Berkali kali Amy harus menghela nafasnya ketika melihat gedung megah tempatnya kini melangkah . Tak ia bayangkan jika akhirnya ia akan mengenakan gaun pernikahan berwarna putih bak putri putri di negeri dongeng . Disampingnya seorang pria dan wanita parubaya yang merupakan orang paling berpengaruh di negaranya sedang berjalan mengiringinya .
Ya , Tuan dan Nyonya Sergei yang merupakan orang tua dari pria yang akan ia nikahi berjalan mendampinginya karena dirinya tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini . Ibunya sudah tiada sejak ia masih berusia lima belas tahun dan tiga hari yang lalu ayahnya meninggal karena penyakit kanker yang diderita .
Tapi sesaat sebelum ayahnya meninggal Tuan besar Sergei datang duduk bersimpuh memohon di depan ayahnya agar mengijinkan membawa dirinya untuk menjadi keluarga Sergei . Dan tak pernah terbersit dalam pikirannya jika yang dimaksud pria itu adalah menjadikan dirinya sebagai menantu keluarga terpandang itu .
Dan semua terjadi begitu cepat , ia menyanggupi permintaan terakhir ayahnya untuk bersedia menjadi menantu keluarga Sergei walau ia belum tahu menahu bagaimana bisa keluarga terpandang itu mau menjadikannya sebagai bagian dari keluarga mereka . Amy hanya ingin ayahnya pergi dengan tenang .
" Jangan gugup sayang , kami ada bersamamu ! Lucas adalah anak yang baik , hanya saja dia sedikit keras kepala . Mungkin karena ia masih terlalu muda . Tapi kami yakin kau adalah pendamping yang tepat untuk putra kami "
Amy tersenyum dan memandang Emilia Sergei yang juga sedang tersenyum lembut kepadanya . Mungkin karena mereka adalah sesama wanita menjadikan ibu mertuanya itu sangat tahu isi hatinya , bahwa hatinya gundah ketika melihat seorang Lucas . Calon suaminya berumur tiga tahun lebih muda darinya , dan itu menjadikannya sedikit tidak percaya diri .
" Kalian adalah orang orang baik , saya yakin putra kalian pun tak kalah baik " sahut Amy , jawaban yang sebenarnya adalah untuk menghibur dirinya sendiri . Jangankan untuk mengetahui watak ... tak sekalipun ia bertemu dengan pria yang akan ia nikahi walau ia pernah melihat wajah Lucas yang sering menghiasi sampul majalah bisnis ataupun di media sosial .
Amy akui jika calon suaminya mempunyai wujud sempurna , mungkin semua wanita di negeri ini adalah pemuja setianya . Tubuh tinggi tegap , rambut dan sepasang mata berwarna coklat gelap dengan sorot yang sangat tajam dan sikap dingin yang membuat sosok Lucas tambah digilai oleh kaum wanita .
" Oh God ... " lirih Amy dalam hatinya ketika melihat pria gagah nan tampan sudah berdiri sepuluh langkah didepannya . Mata pria itu seakan ingin menelannya hidup hidup , tak ada sedikitpun kelembutan di sorot yang sedang menatapnya dengan tajam itu .
Satu tangan Amy pura pura mengibas gaunnya seakan membenahi gaun yang mungkin saja terlihat sedikit berantakan . Kepercayaan dirinya terkikis karena ia tahu jika pria bernama Lucas itu pasti punya standar tinggi untuk seorang kekasih ataupun istri . Dan ia hanyalah wanita seorang itik buruk rupa yang di sulap menjadi seorang Cinderella yang cantik . Tapi bagaimanapun ia harus bisa membawa diri dan menunjukkan pada pria muda itu jika ia wanita yang tidak bisa di pandang rendah .
" Menantu anda cantik sekali Tuan Philipe Sergei ... " kata seorang petugas catatan sipil yang terlihat menyambut kedatangan mereka .
" Tentu saja , kami pasti akan memilih yang terbaik untuk putra kami " sahut Philipe sambil menyalami satu persatu petugas sipil dengan tak kalah ramah .
Berbanding terbalik dengan keramahan dan kehangatan yang terlihat di depannya , Amy seperti membeku merasakan aura dingin yang terpancar dari pria yang beberapa saat lagi menjadi suaminya . Dari kebungkaman Lucas ia sudah bisa menebak seperti apa awal pernikahan mereka nantinya . Tapi nasi sudah menjadi bubur , ia sudah menyanggupi permintaan Phillipe ataupun almarhum ayahnya untuk menjadi istri dari satu satunya pewaris keluarga Sergei itu .
