"Rael, tolong berikan aku satu peluang untuk mengenali kamu." Perempuan yang merupakan sahabat dekat Rael meminta ini kepadanya
"Apa maksud kamu Minsya, bukan nya kita sudah dekat." Rael kebingungan akan permintaan Minsya
"Sudah kubilang, aku mau kita lebih dekat." Minsya mengeluarkan wajah cemberut karena Rael tidak mengerti perkataan nya
Rael lalu mendekati wajah nya dan tersenyum sambil mengatakan
"Apakah ini sudah cukup dekat."
"A-Apa yang kau lakukan." wajah Minsya memerah
Semakin lama Minsya mulai kehilangan kesadaran nya dan pingsan, Rael yang melihat Minsya mulai linglung langsung menangkap nya sebelum ia terjatuh ke tanah
"Minsya bangun, apakah kau baik baik saja ? Kenapa kau bisa pingsan." Rael yang panik langsung mencoba membangunkan nya
Rael lalu membawa Minsya pergi ke Uks, ketika sampai. Penjaga Uks yang kebetulan ada di depan pintu lalu bertanya kepada Rael
"Apa lagi yang kau perbuat nak." Tanya penjaga
"Tidak tau, Minsya tiba tiba pingsan."
"Baiklah, bawak Minsya ke kasur."
Rael lalu memasuki Uks dan meletakkan Minsya ke kasur, penjaga Uks yakni Miss Lilis lalu memanggil Rael dan meminta tolong kepadanya
"Rael, kamu bisa tolong miss gak."
"Tolong apa Miss." Rael menyahut panggilan Miss Tuti
"Bisa tolong ambilkan obat di kantor kepala sekolah ?."
"Eee, okee Baiklah."
Rael lalu berdiri dan pergi ke kantor kepala sekolah, sebelum pergi ia meminta agar Miss Tuti untuk menjaga Minsya
"Benar benar anak zaman sekarang." Kata Miss Tuti sambil menyiapkan segelas teh hangat
Beberapa saat kemudian Minsya mulai bangun dari pingsan nya, Miss Tuti menghampiri nya dan menanyakan bagaimana keadaan nya
"Apakah kau sudah membaik ?." Tanya Miss Tuti
"Dimana Rael." Minsya langsung bertanya ke Miss Tuti
"Rael sedang pergi sebentar untuk mengambil obat." Jawab Miss Tuti
Miss Tuti langsung bertanya kepada Minsya kenapa akhir akhir ini Minsya sering pingsan dan Minsya menjawab bahwa ia tidak apa apa, Miss Tuti lalu mengatakan
"Anak muda zaman sekarang, lihat Crush nya saja bakal seperti orang yang tantrum."
"Apa maksud Miss." Minsya tiba tiba kesal sambil mengeluarkan wajah yang memerah
"Rael yaa, Miss pikir dia anak yang baik, lembut, pintar dan beprestasi apalagi dia anak Club basket. Siapa sih yang nggak mau cowok sesempurna dia." Kata Miss Tuti sambil menghampiri Minsya
Miss Tuti lalu melihat Minsya yang hanya merenung saat ia telah mengatakan hal tersebut, Miss Tuti lalu memberikan obat dan Teh hangat kepadanya
"Baiklah, ini Teh hangat dan Obatnya."
"Aku gak sakit Missss."
Miss Tuti lalu menyuruh Minsya untuk beristirahat, Minsya lalu tidak mau dan mengatakan bahwa ia ingin melihat Rael. Miss Tuti lalu menegurnya agar dirinya tidak keras kepala
Waktu berlalu dan Rael akhirnya kembali ke Uks
"Ini Miss obat-obatan nya." Rael memberikan Obat kepada Miss Tuti
"Terima kasih Rael."
"Ngomong ngomong, dimana Minsya ? apakah dia baik baik saja." Tanya Rael
"Tenang saja, dia sedang tertidur disana."
"Kalau ku pikir dia sangat imut seperti anak kucing ya waktu tidur." Rael lalu duduk memandangi wajah Minsya
"Rael, apakah kamu tidak kembali ke kelas ?." Tanya Miss Tuti sambil membersihkan Uks
"Tidak, aku mau disini saja sambil menunggu nya."
"Baiklah, terserah kamu saja."
