NovelToon NovelToon

Alhamdulillah Menikah

part 1. perkenalan

Kata orang kedewasaan diukur dari usia seseorang, tapi kenapa dia masih saja kekanak kanakan? Bahkan usianya sudah  jauh lebih tua dari aku tapi kenapa kelakuannya masih seperti bocah ya..

Aku kesel karna dia selalu menggangu ku dia tidak pernah membiarkan aku hidup tenang padahal juga baru kenal tapi dia sok kenal banget sama aku..

"Hai!!" sapa Rizal

"Baru aja di omongin sudah nongol lagi aja sih ni orang" batin nya dalam hati

"Kamu kenapa sih, hobi banget gangguin aku!! Untung gue sudah sempat nutup laptop aku kalau enggak lo bakalan lihat isi laptop gue" omelnya Ratna

"Lagian kamu serius banget sih udah aku teriakin dari jauh tapi kamu tetep ngak denger

" kata Rizal

"Iya karna dia sahabat aku satu satunya dia yang selalu menemani aku kemana pun aku pergi, dan tempat aku curhat, meskipun dia tidak bisa menjawab omongan aku"

"Tapi dia sangat berarti banget buat aku, dia juga kesayangan aku banget"

Iya dia Ratna kirana putri, Ratna adalah anak satu satunya dari keluaga Rafi , keluarga yang cukup berada , setelah Ibu Kesya melahirkan putrinya Ratna ia mengidap penyakit kanker  darah yang membuat ibunya tidak bisa hamil lagi dan meninggal kan Ratna pada Usia dua belas tahun.

sekarang umur Ratna sudah menginjak dua satu tahun, semenjak di tinggal ibunya selama delapan tahun ayah Rafi tidak ada niatan buat nikah lagi, karna Rafi takut nanti jika dia menikah lagi perempuan yang ia nikahi tidak menyayangi putrinya .

Bahkan Ratna sering minta ayah nya untuk menikah lagi tapi jawaban ayahnya selalu sama.

"Ayah ngak butuh istri lagi sayang, ayah sudah punya kamu dan ibu kamu. Gak ada yang bisa gantiin posisi Ibu kamu di hidup dan hati ayah, apa lagi ibu kamu sudah menitipkan kamu ke ayah untuk menjaga kamu jadi ayah di sini ngak sendiri ada kamu, saat ini prioritas ayah membesarkan dan menjaga kamu sampai ada seseorang yang ayah percaya untuk membimbing kamu dan menjaga kamu"

Setelah kepergian ibunya aku dan ayah menjalani hari hari dengan bahagia. Aku yang ngurusin kebutuhan ayah, dari pakaian, makan sampai beres beres rumah. Walaupun Ratna punya asisten rumah tangga tapi ia lebih suka melakukannya sendiri apa lagi yang berkaitan dengan ayahnya.

Hanya itu yang bisa ia lakukan buat ayahnya. Ayahnya yang selalu tersenyum walaupun dihatinya menyimpan luka yang teramat dalam karna di tinggal oleh bagian dari hidupnya.

"Ma,, kami selalu kangen kamu"

***

Hari ini adalah hari di mana aku bahagia banget karna Ayah aku mau bertemu dengan tante Mala. Tante Mala adalah pemilik toko Snack kesukaan aku, dan aku berencana untuk menjodohkan Ayah aku dan tante Mala. Tapi keputusan tetap di tangan mereka.

Tante Mala adalah sosok yang penyayang, beliau kehilangan anak dan suaminya waktu kecelakaan maut empat tahun lalu.

Setelah itu tante Mala tidak menikah lagi dan memilih untuk sendiri seperti Ayah, walau pun bedanya ayah ngak pernah sehari pun melupakan ibu.

Bahkan foto foto ibunya saja masih terpajang rapi di tempatnya. Bisa di bilang ayah masih hidup di bayang bayang di masa lalu mama .

Ratna berusaha untuk meyakinkan Ayahnya kalau tante Mala cocok untuk menemani ayahnya menjalani masa tuanya bersama.

Ratna hampir saja telat gara gara memikirkan rencananya nanti sore untuk mempertemukan ayahnya dan tante Mala.

Waktu perjalanan ke kampus ia  Ratna sambil senyum senyum sendiri memikirkan apa yang terjadi nanti sore saat ayahnya dan Tante Mala bertemu.

