Dave Atmawijaya adalah seorang pria tampan berusia 27 tahun. Memiliki sebuah kantor besar dan mengelola sebuah hotel berbintang milik keluarganya.
Berwatak sangat kejam dan tidak memiliki rasa kasihan kepada siapapun yang mencoba menghalangi rencananya.
Cindy yang menjadi pasangan kekasihnya sangat bangga dan mengambil keuntungan dari kesuksesan Dave tersebut. Ia mendekati Dave hanya semata-mata demi uang dan bersetongkol dengan sahabat karib Dave. Hingga suatu hari Dave memergoki Cindy sedang berhubungan badan dan mendengar semua pembicaraannya bersama Sahabat karibnya.
Dave murka dan membuang jauh kedua penghianat nya sehingga ia berubah menjadi sedikit kejam.
Dalam diam ia memiliki sebuah kasino dan merubah hotel berbintang menjadi tempat rostitusi terselubung.
Dinda Wira Abraham dan Dandi Wira Abraham adalah saudara kembar yang dilahirkan 23 tahun yang lalu.
Dinda yang periang,ramah dan baik bertolak belakang dengan perilaku Dandi yang suka mabuk-mabukan dan berjudi.
Suatu hari Dandi berhutang kepada Dave hingga ia tidak mampu untuk melunasi nya. Sehingga Dinda yang menjadi alat pelunas hutang saudara kembarnya.
Berbagai cara telah Dinda lakukan agar ia terbebas dari jeratan tersebut hingga akhirnya ia tertangkap basah oleh Dave dan tidak bisa melepaskan diri.
Dinda terus berlari menyelamatkan diri dari kejaran para anak buah Dave. Dinda tau berlari bukanlah keahliannya apalagi kaki sebelah kirinya selalu terasa nyeri. Demi menyelamatkan diri, ia mau tidak mau harus berlari sekuat tenaga agar tidak ditangkap oleh anak buah Dave.
"Aduh." Dinda mengerang kesakitan saat kakinya keseleo dan tentu saja ditambah dengan rasa nyeri yang luar biasa.
Dengan susah payah ia bangkit dan pergi meninggalkan tempat tersebut dengan tertatih-tatih.
"Itu dia. Kejar!" suruh salah seorang dari orang suruhan Dave.
Dinda yang menyadari pun semakin ketakutan dan terus mencoba melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa.
"Ya Tuhan, selamatkan aku. Aku tidak mau dijadikan wanita penghibur," ucap Dinda sambil terus berusaha melarikan diri.
Flashback on
"Kapan kamu akan membayar hutangmu itu?" ucap Dave dengan murkanya terhadap Dandi.
Dandi merupakan saudara kembar Dinda. Tidak banyak yang tau, Dandi memiliki saudari kembar. Karena selama ini ia sengaja menyembunyikan fakta tersebut terhadap teman-teman, para musuh serta Dave. Semata-mata untuk melindungi Dimda agar tidak disakiti oleh siapapun.
Perilaku dan sifat mereka sangatlah berbeda. Jika Dinda ceria dan ramah terhadap semua orang, tidak bagi Dandi yang memiliki sifat yang bertolak belakang dari Dinda. Dandi selalu bermain judi, pulang malam dengan keadaan mabuk dan selalu meresahkan para tetangga sekitar saat Dandi berusaha merusak perkarangan warga.
Namun didalam lubuk hati mereka, mereka sangatlah saling menyayangi. Apalagi Dinda yang sangat menyayangi Dandi saudara kembarnya. Setelah kepergian kedua orang tuanya untuk selama-lamanya, hanya Dandi lah keluarga satu-satunya yang sekarang ia miliki.
"Aku sekarang tidak ada uang, tolong beri aku waktu. Aku pasti akan membayarnya." Dandi memohon dan menahan sakit saat Dave memukulnya.
"Sudah berkali-kali aku memberimu waktu. Sampai kapan aku menunggu?" ucap Dave kembali
"Kalian, periksa tempat ini. Cari barang berharga yang bisa kita jual. Cepat!" perintah Dave dengan tegas dan membuat anak buahnya berpencar dengan cepat.