Rael pun menunggu Minsya di Uks, Tanpa disadari ia mulai mengantuk dan tertidur tepat di depan wajah Minsya
"Anak anak zaman sekarang." Miss Tuti menggelengkan kepala nya saat melihat kelakuan mereka berdua
Waktu telah berlalu dan Bel istirahat kedua telah berbunyi, Minsya terbangun dari tidur nya dan menyadari bahwa di depan wajah nya adalah Rael. ini membuat Minsya tidak bisa berkata kata
"Kenapa wajah nya berhadapan dengan wajah ku." Dalam hati Minsya berkata
Melihat Rael tertidur, Minsya lalu mencoba mengelus ngelus kepala nya seperti anak kucing. Secara tiba tiba tirai Uks terbuka
"Ohh, kau sudah bangun ya Minsya." Kata Miss Tuti
"Miss Tuti." Minsya kaget melihat nya
"Hadehhh, katanya ingin menjaga kok dia malah ketiduran." Miss Tuti menghela Nafas melihat kelakuan Rael
"Hoammm." Rael terbangun dari tidur nya
"Ehh, apakah aku mengganggu kamu." Tanya Minsya
"Ohhh, kamu sudah sadar ? bagaimana keadaan mu." Rael tersenyum melihat Minsya yang udah sadar
"Kamu apa apaan sih, bisa gak nggak usah senyum semanis itu." hati Minsya bergejolak melihat senyum Rael
"Minsya wajah kamu memerah, Apakah kau baik baik saja ?." Rael lalu memegang kening Minsya
"B-Bisakah kau berhenti melakukan ini, aku tidak apa apa Rael."
"Syukurlah, apakah kau tidak suka aku seperti itu ?." Tanya Rael
"Bisa kah kalian kembali ke kelas ?." Tanya Miss Tuti dengan nada yang kesal
"Eee, Baiklah." Jawab mereka berdua
Mereka lalu pergi meninggalkan Uks, seketika teman Rael yang bernama Yefrin datang dan mengajak nya untuk bermain basket
"Rael, kau darimana saja ? ayok main Basket." Kata Yefrin sambil menepuk pundak Rael
"Tidak ada, si Minsya tiba tiba pingsan jadi aku bawah dia ke Uks sebentar."
"Jadi kamu ingin bermain basket yaa." Tanya Minsya
"Aku hanya ingin bermain sebentar, apakah kau ingin melihat nya ?." Tanya Rael
"Benarkah." Mata Minsya tiba tiba bercahaya
"Tentu saja boleh." Rael lalu memegang kepala Minsya sambil tersenyum
"Senyuman yang indah." Minsya memandang senyum Rael
"Apa ?."
"Tidak apa apa, abaikan saja yang tadi."
"Wow, aku disini merasa seperti menjadi seekor nyamuk."
Akhirnya mereka bertiga telah sampai di lapangan basket dan disana telah terlihat 2 orang yang sedang bermain basket yakni Khalaf dan Bagas
"Yefrin, kamu darimana saja ? kami telah menunggu lama." Tanya Khalaf
"Tadi aku ke kantin bentar dan tanpa sengaja ketemu Rael, jadi aku ajak dia kesini."
"Rael, kamu juga darimana saja ? tadi Miss Nova cari kamu." Tanya Bagas
"Tidak ada, aku hanya mengatarkan Minsya ke Uks."
"Ahhh, Baiklah."
"Apakah kalian telah berpacaran ?." Tanya Khalaf
"Tid-."
"Tentu saja mereka sudah berpacaran." Tiba tiba Yefrin menyela perkataan Rael
"A-Apa yang kau maksud Yefrin."
"Jadi kalian belum berpacaran ya." Yefrin bertanya ke Rael dan Minsya
"Sudah sudah, bagaimana kalau kita main Basket sebelum waktu istirahat habis."
"Ayooo." Rael bersemangat ingin bermain Basket
Sebelum bermain basket, Minsya memegang tangan Rael dan meminta agar Rael hati hati bermain basket nya. Rael lalu mengangguk dan meminta agar Minsya duduk di kursi penonton
Waktu berlalu dan Minsya terus memandangi Crush nya yang sedang bermain basket serta tidak lupa ia diam diam memvideokan nya. Tidak lama kemudian Guru olahraga masuk dan meminta agar meminta kepada mereka untuk keluar
"Sudah sudah, ini sudah masuk jam pelajaran dan kembali ke kelas nya masing masing."
"Tapi pak." Kata Khalaf yang ingin meminta penambahan waktu istirahat
"Tidak ada tapi tapi, cepat kembali ke kelas kalian masing masing."
Mereka semua pun berhenti bermain basket, Bagas lalu memuji Lay Up Rael yang bagus
"Tapi kemampuan mu lebih hebat daripada ku." Rael memuji kehebatan Bagas
"Tanpa Lay Up kau mungkin kita bakal seri dengan mereka."
"Terserah kalian saja, beda 1 point saja bangga." Yefrin tidak menerima kekalahan nya
"KALIAN KENAPA MASIH ADA JUGA DISINI." Guru olahraga yang kesal lalu berteriak kepada kami
"Kau sangat hebat tadi Rael." Minsya menghampiri Rael sambil tersenyum
"Aku biasa saja kok, tidak sehebat yang kau kira."
