NovelToon NovelToon

Pendekar Merak

dunia baru

pengenalan

sebelum memulai terlebih dahulu saya meminta maaf jika ada kesamaan tempat dan nama karakter

Cerita ini murni karangan sendiri dan hanya imajinasi

(diskripsi)

Cerita ini menceritakan tentang seorang pria yang yang bernama Lingga yang memiliki sebuah keinginan untuk merubah jalan hidupnya

selain cerita tentang pertempuran juga ada cerita Romantis untuk memanjakan para pembaca yang menyukai kisah kisah percintaan yang unik

Bagaimana kisahnya silahkan ikuti alur cerita dari awal hingga akhir

(salam dari penulis)

Permulaan kehidupan sehari hari Lingga adalah seorang pekerja keras dan pantang menyerah dalam meraih keinginannya walaupun tidak semuanya bisa tercapai

setiap pagi tiba Lingga selalu berlatih berbagai jurus ilmu beladiri

tak jarang di setiap kesempatan sat pulang kerja dia selalu menyempatkan diri untuk singgah di toko buku untuk membeli berbagai macam buku ilmu beladiri silat, karate sampai teknik untuk membuka tenaga dalam

saat malam telah larut di mulai mempelajari teknik teknik pengumpulan tenaga dalam

Hari terus berganti hari bertahun tahun dia menjalani latihannya hampir seluruh ilmu silat berhasil di kuasainya hingga terbilang mahir dalam memperagakan setiap gerakannya

tetapi berbeda dengan praktek tenaga dalam semua yang di pelajari seolah olah tiada artinya sedikitpun setiap teknik dicoba nya tetapi hasilnya tetap sama

"apakah sebenarnya tenaga dalam itu tidak ada atau hanya dongeng saja" lingga terlihat putus asa

Namun tekadnya telah bulat dia terus berlatih hingga belasan tahun lamanya namun hasilnya tetap sama

Hingga pada suatu malam ketika ia ingin menjalankan rutinitas biasanya yaitu mengumpulkan tenaga dalam

Ketika dia mulai mengambil posisi tiba tiba matanya terasa mengantuk mulutnya tidak berhenti menguap hingga akhirnya dia tertidur dalam posisi bersila

"bangunlah" seorang pria paruh baya menepuk pundaknya

"si si siapa bapak?" tanyanya seraya berdiri dan melompat menjauh dari pria paruh baya itu

"namaku Daesang" mengenalkan diri seraya tersenyum

"jika kau ingin mempelajari tenaga dalam maka besok berangkatlah ke ibukota disana aku akan mengajarimu" lanjutnya

sesaat kemudian lingga terbangun dari tidurnya dia terlihat bingung setelah menyadari dia tertidur dalam posisi bersila seumur umur baru kali ini dia tertidur dengan posisi bersila

sejenak dia berfikir dan mencoba mencerna kejadian yang baru dialaminya hingga akhirnya memutuskan untuk mengikuti arahan pria paruh baya itu

keesokan harinya dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya demi mengikuti arahan mimpinya itu

Setelah semua persiapan selesai maka berangkatlah dia ke ibukota dengan menumpang Bus umum

Ditengah perjalanan bus sempat berhenti di pom bensin untuk mengisi bahan bakar "masihkah ada kursi saya sudah menunggu beberapa jam tetapi tidak ada satu pun bisa yang lewat" seorang pria paruh baya menanyakan kepada kernet bus "kebetulan masih ada satu kursi yang kosong silahkan bapak duduk" jawab kernet bus "terimakasih" jawab pria paruh baya itu

Saat pria paruh baya itu melangkah masuk ke dalam pandangannya menyapu seluruh penumpang bus sampai tertuju ke arah Lingga saat pandangan mata mereka bertemu pria paruh baya itu tersenyum tipis lalu kemudian berbalik untuk mengambil posisi duduk di bangku yang masih kosong

Selang beberapa menit kemudian bus kembali melanjutkan perjalanan sesaat semuanya berjalan dengan baik satu jam berlalu bus memasuki kawasan ekosistem yang termasuk masih hutan rimba "thuss" tiba tiba suara ban mobil depan yang pecah sehingga membuat kondisi bus miring dan kehilangan keseimbangan perlahan lahan bus mulai jatuh berbalik ke jurang yang mengarah ke laut