Setelah acara pernikahan yang diadakan tertutup itu selesai mereka segera kembali ke mansion keluarga Sergei . Emilia sudah menyiapkan sebuah pesta penyambutan sederhana untuk menantu kesayangannya . Sengaja dia dan suaminya menunda pesta perayaan pernikahan pewaris tunggal mereka karena mereka tahu Amy belum siap untuk muncul di depan media luar sebagai istri dari putra mereka .
Berita tentang pernikahan pewaris tunggal keluarga Sergei tentu saja akan menjadi buruan manis dunia media , dan itu artinya Amy harus bersiap jika privasinya akan sedikit terganggu . Dimanapun dia berada akan pasti akan menjadi pusat perhatian . Oleh karena itu dia sendiri yang menyetujui jika pernikahannya untuk sementara waktu dirahasiakan .
Amy tak hentinya menatap kagum mansion yang baru saja dia masuki , bangunan besar nan megah bernuansa putih dengan halaman depan yang sangat luas . Saat ini dia hanya bersama Emilia karena Lucas dan Phillipe langsung pergi ke perusahaan setelah pernikahan mereka . Amy harus terbiasa dengan ketidakhadiran suaminya karena tahu jika sang suami ataupun ayah mertuanya bukanlah pria pria biasa . Sebagai seorang pengusaha tentu saja mereka mempunyai ribuan kesibukan .
" Selamat datang , mulai saat ini tempat ini adalah rumahmu sayang ! " kata Emilia menggandeng menantunya masuk keruang tamu yang sudah dihias dengan sederhana .
Amy tersenyum lebar melihat ketika melihat kertas warna warni bertuliskan selamat datang dan beberapa balon warna merah muda dan putih yang terikat di tulisan itu . Amy seperti diingatkan dengan masa kecilnya disaat ia merayakan hari ulang tahunnya . Ayahnya pasti akan membeli banyak balon untuk menghias rumah mereka , dan dia akan meniup sebuah lilin di sebuah kue tart kecil buatan ayahnya sendiri . Kue dengan bentuk yang tidak begitu bagus tapi rasanya tidak kalah dengan kue yang ada ditoko roti langganan mereka .
" Terima kasih Mom "
" Sekarang kita makan siang dulu , tadi Mommy sudah membuat chicken cordon blue dan spaghetti saus tuna .. kau pasti suka . Setelah itu kau harus istirahat untuk menghadapi malam pertamamu " ujar Emilia yang langsung membuat rona di pipi menantunya .
" Tentu saja , masakan Mommy pasti enak " sahut Amy yang tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya ketika mendengar kata malam pertama . Di umurnya yang sudah memasuki dua puluh tujuh tahun tak ia pungkiri jika sudah beberapa kali mencoba menjalin sebuah hubungan cinta , tapi tak sekalipun ia melepaskan mahkota yang selama ini ia jaga .
Amy berpikir jika mahkota dirinya adalah kehormatannya , dan itu hanya akan ia serahkan pada seorang pria yang menikahinya . Dan ia tak menyangka jika hal yang paling ia jaga harus ia serahkan pada pria yang lebih muda darinya , pada pria ' tak tersentuh ' yang sepertinya akan sulit ia gapai hatinya .
Amy meletakkan koper pakaiannya disisi meja rias yang tampaknya masih baru , mungkin Emilia yang sudah sengaja menyediakan meja itu untuknya . lbu mertuanya tahu jika kaca adalah salah satu bagian yang penting bagi wanita untuk memulai harinya .
Ditatapnya setiap sudut kamar dengan dominasi warna hitam dan coklat gelap itu . Warna yang sangat mewakili dari gambaran watak pemiliknya , dingin dan tak tersentuh . Wanita itu mengusap lembut tengkuknya dengan memejamkan matanya . Rasanya merinding ketika samar hidungnya mencium aroma lemon musk disekitarnya , aroma yang sama yang ia rasakan saat duduk bersisian dengan Lucas saat berada di kantor sipil tadi .
Merasa gerah akhirnya Amy memutuskan untuk membersihkan dirinya . Mungkin dengan berendam rasa gugup dan lelahnya akan bisa hilang dengan sendirinya . Setelah puas berendam , dengan hanya berbalut jubah mandi Amy duduk di sofa yang ada disisi ranjang .