Para anak buah Dave pun mulai mencari dan mengobrak abrik tempat tinggal Dandi dan Dinda untuk mencari barang-barang yang bisa menggantikan hutang Dandi terhadap dave.
"Siapa kalian? kenapa kalian serakkan kamarku?" tanya Dinda yang baru selesai mandi dan tersadar saat baru akan memasuki kamar.
Anak buah yang melihat pun seketika terdiam dan berfikir siapa perempuan yang berada dirumah Dandi tersebut.
"Rumahmu?" tanya salah seorang anak buah Dave bingung.
"Iya, ini rumahku. Apa kalian teman-teman Dandi?" jawab Dinda dengan gugup, karena sebenarnya ia juga merasa ketakutan.
Para anak buah yang mendengar pun tersenyum dengan sinis nya dan dengan cepat menangkap serta membawa Dinda menghadap Dave.
"Lepaskan aku. Mau apa kalian?" Dinda meronta-ronta dan kaget tiba-tiba mereka menariknya.
"Ini tuan barang berharganya." ucap mereka dan membuat Dave menghentikan seketika pukulan kepada Dandi.
"Apa menurutmu aku menginginkan barang ini?" ucap Dave dengan alis yang sedikit dinaikkan. Karena kebingungan dan pastinya sangat kecewa dengan apa yang dibawa oleh anak buahnya.
Dave berharap mereka menemukan uang atau emas peninggalan orangtua Dandi yang mereka simpan.
"Dia serumah bersama Dandi," jawab anak buah Dave
"jangan kalian sentuh kembaranku." ucap Dandi murka saat Dinda meronta-ronta dan ketakutan.
"Oh, ternyata kau selama ini menyembunyikan fakta bahwa kau punya saudari kembar yang cantik?" Dave memegang dagu Dinda dengan kasar dan membuat Dinda semakin ketakutan.
"Lepaskan tanganmu! jangan berani kau sentuh saudaraku." ucap Dandi sambil memegangi perutnya yang sakit terkena tendangan Dave.
"Wah, sepertinya saudarimu ini bisa melunasi hutang-hutangmu." Dave dengan senyum menyeringai kepada Dinda.
Dandi yang mendengar pun hanya mampu memohon dan memohon agar Dave tidak mencelakai Dinda. Dandi sangat tau maksud yang dikatakan Dave kepadanya. Tentu saja ia tidak ingin kembarannya terjerumus kedalam dunianya. Ia sangat tidak ingin Dinda dijadikan alat pemuas para hidung belang demi melunaskan hutangnya.
Dengan sekuat tenaga ia bangkit dan mencoba menyelamatkan Dinda yang sedari tadi dipegang oleh anak buah Dave.
Braaak
Sebuah pukulan mendarat di wajah Dandi saat akan menolong Dinda.
"Dandi ...berhenti kalian! Jangan sakiti dia"ucap Dinda dengan lirih. Ia tak sanggup menahan tangisannya saat Dandi dibantai oleh Dave tanpa ampun.
"Apa kau sangat menyayangi saudara kembarmu ini nona cantik?" goda Dave sambil mengeluarkan sebuah pistol dan mendekatkan nya di kepala Dandi.
"Jangan ... tolong jangan sakiti dia!" dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan cengkraman tangan oleh anak buah Dave.
"Kamu tau nona cantik, saudara kembarmu ini sangatlah banyak hutangnya terhadapku. Sudah berkali-kali aku memberinya waktu untuk melunasi hutangnya. Tapi sepertinya inilah saat yang tepat dia harus melunasinya." ucap Dave kembali.
"Tidak! kami akan membayarnya. Beri kami waktu lagi tuan. Saya akan membantu Dandi membayar hutangnya kepada tuan." sambil terus memelas agar Dave melepaskan dirinya dan Dandi.
"Sudah terlambat nona, tapi aku sangat setuju jika kamu mau membantu membayarkan hutang saudara kembarmu ini," Dave bertepuk tangan sambil tersenyum kepada mereka berdua. Yang mana senyuman tersebut bukanlah senyuman ketulusan melainkan senyuman mematikan.
