NovelToon NovelToon

Kill The Witch

Chapter 1.1 Si Penyihir tanpa sihir (ARC 1)

Dunia ini dibentuk dengan sesuatu yang gaib seperti Sihir, sesuatu yang tidak dapat diliat namun dapat dirasakan. Sihir sesuatu yang sangat indah namun juga sangat mengerikan. Sedangkan seorang pengguna sihir disebut 'penyihir,' tetapi, apa itu penyihir.? Apakah penyihir adalah seorang wanita tua bertopi hitam?, ataukah seorang manusia yang dapat menciptakan hal 'gaib' seperti sihir?. Mungkin kedua itu benar, tapi apakah kalian pernah mendengar seorang penyihir yang tidak diberkati sihir?.

Reinhart Crowford, seorang manusia biasa yang memiliki obsesi terhadap hal gaib yaitu sihir, Ia terobsesi akan sihir karena pengaruh dari ibu angkatnya yang seorang penyihir paling berpengaruh di dunia. Walau tidak dapat menggunakan sihir namun tidak menghentikannya menjadi seorang penyihir.

disaat ia masih berumur 10 tahun, Ia kehilangan ibu angkatnya sehingga ia pergi ke sebuah desa kecil bernama Northrepps. 5 tahun berlalu, suatu hari ia menemukan sebuah surat yang menyuruhnya untuk kembali ke London untuk memasuki akademi sihir.

\=\=\=

Sudah 5 tahun sejak ibu angkat ku meninggal. Saat ini aku sedang tinggal bersama Nenek Emma, Ibu dari mendiang ibuku.

Hari ini Jam 4 sore

Tok tok* (suara pintu)

"Rei, Ibu Emma, apa kalian dirumah?"

Dari luar rumah terdengar seseorang sedang berteriak, ia bersuara seperti seorang pria. Aku pun mulai keluar dari kamarku dan mulai membuka pintu.

Terlihat seorang pria yang Sepertinya sudah berusia 30an, dengan wajah yang terlihat lesu dan mata yang terlihat mengantuk. Serta sebuah rokok yang ada di tangannya, dia adalah Albert Fallenstar teman dari mendiang ibuku. Satu hari yang lalu aku menerima surat bahwa ia akan menjemputku ke London. Walau pria yang dihadapanku terlihat seperti orang yang tidak memiliki masa depan. Dia adalah salah satu penyihir yang kuat yaitu penyihir ber level 6 atau seorang Master sihir.

"Jadi apa jawabanmu?" Tanya Albert dengan tatapan tajam

"Ya aku akan ke London"

Setelah menjawab pertanyaan Albert, aku pun mulai melangkah keluar dari rumah. Namun sebelum melangkah keluar terdengar seorang wanita memanggil namaku.

"Rei hati hati."

Wanita yang mengucapkan itu adalah Seorang wanita yang sudah berumur sekitaran 50an. Ia adalah ibu dari mendiang ibuku, Nenek Emma.

"Ah Ibu Emma" kata Albert dengan lembut

"Dasar, setidaknya minum teh dulu. Anak muda jaman sekarang selalu saja terburu buru"

"Nanti aku akan berkunjung kembali"

Aku pun mengucapkan salam perpisahan dan mulai masuk ke dalam mobil bersama Albert.

Setelah menaiki mobil aku pun melihat ke luar jendela, terlihat Nenek Emma melambaikan tangannya dengan tersenyum lembut.

"Terima kasih atas semuanya Nenek Emma." Teriakku

"Datanglah kapan kapan nak Rei. Kamu juga Albert jangan lupa berkunjung"

"Tentu"

"Kalau begitu kami berangkat"

Mobil yang aku tumpangi pun mulai berjalan dan mulai menjauh, meninggalkan Nenek Emma.

(Desa Northrepps, desa yang tenang. Jadi sudah 5 tahun ya sungguh tidak terasa....)

Hari ini adalah hari keberangkatanku kembali ke tempat kelahiranku, yaitu London

"Jadi paman Albert, bagaimana caraku masuk ke Akademi Sihir tanpa dapat menggunakan sihir."

"Tenang saja. Seperti yang dilakukan mendiang Ibumu kepadamu."

