NovelToon NovelToon

Love

Eps 1

Pagi yang cerah, matahari bersinar dengan terangnya seakan ikut senang memulai hari ini. Tampak seorang gadis belia yang baru menginjak usia 18tahun itu dengan cekatan merapihkan baju yang akan dia bawa.

Gadis kusumadewi telah menamatkan dirinya di smu dan kini ia ingin mencari pekerjaan di kota berbekalkan ijasah SMUnya ia membulatkan tekatnya pergi karena ia sudah diterima untuk bekerja di sebuah rumah sebagai prt, memang gajinya tidak sangat besar, tapi setidaknya lebih dari pada ia bekerja di kampungnya mengingat betapa besar biaya perawatan ibunya yang tidak bisa ia abaikan. Dengan hati yang berat dia harus meninggalkan ibunya di kampung sendiri, karena ia harus bekerja di kota mengumpulkan pundi-pundi uang demi merawat ibunya yang sakit. Sedangkan ayah gadis sudah lama pergi merantau dan tidak pernah kembali. Bertahun tahun pergi dengan alasan mencari pekerjaan tanpa memberi kabar kepada keluarganya hingga suatu saat ada berita bahwa ayah gadis sudah menikah lagi. Itu membuat ibu gadis sedih hingga jatuh sakit, sedang gadis harus berusaha tabah dan kuat karena ia tidak ingin ibunya berlarut larut dalam kesedihan. Setelah ibunya divonis sakit, gadis harus membantu ibunya mencari uang sambil sekolah. Ia membantu ibunya menjual kue di sekolah atau menjadi buruh cuci sekitar rumahnya. Gadis tidak malu, baginya ibu adalahsegalanya

“Nak…. Kamu sudah selesai berberes?” Tanya ibu gadis.Halimah.

“ sedikit lagi bu” jawab gadis tanpa melihat ibunya. “

Kalau kamu sudah selesai cepat susul ibu untuk sarapan, nanti makanannya dingin. Juga kamu bisa kesiangan berangkatnya nak. Kan jauh jarak ke kota, biar ga kemalaman di jalan nak.” Kata Halimah

Sendu sambil menatap anaknya dari pintu kamar.

“Baik bu, sedikit lagi gadis sudah mau selesai.” Sambil menutup resleting tas yang akan ia bawa. Sarapan kali ini begitu hening dengan pikiran masing-masing,makannannya terasa sulit untuk ia telan kali ini, padahal makanan ibunya selalu ia sangat sukai.

“Ibu….. apa Ibu yakin bisa gadis tinggalkan sendiri?” Tanya gadis pada ibunya sambil menatap lekat. Dengan tersenyum ibu gadis menjawab pertanyaan anak tersayangnya itu.

“ iya nak, ibu tidak apa apa, kamu yang rajin bekerjanya, jangan terlalu mikirin ibu nanti kamu tidak bisa bekerja dengan benar.” Sebuah tas yang tidak begitu besar ditentengnya dengan tas kecil yang gadis selempangkan di bahunya, ia berpamitan pada Halimah melambaikan tangannya.

Dengan langkah cepat sebelum air matanya jatuh gadis bergegas pergi karena semakin ia melihat ibunya maka semakin ia merasa sedih meninggalkan ibunya sendiri di rumah. Sungguh ia tidak bisa melihat air mata ibunya, tapi sungguh apa dayanya, ia harus pergi karena biaya rumah sakit ibunya yg tak sedikit.

Di dalam bus menuju kota ia menatap keluar jendela, tanpa diminta air mata itu menerobos keluar hingga isak tangisnya pun terdengar. Lama gadis terlarut dalam kesedihan hingga matanya sembab dan perlahan diam hingga ia kaget saat seseorang mengulurkan saputangan padanya. Gadis menoleh, ia melihat seorang pria tersenyum padanya. Gadis diam sambil mengingat ingat apa yang barusan ia lakukan. Dengan senyum yang sangat kaku ia menerima saputangan pria itu, sungguh ia ingin menenggelamkan dirinya kini di bawah tempat duduk atas kebodohannya itu. sambil merutuki dirinya yang menangis tanpa melihat sekelilingnya

Eps 2

“Udah selesai nangisnya? Klo loe belum selesai nangis, nangis lagi gih. Gue ga keberatan koq klo loe nangis lagi, yah gue anggep aja suara tawon lagi nyari rumahnya. “ kata pria itu ter kekeh.

