Seorang wanita cantik dengan pakaian sederhana sedang menangis di hadapan suami dan seluruh keluarga suaminya setelah mendapati kenyataan bahwa suaminya telah menikah dengan mantan kekasihnya “kenapa kalian tega melakukan semua ini kepada ku, apa salah ku” kata kyara dengan menahan sakit dan sesak saat mengetahui suaminya telah menikah lagi dengan mantan kekasihnya.

“ salahmu adalah karena kamu itu wanita miskin dan Cuma tamatan SMA” kata ibu Dina, ibu dari Dio suaminya dengan sinis yang memang dari dulu tidak menyukai pilihan ayah mertuanya yang sudah meninggal itu.

“Kyara putri saat ini aku talak kamu dengan talak tiga , sekarang kamu bukan lagi istri ku” ucap Dio tiba-tiba,tp sebenarnya di hati Dio ia sedikit berat untuk mengucapkan kalimat itu karna dia mulai merasa nyaman dengan semua perlakuan kyara terhadapnya selama ini, tapi ia tepis semua perasaan itu karna dia meyakini bahwa dia masih sangat mencintai Oliv yang sekarang menjadi istri nya itu.

kyara hanya bisa menangis, karna talak yang di layangkan oleh Dio kepadanya, dia tau bahwa selama ini Dio tak pernah mencintainya, kyara meyakini bahwa seiring berjalanya waktu dengan kesungguhan dan perhatian nya kepada Dio dan seluruh keluarga Baskoro mereka akan mau menerimanya sebagai keluarga terlepas dari dia yang miskin dan hanya tamatan SMA.

Tapi semua usahanya untuk bertahan selama ini tetap tidak bisa membuat mereka mau menerima kyara bahkan saat kyara sudah memberikan keturunan kepada mereka, mereka tetap tidak menyukai kyara dan bahkan anak kyara pun juga tidak di sukai oleh mereka,Dio juga tidak pernah bermain atau sekedar tanya tentang tumbuh kembang sang buah hati.

Dulu Dio terpaksa menikahi kyara karena ancaman sang kakek, apabila dia tidak mau menikah dengan kyara maka namanya akan di coret dari daftar ahli waris keluarga baskoro.

 “sekarang kemasi barang-barang mu dan segara pergi dari rumah ini, dan bawa juga anak mu itu pergi,karna kami tak membutuhkan anak yang lahir dari wanita miskin seperti mu” ujar nenek Dio yang juga tidak menyukai pilihan dari almarhum suaminya itu.

dengan menahan rasa sakit hatinya kyara pergi mangamasi barang-barangnya dan barang anaknya,lalu kyara mengajak Lili ayara Baskoro putrinya dengan Dio Baskoro untuk pergi. “Akhirnya kalian pergi juga,pergi yang jauh dan jangan menampakkan wajah kalian di keluarga ini karena kami jijik dengan kalian kaum miskin” ujar papa Dio setelah melihat mantan menantu dan cucu yang tak di anggapnya itu,

 “kalian sungguh kejam dan sombong,suatu saat kalian akan merasakan akibatnya, karma Allah pasti akan menimpa kalian, terutama kamu mas karena kamu sudah menzolimi istri dan mencampakkan anak mu, camkan itu” ujar kyara

 Plak

sebuah tamparan mendarat keras di pipi mulus kyara “dasar wanita miskin kurang ajar beraninya kau penyumpahi keluarga ku hah..memang kau siapa? Berani mengancam ku,dasar wanita tak tau diri”ucap Dio dengan penuh emosi setelah menampar Kyara.

Keluarga Baskoro langsung menyeret ibu dan anak itu keluar dari rumah itu dan melemparkan semua barang-barang Kyara dan Lili “ pergi kalian dari sini dasar wanita miskin tak tau diri” ujar mama Dio.

Dengan mengambil barangnya Kyara dan Lili pun pergi dari rumah itu .

Setelah cukup jauh dari daerah perumahan itu, “mama kita akan pergi ke mana” tanya Lili dengan mata yang sedikit sembab karna habis menangis akibat melihat keluarga papanya memperlakukan mama dan dirinya dengan buruk.