"Karena kau cantik, tentu saja sangat cepat hutang saudara kembarmu akan lunas."
"Jangan dia, aku mohon jangan dia! . Dia kembaranku, cuma dia yang aku miliki. Aku sangat menyayanginya." ucap Dandi kembali.
"Waw, sungguh dramatis. Aku sangat sedih melihat drama ini." Dave dengan gerakan mengejek.
"Ayo pergi dari sini! bawa kembarannya ke hotel dan mintalah bayaran dua kali lipat dari wanita lainnya." perintah Dave dan dengan segera anak buahnya pergi dan membawa Dinda dengan paksa.
Dinda hanya bisa meronta-tonta agar bisa melepaskan diri dari mereka. Ia tidak tau apa yang akan terjadi dengan nasibnya jika ia benar-benar akan dijadikan pemuas nafsu. Ia tidak bisa membayangkan kesucian yang selama ini sangat ia jaga akan hancur dengan sekejap.
"Kakak, tolong Dinda. Dinda tidak mau jadi p******." ronta Dinda saat dibawa oleh mereka.
Dandi yang melihat dan mendengar pun hanya bisa pasrah dan tidak mampu menolong. Ia sudah berusaha, namun ia tidak bisa. Rasa sakitnya sangatlah besar hingga ia sudah tidak sanggup untuk berdiri. Hingga akhirnya Dinda dan Dave menghilang dari pandangannya.
Saat diperjalanan, Dinda hanya mampu menangis dan terus menangis saat mengingat sebentar lagi kesuciannya akan diambil oleh pria hidung belang.
Akhirnya sampailah mereka ditempat tujuan. Sebuah hotel berbintang yang tidak lain adalah milik keluarga Dave. Selama ini orang tua nya mempercayakan Dave untuk mengelola hotel tersebut kepadanya.
Dinda diturunkan dengan paksa dan ia juga tidak bisa melarikan diri karena tangannya sudah diikat dan mulutnya dilakban oleh anak buah Dave hingga sepanjang jalan ia hanya bisa menagis tanpa bisa melawan.
"Selamat datang Tuan." sapa penjaga hotel tersebut.
Mereka masuk melalui pintu belakang agar tidak dilihat dan diketahui oleh para tamu lain. Sesungguhnya pekerjaan ini sangatlah tersembunyi. Tentu resikonya sangat tinggi jika diketahui oleh orang lain. Apalagi jika ada yang melaporkan kepada yang berwajib.
Hotel yang megah dan cantik yang seharusnya diperuntukkan untuk para tamu beristirahat dijadikan tempat para pemuas nafsu para hidung belang secara sembunyi-sembunyi.
Selain hotel yang disalahgunakan fungsinya oleh Dave, ia juga mempunyai dan mengelola sebuah kasino terbesar. Tentu hal tersebut tidak diketahui oleh orang tuanya. Namanya juga sembunyi-sembunyi.
Hai semua, terima kasih telah membaca karya autor ya.
Jangan lupa vote, like dan komen ya
Terima kasih.
Waktu menunjukkan pukul 9 malam. Saat ini Dinda dikurung disalah satu kamar hotel.
"Bagaimana ini? Aku tidak mau disini. Dandi selamatkan aku", Dinda sambil menatap jam dinding dan terus Mondar mandir memikirkan cara agar bisa melarikan diri.
Sementara itu dirumah Dave.
Kikan dan Roy Atmawijaya orang tua Dave sedang duduk santai sambil menonton televisi diruang keluarga serta Dion yang muda tiga tahun dari Dave. Anak angkat Kikan dan Roy, sekaligus adik angkat Dave yang dibawa kerumah lima tahun silam saat Kikam mendapati Dion sedang di hajar oleh banyak preman.
Setelah Dion dibawa, barulah mereka mengetahui bahwa Dion yatim piatu dan saat Dion dipukul oleh sekelompok preman karena hutang dari kedua mendiang orang tuanya.
