Abizhar Dan Rumahnya
Pertengkaran di Rumah Itu
Suara piring yang dilempar ke lantai menggema ke seluruh area meja makan, pecahan kacanya berserakan dan terpental ke sekitarnya.
Mahendra Andika
NGGAK USAH BERMIMPI TERLALU TINGGI KAMU, ABIZHAR!
Abizhar Mahendra
Aku kan cuma pengen belajar berlayar aja, Pa
Abizhar Mahendra
Nggak mengganggu pelajaran aku!
Mahendra Andika
Stop membantah Papa, Abizhar
Mahendra Andika
Jangan lupa,
Mahendra Andika
nanti kamu harus melanjutkan perusahaan Papa
Adara Zeana Siregar
*Memegang tangan Mahendra
Adara Zeana Siregar
Kenapa, sih, Mas? Apa salahnya Abi punya cita-cita?
Mahendra Andika
Karena dengan Abi punya impian, pasti dia akan fokus ke impiannya itu dan gak fokus mengurus bisnis!
Adara Zeana Siregar
*Mengernyit
Adara Zeana Siregar
Tapi bukan berarti Abi nggak boleh punya cita-cita, kan!
Mahendra Andika
*Menepis tangan Adara
Mahendra Andika
Aku malas ribut denganmu, Adara
Adara Zeana Siregar
*Terhuyung ke belakang lalu terjatuh
Abizhar Mahendra
*Berjongkok untuk membantu Adara
Akila Cintya Mahendra
Ih! Papa itu gimana, sih?!
Mahendra Andika
Diam, Akila
Mahendra Andika
*Melihat Abizhar
Mahendra Andika
Jangan lupa nanti ada les Bahasa Jerman, Bi. Dan lusa kamu ada kelas bisnis
Mahendra Andika
*Melangkah pergi
Akila Cintya Mahendra
Pa! Jangan pergi!
Akila Cintya Mahendra
*Mengejar Mahendra
Akila Cintya Mahendra
Minimal bantu Mama dulu kek! Atau gimana gitu?!
Mahendra Andika
*Acuh dan terus berjalan
Akila Cintya Mahendra
Ih, Papa! Mama jatuh lho, Pa!
Mahendra Andika
AKILA— DIAM!
Akila Cintya Mahendra
*Kaget lalu mundur beberapa langkah
Akila Cintya Mahendra
...Papa jahat!
Akila Cintya Mahendra
*Berbalik kemudian berjalan kearah Abizhar
Abizhar Mahendra
Ma, Mama okay?
Adara Zeana Siregar
Mama nggak apa-apa
Abizhar Mahendra
/Berdecih/
Abizhar Mahendra
Orang tua itu, selalu hanya mementingkan perusahaan dan kekayaannya
Adara Zeana Siregar
...Maafin Papamu ya, Bi?
Adara Zeana Siregar
Kamu juga tau kan Papa kamu itu seperti apa
Abizhar Mahendra
Ya tapi nggak seharusnya dia dorong Mama dan pergi gitu aja!
Adara Zeana Siregar
Papa nggak dorong Mama, Mama yang jatuh sendiri
Abizhar Mahendra
Stop belain Papa, Ma!
Akila Cintya Mahendra
Tapi yang dibilang Kak Abi juga bener, Ma, Papa harusnya nolongin Mama
Adara Zeana Siregar
Sudah, Kila..
Adara Zeana Siregar
Jangan diteruskan
Adara Zeana Siregar
...Kila tadi pasti syok, kan?
Adara Zeana Siregar
Maafin Papa ya sayang, Papa pasti ga bermaksud kasar
Adara Zeana Siregar
Sekarang.. Anterin Mama ke kamar Kila, ya?
Adara Zeana Siregar
Mama mau istirahat
Abizhar Mahendra
...Ayo, Ma
Abizhar Mahendra
*Memberikan bahunya kepada Adara
Adara Zeana Siregar
Merangkul pundak Abizhar
Abizhar Mahendra
Tolong ambilin kotak P3K ya, La. Cepet
Akila Cintya Mahendra
...Iya, Kak
Akila Cintya Mahendra
*Pergi untuk mengambil kotak P3K
Abizhar Mahendra
*Memapah Adara ke kamar Akila
Akila Cintya Mahendra
Kak.. Ini kotak P3K-nya
Akila Cintya Mahendra
*Menyerahkan kotak P3K kepada Abizhar
Abizhar Mahendra
*Menerima
Abizhar Mahendra
*Sengaja menekan siku Adara
Adara Zeana Siregar
A-aduh!
