Menyelesaikan Kuliah D3 Sari pergi memberanikan diri melamar pekerjaan sampai akhirnya dia di terima di perusahaan tersebut dengan gaji yang lumayan dan berstatus karyawan kontrak saja...
"Sar, hari ini kamu kemana.?" ucap Dewi sahabat Sari yang sekarang ikut tinggal di rumahnya Tapi Dewi tidak tinggal gratis kadang setelah gajian Dewi memberi uang ke ibu Santi.
"Biasa Wi, gw harus bantu kak Johan di cafe nya." ucap Sari.
"Emang berapa sih hutang bapak mu.?" ucap Dewi.
"Dua ratus Juta." ucap Sari. Bila tidak di lunasi maka Pak Farhan yang sudah terkenal memiliki 3 istri itu meminta Sari untuk menjadi istri ke 4 nya.
"Apa Dua Ratus Juta.?" ucap Dewi kaget.
"Iya kata dia rumah ini hanya bisa bayar bunga nya saja uang pokoknya tubuhku yang bisa melunasi... Aku tidak mau menikah dengannya." ucap Sari.
"Bini nya saja 3 dan si kakek itu juga sudah punya anak yang seumuran kita gw mendingan sama anaknya deh." ucap Dewi merinding sambil menaiki pundak nya.
"Makanya, lo tau bini nya yang ke dua judes banget." ucap Sari.
"Lagian kamu lebih pantas jadi anak dia Sari." ucap Dewi.
"Idih jadi anaknya juga ogah aku Wi." ucap Sari.
"Jadi anak siapa.,?" ucap Bu Santi bunda dari Sari.
"Tidak bu, ibu sudah balik.?" ucap Sari dan Dewi.
"Iya, karena haru minggu ibu tidak memasak di rumah ibu Novi." ucap Bunda Santi.
"Kamu mau kemana Sar.?" ucap bu Santi.
"Aku setiap Jumat, Sabtu dan Minggu bekerja di Cafe miliknya kak Johan Bunda." ucap Sari...
Nama : Maya Sari Putri.
Usia : 20 tahun...
Anak dari Ibu Santi dan Wahyu....
Berat badan : 45Kg
Tinggi badan : 160ca
"Aku berangkat dulu ya bunda.... Wi aku titip Bunda." ucap Sari mengedipkan mata ke sahabatnya itu lalu menyalami punggung tangan bunda nya.
"Beres." ucap Dewi sambil memberi jempol ke Sari.
"Kalian ya berdua, dikira orang kalian tidak normal, coba dari kalian ada yang punya kekasih." ucap Bu Santi.
"Bunda... Cukup tutup telinga saja ya." kata Sari sambil meletakkan tangan bundanya ke kuping milik bunda nya sendiri lalu Sari pergi.
"Anak itu... Wi bantu bunda siapin buat nanti sore jual nasi uduk ya." ucap Bunda Santi.
"Iya Bun." ucap Dewi lalu bangkit dari duduknya...
Dewi Kurniawati
Usia 20 tahun beda 3 hari dari Sari...
Dewi adalah sahabat Sari sejak di bangku SMP karena kedua orang tuanya meninggal Dewi di rawat oleh Bunda Santi dan Pak Wahyu karena Dewi anak haram dari hubungan ke dua orang tuanya yang selingkuh.
Karena Dewi Sari bisa bekerja di perusahaan yang sama dengan nya walau beda bidang Dewi sudah menjadi karyawan tetap di perusahaan Dewi bisa masuk di perusahaan karena dirinya mengenal Heri Asisten CEO perusahaan tersebut.
"Hiks... Hiks... " suara tangis gadis berusia 13 tahun di rumah sakit.
"Kamu kenapa.?" ucap Anak lelaki yang berusia 20 tahun. Usia mereka hanya selisih 7 tahun saja.
"Ayah ibu ku tidak mau bangun." ucap Dewi.
Lelaki itu hanya bisa memeluk Dewi... Melihat seragam sekolah Dewi semenjak itu pria tersebut sering datang menemui Dewi di sekolah Sampai akhirnya Kuliah pria tersebut membantu Dewi dalam biaya kuliah sampai selesai kuliah.
