Era Baru, Tahun 553
Kota Latonia, Daerah Kumuh
*BUAGH
Sebuah suara pukulan terdengar sangat keras di sertai dengan terpelanting nya seorang laki laki sebelum akhirnya dia jatuh terkapar setelah menghantam tembok
Seorang Laki laki berjalan dan menghampiri orang yang baru saja dia pukul lalu menatap nya dengan tatapan tajam, "Sampah seperti mu harusnya merasa terhormat bisa menjadi samsak tinjuku" ucap nya
Dean Faronet, Anak dari Pedagang Ternama di Kota Latonia
Dan orang yang baru saja di pukul oleh Dean adalah Aslan Nokin, Seorang Laki Laki biasa dari Daerah Kumuh
Dean berjalan menghampiri Aslan
*BUAGH
"URRRRGGGHHH"
Suara Dean Menendang Perut Aslan terdengar keras di sertai dengan suara Aslan yang kesakitan
"Sampah seperti mu tak layak hidup di dunia ini" Ujar Dean
Kemudian Dean langsung pergi meninggalkan Aslan yang terkapar tak berdaya
Sesaat kemudian, Aslan mencoba untuk bangkit dan duduk dengan rasa sakit yang menggerogoti tubuh nya, "Sakit... Sakit sekali..." Ucap Aslan yang kesakitan
Kemudian Aslan melihat ke sekeliling nya dengan perasaan yang bingung
"Ini... Dimana ini... Bukankah aku sudah mati?" Ucap Aslan yang kebingungan
Perlahan namun pasti, Sesuatu mulai memasuki Kepala Aslan
Itu adalah Ingatan yang Aslan miliki pada tubuhnya yang sekarang sementara Ingatan Aslan yang dulu bercampur dengan ingatannya yang sekarang
"Begitu Rupanya... Aku terbunuh karena kecerobohan ku sendiri, Tersandung Batu saat Bertempur melawan 7 Saint dan Berakhir dengan Jantungku yang di Tusuk oleh Pedang Suci" Ucap Aslan
Aslan menghela nafasnya dan melihat kondisi tubuhnya
"Sekarang aku telah terlahir kembali dan hidup menderita selama 18 tahun sebelum akhirnya aku mendapatkan ingatanku kembali, sungguh keberuntungan yang menyebalkan" Ucap Aslan
Aslan melihat ke sekujur tubuhnya yang di penuhi oleh bekas luka dan beberapa luka memar
"Seluruh kekuatanku menghilang, Dengan Kondisi seperti ini dan jumlah "Mana" ku yang sangat tipis, seharusnya masih bisa menggunakan beberapa sihir Tier rendah" Ucap Aslan
Kemudian Aslan menyentuh bagian tengah dadanya dengan telapak tangan kanannya
"Heal"
Serbuk Cahaya muncul dan betebaran di udara, kemudian seluruh serbuk cahaya itu mulai mengelilingi tubuh Aslan
Bekas Luka dan Memar serta luka yang di alami Aslan menghilang seakan tidak pernah ada
Aslan menghela nafas lega dan dirinya kembali penuh dengan energy
"Sungguh perasaan yang sangat nyaman" Ucap Aslan
Kemudian Aslan duduk bersantai selama beberapa waktu
"Aku bisa mendapatkan kekuatanku kembali seiring berjalannya waktu, tapi untuk alasan mengapa aku bisa terlahir kembali masih belum bisa kupastikan" Ucap Aslan
Aslan menguap karena mengantuk
"Lagipula aku juga malas untuk mencaritau apa alasannya, dan jika memang ada alasannya, di masa depan jawabannya pasti akan muncul dengan sendirinya" Ucap Aslan
Kemudian Aslan duduk dan menyilangkan kedua kakinya
"Saat ini aku perlu meregenerasi "Mana" Ku terlebih dahulu, Aku akan membutuhkan kekuatan jika aku ingin bisa hidup di dunia ini" Ucap Aslan
Kemudian Aslan mulai menutup matanya dan mulai mengumpulkan Mana yang ada di sekitarnya
Butiran demi Butiran Mana di kumpulkan oleh Aslan, Bukan hanya 1 Daerah, Bahkan Mana yang di serap oleh Aslan mencapai seluruh bagian Kota
Aliran Mana yang ada di seluruh Kota semuanya terserap ke dalam tubuh Aslan dan mengakibatkan kepanikan di sana dan sini karena Pengumpulan Mana yang di lakukan oleh Aslan menjadi bencana bagi orang lain di sekitarnya
Mana adalah Sumber Energi Sihir yang tersebar di seluruh penjuru dunia bagaikan udara
Mana memang tidak bisa di lihat namun bisa di rasakan, Mana juga bisa di definisikan sebagai Stamina ke 2 setelah Stamina Fisik, Yang mana jika seseorang Kehabisan Mana maka dia akan mengalami kelelahan seperti hal nya saat dirinya kelelahan fisik akibat bekerja terlalu keras
Dan apabila seseorang yang telah Kehabisan Mana terus memaksa untuk menggunakan sihir, Itu akan semakin membebani dirinya dan pada akhirnya dia akan mati
Mana selalu mengalir ke dalam tubuh setiap makhluk hidup yang ada di dunia sama hal nya dengan udara
Mana masuk ke dalam tubuh dan menyuplai pasokan Mana di dalam tubuh agar terus terisi layaknya Udara yang masuk ke dalam tubuh agar semua makhluk bisa bernafas
Mana juga bisa di Restorasi menggunakan Mana Potion atau dengan Metode Pengumpulan Mana yang mengharuskan sebuah Meditasi
Mana adalah bagian yang tidak akan pernah bisa lepas dari Dunia ini
Aslan terus mengumpulkan Mana untuk merestorasi Mana yang ada di dalam tubuhnya
Kapasitas Penyimpanan Mana di dalam tubuh Aslan benar benar melampaui Makhluk manapun, Meskipun saat ini Kapasitas yang bisa di isi oleh Aslan masih tak seberapa, tapi itu adalah hal yang benar benar di luar dugaan siapapun
Semakin besar Kapasitas Mana yang di miliki oleh seseorang, Maka semakin Kuat Pula sihir yang bisa di keluarkan oleh orang tersebut dan semakin kuat pula orang tersebut
...----------------...
