Berbicara soal mencintai,aku nyaris tak pernah berfikir ke arah soal mencintai,mengenal lawan jenis,padahal kalau mau dibilang cantik dan berpendidikan tinggi serta memiliki pekerjaan yang mapan aku masuk dalam frekuensi itu,tetapi entahlah aku masih ingin terbang bebas sebebas bebasnya.
"Hei cantik,lagi melamun apa sih?"Ucap Amira mendekatiku sambil mencomot pisang goreng yang ada tepat di atas meja di depanku.
"Tau ah,aku lagi gak mood banget,"jawabku sekenanya.
"Halu aja terus,aku heran deh sama kamu akhir akhir ini sering menyendiri dan gak mau bersosialisasi ada apa sih Ran?"Amira masih saja bertanya padaku.
"Aku juga tak paham dengan keadaan diriku saat ini,kayaknya aku lagi butuh hiburan deh butuh healing,butuh refreshing nih otak yang udah makin menua."Ucapku asal.
"Aku punya ide nih,kebetulan nanti malam ada pesta jomblo,aku rasa kita boleh kok ikut kesana siapa tahu kita bisa bertemu banyak teman dan kali aja kamu dapat jodohmu yang seperti Lee min hoo itu lho?"Ucapan Amira membuat moodku jadi bagus lagi.
Pura pura aku tak tahu apa yang dibilang Amira,karena aku tahu aku bakal di bully oleh Amira,sahabatku yang sefrekuensi sama aku itu memang suka sekali menggangguku.
Kami sudah bersahabat sejak masih orok hehehe author ada ada saja pakai masih orok segala.
"Hem,setelah dipikir pikir boleh juga aku ikut ke pesta jomblo nanti malam,"ucapku sambil menyandarkan kepalaku di tembok tempatku duduk.
"Keren,sesekali kamu menurut seperti ini kan aku jadi makin sayang sama kamu Rani sahabatku,bestieku😄,"Amira tertawa lepas ketika mendengar ucapanku.
"Ya,tapi aku harus ijin dulu sama papa dan mama aku,"ucapku lagi sambil mengambil handphoneku dan menyapu layar ponsel itu dan mencari kontak di ponselku itu.
*Percakapan di Ponsel*
Rani : "Hallo mam,Rani ijin nanti malam ikut party bareng Amira boleh kan mam?"
Serasa langit langsung cerah padahal sudah hampir tenggelam matahari sore itu.
Mama Riany : " Ya sayang,boleh kok mama ijinin,asalkan jangan sampai larut malam ya,kan ade tau sendiri kalau semua penghuni akan menjadi sangat panik kalau Ade kelamaan di pesta sana."
Rani : "Iya maa,mama tenang saja Rani janji gak akan lama lama di pesta nanti."
Mama Riany : " Ya sudah Ade langsung ke butik mama saja ,ambil long dress yang sudah mama buatkan untuk ade ya?"
Rani : "Benaran sudah selesai jahitnya ya maa?I love you my mother..."
Rani terlihat sangat bahagia mendapat berita dari sang mama.
Mama Riany : "Mama tutup teleponnya ya nak?"
Rani : " Iya maa,makasih ya?"
Hubungan telepon pun terputus.
"Bagaimana nih Ran?"Tanya Amira
"Beres,sekarang kita sudah harus bersiap siap dan kita ke butik mamaku dulu ya aku mau ambil Long dressku,"ucap Rani sambil menyeruput buble tea dari dalam gelasnya.
Kedua gadis itu pun beranjak pergi meninggalkan kafe dimana mereka nongkrong tadi sambil melepaskan penat yang melanda setelah seharian bekerja.
"Rani,aku lupa bawa uang nih,padahal aku mau beli dress di butik mama kamu!"Amira berucap sambil memegang kepalanya.
" Tenang saja,aku kasih kamu gratis tanpa membayar sepeserpun karena kamu adalah sahabat terbaikku."Ucap Rani sambil merangkul bahu Amira sahabatnya itu.
Bersambung guys....
"
Senja telah berlalu dan malam pun tiba,kedua gadis itu pun melangkah dengan anggun masuk ke sebuah gedung mewah di kawasan elit itu.