Semasa hidup, orangtua Dion bukanlah orangtua yang baik melainkan sebaliknya. Namun sifat dan perilaku Dion kebalikan dari orangtuanya.
Akhirnya Kikan dan Roy memutuskan Dion menjadi bagian dari keluarganya dan Mereka menyayangi sama seperti mereka menyayangi Dave. Walaupun kenyataannya Dave sangatlah tidak menyukai dan sangat tidak menerima kehadiran Dion dirumahnya.
Dion selalu menyadari dan selalu sadar akan keberadaannya yang hanya anak oungut yang tidak berhak atas segala yang dimiliki keluarga Atmawijaya.
"Dave, kemari nak." panggil Kikan
"Iya ma, ada apa?" tanya Dave malas saat baru saja naik dan ingin masuk ke kamar nya yang tidak jauh dari ruang keluarga tersebut.
"Sini nak ayo duduk" Kikan sambil menepuk-nepuk sofa agar Dave duduk. Dave pun menurut dan duduk disebelah Kikan.
"Dave, mama tau mungkin kamu tidak menyukai pertanyaan ini karena mama dan papa selalu saja mengulang nya. Tapi mama dan papa sangat menginginkan kamu segera menikah Dave." ucap Kikan dengan tenang agar Dave tidak murka untuk kesekian kalinya jika berbicara soal pernikahan.
Dimata orangtuanya, Dave sangatlah yang terbaik. Dave sangat menyayangi kedua orang tuanya. Dave selalu menurut apapun yang diperintahkan namun tidak dengan kata menikah. Walaupun kenyataannya ia tidaklah sebaik dimata orangtuanya.
Bisa dibilang, sifat dan perilaku Dave diluar sangat berbeda dan jauh berbeda jika saat ia berada rumah. Jika diluar ia kejam dan tidak ada rasa kasihan, namun saat dirumah ia sangat tenang dan tidak pernah berperilaku kasar terhadap kedua orangtuanya serta Dion walaupun sebenarnya ia sangat ingin memukulnya namun selalu ditahan. Dave sangat tidak ingin terlihat buruk dimata kedua orangtuanya. Ia juga tau orangtuanya sangat menyayangi dan menjadi kebanggaan apalagi ia akan menjadi pewaris dari keluarga Atmawijaya.
"Sudahlah ma, Dave tidak menginginkan pertanyaan itu lagi. Dave capek mau istirahat. Selamat malam." Dave berlalu meninggalkan kedua orangtuanya. Ia tidak ingin lagi ada pertanyaan-pertanyaan yang memusingkan kepala.
Wanita, tentu saja pernah mampir di kehidupan Dave.
Cindy, wanita beruntung yang pernah singgah di kehidupan Dave. Cantik dan pintar yang membuat wanita mana saja iri terhadapnya. Dave sangat menyayangi dan apapun yang Cindy inginkan selalu dituruti.
Hingga sebuah kejadian dimana saat Dave sudah berada dirumah Cindy dan ingin membuka pintu kamar Cindy, Ia mendengar suara yang menjijikkan dari sebalik pintu. Dengan perlahan Dave membuka pintu dan betapa terkejutnya saat ia melihat Cindy dan seorang laki-laki yang sangat ia kenali. Bagas sahabatnya yang sangat ia percaya sedang berhubungan badan tanpa sehelai benang dengan Cindy. Disela itu ia juga mendengar sebuah percakapan yang mengejutkan. Ternyata selama ini Cindy mendekatinya hanyalah karena harta semata.
Ternyata sahabat yang ia percaya dan wanita yang ia cintai bersetongkol untuk mengambil dan menguras semua hartanya.
Mulai dari saat itu Dave sudah membuang jauh kedua orang tersebut sehingga ia berubah menjadi seperti sekarang.
Sementara di Hotel.
"Keluar!" ucap seorang wanita paruh baya saat membuka pintu kamar yang didiami Dinda.
Apa, Dave mempekerjakan wanita tua. Dimana otaknya?
Dinda menggerutu didalam hati.