Malam Hari
Aslan membuka matanya dan menghela nafasnya
"Akhirnya Manaku terisi kembali, Tapi Jumlah ini benar benar berkurang drastis daripada Jumlah yang aku miliki dulu, Tapi ini sudah lebih dari cukup untuk bisa melakukan apapun di Dunia ini, Lagipula, Kemampuan Sihir milikku Rata Rata berada di atas Tier 4, Dengan jumlah Manaku saat ini, Aku bisa menembakkan Giga Fireball sebanyak 440 Kali tanpa berhenti sedikitpun" Ucap Aslan
*KRUUUKKK
Terdengar sebuah suara aneh dari perut Aslan
"Sudah berapa lama aku tidak merasakan rasa lapar? itu tidak penting, sebaiknya aku mencari tempat makan terlebih dahulu" Ucap Aslan
Kemudian Aslan merogoh kantung celananya dan menemukan 2 Koin Perunggu
"2 Koin Perunggu... Apa yang bisa aku beli dengan uang ini?" Ucap Aslan
Kemudian Aslan menyimpan uangnya dan bergegas pergi dari tempat tersebut
...----------------...
Distrik Dagang Kota Latonia
Banyak sekali pedagang yang ada di sana dan sini, Mereka semua menjual bermacam macam barang, mulai dari Perhiasan, Potion, Senjata, Tumbuhan Herbal dan masih banyak lagi
Aslan berjalan melewati kerumunan pengunjung yang ada di sana, Beberapa saat setelahnya, Perhatian Aslan tertuju ke sebuah Pedagang Keberuntungan
Aslan langsung mendatangi Pedagang itu dan melihat apa yang Pedagang itu jual
"Salam Anak Muda, Apa kamu mau bermain Roda Keberuntungan? Cukup dengan 1 Koin Perunggu, Putar Roda ini dan biarkan Bola yang ada di dalamnya menggelinding Keluar, Jika Bola emas yang keluar, Maka kamu akan mendapatkan hadiah berupa 1 Koin Emas, dan jika bola berwarna lain yang keluar maka kamu bisa menukarkannya dengan barang yang tercantum di bola itu, apa kamu tertarik mencobanya?" Ucap si Pedagang
Aslan tertarik untuk menguji keberuntungannya pada Roda Keberuntungan yang Pedagang itu bicarakan
Kemudian Aslan mengambil 1 Koin Perunggu dari dalam Kantung celananya dan memberikannya kepada si Pedagang
"Baiklah Paman, Beri aku 1 kesempatan" Ucap Aslan
Pedagang itu tersenyum ramah
"Silahkan Putar Rodanya anak muda, dan Semoga Beruntung" Ucap si Pedagang
Kemudian Aslan mendekatkan dirinya ke Roda Keberuntungan yang besarnya 2 sampai 3 kali ukuran telapak tangan orang dewasa
Setelah itu, Aslan memutar Roda Keberuntungan itu dengan cukup kuat, Roda Keberuntungan mulai berputar dan terdengar suara benda dari dalam Roda Keberuntungan tersebut
Tak lama kemudian, Roda Keberuntungan berhenti berputar, Setelah itu, Sebuah Bola keluar dari sebuah Lubang yang ada di Roda Keberuntungan
Bola Emas, Aslan memenangkan Roda Keberuntungan itu
Pedagang itu bertepuk tangan karena terpukau oleh keberuntungan Aslan
"Selamat Anak Muda, Kamu Berhasil Memenangkan Roda Keberuntungan, Ini Hadiahmu" Ucap si Pedagang
Kemudian Pedagang itu memberikan 1 Koin Emas kepada Aslan
Nilai tukar Koin Perunggu, Perak dan Emas adalah 100 Koin untuk setiap Penukaran Koin yang lebih tinggi
1 Koin Emas setara dengan 100 Koin Perak dan 10.000 Koin Perunggu
Dan Aslan baru saja menggandakan 1 Koin Perunggunya menjadi 10.000 kali lipat
Aslan tersenyum karena senang dengan keberuntungannya
"Keberuntungan Yang Bagus" Ucap Aslan
Dunia ini bernama Evriden
Dunia yang di tempati oleh Berbagai Bangsa, Di antaranya adalah Bangsa Manusia, Elf, Dwarf, Semi-Human, Mermaid, Fairy dan masih banyak lagi
Sejak Perang besar yang terjadi 500 tahun lalu antara 7 Saint melawan Sang Vampir Terkuat, Aslan Nokin, Dunia menjadi lebih tenang dan damai setelah di buatnya Perjanjian Perdamaian oleh Ke 7 Pelayan Aslan
Bangsa Vampir terbentuk, dan Wilayah kegelapan kembali terkena sinar matahari dan membuat segalanya kembali dalam fase kehidupan
Dari saat itulah, 7 Pelayan Aslan di Puja sebagai 7 Leluhur Vampir, Sementara Nama Aslan Nokin di Rahasiakan dan Entitasnya tetap memegang Nama Vampir Terkuat Sepanjang Sejarah