"apa aku sudah mati" akhirnya lingga tersadar "sepertinya kamu tersadar lebih cepat, anak muda" suara seseorang terdengar

"dimana aku? Kenapa aku disini" spontan lingga bertanya

"tiga hari yang lalu kamu terjatuh ke jurang ini" pria itu kembali menjawab

"lantas apa aku sudah mati" lingga kembali bertanya

"jangan bodoh" pria itu menjawab kesal "jika kamu sudah mati tidak mungkin disini" pria itu menjelaskan beberapa hal yang membuat lingga sedikit tenang

"kenapa semua disini gelap dimana aku " lingga kembali bertanya

tidak ada jawaban selama beberapa saat hingga beberapa waktu kemudian sebuah titik cahaya muncul perlahan lahan cahaya semakin terang hingga akhirnya terlihat sebuah rumah gubuk bambu yang beratapkan jerami

"kamu sekarang berada di dunia yang menjadi titik awal dari takdir baru mu"seorang pria sepuh duduk bersila di atas sebuah batu besar sekilas nampak normal tetapi jika di perhatikan pria sepuh tersebut melayang di atas batu tersebut membuat sekujur tubuh lingga bergetar

"apakah ini mimpi" lingga akhirnya memberanikan diri untuk bertanya "tidak ini terlalu nyata" lingga membantah sendiri ucapannya yang membuat Pria sepuh di depannya tertawa geli "hahahaha kau benar benar lucu" pria sepuh tersebut terus tertawa

sampai seorang pria paruh baya muncul dari balik pintu gubuk dengan membawa keranjang berisi buah buahan

"anda? Siapa bapak sebenarnya" sontak lingga bertanya

"makanlah dulu sudah tiga hari perutmu tidak diisi" jawab pria paruh baya itu

Akhirnya lingga meraih keranjang itu dan langsung mengambil beberapa buah buahan segar untuk mengisi perutnya

Selama beberapa saat suasana hening sampai akhirnya pria sepuh mulai berbicara "saat ini kau berada di dimensi virtual dimana disinilah kisah perjalanan hidup barumu di mulai" lalu pria sepuh mengenalkan diri bernama walleye agung atau biasa di kenal sebagai penjaga keseimbangan alam semesta

lalu juga mengenalkan pria paruh baya di sebelahnya yang bernama Daesang beliau adalah salah satu kultivator penjaga keseimbangan dunia virtual

"Daesang akan mengajarimu sesuatu yang sangat kau inginkan selama ini" ujarnya

"istirahatlah beberapa hari lagi sebelum kamu mulai berlatih" lanjut pria sepuh

"setelah dua hari kau akan menjalani latihan dasar bersama Daesang" tanpa kata lagi tiba tiba pria sepuh itu menghilang dari pandangan

_bersambung_

latihan pernafasan

Setelah walleye agung menghilang suasana menjadi hening sesaat

"istirahatlah di dalam gubuk di luar sini cuaca sedikit buruk tidak bagus untuk pemulihanmu" Daesang berkata seraya menunjuk ke arah gubuk

Lingga akhirnya berdiri dan mulai melangkah ke arah gubuk tanpa harus berkata apa apa setelah tiba didepan pintu gubuk lingga langsung masuk dan beranjak ke arah dipan yang ada didalam gubuk

"apa sebenarnya yang terjadi" fikiran lingga terus mencoba mengingat apa yang terjadi beberapa hari yang lalu

"lebih baik aku fokus untuk belajar disini mungkin ini adalah jalan hidupku"

saat malam terus berlanjut dengan sejuta pertanyaan di dalam fikiran hingga akhirnya terlelap

Keesokan harinya saat fajar menyingsing terlihat pagi begitu cerah secara perlahan lingga membuka matanya

Lalu Kemudian berdiri dan mulai melangkah keluar gubuk untuk mencari asal dari suara percikan air yang terdengar jelas saat dia masih di dalam gubuk

dia terus melangkah hingga akhirnya tiba di air terjun yang ada disisi bukit

perlahan lingga mulai melangkahkan turun memasuki air itu sejurus kemudian mulai menceburkan dirinya ke dalam air