“kita akan pergi ke rumah baru kita sayang” kata kyara sambil mengajak Lili duduk untuk beristirahat di tempat duduk pinggir jalan tersebut

" ma kenapa papa,kakek, nenek, nenek buyut dan Tante Laras membenci kita?, padahal Lili hanya ingin merasakan di sayangi oleh keluarga papa, kenapa papa tak pernah sayang dan mau bermain dengan Lili? Lili hanya ingin seperti teman-teman lili yang selalu bermain dengan keluarganya,

tapi sekarang Lili g mau lagi bertemu dengan mereka ,mereka jahat pada mama dan Lili,lili benci mereka, Lili benci papa, Lili g mau bertemu mereka lagi".

terdengar helaan nafas panjang dari mulut kyara

" sayang... Lili gak boleh seperti itu nak.. Lili gak boleh membenci papa, sebenarnya papa sayang kok sama Lili, tapi papa kan sibuk kerja jadi jarang bisa bermain sama Lili, Lili gak boleh ya sayang benci sama papa, kan papa, papa kandung Lili, jadi Lili haris tetap sayang sama papa ya sayang.." ujar kyara menasehati Lili, yang hanya di jawab anggukan oleh Lili.

lalu kyara mengambil hp di dalam tas nya dan menelfon seseorang “halo tolong jemput saya di jalan anggrek dekat perumahan mawar indah” ucap kyara pada orang tersebut “baik nona” ucap seseorang di sebrang telfon sana.

.

.

Siapakah yang di hubungi oleh kyara?

Tentang Kyara.

Kyara putri adalah seorang wanita yang cantik, hidung mancung, rambut panjang sepunggung, kulit putih dan mata coklat yang indah.

sedari kecil dia hidup di panti asuhan, kyara adalah gadis yang ceria.

Banyak orang suka dengan kyara karena kebaikan dan keramahannya.

Sedari SMP kyara sudah mulai bekerja untuk membantu ibu panti, kyara bekerja dengan berjualan kue yang di titipkan ke warung warung dan kantin tempat kyara bersekolah.

Kyara juga anak yang sangat cerdas, saat SMA kyara sudah ahli dalam bidang IT dan hacker, dari keahliannya itulah yang membuat kyara bisa mendapatkan penghasilan lebih dan bisa membangun sebuah minimarket pertamanya yang di beri nama KY.M, dan berkembang hingga memiliki banyak cabang dan terkenal di seluruh Asia.

Kyara menikah dengan Dio Baskoro karena perjodohan yang di lakukan oleh kakek Dio yaitu tuan besar Baskoro

Tuan Baskoro menjodohkan Dio dengan kyara karena tuan Baskoro pernah di tolong oleh kyara saat mengalami kecelakaan dan merasa bahwa kyara adalah wanita yang baik dan cocok untuk cucunya Dio.

Sebenarnya tidak ada yang setuju dengan perjodohan ini karena mereka beranggapan bahwa kyara tidak jelas asal-usulnya dan tidak selevel dengan keluarga Baskoro.

Dio sendiri pun tak setuju dengan perjodohan itu karena dia memiliki kekasih yang amat sangat dia cintai.

tetapi tuan Baskoro tak pernah menyetujui hubungan Dio dengan kekasihnya itu.

flashback...

" aku menolak perjodohan ini kek.., karena kau sudah memiliki kekasih yang amat aku cintai, Kakek tau itu kan?.." ujar Dio karena tak terima dengan perjodohan yang tiba-tiba di lakukan oleh kakeknya.

" benar pa.. Kenapa papa menjodohkan Dio dengan gadis yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak selevel dengan kita?.. Padahal Dio sudah memiliki Oliv yang sudah jelas bahwa dia dari keluarga terpandang dan setara dengan kita" ujar mama Dio karena tidak terima dengan perjodohan yang di lakukan oleh papa mertuanya itu.

" aku juga tidak setuju dengan perjodohan yang kamu lakukan untuk Dio dengan wanita yang tidak jelas asal-usulnya, apa nanti kata kolega bisnis kita jika tahu bahwa kita memiliki menantu yang tidak selevel dengan kita dan tidak jelas asal-usulnya pa.., kita bisa malu" protes dari istri tuan Baskoro.

Mereke semua sangat terkejut akan permintaan tuan Baskoro yang mengatakan akan menjodohkan Dio laki-laki yang di gadang-gadang akan menjadi penerus dari perusahaan Baskoro grup.

Dan mereka lebih tidak terima lagi karena yang dipilih oleh tuan Baskoro untuk di jadikan menantu adalah anak yatim piatu

yang tinggal di panti asuhan dan hanya lulusan SMA .