Bangsa Vampir terus berkembang hingga bisa membuat 2 Kerajaan
Kerajaan Pertama bernama Calestia, Penguasa Wilayah Selatan Bangsa Vampir
Sementara Kerajaan Ke 2 Bernama Varandal, Penguasa Wilayah Utara Bangsa Vampir
Bangsa Vampir memiliki 2 Jenis Keturunan, Yaitu keturunan Darah Murni dan Keturunan Darah Campuran
Vampir Berdarah Murni adalah Vampir yang berasal langsung dari Ke 7 Leluhur Vampir, Dan di masa depan mereka akan menjadi Bangsawan
Sementara Vampir Berdarah Campuran adalah Vampir dari Keturunan Vampir Ciptaan, Dan di masa depan mereka akan menjadi Rakyat Jelata
Rakyat Jelata dan Bangsawan memiliki perbedaan Bagaikan Langit dan Bumi
Yang mana itu membuat Vampir Bangsawan memiliki Status yang sangat Tinggi dan kerap kali itu membuat mereka bersikap Arogan
Selama Ratusan Tahun Bangsa Vampir Berdiri, Hubungan Antara Kedua Kerajaan Menjadi Semakin Dekat
Apalagi dengan Hubungan Pernikahan Yang Di Jalin Oleh Pangeran dan Putri Dari Masing Masing Kerajaan
Hal itu membuat Ikatan di antara Kedua Kerajaan semakin Kuat dan Semakin Kuat
...----------------...
Rumah Makan
*BRUGH
Suara Bantingan Piring kayu terdengar cukup keras
Tumpukan Piring, Mangkuk dan Potongan Tulang betebaran di meja, Dan di meja itulah Aslan yang kelaparan menggila dengan semua makanan yang ada
Aslan makan seperti orang yang belum makan selama bertahun tahun
(Rasanya senang sekali karena akhirnya aku bisa makan sebanyak ini setelah sekian lama aku tidak merasakan rasa lapar) Ujar Aslan dalam benaknya
Aslan terus makan dan makan sebanyak yang dia bisa makan, 72 Porsi Sup, 22 Steak Sapi, 12 Ikan Panggang dan 33 Roti Kering di lahap habis oleh Aslan
Orang orang yang ada di Rumah Makan menatap Aslan dengan berbagai macam tatapan, ada yang merasa terganggu dan ada pula yang merasa kagum
Pegawai Rumah Makan melihat Aslan dengan seksama, Dan dia bisa memastikan bahwa Aslan adalah orang yang berasal dari Daerah Kumuh
Kemudian Pegawai Rumah Makan mendatangi meja Aslan, "Permisi Tuan, Apakah anda berasal dari Daerah Kumuh?" Ucap Pegawai Rumah Makan Bertanya Kepada Aslan
Aslan mengangguk sembari meneguk Segelas Air nya
Pegawai Rumah Makan menjadi kesal karena sikap kurang hormat yang Aslan tunjukan pada dirinya, "Maaf Tuan, Apakah anda bisa membayar semua makanan ini? Jika Tidak Maka--"
*BAAMM
Aslan Membanting tangannya ke meja, Kemudian Aslan lekas menarik tangannya kembali dan meninggalkan Koin Emas nya di hadapan Pegawai Rumah Makan
Pegawai Rumah Makan itu terkejut karena Aslan yang berasal dari Daerah Kumuh bisa mengeluarkan Koin Emas dengan begitu mudah
Aslan menyeka keringatnya, "Hitung tagihanku" Ucap Aslan
Dalam Keterkejutannya, Pegawai Rumah Makan mencoba untuk tetap tenang dan menuruti kata kata Aslan lalu segera menghitung Tagihan Makanan Aslan tanpa mengatakan sepatah kata apapun
Setelah beberapa waktu, Pegawai Rumah Makan akhirnya selesai menghitung, "Tuan, Semuanya Berjumlah 25 Perak dan 50 Perunggu" Ujar Pegawai Rumah Makan
Aslan melambaikan tangannya sembari memakan seporsi sup terakhir yang ada di meja
Pegawai Rumah Makan mengangguk dan mengambil Koin Emas yang ada di meja lalu pergi dari Meja Aslan
Tak lama setelah nya, Aslan selesai menikmati Sup nya dan tepat pada saat itu juga, Pegawai Rumah Makan kembali mendatangi Meja Aslan dengan membawa 2 Buah Kantung kecil
"Tuan, Ini kembalian Anda, 74 Perak dan 50 Perunggu" Ujar Pegawai Restoran sembari menyerahkan Kedua Kantung yang di bawanya kepada Aslan
Aslan langsung mengambil kembaliannya dan segera berdiri dari kursi lalu pergi meninggalkan tempat tersebut
Semua orang memandangi kepergian Aslan dengan berbagai macam tatapan dan ekspresi, hal itu membuat mereka tak bisa berkata kata
...----------------...