"Ah melakukan sihir Transfer memangnya diperbolehkan?."

"Tentu.... Seharusnya" Kata Albert dengan nada yang kecil

Entah kenapa jawaban Paman Albert membuatku khawatir. Saat ini aku sedang melakukan perjalan ke London untuk memasuki Akademi sihir bernama Stella Caerulea, namun Tempat yang ingin aku masuki adalah tempat dimana para penyihir berbakat hadir. Apakah orang seperti ku dapat diterima?. Aku sama sekali tidak memiliki Sihir jadi akan sulit untuk diterima.

Disaat aku sedang ragu ragu, Albert memecahkan suasana gugup ini dengan mengatakan "Tenang saja."

Mendengar perkataan tersebut. Aku pun melirik ke arah Albert.

"Peraturan Akademi Stella Caerulea diharuskan untuk mengeluarkan sihir dengan cepat bukan berarti tidak dapat meminjamkan Sihir. Jadi itu bukanlah sebuah pelanggaran" Lanjut Albert

Mendengar perkataannya seluruh rasa gugup dan kekhawatiranku menghilang seketika.

"Ya kamu benar, aku sudah belajar sihir sejak aku kecil. Aku pasti diterima" Jawab Reinhart percaya diri.

Melihat kepercayaan diriku Albert pun tersenyum dan mengelus kepalaku.

"Berhenti mengelusku dasar, aku sudah dewasa."

"Hahaha jangan cemberut."

"Hah~~ Terserah. Setidaknya bisakah kamu mematikan rokok itu, aku benar benar sesak disini." Jawabku sembari terbatuk batuk.

"Oh ayolah, anak dewasa sepertimu seharusnya tidak mempermasalahkan ini"

Dasar pria tua. Sejak kapan rokok berkaitan kepada hal dewasa, menurutku rokok hanyalah untuk menghamburkan uang.... Setidaknya itu yang ibuku katakan.

"Memangnya merokok itu bagus?" Tanyaku

"Tidak, rasanya sangat buruk dan menganggu kesehatan. Sebaiknya kamu jangan mencobanya"

Dia menyuruhku untuk tidak merokok tapi dia sendiri adalah seorang perokok berat. Benar benar mengesalkan.

Chapter 1.2 Kota sihir London

Setelah menaiki mobil selama 2 jam. Akhirnya kami pun tiba di kota sihir London.

Kota dengan populasi hampir 10 juta manusia dan ada 20 ribu penyihir. Walau kebanyakan dari para penyihir hanya menghabiskan waktunya untuk belajar sihir di sekolahan.

Sebuah kota yang sudah menjadi pusat para penyihir sejak ribuan tahun yang lalu. Sebuah tempat yang menghasilkan banyak penyihir berbakat. Dan tempat ini adalah tempat kelahiranku, Sungguh nostalgia.

Kami berdua pun tiba di sebuah rumah, rumah ini adalah rumah dari paman Albert. Rumahnya tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil, sebuah rumah yang biasa biasa saja.

Aku pun tiba di depan pintu dan mulai membuka pintu, Aku dan paman Albert mulai mengambil barang-barang yang ada di mobil untuk di taruh ke dalam.

"Sudah lama ya, dulu kamu selalu berkunjung kemari bersama ibumu ya."

Mendengar perkataan Albert, Reinhart terhenti dan mulai menatap lantai.

Dengan wajah murung aku menjawab "ya... Sungguh, sudah lama..."

Melihat wajahku yang sedang sedih, Albert pun mendekatiku dan memegang pundakku. Ia seolah menyemangatiku.

"Semangat lah."

Kata Albert sembari memberikan senyumannya yang terlihat mengerikan.

"Paman Albert, wajahmu tidak cocok saat tersenyum."

"Ugh." kata Albert dengan wajah yang suram.

"Hah~~ Jadi, dimana Bocah tomboy itu"

"Ah dia, dia tinggal di Asrama Sekarang jadi aku tinggal sendiri."

"Syukurlah, aku benar benar trauma dengan bocah itu."

"Haha, kamu selalu dipukul hampir tiap hari. Aku yakin dia pasti terkejut saat melihatmu kembali."