Bukan dari kalangan anak pengusaha dan memiliki karir yang bagus yang seperti apa yang mereka bayangkan.

Mereka jelas menolak perjodohan itu karena wanita yang di jodohkan tidak setara dengan mereka dan nanti apa kata kolega bisnis mereka bahwa keluarga Baskoro memiliki menantu dari kalangan rakyat miskin.

" aku gak butuh persetujuan dari kalian semua, aku tetap akan menjodohkan Dio dengan kyara wanita yang aku pilih.

jadi kalian tidak ada yang berhak membantah karena itu sudah menjadi keputusan ku"

"dan kamu Dio jika kamu menolak perjodohan ini maka kamu akan kakek coret dari ahli waris keluarga Baskoro.

ancaman kakek ini tidak pernah main-main kalian semua juga tau itu kan

jadi jangan pernah macam-macam."

" dan satu lagi, aku sudah mengatur acara pernikahan yang akan di lakukan sebulan lagi,

kalian mengerti? tidak ada bantahan"

ujar tuan Baskoro kepada seluruh keluarganya.

Seluruh orang yang ada di ruangan itu diam tak berani membantah lagi, jika tuan Baskoro sudah mengeluarkan ancamannya.

.

.

Hari berganti dengan cepat sekarang, adalah hari dimana pelaksanaan pernikahan Dio dan kyara.

Mereke melaksanakan pernikahan yang sederhana dan hanya di hadiri oleh keluarga besar saja.

itu adalah permintaan kyara, karena ia tidak ingin pernikahannya di lakukan secara meriah .

Dan itu juga menguntungkan bagi keluarga yang tidak suka terhadap pernikahan ini karena itu tidak akan membuat mereka malu terhadap para kolega bisnis mereka.

Acarapun berjalan dengan lancar dan hanya di lakukan akad nikah lalu ucapan selamat dari kerabat saja.

Selama acara berlangsung tak ada senyum kebahagiaan yang tulus dari keluarga inti Baskoro, hanya tuan besar Baskoro lah yang sangat bahagia dengan pernikahan cucunya ini.

Apalagi Dio, sepanjang acara berlangsung dia hanya memasang wajah datar nya dan sedikit emosi karena dia tidak terima dengan pernikahan ini dan menjadikan kekasihnya memutuskan hubungan mereka dan pergi entah kemana.

Dio sangat benci dengan wanita yang ada di sebelahnya, Dio beranggapan karena wanita ini kekasihnya memutuskan hubungannya dan pergi meninggalkannya.

" jangan pernah kamu merasa bahagia dengan pernikahan ini, karena aku sangat membencimu. Dan karena kau kekasihku pergi meninggalkan ku, aku gak akan membiarkan hidupmu bahagia dengan pernikahan ini, aku akan membuatmu menderita.. Camkan itu wanita murahan..." bisikan dari Dio dengan penuh emosi kepada Kyara.

Kyara hanya menundung sambil sedikit meremat gaun pengantin yang ia kenakan.

" Tuhan kuatkan hati hambamu ini dalam menjalani pernikahan ini dan kuatkan hamba-mu agar bisa membuat suami hamba mencintai hamba" ujar kyara dalam hati.

.

.

Sejak saat itulah hidup kyara tak seceria sebelum menikah, ia sering bersedih dan menangis hampir setiap hari karena perlakuan keluarga Baskoro, terutama Dio suaminya.

Dia selalu di perlakukan seperti pembantu dan sering mendapatkan kekerasan secara batin dari suami serta keluarga suaminya. hingga hadirnya Lili pun tidak merubah pandangan dan sikap mereka terhadap kyara

Justru mereka juga tidak mau mengakui Lili sebagai keluarga mereka dan Lili pun juga mendapatkan perlakuan yang buruk dari keluarga itu.

Lili juga tak pernah merasakan kasih sayang dari papanya. Papanya selalu mengacuhkan Lili saat anak itu ingin bermain dengan ayahnya, bahkan tak jarang Dio membentak Lili, hanya karena Lili ingin di temani bermain sebentar dengannya

kyara dan Lili hanya aman saat ada kakek Baskoro saja, karena tak ada yang berani berbuat ulah didepan beliau, jika sampai ada yang berani menyakiti kyara di depan kakek Baskoro maka akan langsung diusir dari kediaman Baskoro.

Selama 5 tahun lamanya kyara mengalami itu semua, tapi dia tetap berusaha bertahan demi kakek Baskoro yang telah baik kepadanya dan menyayanginya dan Lili .

