. Rasain nih.... [memukul keras kepala Cakra dan Jheremy dengan botol]
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
ADUHHH, bang perasaan lo mukul pake botol plastik deh kenapa sakit bener sih... [mengelus kepalanya yang sakit]
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
Shhh, an*jir kagak punya hati lo bang [ikut mengelus kepalanya yang sakit]
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
[tertawa puas]
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
| BRUK.... | [tiba-tiba datang menendang pintu lalu berjalan masuk]
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
EH ANY*ING... JHEREMY MANDI DI GOT [kaget plus latah]
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
Si*alan lo, latah bawa-bawa nama gue
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
Ya maap gue kan replek...
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
Halah... belajar ngomong huruf "f" dulu lo sana [mengejek Cakra]
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
Gue bisa cok, cuma gak mau dikira sombong aja [pede sampe ke langit]
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
Bisa diam gak sih lo pada, berantem gak tau situasi [melirik ke arah Cakra dan Jheremy]
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
Bener tuh... [menoyor kepala Cakra dan Jheremy dari belakang]
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
Si*alan, lo mau gua-....
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
Maju lo sini, gue be-....
𝚂𝚊𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚍𝚒𝚊𝚗
𝚂𝚊𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚍𝚒𝚊𝚗
Diem be*go❄... [melirik ke arah Samudra]
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
[paham]
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
[paham]
Melihat wajah Samudra yang tidak bersahabat mereka semua sekarang hanya terdiam seperti patung tak bernyawa.
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
𝚂𝚊𝚖𝚞𝚍𝚛𝚊 𝙰𝚛𝚑𝚊𝚊 𝙴𝚟𝚊𝚗𝚍𝚎𝚛
SI*AL❄.... [beranjak pergi dan masuk ke ruang boxing]
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
Hosh.... Hosh.... An*jay gue dari tadi susah nafas gara-gara Samudra, nyeremin bener tuh orang [ngos-ngosan kemudian melihat ke arah Cakra]
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
𝙹𝚑𝚎𝚛𝚎𝚖𝚢 𝙱𝚛𝚢𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚓𝚊
Weh, nafas cok Sam udah pergi dari tadi [panik melihat Cakra yang masih tegang]
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
𝙲𝚊𝚔𝚛𝚊 𝙺𝚎𝚗𝚣𝚒𝚎 𝙱𝚊𝚜𝚔𝚊𝚛𝚊
Hah? hosh... hosh... [baru sadar dari afk]
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
𝙴𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊 𝙰𝚕𝚟𝚒𝚊𝚗
Be*go pake banget... [melirik Cakra]
𝚂𝚊𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚍𝚒𝚊𝚗
𝚂𝚊𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚍𝚒𝚊𝚗
Pasti tuh orang ada masalah lagi sama bokapnya. El coba deh lo telpon dia❄....
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
[mengangguk kemudian menelfon seseorang]
𝙾𝙽📱
? ? ?
? ? ?
Halo El....
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
Lo sekarang cepat kesini deh, Sam ngamuk lagi [langsung nyerocos]
? ? ?
? ? ?
Gue tau, tapi malam ini gak bisa. Biarin aja dia tenangin pikirannya dulu, besok gue mampir ke markas...
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
Oh okelah, bye [ucapnya santuy dan langsung mematikan telpon]
𝙾𝙵𝙵📱
𝚂𝚊𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚍𝚒𝚊𝚗
𝚂𝚊𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚍𝚒𝚊𝚗
Dia bilang apa❄
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
𝙳𝚊𝚗𝚒𝚎𝚕 𝙼𝚊𝚕𝚟𝚊𝚛𝚘
Gak bisa malam ini, besok dia datang. Malam ini kita pantau aja Sam jangan sampai karna kemarahannya dia bikin onar lagi...
𝚂𝚊𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚍𝚒𝚊𝚗
𝚂𝚊𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚑𝚊𝚛𝚍𝚒𝚊𝚗
Hmmm... [paham]
𝙳𝙸𝚂𝙸𝚂𝙸 𝙻𝙰𝙸𝙽
? ? ?
? ? ?
An*jim lah Daniel... sopankah begitu. Liat aja besok kalau ketemu [mengutuk Daniel yang langsung mematikan panggilan telponnya tadi]
...
..
.
ⒷⒺⓇⓈⒶⓂⒷⓊⓃⒼ
NovelToon

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!