"Ya saking terkejutnya ia akan menonjok wajahku sampai berdarah."

"Hahaha, benar. Benar benar anak yang mengerikan"

Balas Albert Dengan tertawa kecil.

"Ah ngomong ngomong, ikuti aku." Kata Albert

Aku pun mulai mengikutinya, terlihat ia menaiki tangga dan mulai memasuki sebuah ruangan. Ruangan tersebut terlihat cukup berantakan dan kotor.

"Disini adalah kamarmu, memang itu terlihat kotor tapi seharusnya setelah bersih bersih akan terlihat lebih baik."

"Ah terima kasih"

Kamar yang aku tempati memang terlihat cukup kotor tetapi kamar nya terlihat lebih luas dari kamar yang ada di desa tempatku tinggal.

"Ngomong ngomong Rei, apakah kamu sudah memiliki kartu penyihir"

"Kartu penyihir ya, aku tidak diberkati sihir jadi aku rasa tidak perlu melakukannya"

Balasku, Kartu penyihir adalah sebuah identitas untuk para penyihir. Sebuah kartu yang wajib dimiliki para penyihir, bila tidak memilikinya dan ketahuan oleh pihak berwajib. Akan dijatuhi hukuman.

"Hm. Tapi untuk mendaftar di Akademi sihir kamu memerlukan Kartu penyihir."

"Ah begitu, kalau begitu aku akan pergi ke ke asosiasi penyihir dulu."

"Kamu masih ingatkan tempatnya dimana"

"Tentu aku sangat mengingatnya."

"Baiklah kalau begitu aku akan menemanimu."

"Ngomong ngomong apakah tidak masalah? Melakukan sihir Transfer tidak masalah kan?."

"Tentu saja tidak diperbolehkan."

"Kalau begitu bagaimana ini."

"Tenang saja memang sihir Transfer tidak diperbolehkan tapi, kamu punya orang dalam."

Jawab Albert dengan senyumannya yang mengerikan, dia terlihat seperti memiliki rencana yang bagus. Tetapi malah terlihat seperti aku dan paman Albert akan melakukan sesuatu yang ilegal. Aku benar benar cemas.

"Orang dalam? Apakah yang kamu maksud itu dirimu?. Kamu memang penyihir tingkat master tetapi bukan berarti kamu adalah orang yang penting dalam asosiasi penyihir."

"Ya memang benar aku bukanlah siapa siapa, tapi kamu adalah anak dari penyihir paling berpengaruh."

"Dasar, ini seperti aku memanfaatkan nama mendiang ibuku."

"Rei, ibumu berpesan untuk menyekolahkanmu di Akademi sihir. Tentu dia sudah menyiapkan cara untuk masalah seperti ini."

"Ah jadi begitu, kalau begitu kapan kita akan pergi."

"Tentu sekarang."

"Setidaknya makan dulu!."

Chapter 1.3 Menuju ke Markas Asosiasi penyihir

Saat ini aku dan paman Albert sedang memakan makanan yang aku siapkan. yaitu sebuah roti dengan selai, daging dan sebuah telur. Setelah makan aku dan Albert berencana pergi ke asosiasi penyihir.

Tempat perkumpulan para penyihir, sebuah tempat yang dipenuhi oleh para penyihir. Para penyihir berkumpul di asosiasi Penyihir untuk mengerjakan sebuah permintaan untuk mendapatkan uang. Bisa dibilang tempat para penyihir untuk mencari nafkah.

"Paman Albert, masih lama?"

Tanyaku sambil berteriak, setelah beberapa saat terdengar sebuah suara langkah kaki. Terlihat seorang pria yang mirip seperti zombie. Dengan mata yang lesu serta rambut yang acak acakan. Benar benar cirikhas, dan orang tersebut adalah paman Albert.

"Ya tunggu."

"Kamu terlihat sangat kelelahan paman Albert. Kalau kamu mau tidur kita bisa pergi saja besok."

"Tidak bisa, Harus hari ini. Karena ujian masuk akademi sihirnya akan diadakan lusa."

"Ah, baiklah kalau begitu cepatlah sedikit"

"Ya ya dasar buru buru amat."