Abizhar Mahendra
Sakit, kan? Mama nggak bisa bohongin Abi
Abizhar Mahendra
*Melipat lengan baju Adara
Adara Zeana Siregar
...Maaf, Bi
Adara Zeana Siregar
Mama bisa obatin sendiri, kok
Abizhar Mahendra
*Membersihkan luka disiku Adara
Adara Zeana Siregar
Aduh— pelan-pelan, Bi, perih..
Abizhar Mahendra
Bentar, Ma, ini kalo ga dibersihin bisa infeksi
Abizhar Mahendra
*Lanjut membersihkan siku Adara
Adara Zeana Siregar
Makasih, ya, Bi
Adara Zeana Siregar
Mama beruntung banget punya anak perhatian kayak kamu
Akila Cintya Mahendra
*Sudah duduk di kasur dari tadi
Akila Cintya Mahendra
...Kila?
Adara Zeana Siregar
*Tersenyum
Adara Zeana Siregar
Mama juga beruntung punya anak lucu dan cantik kayak Kila
Akila Cintya Mahendra
Hehehe |o^▽^o|
Adara Zeana Siregar
*Menatap sendu Abizhar
Adara Zeana Siregar
...Bi, kalau Mama udah ga ada,
Adara Zeana Siregar
tolong jaga Kila, ya?
Abizhar Mahendra
*Berhenti mendengar ucapan Adara
Abizhar Mahendra
...Kita bisa jaga Kila sama-sama, Ma
Abizhar Mahendra
Dan sebelum hal itu terjadi, Abi akan jaga Mama
Akila Cintya Mahendra
Kita, Kak! Aku juga bakal jaga Mama!
Abizhar Mahendra
Iya-iya! Terserah,
Abizhar Mahendra
*Melanjutkan kegiatannya
Adara Zeana Siregar
...Kalau Mama ga ada, jangan bantah Papa terus, ya?
Adara Zeana Siregar
Jangan bertengkar terus sama Papa
Adara Zeana Siregar
Jangan dendam sama Papa,
Adara Zeana Siregar
mau gimana pun dia itu papa kalian, Papa Mahendra
Akila Cintya Mahendra
...Mama nggak akan ninggalin kita, kan?
Adara Zeana Siregar
Mama usahakan, ya?
Akila Cintya Mahendra
*Melirik Abizhar
Akila Cintya Mahendra
Oh ya, Ma, Mama tau ga sih?
Akila Cintya Mahendra
Ternyata dikelas Amara ada murid ganteng banget!
Abizhar Mahendra
Huh, cowok ganteng lagi
Akila Cintya Mahendra
Ish! Kak Abi! Diem deh,
Akila Cintya Mahendra
aku denger ya tadi Kakak bilang apa!
Abizhar Mahendra
Iya-iya, maaf ya
Abizhar Mahendra
Udah selesai di obati, Ma
Abizhar Mahendra
*Merapikan kotak P3K
Abizhar Mahendra
Abi mau bersihin meja makan dulu
Abizhar Mahendra
La, jagain Mama, ya?
Akila Cintya Mahendra
Siaapp, Kakk!
Abizhar Mahendra
*Berdiri lalu melangkah pergi
Fyi guysss nanti aku dibeliin hp sama Mamaku, dan aku bakal bikin akun di mt dan lanjutin cerita ini
Tapi kalo ternyata aku gak bisa login ke akun ini, aku bakal bikin akun baru dan cerita baru
Ini akan jadi bukti buat aku ke depannya, karena nanti deskripsi dan mungkin covernya akan sama. Terus beberapa episode di awal juga bakalan sama, takutnya ada yang mikir aku copas dll
Permintaan Maaf dari Papa
Abizhar Mahendra
*Sedang membuat teh
Akila Cintya Mahendra
Kak, lagi ngapain?
Abizhar Mahendra
*Menoleh ke Akila
Abizhar Mahendra
Lagi bikin teh, kenapa? Mau minta?
Akila Cintya Mahendra
Engga kok
Abizhar Mahendra
...Kenapa nangis?
Akila Cintya Mahendra
*Tersentak
Akila Cintya Mahendra
A-aku ga nangis
Abizhar Mahendra
Tadi waktu kamu nganter kotak P3K, hidung kamu merah
Abizhar Mahendra
Papa bentak kamu, ya?