"segar sekali air disini" lingga bedecak kagum sejenak dia terdiam lalu "apa lebih baik jika aku mencoba mengumpulkan tenaga dalam" tidak menunggu lama akhirnya dia mulai mencoba teknik pengumpulan tenaga dalam yang di pelajarinya selama beberapa tahun yang lalu

selama satu jam dia mencoba biasanya dia selalu gagal tetapi sekarang situasi nya berbeda dia merasakan sesuatu memasuki tubuhnya semakin lama semakin terasa sesuatu yang terkumpul di bawah perut sebelah kirinya

Tak terasa sudah tiga jam berlalu

"sebaiknya jangan terlalu lama berada di bawah air terjun" Daesang tiba disisi sungai

lingga akhirnya berdiri lalu melangkah keluar dari sungai berjalan mendekati Daesang lalu berlutut

"Guru terimalah aku sebagai muridmu" lingga memohon

"berdirilah, aku sudah mengangkatmu menjadi muridku sejak sebelas tahun yang lalu" tutur Daesang

lingga tampak bingung dan sedikit berfikir "apa kau ingat saat kau memilih buku buku silat di toko Zabaya? Pada saat itu aku menjatuhkan sebuah buku panduan untuk mengumpulkan tenaga dalam! Apa kau ingat?" tanya Daesang

Lingga tampak berfikir sejenak "ya aku ingat guru" jawabnya

"aku ingin tau apakah kau sudah mempelajari jurus merak?"

"sudah guru tetapi hanya sampai jurus ke tiga karena jurus ke empat sampai sembilan belas membutuhkan tenaga dalam untuk mempelajarinya" jawab lingga

"baguslah coba kamu peragakan, aku ingin tau sejauh mana kau menguasainya!" seru Daesang

Akhirnya lingga mulai mengambil posisi kuda kuda pembukaan jurus merak

dia terus memperagakan setiap gerakan yang telah di pelajarinya selama ini sampai ke tingkat ketiga

"aku rasa ini sudah cukup walau lebih baik jika digunakan dengan ilmu meringankan tubuh dan dilambari dengan tenaga dalam " Daesang tersenyum

Sesaat Daesang menatap Lingga

"baiklah untuk sekarang kau mulai lah latihan fisik untuk meringankan tubuh "

"kemarilah ku ingin meriksa kondisi fisikmu terlebih dahulu" pintanya

Sesuai arahan lingga mendekati Daesang

kemudian Daesang mulai memeriksa kondisi fisik lingga "dia benar benar mengagumkan walau dalam kondisi seperti ini dantiannya masih utuh akar roh juga sudah terbentuk dengan sangat sempurna tanpa melakukan latihan dasar apapun" Daesang berujar didalam hati

"baiklah setelah aku memeriksa semua baik baik saja kita akan memulai latihan pernapasan terlebih dahulu" lanjutnya

Didalam sejarah dunia persilatan terdapat beberapa tingkatan salah satu tingkat dasar yang terbagi beberapa kelas,

yaitu kelas satu,dua,tiga dan mahir

Tingkat menengah di bagi di kelas gelar, spesial dan kelas kaur dimana kelas kaur sudah mampu untuk mendirikan sebuah sekte kecil

tingkatan selanjutnya adalah tingkat Raja terdiri dari dua kelas, kelas bayangan dan kelas bumi tingkatan seperti ini biasanya perwira tinggi di kerajaan yang ada di benua Barat

Untuk tingkatan selanjutnya adalah tingkat suci yang terbagi dalam tujuh kelas

dan yang terakhir adalah tingkat dewa yang terbagi dalam tiga kelas

"sebaiknya kita memulai dengan ilmu pernafasan terlebih dahulu supaya nantinya dalam latihan selanjutnya akan lebih mudah" tutur Daesang

"baiklah" lingga menjawab selanjutnya langsung mengambil posisi duduk bersila

waktu terus berlalu tak terasa mereka sudah melakukan latihan pernafasan selama tiga jam

"sudah cukup untuk latihan pernafasan untuk sekarang" tutur Daesang

Selanjutnya Daesang mengajak lingga ke puncak bukit

diperjalanan Daesang mulai menceritakan keadaan di dunia tempat mereka berada saat ini