Aslan Berjalan menyusuri jalanan yang Ramai akan pengunjung
Awalnya Aslan tak begitu menyadari para pengunjung yang ada di sana, tapi sekarang Aslan menyadarinya bahwa para pengunjung yang ada ternyata berasal dari Berbagai Bangsa, Mulai dari Manusia, Dwarf, Fairy dan Beberapa Elf yang kelihatannya memiliki Status yang tinggi dan masih banyak lagi
Aslan menjadi teringat akan masa lalu nya dimana dirinya begitu di jauhi oleh semua Bangsa yang ada
Padahal Aslan hanya ingin hidup normal selayaknya orang lain
Namun kali ini, Aslan bisa melihat pemandangan yang dia inginkan, Yaitu Kedamaian, Tidak membedakan satu sama lain dan bisa hidup secara berdampingan, Walaupun Aslan juga tau bahwa masih ada beberapa orang di Luar sana yang tidak bisa menerima ini semua
Itu adalah Hal yang wajar karena setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda, Rasisme tidak bisa di hindari lagi karena banyaknya Perbedaan yang terjadi
Namun itu adalah bagian dari dunia yang sudah ada sebelum Perang Besar antara Aslan melawan 7 Saint
Aslan tak menghiraukan hal itu dan kembali fokus ke dirinya sendiri
"Baju yang aku kenakan sudah terlalu usang, lebih baik aku mencari beberapa baju untuk memperbaiki penampilanku" Ucap Aslan
Kemudian Aslan mulai mencari Toko Baju dan setelah mencari selama beberapa waktu, akhirnya Aslan menemukan sebuah Toko Baju
Tanpa pikir panjang lagi, Aslan langsung masuk ke dalam Toko Baju itu
"Selamat Dat--- Huh? Apa Yang Di Lakukan Orang Dari Daerah KU--"
*PLUK
Sebelum Pemilik Toko Baju selesai mengucapkan kata hinaannya, Sebuah Kantung kecil mendarat di dahinya
"Aku ke sini untuk membeli baju, bukan untuk mendengar ocehanmu" Ujar Aslan yang merasa sedikit jengkel
Pemilik Toko Baju segera mengambil kantung kecil yang ada di dahinya dan segera melihat isinya
Tak di sangka olehnya, Kantung itu berisi penuh dengan Koin Perak, setelah nya, Sikap Pemilik Toko Baju langsung berubah 180 Derajat
"Ahaha... Pelanggan Yang Terhormat, Mohon Maafkan Sikap Saya Yang Kurang Sopan, Mari Saya Bantu Pilihkan Baju Yang Cocok Untuk Anda" Ucap Pemilik Toko Baju
...----------------...
Di Luar Toko Baju, Aslan berdiri dan melihat penampilan barunya
"Tidak buruk, setidaknya ini lebih baik daripada menggunakan Baju yang penuh lubang dan kotor" Ucap Aslan
Kemudian Aslan mengambil kantung uangnya dan melihat isinya, "Tersisa 55 Koin Perak, Seharusnya ini akan cukup untuk makan dan menginap selama 1 bulan" Ucap Aslan
Setelah itu, Aslan menyimpan uangnya dan kembali ke jalanan
...----------------...