Akila Cintya Mahendra
*Merasa mata mulai berair
Akila Cintya Mahendra
...Kila ga nakal kok, Kak
Akila Cintya Mahendra
Kila kan cuma minta Papa bantuin Mama, Kila nggak salah kan, Kak?
Abizhar Mahendra
No, Kila nggak salah
Akila Cintya Mahendra
Tapi kenapa Papa bentak Kila?
Abizhar Mahendra
Papa cuma lagi emosi aja kok
Abizhar Mahendra
*Memeluk Akila
Abizhar Mahendra
Kila nggak salah, Papa juga nggak salah
Abizhar Mahendra
Yang salah adalah egonya Papa
Akila Cintya Mahendra
*Menangis di pelukan Abizhar
Adara Zeana Siregar
Bi, udah siap?
Adara Zeana Siregar
Kila mana?
Abizhar Mahendra
Gak tau, mungkin bentar lagi turun
Akila Cintya Mahendra
Good morning Mama~
Akila Cintya Mahendra
*Mencium pipi kanan Adara
Adara Zeana Siregar
Good morning too sayang
Abizhar Mahendra
Ga ada good morning buat Kak Abi nih?
Akila Cintya Mahendra
Good morning kakaknya Kila!
Abizhar Mahendra
Good morning too adiknya Abi
Sontak suara tiba-tiba dari Mahendra itu membuat semua orang menoleh dan melihat padanya.
Akila Cintya Mahendra
*Buang muka
Mahendra Andika
*Berjalan mendekati Akila dan hendak memeluknya
Akila Cintya Mahendra
*Menghindar
Mahendra Andika
*Kaget dengan penolakan Akila
Akila Cintya Mahendra
*Hanya diam menatap Mahendra
Abizhar Mahendra
*Melirik sekilas
Adara Zeana Siregar
Ayo sarapan, jangan sampai telat
Ucapan Adara langsung membuyarkan suasana sunyi dan canggung di ruangan itu.
Akila pergi menuju meja makan dan menarik kursinya untuk duduk, meninggalkan Mahendra yang masih terdiam mendengar jawaban singkat Akila tadi.
Mereka makan dengan tenang, hanya ada suara sendok dan garpu yang saling beradu.
Waktu berlalu, Akila beranjak menuju mobil Mahendra, begitupun dengan Abizhar
Mahendra Andika
Tas kamu dimana, Sayang?
Akila Cintya Mahendra
Di mobil
Mahendra Andika
*Menghembuskan nafas kasar
Mahendra Andika
Sebentar ya, Sayang, Papa mau ambil berkas dulu
Adara Zeana Siregar
*Menyodorkan sebuah berkas
Adara Zeana Siregar
Ini, Mas
Adara Zeana Siregar
Berkas kerja sama dengan Altair Tech, kan?
Mahendra Andika
*Mengambil berkas tersebut
Adara menyodorkan tangannya, berniat ingin salim kepada suami tercintanya. Namun tanpa melihat Adara sekalipun, Mahendra langsung berbalik dan pergi begitu saja seusai mengambil berkas itu.
Adara merasakan suasana canggung, ia langsung menarik tangannya naik dan merubahnya jadi melambai.
Ia melambai bersamaan dengan perginya mobil yang dikendarai Mahendra.
Adara Zeana Siregar
Hati-hati ya, Sayang, jangan nakal di sekolah!
Adara Zeana Siregar
*Menunduk dan melihat tangannya
Mahendra Andika
*Sedang melajukan mobil dengan tenang
Mahendra Andika
*Melirik Akila dari kaca dalam mobil
Mahendra Andika
Are you angry with me?
Mahendra Andika
*Melirik lagi
Mahendra Andika
tapi kenapa?
Mahendra Andika
Apa ada kata-kata Papa yang menyinggung kamu?
Akila Cintya Mahendra
Nggak
Mahendra Andika
Jujur, Sayang. Kenapa kamu marah sama Papa?
Akila Cintya Mahendra
Aku nggak marah
Mahendra Andika
Akila, please..
Akila Cintya Mahendra
Papa bentak aku kemarin
Mahendra Andika
Kapan? Papa nggak--
Mahendra Andika
M-maaf, Sayang. Papa nggak sengaja,
Mahendra Andika
papa emosi saat itu, maaf
Mahendra Andika
Sayang... Maaf ya,
Mahendra Andika
papa benar-benar emosi saat itu. Maaf...
Mahendra Andika
Tadi Papa lihat ada film yang kamu suka di bioskop, katanya kamu pengen nonton, kan?