Tidak sadar kalau dirinya sudah menjadi baham tontonan buat temen temenya di kampus, rasanya ia mau menghilang saja dari tempat itu, bukan karna apa apa, tapi karna malu dengan tingkahnya ia sendiri yang mengakibatkan banyak mata yang melihatnya.

"Haii neng. Sendirian aja neng? Abang temenin boleh?" Ucap seseorang yang menegur Ratna dan menepuk bahunya.

"Ya allah kenapa harus ni orang sih yang muncul di hadapanku" ucapnya dalam hati.

"Nama aku Ratna kirana putri ya bukan Neng" ucapnya jelas

" judes amat sih neng, tapi nggak papa abang makin cinta" ucap Rizal

"RIIZZAALL" teriaknya

***

Dia, Azka Rizal mahendra, laki lai sengklek yang pernah Ratna kenal, tapi sebenarnya sih Ratna ngak kenal tapi dia yang ngenalin dirinya sendiri ke Ratna waktu itu.

"Kenalin aku Rizal, lengkapnya Rizal cinta Ratna. Biasanya di pangil Rizal tapi kalau kamu mau manggil aku dengan sebutan sayang aku juga ikhlas, boleh banget malah"

"Aku kakak tingkat mu. Harusnya sih aku yang ngospek kamu kemaren tapi aku ngak ikutan penyambutan maba jadinya ngak jadi deh"

"Oh iya Nama kamu Ratna kan, aku udah tau jadi kamu ngak perlu ngenalin diri kamu lagi ke aku, bahkan nama lengkap kamu saja aku tau"

"Nama bapak ibumu aja aku tau hebatkan aku, bukan cuma itu bahkan tempat tanggal lahir kamu aja aku juga tau" ocehnya

"Bisa diam ngak?" Potong Ratna cepat

"Apa kamu ngak capek bicara panjang lebar kayak gitu, aku aja capek buat dengerin omongan kamu" kata Ratna

Ratna heran dengan orang itu, tiba tiba datang berdiri di depannya dan langsung ngenalin dirinya sendiri, apa?? Dia tau tetang aku? Apa jangan jangan dia psycopath? Atau penguntit?? Atau mungkin...

"Ratna yang aku sayangi, aku tau kalau aku ganteng  tapi ngelihatnya jagan gitu banget dong yank kan aku jadi..." Kata Rizal pede

"Hei biji ketumbar! Aku ngaj tau sebenarnya kamu itu siapa, dan maksud kamu apa tiba tiba nongol di depan aku dan ngenalin diri kamu sendiri, walaupun kamu bilang kamu kaka tingkat aku kek, dosen aku kek, atau pembokat sekalipun aku ngak peduli!! Aku sama sekali tidak tertarik untuk kenalan sama kamu"

"Aku ngak ngerti kenapa kamu bisa kenal  sama aku bahkan tau semua tentang aku dari mana, ya aku akui emang aku cantik, tapi tolong jangan jadi fans fanatik aku. Oouh ya aku ngerti kenapa kamu bisa ngerti semuanya tentang aku.

Kamu pasti salah satu fans aku yang ada di account official yang di buat oleh fans fans aku kan? Kali iya berarti kamu salah satu anggota baru di dalam group itu dan saya harap kamu membaca aturan yang ada di group dan apa saja yang harus kamu patuhi sebagai anggota group. Yang jelas jangan pernah usih hidup aku"

"Ratnaku tercinta tolong dong kalau bicara perhatiin titik dan komanya supaya aku paham apa yang lagi kamu omongin" kata Rezza tersenyum sok manis.

part 2. menjodohkan ayah

"Appa??? Kagetnya

"Berarti dari tadi dari tadi dia pasang muka cenggo karna dia ngak ngerti aku ngomong apa! Ya allah gusti, dosa apa yang telah hamba lakukan sampai bisa ketemu ni orang, tolong jauhkan dia jauh jauhnya dari aku,,, ammin."