Di Sebuah Penginapan
Aslan menginap di sebuah Penginapan yang murah untuk menghemat biaya hidup
Di Kamar Aslan hanya terdapat Ruangan Kecil dan hanya terdapat 1 tempat tidur tanpa ada furniture lainnya
"10 Perunggu untuk 1 malam dan mendapatkan tempat sekecil ini, memang tidak dapat berekspetasi tinggi dengan harga yang murah" Ucap Aslan
Kemudian Aslan menggunakan kedua lengannya sebagai bantal
"Berdasarkan pengetahuan umum yang aku miliki, 7 Pelayanku sekarang di kenal sebagai Leluhur Vampir, Sedangkan namaku di Rahasiakan namun aku tetap di puja sebagai Vampir Terkuat" Ucap Aslan
"Sedangkan untuk keturunan mereka, ada 2 jenis keturunan yaitu Keturunan Berdarah Murni yang berasal langsung dari 7 Leluhur Vampir dan Keturunan Berdarah Campuran yang berasal dari Vampir ciptaan" Ucap Aslan
"Sedangkan untuk perkembangan sihirnya sudah sangat maju, banyak Generasi berbakat yang mampu menggunakan Sihir Tier 2 Ke atas di usia muda, yang paling mendominasi adalah para Generasi dari kalangan Bangsawan karena merekalah yang mendapatkan dukungan penuh dari keluarga mereka" Ucap Aslan
"Dan untuk Aktivasi Sihir, Sebagian besar orang hanya bisa Mengaktivasi 1 Sihir dalam 1 waktu, dan seseorang yang di sebut sebagai Jenius bisa melakukan Aktivasi 2 Sihir atau bahkan lebih dalam 1 waktu dan di antara mereka juga ada yang bisa mengeluarkan Sihir tanpa harus melakukan Rapalan Mantra Sihir terlebih dahulu, Itu menurun sangat jauh daripada diriku yang dulu, di masa lalu aku dapat Mengaktivasi 10 Sihir yang berbeda dalam sekali jentikan jari tanpa Rapalan sedikitpun, tapi mengapa keturunan 7 Leluhur Vampir begitu berbeda? Padahal 7 Leluhur Vampir bisa dengan mudah memakai 6 Aktivasi Sihir Tanpa Rapalan" Ucap Aslan
"Lupakan hal itu, sekarang kekuatanku sudah sangat jauh dari diriku yang dulu, dan sekarang aku hanya bisa Mengaktivasi 2 Sihir yang berbeda dalam 1 waktu, seseorang yang bisa Mengaktivasi lebih dari 1 Sihir dalam 1 waktu Tanpa Rapalan saja sudah bisa di sebut jenius yang hanya ada dalam waktu 100 tahun sekali, Dan pemegang Gelar ini adalah Pangeran dari Kerajaan Varandal, Ngomong Ngomong siapa nama Pangeran itu? Aku tidak bisa mengingatnya" Ucap Aslan
Aslan menghela nafas panjang, "Lupakan, Lagipula itu tidak penting sama sekali, ngomong ngomong soal Sihir, sekarang terdapat 4 Elemen Dasar, Yaitu Api, Air, Angin dan Tanah, Itu adalah Elemen Dasar dalam Sihir, namun Elemen lain juga masih di gunakan seperti Petir, Cahaya dan lain lain, tapi mereka semua tidak masuk ke dalam kategori Dasar, melainkan masuk dalam kategori Sihir Lanjutan" Ucap Aslan
"Dan sekarang mengenai Kebutuhan Darah bagi para Vampir, Makanan sehari hari yang di makan Bangsa Vampir juga tidak jauh beda dari Bangsa lain, Seperti Sup, Daging ataupun Sayuran, meskipun begitu, Semua makanan akan di tambahkan Esensi Darah dari Darah Binatang, dengan begitu, Bangsa Vampir tidak akan kekurangan nutrisi alami dari darah, menurutku itu lebih seperti Topping pada makanan" Ucap Aslan
"Dan informasi yang satu ini juga tidak kalah penting, Meskipun banyak pengguna Sihir, tak jarang Pula ada seseorang yang lebih menggunakan Pedang ataupun Senjata lainnya, namun mereka tetap menggunakan Sihir sebagai kekuatan tambahan, maka dari itu, ada 2 Akademi yang mendukung 2 Potensi ini, Akademi Sihir dan Akademi Ksatria" Ucap Aslan
"Informasi umum yang aku miliki ternyata cukup berguna" Ucap Aslan
Aslan menguap karena dirinya sudah mengantuk
"Sudah larut malam?" Ucap Aslan
Sebelum sempat memejamkan matanya, Aslan teringat akan sesuatu, "Benar, Besok adalah hari dimana di adakan nya Turnamen Pedang Dan Sihir, Hadiah bagi pemenangnya adalah Sebuah Buku Sihir Tier 4 dan 100 Koin Emas, Kesempatan ini tidak boleh aku lewatkan" Ucap Aslan
"Lebih baik segera tidur daripada harus terlambat untuk mendaftarkan diri besok" Ucap Aslan
Kemudian Aslan mulai memejamkan matanya untuk segera tidur, Dan beberapa saat setelah nya, Aslan tertidur nyenyak
Malam Hari Yang Dingin Berlalu Dengan Penuh Ketenangan
Terbitnya Matahari Pagi
Di Barat Kota Latonia, Terdapat sebuah Arena Pertempuran yang telah di penuhi oleh ratusan orang yang ingin mendaftarkan diri dalam Turnamen Pedang Dan Sihir