Mahendra Andika
Tapi adanya nanti sore,
Mahendra Andika
*Melirik dari kaca
Mahendra Andika
sama Papa, ya? Nanti habis nonton kita main timezone juga
Akila Cintya Mahendra
*Melihat Mahendra
Akila Cintya Mahendra
Ajak Kak Abi
Mahendra Andika
...Gimana, Bi?
Abizhar Mahendra
Nanti aku ada kerja kelompok, Pa
Abizhar Mahendra
Kalian berdua aja, aku nggak mau ganggu kalian
Abizhar yang awalnya hanya diam akhirnya memilih bersuara ketika ditanyai oleh papanya.
Ia hanya takut akan menyinggung papanya lagi jika dia berbicara, terlebih lagi karena ketakutan Akila akan suara ber-oktaf tinggi dari Mahendra.
Akila Cintya Mahendra
*Melihat Abizhar
Mahendra Andika
Motormu gimana, Bi?
Abizhar Mahendra
Udah selesai dibenerin, mungkin nanti bakal aku ambil
Abizhar Mahendra
Nanti aku pulang sendiri
Mahendra Andika
*Mengangguk singkat
Sesuatu di Kamar Utama
Note: Tokoh utama di episode ini Akila dulu ya, belum masa-masanya Abizhar :'
Abizhar Mahendra
*Menuju parkiran dan langsung melajukan motornya pergi
Akila Cintya Mahendra
*Sedang menunggu didekat gerbang
Akila Cintya Mahendra
Ra, ga mau pulang lo? Kasian Kak Havi nunggu
Amara Latika
Ga ah, gue temenin lo dulu aja
Akila Cintya Mahendra
Gue jadi ga enak sama Kak Havi, lo pulang duluan aja deh
Akila Cintya Mahendra
Gue gapapa kok nunggu sendiri
Amara Latika
...Yaudah deh,
Amara Latika
*Melihat Havi
Muhammad Xavier
Beneran nggak papa, La? Gue pesenin ojol ya?
Akila Cintya Mahendra
Nggak usah, bentar lagi papa gue kesini kok
Muhammad Xavier
Yaudah gue duluan ya, La
Akila Cintya Mahendra
Iya, Kak
Akila Cintya Mahendra
Bye~
Akila Cintya Mahendra
*Membuka ponsel dan menghubungi Mahendra
Akila Cintya Mahendra
*Melihat pesan
Akila Cintya Mahendra
*Mengernyit
Akila Cintya Mahendra
Ih, Papa gimana, sih?!
Akila Cintya Mahendra
Terus gimana aku pulang?
Akila Cintya Mahendra
...Papa nyebelin!
Akila Cintya Mahendra
*Menelfon Abizhar
Kini Abizhar tengah mengendarai motornya menuju suatu tempat, tiba-tiba, ia merasa ada sesuatu yang bergetar di sakunya.
Ponselnya berdering akibat panggilan dari Akila, tapi Abizhar memilih acuh dan terus melaju dengan membiarkan ponselnya yang terus berdering.
Tapi lagi-lagi Akila kekeh untuk menelfon kembali Abizhar, lagi dan lagi.
Dengan rasa malas, Abizhar menepi dan mengangkat telfon itu tanpa melihat siapa sosok yang menelfonnya.
Abizhar Mahendra
*Mengangkat telfon
Akila Cintya Mahendra
📞 Apaan-apaan!
Abizhar Mahendra
*Kaget dan segera melihat nama yang tertera di ponselnya
Abizhar Mahendra
📞 Maaf.. Kenapa, La?
Akila Cintya Mahendra
📞 Kak Abi dimana?
Abizhar Mahendra
📞 Di jalan, kenapa?
Akila Cintya Mahendra
📞 Mau pulang?
Akila Cintya Mahendra
📞 Mau kemana?
Abizhar Mahendra
📞 Kak Abi ada kerkom di rumah Akbar
Akila Cintya Mahendra
📞 Bisa balik dulu nggak?
Akila Cintya Mahendra
📞 Kak Abi anterin aku dulu deh, baru ke rumah Kak Akbar
Abizhar Mahendra
📞 Harus bolak-balik dong, La
Abizhar Mahendra
📞 Kalo di sekolah masih bisa, tapi kalo harus ke rumah dan balik lagi kelamaan
Abizhar Mahendra
📞 Bisa-bisa Kak Abi sampe di rumah Akbar sore
Akila Cintya Mahendra
📞 Terus aku?