"Dari pada aku gila disini mending aku pergi" omongnya sendiri

Setiap kali Ratna inget waktu pertama kali bertemu dengan Rizal, memang kucu sih, dari cara dia dengan pedenya ngenalin dirinya ke Ratna di depan Umum, padahal dia salah satu most wanted dari tersebarnya foto Ratna di grup anggota maba dengan judul " SALAH SATU MAHASISWA BARU YANG BERANI NGEBENTAK SEORANG AZKA RIZAL MAHENDRA"

Dan barulah muncul beberapa foto di saat Ratna ngatain Rizal dan banyak lagi komentar negatif daro fansnya Rizal."Asal kalian tau semuanya, kalau hidup Ratna tidak senyaman dulu sebelum masuk ke dalam kampus ini dan mengenal manusia bernama Rizal" kesalnya dalam hati

"Ahh, gawat!! Aku jadi ngalamun ngak jelas gini, padahal tujuan aku ke perpustakaan untuk menyelesaikan tugas yang di kasih oleh bu Sri sebagai hukuman kalau aku terlambat masuk kelasnya. Ini semua gara gara si Rizal!! Andai saja tadi dia tidak buat keributan dengan aku di depan gerbang kampus, pasti aku tidak akan dihukum kayak gini. Intinya ini semua gara gara si Rizal"

"Aku benci loo Rizaalll" bicaranya sambil mengebrak meja

Ngak sadar Ratna mengebrak meja di perpustakaan, banyak pasang mata yang melihatnya dan membuat semuanya kaget yang tadinya suasana hening, tiba tiba terdengar suara "BRAAAKK"

Petugas perpustakaan menyamperin Ratna dam menegurnya .

"Tolong diam ya ini di perpus, kalau mau ngamuk2 tolong di luar, jagan disini" ucapnya penjaga perpus

Ratna lalu meninggalkan perpus dengan rasa malunya, karna dia di lihatin banyak orang.

***

"Hay sweety,,. Kamu disini pasti lagi nungguin aku kan? Karna kamu tau kan , kalau jam pulang begini aku pasti nyempetin ke perpustakaan dulu dan kamu sengaja kan ke sini untuk ngelihatin aku. Ya ampun sayang. Kalau kamu kangen tinggal telfon aja tanpa harus jadi penguntit kayak gini" ocehnya tanpa selah

"Heh, jin botol! Kamu itu kalau lagi ngigo, tidur aja di rumah jangan ke kampus! Apa kamu bilang? Aku ngikutin kamu? Aku kesini sengaja supaya ketemu kamu? Aku penguntit?" Kata Ratna emosi

Ratna sengaja menjeda ucapannya agar bisa mengatur nafas buat intonasi suara agar Ratna tidak membuat keributan di perpustakaan.

"Bapak Rizal yang terhormat, saya sama sekali tidak mengikuti anda, justru saya masih ketahan disini gara gara anda! Aku telat masuk  matkulnya bu Sri dan aku harus nyelesaikan beberapa tugas yang dia kasih sebagai hukuman buat aku".

"Dan semuanya itu gara gara kamu, aku telat karna tadi kamu bikin masalah sama aku di gerbang depan, yang kedua aku sama sekali tidak pengen melihat kamu! Tapi justru saya binggung kenapa yang sering terus terusan aku lihat itu kamu! Dan yang terakhir, kamu ngatain aku penguntit?!

Kamu! Kamu itu penguntit amatiran yang menjelma sebagai hantu supaya  tau semuanya tentang aku"

Ratna mati matian nahan emosinya agar tidak meledak karna Ratna masih tau sikon.

***

Rizal Pov.

Aku masih mengingat dengan jelas semuanya Ratna. Semua tentang kamu, tentang kita. Aku selalu berharap bahwa kamu kembali bersama ku Ratna. Kita jalani ini semua bersama walaupun sulit. Kita akan selalu menguatkan dan saling mengisi satu sama lain.

Tapi semua lebih memilih pergi sendiri tanpa membawaku. Kamu egois Ratna, kamu egois! Tapi kamu adalah pelangiku. Pelangi yang tidak akan pernah memudar ataupun menghilang. Kamu adalah "pelangi" dihidupku, yang akan terus begitu.

Tiga belas tahun sudah berlalu Ratna. Aku tak pernah sadar bahwa selama tiga belas tahun aku hidup tanpa kamu disisiku. Tiga belas tahun aku hidup di dalam bayangmu. Tapi ini semua masih terasa kayak kemarin disaat kamu pergi dari hidupku.

Yaa 'Ratna' hidupku telah menghilang dengan menghilangnya dirimu dari sampingku. Hidupku gelap tanpa adanya kamu Ratna. Tanpa adanya warna lagi hidupku.

***

Rizal adalah temen dekatnya Ratna waktu dia masih kecil, ia dulu tetanggaan bahkan rumah mereka berdekatan karna ada satu hal yang membuat mereka harus pisah.