Terdapat tiga kerajaan besar delapan kerajaan kecil di tiga kerajaan besar bernama kerajaan Sima, Rodra, Dan Qian

diantara tiga kerajaan tersebut kerajaan Qian adalah yang paling kuat selain kekuatan militer nya yang besar juga terdapat puluhan sekte besar yang selalu membantu pemerintah setempat

untuk keamanan wilayah bahkan juga ikut dalam perang penaklukan kerajaan kecil di sekitarnya sampai saat ini sudah lebih dari dua belas kerajaan kecil menjadi taklukannya

Di antara sekte besar tersebut terbagi di golongan Putih netral dan hitam pada setiap kerajaan lain sekte tersebut akan sulit di damaikan dikarenakan adanya perbedaan antara sekte

Setelah berjalan beberapa saat akhirnya Daesang dan lingga tiba di puncak bukit suasana tampak sejuk

Daesang duduk bersila di sebuah batu besar sementara lingga memilih duduk bersila di bawah pohon yang tumbuh di puncak bukit tersebut

"kita akan memulai latihan pernafasan sambil mengumpulkan tenaga dalam" Daesang berujar pelan

"baiklah guru aku siap mengikuti arahan guru" jawab lingga

sesaat Daesang memejamkan mata hingga sejurus kemudian ....

********

kota Hiolo

Daesang berdiri lalu mengangkat tangan kanannya ke udara

Perlahan gumpalan udara berkumpul di atas telapak tangannya membentuk pusaran tornado "ini adalah salah satu bagian dari jurus merak tingkat ke empat disebut dengan pukulan angin tornado"

lingga berdecak kagum sangat ingin rasanya untuk menguasainya

"Hari ini aku ingin menjadikan mu muridku secara resmi! Apa kau bersedia? apa kau siap mengikuti peraturanku" Daesang berujar sedikit keras

"tentu saja saya sangat ingin menjadi murid guru! sejak dulu saya memiliki keinginan untuk belajar menemukan guru ilmu beladiri" lingga berujar penuh semangat

Daesang bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekati lingga seraya berujar

"baiklah! Sekarang Guru akan menjelaskan beberapa hal tentang ilmu silat "

" dengarkan dengan baik" lanjutnya

"ilmu beladiri umumnya memiliki karakteristik masing-masing tergantung siapa yang mengembangkannya"

"ilmu beladiri tanpa memiliki tenaga dalam seperti makan nasi tanpa lauk! Tenaga dalam wajib harus di miliki oleh setiap pendekar di dunia kultivasi maupun di dunia persilatan" Daesang terdiam sesaat sebelum akhirnya melanjutkan penjelasan

"Disaat seseorang mulai mempelajari ilmu beladiri di sebuah sekte, tenaga dalam sangat mempengaruhi pencapaian dalam setiap tingkatan"

"seperti yang selama ini kau pelajari bukan? Tanpa tenaga dalam jurus jurus silat yang kau peragakan hanya menjadi sebuah tarian semata, jika kau menggunakan untuk bertarung sudah dipastikan akan mudah di kalahkan oleh lawan lawanmu"

Daesang terdiam sesaat sebelum meminta linga untuk duduk bersila di atas sebongkah batu

lalu mengarahkan supaya memfokuskan fikiran untuk menyerap energi alam di sekitarnya

"mungkin butuh waktu beberapa hari untuk menguasai dengan sempurna ! Tetapi aku yakin kau akan menguasai lebih cepat" puji Daesang

"sekarang perhatikan baik baik" lalu Daesang mulai melepaskan tenaga dalam di tubuhnya jelas terlihat ratusan lingkaran petir yang membentuk pusaran tanpa batas

"kau lihat pusaran lingkaran ini?"