Gadis melotot tidak suka dengan perkataan pria itu.

“ apa katanya tadi? Tawon? “Bisiknya dalam hati. Huh dongkol sekali rasanya saat dia lagi sedih-sedihnya malah dikatakan tawon.

“Emang dia kira siapa dirinya?? Ngengat?? Ato bunga?? Eh tapi kalo diperatiin wajahnya itu tidak seperti wajah orang orang dari kampung, juga dari bahasanya kaya orang kota. Emangnya siapa dia???” Alis gadis terangkat mengernyit melihat wajah pria yang sedang duduk di sebelahnya.

“ gue tahu koq kalo gue ganteng, tapi jangan segitunya juga kali natap gue sampe ga berkedip.” Sahut pria itu lagi.

Gadis tambah dongkol, pasalnya dia tidak mengenal pria ini, tapi koq pria ini dengan santainya ngobrol dengan orang yang baru dikenalnya.

“Oh maaf, saya lupa kalo ada mahkluk yang duduk di sebelah saya, saya kira saya sendirian. Karena saya tidak melihat kamu duduk disini, kirain penampakan, ternyata orang toh.” Ejek gadis sambil mendengus berpaling.

Pria itu melongo.

“Tadi aja dia nangis sesenggukan, sekarang malah jutek sekali. Emangnya kenapa dia? Habis diputus in kali ya?.” Gerutunya pelan sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

Gadis melirik sebentar karena dia sempat mendengar perkataan pria tadi. Dia melihat saputangan yang diberikan pria itu kini sudah digenggaman tangannya yang sudah dipenuhi air mata dan jangan lupa juga ingusnya. Ia merutuki dirinya, kenapa ia cepat sekali marah pada pria tersebut. Padahal magsud pria itu baik karena memberikan ia saputangan untuk menyeka air matanya dan juga mungkin magsud pria itu hanya sedikit menghiburnya karena bagaimanapun pria itu melihat kesedihan yang mendalam pada diri gadis.

Dengan pelan dan rasa malu malu gadis mengucapkan terima kasih pada pria itu.

” Te…terima.. kasih… saput tangannya…nanti saya kembalikan.”

Sambil menundukkan kepalanya. Malu bercampur sedih, itulah yang dirasakan gadis. Mungkin ia lelah dan kecewa pada kehidupannya yang mengharuskan dia berpisah dengan ayah dan kini meninggalkan ibunya yang sendiri di rumah apalagi kini ibunya sakit. Memang di rumah ada saudara ibunya yang terkadang menjenguknya, tapi kan tidak ada yang benar benar bersama ibunya di rumah, merawat kesehatan ibunya.

Gadis menghela napas lagi dengan berat, dan itu masih menjadi perhatian pria yang duduk di samping gadis. Pria itu menggelengkan kepala, kenapa juga tadi ia peduli dan memberikan saputangannya pada gadis itu. Padahal kalo mau dia cuek aja tidur sambil mendengarkan musik lewat headset yang terpasang ditelingannya. Karena perjalanan dari kampung menuju kota cukup jauh, menempuh 4jam perjalanan.

“ Namaku Rian…” kata pria itu sambil mengulurkan tangannya. Gadis terhenyak dan menoleh. Dilihatnya tangan pria itu masih menggantung menunggunya.

“Ga…ga.. gadis” balasnya terbata. Rian tersenyum manis membuat gadis terpana. Dengan segera gadis memalingkan wajahnya yang kemerahan.

“Loe ga perlu balikin saputangannya, lagian juga saputangan ini. Gue masih banyak dirumah.” Bohongnya. Padahal saputangan itu adalah barang keramat yang selalu dibawanya ke mana-mana. Itu adalah saputangan peninggalan dari ibunya yang dibuat sendiri oleh ibu Rian untuknya. Ibu Rian sudah meninggal 5tahun lalu karena sakit, dan ayahnya menikah lagi.