Ratna pindah dari rumahnya dulu karna ayahnya akan cari rumah yang kebih dekat dengan rumah sakit , karna mereka harus bolak balik untuk mengantarkan ibunya Ratna untuk berobat.

Bahkan Rizal sudah beberapa tahun mencoba mencari keberadaan dari Ratna, karna sejak Ratna pindah rumah mereka tidak pernah ketemu bahkan orang tua mereka juga sudah loss kontak lagi sama keluarga aku.

Tapi berkat jaman sekarang banyak media sosial yang canggih. Jadi Rizal gampang buat mencari keberadaan orang yang ia cintai sejak kecil..

Rizal akan berencara untuk memberi tahu Ratna bahwa ia adalah teman kecilnya saat ia sudah benar benar berhasil membuat Ratna membenci nya dulu.

Setelah Ratna selesai mengerjakan tugas yang di berikan oleh bu Sri selesai, ia langsung bergegas pulang karna ia ingat bahwa nanti sore ia masih punya rencana yang belum terselesaikan.

Ratna sengaja pulangnya tidak minta untuk di jemput karna ia ingin pulang pesen ojek online saja karna ia pengen cepet cepet sampai rumah, karna ia harus segera menyelesaikan persiapan buat ayahnya dan tante Mala bertemu..

"Assalamualaikum " salam Ratna

"Waalaikumsalam non, non sudah pulang kok ngak minta jemput non" tanya bibi neli

"Tidak bik, sekali kali naik online juga bik" ucapnya tertawa

"Bik ayah sudah pulang belum bik?" Tanya Ratna

"Belum non" kata bibi

"Bik, aku kekamar dulu ya bik, nanti kalau ayah sudah pulang tolong panggil saya ha bik"

"Oke non"

Sesampainya ia di kamar, Ratna langsung merebahkan tubuh nya sebelum ayahnya sampai rumah. Ia masih memikirkan orang yang menjengkelkan nya di kampusnya tadi.

Ratna sebenarnya merasa ada yang nganjak dengan nama cowok yang selalu mengaggunga di kampus.

"Azka Rizal mahendra namanya kok mirip dengan nama Azka temen deket ku dulu ya. Tapi ngak mugkin lah Azka temenku tidak senyebelin orang itu".

"Taoi kalau bukan terus dia siapa . Kok bisa bisanya tau semuanya tetang aku dan keluargaku.

"Tok tok tok non, bapak sudah pulang non, non di tunggu di ruang tamu sama bapak" kata bibi neli

Lagi asik asik ngelamun, tiba tiba bibik Neli mengetuk pintu dia bilang kalau ayah Ratna udah pulang. Ratna langsung turun menuju ke ruang tamu untuk menemui ayahnya.

"Ayyaaahh" pangil ayahnya sambil memeluk ayahnya.

"Ayah sudah siap belum, kalau sudah kita berangkat sekarang ya yah.

"Mau kemana sih nak, jagan bikin ayah mu mati penasaran lu ya"

"Ihh tadi pagi kan Ratna sudah bilang, mau ketemu sama tante Mala, gimana sih ayah ini, gitu aja sudah lupa .

" mau ketemu dimana nak"

"Di restoran tempat biasa kita makan ya yah, mau kan yah?" Tanya Ratna

"Iya terserah anak ayah aja lah" pasrah ayahnya

Sesampainya di restoran yan di maksud Ratna, Ratna dan ayahnya langsung duduk dan belum pesan makanan karna mau nunggu sekalian tante Mala datang.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya yang di tunggu tunggu datang.

"Assalamualaikum " salam tante Mala

"Waalaikumsalam" jawab Ratna dan ayahnya barengan .

part 3. menentukan hari pernikahan ayah

"tante Mala sini duduk" ajaknya Ratna

Mereka langsung memesan makanan dan sedikit ngobrol dan sepertinya Tante Mala cocok dengan Ayahnya.

Setelah selesai makan dan mengobrol, Ratna membuka suara " Tante Mala kayaknya cocok deh sama ayah, gimana kalau kalian berdua menikah saja" katanya tanpa pikir panjang.

Ayah Rafi dan tante Mala tersedak air liurnya sendiri mendengar perkataan Ratna. Dan mereka menatap Ratna dengan tatapan tak biasa.

"Ngomong apa kamu nak?" Tanya Ayah Rafi.

