Perkenalkan nama nya Amira, dia seorang janda beranak satu.
Rumah nya terletak di pedesaan yang masih asri. Membuat siapa saja yang berkunjung ke sana betah beristirahat.
Amira hanya tinggal berdua dengan anak nya. Anak Amira bernama Purnama, usia nya 9 tahun dan masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar.
Purnama anak yang pintar dan lumayan tampan pastinya 😁.
Mereka tinggal di rumah sederhana yang jauh dari jalan besar, jauh juga dari tetangga bahkan kalau Purnama pengen jajan harus melewati jalan setapak yang begitu licin dan banyak tanjakan nya.
Terdapat pohon buah buahan di sana seperti rambutan, mangga, dukuh, duren dan masih banyak lagi pohon buah- buahan lainnya.
Didekat rumah Amira cuma ada satu rumah yaitu rumah orang tuanya .
Bukan deru mobil yang bisa terdengar disana melainkan suara binatang tonggeret dan binatang-binatang lainnya yang biasa hinggap di pepohonan.
Amira bercerai sudah terbilang cukup lama, bahkan sekarang sudah hampir 3 tahun dia tidak memiliki suami.
Bukan Amira tidak laku,tapi dia terlalu pilih- pilih kalau soal calon suami.
Bapa kandung Purnama (mantan suami Amira)tinggal di perantauan yang sangat jauh, sehingga dari mulai bercerai dia belum pulang-pulang.
Tapi alhamdulillah dia masih memberi nafkah pada Purnama walaupun hanya 1 tahun 2 kali. Tak apa segitu juga masih ada tanggung jawabnya.
Mereka bercerai karena alasan ketidak cocokan dan itu mungkin sudah takdir dari Sang Ilahi. Karena jodoh, mati, bahagia dan celaka itu semua atas kehendak-Nya.
Untuk menghilangkan beban pikiran kadang Amira pergi bekerja ke kota, tapi yang sebenarnya sih alasan nya bukan cuma itu, tapi biar ocehan para tetangga tidak terlalu terdengar.
Ocehan tetangga kan tajam nya setajam SILET. "eh bercanda ya".
Tiga bulan di perantauan sungguh bikin Amira kangen berat sama Purnama, dan akhirnya pulang deh.
Amira duduk di kursi sambil pandangannya kosong ,kayaknya dia lagi melamun , Tiba-tiba ponsel nya berbunyi menandakan ada yang ngirim pesan lewat Whatsapp.
" Assalamu'alaikum.."
Amira pun membalasnya
"Wa'alaikumsalam.."
"Saya Arya Wijaya, minta maaf sebelumnya telah mengganggu mu. Saya berniat baik ingin melamar mu Amira, dengan harapan semoga kamu bisa menerima lamaran ku. "
Begitu isi pesan yang masuk ke WA, setelah Amira membacanya Amira langsung menghapus pesan tersebut.Amira berpikiran, kalau itu hanya orang iseng aja yang kurang kerjaan.
Amira pun masuk ke dalam melihat film kesukaannya di televisi.
Film nya lumayan sedih sampai-sampai Amira ikutan nangis.
Lama menonton televisi,membuat Amira ngantuk dan akhirnya dia tertidur.
Sore hari nya ke rumah bapak nya Amira kedatangan tamu.
Ternyata orang itu adalah orang yang mengirim pesan tadi pada Amira.
Dia datang bersama ibunya.
"Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumsalam.."
Ibu Amira menjawab salam kemudian membukakan pintu.
"Maaf mau bertemu siapa ya?"
"Perkenalkan bu,saya Arya wijaya dan ini ibu saya,namanya bu Salma.Saya ada keperluan sama bapak dan Amira.Apa bapaknya ada di rumah?"
"Oh ada..Silahkan masuk"
"Terima kasih bu"
Mereka pun masuk ke dalam rumah.
"Pak ini ada tamu"
Bu Nina memanggil suaminya yang sedang minum kopi di dapur.