Dia mengambil ponsel dari dalam tas jinjingnya , beberapa kali ia menghela nafas ketika membaca pesan ucapan bela sungkawa yang masih saja terkirim . Rasanya masih tidak percaya jika kini ia sudah kehilangan satu satunya orang yang sangat ia sayangi . Seorang pria yang menjadi panutan dalam hidupnya .
Karena rasa lelahnya tak terasa wanita itu malah tertidur diatas sofa , tanpa menyadari jika beberapa waktu kemudian seorang pria sudah berdiri dengan tatapan tidak suka ke arahnya . Lucas kembali dari kantor karena sang Daddy yang memintanya . Phillipe hanya ingin putranya mempunyai waktu lebih intens berdua dengan menantunya . Dia dan istrinya ingin segera mendengar tangis bayi yang akan meramaikan mansionnya .
Pernikahan itu sangat mendadak dan tak ada waktu baik untuk Lucas ataupun Amy untuk saling mengenal terlebih dulu . Mereka butuh lebih banyak waktu untuk saling mendalami karakter pasangannya .
" Cihh ... Wanita tua !! Trikmu terlalu murahan untuk menggodaku !! " geram Lucas ketika melihat Amy yang memejamkan mata di atas sofa dengan hanya berbalut jubah mandi . Jubah yang tak terikat dengan sempurna hingga bagian bawahnya tampak terbuka . Juga memperlihatkan kulit seputih porselen dan sebagian kain segitiga berenda berwarna hitam di pangkal kaki wanita itu . Dimata Lucas semua itu pasti dilakukan Amy untuk menjeratnya bermain di atas ranjang .
Walau lirih nyatanya geraman pria itu mampu mengganggu ketenangan istrinya . Perlahan Amy membuka matanya , dan betapa terkejutnya dirinya ketika melihat sang suami sudah berdiri menjulang di depannya . Jika dilihat dari penampilannya yang masih mengenakan lengkap pakaian formalnya pria itu pasti pulang kerja .
" Selamat sore , anda baru pulang kerja Tuan suami ?! " tanya Amy membenahi duduknya sekaligus mengencangkan tali jubah mandinya . Dia tadi sempat mendengar kata kata bernada hinaan yang keluar dari mulut suaminya .
Sesuai dugaannya jika pria di depannya tak akan menjawab , melainkan langsung melangkah pergi ke arah walk in closet yang ada di kamar mereka . Dan kesempatan itu di manfaatkan Amy untuk segera memakai bajunya . Amy merutuki dirinya sendiri yang tertidur dengan tidak terlebih dulu mengenakan pakaiannya . Pantas saja Lucas mengira dirinya sengaja melakukan itu untuk menggodanya .
Amy membuang pandangannya ketika sekilas melihat iblis tampan yang sedang berjalan ke arahnya . Dengan mengenakan celana training panjang dan atasan kaos polos berwarna putih membuat pria itu beribu kali lebih tampan . Dan sialnya jantungnya bertalu keras ketika mengingat kata kata Emilia tentang malam pertamanya .
" Oh God ... " batin Amy berusaha membuang pikiran kotornya , iblis di depannya memang terlalu tampan walaupun aura dingin yang melekat pada Lucas mampu membekukan hatinya .
" Aku ingin bicara "
" Tentu saja .... Ehmm aku harus memanggilmu dengan sebutan apa !? " tanya Amy tanpa melihat ke arah suaminya walau sebenarnya aroma lemon dan musk yang menguar seperti sedang menariknya kuat untuk menatap pahatan sempurna yang duduk disisinya .
" Kau lebih tua dariku , jadi panggil dengan namaku saja ! Jangan pernah berpikir jika apa yang kita lakukan di kantor sipil tadi akan membuatku terikat padamu . Dan hal ini yang akan aku bicarakan padamu .... "
" Ya ... ya ... ya aku memang lebih tua darimu , mungkin itu artinya kau harus lebih menghormati diriku karena nyatanya aku lebih tua darimu " kata Amy dengan memutar malas kedua bola matanya . Matanya mengernyit ketika Lucas meletakkan sebuah kartu yang ia tahu mungkin sebuah kunci apartemen .
" Lusa Daddy dan Mommy pergi ke Washington untuk mengurus salah satu perusahaan yang ada disana ... "
" Dan kau ingin aku pergi dari sini untuk tinggal ke tempat yang sudah kau sediakan ??! " tanya Amy sebelum Lukas menyelesaikan kata katanya .
