NovelToon NovelToon

Penderitaan Istri Ke2

1.IDE DARI TEMAN"

Seorang laki-laki bernama Edo Wijaya,ia adalah pengusaha sukses, memiliki seorang istri yang bernama Winda ,namun sekian lama mereka menjalin rumah tangga,tapi tak kunjung mendapat keturunan,Edo tetap setia menanti ke keajaiban datang,ia juga tidak berpikir untuk mencari pengganti Winda, karena rasa cinta nya terhadap istri nya teramat besar..

"Mas berangkat kerja dulu ya sayang"kata Edo sambil mencium sang istri.

"Iya mas kamu hati-hati!"Sahut Winda,sambil tersenyum ke arah sang suami.

Setelah berpamitan Edo pun pergi menaiki mobil nya.

Hidup mereka sangat rukun,dan selalu berkecukupan tak pernah mereka merasa ke kurangan apa pun, terkecuali satu sampai saat ini mereka masih belum juga di berikan seorang anak.

"Bi saya mau keluar dulu ya ngumpul teman arisan "kata Winda pada asisten yang bernama bi Ida.

"Iya nyonya, hati-hati!"kata bi Ida.

"Iya"kata Winda sambil berlalu menuju mobilnya yang sudah di panaskan oleh supir yang bernama pak Jupri.

"Pak anterin saya ke restoran dekat mall seperti biasa ya!"kata Winda dengan ramah.

"Baik nyonya "kata pak Jupri sambil membukakan pintu mobil.

Lalu pak Jupri pun melajukan mobil menuju tempat yang di minta Winda

Di perjalanan Winda sibuk dengan ponsel nya.

Melihat-lihat store dari teman-teman nya.

Setelah sampai Winda segera turun sementara pak Jupri menunggu di mobil.

Winda mencari keberadaan teman-teman nya yang kata nya sudah menunggu.

"Permisi mbak apa ada yang saya bantu"kata seorang karyawan restoran itu dengan ramah.

"Iya mbak saya mencari teman-teman saya".ujar Winda yang clingukan mencari keberadaan teman-teman nya.

"Oh yang baru datang tadi ya, mereka ada di sana"tunjuk karyawan itu,dan Winda pun menoleh.

"Oh iya mbak terimakasih "kata Winda sampai berjalan menuju teman-teman nya berada.

"Wah istri bos besar sudah datang cantik banget nih"kata salah satu teman Winda yang bernama Eka.

"Ah bisa saja Eka"sahut Winda sambil duduk di kursi yang sudah tersedia,dan melihat meja masih kosong.

"Loh kalian belum pesan apa-apa, pesan saja apa yang kalian suka biar gue yang traktir"kata Winda

"Wah beneran nih"kata Ina teman Winda.

"Iya cepat,gue juga kebetulan lagi lapar"ujar Winda.

Eka pun segera memesan makanan yang mereka mau.

"Eh enak banget sih hidup lo Win , punya segalanya aku jadi iri deh"kata Eka yang di anggukkan semua teman nya.

"Iya gitu deh,apa yang gue mau selalu tersedia tapi sayang saat ini kami belum juga di berikan anak"kata Winda sambil menunduk sedih.

"Ya gak papa Win ntar juga di kasih sabar saja"kata Ina salah satu teman Winda juga

"Iya tapi kan gue juga pengen ngerasain gendong bayi gitu"Wajah Winda terlihat sendu.

"Hm gue punya ide deh"kata Eka yang membuat semua orang menoleh pada nya.

"Ide,ide apa jangan macam-macam deh"kata Winda serius.

"Apaan sih kalian wajah nya pada tegang begitu "ujar Eka sambil tertawa kecil.

"Emang Lo punya ide apa "kata Ina yang penasaran dengan ide yang di maksud Eka.

"Gini gini gimana kalo suami lo suruh nikah saja , terus jika punya anak,anak nya biar Lo yang ngurus,setelah itu Lo minta suami Lo untuk menceraikan itu perempuan "kata Eka.

"Iya benar tuh win, sekadar Lo manfaatin aja tuh perempuan "timpal Ina yang membenarkan ide dari Eka,yang memang salah.

"Ah kalian ini ,ide apaan itu, gak mau gue harus berbagi suami dengan orang lain gak sudi"kata Winda yang tidak setuju dengan ide Eka.