"Aku ta ta kut."ucap Dinda terbata-bata
Wanita paruh baya tersebut hanya tersenyum sinis sambil meraih tangan dan membawa Dinda keluar dari kamar tersebut.
"Tante, tolong Dinda. Dinda tidak mau tante. Kasihanilah Dinda. Apa tante mau seperti ini jika suatu hari terjadi terhadap anak-anak tante?" sambil mencoba menahan tarikan tangan dari wanita tersebut.
Plaaaak
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Dinda. Tampak bekas memerah di wajahnya.
Dinda terdiam saat merasakan pedih di bagian pipi sebelah kirinya.
"Berani sekali kamu ya? kamu pikir kamu siapa? apa aku akan kasihan jika kamu anakku? kamu pantas mendapatkannya." ucap wanita tersebut murka.
"Tante, Dinda tidak tau jika Dandi berhutang kepada tuan Dave. Tapi kenapa Dinda yang harus melunasi hutangnya."
"Tante, tolong lepaskan Dinda tante. Biar Dinda bekerja dan melunasi hutang Dandi." ucap Dinda tersedu-sedu karena tidak kuasa menahan air mata yang sudah berjatuhan.
"Jika aku mengasihanimu, apa Tuanku bisa menerimanya? tentu saja tidak. Aku bekerja dengannya untuk mendapatkan uang dan menjalankan semua perintahnya. Jika aku melepaskan mu, tentu saja aku yang akan pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya."
"Tentu saja aku tidak ingin mati dengan secepat itu."
Wanita itu tau, jika suatu pekerjaan yang diperintahkan Dave namun tidak sesuai dengan perintah dan rencana, maka Dave tidak akan segan-segan menghabisi nyawa orang suruhannya tersebut. Begitupun yang sekarang dikawatirkan wanita tersebut.
"Ayo, jangan banyak alasan. Aku hanya menjalankan tugasku dan kau harus segera melunasi hutang saudaramu." wanita tersebut menarik paksa dengan kuat dan membuat Dinda tidak mampu menahan tarikan tersebut.
Dinda hanya bisa menangis sepanjang perjalanan ia mengikuti langkah wanita paruh baya tersebut.
Dinda kemudian keluar dengan perasaan takut. Ia tidak menyangka, seorang perempuan yang sudah tua masih mau terjerat dengan pekerjaan kotor ini.
Dinda mengikuti langkah wanita paruh baya tersebut dengan sesekali melihat ke kiri dan ke kanan mencari celah agar bisa melarikan diri.
Sementara dirumah Dandi
Dandi yang tadinya kesakitan mencoba berdiri dengan sekuat tenaga. Ia kemudian menggapai ponselnya yang terletak diatas meja tidak jauh dari tempatnya berada.
" Dinda maafkan aku. tidak seharusnya aku seperti ini." Dandi meraih ponselnya dan kemudian menekan tombol telepon.
"Hallo pak, saya Dandi. Saya mau membuat laporan jika kembaran saya diculik oleh Dave dan anak buahnya untuk dijadikan wanita penghibur. Tolong saya pak. Saya sangat menyayangi kembaran saya pak." Dandi menutup ponsel dan kemudian melempar ke sembarang tempat karena sangat merasa kesal dan menyesal saat kembarannya dibawa Dave dan dijadikan alat pelunas hutangnya.
Dirumah Atmawijaya
Dave masuk ke kamar nya dan kemudian menghempaskan badannya ke kasur empuk miliknya.
Tiba-tiba ponsel yang di letak disaku celananya bergetar.
Ia segera mengambil menatap layar ponsel tersebut dan melihat nama salah satu anak buahnya memanggil.
"Ada apa?"
"Apa?"
Dave terkejut dengan apa yang baru ia dengar dari sebalik suara teleponnya.
"Urus semua dan cepat cabut laporannya. Ingat, jangan sampai ada yang tau."
"Bunuh dia dan hancurkan tempat itu!" Dave kemudian melempar ponselnya dengan murka.
"Jadi kamu mencoba main-main denganku?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!