Hingga musibah datang pada kakek Baskoro. Beliau meninggal dalam sebuah kecelakaan lalulintas.

sejak saat itu hidup kyara semakin sengsara sampai akhirnya talak dilayangkan kepadanya karena Dio sudah menikah dengan kekasih yang amat dia cintai.

flashback end..

.

.

.

Ciitt... Sebuah mobil Alphard berhenti didepan seorang ibu dan anak yang sedang duduk di kursi pinggir jalan Raya, yang memang di sediakan untuk pejalan kaki atau pengendara lain yang ingin beristirahat sebentar disana.

seorang laki-laki keluar dari mobil tersebut.

" selamat sore kyara, hai... Lili" sapa laki-laki tersebut kepada kyara dan Lili.

"sore kak Ferdi, bagaimana kabarmu?" ujar kyara pada laki-laki bernama Ferdi itu.

Ferdi adalah salah satu tangan kanan kyara dia yang bertugas mengurus seluruh usaha kyara selama dia tidak ada.

Dan selama ini Ferdi lah yang selalu datang setiap ada pengajuan kerjasama dan undangan dari para kolega bisnis.

kyara hanya datang ke kantornya apabila ada berkas yang membutuhkan tanda tangannya saja, dan ia selalu memantau usahanya dari jauh.

Selama ini orang hanya tau Ferdi sebagai perwakilan dari CEO KY.M grup, mereka semua tak pernah tau siapa pemilik KY.M grup yang sebenarnya.

.

.

" kabar ku baik kyara, kau sendiri kenapa membawa barang sebanyak ini, apa yang terjadi dengan mu dan Lili? Apa kau di usir oleh suami mu itu dari rumah?"

Ferdi sudah menebak sedari tadi dia memperhatikan kyara dan Lili yang terdapat 2 tas besar di sebelah mereka yang bisa di tebak bahwa tas itu mungkin berisikan baju.

" ceritanya panjang kak, nanti akan ku ceritakan kak, sekarang tolong antarkan kami ke Mension,karena kasihan Lili sudah terlihat lelah, sajak tadi aku mengajaknya berjalandari rumah mas Dio hingga ke sini" ujar kyara

ia, sedikit khawatir melihat putrinya yang sepertinya sedikit kelelahan karena dari rumah Dio menuju ke dekat jalan raya. Kerena memang rumah Dio adalah kawasan perumahan, dan letaknya berada di paling ujung, jadi jaraknya memang sedikit jauh dari jalan raya, jika di tempuh dengan jalan kaki, jadi wajar jika Lili sedikit kelelahan.

" baiklah, ayo masuk, tapi nanti kamu harus menceritakan semuanya apa yang terjadi dengan mu dan Lili di Mension" ujar Ferdi berusaha sabar menunggu penjelasan dari kyara. karena dia juga kasihan melihat Lili yang sepertinya sedikit lelah.

Ferdi membukakan pintu mobil lalu membantu kyara memasukkan tasnya kedalam mobil. setelah memastikan kyara dan Lili sudah duduk Ferdi pun langsung menutup pintu mobil, ia masuk kedalam mobil juga dan langsung mengendarainya pergi ke Mension kyara.

Ya, Sebenarnya kyara sudah memiliki Mension yang sangat indah dan lebih besar dari Mension Baskoro, karena memang sebenarnya kekayaan kyara lebih besar dari kekayaan Baskoro grup.

" mama om itu siapa? dan kita mau kemana?"

di tengah perjalanan lili yang sedari tadi diam saja ia pun lantas bertanya karena sebenarnya Lili penasaran dengan orang yang berbicara sangat akrab dengan mamanya itu.

"hai Lili! Nama om adalah Ferdi, om adalah teman mama kamu dan sekaligus asisten mama kamu. sedari kecil kami berteman, karena om juga dulunya tinggal di panti asuhan sama dengan mama kamu" bukan kyara yang menjawab melainkan Ferdi karena dia juga mendengarkan apa yang di tanyakan Lili kepada mamanya.

" dan juga kita akan pergi ke Mension mama kamu" imbuhnya.

" Mension mama?.. Mension yang seperti milik papa, yang selama ini Lili dan mama tinggal?" tanya Lili penasaran

" ya seperti itu tapi lebih besar lagi dan lebih indah, kara disana ada taman bermain, kolem renang, taman yang luas, ada kebun buah-buahan dan sayur-sayuran, lalu ada kolam ikan juga" ujar Ferdi menyebutkan satu persatu yang ada di Mension milik kyara itu.