"Ya gue kan cuman memberi kan saran win, lagian cuman untuk sementara kok,jika dia sudah melahirkan lo bisa langsung meminta suami Lo untuk ninggalin tu perempuan "ujar Eka lagi..

Winda pun hanya menghela nafas mendengar ide dari sang teman.

Tak lama makanan mereka semua datang..

"Biar nanti gue pikirin lagi,lagian ide Lo ngaco gitu,udah ah ayo makan!"kata Winda yang mulai merasa lapar melihat menu yang terhidang di atas meja.

Bersambung....

2. "PERMINTAAN WINDA"

Setelah makan dan puas berbelanja,Winda pun memutuskan untuk pulang,rasa nya ia tak ingin kemana-mana lagi .

Sampai di rumah ia segera duduk di ayunan halaman belakang,ia kemudikan kepikiran tentang ide dari teman nya tadi..

Memang konyol sih tapi kan gak tahu kalau gak di coba dulu pikir nya

"Apa aku ikutin saja ya saran Eka"gumam Winda sendirian m

"Tapi apa mungkin mas Edo mau menuruti permintaan konyol ku ini"ujar Winda lagi .

"Ah nanti saja aku pikir kan mending aku mandi saja dulu"Kata Winda iya pun menuju kamar mandi,,mengisi bathub dengan air penuh kemudian ia pun berendam di sana rasa nya seger sekali..

Setelah selesai kemudian ia membersihkan diri dan memakai pakaian lengkap.

Waktu menunjukkan pukul 05:20 sebentar lagi suami nya akan pulang,ia pun duduk di kursi panjang yang ada di teras depan untuk menunggu sang suami..

Tak lama mobil Edo pun muncul,ia memasukkan mobil nya ke bagasi, setelah itu ia menghampiri istrinya yang sudah terlihat sangat cantik..

"Hay sayang,cantik banget sih"kata Edo sambil duduk di dekat istri nya kemudian merangkul pundak sang istri..

"Iya mas aku nungguin kamu "ujar Winda dengan gaya manja nya .

"Hm gitu ya sayang,,hari ini kamu kemana saja ,apa kamu bosen ??"tanya Edo sambil mengelus rambut sang istri yang sangat wangi.

"Hari ni aku bertemu teman-teman ku mas,terus makan sama belanja habis itu pulang, bosen mas kalau saja ada anak pasti rami "kata Winda dengan wajah sedih nya.

"Ya sabar saja sayang,mungkin belum di karuniai saja "kata Edi menenangkan istri nya.

"Mas kamu sayang gak sama aku?"kata Winda yang membuat Edo menoleh ia mengira istrinya masih meragukan rasa sayang nya.

"Iya sayang banget dong ,kok kamu nanya gitu"ujar Edo heran, sebelum mendengar permintaan sang istri m

"Kamu mau gak mas ngabulin permintaan ku,please "kata Winda sambil menangkupkan kedua tangan nya di depan Edo..Dan Edo pun semakin bingung

"Iya kamu mau apa sayang"ucap Edo dengan lembut.

"Mas aku mau kamu menikah lagi"kata Winda agak ragu ia takut suami nya akan marah.

"APA menikah untuk apa sih sayang kamu kan tahu selama ini aku setia sama kamu,aku gak bisa "tolak Edo,yang memang tak setuju dengan ide konyol istri nya.

"Plis mas untuk kali ini saja,,aku pengen punya anak mas,nanti jika dia sudah melahirkan anak biar kita saja yang mengurus anak nya,dan kamu bisa tinggalkan dia!!"

"Aku tahu mas,apa yang aku lakukan ini salah ,kita bisa saja mengadopsi seorang anak,tapi aku gak mau,aku hanya mau anak dari darah daging kamu sendiri "ujar Winda, sebelum Edo menjawab,ia meneteskan air mata,membuat Edo tak tega melihat nya..

"Tapi aku benar-benar gak bisa sayang,aku gak mungkin bisa ngelakuin itu,,emang gak ada cari lain,kan banyak"kata Edo masih dengan dengan nada lembut.