"Iya ayah kan sudah lama sendiri dan tante Mala juga kan, kenapa tidak menikah saja lagian kan kalian juga saling kenal, cocok juga. Ayah mau beralasan karna aku lagi gitu yah, aku sudah besar ayah" katanya.

"Tapi tanggung jawab ayah belum selesai kalau kamu belum mendapatkan laki laki yang bisa menjaga kamu dan melindungi kamu nak" jawab ayahnya.

"Iya itu semua omongan ayah kamu benar Ratna" kata Tante Mala.

Ratna seketika diam dan lagi memikirkan cara untuk mereka tetap mau menikah tanpa harus menunggu aku menikah dulu.

"Kelamaan kalau nunggu aku nikah ayah, aku aja kuliah baru aja semester awal, apalagi aku boro boro mau menikah pacar aja belum punya " katanya ngeyel.

"Ayah sama tante nikah aja dulu ngak perlu nungguin aku nikah dulu, aku percaya sama tante kok, tante pasti bisa menyayangi aku dengan sepenuh hati seperti anaknya sendiri ya kan tante" katanya penuh harap.

Tanta Mala mengangguk dan tersenyum pada Ratna dan ayahnya.

"Meskipun tante ngak bisa gantiin posisi ibu dari hidup ayah, tapi aku yakin tante bisa kok menjaga ayah dan menyayangi aku "

"Iya ayah nurutin kemauan kamu sayang, sebenarnya ayah juga sudah ada rasa dari dulu sama tante Mala, tapi ayah belum berani mengatakannya. Sekarang ayah berani karna memang ini kemauan kamu sendiri nak"

"Tapi gimana Tante Malanya mau ngak nak. jangan kamu memutuskan sepihak, apa kamu tau kalau tante Mala masih single apa sudah mempunyai calon suami " tanya ayah Rafi.

"Tante gimana" tanya Ratna sambil meng genggam tangan tante Mala.

Tante Mala diam dan memejamkan matanya.

"Ratna sayang, sebelumnya tante mau minta maaf ya, sebenarnya tante su..."

Belum selesai tante Mala ngomong Ratna memotong perkataan tante Mala.

"Tante jadi ngak sayang aku dan ayah ku, tante menolak ayah ku, tante ternyata sudah punya calon suami, tapi kenapa tante ngak pernah cerita sama aku, bukannya selama ini tante kalau ada apa apa selalu cerita sama aku" katanya sambil air matanya menetes.

"Ratna dengerin tante ngomong dulu, itu hak tante Malah Ratna karna gak semua privasinya kamu tau nak, dan kalau tante Ratna menolak ayah itu juga haknya tante Mala" kata ayah Rafi menenangkan Ratna.

"Tapi ayah..hik hik" tangisnya.

"Ratna sayang dengerin tante ngomong dulu ya sayang, tante tadi belum selesai ngomongnya. Sebenarnya tante sudah punya calon suami, ya calon suami tante di hadapan tante sekarang"

Tangisan Ratna pecah, ,

"Jadi tante mau jadi ibu aku kan, jadi istri dari ayahku kan tante" tanya ya berurutan.

"Iya sayang" katanya tersenyum

Setelah Ratna mendengar jawaban dari Tante Mala Ratna memegang tangan ayahnya dan meletakkannya di atas tangan tante Mala .

"Aku sayang kalian berdua, segeralah kalian menikah" katanya bahagia.

Dan mereka bertiga merencanakan acara pernikahan mereka yang akan di adakan minggu depan dan akan di adakan dengan acara yang sederhana, seperti permintaan dari calon ibunya.

***

Pagi harinya Ratna ada kelas pagi, tapi dia malas malasan mau pergi ke kampus. Karna nanti pasti dia bakalan ketemu sama cowok gila itu lagi.

Tapi kalau ngak berangkat ke kampus nanti ayahnya marah dan takutnya ayahnya bakal membatalkan pernikahan nya sama Tante Mala. Mau ngak mau ia harus berangkat ke kampus.

"Ayahh,, ayah.." pangilnya sambil teriak

"Bapak belum turun non" jawab pembantunya

Ratna langsung menuju kamar ayah nya karna dia mau ijin buat bawa mobil ke kampusnya. Karna dia males kalau harus nunggu jemputan dari sopir pribadi ayahnya.

"Ayah .." pangilnya sambil mengedor ngedor pintu kamar ayahnya.

Ayah Rafi membuka kamarnya dengan menatap heran kepada Ratna karna dia ngak biasanya pagi pagi pergi ke kamar ayahnya. Pasti ada yang mau dia bicarakan kalau ngak ada hal yang penting.