" benarkah itu ma? Ada taaman bermain dan kebun buah-buahan" tanya Lili pada mamanya

" iya sayang taman bermain kuhus untuk Lili" jawab kyara sambil mengelus rambut Lili.

" wah asyiikkk...." rasa lelah yang di rasakan Lili tadi seketika hilang setelah mendengar adanya taman bermain khusus untuknya.

.

.

Tak berapa lama merekapun telah sampai di sebuah Mension yang besar dengan halaman yang sangat luas, dengan pemandangan taman yang sangat terawat dan rapi.

" waahhh... Mama kebunnya sangat indah dan luas sekali, dan wahhh... Rumahnya sangat besar lebih besar dari rumah papa" ujar Lili memandang dengan takjub Mension itu.

dia tak henti-hentinya berceloteh sendiri saking gembiranya dan sedikit tak percaya bahwa ia dan sang mama akan tinggal di rumah sebesar dan seindah ini.

Mobil pun berhenti, mereka pun langsung keluar dari mobil dan di depan sana mereka sudah disambut oleh paman Hadi kepala pelayan di Mension itu dan Dania sekertaris kyara.

" selamat datang nyonya dan nona muda"

"selamat datang kyara, Lili "sapa paman Hadi dan Dania.

" terima kasih paman Hadi, kak Dania atas sambutannya" jawab kyara sambil tersenyum ramah.

Lalu kyara dan Lili pun masuk kedalam rumah di susul oleh Diana dan paman Hadi sambil membawakan tas kyara dan Lili.

" sayang rumah ini sekarang adalah tempat tinggal kita untuk seterusnya, dan ini adalah Tante Diana, dia adalah sekertaris mama, dan yang ini adalah kakek Hadi dia adalah kepala pelayan di rumah ini" ujar kyara memberitahu Lili.

" halo kakek Hadi, halo Tante Diana, Salam kenal nama saya Lili" sapa Lili setelah menyalami mereka berdua dengan takzim.

" salam kenal juga nona muda"

" salam kenal juga Lili" ujar keduanya secara bersamaan.

"aku akan mengantarkan Lili ke kamar untuk membersihkan diri sambil menunjukan dimana kamarnya berada dan aku sendiripun juga akan membersihkan diri. kalian bisa kembali ke aktivitas kalian masing-masing" ujar kyara.

" dan barang itu tolong taruh di kamar saya saja, ayo sayang kita keatas"

" baik nyonya", lalu kyara dan Lili pun ke lantai tiga menggunakan lif dengan paman Hadi yang membawakan tas milik kyara dan Lili

Dan Diana juga kembali ke kamarnya, untuk membersihkan diri.

Diana memang tinggal di Mension iiti sejak Mension itu jadi dan membantu kyara untuk menata dan menjaga Mension tersebut.

Sebenarnya Ferdi juga memiliki kamar sendiri di Mension itu tetapi dia lebih memilih tinggal di apartemen milik kyara dulu sebelum memiliki Mension.

.

.

Mereka pun akhirnya sampai di depan sebuah kamar.

Ceklek

" sayang ini adalah kamar kamu" ujar kyara menunjukkan kamar dengan nuansa pink dan putih yang luas dan ada kamar mandi, lemari pakaian dan tempat gati, serta ada banyak boneka dan mainan di sana.

" wahhh... Mama kamarnya indah sekali ada mainan dan banyak bonekanya juga aku senang punya kamar sendiri, dari dulu aku ingin sekali punya kamar sendiri, sekarang keinginanku tercapai juga, terima kasih mama" ujar Lili sambil memeluk mamanya sengan perasaan yang amat sangat gembira karena memiliki kamar sendiri.

"sama-sama sayang"

"mama senang melihatmu bahagia sayang, mama berjanji akan memberikan mu kebahagiaan yang tak pernah diberikan oleh papamu, mama akan menjadi mama sekaligus papa untukmu sayang, berbahagialah selalu sayang , lupakan kesedihan yang di berikan oleh papamu dan keluarganya, sekarang kita akan memulai hidup yang baru bersama-sama".

.

.

.

Mohon dukungannya ya kakak

ini karya pertama saya semoga kakak-kakak suka dengan karya saya ini.

maaf jika kata-katanya sedikit ribet dan sulit di mengerti.