"Iya bu,sebentar"
Pak Danu pun masuk ke dalam dan menyalami Arya dan ibunya.
"eh ada tamu,Maaf ada perlu apa ya?"
"Maaf pak, maksud saya datang kesini ingin melamar anak bapak Amira"
"Melamar?"
"Iya pak"
"Bu sini,tolong panggilkan Amira ke sini"
"Baik pa"kata bu Nina sambil membawa tiga gelas air putih untuk suami dan tamunya.
"Tunggu sebentar biar saya panggilkan Amira dulu"
"Iya bu,terima kasih"
Bu Nina menuju ke rumah Amira,di sana Amira masih tertidur lelap.
Bu Nina pun membangunkannya
"Amira bangun.."
"Ada apa bu,"kata Amira sambil menggeliat
"Itu di rumah ada tamu,yang ada perlu sama kamu"
"Siapa?"
"Namanya Arya Wijaya"
"Siapa bu?"
Amira hampir meloncat kaget
"Namanya Arya wijaya,dia datang bersama ibunya ke sini"
"Dia orang yang kirim pesan tadi bu"
"Ya sudah ayo kita ke sana!"
"Iya bu"
Amira dan bu Nina pun sekarang sudah sampai di rumah bapaknya.
Amira duduk di samping ibunya.
"Ini nak ada nak Arya ke sini mau melamar kamu"
Amira pun diam karena dia merasa kebingungan.
"Apa bapak bersedia menerima lamaran saya?.. "
Setelah berpikir sejenak akhirnya bapak bicara
"Kalau bapak terserah Amira saja" katanya sambil melirik ke arah Amira. "Bagaimana Amira?.. "
Entah mengapa Amira jadi bersedia menerima lamaran tersebut,tanpa pikir panjang. mungkin karena dia udah lama menjanda kali ya..
"iya pak, Amira terima".
" Alhamdulillah ", ucap Arya Wijaya
"Satu minggu lagi kami akan datang ke sini untuk acara lamarannya,mohon maaf terburu-buru,ini anak saya katanya pengen acara nya segera di langsungkan. "Kata ibunya Arya
"Iya bu,gak apa-apa,cuma mungkin di sini keadaannya begini,kami orang tidak punya,jadi mohon maaf jika kami tidak menjamu bapak dan ibu nanti nya dengan layak"
"Tidak apa-apa pa,kami sudah bahagia nak Amira mau menerima lamaran kami"
Satu minggu kemudian
Akhirnya acara lamaran tersebut di langsung kan dengan suka cita.
Arya memasangkan cincin yang terlihat cantik di jari Amira,begitu pun sebaliknya Amira pun memakaikan cincin ke jari Arya.
Bukan hanya makanan banyak sekali barang-barang yang di bawa Arya dan keluarganya.
Alhamdulillah acara nya berlangsung lancar sampai acara berakhir.
Sebelum pulang,keluarga Arya menyuruh keluarga Amira untuk datang ke rumah nya besok hari.
"Bu,Pak kami mengundang kalian bertiga untuk datang silaturahmi besok ke rumah kami"
"Insya Alloh bu,besok kami sekeluarga akan ke sana"
"Iya,kami tunggu kedatangannya"
Keluarga Arya pun akhirnya pulang.
Besok nya pun telah tiba,Amira sekeluarga mendatangi rumah Arya Wijaya.
Di Sana Amira dan keluarga nya di sambut dengan baik.
Selain makan-makan Amira dan keluarganya pun di ajak jalan-jalan menemui saudara dekat nya Arya.
Arya dan keluarganya pun terlihat sangat senang dengan kedatangan calon menantu dan keluarganya itu
Setelah selesai beramah tamah akhirnya keluarga Amira berpamitan untuk pulang.
Bapak dan ibu Arya Wijaya pun mengantarkan mereka sampai depan pintu.
Entah tersandung pada apa kaki Amira saat itu sehingga kakinya tidak sengaja menyenggol hiasan cantik yang terbuat dari kaca di pinggir pintu tersebut.