"Tidak, kau benar benar hebat dan aku ingin melihat kamu bermain basket lagi."
"Terima kasih banyak pujian nya." Rael tersenyum kepada Minsya
"Sepertinya kita harus segera pergi Khalaf." Bisik Bagas
"Tentu saja, aku tidak ingin menjadi nyamuk disini." Balas Khalaf
"Bagaimana kalau kita ke kantin untuk beli minuman, kamu kan capek ?." Ajak Minsya
"Baiklah, kalian gak mau ikut ?." Rael mengajak Khalaf, Bagas dan Yefrin ke kantin
"Tidak usah, kami ke kelas saja." Jawab mereka semua
"Yes, akhirnya aku bisa ke kantin berdua dengan Rael." Minsya sangat bersemangat
Rael dan Minsya pun pergi berdua ke kantin, ini adalah situasi yang sangat diimpikan oleh Minsya karena bisa berdua dengan Rael
"Aku rasa kita harus cepat, bel masuk sudah berbunyi." Rael lalu memegang tangan Minsya
"A-apa yang kau lakukan." Minsya kaget dengan dengan kelakuan Rael
Rael lalu membawa Minsya pergi ke kelas, Minsya lalu mengatakan bahwa jangan terburu buru karena Rael habis bermain basket dan Rael menjawab
"Kamu habis main Basket Rael, jangan lari lari nanti kamu jatuh." Ujar Minsya yang sedang berlari bersama Rael
"Aku tidak ingin membuat kita berdua telat." Jawab Rael
Akhirnya mereka sampai di depan kelas dan terkejut melihat Buk Erla sudah mengajar, Buk Erla yang merupakan guru ips sekaligus guru tergalak dan guru yang paling ditakuti langsung memandang mereka
"Darimana saja kalian ?." Tanya Buk Erla dengan nada tinggi
"Kami habis dari-." Jawab Minsya dengan ketakutan
"ORANG DITANYA ITU JAWAB." Buk Erla membentak kami berdua
"Aku habis bermain basket Buk, aku meminta Minsya untuk menemaniku." Rael mencoba membela Minsya
"Apakah kalian tidak tau jam berapa ini ?." Tanya Buk Erla sekali lagi
"Maaf atas kesalahan kami Buk." Jawab Rael
"Baiklah dan untuk hukuman kalian berdua adalah silahkan tegak di tengah lapangan sampai pulang." Kata Buk Erla
Buk Erla pun langsung membawa mereka berdua ketengah lapangan dan meninggalkan mereka berdua, Minsya lalu meminta maaf kepada Rael karena telah membuat dirinya dihukum
"Maafkan aku yaa Rael, padahal kamu yang merupakan anak beprestasi malah dihukum atas perbuatan ku." Minsya meminta maaf dengan wajah yang sedih
"Kau tidak perlu menyesal Minsya, ini juga sepenuh nya bukan salah kamu."
"Coba saja kau ikut dengan Khalaf dan Bagas, pasti kamu tidak akan kena hukuman."
"Yahh, aku tidak masalah kena hukum apalagi kalau bersama kamu." Jawab Rael sambil memegang rambut Minsya
"Ihh Gombal." Minsya lalu mengalihkan pandangan nya
"Kalian disana kena hukum, jangan malah mengobrol." Buk Erla ternyata masih melihat mereka berdua
"Baik Buk." Mereka berdua lalu menghentikan obrolan walau masih saling lirih melirih
Bel pulang pun berbunyi dan mereka berdua langsung ke kelas untuk mengambil tas karena hari mulai gelap pertanda hujan, setelah mengambil tas mereka berdua pun menunggu jemputan
Kakak Rael yang bernama Ivan pun datang untuk menjemput Rael, Minsya pun bersalaman dengan kakak Ivan dan mengobrol sebentar
"Minsya, kamu gak mau balik bareng sama kami ?." tawar Kak Ivan
"Nggak Usah kak, takut ngerepotin." Jawab Minsya
"Santai saja, bagaimana kalau kau menelpon ibu mu terlebih dahulu." Kak Ivan lalu memberikan Hp nya kepada Minsya
Minsya lalu menelpon ibu nya dan tak lama kemudian ibu nya menjawab panggilan telpon Minsya
"Halo Buk, Minsya boleh pulang sama Rael." Tanya Minsya
"Boleh kok nak, malahan bagus karena situasi jalanan saat ini sedang macet parah." Ibu Minsya senang mendengar hal itu
"Benarkah Buk." Tanya Minsya sekali lagi
"Benar nak."
**Panggilan ditutup**
"Anak anak zaman sekarang memang tidak ada sopan santun nya." Ibu Minsya menggelengkan kepala saat telpon nya tiba tiba dimatikan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!