"Aku mohon mas,hiks aku juga tak mau berbagi suami, tapi ini permintaan dari orang tua ku yang sangat ingin punya cucu"

"Sudah sayang kamu gak usah nangis,nanti biar aku pikirin saja lagi "kata Edo ia memang tak bisa melihat sang istri menangis..

"Ayo kita kedalam !!"kada Edo lagi sambil menggandeng sang istri,dan dia pun tak ingin terlalu memikirkan permintaan konyol sang istri.

"Mas bersih-bersih dulu ya kamu tunggu saja di meja makan!"kata Edo sambil berjalan menuju kamar mandi.

Winda mengangguk... sambil melangkah gontai.

Ia kemudian berjalan menuju meja makan,disana sudah tersedia berbagai menu makanan yang di masak oleh bi Ida,karena sudah pukul 08-30 jadi mereka memutuskan untuk makan malam saja.

Sambil menunggu suami nya menyusul nya untuk makan,ia sempat berpikir bagaimana cara nya agar ia bisa memiliki anak dari darah daging suami, sedang kan ia tahu bahwa ia tak akan pernah bisa hamil itu yang di bilang dokter terkecuali ada ke keajaiban datang.

Mendengar orang tua nya mau mewariskan harta pada anak dari darah daging nya dan suaminya, membuat Winda bersikeras ingin memiliki anak,.

Walau apa pun cara nya,meski itu tidak sesuai dengan rencana awal dari Winda, tapi setelah mendengar warisan akan di serahkan pada cucu dari Winda dan Edo nanti, membuat rencana yang tak pernah di rencanakan sebelumnya,jadi terlaksana.

Tak lama Edo muncul ia pun ikut duduk di samping istrinya yang terlihat masih murung.

"Loh sayang kok belum makan"kata Edo yang melihat piring sang istri masih kosong.

"Iya mas aku nungguin kamu ,ini juga mau makan kok"kata Winda sambil mengambil satu centong nasi dan lauk kepiring nya dan juga piring sang suami .

"Terimakasih sayang"

Mereka pun makan bersama,dalam keheningan..

Setelah selesai mereka pun kembali ke kamar..

Di dalam kamar, Edo melihat sang istri termenung di dekat jendela,ia kemudian menghampiri istrinya.

"Sayang kok bengong sih,ayo tidur!"kata Edo sambil memeluk istrinya,ia mengajak istrinya tidur karena memang sudah pukul setengah 10malam.

Winda kemudian menatap sang istri dengan wajah sedih..

"Loh sayang kok sedih,apa kamu masih mikirin soal permintaan mu tadi sore,apa tidak ada cara lain lagi,bisa kah kamu bersabar menunggu sampai nanti kita di berikan anak!"

"Gak bisa mas,soal nya aku gak bisa..."ucap Winda terpotong ia kembali menangis..

"Gak bisa apa sih sayang?"tanya Edo semakin penasaran.

"Aku gak bisa punya anak selama nya mas,aku sudah pernah periksa ke dokter tapi aku gak pernah bilang ke kamu,aku takut kamu kecewa "hiks..Winda kembali menangis.

Edo yang melihat itu pun semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri.

"Baik lah aku akan menuruti permintaan mu"kata Edo yang tak tega melihat kesedihan istrinya.

"Kamu serius mas?"kata Winda dengan wajah yang berbinar.

"Iya tapi ingat ini semua demi kamu"

"Iya mas,nanti biar aku saja yang Carikan perempuan nya"kata Winda sambil tersenyum.

"Iya terserah kamu saja,ayo tidur"ucap Edo

Winda kemudian menurut ia mengikuti suami nya menuju kasur empuk nya,, kemudian berbaring di samping sang suami, kemudian mereka pun tertidur.

3. "MENERIMA TAWARAN WINDA"

Pagi ini Winda sangat senang sebab suami nya mau menuruti permintaan nya,meski sebenarnya ia juga tak rela berbagi suami tapi demi rencana nya,ia pun terpaksa harus rela.

"Mas hari ini Dina kesini,kan hari ni hari libur jadi aku ajak saja kesini biar bisa kenal sama kamu"kata Winda sambil menikmati sarapan nya.

Edo tampak mengernyitkan alis..

"Dina,siapa Dina sayang?"tanya Edo.