"Praaaaang......
...----------------...
"Praaaaang...
muka Amira seketika memerah, menahan rasa malu yang tiada terkira.
Semua menghampiri Amira dan bertanya
"Apa Amira baik-baik saja?.."
"Baik bu,maaf kacanya jadi pecah gara-gara saya"
"Tidak apa-apa nak yang penting kamu tidak ada yang luka?"
"Tidak bu"
🤔🤔🤔apa ini pertanda buruk y pemirsa... ???
*eh jangan percaya mitos 🤭*
Keluarga Arya mengajak keluarga Amira agar secepatnya menikahkan Arya dan Amira.
Amira dan keluarganya pun menyetujuinya.
Setelah beberapa minggu kemudian, mereka melangsungkan pernikahan.Sesuai dengan keinginan Amira,tidak ada pesta dalam pernikahan itu.
Mereka pun menikah di KUA,cuma anggota keluarga saja yang hadir ke sana.
Setelah menikah,Arya begitu memanjakan Amira.
Amira diperlakukan bak seperti seorang ratu. Arya tidak pernah membiarkan istrinya bekerja membereskan pekerjaan rumah sendiri kalau dia sedang di rumah, bahkan kadang Arya membuat kan Amira dan Purnama sarapan. Sungguh dia menjadi sosok suami dan ayah idaman.
Yang bikin Amira selalu ingat juga yaitu, jika mereka mau tidur Arya selalu membelai -belai rambut Amira sambil menyanyikan lagu sampai Amira tertidur
Setiap manusia punya rasa cinta
yang mestilah dijaga kesucian nya
namun ada kala insan tak berdaya
saat dusta mampir bertahta
kuingin kan dia yang punya setia
dan mampu menjaga kemurnian nya
saat ku tak ada ku jauh darinya
amanah pun jadi penjaga nya
hatimu tempat berlindung ku
dari kejahatan syahwat ku
Tuhan ku merestui itu
dijadikan engkau istriku
engkau lah bidadari surgaku
Robbana hablana minazwajina
wadzurriyatina qurrota ' ayyun waj'alna lilmuttaqinna
imamaa imamaa imamaa
****************
Lagu ust. jefri tersebut yang selalu Arya lantunkan untuk menemani Arumi sampai dia tertidur.
"(Masya Alloh.. romantis bener ya pemirsa..) "
Seiring waktu berlalu, Arumi pun menjadi sosok istri idaman. yang selalu mempersiapkan kebutuhan suaminya lahir batin.
Pagi pagi sekali Arumi dan Arya selalu bangun dan mengerjakan sholat berjamaah.
Kemudian mereka masak untuk sarapan secara bekerja sama.Arumi memotong sayuran, Arya mengupas bawang.Canda tawa mengiringi aktivitas mereka sampai selesai memasak.
Setelah masak mereka sarapan bersama-sama,tidak lupa Purnama pun ikut sarapan dengan mereka.
Purnama pergi ke Sekolah dan Arya berangkat kerja (kalau di sini kebanyakan laki laki nya bekerja di pertambangan, ada juga sih yang menjadi petani).
Arumi selalu mencium takzim tangan Arya jika dia mau berangkat kerja,Arya pun mengecup mesra kening istrinya itu.
"Assalamu'alaikum..$
"Wa'alaikumsalam..Hati-hati ya kerjanya!"
"Iya sayang,kamu juga hati-hati di rumah"
Suatu hari pulang bekerja Arya sakit, badan nya panas. Arumi dengan telaten mengompresnya dengan air hangat dan memberikan obat dari warung.
Setelah dua hari panasnya tidak turun juga, Akhirnya Arumi memanggil mantri ke rumah agar memeriksa keadaan Arya.
Arya pun di periksa ternyata Arya terkena penyakit 'tipus'.
Pak Mantri memberi beberapa obat untuk Arya makan.
Dengan telaten Arumi berikan obat-obat itu pada Arya sesuai petunjuk dari Pak Mantri.