" Apa kau pikir aku mau hidup satu atap dengan sampah sepertimu ?? Tapi jangan khawatir ... " pria itu terlihat meletakkan satu kartu lagi disamping kartu yang sudah ia letakkan tadi .
" Kau tidak akan hidup kekurangan , selama kau masih menyandang nama Sergei maka aku bertanggung jawab dengan semua pengeluaranmu . Bukankah itu yang kau nantikan ?? Kau memaksa masuk ke keluarga ini hanya untuk menikmati semua fasilitas mewahnya ... dan aku mengabulkannya " sinis Lucas kesal dengan wajah yang masih tampak tenang itu . Wajah polos yang sudah menipu kedua orang tuanya .
Amy tampak menyentuh dua kartu yang ada didepannya dengan ujung jarinya , sudah ia duga jika kisah hidupnya akan seperti sinetron ataupun film yang pernah ditontonnya . Gadis miskin sepertinya akan di rendahkan oleh suami kaya raya yang akan membuat hidupnya seperti di neraka .
" Baik , pastikan saja kau sudah membayar penuh sewa apartemennya ! Dan terimakasih juga untuk kartu debitnya . Ada lagi yang ingin kau bicarakan Tuan Lucas sayang ? Karena jika tidak aku akan turun ke bawah membantu Nyonya Emilia menyiapkan makan malam "
" Tapi ... "
" Jangan khawatir aku tidak akan mengatakan apapun ! Kau pikir aku sangat bersemangat menikahi pria ingusan sepertimu ?? Tak ada hal menarik dari dirimu selain wajah imut dan semua uang yang ada di rekeningmu " kata Amy berlalu begitu saja meninggalkan Lucas yang terpaku di tempatnya . Baru kali ini ia mendengar seorang wanita menghina dan meremehkannya .
" Dasar mulut sampah !! "
Setelah makan malam selesai Amy terlihat ikut membereskan meja makan . Dia sedikit lega karena Lucas tidak terlalu memperlihatkan sisi sinis padanya walau tetap saja raut pria itu jauh dari kata ramah dan masih saja bersikap dingin .
" Dari kecil ia selalu dimanjakan oleh Daddynya , Lucas adalah impian Phillipe yang sangat menginginkan anak laki laki sebagai pewarisnya . Dan itu menjadi kesalahan kami sebagai orang tuanya , Lucas menjadi pribadi yang sedikit egois . Tapi putra kami adalah pria yang sangat bertanggung jawab terbukti dengan dia belajar mati matian agar bisa mengurus kerajaan bisnis keluarga Sergei "
Amy mengangguk , dia tahu jika ibu mertuanya ingin dia lebih bersabar untuk menghadapi seorang Lucas . Hanya seorang ibu yang tahu benar bagaimana watak putranya .
" Jangan khawatirkan kami Mom , awalnya memang tak akan mudah karena kami belum terlalu mengenal . Tapi aku yakin semua akan baik baik saja "
Emilia meletakkan sarung tangan yang ia gunakan ketika mencuci piring , wanita itu memeluk menantunya dengan sangat erat seakan ingin mengucapkan rasa terimakasihnya .
" Aku dan Phillipe sudah yakin saat pertama melihatmu ! Kemandirian dan sikap dewasa yang kau miliki akan bisa menjadi pelengkap untuk hidup putra kami . Kau tahu ... Ehmm tak sekalipun kami melihat Lucas dekat dengan seorang wanita ! Kami hanya khawatir dia ... "
Amy mengerutkan dahinya karena belum begitu paham dengan arah pembicaraan ibu mertuanya , tapi sesaat kemudian dia tersenyum lebar ketika melihat Emilia mengangguk padanya .
" Jadi mommy berpikir jika Lucas ... ??? Oh God pantas saja " kata Amy menutup mulutnya , sebenarnya ia merasa lucu dengan suasana ini . Dia tak menyangka jika wanita anggun yang ada didepannya ini bisa bersikap sangat absurd .
Emilia langsung menarik tangan menantunya ke arah tangan samping karena disana tidak ada maid yang akan mendengar pembicaraan mereka .
" Apa yang terjadi sayang ?? Apa Lucas menolakmu !!? Apa dia mengatakan sesuatu padamu !? " tanya Emilia bertubi tubi penuh rasa ingin tahu .