Sejak Pagi Buta, Ratusan orang telah mengantri untuk mendaftarkan diri, Termasuk Aslan yang tengah mengantri di barisan panjang yang mengarah ke Tempat Pendaftaran Sihir
Aslan juga mendapatkan selembar kertas yang berisi Kriteria dan Aturan yang berlaku untuk Turnamen Kali Ini
"Tidak ada batasan usia, Minimal menguasai Sihir Tier 2 ke atas dan Jumlah Minimal Kapasitas Mana adalah 5.000 atau Lebih... Sihir Tier 2 bukan masalah bagiku, Tapi, Angka Minimal Kapasitas Mana yang di butuhkan ini bukankah terlalu kecil? Kapasitas Manaku saat ini seharusnya berjumlah lebih dari 500.000, Apakah aku harus menekan Manaku?" Ucap Aslan
Kemudian Antrian Aslan maju selangkah demi selangkah, Namun masih butuh waktu agar Aslan bisa mencapai tempat pendaftaran
Aslan melihat Antrian yang ada di sebelahnya yang mana Antrian itu adalah Antrian bagi pendaftar yang ingin mengikuti Turnamen Pedang
"Turnamen Pedang? Seharusnya para Ahli Pedang akan menjadi seorang Warrior di masa depan, meskipun namanya adalah Turnamen Pedang, tapi senjata yang di gunakan oleh para Kontestan bersifat bebas, bisa memakai Pedang, Tombak, Kapak, Panah atau senjata apapun, Itu berlaku juga untuk Akademi Ksatria" Ucap Aslan
Setelahnya, Antrian Aslan maju selangkah demi selangkah, Butuh banyak waktu agar Aslan bisa sampai di tempat Pendaftaran
Selama mengantri, Aslan terus membaca Kriteria dan Aturan Turnamen, Banyak hal yang ada dalam peraturannya, antara lain adalah Penentuan Pemenang, Seseorang Harus membuat lawannya tak sadarkan diri atau tak bisa lagi bertarung, Pembunuhan di larang dalam Turnamen, dan apabila terdapat unsur ketidaksengajaan dalam suatu aksi, pelaku akan di tahan selama beberapa waktu sampai semua bukti di kumpulkan, dan Pelaku akan bebas jika terbukti tidak bersalah atas ketidaksengajaan itu, namun apabila pelaku terbukti bersalah, maka dia akan di lempar ke dalam penjara
Aslan menghela nafasnya karena bingung dengan peraturan yang ada di dalam Turnamen
"Tidak boleh membunuh? Sepertinya ini akan menjadi sedikit sulit, tapi aku akan mencoba untuk tidak membunuh lawanku, mungkin membuatnya sekarat sudah lebih dari cukup" Ucap Aslan
Aslan kembali membaca apa yang ada di kertasnya, di katakan bahwa Turnamen ini di gelar oleh seorang Komandan Militer Kerajaan Calestia yang tengah Singgah di Kota Latonia untuk mencari Bakat yang ada di Kota Latonia
Waktu berlalu dan akhirnya tiba giliran Aslan untuk mendaftarkan diri, Kemudian seorang Panitia mendatangi Aslan, "Sebutkan Nama, Umur, dan Sihir Tier berapa yang kamu kuasai" Ucap nya
"Aslan Nokin, 18 Tahun, Sihir Tier 2" Ucap Aslan
Kemudian Panitia mencatat semua yang Aslan ucapkan
"Perlihatkan Sihir yang kamu kuasai" Ucap Panitia
Kemudian Aslan mengulurkan tangannya dan mulai mengeluarkan Sihirnya, Lingkaran Sihir berwarna Putih terbentuk, kemudian Sebongkah Es Panjang menyerupai Tombak muncul dari dalam Lingkaran Sihir
"Ice Spear, Sihir Tier 2" Ucap Panitia
Kemudian Panitia kembali mencatat hal itu di sebuah kertas
"Baiklah, sekarang saatnya untuk mengukur Jumlah Kapasitas Mana milikmu, Sentuhlah Kristal Sihirnya dan alirkan sedikit Mana milikmu ke dalamnya" Ucap Panitia
Aslan menyentuh Kristal Sihir besar yang berukuran 2 Kali Ukuran Tubuh Orang Dewasa yang ada di hadapannya, Lalu Aslan mulai menyalurkan sedikit Mana miliknya ke dalam Kristal Sihir
[ Aslan Nokin, Kapasitas Mana: 5.850 ]
Terdengar suara lembut dari seorang Perempuan yang berasal dari dalam Kristal Sihir
"Kapasitas Sihir di atas 5.000, Baiklah anak muda, kamu lolos, sekarang pergilah ke dalam dan tunggu giliran untuk masuk ke dalam Arena" Ucap Panitia
Dengan itu, Aslan berhasil mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Turnamen
...----------------...
Ratusan orang duduk mengelilingi Arena Pertempuran dan menyaksikan Pertarungan yang tengah berlangsung di dalam Arena
Dan di sana juga terlihat seseorang yang tengah duduk di Kursi Penting yang ada di Arena, Seorang Wanita cantik berambut merah dan mengenakan sebuah Armor yang bersinar, Dia adalah Komandan Militer Kerajaan Calestia, Yuna Lionheart
Yuna menonton pertarungan yang berlangsung sembari menilai setiap Kontestan yang bertanding
Sesaat setelahnya, Walikota Kota Lantonia yang tengah duduk di samping Yuna mulai berbicara, "Bagaimana Nona Yuna? Apa ada Kontestan yang membuat Anda Tertarik?" Ucapnya