Bersambung....
Haiii... Saya hadir lagi dengan cerita terbaru saya tentang Sari dan Devano.... Tolong silakan kasih tanda jempolnya nya biar author semangat menulisnya Terimakasih banyak atas dukungannya.
"Vano..." ucap Seorang wanita paruh baya yang terlihat cantik serta tampak muda meski umurnya sudah Tidak muda lagi.
Vano dengan wajah malasnya menghampiri sang mama dan berdiri dihadapan wanita yang melahirkan dirinya kedunia ini... Tapi jangan salah meski sikap Vano seperti ke ibu nya pria tampan dengan postur tubuh tinggi ini sangat menyayangi ibu nya.
"Kakek dan Papa mu sudah menunggu di ruang kerja ." ucap Mama Ferra.
"Apa kakek.?" ucap Vano kaget.
"Kamu buat masalah lagi.?" tanya mama Ferra.
"Tidak... Tidak ada masalah kamu sama kakek hanya satu." ucap mama Ferra.
"Aduh mah Vano malas sekali." ucap Vano.
"Cepat temui... Bilang kamu sudah punya calon." ucap mama Ferra.
Mama Ferra mendorong putranya untuk segera ke atas keruang kerja menemui papa mertuanya ya wanita ini sudah sangat jelas bila sang papa mertua datang mencari putranya paling yang di bahas menikah... padahal sudah punya cicit dari ponakan dan putri nya kakak Vano yang bernama Devina.
Tok....
Tok....
"Masuk." suara kakek dari dalam ruangan.
"Dari mana kamu.?" ucap kakek Benni yang langsung tutup point.
"Saya baru pulang kerja." ucap Vano dirinya memang pulang kerja tapi bukan langsung kerumah dia malah mengajak asistennya ke sebuah BAR.
"Apa semua ini.?" ucap kakek menunjukan sebuah beberapa lembar kertas ke cucu pewaris tunggal.
"Ck..." Vano berdecak... Merasa malas sekali menjawab pertanyaan kakeknya.
"Kek lebih baik kakek jangan menyuruh orang mengikuti diri ku agar kakek tidak kesal.." ucap Vano santai.
"Vano, jangan sikap kamu." ucap pria yang setengah baya itu yang umurnya tengah tengah di antar mereka.... Papa Bayu ayah dari Devano putra tunggal tuan Benni Aditama Wijaya dan almarhumah nenek Tanti.
"Nenek mu di sana pasti akan sedih melihat sikap kamu." ucap sang kakek.
"Kek, Vano minta maaf." ucap Vano dia tidak mau membuat sang kakek lebih marah.
"Aku ingin kamu menikah." ucap kakek Benni.
Vano terdiam saat dirinya ingin menjawab kakek malah pergi meninggalkan ruang kerja tersebut di ikuti putranya yaitu papa Bayu... Papa Bayu hanya menepak pundak sang putra memberi semangat.
...######...
Pagi ini di kantor Devano di buat sibuk oleh sang asisten meeting yang bulak balik keluar kota selama seminggu... Baru ini Vano tiba di kantor menabrak Seorang wanita yang sedang membawa beberapa MAP di tangannya.
Bruk...
"Maaf tuan, maaf kan saya Tuan." ucap wanita itu.
"Kamu tidak apa apa Sar.?" ucap Asisten yang bernama Heri.
"Tidak apa apa kak." ucap Sari.
Heri sang asisten pun menghampiri Tuan nya setelah menolong Sari sahabat kekasih nya itu... Ya Heri dan Dewi mereka sudah jadian seminggu yang lalu... Meski satu kantor Heri dan Dewi jarang sekali bertemu dan juga berhubungan karena pekerjaan Heri sebagai asisten Vano yang harus sipa 24 jam.
"Kamu kenal gadis itu.?" ucap Vano.
"Iya tuan." ucap Heri.
"Sari." suara bu Heni atasan Sari memanggilnya.
"Bu..." ucap Sari.
"Maaf Sar perusahaan belum bisa memberi kamu pinjaman meski kamu sudah di angkat jadi karyawan tetap.