" Tidak ada apapun yang terjadi Mom , kami bahkan belum melewati malam bersama . Aku rasa apapun yang ada di pikiranmu tentang dia itu salah Mom "
" Ckk .. Lucas hanya punya satu sahabat , dulu mereka bersekolah di universitas yang sama . Dan kini sahabatnya itu sudah menjabat sebagai tangan kanannya di perusahaan , kemanapun mereka pergi berdua ... " keluh Emilia dengan wajah putus asa , walaupun putranya mempunyai fisik sempurna tapi ia tak sekalipun ia pernah melihat Lucas membawa gadis untuk dikenalkan sebagai pacarnya . Sebagai seorang ibu tentu saja hal itu membuatnya sangat khawatir .
" Lusa kami sengaja pergi agar kalian bisa segera memberi kami cucu ... "
*
Sedang di ruang kerja tampak Lucas duduk di depan Daddynya , mereka sedang berbicara tentang masalah perusahaan . Phillipe memang sudah menyerahkan perusahaan sepenuhnya pada putranya , tapi ia masih menjabat sebagai ketua tim audit yang akan memeriksa ' kewarasan ' perusahaan secara berkala .
" Jika bukan karena Daddy yang memaksa aku tidak akan pernah membiarkan Gregory Corp bekerjasama dengan perusahaan kita ! Terlalu tinggi resikonya ... bisa saja mereka hanya ingin mencuri informasi dari perusahaan kita "
" Jika itu yang kau khawatirkan maka tenang saja , kita punya orang orang yang kompeten di bidangnya ! Darius sendiri yang memimpin dan merancang pertahanan untuk data perusahaan . Daddy yakin dia masih menjadi ahli lT terbaik di negeri ini "
Lucas menghela nafasnya , Darius adalah sahabat yang sekarang menjadi tangan kanannya . Selain urusan pekerjaan Darius juga teman yang baik untuk berbagi tentang urusan pribadinya . Sebelum hari pernikahannya sahabatnya itu sudah memperingatkannya , jika sehebat apapun pria akan tetap tetap tunduk di bawah kaki wanitanya .
Dan Lucas hanya ingin menepis pendapat itu , apapun yang terjadi ia tak akan pernah terbuai dengan apa yang Darius katakan sebagai cinta . Jika selamanya seorang pria akan berada di atas !
" Bukannya besok kau akan ada pertemuan dengan Alan MacGregor? Sama sepertimu , dia adalah satu satunya pewaris dari Gregory Corp . Jika Daddy lihat dia adalah pengusaha muda yang sangat smart "
" Dia licik !! Buktinya ia ajukan kerjasama itu padamu Dad , dia tahu jika aku tidak akan pernah menerima apapun yang berhubungan dengan Gregory ... " gerutu Lucas , waktu itu kebetulan dia ada urusan bisnis ke luar negeri jadi Phillipe yang duduk di kursi kebesarannya .
Lucas tahu jika ayahnya sudah menimbang semua dari semua aspek . Phillipe tak akan mengambil kontrak kerjasama itu jika dirasa tidak menguntungkan untuk perusahaan .
" Anggap saja kerjasama itu adalah jembatan untuk tolak ukur kemampuan kalian . Wajar jika pengusaha muda seperti kalian saling bersaing , tapi Daddy harap itu adalah persaingan yang sehat . Sudah malam sebaiknya kau segera kembali ke kamar . Amy pasti sedang menunggumu " kata Phillipe dengan senyum penuh arti , malam ini adalah malam pertama untuk putra dan menantunya .
" Ckk ... Masalah perusahaan tetap lebih penting Dad !! "
" Tak ada yang lebih penting dari kehadiran cucuku " sahut Phillipe sambil terkekeh . Pria itu tahu ini adalah momen pertama putranya dekat dengan seorang wanita . Bukan lagi dengan pacar tapi dengan wanita yang pagi tadi sudah resmi menjadi istrinya .
" Kau sudah bisa membuktikan pada Daddy dan Mommy bisa menjadi pengusaha hebat ! Sekarang saatnya kau membuktikan pada kami jika kau adalah laki laki yang hebat ... kau tahu maksudku bukan !!? "
" Baik ... Akan aku buktikan jika aku adalah laki laki sejati jika itu bisa membuat kalian puas ! " sahut Lucas yang kemudian segera keluar dari ruang kerja miliknya .
" Daddy tunggu kabar baiknya "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!