NovelToon NovelToon

Third Wheel

1

"GAVIN"

Teriak ku menggelegar sepanjang koridor, aku sangat bersemangat karna pulang sekolah ini kami akan menghabiskan waktu untuk bermain di wahana.

kami berteman semenjak dalam kandungan 'kata ibu ku'. Kami sangat dekat hingga terkadang orang orang mengira kami adalah kembar.

Walaupun begitu kami tak pernah merasa terganggu ketika ada yang menanyakan perihal kedekatan kami, gavin akan selalu menjawab jujur bahwa kami bersahabat sejak dari janin jawaban yang menggelikan sekali.

aku mencoba memanggil gavin lagi, jujur kadang dia sangat tuli hingga membuatku kesal ingin sekali aku meneriaki nya menggunakan toa sekolah.

Gavin menoleh lalu mengernyit melihat ku seperti tak ada niat untuk menyapa balik , dan aku baru sadar dia tak sendirian.

Dia bersama seorang gadis, tunggu aku seperti mengenalnya...

Gadis itu cukup tinggi, badannya sangat langsing, kulitnya putih bak porselen,rambut panjang kecoklatan yang dibiarkan terurai dan voila bertapa terkejutnya ketika gadis itu menoleh.

Nana...

Gadis famous di sekolah kami terkenal karna paras dan prestasinya, dan tak hanya itu latar belakang keluarganya juga dari keluarga yang berada, dan aku ingat ayahnya adalah donatur tetap sekolah hingga ia sangat disegani murid murid disini.

aku mengurungkan niat ku untuk menghampiri gavin, aku langsung minder ketika gadis yang bersamanya adalah nana.

Jujur aku sedikit merasa cemburu?

Kulihat gavin sepertinya tidak terlalu peduli ia tetap melanjutkan langkahnya bersama gadis itu dan itu membuat ku sangat kesal dan akhirnya memutuskan untuk pulang lebih dulu.

Aku berjalan sambil menendangi batu krikil, mengingat sikap gavin yang seolah tidak mengenaliku membuatku sakit hati dan sedikit malu.

Aku mendongak memandangi langit sore yang berwarna keemasan, sangat cantik.

Biasanya jika pulang bersama gavin kami akan sampai kerumah hingga larut malam karna ke asikan bermain.

Kami akan menghabiskan uang jajan di timezone biasanya, atau membeli jajanan street food.

Tetapi hari ini gavin membatalkan janji, kulihat gadis itu sangat penting baginya.

Tak terasa aku pun sudah sampai ke pekarangan rumah.

"Assalamualaikum, bundaaa aku pulang"

ucapku menggelegar ke penjuru ruang rumah hal yang biasa aku lakukan jika sudah sampai kerumah.

Aku pun melepas sepatuku dan melesat masuk kedalam rumah dengan wajah murung

kulihat bunda berada diruang tengah sambil menonton tv dengan biskuit di tangannya, ia melihat ku masuk kerumah dengan tatapan heran.

"tumben banget anak bunda pulangnya sore biasanya sampe habis magrib baru pulang"

Aku cuma menggeleng dan itu tak menjawab pertanyaan bunda ku sama sekali, aku menaiki tangga agar segera sampai ke kamarku yang terletak dilantai dua.

bunda tak ambil pusing ia memilih untuk melanjutkan acara menontonnya ketimbang mengintrogasi ku.

Sesampainya dikamar aku merebahkan diri di kasurku yang empuk masih dengan seragam sekolah ku.

Pikiranku melayang memikirkan gavin tadi, entah kenapa aku merasa ada sesuatu antara gavin dan gadis itu.

sebenarnya aku tak ingin ambil pusing, bagus toh jika gavin mulai berpacaran itu artinya dia sudah menemukan kebahagiaannya, dan harusnya aku senang akan hal itu.