"Ada apa sayang kok tumbenan nyamperin ayah ke kamar?" Tanya ayah Rafi

"Ayah aku boleh bawa mobil sendiri kan, aku males kalau harus nungguin jemputan dari sopir ayah, kemarin waktu aku nungguin pak wawan aku di godain sama laki laki ngak jelas yah" rayunya

"Tapi janji ya pulang langsung pulang ngak keluyuran dulu" kata

"Siap komandan" kata Ratna senyum

Sampainya di kampus Ratna masuk ke dalam kelas karna bentar lagi akan di mulai mata kuliahnya. Tapi Ratna baru saja duduk laki laki gila itu sudah nyamperin Ratna dengan sok pedenya menyapa di depan banyak orang.

"Hay cantikk" sapa Rizal

"Kamu masih penasaran ngak aku tau dari mana semua tentang kamu yang aku ketahui, kalau kamu mau tau nanti temui aku sehabis matkulnya bu Nia di kantin ya, aku tunggu" bisik Rizal

Semua mata melihat Ratna dengan tatapan tajam karna mereka iri Ratna yang baru anak kemaren sudah sering di datengin sama Rizal, ia Rizal orang yang terkenal di kampus tempat Ratna belajar.

Iya aku akui Rizal orangnya tampan jadi wajar kalau banyak cewek cewek atau mahasiswi banyak yang mengaguminya dan banyak yang sekedar ngefans padanya.

Tapi berbeda dengan Ratna, Ratna malah ilfil dengan Rizal karna sifat sok kenalnya dengan Ratna.

"Sudah ngak usah ngelamun nanti ke sambet cowok ganteng loh" kata Yana temen Ratna

"Ihh apaan sih, ngak ngelamun tau cuma lagi mikir aja. Siapa sih sebenarnya laki laki tadi " tanya Ratna

"Jodoh kamu mungkin" kata Yana tertawa

"Kenal aja ngak, nanti aku di kroyok sama fans fansnya lagi, tadi aja dia menyapa ku aja banyak yang menatapku tajam, iihh takuutt" kata Ratna

Yana geleng geleng kepala.

Akhirnya Matkulnya bu Nia selesai juga, karna Ratna penasaran dengan laki laki itu, dia sempatkan untuk datang ke kantin yang di minta laki laki tadi.

"Mana Rizal katanya suruh ke kantin, orangnya kok ngak ada" katanya sambil melihat kanan kiri mencari seseorang

Karna Ratna melihat orang yang di cari tidak ada Ratna memutuskan untuk duduk saja di kantin sambil pesen minuman, karna dia haus sedari tadi belum minum.

Saat sedang asik menikmati makanan dan minumannya Ratna di kejutkan dengan kedatangan Rizal dari arah belakang..

"Menikmati banget neng makannya" kata Rizal

"Astagfirullah, bisa ngak sih kalau datang itu ngak usah ngagetin sih" ucap Ratna.

"Ngak bisa karna aku terlalu cinta sama kamu" candanya.

"Bisa ngak sih kalau ngomong itu jangan ngaco, nanti kalau ada orang yang denger jadi gosip tau"

"Kalau emang beneran iya kenapa?" Tanya Rizal.

"Cepet katanya mau ngasih tau aku, aku keburu di suruh pulang sama ayah ku "

"Kenapa sih neng cepet cepet amat. Jangan buru buru dong"

"Sebelumnya saya mau tanya terlebih dulu sama kamu, boleh kan?" Tanya Rizal.

"Tanya aja, selagi aku bisa jawab aku bakal jawab, yang penting jangan tanya yang aneh aneh ya" jawab Ratna.

"Kamu ingat ngak sama temen kecil kamu yang namanya AZKA RIZAL MAHENDRA anak dari Bapak Danu Mahendra dan ibu Amanda Mahendra?" Tanyanya serius.

Ratna diam dan sedang mengingat ingat nama nama itu. Setelah beberapa menit Ratna diam dan Rizal menunggu jawaban dari Ratna akhirnya Ratna ingat semua nama itu.

"Azka Rizal Mahendra orang yang mau dijodohkan aku waktu kecil dan dia adalah temen baik ku tapi ayah ibu ku memisahkan aku dan Azka sehingga sampai sekarang aku belum menemukan Azka lagi"  ucapnya sambil menatap Rizal.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!