Abizhar Mahendra
📞 Amara udah pulang?
Akila Cintya Mahendra
📞 Udah, dia udah pulang sama pacarnya
Abizhar Mahendra
📞 Tadi kayaknya Azka bilang mau diskusi sama anak basket pas pulang sekolah,
Abizhar Mahendra
📞 harusnya sih bentar lagi selesai
Abizhar Mahendra
📞 Bareng Azka ga papa, kan?
Akila Cintya Mahendra
📞 Gapapa,
Akila Cintya Mahendra
📞 jangan lama-lama kalo kerkom, nanti Mama nyariin
Abizhar Mahendra
*Mematikan telfon
Abizhar Mahendra
*Kembali menjalankan motornya menuju rumah Akbar
Akila Cintya Mahendra
Emm, kira-kira kemana dulu ya buat cari Kak Azka?
Akila Cintya Mahendra
*Berfikir sejenak
Akila Cintya Mahendra
Ke kantin aja kali ya?
Akila hendak menuju kantin, berharap bisa bertemu Azka lebih cepat. Namun begitu Akila berbalik, ia menabrak seseorang,
Ia bisa merasakan ketika dagu Azka menabrak keningnya, dan wajahnya yang tepat didepan leher Azka
Dengan spontan, Akila mundur beberapa langkah
Akila Cintya Mahendra
Aduh—
Akila Cintya Mahendra
*Mengelus keningnya yang tertabrak dagu Azka
Samuel Arazka
Ah, La? Ketabrak ya tadi?
Samuel Arazka
Aduh sakit nggak?
Akila Cintya Mahendra
Ish ya sakit lah, Kak!
Samuel Arazka
Tadi niatnya mau gue panggil, eh lo malah--
Samuel Arazka
Wait, kok lo masih disini?
Akila Cintya Mahendra
Hehe, iya, Kak..
Akila Cintya Mahendra
Papa aku nggak bisa jemput, boleh bareng nggak, Kak?
Akila Cintya Mahendra
Kak Abi ada kerkom, katanya suruh bareng Kak Azka aja..
Samuel Arazka
Yaudah, boleh kok
Akila Cintya Mahendra
*Melepaskan helm dan memberikan pada Azka
Akila Cintya Mahendra
Makasih ya, Kak
Samuel Arazka
Sama-sama, kalo butuh apa-apa bilang aja sama gue
Akila Cintya Mahendra
*Angguk
Samuel Arazka
*Menjalankan motornya pergi
Akila Cintya Mahendra
*Membuka pintu rumah dan berjalan masuk
Akila Cintya Mahendra
Mama!! Kila pulang!
Akila Cintya Mahendra
Sepi banget.. Ma, Mama dimana?
Akila Cintya Mahendra
Mama di mana, sih?! Kila laper, Ma!
Akila Cintya Mahendra
Mama di kamar, ya?
Akila Cintya Mahendra
*Berjalan menuju kamar utama
Akila Cintya Mahendra
*Badan membeku
Akila Cintya Mahendra
*Buru-buru menutup pintu kemudian berbalik membelakangi pintu
Akila Cintya Mahendra
*Mengeluarkan ponsel dari saku
Akila Cintya Mahendra
Kakak, Kak Abi—
Akila Cintya Mahendra
*Mencari kontak Abizhar
Akila Cintya Mahendra
Ih, mana sih?!
Akila Cintya Mahendra
Please lah!
Akila Cintya Mahendra
*Kesulitan mencari kontak karena panik
Akila Cintya Mahendra
Panggilan— panggilan!
Akila Cintya Mahendra
*Menelfon Abizhar
Akila Cintya Mahendra
Ayo, Kak, angkat! Aku takut, Kak!
Akila Cintya Mahendra
Kok di matiin, sih?!
Akila Cintya Mahendra
*Menelfon Abizhar lagi
Akila Cintya Mahendra
Kak Abi, please.. Angkat dong, Kak!
Akila Cintya Mahendra
*Bedan gemetar
Abizhar Mahendra
📞 Apa sih, La? Kakak lagi kerkom
Akila Cintya Mahendra
📞 Kak.. cepet pulang, Kak. Kila takut
Akila Cintya Mahendra
*Suara bergetar karena menangis
Abizhar Mahendra
📞 Kenapa sih, La? Kamu nangis?
Abizhar Mahendra
📞 Kamu udah sampai rumah, kan?
Abizhar Mahendra
📞 Kenapa suara kamu bergetar?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