Tetapi tetap saja aku tak bisa membohongi perasaan ku sendiri.

tepat ketika aku bangkit dari tempat tidurku kulihat gavin sudah berada di pekarangan rumahnya ya rumah kami berdampingan dan sangat mudah sekali mengintip gavin dari jendela kamarku, bahkan kamar gavin pun bersebelahan dengan kamarku hanya terhalang jarak beberapa meter.

Aku menggumam sambil tersenyum getir.

"Aku menyukaimu Gavindra wijaya"

2

"Iaaa bangun"

lia merasa tubuhnya di goyang goyang dengan pelan di iringi dengan suara lembut sang bunda.

sayangnya lia masih terlelap sedikit sulit membangunkan lia di pagi hari ditambah cuaca pagi ini cukup dingin tentu membuat kebanyakan orang masih bergelung dalam selimutnya.

Tak kehabisan akal bunda lia pun membuka tirai gorden sehingga cahaya matahari pun bisa masuk.

"hmmmh"

Lia yang merasa terganggu pun mengucek matanya, lalu duduk ditempat tidur.

"ckckck, coba liat udah jam berapa sekarang"

Pinta sang bunda yang melihat sang anak masih melamun di atas tempat tidur. Lia menoleh melihat jam di atas meja nakas miliknya menunjukkan angka 6.30

"ASTAGA BUNDA KENAPA BARU BANGUNIN?!"

Keluh lia, sedangkan bel berbunyi 30 menit lagi belum ditambah mandi bisa bisa ia telat nanti.

"bunda udah bolak balik bangunin kamu tadi, kamu aja yang kebo"

lia langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, walaupun jarak rumah dan sekolah nya tidak jauh mungkin sekitar 10-15 menit jika berjalan tapi tetap saja ia akan telat.

Lia menuruni tangga dengan tergesa jam pun menunjukkan pukul 6.50 yang artinya tinggal beberapa menit lagi bel akan berbunyi.

"sayang gak sarapan dulu?"

tanya sang bunda

"gak dulu bun, nanti telat"

"makanya kalau dibangunin tuh langsung bangun jangan dikit dikit bentar bun, bentar lagi bun"

Sela abang lia yang tengah anteng menikmati kopinya di atas meja makan.

"dihh rese, emang lo gk pernah kebo juga?"

balas lia dengan wajah mengejek

"udah udah kalian ini masih pagi udah ribut, lia ini bekal kamu gk sempat sarapan dirumah asal jangan lupa makan disekolah"

Ucap sang bunda menengahi, ia memasukkan kotak makan itu kedalam tas lia.

"Iya bund lia berangkat dulu ya"

Tak lupa lia menyalami bundanya lalu buru buru memasang sepatu, ia pun langsung tergesa keluar rumah.

ia berlari beberapa langkah baru saja beberapa meter dari rumahnya klakson motorpun mengejutkannya.

TTIN TTINN

"ASTAGA"

Pelakunya kini hanya terkekeh melihat ekspresi kaget lia, ya siapa lagi kalau bukan gavin.

Lia menatap gavin dengan garang yang jatuhnya tidak menakutkan sama sekali.

"ayok naik, ngapain bengong?"

Pinta gavin yang kini duduk di atas motor scoopy nya, namun lia mengabaikannya ia masih kukuh melanjutkan jalannya.

"iaaa ayok naik nanti telat loh"

ucap gavin sambil menarik gas motornya pelan, sebenarnya dia bertanya tanya ketika melihat wajah lia pagi ini yang kusut ditambah dengan rambut yang sedikit acak acakan.

Ia masih tetap membujuk lia sampai akhirnya ia turun dari motornya lalu menghalangi jalan lia.

"lo kenapa sih? lo gk liat sekarang udah jam berapa?"

Lia menghela nafas lalu melirik jam tangannya

'anjirr 10 menit lagi masuk' batinnya.