Rani memakai longdress silver metalik yang sangat anggun dan cantik dengan sedikit aksen mutiara di bagian dadanya dan juga beberapa mutiara air tawar premium yang sangat cantik di bagian pinggangnya,ia juga mengenakan sepatu high heels berwarna senada dengan longdressnya itu.
Amira pun demikian tak kalah cantiknya dengan balutan longdress hitam yang sangat cantik dan memakai high heels setinggi Tujuh senti meter yang sangat anggun.
Kedua gadis itu pun melangkah ke tempat yang sudah disediakan dan mereka pun menempati tempat itu.
Semua jenis minuman sudah tertata rapi diatas meja meja itu.
"Amira,aku kayaknya gak terlalu menyukai minuman minuman itu deh."Ucap Rani sambil meraih sebuah gelas berisi minuman sari buah anggur yang sudah di fermentasikan sejak Dua puluh tahun lalu dan ia tak sadar kalau minuman itu adalah minuman pesanan tuan pesta.
Konon katanya si pemilik pesta itu seorang pria tampan yang masih single dan sedang mencari pasangan untuk kehidupan masa depannya.
Semua gadis yang datang ke pesta itu berharap untuk mendapatkan perhatian dari si pria pemilik pesta namun si pemilik pesta terlihat sangat dingin terhadap perlakuan gadis gadis itu.
Tanpa sadar sepasang mata hitam legam dan tajam bak mata elang itu menatap ke arah Rani yang sedari tadi berusaha membuka tutup botol dari minuman termahal itu.
"Seleranya lumayan bagus ya!"Gumam Si pria bermata elang alias si pemilik pesta sekaligus pemilik perusahaan terbesar di kota itu sambil melirik ke arah Rani di mana gadis itu tengah berusaha membuka tutup botol itu.
"Huh,lucu sekali gadis itu,dia sangat berusaha untuk membuka tutup botol itu tapi tak bisa!"
"Angga tolong bantu gadis itu membuka tutup botol minumanku itu!"Titah sang pemilik pesta sambil menunjuk ke arah dimana gadis itu berada.
"Tuan,bukannkah itu Romanee-Conti?Minuman termahal yang harganya Milyaran rupiah itu?"Angga bertanya heran.
"Lakukan saja seperti yang aku bilang,jangan banyak tanya."Titah sang Pemilik pesta dengan suara tegas.
"Baik Tuan!"
Angga pun beranjak pergi meninggalkaan tuannya menuju ke arah kedua gadis itu.
"Permisi Nona ada yang bisa saya bantu?"Tanya Angga dengan nada lembut dan hormat.
"Eh,iya maaf saya tidak bisa membuka tutup botol minuman ini,"ucap Rani sambil menyerahkan sebotol Romanee-Conti pada Angga.
"Tunggu sebentar ya,saya akan membantu anda Nona!" Angga berucap sambil mengambil alat pembuka tutup botol dan membukakan untuk kedua gadis itu sesuai perintah.
Angga pun menuangkan wine mahal itu kedalam sebuah gelas wine dan menyerahkan secara bergantian pada kedua gadis itu.
"Maaf tuan,karena kami anda repot membuka tutup botol ini,"ucap Rani pada Angga.
"Oh tidak masalah, selamat menikmati minuman anda Nona!"
Angga pun berlalu membawa botol wine mahal itu kepada Tuan pesta.
"Rani,bagaimana cara minumnya?Kita baru pertama kali melihat minuman ini."Ucap Amira sambil mencoba meneguk minuman mahal itu.
Sekali teguk saja iaa merasa seluruh badannya berkeringat.
"Aku juga belum pernah minum minuman ini,instingku saja yang membawaku untuk membuka tutup botol itu,ya mau gimana lagi ayo kita coba minum semoga tidak memabukkan."Ucap Rani sambil meneguk minumannya dari gelasnya.
Sementara kedua gadis itu bercerita soal pengalaman minum mereka,dari kejauhan terlihat mata legam seperti elang itu tetap menatap penuh tanda tanya dan misterius ke arah kedua gadis itu khususnya Rani.