"Itu mas Dina kata nya dia mau bersedia nikah dengan kamu saat ini dia sangat butuh uang untuk ibu nya berobat jadi dia menerima tawaran ku "

"Apa dia tahu kalau aku sudah punya istri?"tanya Edo lagi malas.

"Iya dia tahu mas,dia juga tahu apa maksud aku meminta nya untuk menikahi kamu"

"Jadi dia gak keberatan?"ujar Edo lagi memastikan dan berharap jika wanita yang di maksud Winda itu akan keberatan.

"Gak mas ,awal nya emang keberatan tapi ia memikirkan nasib ibu nya,yang harus menjalani operasi sementara Dina tidak punya uang."jelas Winda.

Edo hanya diam,mau menolak juga tak mungkin karena ia tahu,Winda itu selalu memaksakan ke keinginan nya ,meski tak di setujui sekali pun, begitulah Winda.

"Apa kamu yakin dengan rencana kamu ini?"tanya Edo lagi yang masih ragu dengan rencana istrinya.

"Iya mas aku yakin"ujar Winda penuh dengan keyakinan meski kenyataannya ia sendiri pun kurang yakin dengan rencana nya ini.

"Nyonya di luar ada tamu kata nya nama nya Dina"kata bi Ida yang menghampiri Edo dan Winda yang baru selesai sarapan.

"Baik bi saya akan kesana"ujar Winda ,ia kemudian menggandeng tangan suami nya..

"Eh Dina sudah lama ya!"kata Winda sambil duduk di samping suami nya, sementara Edo tetap diam..

"Gak juga aku baru saja kok"ujar Dina dengan tersenyum.

"Oh ya Din kenal kan ini mas Edo,mas kenalkan ini Dina "kata Winda ,namun Edo hanya mengangguk saja..

Dina yang melihat itu pun tahu bahwa Edo sangat mencintai sang istri, andai saja dia tidak butuh uang ,tak mungkin dia menerima tawaran Winda ini,ia sudah mencari pinjaman namun tidak ada yang mau meminjamkan uang pada nya, sementara ibu harus segera di operasi ,ia tak memiliki banyak waktu ,sebab ia tak ingin kehilangan ibu satu-satunya yang ia miliki.

"Mas gimana kalau nikahan kalian di langsungkan satu Minggu lagi lebih cepat lebih baik kan!"saran Winda.

Edo dan Dina pun terkejut,ia merasa belum siap, lagi-lagi Winda membuat keputusan sepihak.

"Apa itu gak kecepatan sayang?"tanya Edo pada Winda.

"Iya Win menurut ku itu juga terlalu cepat "timpal Dina.

"Gak mas, Din lagian gak banyak juga kan yang harus di siapin,kamu dan mas Edo cuman nikah sirih biar aku yang urus semua nya kamu tenang saja"Kata Winda.

"Tapi sayang...."ucapan Edo tiba-tiba di potong Winda.

"Pokok nya gak ada tapi tapian mas"

Edo dan Dina pun hanya bisa menurut..

Setelah itu Dina memutuskan untuk menyusul ibu nya kerumah sakit sebab waktu saat ia menyetujui tawaran Winda,Winda langsung membawa ibu Dina kerumah sakit untuk segera menjalankan operasi.

Ia kemudian menatap ruangan ibu nya seketika air mata nya menetes,ia kemudian masuk keruangan itu , ternyata ibu nya masih koma.

"Bu bangun bu,ini Dina ,Dina sudah berhasil mencari uang buat operasi ibu .. Ibu cepat bangun ya!"kata Dina berbicara di samping ibu nya menggenggam erat tangan sang ibu sambil terus menangis.

Tiba-tiba Dina merasa perut nya sakit .

"Sakit banget perut ku,apa karena dari pagi aku gak ada makan ya!"gumam nya.

Karena sudah tidak tahan ia memutuskan untuk mencari makan di kantin yang berada di rumah sakit ini.

"Bu Dina tinggal sebentar ya,mau beli makan Dina janji akan secepatnya kembali"kata Dina sambil mengecup lembut kepala sang ibu,ia terus berbicara pada sang ibu meski ia tahu jika ibu tak mungkin akan menyahut.

Iya kemudian menghapus bekas air mata nya,lalu keluar menuju kantin.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!