"aku melihatnya guru" jawab lingga spontan

"setiap lingkaran terdiri dari tujuh puluh tujuh garis garis putus! Semakin dekat dengan pusat pusaran semakin kecil garis nya begitu juga semakin menjauh dari pusat pusaran semakin besar juga garisnya"

"satu garis tenaga dalam bisa membentuk tujuh belas Qi, Qi adalah bentuk perubahan tenaga dalam bisa menjadi Qi api air angin petir dan lainya nya"

"intinya berpulang kepada penggunanya masing masing"

suasana hening sesaat "untuk sekarang sebaiknya kau fokus untuk mengumpulkan tenaga dalam terlebih dahulu"

"baik guru aku akan berusaha sebaik mungkin" jawab lingga

"baguslah, sekarang mulailah dengan mengatur pernafasan terlebih dahulu " perintah Daesang

Sementara di belahan dunia lain tepatnya di Kota Hiolo ibukota kerajaan Rudra tampak dengan hiruk pikuk kehidupan penduduk kota yang sehari hari dalam berbagai bentuk kegiatan

ditengah keramaian di pusat kota terlihat ribuan prajurit bersenjata lengkap sedang berbaris rapi menunggu perintah untuk bergerak

tampak seorang pria paruh baya memakai Zirah kebesaran nya berdiri di depan ribuan prajurit nya yang tampak sangat bersemangat menunggu perintah

pria tersebut yang tak lain adalah Jendral Kharsa

beliau adalah satu dari lima jendral besar kerajaan Rudra yang memiliki kemampuan tingkat pendekar suci

Perlu di ketahui di kerajaan Rudra hampir seluruh komandan pasukan memiliki kemampuan tingkat pendekar Raja bahkan terkadang seorang prajurit tamtama juga memiliki kemampuan tingkat pendekar Raja maka tidak heran kalau kerajaan Rudra menjadi salah satu kerajaan terkuat di benua itu

Memiliki lebih dari dua juta pasukan yang kesemuanya handal dalam ilmu beladiri

Pagi tadi Jendral Kharsa mendapat perintah dari Raja Ghandi untuk berangkat menuju kerajaan Suref

sebuah kerajaan kecil yang menjadi sekutunya sekaligus menjadi pembatas antara kerajaan Rudra dan kerajaan Qian

Jendral Kharsa bersama dua puluh ribu prajurit terlatih mendapat perintah dari Raja Ghandi untuk membantu melindungi kerajaan Suref dari serangan kerajaan Qian

Kerajaan Qian mengirimkan puluhan ribu prajuritnya untuk menaklukkan kerajaan Suref

kerajaan Qian sangat sering memperluas wilayah kekuasaannya beberapa kerajaan kecil telah di taklukkan

Maka pagi ini saatnya Jendral Kharsa dan pasukannya untuk bergerak menuju kota Luso ibukota kerajaan Suref

Keberangkatan pasukan jendral Kharsa mendapat perhatian seluruh warga ibukota salah satunya adalah Dangi

Dangi adalah salah satu pangeran yang tidak memiliki jabatan di kerajaan Qian

dia hanya di jadikan komandan regu mata-mata kerajaan Qian

Saat ini Dangi di tugaskan untuk memata matai kerajaan Rudra

"grey cepat kirim pesan ke pasukan garis depan kalau pasukan bantuan dari Rudra telah bergerak ke Luso" Dangi memerintahkan kepada bawahannya "baik pangeran" sahut grey

Grey sebenarnya di tugaskan oleh pangeran mahkota Kerajaan Qian untuk mengawasi sepak terjang Dangi

pangeran mahkota takut nantinya Dangi akan membelot melawan mereka untuk membalas dendam atas kematian kedua orang tua nya

Tanpa Dangi sadari dua pasang mata mengawasinya "apa kita akan diam saja?" Feng Hua berucap kesal

"tentu saja tidak" jawab linghua "tetapi jika kita bergerak menangkap nya sekarang aku tidak yakin akan berhasil! Dangi memiliki kemampuan di atas kita"

"jadi apa yang harus kita lakukan?" feng hua bertanya tampak bingung "sebaiknya kamu pergi ke markas beritahukan kepada komandan huan tentang Dangi" ling hua diam sesaat "sementara itu aku akan mengawasinya sampai komandan huan tiba""

"baiklah, kalau begitu jaga dirimu baik baik jangan sampai kamu bertindak ceroboh dan membahayakan dirimu tunggu hingga kami datang" feng hua langsung bergegas beranjak namun saat baru melangkahkan kakinya setapak tiba tiba

"mau kemana kalian?"" seseorang menghadang jalan Feng Hua

*******

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!