Apa yang ada di hati dan pikiran pria itu sungguh tak ada yang bisa menyelami isi hatinya.
"Andai saja aku memilikimu!"Gumam Pria mata elang itu sambil meneguk minumannya.
Dan tak lama pria itu terlihat mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.
Ia terlihat sangat terpesona dengan gadis yang bernama Rani itu.
Ia memegang kepalanya dan mengucap beberapa kalimat dari bibirnya tetapi apapun itu tak ada yang tahu.
"Angga,cari tahu dimana mereka tinggal dan dimana mereka bekerja!"Bibir pria itu mengucap kalimat perintah kepada sang asisten yang sudah bersamanya sejak kecil itu.
"Tuan muda apakah anda tertarik dengan salah satu dari kedua gadis itu?"Tanya Angga berani.
"Lakukan saja perintahku kalau tidak bonusmu aku potong selama lima bulan kedepannya."Jawab Tuan muda alias tuan pesta iti dengan mata tetap menatap ke arah kedua gadis itu.
****
Dadaku bergemuruh setiap kali aku melirik gadis itu,ada apa dengan diriku?
Aku sudah berjanji pada diriku untuk menahan diriku agar jangan sampai jatuh cinta pada siapapun sebelum usiaku mencapai Dua puluh delapan.
Gadis itu terlihat sangat senang dan bahagia bersama beberapa gadis lainnya yang merupakan satu frekuensi dengannya.
"Eh Ran,kamu tau gak?"Tanya Lia tiba tiba
"Aku gak tau apa Lia?"Rani balik bertanya pada teman di sampingnya itu
"Entah sampai kapan kamu akan menjadi gadis normal lada umumnya yang sudah mulai membuka hatinya untuk berpacaran,"sambung Lia lagi
"Aku belum kepikiran kesana Lia,aku masih ingin bebas berkelana,"ucap Rani sambil tersenyum tipis dan tanpa sengaja matanya menatap ke arah mata yang memandangnya itu.
Tanpa sadar kedua mata mereka bertatapan dan menimbulkan gemuruh yang membuat detak jantung tak seirama dengan denyut yang sebenarnya.
Seperti tersengat listrik bertegangan tinggi tetapi dengan cepat Rani membuang mukanya ke arah lain.
"Duh,ada apa dengan jantung ini berirama tanpa musik yang pasti,"gumam Rani dalam hati.
Pria mata elang itu pun merasakan getaran yang sama yang membuat ia memegang dadanya dan mengelusnya perlahan lahan sambil menoleh ke arah gadis gadis itu.
"Ada apa gerangan jantungku serasa mau mencuat keluar dari dalam rongga dadaku,"Pria itu berdesis sambil menahan gejolak yang ia rasakan itu.
"Ini aneh, sangat aneh dan membuatku kelu!" Pria itu menoleh ke arah lain agar ia tak kelihatan gugup dengan apa yang ia rasakan saat ini.
"Siapa gadis itu?Apa itu jodohku?"Berbagai pertanyaan merasuk ke rongga dadanya sambil terus ia usap dadanya lembut.
Karena sudah tak tahan ia pun pergi dari ruangan pesta itu menuju ke sebuah ruangan khusus buat dirinya.
Disana ia berteriak dengan sangat keras membuang semua rasa sesak dalam dadanya,untungnya ruangan itu kedap suara sehingga tak ada seorang pun yang bisa mendengar teriakannya.
***
Di ruangan pesta itu Rani terlihat sangat berbahagia,bersenda gurau bersama beberapa orang gadis yang merupakan teman teman masa kuliahnya dulu yang masih jomblo semuanya.
Ketika sedang asyik bercerita,seorang pria bertopi koboi muncul di dalam ruang pesta itu dan menimbulkan banyak tanya dalam benak gadis gadis itu...
Siapa pria itu??
Pria aneh itu muncul dengan beberapa pria berjas hitam di samping kiri kanannya.
Entah dari mana mereka tak ada seorangpun yang tahu.
Rani belum membalikkan badannya,dan ia masih asyik bermain ponsel dan ia tak tahu kalau pria pria berjas itu sedang menatap ke arahnya dengan tatapan tajam.