Arumi juga meminta bapaknya untuk mengambil kepiting sawah lalu Arumi rebus dan airnya di minum kan ke Arya, katanya kepiting bagus buat nurunin panas.
Setelah hampir dua minggu akhirnya Arya pun berangsur-angsur sembuh.
"Alhamdulillah sekarang aa sudah sembuh,Suhu badan aa sekarang sudah normal lagi"
"Iya,itu semua berkat ketelatenan kamu sayang,yang selalu merawatku.Hingga akhirnya aku sembuh seperti sedia kala"
Arya pun sekarang sudah kuat untuk bekerja kembali.
Sebelum bekerja mereka berdua duduk di teras, Arya bertanya pada Arumi
"Sayang.. beras kita sudah habis ya?"
"Iya, sabun, dan gas juga sudah habis." sahut Arumi
"Maafkan aa ya.. gara-gara aa sakit aa tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari kita. " Arya meminta maaf ke Amira air mata nya pun jatuh membasahi pipi nya
"Tidak apa-apa a, sudah melihat aa sembuh juga Amira sudah seneng, harta kan bisa dicari. " Tutur Amira sambil tersenyum manis dan memeluk Arya.
Kini Arya mulai bekerja lagi seperti biasa, badan nya sudah benar-benar sehat.
Pekerjaan nya di pertambangan memang sangat berbahaya, memasuki lorong yang begitu sempit dengan jarak ber meter meter, merangkak masuk membawa pahat untuk memahat bongkahan batu cadas yang ada urat emasnya.
Tidak sedikit penambang yang meninggal karena tertimpa tanah di dasar lobang dan sulit untuk di gali mayatnya, (tapi itu terjadi di daerah lain).Disini Alhamdulillah aman.
Pulang bekerja Arya mendapati Amira sedang muntah-muntah di kamar mandi. Dia terlihat begitu lemah dan mukanya sangat pucat.
Arya langsung menghampiri dan memapahnya ke kamar agar bisa istirahat.
Amira meminta Arya untuk memijat dan mengoleskan minyak telon ke punggung nya, karena mungkin saja dia masuk angin.
Setelah di pijat ternyata Amira masih saja merasakan mual, akhirnya Arya membawa Amira ke Puskesmas terdekat.
Amira di periksa oleh seorang dokter. Setelah memeriksa Amira dokter pun berbicara pada Arya..
(Apakah yang di katakan dokter tentang kondisi Amira...?)
kita bahas di bab berikut nya ya pemirsa 😘
Amira di periksa oleh seorang dokter. Setelah memeriksa Amira, dokter pun berbicara pada Arya..
"Pak ada kemungkinan istri bapak sedang hamil, tapi saya kurang tau pasti. Coba bapak bawa istri bapak ke dokter kandungan.atau di rumah bisa juga di coba dulu tes pakai tespek"
Arya tampak begitu gembira mendengar nya, begitu pun Amira,ucap syukur tak henti- henti di ucapkan nya.
"Alhamdulillah sayang..kita akan segera mempunyai bayi kecil yang lucu"
"Iya a,"Arumi merasa sangat bahagia.
Sampai di rumah Arya pun menyuruh Amira untuk istirahat.
Sedangkan Arya pergi ke pasar membeli segala macam buah-buahan yang di sukai ibu hamil, ada jeruk,kedondong, apel, jambu air, mangga muda, mangga yang sudah matang pun tak lupa Arya beli.
Selesai membeli itu semua Arya langsung pulang. Di perjalanan pulang Arya ingat kata dokter yang menyuruh di cek dulu dengan tespek, jadi Arya berhenti dulu di Apotek untuk membelinya.
Arya pulang ke rumah dengan barang bawaan yang begitu banyak.
Amira tersenyum manis melihat suaminya belanja begitu banyak nya buat dia, padahal Arumi tidak menginginkan sama sekali buah buahan tersebut. Cuma jeruk yang Amira cicipi, itupun hanya sedikit.
...-------------------------------...