Yuna menggelengkan kepalanya, "Tidak ada satupun dari mereka yang menarik perhatianku" Ucapnya
"Tenang Saja Nona Yuna, Di Pertarungan selanjutnya, ada seorang Pemuda Bernama Dean Faronet, Dia adalah Jenius yang tak tertandingi di kota ini, kuyakin dia akan menarik perhatian Nona Yuna" Ucap Walikota
Yuna menghela nafasnya, "Kuharap Juga Begitu" Ucapnya
Pertarungan yang berlangsung akhirnya berakhir, Dan sekarang waktu nya untuk Pertarungan Selanjutnya
Suara Sorakan penonton semakin meriah, Dan dari Gerbang sebelah Kanan, Seorang Pemuda Muncul sembari melambaikan tangannya
Dean Faronet, Jenius Tak Tertandingi di Kota Latonia
Walikota Tertawa karena senang, "Hahaha, Lihat Nona Yuna, Dia sudah muncul, Dean Faronet, Jenius Abadi Milik Kota Latonia" Ucapnya
Melihat Walikota yang begitu membanggakan Dean, Yuna juga ingin melihat seberapa berbakatnya Dean yang di juluki sebagai seorang Jenius di Kota Latonia, "Kuharap Dia Tidak Mengecewakan ku" Ucapnya
Kemudian, Dari Gerbang lain yang ada di Arena, Seorang Pemuda muncul dan memasuki Arena
Seluruh Sorakan dan kemeriahan yang ada di Arena langsung berhenti dan langsung memasuki keadaan sunyi
Pemuda itu adalah Aslan, yang mana semua orang tau bahwa Aslan adalah seorang sampah dari Daerah Kumuh
"Aslan? Si Sampah Itu?" Ucap Dean yang terkejut karena melihat Aslan
Yuna menjadi penasaran karena melihat sosok Aslan, "Walikota, Siapa Pemuda itu?" Ucap Yuan Bertanya Kepada Walikota
Walikota berkeringat, "Pemuda itu... Dia hanyalah seorang Sampah dari Daerah Kumuh, Dia bahkan tidak bisa menggunakan Sihir ataupun mengayunkan pedang" Ucapnya
Ketertarikan Yuna muncul pada saat itu juga, "Seorang Sampah yang tidak bisa menggunakan Sihir dan tidak bisa menggunakan Pedang tapi bisa melewati Kriteria Turnamen ini? Menarik" Ucapnya
Aslan yang berdiri di tengah Arena di buat cukup kagum karena keramaian yang ada di Arena
"Tempat ini cukup ramai" Ucap Aslan
"HEY SAMPAH"
Tiba tiba ada seseorang yang berteriak
Aslan mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut dan melihat bahwa yang berteriak itu adalah lawannya, yaitu Dean Faronet
"SAMPAH SEPERTI MU KENAPA BISA ADA DI SINI" Ucap Dean yang marah
Aslan menggaruk kepalanya karena bingung, "Kenapa aku ada di sini? Jelas itu Karena aku mengikuti Turnamen ini, Aku telah melewati Proses pendaftarannya dan sekarang aku ada di sini" Ucap Aslan
Dean mengepalkan tangannya dengan kuat, "Kau Pikir Tempat Ini Adalah Tempat Bermain Untuk Sampah Seperti mu?" Ucapnya
Aslan kembali menggaruk kepalanya, "Sudahlah, Aku di sini untuk mengikuti Turnamennya, bukan untuk mendengarkan omong kosongmu" Ucap Aslan
Aslan terhenti selama beberapa saat setelah melihat wajah Dean dengan jelas, "Kau... Bukankah kau yang selama ini terus membuatku menderita?" Ucap Aslan Bertanya Kepada Dean
Dean Tertawa, "Hahaha... Itu benar, akulah yang telah membuat hidupmu menderita" Ucapnya
Aslan menggertakkan giginya, "Pas Sekali, Karena sekarang kita berada di sini, Aku benar benar sangat ingin menghajarmu" Ucap nya
Dean kembali tertawa, "Hahaha... Sampah yang bermimpi di siang bolong... Baiklah, jangan sampai ini terlihat seperti aku sedang menindas mu, aku akan memberimu 3 kesempatan untuk menyerang ku terlebih dahulu sebelum aku membuatmu cacat seumur hidup" Ucapnya
Aslan menggertakkan giginya, "Baiklah..." Ucapnya
Dean Tersenyum Bangga, "Baiklah, Walikota, Segera Mulai Pertarungannya" Ucapnya
Kemudian Walikota berdiri dari kursinya
"Baiklah, Tanpa menunda waktu lagi, Pertarungan Di--"
"Tunggu"
Saat Walikota ingin melangsungkan Pertarungan, Aslan menghentikan Walikota. untuk memulai pertarungan
"Apa tempat ini sudah di pasangi Pelindung yang cukup kuat?" Ucap Aslan Bertanya Kepada Walikota
Walikota menatap ke arah Aslan dengan tatap yang tidak pasti, "Arena ini telah di pasangi Pelindung yang kuat untuk melindungi semua Penonton, jadi kamu tidak perlu khawatir" Ucapnya
Aslan menghela nafas lega, "Baiklah, kalau begitu, mulai saja pertarungannya" Ucap Aslan
Walikota menatap Aslan dengan tatapan yang penuh kebencian, "Pertarungan Di Mulai" Ucapnya
Kemudian Dean maju beberapa langkah menghampiri Aslan, "Sekarang, Gunakanlah semua kekuatanmu yang tak berguna itu sebelum aku membuatmu cacat seumur hidup" Ucapnya