Dari pada banyak berdebat dan takut telat lia pun memutuskan untuk nebeng gavin saja jadi acara ngambeknya ditunda dulu.

sepanjang jalan lia pun masih membisu, gavin berusaha membuka topik percakapan tetapi ia hanya merespon dengan jawaban 'hm' gavin tak ambil pusing mungkin mood lia memang sedang buruk.

Mereka pun tiba disekolah, lia melepas helm lalu turun dari motor gavin.

"Makasih tebengannya"

Itulah kalimat terpanjang lia selama perjalanan ke sekolah, lalu ia berlalu begitu saja meninggalkan gavin yang melongo.

"anjirr gw ditinggal nih?"

Ucap gavin meringis menatap lia yang melengos pergi begitu saja, tak lama kemudian seorang gadis dengan rambut panjang terurainya memanggil gavin.

"gavin"

Gavin mendadak dag dig dug ser panas dingin, sebelum dia menoleh pun dia sudah tau siapa yang memanggilnya.

"eh, hai nana"

3

"eh, hai nana"

sapa balik gavin yang tengah menahan degup jantungnya.

'buset pagi pagi udah disuguhin yang seger seger'

Gavin tersenyum salah tingkah ketika melihat nana, gadis itu mendekati gavin.

"ayok bareng ke kelas, aku juga baru nyampe"

Ujar nana yang ternyata baru saja tiba di sekolah ia menggandeng tangan gavin lalu mereka berjalan melewati koridor kelas kebetulan kelas mereka bersebelahan, gavin yang digandeng pun panas dingin gadis disampingnya ini benar benar membuat jantung nya tidak aman. Wangi parfume miss dior pun mengusik indra penciumannya ia benar benar seperti di mabuk asmara sekarang.

Sepanjang jalan terdengar bisik bisik dari murid murid yang berada disana, mereka heboh ketika melihat mereka berdua bergandengan. Hal ini juga terjadi kemarin dan menjadi trending topik sekolah . Yang membuat heboh adalah karena nana tak pernah dekat dan berpacaran dengan siapapun di sekolah ini, kebanyakan nana memacari laki laki yang berada diruang lingkup sekolah sebagian besar adalah laki laki yang sudah dewasa dan lebih tua darinya bahkan sebagian besar mantan nana adalah model,influencer,selebgram,bahkan artis sekalipun.

Dan ketika ia dirumorkan dekat dengan gavin bahkan mereka bergandengan dikoridor maka segala macam gossip pun mulai bertimbulan.

seperti

'ini serius nana lagi pdkt sama gavin?'

'hh mereka beneran pacaran ya?'

'Beruntung banget jadi gavin'

'gilakk standar nya si nana turun drastis'

'Tapi mereka cocok kok sama sama cantik dan ganteng'

Dan masih banyak lagi, jujur ini membuat gavin sedikit tak nyaman karena ia merasa seperti tak pantas dekat dengan gadis cantik seperti nana.

dia tidak tuli untuk mendengar gunjingan gunjingan orang orang di sekitarnya, tetapi melihat wajah nana yang sepertinya biasa saja dan tak ambil pusing gavin pun berusaha tenang.

Mereka bergandengan tangan hingga Menuju kelas, lalu memisahkan diri. Gavin pun memasuki kelas lalu berjalan menuju bangkunya sekilas ia melihat lia yang sedang merenung menatap keluar jendela.

Iya mereka berdua satu kelas, inilah yang terkadang membuat mereka berdua mendapatkan julukan soulmate karna benar benar tidak terpisahkan.

gavin mengalihkan pandangannya ketika nana menoleh ke depan ternyata guru pun sudah berada di depan.

Fyi bangku mereka bersebelahan hanya berjarak satu bangku lagi yang berada di tengah tengah mereka.

Selanjutnya hanya terdengar suara guru karena kelas akan segera di mulai.

tak terasa bel istirahat pun berbunyi, murid murid pun mulai keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Lia berjalan menuju kantin bersama dua orang temannya sambil tertawa tawa entah gossip apa yang menjadi topik mereka kali ini, sejujurnya ini cukup membuat mood lia sedikit membaik.