Pagi-pagi Amira bangun, langsung ke kamar mandi membawa tespek, untuk mengecek hasil nya apakah positif atau negatif.
Lima menit kemudian hasilnya sudah tampak, ada garis dua tapi samar-samar tidak terlalu jelas.
Amira langsung memperlihatkan nya pada Arya, tapi mereka sedikit heran, kenapa ya kok kelihatannya samar-samar, apa karena usia kandungan nya masih kecil?
🤔🤔
Semakin siang Amira merasa perutnya agak sakit, Arya mengelus-elus perut Amira, agar sakitnya sedikit berkurang.
Tapi bukan nya berkurang Lama-lama terasa semakin menjadi sakitnya.
Amira mencoba berdiri barangkali bisa mengurangi rasa sakit tersebut, tapi tetap saja sakit nya tak hilang-hilang.
Bahkan ketika Amira mau ke kamar mandi hampir saja dia terjatuh,perutnya terasa kram dan kakinya pun sulit untuk di lurus kan saking sakitnya.
Arya sangat kaget, dia gugup, entah apa yang harus dia lakukan. Lalu Arya memanggil orang tua Amira.
"Ibu,bapak tolong lihat Amira kesakitan perutnya"
"Kok sakit ya?Biasanya kalau hamil perutnya tidak akan terasa sakit seperti ini"
Orang tua Amira pun kebingungan karena kalau sakit begitu bukan pertanda kehamilan.
"Coba panggil dukun beranak kesini.. " suruh bapak pada Arya.(ini di desa ya pemirsa, jadi masih ada dukun beranak).Arya pun langsung menjemput dukun beranak tersebut.
... tok.. tok.. tok..
Pintu rumah dukun beranak di ketok
"Assalamu'alaikum.. " Arya mengucap salam.
Terdengar dari dalam jawaban salamnya.
"wa'alaikumsalam.. silahkan masuk nak. "
Arya pun masuk.
"ada perlu apa nak..? "
"Ini bu, istri saya tiba-tiba perutnya sakit, entah kenapa, tolong ibu periksa dia ke rumah. " Arya langsung mengajak ibu tersebut ke rumah nya.
Sampai di rumah ibu(dukun beranak) itu meraba raba perut Amira lalu tangannya diam di bawah pusar Amira.
"Nak disini ada benjolan kecil, tapi entah apa itu.Letaknya tidak di dalam rahim. Bawa secepatnya istri mu ke dokter kandungan takutnya benjolan ini semakin membesar dan akan berbahaya.
"Kasian Amira pun sampai kram karena menahan sakitnya"
"baik bu.. " kata Arya
Kemudian Arya mengantarkan kembali ibu tersebut kembali ke rumah nya.
" Pak besok kita bawa Amira ke kota untuk di periksa ke dokter kandungan. " kata Arya.
"Iya, jangan lupa kamu siapkan apa-apa yang di perlukan di sana. " kata bapak.
Lalu Arya di bantu ibunya Amira mempersiapkan segala nya, dari mulai baju ganti, air minum,termos, makanan,alat alat mandi, karena takutnya di sana Amira harus di rawat.
Tidak lupa Arya juga membawa beberapa lembar uang.
Pak Mamat pun memesan mobil untuk tumpangan ke sana, kebetulan saudara nya ada yang mempunyai kendaraan tersebut.
Rencananya jam 5 pagi mereka akan berangkat, karena jarak dari desa ke kota terbilang sangat jauh.
Semalaman semua tidak tidur, karena Amira tidak berhenti merintih kesakitan.
Pagi pun tiba mereka langsung berangkat, tidak lupa berhenti dulu di Puskesmas untuk meminta surat rujukan.
Tepat pukul 10.00 pagi mereka sampai di dokter kandungan, di sana sudah banyak yang antri. Arya mendapatkan no antrian ke 30.
(bagaimana kelanjutan nasib Amira?.., sakit apakah dia?.. , tunggu di bab selanjutnya pemirsa)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!