"Kau benar benar sangat percaya diri dengan kekuatanmu ya?" Ucap Aslan
Dean tersenyum, "Benar, Karena aku adalah yang terkuat di Kota Ini, Sekarang, Seranglah aku dengan 3 kesempatan yang kau miliki" Ucapnya
Aslan Tersenyum di sertai dengan Urat wajahnya yang muncul akibat dirinya yang kesal, "Baiklah" Ucapnya
Kemudian Aslan menjuntaikan tangan kanannya ke atas
"Giga Fireball"
*WHOOOMMM
*WHUUUUUUSSSSHHH
Seketika, Sebuah Lingkaran Sihir Raksasa Muncul dari tangan kanan Aslan dan memunculkan sebuah Bola Api Raksasa yang hampir menutupi seluruh Arena Pertempuran
Semua orang yang ada di sana terkejut setengah mati tak terkecuali Yuna dan Walikota
Panas dari Bola Api Raksasa milik Aslan menyebar dan mengakibatkan Rasa Terbakar yang teramat kuat ke semua orang
(T-TIER 5.... SIHIR TIER 5!!! TERLEBIH LAGI... TANPA RAPALAN!!!) Ujar Yuna Dalam Benaknya yang terkejut
Panas yang di rasakan Yuna mulai menggerogoti tubuhnya, meskipun Yuna memiliki Resistensi tinggi terhadap api, namun Perasaan Terbakar oleh Sihir Tier 5 bukanlah hal yang main main untuk Yuna
"K-KUAT SEKALI... B-BAGAIMANA SAMPAH SEPERTIMU BISA MEMPUNYAI KEKUATAN SEBESAR INI?" Ucap Dean yang kewalahan
Aslan tersenyum, Kemudian Aslan memposisikan dirinya untuk melemparkan Bola Api Raksasa nya
"Jangan Mati Ya" Ucap Aslan
Kemudian Aslan langsung melemparkan Bola Api Raksasanya ke arah Dean
"TIDAAAAAAAAAAAAKKK" Dean Berteriak
*DUAAAARRR
Ledakan Besar Terjadi dan menghempaskan segala sesuatu yang ada di sekitarnya dan membuat kawah yang sangat besar di Arena Pertarungan
Dengan Dean yang telah berubah menjadi Hitam dan nyawanya yang sekarat, Pertarungan di menangkan oleh Aslan dengan sangat mudah
Semua orang terkejut dengan hal itu tak terkecuali Yuna dan Walikota
Yuna berkeringat, "Dia... Kerajaan Membutuhkannya..." Ujar Yuna
Kemudian Yuna segera berdiri, "Walikota, Kirim Anak Itu Ke Tempat ku sekarang Juga!!" Ucapnya
"T-tapi Nona..." Ucap Walikota
"Jangan banyak alasan lagi, Aku Mau Anak Ini Sekarang Juga" Ucap Yuna
Kemudian Yuna segera pergi meninggalkan tempat tersebut, "Anak Ini... Adalah Bakat Yang Sangat Langka, Bahkan jika harus mengorbankan banyak hal, Anak ini masih terlalu langka untuk di biarkan begitu saja" Ucapnya
...----------------...
Di sebuah Ruangan, Aslan duduk bersama seorang Wanita yang ada di seberang tempat duduknya
"Perkenalkan, Nama saya adalah Yuna Lionheart, Saya adalah Komandan Militer Kerajaan Calestia" Ucapnya
Aslan mengangguk, "Aslan Nokin, Penduduk Daerah Kumuh" Ucapnya
Kemudian Yuna menghela nafasnya, "Aslan Nokin, Aku akan langsung ke intinya, Apa kamu mau Bersekolah Di Akademi Sihir Yang Ada Di Ibukota?" Ucap Yuna Bertanya Kepada Aslan
"Apa aku harus melakukan itu?" Ucap Aslan
"Tidak, Kamu bisa menolak jika kamu tidak mau, tapi, Selama kamu menempuh pendidikan Di Akademi Sihir, Semua kebutuhanmu akan terpenuhi, Kamu juga akan tinggal di Ibukota, dan mendapatkan Tempat Tinggal yang layak, Kantin Akademi menyediakan berbagai macam Hidangan Kelas Atas, Dan kamu juga bisa mendapatkan berbagai pengetahuan baru serta kamu juga bisa mempelajari semua tentang Sihir " Ucap Yuna
Kemudian Yuna menatap ke arah Aslan, (Bakat seperti ini sangat jarang di temui, bahkan dia telah melampaui Pangeran Kerajaan Varandal... Monster ini... Harus aku dapatkan) Ujar Yuna dalam benaknya
Aslan memikirkan berbagai hal dalam pikirannya, (Bersekolah? Itu adalah hal yang baru dalam hidupku, lagipula aku juga masih kekurangan informasi mengenai apa yang terjadi selama ratusan tahun ini, jadi, kesempatan ini tidak bisa aku biarkan begitu saja) Ujar Aslan dalam Benaknya
Kemudian Aslan menghela nafasnya, "Baiklah, Aku menerima Tawaranmu" Ucap Aslan
Yuna tersenyum bahagia, "Pilihan Yang Bagus, Sekarang Kamu Bisa Mempersiapkan Semua Barang Yang Ingin Kamu Bawa Dan Besok Kita Akan Berangkat Ke Ibukota" Ucapnya
(Jika Aslan bisa lulus dari Akademi, Maka itu akan menjadi keuntungan besar bagi Kerajaan ini, Dengan adanya Aslan sebagai seorang yang memiliki potensi menjadi seorang Sage di masa depan, Maka, Kerajaan Calestia bisa berkembang lebih jauh lagi) Ujar Yuna dalam benaknya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!