Eps 3

Itulah sebabnya kenapa Rian sekarang berada di dalam bis bersama Gadis. Rian baru saja balik dari pelariannya karena ia tidak menyukai ibu sambungnya.

Ayah rian menikah dengan sahabat ibunya, dimana juga yang merupakan sahabat ayahnya. Ibu, ayah Rian dan ibu tirinya merupakan sahabat dari masa mereka masih kuliah dulu, lama tidak berjumpa namun sekalinya berjumpa malah Rian mendapati dirinya dikenalkan dengan ibu sambungnya yang merupakan sahabat mereka.

Flashback

“Rian kenalkan ini tante Karmila, dia yang akan menggantikan ibumu”ucap sang ayah.

Rian terdiam dan berlalu, dan semenjak kejadian itu ia jarang dirumah hingga pernikahan itu terjadi.

Saat Rian menyelesaikan sekolahnya ia memutuskan untuk pergi ke Amerika.

“Ayah aku mau sekolah di Amerika sama teman aku, dan aku harap ayah menyutujuinya” ucap dan pergi begitu saja. Ayah Rian hanya bisa menatap punggung sang anak yang telah menjauh.

Rian kuliah sambil bekerja, walaupun uang bulanan selalu ia terima tapi ia memutuskan untuk bisa mandiri dan setelah ia mendapat modal usaha ia bersama temannya membuka sebuah restoran kecil di Amerika.

“Bro… kayaknya gue harus ninggalin loe sendirian deh sementara” ucap Rian pada sahabatnya yang bernama Soni.

”emangnya loe mau ke mana bro? Jadi nyokap loe nyuruh loe pulang?” Tanya Soni sambil menyeruput kopi cafucino miliknya.

”itu loe tahu sendiri. Gue bosan diteror terus, berasa jadi anak dur hakim deh rasanya” sahut Rian dan bangkit dari duduknya.

Kini restoran Rian diserahkan kepada temannya, ia hanya akan memantau dari jauh dan sesekali datang berkunjung.Karena kini dia perlu kembali untuk membantu sang ayah.

Namun sebelum pulang Rian pergi ke kampung-kampung untuk menengkan diri.

Sebesar apapun kekecewaan Rian pada ayahnya, Rian tetap mencintainya. Karena hanya ayahnya yang kini tersisa untuk ia jaga. Ia tidak ingin kehilangan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Karena ayahnya merupakan anak yang dibesarkan di panti asuhan. Ia tidak mengenal sosok kakek neneknya juga keluarga lainnya.

Maka dari itu ayah Rian dan Ibunya berjuang dengan susah payah ingin membuktikan kepada dunia bahwa mereka bisa bangkit dan meraih sukses. Tapi sayang, baru mengecapi kesuksesan sebentar, ibu Rian harus pergi karena kecelakaan tunggal. Ibu Rian menabrak pembatas jalan hingga berguling guling yang menyebabkan kehilangan nyawa. Dan itu merupakan penyesalan terbesar ayah Rian karena tidak ikut dalam mobil itu. Biasanya ayah Rian, Handoko mengantar istrinya yang kebetulan ingin pergi ke pertemuan mitra usahanya. Karena Handoko saat itu sibuk di kantor dan tidak sempat ikut makanya istrinya pergi sendirian.

Rian yang saat itu masih duduk di SMA syok saat mendapat kabar ibunya telah meninggal. Itu juga membuat Rian sedikit kecewa pada ayahnya yang membiarkan ibunya pergi sendirian hingga dia harus mengalami kecelakaan.

Rian tahu dan mengerti bahwa semua ini adalah takdir, hanya saja kita sebagai manusia pasti memiliki pemikiran yang ingin mencari salah orang lain. Dia juga sempat mengurung dirinya sendiri setelah kepergian ibunya, dan dai bangkit saat melihat album foto yang terselip tulisan sang ibu, bahwa ibunya sangat mencintainya, dan ingin selalu membahagiakannya. Ibunya tidak ingin melihat Rian tumbuh seperti dirinya dan ayahnya yang selalu kekurangan saat dulu. Maka dari itu orang tua Rian berjuang mati Matian demi dirinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!