Tetapi di jalan koridor mereka tak sengaja berpaspasan dengan dua sejoli itu siapa lagi kalau bukan gavin dan nana, mood lia pun anjlok seketika, ia ingin cepat cepat menuju ke kantin.

Tetapi malah teman teman lia yang menyadarinya mulai membahas topik yang ia hindari.

"li, itu gavin tumben banget jalan sama cewek"

Ucap teman lia yang bernama ririn, bukan tanpa sebab ia bertanya karena gavin tidak pernah dekat dengan perempuan manapun kecuali lia bahkan mereka sempat dijuluki lovebird karna saking seringnya gavin menempel pada lia, tapi hari ini mereka seperti dua orang asing.

"iya rin, biasanya lengket banget sama lia"

teman lia yang bernama najwa ikut menimpali.

lia sebenarnya tak ambil pusing lagian dia cukup bersyukur hari ini gavin tidak menempelinya kemana mana, tetapi ada rasa tak terima dihatinya melihat fakta bahwa gavin mulai dekat dengan seseorang.

"yaelah sans aja gw mah, lagian gw bersyukur si gavin udah ada cewek biar gak nempelin gw mulu"

Ucap lia terdengar nada sedikit denial.

"yang bener? taunya mereka beneran pacaran sakit hati lo"

Ucap najwa membuatnya sedikit meringis dalam hati.

"iya pake bilang ketempelan segala emang gavin setan"

Timpal ririn sambil tergelak, lia pun mendengus lalu tersenyum geli ia memilih mengalihkan topik dari pada terus menerus membahas orang penyebab mood nya berantakan.

Skip time.

bel pulang pun mulai berbunyi.

Seluruh murid berhamburan keluar kelas dan menuju pulang kerumah masing masing, tak terkecuali lia kini ia berjalan tenang keluar sekolah ia ingin segera pulang dan mandi karna tubuhnya benar benar lengket karena keringat.

hembusan angin sore selalu menjadi favorit nya ditambah warna keemasan di langit menambah kesan kesan seperti di drama korea.

uhhuk

Ia tak menyadari bahwa gavin menyusulnya menggunakan motor, dari belakang.

TTIN TTIN

'kurang ajar'

Klakson motor lagi lagi mengejutkan lia tanpa berbalik pun ia sudah tau siapa pelakunya ia memlih bodo amat dan tetap berjalan.

Gavin pun terkekeh geli melihat lia yang masih kukuh berjalan, dengan inisiatif gavin turun dari motor dan kejadian tadi pagi terulang lagi.

Ia menghadang lia yang hendak berjalan, lia mendengus kesal, mencoba mengabaikan gavin dan muka tengil nya.

"lo harus pulang bareng gw"

ucap gavin mutlak dengan nada memaksa.

Lia mendengus kasar apa apaan pria ini sangat hobi memaksa.

"apa hak lo maksa gw nebeng lo? Gw punya kaki gw bisa jalan"

Ucap lia menahan amarahnya yang hampir meledak.

Bukannya takut gavin malah terkekeh lalu mengusak rambut lia. Tentu saja membuat sang empu kaget bukan main dan ini benar benar tidak baik untuk jantung nya.

Gavin berbalik ke motornya lalu mengambil helm dan secara paksa memasangkannya ke kepala lia.

"Lo berangkat bareng gw pulang nya juga harus bareng gw, lagian kita tetanggaan gak enak dong kalo pulangnya gw sendiri hhe"

lia lagi lagi mendengus berusaha menahan dirinya yang akan meledak, perasaannya campur aduk antara kesal, dan saltink. Dan ia juga tak tega melihat muka tengil nan polos gavin

Tak ingin berdebat lebih lama maka ia memutuskan untuk mengalah dan menaiki motor gavin.

gavin pun tersenyum melihat lia yang pasrah naik ke motornya, ia pun mulai melajukan motornya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!