"Tuan Adrian, adikmu masih belum mau pulang padahal hari sudah mulai larut malam,"Ucap Seorang pria berjas yang berdiri tepat di samping kiri pria berkacamata bernama Tuan Adrian itu.
"Biarkan saja,kamu pantau saja dari tempat tempat yang tidak kelihatan."Jawab Tuan Adrian singkat.
"Rani,besok kan kita libur aku ingin mengajakmu ke suatu tempat jauh dari keramaian dan juga sangat sejuk udaranya,"Amira membisikkan sesuatu di telinga Rani sambil ekor matanya menatap ke arah pria pria itu.
Ada apa gerangan?Kenapa pria pria itu menatap intens ke arah mereka?Apa yang mereka cari?
"Aneh! Aku merasa mereka melihat ke arah kita Ran?" Amira mendekatkan tubuhnya ke Rani.
"Apa yang kamu takutkan sih?Berani mereka kesini ku congkel biji matanya sekalian,"ucap Rani agak mengeraskan suaranya padahal dalam hati ketar ketir.
"Sialan! Ngapain juga Bang Adrian ikuti aku ke pesta ini,apakah dia ada hubungannya dengan pemilik pesta ini?"Rani berusaha memutar otaknya untuk mencari cari apa yang membuat abangnya hadir juga di pesta itu.
Ketika kedua gadis itu sedang bingung dengan situasi itu tiba tiba seorang wanita datang mendekati mereka dan duduk bersebelahan dengan keduanya.
"Hai, apakah kalian melihat Arjun?"Tanya Wanita itu yang ternyata sedang dalam keadaan mabuk.
"Maaf mbak,kalau boleh tahu siapa Arjun?"
Rani dan Amira serempak bertanya dan.mereka pun saling beradu pandang.
"Saya nggak tahu makanya saya bertanya pada kalian!"Jawab wanita itu terbata dan bau khas minuman keras keluar dari mulutnya.
Hembusan hangat itu membuat perutku mual karena aku tak pernah sekalipun menyicipi apa itu yang di namakan miras.
"Say,pulang yuk!"Ajak Rani pada Amira dan di anggukan kepala dari sahabatnya itu.
"Bergidik!"
"Kenapa?" Tanya Rani pada Amira yang terlihat agak pucat.
"Aku takut Rani ayo pulang!"
"Yuk,tapi sopirku belum datang menjemput kita,"ucap Rani pada Amira lagi.
"Coba telpon biar sopirmu cepat ke sini karena aku gak berani menyetir mobil kalau moodku lagi gak bagus kayak gini!"Ucap Amira sambil meluruskan rambutnya yang tergerai di dahinya.
"Kan aku yang nyetir,kamu istirahat aja ntar kalau sudah sampai rumahmu aku akan bangunkan kamu,tuh kamu pucat banget tahu!!" ucap Rani sambil menuntun Amira dan mereka pun pamit ke yang punya pesta.
"Loh Ran,kan kita belum makan kok kamu dan Amira sudah mau balik?"Ucap sebuah suara yang muncul secara tiba tiba membuat Rani kaget bukan main.
Jantungku serasa mau copot dari rongga dadaku,aku berteriak setengah mati dalam diriku,kenapa dia tiba tiba muncul dihadapanku?
Rani mengelus dadanya sambil mengatur nafasnya agar tidak terlihat canggung bahkan gugup di hadapan pria itu.
Pria tampan penuh karismatik dan sangat misterius itu,pria itu sungguh tak tahan untuk menampakkan dirinya di hadapan sang pujaan hati.
"Anda membuatku kaget!"Ucap Rani sambil tersenyum tipis.
"Maaf Tuan Putri,"Jawab pria itu sambil memberi hormat pada Rani.
"Tapi lain kali baru kita makan makan saja ya temanku lagi gak enak badan!"Jawab Rani cepat dan langsung beranjak pergi dari hadapan pria itu.
"Hmm sangat menyenangkan melihatmu gugup di depanku!"Ucap pria misterius itu
TBC
CallmeEsy♡
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!