Albert terlihat lesu dan mulai berjalan mendekati mobil.

"Oh iya, sudah jam 7 malam. Memangnya asosiasi penyihir masih terbuka?."

"Tenang saja, Asosiasi Penyihir buka setiap hari selama 24jam."

"Hee~~ "

Aku dan paman Albert pun mulai berjalan ke arah mobil dan pergi ke asosiasi penyihir.

Albert membuka pintu masuk mobil dan mulai menyalakan mobilnya, di ikuti Reinhart yang duduk bersebelahan dengan Albert.

"Kamu siap?"

Tanya Albert, sepertinya paman Albert sedang berusaha mengobrol denganku. Tapi aku yang ingin cepat cepat sampai ke Markas Asosiasi penyihir menjawabnya dengan nada jengkel.

"Ah gk usah banyak tanya, jalan saja cepat." Kataku

"Ah ayolah biarkan aku basa basi sedikit."

"Apa kamu begitu kesepian karena di tinggal Anakmu?."

"..."

Ah liat liat, wajah seorang pria yang sudah berumur hampir 40an malah terliat seperti kesepian di tinggal oleh Anaknya.

Benar benar seperti seorang ayah yang ditinggal nikah oleh Anaknya.

"Memangnya Bocah tomboy itu tidak pernah berkunjung?."

"Ah dia biasanya berkunjung hari minggu dan kamis untuk membersihkan rumah."

"Lah itu kan dia sering berkunjung, tapi besok adalah hari minggu. Sepertinya besok aku akan kena tonjok." Jawabku dengan Menghela Nafas

"Ya, kamu harus mempersiapkan diri." Kata Albert dengan tawa kecilnya.

"Jangan tertawa dasar."

Saat kami sedang mengobrol tidak terasa sudah hampir sampai ke markas Asosiasi penyihir.

Dari Tempat tinggal paman Albert ke Markas Asosiasi penyihir memakan waktu sekitar 10 hingga 15 menit.

Terlihat sebuah bangunan megah, dengan dikelilingi pohon dan lampu yang berjejer serta sebuah logo dari asosiasi penyihir. Logonya berbentuk inisial WA Yaitu singkatan dari Witch Association (note: Bukan wangsaff ya.) Dengan warna kuning ke emasan. Benar, bangunan di depan ku sungguh megah. Karena ini adalah Markas pusat Asosiasi penyihir di Inggris yang terletak di London.

Sungguh sudah berapa lama aku tidak pergi ke tempat ini. Di desa Northrepps tempatku tinggal tidak ada yang namanya Markas asosiasi penyihir. Karena hanya ada 1 penyihir di desa. Itupun ia hanyalah ber level 3 atau penyihir tingkat intermediate.

Tetapi di kota terdekat dari desaku yaitu kota Norwich memiliki markas Penyihir, saat itu aku tidak sengaja pergi ke kota untuk membeli buku tentang sihir. Walau tidak sebesar di London tapi Markas Asosiasi penyihir yang ada di Norwich memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Mulai dari tempat membuat atau mengambil permintaan, dan ada juga apotik yang disediakan untuk mengobati Penyihir yang terluka saat bertugas mengerjakan permintaan.

Aku dan Albert pun keluar dari mobil dan melewati gerbang, walau sudah malam masih cukup banyak penyihir yang terbang menggunakan sapu terbang yang diberikan sihir Fly agar terbang.

Mereka pasti penyihir yang sedang mengerjakan misi permintaan dari Asosiasi penyihir.

Ada 2 tipe penyihir yang mengambil permintaan dari Asosiasi penyihir. Yaitu tipe penyihir yang ingin mencari nafkah dengan mengerjakan permintaan. Ataupun mengerjakan permintaan untuk menaikkan Level penyihir mereka, seperti seorang maniak yang mengerjakan permintaan bukan untuk uang, atau pun melindungi siapapun. Melainkan untuk memperbanyak point mereka, benar benar mirip dengan ibuku. Seorang penyihir dengan julukan 'Sang pemusnah' dia adalah satu satunya penyihir yang menyentuh point ratusan ribu.

Tapi pada akhirnya ibuku mati hanya karena mengincar point benar benar membuatku frustasi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!