Percakapan mereka terdengar oleh Vano dan Heri... Kini mereka berdua sudah masuk kerunagannya Heri pun sudah memberi beberapa berkas yang harus di tanda tangani oleh Vano, sekertaris Vano Merry pun menyerahkan beberapa laporan ke Vano.
" Vano." suara kakek Benni yang masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu sebelum nya.
Kedatangan Kekek ke kantor membuat Vano kaget dirinya tidak menyangka kakek akan datang menghampiri nya ke perusahaan... Vano memang tadi melewatkan sarapan pagi nya di rumah dia malas bertemu sama kakek dan papa nya yang selalu membahas pernikahan.
Bagi Vano pernikahan atau menjalin hubungan tidaklah penting selama ini dia memang séring ke BAR meski ke BAR Vano hanya minum saja tidak melakukan hubungan ranjang pada wanita di sana. Karena Vano sangat menjaga kebersihan apalagi dia memiliki 2 wanita yang sangat di cintai nya.
"Van... Kakek akan menjodohkan kamu pada putri pak Hendra." ucap kakek Beni.
Papa Bayu hanya bisa menurut saja apalagi mama Ferra karena bila Vano tidak menikah Vano Tidak akan mendapatkan hak waris dari kakek Benni... Tidak sampai disitu Vano juga harus memiliki seorang anak agar semua harta waris jatuh di tangan Vano...
"Aku sudah punya kekasih. " semua yang mendengar kaget dan menatap Vano...
Semua yang ada di ruangan itu tahu betul seperti apa tuan mudanya dan percintaan tuan mudanya dengan mantan kekasih nya... Tidak percaya Vano memiliki seorang kekasih.
"Baiklah kakek ingin bertemu dengannya suruh dia kesini." ucap kakek menantang cucu nya ini.
Pintu di ketuk dari luar semua melihat ke arah pintu tersebut tanpa lama Devano Aditama Wijaya mempersilakan orang yang mengketuk nya untuk masuk...
"Masuk lah." ucap Vano.
Sari yang melihat semua yang ada di dalam menatap dirinya ternyata dia masuk di waktu yang tidak tepat bagi nya tapi lain dengan seorang pria yang duduk di kursi kebesaran nya...
"Kenal kan kakek dia kekasih ku." ucap Devano berdiri lalu merangkul pundak Sari.
"Aku tidak mengenal kan dia karen aku takut kakek Tidak akan setuju." ucap Vano.
"Sayang kenal kan diri mu pada kakek ku dan Papa ku." ucap Vano.
Sari merasa bingung dirinya selama bekerja 2 tahun lebih dan baru ini di nobatkan jadi karyawan tetap malah di kejutkan menjadi kekasih CEO nya... Selama bekerja baru ini Sari naik Ke ruangan CEO karena yang biasa Dewi atau bu Henny Tapi bu Henny ada telepon dadakan dari rumahnya makanya akhirnya dia yang naik ke atas.
"A... Saya saya Sari tuan." ucap Sari gugup karena serangan dadakan dari Vano.
"Saya Benni panggil saya Kakek Benni." ucap kakek dengan suara baritonnya Sari salim punggung tangan kakek memberi hormat dia merasa refleks setelah sadar Sari mengutuk dirinya yang bodoh.
Heri ingin sekali berbicara tapi entah kenapa bibirnya terkunci karena dia tahu betul Bos nya dan Sari tidak saling kenal mereka baru ini bertemu, Heri merasa kasihan pada Sari yang sekarang malah terlibat oleh tuan muda nya Heri tahu betul seperti apa Tuan mudanya itu.
"Nanti kamu ajak Sari kerumah untuk makan malam bersama." ucap Kakek lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut... papa Bayu hanya menepuk pundak putranya dan tersenyum pada Sari calon menantunya itu.
Sari membalas senyuman dan memberi hormat pada kedua pria tersebut diriny benar bingung sekertarisnya Merry kaget ingin bertanya tapi sepertinya situasinya tidak tepat karena tuan muda nya sepertinya sedang kesal tapi dia penasaran.
"Tuan sejak kapan anda dan Sari." ucap Merry yang akhirnya memberanikan dirinya membuka suara, Sari pun tersadar wanita itu yang berdiri di tepat nya menatap CEO yang santai duduk.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!